3. Seni Romawi mengacu pada seni visual yang dibuat di Romawi Kuno dan
di wilayah Kekaisaran Romawi. Seni Romawi dibagi menjadi karya
arsitektur, lukisan, patung dan mosaik. Benda-benda mewah seperti
pengolahan logam, ukiran permata, ukiran gading, dan kaca terkadang
dianggap sebagai bentuk kecil dari seni Romawi dalam istilah modern.
Patung dianggap sebagai bentuk tertinggi dari seni oleh warga Romawi,
tetapi lukisan juga sangat sangat dihargai. Dua bentuk kesenian tersebut
mempunyai kemungkinan untuk bertahan hingga saat ini yang sangat
berbeda. Patung yang berasal dari abad ke-1 SM masih bertahan hingga
saat ini, tetapi sangat sedikit lukisan yang dapat bertahan dengan
kualitas yang masih sama seperti pada zaman lukisan dibuat.
4. Walau pandangan tradisional mengenai seniman Romawi Kuno
berpendapat bahwa mereka sering meniru dari pendahulunya,
Yunani (seperti patung Romawi yang mirip dengan patung
Yunani), analisis yang terbaru menunjukkan bahwa seni
Romawi sangat kreatif. Seniman Romawi menggabungkan
model Yunani dengan kesenian Etruskan, orang asli Italia, dan
bahkan Mesir. Eklektisme yang penuh gaya dan penerapan
yang lebih praktis menjadi keunggulan dari seni Romawi.
5. Plinius, sejarawan Romawi Kuno yang termahsyur, mencatat
bahwa hampir semua bentuk seni – patung, lanskap, potret
lukisan, bahkan genre lukisan – sangatlah maju pada
zaman Yunani, dan dalam beberapa kasus, lebih maju
daripada di Romawi. Meskipun hanya sedikit yang tersisa
dari kesenian dinding dan lukisan Yunani Kuno, tentu
patung Yunani dan lukisan vas dapat dikatakan maju.
Bentuk kesenian tersebut hampir tidak mungkin disamai
oleh seniman Romawi dari segi kehalusan desain atau
eksekusi.
6. Walau demikian, tampaknya seniman Romawi meniru banyak
kesenian Yunani Kuno karena perdagangan barang seni dapat mudah
dilakukan di seluruh kekaisaran dan banyak warisan seni Yunani
yang terbawa ke kesenian Romawi melalui buku-buku dan
pengajaran. Risalah kesenian Yunani Kuno yang diketahui telah ada
pada zaman Romawi telah hilang. Banyak seniman Romawi yang
berasal dari koloni atau provinsi di Yunani.
7. Banyak bentuk-bentuk kesenian dan metode yang digunakan
seniman Romawi, seperti patung berdiri, perunggu cetak, vas,
mosaik, koin, pengolahan perhiasan dan logam, patung kuburan,
gambar perspektif, karikatur, lukisan potret, dan lukisan
pemandangan, dikembangkan atau disempurnakan oleh seniman
Yunani Kuno.
8. Bangsa Romawi lebih tertarik pada realitas. Bangsa Romawi senang
membuat patung yang menggamabarkan tokoh tertentu dengan
sangat mirip dan realistis.
9. Ada banyak lukisan dinding pada masa itu. Lukisan dinding pada abad pertama Masehi kadang
dibagi menjadi beberapa gaya yang berbeda.
1. Gaya pertama adalah lukisan dinding yang membuat dinding rumah nampak seperti dibuat dari
marmer, meskipun pada kenyataannya itu dibuat dari bahan yang jauh lebih murah daripada
marmer.
2. Gaya kedua adalah lukisan dinding yang dihiasi dekorasi bunga, burung, tanaman, atau buah-
buahan.
3. Gaya ketiga adalah lukisan dinding yang dihiasi gambar-gambar manusia. Di salah satu vila di
kota Pompeii, ditemukan adanya lukisan dinding dengan gambar orang-orang (dalam ukuran
sebenarnya) yang sedang mengobrol dan duduk. Selain itu, ada pula berbagai variasi lainnya.
10. 1) Konstruksi Lengkung
2) Atap Kubah
3) Tidak memakai batu utuh
4) Denah bervariasi
5) Kolom Penghias
6) Desain Simetris
7) Batu dan Batu
CIRI-CIRI BANGUNAN ARSITEKTUR ROMAWI
12. Colosseum di
Roma, Italia
Roman Forum
di kota Roma
Menara Hercules di Spanyol
Kuil Saturnus
di Roma
Arsitektur Romawi pertama adalah
Colosseum yang terletak di Roma, ibu
kota Italia. Colosseum konon dibangun
sekitar dua ribu tahun lalu. Tepatnya
pada masa Domitianus tahun 72 M dan
selesai di tahun 80 M. Namun hingga
kini, bangunannya masih berdiri
dengan kokoh dan megah. Menurut
catatan sejarah, bangunan ini dulunya
digunakan sebagai arena pertarungan
gladiator.
Berlokasi di jantung kota Roma, ada Roman
Forum yang dulunya merupakan area
pemerintahan kuno. Di puncak kejayaannya
area ini digunakan sebagai lokasi pidato publik,
pengadilan, dan lainnya. Struktur bangunannya
khas dengan pilar-pilar dan bukaan besar di
berbagai sudut. Namun kini Roman Forum
hanya menyisakan reruntuhan untuk
ditampilkan sebagai objek wisata.
Menara ini terletak di Spanyol dan fungsi
utamanya adalah sebagai mercusuar. Tinggi
bangunan kurang lebih 55 meter dan tepat
menghadap ke pantai Atlantik Utara Spanyol.
Hingga kini, bangunan tersebut telah berusia
kurang lebih 1900 tahun. Bangunannya
sempat mengalami renovasi ringan di tahun
1791, namun struktur utama aslinya tetap
dipertahankan. Sebagai catatan, bangunan
ini termasuk dalam daftar warisan dunia
UNESCO.
Fungsi utamanya adalah sebagai tempat
pertemuan politik, sosial, dan
keagamaan pada masa Romawi Kuno.
Namun perlu diketahui, kuil Saturnus
sempat mengalami bencana kebakaran
hebat. Oleh sebab itu, bangunan aslinya
kemudian dihancurkan dan dibangun
kembali dengan mencerminkan
inkarnasi ketiga dari kuil Saturnus.
13. Circus
Maximus
di Roma
L’Arco di
Costantiona
Berikutnya ada Circus Maximus
yang dulunya digunakan sebagai
stadion balap kereta. Saat ini,
area balapnya telah diubah
menjadi ruang terbuka hijau yang
lapang. Akan tetapi, disekitarnya
masih terlihat bangunan kuno
peninggalan kerajaan Romawi.
Gerbang ini terletak di Roma yang
berada di antara Colosseum dan
lembah Palatine. Meski berjudul
‘gerbang’, area ini merupakan salah
satu lambang kejayaan Romasi.
Desainnya dibuat dengan tiga
lengkungan dan merupakan pengingat
akan kemenangan Constantine atas
Maxentus di pertemputan Milvian Birge
tahun 312.