2. Pernikahan dini banyak terjadi dari dahulu sampai sekarang.
Kebanyakan para pelaku pernikahan dini tersebut adalah remaja desa
yang memiliki tingkat pendidikan kurang. Remaja desa kebanyakan
malu untuk menikah pada umur 20 tahun keatas. Anggapan remaja
memilih untuk menikah diusia muda karena disana ada anggapan
atau mitos bahwa perempuan yang berumur 20 tahun keatas belum
menikah berarti “Perawan Tua”. Persoalan mendasar dari seorang
anak perempuan yaitu ketika dia memasuki usia dewasa, banyak
orangtua menginginkan anaknyauntuk tidak menjadi perawan tua.
Menjadi perawan tua bagi kebanyakan masyarakat dianggap sebagai
bentuk kekurangan yang terjadi pada diri perempuan. Untuk itu,
dalam bayangan ketakutan, banyak orang tua yang menikahkan
anaknya pada usia muda. Kondisi itulah yang menjadikan timbulnya
persepsi bahwa remaja desa akan lebih dulu menikah dari pada
remaja kota. Anggapan-anggapan tersebut muncul karena
kurangnya pengetahuan dari masyarakat mengenai pentingnya
pendidikan bagi remaja.
3. 1. Faktor-faktor apakah yang mendorong terjadinya
pernikahan usia dini?
2. Apa dampak yang dialami mereka yang melakukan
pernikahan pada usia muda?
3. Bagaimana cara orang tua mereka mendidik mereka?
5. PERNIKAHAN DINI
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang di rayakan
atau dilaksanakan oleh dua orang dengan maksudmeresmikan
ikatan perkawinan secara hukum agama, hukum negara, dan hukum
adat. Pernikahan dini diartikan merupakan instituisi agung untuk
mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu
ikatan keluarga. Ada beberapa factor penyebab terjadinya
pernikahan dini, yaitu factor pribadi dan factor keluarga. Dari factor
pribadi remaja adalah karena ingin menghindari dosa (seks bebas),
dan ada juga yang karena “kecelakaan”. Sedangkan dari factor
keluarga adalh karena paksaan dari orang tua.
6. 1. Dari Segi Psikologis
Secara psikis, anak juga belum siap dan mengerti tentang hubungan
seks, sehingga akan menimbulkan trauma psikis berkepanjangan
dalam jiwa anak yang sulit di sembuhkan.
2. Dari Segi Sosial
Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor soaial budaya dalam
masyarakat yang menempatkan perempuan pada posisi yang rendah
dan hanya dianggap pelengkap seks laki laki saja.
3. Dari Segi Kebidanan
Permpuan terlalu mudah untuk menikah di bawah umur 20 tahun
beresiko terkena kanker rahim. Sebab pada usia remaja, sel-sel
rahim belum matang
8. Peran Pendidikan
Peran pendidikan anak anak sangat mempunyai peran yang besar.
Jika seorang anak putus sekolah pada usia wajib sekolah, kemudian
mengisi waktu dengan bekerja. Saat ini anak tersebut sudah merasa
cukup mandiri, sehingga merasa mampu untuk menghindari diri
sendiri.
Hal yang sama juga jika anak putus sekolah tersebut menganggur.
Dalam kekosongan waktu tanpa pekerjaan membuat mereka akhirnya
melakukan hal hal yang tidak produktif. Salh satunya adalah menjalin
hubungan dengan lawan jenis, yang jika di luar kontrol membuat
kehamilan diluar nikah.
Melakukan Hubungan Biologis
Ada beberapa kasus, diajukan melakukan pernikahan karena anak
anak telah melakukan hubungan biologis layaknya suami istri.
Dengan kondisi seperti ini, orang tua anak perempuan cenderung
segera menikahkan anaknya, karena menurut orang tunya, anak
gadis tersebut sudah tidak perawan lagi. Dan hal itu menjadi aib
keluarga.
9. KESIMPULAN
Meliputi tentang :
1. Faktor Penybab pernikahan dini
2. Dampak pernikahan dini
3. Bentuk pola asuh orang tua paasangan usia muda
Pernikahan dini adalah ikatan antara seorang pria dan seorang wanita
yang diantaranya berumur berkisar 13 hingga 18-20 tahun, yang pada
hakikatnya kurang memiliki persiapan atau kematangan baik secara
jasmani, atau fisik maupun mental, emosional, dan sosial.