SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
AKUNTANSI KONTINJENSI
A. Pengertian Kontijensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung
syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-
hari. Kontinjensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban
bagi bank yang bersangkutan.
PSAK No. 31 mengatur akuntansi untuk transaksi kontinjensi dalam suatu
perusahaan. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang
kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya satu peristiwa di masa
yang akan datang. Dengan demikian pada tanggal neraca belum terdapat kepastian
mengenai ada tidaknya kewajiban tersebut.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian
mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru
akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa
yang akan datang. Transaksi yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum mengikat
bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat ini, akan tetapi secara
antisipatif kontinjensi tersebut akan menjadi kewajiban atau tidak sangat tergantung
terjadi atau tidak terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan kontinjensi ini di masa yang
akan datang.
B. Penyajian dalam Laporan Keuangan
Transaksi kontinjensi belum mempengaruhi posisi dalam neraca dan laba rugi
perusahaan. Kontinjensi sebenarnya dapat tidak diungkapkan dalam laporan keuangan
apabila nilai transaksi kontinjensi tidak materil. Dalam kata lain tidak akan
mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan.
Akan tetapi, transaksi kontinjensi banyak ditemukan dalam transaksi perbankan
sehari-hari yang apabila dikumpulkan dalam satu periode menghasilkan nilai yang cukup
atau bahkan sangat materil sehingga mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan.
Karena nilai yang sangat materil ini, bank diwajibkan untuk melakukan pencatatan
transaksi yan bersifat kontinjen ini.
Dalam PSAK No. 31, kontinjensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga bila
dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva dapat menggambarkan posisi keuangan bank
secara wajar. Kontinjensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan
pasiva bank pada tanggal pelaporan, tetapi harus dilaksanakan oleh bank apabila
persyaratan yang telah disepakati dengan nasabah terpenuhi. Kontinjensi ini dapat
bersifat tagihan atau kewajiban baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing.
PSAK No. 31 menyatakan bahwa sistematika penyajian laporan komitmen dan
kontinjensi disusun berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap
perubahan posisi keuangan dan hasil usaha bank. Selanjutnya komitmen dan kontijnensi
baik yang bersifat sebagai tagihan maupun kewajiban masing-masing disajikan secara
tersendiri tanpa pos lawan.
Dengan demikian, pengungkapan dalam laporan dilakukan dengan single entry
melalui rekening administratif yang merupakan pos di luar neraca (off balance-sheet).
C. Azas Konservatif dalam Kontinjensi
Pengungkapan data transaksi kontinjensi dalam laporan keuangan dikaitkan
dengan penerapan konsep atau azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi.
Yang dimaksud disini adalah bahwa penyisihan suatu rugi kontinjensi dapat
dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila kedua kondisi berikut dipenuhi:
a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau
telah timbul kewajiban pada tanggal neraca.
b. Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar.
Sedangkan terhadap laba kontijensi tidak dicantumkan dalam perhitungan laba-
rugi, tetapi perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
D. Jenis Transaksi Kontinjensi
Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban
(tunggakan).
Kontijensi tagihan terdiri dari:
a. Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain.
Bank garansi dari bank lain adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang
diterima oleh bank yang mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila
pihak yang dijamin melakukan ingkar janji atau wanprestasi di kemudian hari.
Penerimaan jaminan ini dalam bentuk bank garansi baik risk sharing, standby L/C
maupun pelaksanaan proyek seperti bid bond, performance bond, dan advance
payment bond. Di samping itu juga dapat berupa endosement surat berharga.
Pencatatan rekening ini sebesar bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan
akan tetap outstanding hingga bank garansi jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo
rekening administratif rupiah harus dinihilkan dengan cara didebet sebesar nilai
bank garansi jatu tempo.
Pada saat jatuh tempo, pencatatannya:
b. Pembelian opsi valuta asing
Opsi adalah perjanjian asing yang memberikan hak pilihan kepada pembeli opsi
untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing.
Bila pada saat expiration date opsi itu memberikan keuntungan maka pembeli
opsi akan melakukan eksekusi, sebaliknya bila tidak menguntungkan maka opsi
tersebut tidak dilaksanakan. Opsi ini sifatnya tidak mengikat harus melakukan
eksekusi, oleh karena itu ditampung dalam rekening administratif sebagai
kontinjensi tagihan pada saat kontrak opsi ditandatangani.
Debit : Rekening Administratif Rupiah -
Bank Garansi dari Bank Lain Rp. ................
Kredit : Rekening Administratif Rupiah -
Bank Garansi dari Bank Lain Rp. ................
Debit : Rekening Administratif Rupiah -
Pembelian Opsi Valuta Asing Rp. ................
Bila opsi tersebut jatuh tempo, baik dilaksanakan atau tidak, maka rekening
admnistratif tersebut harus dinihilkan/didebet:
c. Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian
Dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut pendapatan bunga dari
aktiva produktif, bank akan menganut prinsip konservatif dalam arti sangat hati-
hati. Bank akan membukukan pendapatan bunga dalam rekening nominal dengan
accrual basis maupun cash basis kalau aktiva tersebut masuk ke dalam
kolektibilitas lancar. Dengan demikian kalau aktiva yang mendatangkan
pendapatan bunga itu tergolong lancar maka tidak akan timbul rekening
administratif. Rekening administratif kontinjensi akan timbul bila aktiva produktif
yang mendatangkan pendapatan bunga masuk kolektibilitas dalam perhatian
khusus, kurang lancar, diragukan bahkan macet. Pendapatan bunga yang
ditimbulkannya akan diakui dengan dasar kas (accrual basis). Sebagai
konsekuensinya, pendapatan bunga yang belum diterima tetapi sudah menjadi hak
bank dicatat dalam rekening administratif pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Bila pendapatan bunga dalam penyelesaian telah diterima, maka rekening ini
harus didebet sesuai dengan nominal penerimaan bunga. Pendebetan ini diikuti
dengan pencatatan pada rekening riil dan nominal.
Kontinjensi kewajiban terdiri dari:
a. Garansi yang diberikan
Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang
diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak penerima
jaminan apabila pihak yang dijamin oleh bank yang bersangkutan wanprestasi
Kredit : Rekening Administratif Rupiah -
Pembelian Opsi Valuta Asing Rp. ................
Kredit : Rekening Administratif Rupiah -
Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Rp. ................
atau cidera janji. Bentuk-bentuk tersebut misalnya bank garansi, akseptasi atau
endosemen surat berharga, dan lainnya.
Nilai yang disajikan sebesar jumlah rupiah garansi yang diberikan oleh bank.
Rekening ini akan dinihilkan atau didebet bila garansi telah jatuh tempo dalam
keadaan wanprestasi atau tidak.
b. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang dapat dibatalkan
(revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri.
SKBDN ini dapat dibatalkan saat berlakunya atau saat masih berjalan sehingga
tidak ada kepastian bank untuk melakukan kewajiban. Bank akan melakukan
pembayaran atau tidak tergantung SKBDN tersebut dibatalkan atau tidak. Untuk
itu, SKBDN jenis ini akan dicatat dalam rekening administratif kelompok
kontinjensi kewajiban ketika SKBDN tersebut diterbitkan. Pencatatan dalam
rekening administratif sebesar nilai SKBDN yang diterbitkan:
Pada saat SKBDN jatuh tempo atau saat pembayaran, maka rekening
administratif ini didebet:
c. Penjualan opsi valuta asing
Opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi
untuk menjual valuta asing pada harga tertentu selama atau pada akhir masa opsi.
Sebagai opsi, pemegang opsi jual tentu akan melakukan bila underlying assets
pada akhir periode memiliki harga di bawah strike price. Sebaliknya bila harga
jual pada saat jatuh tempo (expiration date) di atas strike price maka pemegang
opsi tidak akan melaksanakan opsinya. Dengan memperhatikan karakter opsi
Kredit : Rekening Administratif Rupiah -
Garansi yang Diberikan dan Belum Jatuh Waktu Rp. ................
Kredit : Rekening Administratif Rupiah -
SKBDN Dapat Dibatalkan dan Masih Berjalan Rp. ................
Debit : Rekening Administratif Rupiah -
SKBDN Dapat Dibatalkan dan Masih Berjalan Rp. ................
seperti ini, maka transaksi penjualan opsi merupakan transaksi bersyarat yang
masuk dalam kelompok kontinjensi kewajiban dengan pencatatan pada saat
kontrak:
Catatan ini akan dinihilkan dengan cara mendebet rekening tersebut bila opsi
telah jatuh tempo.
Kredit : Rekening Administratif Rupiah -
Penjualan Opsi Valuta Asing Rp. ................
Debit : Rekening Administratif Rupiah -
Penjualan Opsi Valuta Asing Rp. ................

More Related Content

What's hot

persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanBab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanAndiErwinGhozali
 
Mojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholding
Mojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholdingMojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholding
Mojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholdingFarah Fauziah Hilman
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTEDIS BLOG
 
pekerjaan lapangan ii audit internal
pekerjaan lapangan  ii audit internalpekerjaan lapangan  ii audit internal
pekerjaan lapangan ii audit internalppt education
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)fitria mellysusanti
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAMahyuni Bjm
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Tugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasTugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasZahar Kaur Bhullar
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDFox Broadcasting
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Annisa Galih Sarasati
 
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keudaTugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keudaInspektorat
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakSuyanto _Akt
 

What's hot (20)

persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaanBab  20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
Bab 20 pemeriksaan Subsequent Event dan pentelesaian pemeriksaan
 
Mojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholding
Mojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholdingMojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholding
Mojakoe perpajakan-1-uts-genap-2012 2013-selain-witholding
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
pekerjaan lapangan ii audit internal
pekerjaan lapangan  ii audit internalpekerjaan lapangan  ii audit internal
pekerjaan lapangan ii audit internal
 
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
AKL 1 (perbedaan agen dan cabang)
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Tugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kasTugas audit kas dan setara kas
Tugas audit kas dan setara kas
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (laporan konsolidasi)
 
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keudaTugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
Tugas wewenang pejabat dlm pengel keuda
 
AUDIT KAS DAN SETARA KAS
AUDIT KAS DAN SETARA KASAUDIT KAS DAN SETARA KAS
AUDIT KAS DAN SETARA KAS
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anak
 

Similar to Akuntansi kontinjensi

pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMeet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMasnaAbdulBaqi
 
Hutang lancar
Hutang lancarHutang lancar
Hutang lancardkadani
 
BAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptx
BAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptxBAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptx
BAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptxRichiSatriaPrimadana
 
Financial Instruments as Liabilities _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...
Financial Instruments as Liabilities  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...Financial Instruments as Liabilities  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...
Financial Instruments as Liabilities _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...Kanaidi ken
 
BAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptx
BAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptxBAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptx
BAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptxventy3
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxTata172559
 
Pengertian piutang
Pengertian piutangPengertian piutang
Pengertian piutangguruharung
 
Kas dan piutang
Kas dan piutangKas dan piutang
Kas dan piutangIsmaWati65
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankHasunah
 
Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Anna Septiyani
 

Similar to Akuntansi kontinjensi (20)

Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Ap m7 ak komitmen
Ap m7 ak komitmenAp m7 ak komitmen
Ap m7 ak komitmen
 
Ap m7 ak komitmen
Ap m7 ak komitmenAp m7 ak komitmen
Ap m7 ak komitmen
 
HUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.pptHUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.ppt
 
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdfMeet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
Meet 1-Current Liabilities-DYP (1).pdf
 
Kewajiban / Hutang Lancar
Kewajiban / Hutang LancarKewajiban / Hutang Lancar
Kewajiban / Hutang Lancar
 
Hutang lancar
Hutang lancarHutang lancar
Hutang lancar
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
BAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptx
BAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptxBAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptx
BAB 2 KEBIJAKAN AKUNTANSI BANK.pptx
 
Financial Instruments as Liabilities _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...
Financial Instruments as Liabilities  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...Financial Instruments as Liabilities  _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...
Financial Instruments as Liabilities _Training "ACCOUNTING ANALYSIS & REPORT...
 
BAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptx
BAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptxBAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptx
BAB 1 Akuntansi Utang Jangka Panjang.pptx
 
Ch 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutangCh 07 kas & piutang
Ch 07 kas & piutang
 
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptxKELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
KELOMPOK 7_PERTEMUAN 10.pptx
 
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi PerpajakanAkuntansi Perpajakan
Akuntansi Perpajakan
 
Pengertian piutang
Pengertian piutangPengertian piutang
Pengertian piutang
 
Kas dan piutang
Kas dan piutangKas dan piutang
Kas dan piutang
 
Factoring
FactoringFactoring
Factoring
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable)
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Akuntansi kontinjensi

  • 1. AKUNTANSI KONTINJENSI A. Pengertian Kontijensi Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari- hari. Kontinjensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan. PSAK No. 31 mengatur akuntansi untuk transaksi kontinjensi dalam suatu perusahaan. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya satu peristiwa di masa yang akan datang. Dengan demikian pada tanggal neraca belum terdapat kepastian mengenai ada tidaknya kewajiban tersebut. Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Transaksi yang bersifat kontinjensi (bersyarat) ini belum mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil saat ini, akan tetapi secara antisipatif kontinjensi tersebut akan menjadi kewajiban atau tidak sangat tergantung terjadi atau tidak terjadinya peristiwa yang berkaitan dengan kontinjensi ini di masa yang akan datang. B. Penyajian dalam Laporan Keuangan Transaksi kontinjensi belum mempengaruhi posisi dalam neraca dan laba rugi perusahaan. Kontinjensi sebenarnya dapat tidak diungkapkan dalam laporan keuangan apabila nilai transaksi kontinjensi tidak materil. Dalam kata lain tidak akan mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan. Akan tetapi, transaksi kontinjensi banyak ditemukan dalam transaksi perbankan sehari-hari yang apabila dikumpulkan dalam satu periode menghasilkan nilai yang cukup atau bahkan sangat materil sehingga mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan. Karena nilai yang sangat materil ini, bank diwajibkan untuk melakukan pencatatan transaksi yan bersifat kontinjen ini.
  • 2. Dalam PSAK No. 31, kontinjensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga bila dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva dapat menggambarkan posisi keuangan bank secara wajar. Kontinjensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal pelaporan, tetapi harus dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang telah disepakati dengan nasabah terpenuhi. Kontinjensi ini dapat bersifat tagihan atau kewajiban baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing. PSAK No. 31 menyatakan bahwa sistematika penyajian laporan komitmen dan kontinjensi disusun berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap perubahan posisi keuangan dan hasil usaha bank. Selanjutnya komitmen dan kontijnensi baik yang bersifat sebagai tagihan maupun kewajiban masing-masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan. Dengan demikian, pengungkapan dalam laporan dilakukan dengan single entry melalui rekening administratif yang merupakan pos di luar neraca (off balance-sheet). C. Azas Konservatif dalam Kontinjensi Pengungkapan data transaksi kontinjensi dalam laporan keuangan dikaitkan dengan penerapan konsep atau azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi. Yang dimaksud disini adalah bahwa penyisihan suatu rugi kontinjensi dapat dilakukan pada perhitungan rugi-laba bila kedua kondisi berikut dipenuhi: a. Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau telah timbul kewajiban pada tanggal neraca. b. Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar. Sedangkan terhadap laba kontijensi tidak dicantumkan dalam perhitungan laba- rugi, tetapi perlu diungkapkan dalam laporan keuangan. D. Jenis Transaksi Kontinjensi Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban (tunggakan). Kontijensi tagihan terdiri dari: a. Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain.
  • 3. Bank garansi dari bank lain adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima oleh bank yang mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila pihak yang dijamin melakukan ingkar janji atau wanprestasi di kemudian hari. Penerimaan jaminan ini dalam bentuk bank garansi baik risk sharing, standby L/C maupun pelaksanaan proyek seperti bid bond, performance bond, dan advance payment bond. Di samping itu juga dapat berupa endosement surat berharga. Pencatatan rekening ini sebesar bank garansi yang diterima pada posisi kredit dan akan tetap outstanding hingga bank garansi jatuh tempo. Pada saat jatuh tempo rekening administratif rupiah harus dinihilkan dengan cara didebet sebesar nilai bank garansi jatu tempo. Pada saat jatuh tempo, pencatatannya: b. Pembelian opsi valuta asing Opsi adalah perjanjian asing yang memberikan hak pilihan kepada pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing. Bila pada saat expiration date opsi itu memberikan keuntungan maka pembeli opsi akan melakukan eksekusi, sebaliknya bila tidak menguntungkan maka opsi tersebut tidak dilaksanakan. Opsi ini sifatnya tidak mengikat harus melakukan eksekusi, oleh karena itu ditampung dalam rekening administratif sebagai kontinjensi tagihan pada saat kontrak opsi ditandatangani. Debit : Rekening Administratif Rupiah - Bank Garansi dari Bank Lain Rp. ................ Kredit : Rekening Administratif Rupiah - Bank Garansi dari Bank Lain Rp. ................ Debit : Rekening Administratif Rupiah - Pembelian Opsi Valuta Asing Rp. ................
  • 4. Bila opsi tersebut jatuh tempo, baik dilaksanakan atau tidak, maka rekening admnistratif tersebut harus dinihilkan/didebet: c. Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut pendapatan bunga dari aktiva produktif, bank akan menganut prinsip konservatif dalam arti sangat hati- hati. Bank akan membukukan pendapatan bunga dalam rekening nominal dengan accrual basis maupun cash basis kalau aktiva tersebut masuk ke dalam kolektibilitas lancar. Dengan demikian kalau aktiva yang mendatangkan pendapatan bunga itu tergolong lancar maka tidak akan timbul rekening administratif. Rekening administratif kontinjensi akan timbul bila aktiva produktif yang mendatangkan pendapatan bunga masuk kolektibilitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan bahkan macet. Pendapatan bunga yang ditimbulkannya akan diakui dengan dasar kas (accrual basis). Sebagai konsekuensinya, pendapatan bunga yang belum diterima tetapi sudah menjadi hak bank dicatat dalam rekening administratif pendapatan bunga dalam penyelesaian. Bila pendapatan bunga dalam penyelesaian telah diterima, maka rekening ini harus didebet sesuai dengan nominal penerimaan bunga. Pendebetan ini diikuti dengan pencatatan pada rekening riil dan nominal. Kontinjensi kewajiban terdiri dari: a. Garansi yang diberikan Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak penerima jaminan apabila pihak yang dijamin oleh bank yang bersangkutan wanprestasi Kredit : Rekening Administratif Rupiah - Pembelian Opsi Valuta Asing Rp. ................ Kredit : Rekening Administratif Rupiah - Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Rp. ................
  • 5. atau cidera janji. Bentuk-bentuk tersebut misalnya bank garansi, akseptasi atau endosemen surat berharga, dan lainnya. Nilai yang disajikan sebesar jumlah rupiah garansi yang diberikan oleh bank. Rekening ini akan dinihilkan atau didebet bila garansi telah jatuh tempo dalam keadaan wanprestasi atau tidak. b. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang dapat dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri. SKBDN ini dapat dibatalkan saat berlakunya atau saat masih berjalan sehingga tidak ada kepastian bank untuk melakukan kewajiban. Bank akan melakukan pembayaran atau tidak tergantung SKBDN tersebut dibatalkan atau tidak. Untuk itu, SKBDN jenis ini akan dicatat dalam rekening administratif kelompok kontinjensi kewajiban ketika SKBDN tersebut diterbitkan. Pencatatan dalam rekening administratif sebesar nilai SKBDN yang diterbitkan: Pada saat SKBDN jatuh tempo atau saat pembayaran, maka rekening administratif ini didebet: c. Penjualan opsi valuta asing Opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk menjual valuta asing pada harga tertentu selama atau pada akhir masa opsi. Sebagai opsi, pemegang opsi jual tentu akan melakukan bila underlying assets pada akhir periode memiliki harga di bawah strike price. Sebaliknya bila harga jual pada saat jatuh tempo (expiration date) di atas strike price maka pemegang opsi tidak akan melaksanakan opsinya. Dengan memperhatikan karakter opsi Kredit : Rekening Administratif Rupiah - Garansi yang Diberikan dan Belum Jatuh Waktu Rp. ................ Kredit : Rekening Administratif Rupiah - SKBDN Dapat Dibatalkan dan Masih Berjalan Rp. ................ Debit : Rekening Administratif Rupiah - SKBDN Dapat Dibatalkan dan Masih Berjalan Rp. ................
  • 6. seperti ini, maka transaksi penjualan opsi merupakan transaksi bersyarat yang masuk dalam kelompok kontinjensi kewajiban dengan pencatatan pada saat kontrak: Catatan ini akan dinihilkan dengan cara mendebet rekening tersebut bila opsi telah jatuh tempo. Kredit : Rekening Administratif Rupiah - Penjualan Opsi Valuta Asing Rp. ................ Debit : Rekening Administratif Rupiah - Penjualan Opsi Valuta Asing Rp. ................