Financial instruments can represent liabilities for companies. There are on-balance sheet liabilities like debt and off-balance sheet liabilities like contingent losses. Companies must report debt accurately on their balance sheets and consider debt management strategies. They may also engage in hedging to mitigate risks to their assets and investments from unwanted events.
2. Pokok Bahasan
Financial Instruments as Liabilities :
• Financial Reporting for Debt
• Off-balance sheet liabilities
• Hedging
• Accounting; Loss contigency
3. Financial Reporting for Debt
• Utang (debt) atau pinjaman adalah
tanggungan wajib yang harus dibayar
karena adanya transaksi pembelian suatu
barang atau jasa secara kredit, dan harus
dibayar dalam jangka waktu tertentu.
• Dalam dunia akuntansi, pinjaman artinya
pengorbanan ekonomis untuk kepentingan
masa depan yang berbentuk penyerahan
aktiva dan jasa, serta sudah ada
kesepakatan dengan dua belah pihak di
masa lalu.
4. Financial Reporting for Debt ...
• Utang atau pinjaman sebagai kewajiban
yang harus dibayar, baik itu dalam
bentuk tunai, surat berharga, saham,
obligasi, tanda bukti utang, surat
pengakuan hutang, dan lain sebagainya.
• Perusahaan harus mempertimbangkan
sistem pengelolaan dan pelaporan
hutang, agar pengelolaan keuangan
tetap stabil.
5. Jenis-jenis Utang
Berdasarkan Jangka Waktu
Di dalam akuntansi, terdapat 3 jenis pinjaman
berdasarkan jangka waktu pengembaliannya,
yaitu:
1. Utang Jangka Pendek
• Utang dagang.
• Utang pajak.
• Utang biaya.
• Utang wesel.
2. Utang Jangka Panjang
6. Jenis-jenis Utang Berdasarkan
Pengelolaan Keuangan
Berdasarkan pengelolaan keuangan ada dua
utang, yaitu:
1. Utang Produktif
• adalah pinjaman yang digunakan untuk
tujuan yang bermanfaat.
• Contoh : pinjaman untuk modal usaha, modal
kerja, investasi, membangun properti untuk
disewakan lagi, dan lain sebagainya.
• Pinjaman produktif biasanya sudah terencana
dengan baik, sehingga peminjam tahu waktu
yang tepat untuk mengembalikan pinjaman
tersebut.
7. Jenis-jenis Utang Berdasarkan
Pengelolaan Keuangan ...
2. Utang Konsumtif
• Pinjaman jenis ini biasanya digunakan
untuk kebutuhan mendesak dan bersifat
konsumtif. Artinya, uang pinjaman
digunakan untuk kepentingan yang tidak
terlalu penting.
• Hal ini karena peminjam mengambil
pinjaman bukan untuk menaikkan
pendapatan atau hal positif lainnya,
melainkan untuk membeli barang
konsumtif.
8. Off-Balance Sheet Liabilities
• Aset yang tidak dicatat (unrecorded assets)
merepresentasikan sumber daya bisnis atau
diharapkan memiliki keuntungan ekonomis di
masa datang. Ini yang terkait dengan aset dan
kewajiban diluar neraca keuangan atau off-
balance-sheet assets & liabilities.
• Aset dan kewajiban di luar neraca keuangan
(off-balance-sheet assets & liabilities) meliputi:
manfaat yang diperoleh dari pembebanan
kerugian pajak ke depan (tax-loss
carryforward), potongan harga yang akan
diterima dan komitmen pembelian.
9. Off-Balance Sheet Liabilities ...
• Kewajiban yang tidak dicatat
(unrecorded liabilities) adalah apa yang
tidak dilaporkan dalam neraca
keuangan, tetapi mungkin kelak perlu
dibayar atau dilayani.
• Contohnya : tuntutan hukum, komitmen
untuk menyewa dan pinjaman
konsinyasi (cosigned loans).
10. Hedging (Lindung Nilai)
• Hedging (Lindung Nilai) adalah strategi
investasi yang digunakan dengan tujuan untuk
melindungi portofolio investasi minus atau
mengurangi risiko dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
• Juga merupakan upaya untuk mengurangi atau
meminimalisir risiko kerugian dari aset yang
mengalami penurunan nilai.
• Biasanya, dilakukan dengan mengambil strategi
mengimbangi atau melakukan strategi yang
berlawanan dengan kondisi yang sedang
terjadi.
11. Hedging (Lindung Nilai) ...
• Contoh: bila Anda tinggal di sebuah wilayah
yang rawan banjir, bila Anda ingin melindungi
aset Anda dari risiko kebanjiran, Anda bisa
mengambil asuransi banjir.
• Risiko banjir memang tidak bisa dihindari,
namun Anda bisa melakukan perencanaan
untuk memitigasi risiko tersebut.
• Meski hedging bersifat melindungi nilai sebuat
aset atau portofolio investasi, di sisi lain, ada
hal yang harus Anda bayar untuk melakukan hal
itu, misalnya premi asuransi bulanan.
12. Accounting; Loss contigency
(Kontinjensi Kerugian)
• Menurut PSAK 46 ps.63, Perusahaan
mengungkapkan keuntungan dan kerugian
kontinjen sesuai dengan PSAK 8 tentang
Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal
Neraca.
• Sebagai contoh, keuntungan dan kerugian
kontinjen dapat timbul dari perselisihan yang
belum terselesaikan.
• Demikian pula apabila perubahan tarif pajak
atau peraturan pajak secara efektif berlaku atau
diumumkan setelah tanggal neraca,
perusahaan mengungkapkan pengaruh
signifikan perubahan tersebut terhadap aktiva
dan kewajiban pajak kini dan tangguhan.
13. Kewajiban Kontinjensi
• Adalah:
Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa
masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti
dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali suatu entitas;
atau
• Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa
lalu, tetapi tidak diakui karena:
– Tidak terdapat kemungkinan besar (not probable)
bahwa suatu entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi untuk
menyelesaikan kewajibannya; atau
– Jumlah Kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara
andal