Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi mikroekonomi melalui penjelasan homework yang diberikan. Homework tersebut meliputi penjelasan tentang konsep-konsep dasar mikroekonomi seperti permintaan, penawaran, biaya produksi, tingkah laku konsumen, dan bentuk-bentuk pasar.
2. KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Puji syukur penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir dari mata
kuliah microeconomi.
Pada kesempatan ini penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas ini
dapat terselesaikan dengan benar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izin kan
lah penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen mata pelajaran
microeconomi serta kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan
maupun bimbingan dan teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam
menyelesaikan tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan
kesempurnaan dari isi tugas ini. Akhir kata, tugas ini dapat berguna bagi
penyusun khususnya dan bagi teman - teman yang lainnya pada umumnya.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
i
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi ..........................................................................................................ii
Bab I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………….……..……1
1.2 Sub Bab…………………………………………….………….1
Bab II: HOMEWORK
2.1 Homework 1………………………………………...………..4
2.2 Homework 2………………………………………...………..7
2.3 Homework 3……………………………………….………..11
2.4 Homework 4……………………………………….………..15
2.5 Homework 5……………………………………….……......20
2.6 Homework 6………………………………….……………..23
Bab III: PENUTUP
3.1 Daftar Pustaka………………………………….…………….29
ii
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi mikro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari
hanya pada bagian kecilnya, artinya bagian kecilnya yaitu seperti perilaku
konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas
faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Dalam perkembangan
ekonomi mikro yang kini telah melahirkan beragam teori dan konsep mengenai
ekonomi regional, ekonomi manajerial, ekonomi lingkungan, dan ekonomi
sumber daya alam.
Menurut Adam Smith, pengertian ekonomi mikro atau mikroekonomi
adalah subjek ekonomi yang selalu bersifat ekonomis rasional. Hal ini
mengakibatkan para pelaku ekonomi harus mempertimbangkan hal-hal rasional
sebelum membuat keputusan. Menurut David Ricardo, pengertian ekonomi
mikro adalah suatu kondisi dimana para pelaku ekonomi telah mempunyai
informasi tentang seluk beluk sebuah pasar. Dengan begitu ekonomi makro
merupakan faktor penentu dari pasa ekonomi global.
1.2 Sub bab
1.2.1 Homework 1
1.2.1.1 Perbedaan mikro ekonomi dengan makro eknomi
1.2.1.2 Apa manfaat belajar mikro ekonomi
1.2.1.3 Gambarkan kurva penawaran dan berikan contoh!
1.2.1.4 Gambarkan kurva permintaan dan berikan contoh!
1.2.1.5 Apa yang kamu ketahui tentang elastisitas (Rumus price
elasticity of demand and supply)
1
5. 1.2.2 Homework 2
1.2.2.1 Sebutkan beberapa macam tingkah laku konsumen terhadap resiko dan
jelaskan
1.2.2.2 Gambarkan kurva dari masing-masing di atas!
1.2.2.3 Sebutkan tiga asumsi toeri permintaan konsumen! Berikan contoh
masing-masing!
1.2.2.4 Gambarkan kurva Total produksi (dengan input satu variabel)
1.2.2.5 Kemudian turunkan menjadi kurva average product dan marginal
product
1.2.3 Homework 3
1.2.3.1 Apakah yang dimaksud dengan Total Cost (TC), Fixed Cost (FC) dan
Variable Cost (VC) Berikan contoh masing-masing
1.2.3.2 Tuliskan rumus dari Total Cost dan gambarkan kurva masing-masing
nomor 1
1.2.3.3 Jelaskan: increasing returns to scale, constant returns to scale dan
decreasing returns to scale (Mana yang paling baik dan mengapa)
1.2.3.4 Apa yang dimaksud dengan Economies of Scope, Diseconomies of
Scope dan Learning Curve
1.2.3.5 Gambarkan kurva Learning Curve dan jelaskan
1.2.4 Homework 4
1.2.4.1 Jelaskan Apa yang dimaksud Consumer Surplus dan Producer Surplus.
Berikan kurva nya masing-masing
1.2.4.2 Apa yang kamu ketahui tentang Deadweight loss, kenapa bisa terjadi.
berikan kurvanya
1.2.4.3 Deskripsikan tentang: market failure, externalities dan lack of
information
1.2.4.4 Apa yang dimaksud dengan: quota, tariff, specific tax dan subsidi.
Berikan contohnya masing-masing
2
6. 1.2.4.5 Untuk kasus garam dan gula import yang terjadi di Indonesia, jelaskan
yang menjadi tujuan pemerintah melakukan hal tersebut
1.2.5 Homework 5
1.2.5.1 Gambarkan Kurva Monopolistik. Tunjukkan Daerah Profitnya
1.2.5.2 Gambarkan Kurva Monopolistik Pada Jangka Panjang. Kenapa Hal
tersebut dapat terjadi
1.2.5.3 Apa yang dimaksud dengan Competitive Price dan Collusion Price.
Berikan contoh masing-masing
1.2.5.4 Apa perbedaan antara Oligopoli dan Cartel. Berikan contoh masing-
masing
1.2.5.5 Menurut Anda dengan cara bagaimana suatu negara mengatasi praktek
Cartel
1.2.6 Homework 6
1.2.6.1 Gambarkan kurva monopolistic competition, jelaskan menurut kamu
elatisitasnya dan berapa range angka utilitas
1.2.6.2 Gambarkan Pada pasar oligopoli terjadinya Nash equilibrium dan
collusive equilibrium. Jelaskan masing-masing fenomena tersebut
1.2.6.3 Pada pasa oligopoly, terjadi game theory sebagai startegi yang
digunakan, jelaskan dua saja dari berbagaia game theory, gambarkan tabelnya
dan jelaskan
1.2.6.4 OPEC adalah suatu organisasi para negara penge-eksport minyak,
praktek apa yang dilakukan oleh mereka. Bagaimana menurut kamu tentang
hal tersebut
1.2.6.5 Apa perbedaan pasar sebagai output dan input. Beri contoh masing-
masing
3
7. BAB II
HOMEWORK
2.1 Homework 1
2.1.1 Perbedaan mikro ekonomi dengan makro eknomi
Mikro ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang variabel-variabel ekonomi dalam lingkup lebih kecil, seperti
perusahaan, perilaku konsumen, permintaan dan penawaran, produksi, harga,
dan lainnya. ilmu ekonomi yang mengkhususkan untuk mempelajari perilaku
individu manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Pengembangan ilmu
ekonomi mikro, antara lain, melahirkan teori-teori dan konsep-konsep yang
berkaitan dengan ekonomi manajerial, ekonomi lingkungan, ekonomi regional,
dan ekonomi sumber daya alam.
Sedangkan makro ekonomi adalah mempelajari variabel-variabel
ekonomi secara menyeluruh (agregat), seperti jumlah uang beredar, pendapatan
nasional, pengangguran dan kesempatan kerja, inflasi, neraca pembayaran
internasional, dan pertumbuhan ekonomi.Jadi ilmu ekonomi yang
mengkhususkan untuk mempelajari perilaku masyarakat luas dalarn memenuhi
kebutuhannya secara menyeluruh.
4
8. 2.1.2 Apa manfaat belajar mikro ekonomi
Manfaat dari mempelajari ilmu mikro ekonomi ialah bermacam –
macam. Seperti dapat menganalisa kegiatan ekonomi masyarakat secara
terpadu atau menyeluruh (agregat) sehingga kita dapat melihat kemana arus
ekonomi masyarakat kecil dan dapat menciptakan peluang usaha kedepannya.
Kemudian dapat mengambil keputusan manajemen perusahaan kedepan, agar
tidak salah mengambil langkah. Dan dapat mempelajari prilaku seorang
konsumen, apakah konsumen tersebut merasa puas atau tidak dengan produk /
jasa yang diberikkan. Manfaat mempelajari ekonomi mikro adalah dengan
mempelajari ekonomi mikro kita dapat melakukan penghematan (efisiensi)
dalam penggunaan sumber daya yang serba terbatas.
Kemudian manfaat untuk seorang produsen ialah produsen dapat
mengetahui seberapa banyak barang yang akan diproduksi sesuai dengan
jumlah permintaan konsumen atas barang. Apabila permintaan barang
meningkat produsen tentu akan meningkatkan jumlah barang produksinya
begitupun sebaliknya.
2.1.3 Gambarkan kurva penawaran dan berikan contoh
5
10. 2.1.5 Apa yang kamu ketahui tentang elastisitas ( serta umus price elasticity
of demand dan supply)
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan
proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan
kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga. Berikut dibawah adalah rumus dari kedua
elastisitas
Rumus Elastisitas Permintaan = Ed = ΔQ/ΔP x P/Q
Rumus Elastisitas Penawaran = Es = ΔQ/ΔP x P/Q
2.2 Homework 2
2.2.1 Sebutkan beberapa macam tingkah laku konsumen terhadap resiko dan
jelaskan
Ada beberapa macam dari tingkah laku konsumen terhadap resiko yang
dihadapinya, yaitu risk loving, risk neutral, risk averse, risk premium. Risk
loving merupakan kondisi dimana konsumen suka mengambil resiko
meskipun resiko tersebut tergolong tinggi / besar, sehingga orang yang
menyukai resiko akan menghadapi resiko tersebut. Kemudian risk neutral
adalah kondisi dimana konsumen netral terhadap resiko yang ada, orang
tersebut tidak langsung mengambil resiko yang ada, tetapi mereka akan
Menunggu dan melihat kondisi yang ada (bersabar dalam mengambil
keputusan.
Kemudian risk averse merupakan kondisi dimana konsumen memilih
imbalan (return) yang kecil tetapi memilih resiko yang kecil juga
(menghindari resiko), kondisi ini dimana seseorang tidak menyukai resiko
bahkan menghindarinya.
7
11. Dan risk premium merupakan kondisi dimana konsumen akan mengambil
resiko sebesar apapun, karena menurutnya high risk = high return. Jadi orang
tersebut akan mengambil resiko tersebut
2.2.2 Gambarkan kurva dari masing-masing di atas
a. Risk Loving
(kondisi dimana seseorang menyukai resiko)
b. Risk Neutral
(kondisi dimana seseorang netral terhadap resiko yang ada, memilih untuk
bersabar dan menganalisa)
8
12. c. Risk Averse
(kondisi dimana seseorang menghindari resiko yang ada)
d. Risk Premium
(mengambil resiko sebesar apapun)
2.2.3 Sebutkan tiga asumsi teori permintaan konsumen! Berikan contoh
masing-masing
Ada beberapa teori terhadap permintaan konsumen, yaitu seperti
completeness, transivitiy, dan more is better than less. Completeness
merupakan kondisi dimana seorang konsumen membandingan dengan produk
9
13. lain, antara produk A dengan B. Konsumen bisa membandingannya
karena mungkin saja harganya lebih murah atau lebih cocok kepadanya. Contoh
orang lebih pilih Ayam goring disbanding Daging sapi.
Kemudian transitivity merupakan kondisi dimana seorang konsumen
bisa memilih sebuah produk A ke produk B, produk B ke produk C, dan juga
produk A ke produk C (membandingkan). Contoh Budi lebih menyukai coca
cola dari pada big cola, lebih suka big cola dari pada sprite, lebih suka sprite
dari pada diet cola.
Dan teori dari ‘more is better than less’ merupakan kondisi dimana
seorang konsumen memilih sebuah produk yang lebih baik adalah yang terbaik
daripada yang masih belum sempurna. Contoh seperti orang membutuhkan
kendaran yang efisien, sehingga diciptakan kendaraan yang dapat menghemat
bahan bakar.
2.2.4 Gambarkan kurva Total produksi (dengan input satu variabel)
Berikut dibawah adalah kurva dari total produksi beserta dengan input
suatu variabel.
10
14. Kondisi ini menunjukan dimana ada titik ‘jenuh’ dari jumlah produk
yang bisa di produksi oleh labor (diminishing return).
2.2.5 Kemudian turunkan menjadi kurva average product dan marginal
product
Berikut adalah kurva average produk dan marginal produk dari turunan
kurva total produksi
2.3 Homework 3
2.3.1 Apakah yang dimaksud dengan Total Cost (TC), Fixed Cost (FC) dan
Variable Cost (VC) (berikan contoh masing-masing)
Total Cost merupakan total dari seluruh cost (biaya), jumlah dari fix
cost ditambah variable cost (FC + VC = FC). Biaya Produksi adalah semua
pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memproduksi barang/jasa.
Pengertian tersebut mencakup biaya eksplisit dan implicit.
11
15. Biaya eksplisit adalah biaya yang benar benar dikeluarkan untuk keperluan
produksi. Sedangkan biaya implisit adalah biaya penggunaan sumber daya
milik perusahaan.
Sedangkan fix cost merupakan cost atau biaya yang sudah pasti dibayar
setiap bulannya dan tagihannya akan selalu sama (cost yang sudah tetap).
Misalnya, sewa, asuransi dan pajak. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh banyak
sedikitnya produk atau jasa yang dihasilkan, nilainya tetap dan tidak berubah.
Dan Variable cost merupakan cost yang bisa berubah, kapan pun karena
sifat dari cost ini merupakan yang tidak pasti dan tergantung dari setiap
kebutuhan. Contoh seperti bahan baku membuat 50 puding disbanding dengan
100 puding akan berbeda biaya nya, karena 100 puding membutuhkan bahan
baku yang lebih banyak.
12
16. 2.3.2 Tuliskan rumus dari Total Cost dan Gambarkan Kurva masing-masing nomor 1
Berikut adalah rumus dari total cost (TC)
Variable Cost (VC) + Fix Cost (FC) = Total Cost. (TC)
2.3.3 Jelaskan: increasing returns to scale, constant returns to scale, dan decreasing
returns to scale (mana yang paling baik dan mengapa)
Increasing Return to Scale adalah output lebih dari dua kali lipat ketika kuantitas
dari seluruh input berlipat ganda. Kondisi ini menunjukan output yang keluar dua kali lipat
dari input yang di masukkan. Sedangkan Constant Return to Scale adalah ketika input
meningkat menyebabkan peningkatan output yang sama proporsional. Kondisi ini
menunjukan ketika input yang dimasukkan, mengeluarkan input yang sesuai dengan
jumlah input yang dimasukkan, berbeda dengan increasing return to scale (memberikan
nilai dua kali lipatnya).
Sedangkan Decreasing Return to Scale adalah ketika output yang dihasilkan tidak
sebanding dengan input yang diberikkan (peningkatan output yang kurang proporsional).
Kondisi ini menunjukan dimana ketika input yang dimasukkan tidak sesuai dengan output
yang dikeluarkan. Hasil yang dikeluarkan tidak sebanding dengan nilai yang dimasukkan,
hal ini tidak baik karena menurut saya hal ini tidak efisien dan membuang banyak biaya.
13
17. Menurut saya, kondisi yang terbaik ialah Increasing Return to Scale. Mengapa?
Karena kondisi ini menunjukan hasil (output) dua kali lipat lebih besar dari pada
dihasilkan. Sehingga disini sangat efisien dan menghemat biaya.
2.3.4 Apa yang dimaksud dengan Economies of Scope, Diseconomies of Scope dan
Learning Curve
Economies of Scope adalah penghematan proporsional yang diperoleh dengan
memproduksi dua atau lebih barang yang berbeda, ketika biaya melakukan hal itu kurang
dari produksi masing-masing secara terpisah (output dapat diganda kan tanpa biaya lebih).
Hal ini menunjukan bahwa jika terjadi hal tersebut, merupakan sangat bagus karena bisa
mengehemat biaya yang dikeluarkan.
Diseconomies of Scope adalah situasi di mana penggandaan output membutuhkan
lebih dari dua kali lipat biaya. Hal ini menurut saya kondisi yang kurang baik, karena
membutuhkan biaya lebih untuk mendapatkan output yang ganda, dan hal ini
membutuhkan ekstra biaya (biaya yang lebih besar).
Sedangkan Learning Curve merupakan grafik terkait jumlah input yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan setiap unit output ke output kumulatifnya. Hal
ini menunjukkan bahwa perusahaan membutuhkan jumlah input yang benar untuk
memproduksi suatu produk yang ingin dihasilkan. Contohnya seperti penggunaan labor
(karyawan), jumlah labor yang di input, dapat menghasilkan beberapa produk (outputnya).
14
18. 2.3.5 Gambarkan Kurva Learning Curve
Jumlah kumulatif dari banyaknya memproduksi suatu mesin berdasarkan
banyaknya waktu berkerja dari perkerja.
2.4 Homework 4
2.4.1 Jelaskan apa yang dimaksud Consumer Surplus dan Producer Surplus. Berikan
kurva nya masing-masing
Consumer surplus merupakan dimana ketika seorang konsumen membeli
barang dibawah harga rata – rata pasar. Surplus produsen juga selisih antara harga
produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya
mereka terima dari konsumen. Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau
keuntungan dari produsen yang didapatkan dari menjual produk dengan harga yang
lebih tinggi dari harga minimal yang diterima mereka seperti yang ditunjukkan oleh
kurva penawaran.
Sedangkan Producer surplus merupakan kondisi dimana harga suatu
barang yang dijual produsen bila harga keseimbangan 100, dan dijual 50 sudah
profit. Maka selisih nya sudah surplus. Surplus konsumen juga selisih antara harga
maksimum konsumen yang bersedia untuk membayarnya dan harga sebenarnya
15
19. yang harus dibayarnya. Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari
harga yang diminta saat ini, maka mereka mendapatkan keuntungan yang lebih dari
produk yang dibeli dari mereka untuk membelinya. Surplus konsumen ditambah
surplus produsen sama dengan jumlah surplus ekonomi di pasar.
Berikut adalah kurva dari masing masing contoh.
2.4.2 Apa yang kamu ketahui tentang Deadweight loss, kenapa bisa terjadi, berikan
kurvanya
Deadweight loss merupakan kondisi dimana terjadinya ketidak seimbangan
Price (P) dan Quantity (Q) tidak seimbang. Hal tersebut menyebabkan keduanya
(produsen dan konsumen) tidak untuk alias rugi. Dam berikut dibawah ini adalah
kurva dari deadweight loss. Kemudian Deadweight Loss juga pengurangan surplus
konsumen (Consumer Surplus) dan Surplus produsen yang terjadi apabila output
suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi optimum.
Kemudian Deadweight Loss merupakan hilangnya efisiensi ekonomi bagi
konsumen/ produsen karena efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai. Hal ini
terciptanya karena inefisiensi pasar yang ada. Dan hal ini terjadi karena ketika
demand dan supply tidak ada di titik Equilibrium (E)
16
20. Berikut adalah kurva dari Deadweight Loss.
2.4.3 Deskripsikan tentang: market failure, externalities dan lack of information
Market failure merupakan situasi dimana titik Equilibrium (E) tidak
seimbang yaitu antara Price dan Quantity, sehingga timbul biaya tambahan dan
kerugian. Ada beberapa penyebab dari market failure (kegagalan pasar), yaitu
a. Informasi tidak sempurna.
Biasanya disebabkan karena tidak mengetahui secara persis kualitas suatu
barang. Contoh: ketika membeli mobil bekas, kita perlu menyewa montir yang
terpecaya agar kita tidak tertipu dari kualitas mobil tersebut. Kita pelu menbayar
montir untuk mengetahui informasi yang tidak sempurna.
b. Daya monopoli
Perusahaan yang memili daya monopoli sering kali seenaknya menaikan
harga, sehingga konsumen membayar lebih mahal.
c. Eksternalitas
Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita
pelau ekonomi sebagai akibat dari pelaku ekonomi lain.
17
21. d. Barang Alturisme.
Barang alturisme adalah barang yang ketersediaannya berdasarkan suka rela
karena alasan kemanusiaan. Contoh: darah yang disediakan oleh donor darah.
2.4.4 Apa yang dimaksud dengan: quota, tariff, specific tax dan subsidi (Berikan
contohnya masing-masing)
Quota adalah nilai batas yang ditetapkan untuk mengelola akses ke sumber daya
sistem dan jaringan atau jumlah penyimpanan yang digunakan oleh User atau Group
tertentu. Tujuan dari quota ialah untuk menjaga keseimbangan neraca berdagangan
internasional. Pemerintah dapat menetapkan quota untuk perdagangan dalam negrinya.
Contohnya seperti menetapkan kuota impor gula, beras, kuota Jemaah haji, dan sebagainya.
Sedangkan specific tax merupakan pajak dari barang yang terjual. Tarif Pajak
adalah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif
pajak biasanya berupa persentase (%). Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai berupa uang
yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak yang terutang. Dan terdapat beberapa jenis
jenis pajak.
Dan subsidi adalah merupakan harga barang sudah di kurangi dibawah harga yang
dijual penjual. Contoh dari masing – masing tersebut ialah, suatu batasan (quota) impor
beras dari luar negri. Tax dari pemberi pajak ketika mengimpor suatu barang, contoh
mengimpor mobil Ferrari. Dan subsidi yaitu seperti BBM premium yang murah karena di
subsidi oleh pemerintah.
18
22. 2.4.5 Untuk kasus garam dan gula import yang terjadi di Indonesia, jelaskan yang
menjadi tujuan pemerintah melakukan hal tersebut
Pada dasarnya negara Indonesia dapat memproduksi gula dan garam sendiri, karena
negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Tujuan pemerintah
mengimpor barang yaitu agar perusahaan (juragan) garam dan gula dari luar negri dapat
mengimpor ke negara Indonesia karena untuk kepentingan pribadi (di sogok). Dampak dari
hal tersebut yaitu harga garam dan gula menjadi mahal, dan para produsen gula dan garam
lokal sulit menjual hasil barangnya karena ulah pemerintah yang korupsi.
Tidak hanya itu dampak dari impornya suatu sumber daya alam memiliki dampak
positif dan negatifnya. Jika dampak positif, negara akan memiliki stok kesediaan gula /
garam. Hal itu tidak akan mencemasi negara dari kekurangan sumber daya alam yang
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Kemudian dampak negatif dari impor gula / garam yaitu, kasihan terhadap petani
lokal, karena mereka harus berjuang dengan harga yang bisa bersaing. Dampak ini juga
tergantung pada selera pasar di Indonesia. Masyarakat Indonesia, ujar Adi, masih banyak
yang menilai suatu produk impor kualitasnya jauh lebih baik dibanding produk lokal.
Padahal kenyataannya tidak. Pemerintah harus lebih gencar sosialisasi produk lokal agar
tak tergerus produk impor.
19
23. 2.5 Homework 5
2.5.1 Gambarkan Kurva Monopolistik. Tunjukkan Daerah Profitnya
Berikut adalah contoh kurva dari persaingan monopolistic beserta daerah profitnya
Daerah yang diarsir merupakan daerah profit dari kurva monopolistik.
Pasar Persaingan Monopolistik adalah suatu pasar dimana tedapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product).
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang
dihasilkan pasti memilki karakter tersendiri yang membedakan dengan produk
lainnya. Contoh dari persaingan monopolistik yaitu seperti sabun mandi, shampoo,
pasta gigi, dan sebagainya. Mereka memiliki kesamaan fungsi, melainkan mereka
memiliki beragam macam perbedaan satu sama lainnya.
20
24. 2.5.2 Gambarkan Kurva Monopolistik Pada Jangka Panjang. Kenapa Hal
tersebut dapat terjadi
Berikut adalah kurva monopolistic dalam jangka panjang
Hal itu menunjukan bahwa tidak memiliki profit, karena garis Demand (D)
menunjukkan cenderung kebawah dan daerah yang diarsir merupakan deadweight
loss, sehingga tidak menghasilkan profit. Perbedaan monopolistik jangka panjang
dengan jangka pendek yaitu terlihat dari berapa lama sebuah produk dapat bertahan
lama di suatu pasar. Monopolistik jangka panjang terjadi karena suatu produk di
pasar tersebut dapat bertahan lama, yang pastinya mendapatkan keuntungan alias
profit.
2.5.3 Apa yang dimaksud dengan Competitive Price dan Collusion Price. Berikan contoh
masing - masing
Competetitive price merupakan dimana sebuah harga yang lebih murah
yang ditawarkan oleh pesaing, atau harga yang dibuat lebih menarik perhatian
karena sang pesaing menciptakan intensif atau dorongan seperti pembayaran
jangka panjang. Ada beberapa strategi dalam persaingan harga, yaitu menawarkan
harga produk / jasa dengan harga yang sama, menawarkan produk / jasa sedikit
dibawah pesaing, dan menawarkan harga sedikit diatas dari pesaing.
21
25. Jika seseorang menawarkan harga yang sama dengan pesaing, maka hal itu
akan menunjukan ke kostumer situasi perbandingan, maka jika produk / jasa yang
orang berikan memiliki nilai yang lebih, maka itu akan mengancam pesaing orang
tersebut. Jika seseorang menawarkan harga dibawah pesaing, hal itu akan
menunjukan ke kostumer ke situasi atraktif preposisi untuk ‘consumer base’ dan
orang tersebut akan memberikan resiko terhadap kerugian. Dan jika seorang
tersebut memberikan harga sedikit lebih mahal dari pesaing, hal itu akan
menunjukan ke kostumer bahwa ia membuat kostumer berharap lebih dari produk
/ jasa yang orang tersebut berikan, jadi harus memastikan bahwa produk / jasa yang
diberikan memiliki nilai lebih terhadap pesaing.
Sedangkan Collusion Price merupakan suatu aksi criminal yang bisa di
hukum karena peraturan, biasanya suatu perusahaan berkerja sama untuk
menciptakan harga yang sama dari suatu produk atau jasa di suatu tujuan yang
dimana tujuan tersebut mendapatkan keuntungan yang besar dari suatu pasar.
Perusahaan tersebut mencoba untuk mengejar pesaing dengan cara collusion price.
2.5.4 Apa perbedaan antara Oligopoli dan Cartel. Berikan contoh masing – masing
Oligopoli merupakan situasi dimana pasar banyak penawaran satu jenis
barang dan dikuasi beberapa penjual alias perusahaan. Pasar oligopoly adalah salah
satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimaana hanya terdapat beberapa
produsen dan terdapat banyak pembeli, seperti industri rokok, industri mobil, dan
sebagainya. Dalam menjalankan usaha di bidang ini, iklan dan promosi berperan
sangat penting bagi oligopolies, karena ini akan menciptkan nilai tambahan dari
para pesaing, dan akan menciptkan mindset disuatu kostumer. Sedangkan Cartel
merupakan situasi dimana ketika perusahaan 2 atau lebih berkerja sama untuk
membatasi suatu barang atau memperbaiki harga dari suatu barang di industri
tersebut. Mereka berkerja sama untuk menetapkan harga dan tingkat output.
22
26. Jika cukup banyak produsen yang mematuhi perjanjian kartel, dan jika
permintaan pasar cukup tidak elastis, kartel dapat mendorong harga jauh di atas
tingkat kompetitif. Hal ini seperti collusion, yaitu termasuk tindakan kejahatan
(crime).
2.5.5 Menurut Anda dengan cara bagaimana suatu negara mengatasi praktek Cartel.
Menurut saya, negara bisa mengatasi praktek cartel dengan cara mengeluarkan
atau merevisi suatu undang undang dasar mengenai larangan praktik monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat. Hal tersebut dapat menekan perusahaan nakal dalam
praktik kartel. Pemerintah juga bisa membentuk suatu badan untuk mengawasi
pelaku usaha di dalam negri, contohnya di Indonesia seperti KPPU (Komisi
Pengawas Persaingan Usaha).
Dengan memberikan izin ke KPPU untuk menindak perusahaan nakal, maka
mereka akan menekan angka dari praktek kartel. Tidak hanya tersebut, pemerintah
juga dapat melakukan penekanan import dari luar negri, jika dibutuhkan untuk
import, maka bisa mentransparankan barang barang import tersebut. Tidak seperti
kasus beras dan gula di impor dari luar negri, hal itu merupakan salah satu praktek
kartel atau monopoli.
2.6 Homework 6
2.6.1 Gambarkan kurva monopolistic competition, jelaskan menurut kamu elatisitasnya
dan berapa range angka utilitas
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah market yang
dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk yang dihasilkan memiliki
berbagai variasi dan perbedaan disetiap produknya. Berikut adalah kurva monopolistic
competition
23
27. Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari kurva
perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu menyebabkan kurva tersebut
sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal itu menunjukan bahwa elastisitas nya lebih
kecil dari pada perusahaan persaingan sempurna, tetapi lebih besar dari elastisitas
perusahaan monopoli.
2.6.2 Gambarkan Pada pasar oligopoli terjadinya Nash equilibrium dan collusive
equilibrium! Jelaskan masing-masing fenomena tsb
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat
pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diraih
oleh perusahaan perusahaan dengan merubah strategi, dengan mempertimbangkan
strategi yang ada dari pesaingnya. Hal itu keseimbangan nash merupakan respon
24
28. terbaik oleh setiap perusahaan untuk strategi tertentu. Strategi tersebut
mengacu kepada keputusan yang perusahaan buat.
Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara
perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi
(kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan
menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing
perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga
pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya
jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut
dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat
berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada
banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama.
2.6.3 Pada pasa oligopoly, terjadi game theory sebagai startegi yang digunakan, jelaskan
dua saja dari berbagaia game theory, gambarkan tabelnya dan jelaskan
Didalam game theory terdapat beberapa strategi, yaitu seperti Dominant
strategies (strategi yang optimal, terserah bagaimana lawan melakukan hal
tersebut). Berikut dibawah merupakan gambar dari tabelnya.
(Dominant Strategies)
Tidak penting firm A melakukan advertise, firm b akan tetap melakukan
advertise, begitupun sebaliknya.
25
29. Hal tersebut menunjukan jika firm A melakukan advertise, dan firm
melakukan advertise maka nilai yang keluar adalah (10,5), jika firm A tidak
advertise, dan firm b advertise, maka nilai yang keluar adalah (6,8). Jadi semakin
tinggi nilai tersebut, semakin bagus juga (efektif).
Dan yang kedua yaitu maximin strategies, strategi ini merupakan strategi
dimana memaksimalkan dari peningkatan minimum yang bisa di capai, artinya
strategi ini memaksimalkan nilai yang bisa di dapat. Berikut adalah tabel dari
strategi tersebut.
(Maximin Strategies)
Dalam contoh kasus ini, jika firm A tidak invest dan firm B tidak invest
maka outcome yang dihasilkan ialah (0,0) artinya tidak menimbulkan hasil. Jika
firm A invest, dan firm B tidak invest maka outcome yang dihasilkan yaitu (-100,0)
artinya jika firm A invest, maka firm A akan mengalami loss yang tinggi. Dan jika
fim B invest, firm A tidak invest maka outcome yang dihasilkan ialah (-10,10), hal
itu menunjukan bahwa Firm A akan mengalami loss jika tidak invest, dan fim B
akan mengalami profit.
26
30. 2.6.4 OPEC adalah suatu organisasi para negara penge-eksport minyak, praktek apa yang
dilakukan oleh mereka. Bagaimana menurut kamu ttg hal tsb
OPEC adalah organisasi yang bertujuan menegosiasikan masalah-masalah
mengenai produksi, harga dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-
perusahaan minyak. OPEC didirikan pada 14 September 1960 di Bagdad, Irak.
OPEC juga mengendalikan harga minyak mentah dunia di antara sesama
anggotanya yang merupakan negara-negara pengimpor minyak, agar harga minyak
mentah dunia tidak dikendalikan/diambil alih oleh pihak-pihak tertentu yang bisa
jadi akan merugikan negara pengimpor minyak atau negara lainnya.
Dengan berdirinya OPEC memberikan banyak dampak positif yang bisa
kita rasakan sekarang, antara lain menciptkan perdamaian perdagangan multilateral
WTO, mendorong pertumbuhan ekonomi, mendorong terciptanya pemerintah yang
bersih, meningkatkan pendapatan, menciptakan tariff yang lebih murah, dan
berbagai manfaat lainnya. Hal diatas merupakan praktek yang dilakukan oleh
OPEC sehingga dampak yang dihasilkannya dapat kita manfaatkan yaitu seperti
harga minyak yang stabil / tidak melonjak tinggi. Menurut saya, organisasi OPEC
sangat baik karena dampaknya di Indonesia pun dapat dirasakan, dan memberikan
nilai yang baik kepada negara Indonesia. Tidak hanya itu OPEC juga meningkatkan
posisi Indonesia dalam proses tawar menawar dalam hubungan internasional, dan
pengingkatan citra RI di luar negri. Hal tersebut menunjukan kerja yang baik bagi
OPEC untuk memberikan dampak kepada negara kita. Namun di sisi lain, pasti ada
kekurangannya yang diberikkan oleh OPEC.
27
31. 2.6.5 Apa perbedaan pasar sebagai output dan input. Beri contoh masing-masing
Pasar input adalah pasar yang menyediakan faktor produksi. Terdiri dari
pasar sumber daya alam/ tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Ciri ciri
nya yaitu berwujud kegiatan, tidak berwujud fisik, permintaan dan penawaran
dilakukan dalam jumlah besar, dan sebagainya. Contoh dari pasar output yaitu
seperti pasar sumber daya alam (tanah), pasar tenaga kerja, pasar modal, pasar
factor produksi kewirausahaan.
Sedangkan Pasar output (pasar produk) merupakan pasar yang
memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam bentuk jadi).
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit, pasar adalah tempat terjadinya
transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu
dan tempat tertentu. Secara luas pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan
penawaran sehingga dapat menetapkan harga. Contoh dari pasar output itu seperti
yang kita sering jumpai seperti pensil, smartphone, jam tangan, kendaraan roda 2,
dan sebagainya
28
32. BAB III
PENUTUP
3.1 Daftar Pustaka
(Tempo.co, 14)
(Galang, 2018)
(N, 2017)
(Sekar, 2015)
(Unknown, 2014)
(Pramono, 2017)
(Mufidah, 2013)
29