2. Perkembangan Seni Rupa Mesir
• Peradaban Mesir Kuno berada di bagian timur laut
Afrika yang terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir
Sungai Nil dan mencapai kejayaannya pada sekitar
abad ke-2 SM, yang disebut periode Kerajaan Baru.
Wilayahnya mencakup Delta Nil di utara, hingga Jebel
Barkal di Katarak. Pada beberapa zaman, peradaban
Mesir meluas hingga ke selatan Levant, Gurun Timur,
pesisir pantai Laut Merah, Semenajung Sinai, serta
Gurun Barat.
• Mesir merupakan bangsa yang mempunyai peninggalan
kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400 SM). Bentuk
karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni
bangunan, seni patung, relief, seni lukis, dan seni kriya.
Seni bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida,
mastaba, dan candi. Piramida dan mastaba merupakan
bangunan yang berfungsi untuk menyimpan mumi,
sedangkan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, seperti
tembikar, perhiasan, hieroglif dan mahkota.
3. WILAYAH PERADABAN MESIR KUNO
Lokasi bangunan di meir masa lampau di
konsertrasikan di lembah sungai nil antara
laut tengah di utara sampai di cataract. Di
sebelah selatan di buat bendungan Aswan
di daerah selatan. Di 1960 bend Aswan dan
tahun 1960 di buat pula bendungan yang di
sebut danau nasser.
Bangsa Mesir mempunyai kepercayaan
dengan berbagai kultus (pemujaan), yaitu
kultus kematian, kultus Raja dan kultus
Dewa, merekapun termasuk penganut
Polytheisme (banyak Dewa), seperti Dewa
Amon, Dewa Osiris, Dewa Hours, Dewa
Isis, Dewi Hather dan sebagainya, dan dari
kegiatan – kegiatan kepercayaan itulah
muncul seni Mesir yang bersifat sacral,
penuh magis dan misteri, mulai dari
pembuatan mumi, seni lukis, seni patung
sampai pada bangunan – bangunan yang
monumental dan raksasa. Terutama seni
bangunan dan seni patung dibuat dari batu
kapur dan batu granit. Sehingga
4. ARSITEKTUR
Bangunan makam yang disebut Pyramid didirikan dari susunan batu kapur berbentuk
limas segi empat yang didalamnya terdapat gang – gang / lorong menuju ke kamar Raja
(Mummi Firaon), kamar premaisuri dan kamar harta. Salah satu Pyramid yang terkenal
yaitu pyramid Khufu di Ghizah yang dianggap sebagai keajaiban dunia.
Kediaman baik untuk kalangan elit maupun masyarakat biasa dibuat dari bahan yang
mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak ada satu pun yang terisa saat
ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di sisi lain, rumah kaum elit memiliki struktur
yang rumit. Beberapa istana Kerajaan Baru yang tersisa, seperti yang terletak di Malkata
dan Amarna, menunjukkan tembok dan lantai yang dipenuhi hiasan dengan gambar
pemandangan yang indah.Struktur penting seperti kuil atau makam dibuat dengan batu
agar dapat bertahan lama.
Bangunan kuil di mesir ada dua jenis yaitu :
a.Kuil lapangan, contohnya Kuil Amon Re di Karnak
5. b. Kuil Korokan (kuil yang dipahatkan pada bukit karang),
contohnya kuil Ramses II di Abu Simbel
Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di Giza, terdiri dari ruang tunggal
tertutup dengan lembaran atap yang didukung oleh pilar.
Pada Kerajaan Baru, arsitek menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan
hypostyle;
gaya ini bertahan hingga periode Yunani-Romawi.
Arsitektur makam tertua yang berhasil ditemukan adalah mastaba,
struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat dari batu dan bata.
Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi ruang bawah tanah untuk menyimpan
mayat.
6. PATUNG
Orang Mesir mulai membuat patung sekitar 4500-an SM, hampir sama seperti orang di
Asia Barat dan Afrika selatan.
Awalnya patung Mesir berbentuk figurin kecil, sebagian besar patung perempuan.Pada
masa Kerajaan Lama, sekitar 2900-an SM, seniman Mesir muli membuat patung ukuran
manusia. Awalnya patung ini dibuat dalam pose duduk dan ditaruh di makam orang
kayak.
Patung ini dianggap sebagai pengganti tubuh asli bagi arwah di alam maut.
Patung ini juga diwarnai agar tampak lebih mirip orang asli.
Patung lelaki diwarnai cokelat, untuk menunjukkan bahwa lelaki bekerja di luar rumah,
sedangkan patung perempuan diwarnai terang,
untuk menunjukkan bahwa wanita kaya lebih banyak tinggal di dalam rumah.
7. AMULET
(Jimat) Orang Mesir masa lampau percaya bahwa jimat bisa melindungi mereka dari
kejahatan. Atas dari kiri ke kanan, jimat tiang djed, jimat wedjat mata, dan jimat lontar
bertunas, dibuat dari blueish faience, suatu tembikar dipasangi kaca. Bagian tengah jimat
buaya pucat dan suatu warna coklat jimat obsidian. Paling bawah dari kiri ke kanan, jimat
dewa burung elang falcon Horus, jimat hati/jantung dari batu, dan jimat Dewa musik dan
tarian.
TEMBIKAR
Barang tembikar adalah salah satu seni yang paling awal dikerjakan oleh Orang
Mesir masa lampau. Potongan ini dari periode Predynastic ( 5000 BC-3000 BC)
dihias dengan burung unta, perahu, dan disain geometris. sebelum masa
keemasan di bawah kekuasaan Kerajaan Lama, bangsa Mesir kuno telah mampu
mengembangkan sebuah material kilap yang dikenal sebagai tembikar glasir
bening, yang dianggap sebagai bahan artifisial yang cukup berharga. Tembikar
glasir bening adalah keramik yang terbuat dari silika, sedikit kapur dan soda, serta
bahan pewarna, biasanya tembaga.
Tembikar glasir bening digunakan untuk membuat manik-manik, ubin, arca, dan
lainnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menciptakan tembikar
glasir bening, namun yang sering digunakan adalah menaruh bahan baku yang
telah diolah menjadi pasta di atas tanah liat, kemudian membakarnya. Dengan
teknik yang sama, bangsa Mesir kuno juga dapat memproduksi sebuah pigmen
yang dikenal sebagai Egyptian Blue, yang diproduksi dengan menggabungkan
silika, tembaga, kapur dan sebuah alkali seperti natron.
8. KACA
HEROGLIEF
Bangsa mesir kuno juga mampu membuat berbagai
macam objek dari kaca, namun tidak jelas apakah mereka
mengembangkan teknik itu sendiri atau bukan. Tidak
diketahui pula apakah mereka membuat bahan dasar kaca
sendiri atau mengimpornya, untuk kemudian dilelehkan
dan dibentuk, namun mereka dipastikan memiliki
kemampuan teknis untuk membuat objek dan
menambahkan elemen mikro untuk mengontrol warna dari
kaca tersebut. Banyak warna yang dapat mereka ciptakan,
termasuk di antaranya kuning, merah, hijau, biru, ungu,
putih, dan transparan.
Hieroglif dalam bahasa Yunani artinya
"ukiran suci" adalah sistem tulisan
formal yang digunakan masyarakat
Mesir Kuno yang terdiri dari kombinasi
elemen logograf dan alphabet. Terdiri
atas 700 gambar dan lambang dalam
bentuk manusia, hewan, benda, dan
lambang tulisan (menyerupai gambar
paku) yang bersifat rahasia atau teka-
teki yang sukar dibaca atau dipahami
maknanya.
9. LUKISAN
Permukaan yang dilukis disiapkan dengan lapisan kapur / atau gesso, cat
primer. Disarankan agar mineral digunakan dengan pengikat yang tidak diketahui
(mungkin telur tempera). Dikenal bahwa orang Mesir sangat teliti dalam melukis.
Mereka menggunakan enam warna: merah, kuning, hijau, biru, putih, dan hitam. Sebuah
kotak cat kecil yang ditemukan di makam Tutankhamen berisi enam warna ini.
Dari 4000 SM dan seterusnya, pencucian warna digunakan dalam pengecatan.
Penggunaan pertama pigmen biru ditemukan sampai saat ini kembali ke 3000 SM.
Kemudian mereka menggunakan pewarna sayuran sebagai tambahan pigmen mineral,
dan merupakan sejarah pertama yang dikenal untuk menciptakan "pigmen danau".
Pigmen danau adalah pigmen yang telah dianggap tidak larut dengan mencampurnya
dengan tanin, garam metalik, atau senyawa lainnya. Pigmen semacam ini digunakan
selama ribuan tahun mengikuti periode ini, memungkinkan pigmen-pigmen yang lebih
luas dibuat.
Selain kontribusi mereka terhadap pigmen dan cat, orang Mesir memiliki gaya
klasik yang digunakan selama ribuan tahun (sampai periode Amarna) yang terdiri dari
gambar yang ditunjukkan dengan kepala di profil, badan menghadap ke depan, dan kaki
di profil (sering ditunjukkan sebagai dua kaki kiri atau dua kaki kanan).
Selanjutnya, kecuali jika anak-anak atau dewa digambarkan dalam lukisan-
lukisan ini, semua tokoh manusia ditunjukkan dalam proporsi yang sama. Ketegasan
10. RELIEF
Seni relief Mesir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Tema menceriterakan tentang raja-raja, dewa-dewa, dan kehidupan
rakyat jelata.
- Jenis relief Mesir berupa relief dalam dan relief rendah.
- Sikap relief manusia menampakkan ciri-ciri seperti: mata tampak
depan, muka kaku tampak samping (profile), badan tampak depan
(en-face), kaki tampak samping dengan kaki kiri melangkah ke
depan.
Seni lukis Mesir banyak ditemukan pada berkas-berkas
papyrus, dinding-dinding kuburan, dan peti mati. Pada dasarnya seni
lukis Mesir mempunyai motif-motif yang sama dengan seni relief, yaitu
bentuk lukisan tidak memperhatikan perspektif antara yang jauh dengan
yang dekat, maupun gelap terang. Warna-warnanya sederhana, seperti
untuk warnai kulit laki-laki dipakai warna coklat kemerah-merahan,
sedangkan untuk warna kulit wanita digunakan warna kuning. Warna
pakaian digunakanwarna putih, warna perhiasan digunakan warna
merah, biru, dan hijau.
11. Peninggalan BersejarahpadaPeradaban Mesir KunoyangMempengaruhi Penciptaan
Karya Seni Rupa
Firaun biasanya digambarkan menggunakan simbol kebangsawanan dan
kekuasaan. Yang bertanggung jawab terhadap masalah administrasi adalah orang kedua
di kerjaan, sang wazir, yang juga berperan sebagai perwakilan raja yang mengkordinir
survey tanah, kas negara, proyek pembangunan, sistem hukum, dan arsip-arsip kerajaan.
Bahkan kuil menjadi tulang punggung utama perekonomian yang berperan tidak hanya
sebagai pusat pemujaan, namun juga berperan mengumpulkan dan menyimpan kekayaan
negara dalam sebuah sistem lumbung dan perbendaharaan dengan meredistribusi biji-
bijian dan barang-barang lainnya. Sebagian akbar perekonomian diatur secara ketat dari
pusat.
Kondisi geografi yang mendukung dan tanah di tepi sungai Nil
yang subur membuat bangsa Mesir mampu memproduksi banyak makanan, dan
menghabiskan lebih banyak waktu dan sumber daya dalam pencapaian budaya, teknologi,
dan artistik. Pengaturan tanah sangat penting di Mesir Kuno karena pajak dinilai
berdasarkan jumlah tanah yang dimiliki seseorang. Bangsa Mesir mengenal tiga musim :
Musim banjir(Akhet) berlangsung dari Juni hingga September, menumpuk lanau kaya
mineral yang ideal untuk pertanian di tepi sungai.
Musim tanam(Peret) berlangsung dari Oktober hingga Februari. Petani membajak dan
ADMINISTRASI DAN
PERDAGANGAN
PERTANIAN
12. HEWAN
Bangsa Mesir percaya bahwa hubungan yang
seimbang antara manusia dengan hewan
merupakan elemen yang penting dalam susunan
kosmos; maka manusia, hewan, dan tumbuhan
diyakini sebagai bagian dari suatu keseluruhan.
Hewan, baik yang di domestikasi maupun liar,
merupakan sumber spiritualitas, persahabatan, dan
rezeki bagi bangsa Mesir Kuno.
SUMBER DAYA ALAM
Mesir kaya akan batu bangunan dan
dekoratif, bijih tembaga dan timah, emas,
dan batu-batu semimulia. Kekayaan itu
memungkinkan orang Mesir Kuno untuk
membangun monumen, memahat patung,
membuat alat-alat, dan perhiasan.
Pembalsem menggunakan garam dari Wadi
Natrun untuk mumifikasi, yang juga menjadi
sumber gypsum yang diperlukan untuk
membuat plester. Batuan yang
mengandung bijih besi dapat ditemukan di
wadi-wadi gurun timur dan Sinai yang
kondisi alam yang tidak ramah.
PERDAGANGAN
Orang Mesir kuno berdagang dengan
negeri-negeri tetangga untuk
memperoleh barang yang tidak ada di
Mesir. Pada masa pra dinasti, mereka
berdagang dengan Nubia untuk
memperoleh emas dan dupa. Orang
Mesir kuno juga berdagang dengan
Palestina, dengan bukti adanya kendi
minyak bergaya Palestina di
pemakaman firaun Dinasti Pertama.
Koloni Mesir di Kanaan selatan juga
berusia sedikit lebih tua dari dinasti
pertama. Firaun Narmer memproduksi
tembikar Mesir di Kanaan, dan
mengekspornya kembali ke Mesir.
13. Kehidupan masyarakat Mesir Kuno dalam menjalankan segala kegiatannya
terbatas pada tiga kelas sosial, golongan lapisan atas terdiri dari keluarga kerajaan, para
bangsawan, dan pendeta. Golongan lapisan tengah terdiri dari saudagar besar,
pedagang, tuan tanah, dan pegawai pemerintahan. Golongan kelas bawah terdiri dari
petani, buruh, masyarakat umum, dan budak.Sehingga dalam hal tempat tinggal,ibadah
bahkan bangunan dan makam juga dibedakan dengan status sosial nya.
stratifikasi sosial : Firaun berada di bagian atas dari stratifikasi sosial, sementara itu
petani dan budak berada di bagian bawah. Kelompok orang terdekat Firaun serta mereka
yang kaya dan kuat menjadi kelompok masyarakat kelas atas.
Firaun : Firaun diyakini oleh rakyatnya adalah Tuhan di bumi dan memiliki kekuatan
yang paling besar.
Vizier : Vizier adalah kepala penasihat Firaun dan kadang-kadang juga berperan menjadi
Imam Besar. Dia bertanggung jawab untuk mengawasi administrasi dan semua dokumen
resmi dimana dokumen ini harus memiliki segel persetujuan.
14. Nobles atau Bangsawan : Bangsawan memerintah suatu daerah Mesir.
Mereka bertanggung jawab untuk membuat undang-undang lokal
dan menjaga ketertiban di wilayah mereka.
Imam : Imam bertanggung jawab untuk menjaga para Dewa agar “bahagia”.
Mereka tidak berkomunkikasi dengan masyarakat tetapi menghabiskan
waktu mereka untuk melakukan ritual dan upacara kepada Dewa di kuil mereka.
Ahli Taurat atau Juru Tulis : adalah satu-satunya orang yang bisa membaca
dan menulis serta bertanggung jawab untuk menjaga dan membuat catatan.
Bangsa Mesir kuno mencatat hal-hal seperti berapa banyak makanan yang diproduksi
pada saat panen,
berapa banyak tentara yang dimiliki, jumlah pekerja dan jumlah hadiah atau
persembahan yang diberikan kepada para Dewa.
Tentara : merupakan kelompok yang bertanggung jawab untuk pertahanan negara.
Banyak anak kedua, termasuk dari keluarga Firaun sering memilih untuk bergabung
dengan tentara.
Tentara diizinkan untuk memiliki kekayaan yang diambil dari musuh.
Selain itu mereka juga mendapatkan penghargaan berupa tanah atas prestasi mereka.
15. Pengrajin : Pengrajin yang terampil biasanya adalah para pembuat tembikar,
leatherworkers, pematung, pelukis, penenun, pembuat perhiasan, pembuat sepatu,
penjahit.
Kelompok pengrajin sering bekerja sama dalam lokakarya
Petani :bekerja di tanah milik Firaun dan bangsawan. Para petanidiberi rumah,
makanan dan pakaian. Beberapa petani menyewa tanah dari bangsawan dan harus
membayar
dengan cara membagi hasil panen mereka sesuao persentase yang telah disepakati.
Budak : Tidak ada pasar budak atau lelang budak di Mesir Kuno.
Budak biasanya meruapakan tahanan yang ditangkap dalam perang.
Budak dapat ditemukan di rumah tangga dari Firaun dan bangsawan.
Mereka juga bekerja di tambang dan di kuil-kuil.
16. PIRAMIDA : Bangunan ini difungsikan sebagai makam para raja di mesir.
Pembangunannya dilaksanakan pada saat raja tersebut belum meninggal.
Salah satu piramida paling terkenal di Mesir adalah Piramida Agung Giza
yang merupakan makam bagi firaun Khufu
SPHINX: Bangunan ini merupakan patung dengan bacan singa dan kepala manusia.
Adapun fungsinya selain untuk menghalau roh jahat juga sebagai perlambang
kekuasaan.
Badan dari Sphinz adalah lambang kekuasaan sementara kepala singa tersebut adalah
lambang kebijaksanaan.
HIEROGLYPH: Merupakan hasil kebudayaan mesir kuno berupa aksara.
Fungsinya tentu sama seperti huruf lainnya yakni untuk mengungkapkan
unsur unsur secara ekspresif di dalam suatu bahasa
MASTABA: Bagunan ini menyerupai piramida namun bagian bagiannya belum sempurna.
Mastaba adalah bentuk awal dari Piramida. Fungsi mastaba adalah sebagai makam para
raja.
OBELIKS: Merupakan tugu tugu yang disusun berjajar di bagian depan bangunan kuil.
Fungsi obelisk ini adalah sebagai perlambang pemujaan kepada dewa juga sebagai
media
untuk mencatat kejadian yang dianggap penting
Hasil kebudayaan peradaban Mesir kuno yang
berhubungan dengan seni beberapa di
antaranya sebagai berikut:
17. KUIL : Pada jaman mesir kuno, kuil dibagi ke dalam dua jenis yakni kuil dewa dan juga kuil
makam.
Sama seperti namanya, kuil dewa berfungsi untuk memuja dewa sementara kuil makan
selain berfungsi sebagai tempat pemujaan juga sebagai tempat pemakaman.
MAKAM: Jika raja mesir dimakamkan di dalam piramida maka para bangsawa mesir
dimakamkan di sebuah bangunan pekuburan yang letaknya ada di atas gunung karang.
Bangunan ini terdiri atas serambi dan juga tiang tiang yang diisi patung.
Fungsi bangunan ini sebagai makam.
ARCA(Patungdadanefertiti): karya Thutmose, adalah salah satu mahakarya
terkenal bangsa Mesir Kuno.Peninggalan kebudayaan mesir kuno juga banyak yang
dalam bentuk
arca yang mengambil rupa segala macam hal yang berkaitan dengan kehidupan dan
kepercayaan mereka saat itu.
Fungsinya sebagai benda simbolis yang disembah dan diagungkan.
JAMPASIR: Benda ini hasil kebudayaan peradaban mesir kuno dan difungsikan
sebagai medium pengukur waktu. Ciri utamanya adalah penggunaan pasir sebagai
medium ukur.