SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Basel dan
Regulasi
Manajemen
Risiko Perbankan
MATA KULIAH MANAJEMEN RISIKO BANK SYARIAH
JAKARTA
2020
Basel Accord
Basel Committee on Banking Supervision
(BCBS)
Basel I -1988
Dibentuk oleh para Gubernur Bank Sentral dari negara2 maju yg tergabung dlm G-
10 :
◦ Belgia, Kanada, Perancis, Italia, Jepang, Belanda, Ingris, Amerika Serikat, Jerman
& Swedia + Spanyol & Luxemburg.
Berkembang menjadi 25 negara :
◦ Argentina, Australia, Belgia, Brazil, China, Perancis, Hong Kong SAR, India,
Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Luxemburg, Meksiko, Belanda, Rusia, Saudi
Arabia, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, dan
Amerika Serikat.
Tujuan Basel I -1988
◦ Memperkuat kerangka dasar budaya (soundness) dan stabilitas atas
sistem perbankan internasional.
◦ Menciptakan kerangka dasar yang konsisten & tidak memihak bagi
bank-bank diberbagai negara dengan sumber daya berbeda yang aktif
menjalankan kegiatan operasional perbankan secara internasional.
◦ Hanya membahas perhitungan kebutuhan modal untuk menutup
risiko kredit (dengan asumsi cukup untuk menutup jenis risiko
lainnya).
Inti Basel: Perbankan Internasional
Mengakui Pentingnya Modal
Risiko Loss Modal
Kerugian dan Modal
◦ Untuk menutup potensi kerugian yang dapat diduga akibat risiko kredit, bank menetapkan
cadangan yg disebut dgn CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai).
◦ Untuk menyerap potensi kerugian akibat yang tidak dapat diduga, bank memperkuat modal
yang disebut kewajiban penyertaan modal minimum atau capital adequacy ratio.
Potensi kerugian : expected loss & unexpected loss
Cadangan Kerugian
(CKPN) Kebutuhan Modal
Pricing CAR/KPMM
Regulatory
Economic
Konsep Penting dalam Kecukupan Modal
1. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) / Risk-Weighted
Asset (RWA).
2. Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) /
Capital Adequacy Ratio (CAR) minimum 8%.
Pokok Isi Basel I & Amandemen
Pokok Basel I Tahun 1988.
◦ Kerangka pengukuran risiko kredit, dengan syarat standard modal minimum 8%.
◦ Sederhana: nasabah pada segmen yang sama akan memiliki persyaratan modal yg sama,
tanpa melihat kondisi masing2 individu nasabah (one size fits all).
Amandemen Basel I Tahun 1996 (Basel 1,5)
◦ Kerangka pengukuran risiko kredit & risiko pasar posisi trading book.
◦ Perhitungan risiko pasar menggunakan :
◦ Standard Model (SA)
◦ Internal Model (IM)
◦ Memperkenalkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) yang hanya khusus
digunakan untuk memperhitungkan risiko pasar.
Basel II – 2004
Basel I vs Basel II
Pillars
Risk
Approach
Basel I
Minimum
Capital
Requirement
Basel II
Minimum
Capital
Requirement
Supervisory
Review & Role
Market
Discipline &
Disclosure
Credit Risk Credit Risk
Operation
Risk
Market Risk
Standard Approach
of Measurement
and Capital
Calculation
Multiple Approach for
Measurement of each
of the Risk and then
Capital Calculation
Perbandingan Basel I dan Basel II
Fokus pada pengukuran risiko kredit &
risiko pasar trading book
Fokus pada satu pengukuran risiko
Pendekatan sederhana & kurang sensitif
terhadap risiko
Menggunakan satu pendekatan risiko
untuk berbagai jenis & ukuran bank
Fokus diperluas risiko kredit, risiko pasar &
risiko operasional
Fokus pada metodologi internal
Pendekatan Internal lebih kompleks &
sensitivitas terhadap risiko lebih tinggi
Bersifat fleksibel & sesuai dgn kebutuhan
bank
Basel 2.5 dan Pengenalan Basel III
Basel 2.5
◦ Setelah terjadi krisis global 2008-2009 (akibat produk sub-prime mortgage &
turunannya).
◦ BCBS menilai modal yg dipersyaratkan Basel II perlu diperbaharui
perubahan metode menghitung ATMR risiko pasar lebih mencerminkan
risiko pasar pada saat terjadi krisis keuangan global.
Pengenalan terhadap Basel III
◦ Setelah terjadi krisis global 2008-2009 (akibat produk sub-prime mortgage &
turunannya).
◦ BCBS menilai modal yg dipersyaratkan Basel II perlu diperbaharui.
◦ Sress testing dianggap kurang memadai.
Pembentukan Basel III
• Mempertahankan tiga pilar dari Basel II.
• Ditujukan menjawab kekurangan Basel II untuk menciptakan sektor
keuangan dan perbankan yang lebih stabil
• Tujuan utama Basel III
Meningkatkan kemampuan bank untuk menyerap kerugian dan
shock
Meningkatkan risk management dan governance
Meningkatkan transparansi and disclosure perbankan
Fokus Basel III
1.Perubahan pada permodalan
◦ Fokus pada modal inti (core capital),
◦ Kewajiban menyediakan tambahan modal inti sebagai buffer (cadangan modal).
◦ Ketentuan baru mengenai Leverage Ratio.
2.Memperluas cakupan risiko pasar mengubah metode perhitungan kebutuhan
modal untuk menutup risiko pasar trading book secara internal
3.Regulasi pengendalian risiko likuditas bank :
◦ Liquidity Coverage Ratio (LCR)
◦ Net Stable Funding Ratio (NSFR).
Modal Bank Basel II dan Basel III
BASEL II BASEL III
KPMM = 8% dari
ATMR
 Menambah modal dengan modal Tier 1 Capital Convervation buffer sebesar
2,5% dari ATMR KPMM = 10,5%.
 Bila terjadi krisis diharapkan dapat bertahan selama 3 bulan.
 Kondisi ekonomi membaik : Bank wajib menyediakan modal yang disebut
counter cyclical buffer dari modal Tier 1 sebesar 0% - 2,5% dari ATMR
digunakan pada saat ekonomi sedang dlm kondisi buruk.
 Tambahan: hanya untuk bank yang ditetapkan sebagai bank sistemik
 (D-SIB : Domestic Systemic Important banks) Bank menambah modal Tier
1 sebesar 1% - 2,5%)
Pengertian
Capital Conservation Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai
penyangga (buffer) apabila terjadi kerugian pada periode krisis.
Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai
penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan
kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas
sistem keuangan.
Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank, yang
selanjutnya disebut Capital Surcharge untuk D-SIB, adalah tambahan modal
yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem
keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank yang berdampak
sistemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam menyerap kerugian.
Pengertian
Rasio Pengungkit atau Leverage Ratio atau Rasio Pengungkit adalah perbandingan antara modal
inti dengan total eksposur.
Rasio Kecukupan Likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio atau LCR adalah perbandingan antara
High Quality Liquid Asset dengan total arus kas keluar bersih (net cash outflow) selama 30 (tiga
puluh) hari kedepan dalam skenario stres.
Rasio Pendanaan Stabil Bersih atau Net Stable Funding Ratio (NSFR) adalah perbandingan antara
ASF dengan RSF.
◦ Pendanaan Stabil yang Tersedia atau Available Stable Funding (ASF) adalah jumlah liabilitas dan
ekuitas yang stabil selama periode 1 (satu) tahun untuk mendanai aktivitas Bank.
◦ Pendanaan Stabil yang Diperlukan atau Required Stable Funding (RSF) adalah jumlah aset dan
transaksi rekening administratif yang perlu didanai oleh pendanaan stabil.
Rasio Tambahan
Leverage Ratio
◦ Leverage Ratio (LR) minimal 3%
Liquidity Ratio
◦ LCR (Liquidity Coverage Ratio) atau rasio likuiditas jangka pendek (rasio minimal
100%).
◦ NSFR (Net Stable Funding Ration) atau rasio likuiditas jangka panjang (rasio minimal
100%).
Ketentuan Perbankan di Indonesia
1. POJK No. 11/12/POJK.03/2016, tgl, 29-Jan-2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum.
2. POJK No. 21/POJK.03/2014, tgl, 19-Nov-2014, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum Syariah.
3. POJK No. 50/POJK.03/2017 tanggal 13 Juli 2017 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio) bagi Bank Umum
4. POJK No. 42/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) bagi Bank Umum
5. POJK No. 31/POJK.03/2019 tanggal 2 Desember 2019 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio
Pengungkit bagi Bank Umum
Risk Rating & CAR
◦ KPMM bank tergantung nilai rating profil risiko (net risk rating) sbb :
Net Risk
Rating
Minimum CAR
1 8%
2 9% - < 10%
3 10% - < 11%
4 11% - < 14%
5 11% - < 14%
Perhitungan Modal untuk
Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan
Risiko Operasional
Metode Perhitungan KPMM sesuai BASEL III
Credit Risk
1. Standardised Approach
2. Internal Rating Based (IRB)
Market Risk
1. Standardised Method
2. Internal Model Approach
Operational Risk
1. Basic Indicator Approach
2. Standardized Approach
3. Advanced Measurement Approach
Credit Risk 1
Standardised Approach
Bank menggunakan bobot risiko (Risk Weight) sesuai dengan Credit Rating yang
dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat kredit eksternal.
Credit Assessment
Claims on sovereigns Claims on banks and securities firms
Claims on
corporatesECA risk
scores
Risk Weight
Credit
assessment of
Sovereign
Credit assessment of Banks
Risk weight Risk weight for
short-term
AAA to AA- 1 0% 20% 20% 20% 20%
A+ to A- 2 20% 50% 50% 20% 50%
BBB+ to BBB- 3 50% 100% 50% 20% 100%
BB+ to BB- 4~6 100% 100% 100% 50% 100%
B+ to B- 4~6 100% 100% 100% 50% 150%
Below B- 7 150% 150% 150% 150% 150%
Unrated - 100% 100% 50% 20% 100%
Contoh Bobot Risiko Standardised Approach
Credit Risk 2
Internal Rating Based (IRB)
Bank menggunakan bobot risiko (Risk Weight) sesuai dengan Credit Rating
yang dikeluarkan oleh Internal Bank sendiri.
Empat parameter kunci :
1. Probability of default (PD)
2. Loss given default (LGD)
3. Exposure at default (EAD)
4. Maturity (M)
Market Risk 1
Standardised Method
Bank menggunakan bobot risiko (Risk Weight) untuk instrumen pasar sesuai dengan
ketentuan regulator
MRWA = 12.5 * MRCR
Equity Position
Standardised Approach
Market Risk Capital Requirement (MRCR)
Foreign Exchange Commodity
Specific
General Market
Single Currency
Portfolio
Maturity
Ladder
Simplified
Forward Gap
Basis
Directional+
+
+
+
+
+
+
++
Contoh Perhitungan Market Risk Standardised
Method
Equity
Commodity
Market Risk 2
Internal Model Approach
Bank menggunakan metode Value at Risk (VaR) untuk mengukur potensi
kerugian yang akan dihadapi Bank pada periode tertentu dengan Confidence
Level yang ditentukan oleh Bank
Beberapa Metode VaR:
• Historical Simulation
• Volatility Weighted Historical Simulation
• Variance Covariance
• Monte Carlo Simulation
Operational Risk 1
Basic Indicator Approach (BIA)
Bank menggunakan rata-rata Gross Income Bank selama 3 tahun terakhir yang
kemudian dikalikan dengan faktor pengali (α) sebesar 15%
Operational Risk 2
Standardised Approach (BIA)
Bank menggunakan rata-rata Gross Income Bank selama 3 tahun sesuai
dengan Business Line yang ditetapkan oleh regulator beserta faktor pengalinya
Business Lines Beta Factors
Corporate finance (β1) 18%
Trading and sales (β2) 18%
Retail banking (β3) 12%
Commercial banking (β4) 15%
Payment and settlement (β5) 18%
Agency services (β6) 15%
Asset management (β7) 12%
Retail brokerage (β8) 12%
Operational Risk 3
Advanced Measurement Approach (AMA)
Bank menggunakan metode statistik secara kuantitatif dan kualitatif yang telah
disetujui oleh regulator.
Beberapa metodenya:
• Extreme Value Theory (EVT)
• Monte Carlo Simulation

More Related Content

What's hot

Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarJudianto Nugroho
 
jenis-jenis kantor bank
jenis-jenis kantor bankjenis-jenis kantor bank
jenis-jenis kantor bankRina Sintia
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanJudianto Nugroho
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...Kanaidi ken
 
Presentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasionalPresentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasionalEdwin Irwanto
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalJudianto Nugroho
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanIsmi Islamia
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptDeby Andriana
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahcitra Joni
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiRyan Gamof
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
 
jenis-jenis kantor bank
jenis-jenis kantor bankjenis-jenis kantor bank
jenis-jenis kantor bank
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
 
Presentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasionalPresentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasional
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
 
manajemen risiko kredit
manajemen risiko kreditmanajemen risiko kredit
manajemen risiko kredit
 
Pb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan pptPb14 analisis keuangan ppt
Pb14 analisis keuangan ppt
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariah
 
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan KontijensiMateri AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
Materi AKM 2 Liabilitas Lancar, Provisi, Dan Kontijensi
 

Similar to Basel dan Regulasi Manajemen Risiko Perbankan

Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfBab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfSitiKholifatulRizkia1
 
man.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
man.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.pptman.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
man.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.pptharis916240
 
6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
6. Risiko Perubahan Suku Bunga.pptYuliaTjhia
 
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptxbank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptxTatangAnantatur2
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013IPDN
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankAsep Sahwani
 
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 10.pptx
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  KELOMPOK 10.pptxPPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  KELOMPOK 10.pptx
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 10.pptxSelviraFebriani1
 
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Aji Erlangga Martawireja
 
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ahAnalisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ahErru Azhar
 
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01Deli Biru Agro
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfNovaIndriyani025
 
Risk pada Industri Perbankan.pptx
Risk pada Industri Perbankan.pptxRisk pada Industri Perbankan.pptx
Risk pada Industri Perbankan.pptxAloysiusArya1
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankRosita Dewi
 

Similar to Basel dan Regulasi Manajemen Risiko Perbankan (20)

Materi Tingkat 1
Materi Tingkat 1Materi Tingkat 1
Materi Tingkat 1
 
MR-Sesi-1.ppt
MR-Sesi-1.pptMR-Sesi-1.ppt
MR-Sesi-1.ppt
 
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdfBab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
Bab+5+Treasury_ANALISIS+KINERJA+KEUANGAN.pdf
 
man.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
man.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.pptman.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
man.resiko. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
 
6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
6. Risiko Perubahan Suku Bunga.ppt
 
5. ANALISA_KINERJA_BANK.pptx
5. ANALISA_KINERJA_BANK.pptx5. ANALISA_KINERJA_BANK.pptx
5. ANALISA_KINERJA_BANK.pptx
 
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptxbank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
bank dan lembaga keuangan Analisis_Kesehatan_Bank.pptx
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
Materi II Seminar COSO dan ERM - Pusdiklat BPK 2013
 
Mini riset syariah
Mini riset syariahMini riset syariah
Mini riset syariah
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 
Tingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bankTingkat kesehatan bank
Tingkat kesehatan bank
 
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 10.pptx
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  KELOMPOK 10.pptxPPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN  KELOMPOK 10.pptx
PPT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KELOMPOK 10.pptx
 
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
Pengantar Manajemen Risiko Bank Syariah (2020)
 
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ahAnalisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
Analisis perbandingan kinerja keuangan bank syari’ah
 
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
Analisisperbandingankinerjakeuanganbanksyariah 140515043708-phpapp01
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
Risk pada Industri Perbankan.pptx
Risk pada Industri Perbankan.pptxRisk pada Industri Perbankan.pptx
Risk pada Industri Perbankan.pptx
 
Kesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bankKesehatan dan rahasia bank
Kesehatan dan rahasia bank
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 

Recently uploaded (17)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 

Basel dan Regulasi Manajemen Risiko Perbankan

  • 1. Basel dan Regulasi Manajemen Risiko Perbankan MATA KULIAH MANAJEMEN RISIKO BANK SYARIAH JAKARTA 2020
  • 3. Basel Committee on Banking Supervision (BCBS)
  • 4. Basel I -1988 Dibentuk oleh para Gubernur Bank Sentral dari negara2 maju yg tergabung dlm G- 10 : ◦ Belgia, Kanada, Perancis, Italia, Jepang, Belanda, Ingris, Amerika Serikat, Jerman & Swedia + Spanyol & Luxemburg. Berkembang menjadi 25 negara : ◦ Argentina, Australia, Belgia, Brazil, China, Perancis, Hong Kong SAR, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Luxemburg, Meksiko, Belanda, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat.
  • 5. Tujuan Basel I -1988 ◦ Memperkuat kerangka dasar budaya (soundness) dan stabilitas atas sistem perbankan internasional. ◦ Menciptakan kerangka dasar yang konsisten & tidak memihak bagi bank-bank diberbagai negara dengan sumber daya berbeda yang aktif menjalankan kegiatan operasional perbankan secara internasional. ◦ Hanya membahas perhitungan kebutuhan modal untuk menutup risiko kredit (dengan asumsi cukup untuk menutup jenis risiko lainnya).
  • 6. Inti Basel: Perbankan Internasional Mengakui Pentingnya Modal Risiko Loss Modal
  • 7. Kerugian dan Modal ◦ Untuk menutup potensi kerugian yang dapat diduga akibat risiko kredit, bank menetapkan cadangan yg disebut dgn CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai). ◦ Untuk menyerap potensi kerugian akibat yang tidak dapat diduga, bank memperkuat modal yang disebut kewajiban penyertaan modal minimum atau capital adequacy ratio. Potensi kerugian : expected loss & unexpected loss Cadangan Kerugian (CKPN) Kebutuhan Modal Pricing CAR/KPMM Regulatory Economic
  • 8. Konsep Penting dalam Kecukupan Modal 1. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) / Risk-Weighted Asset (RWA). 2. Rasio Kecukupan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) / Capital Adequacy Ratio (CAR) minimum 8%.
  • 9. Pokok Isi Basel I & Amandemen Pokok Basel I Tahun 1988. ◦ Kerangka pengukuran risiko kredit, dengan syarat standard modal minimum 8%. ◦ Sederhana: nasabah pada segmen yang sama akan memiliki persyaratan modal yg sama, tanpa melihat kondisi masing2 individu nasabah (one size fits all). Amandemen Basel I Tahun 1996 (Basel 1,5) ◦ Kerangka pengukuran risiko kredit & risiko pasar posisi trading book. ◦ Perhitungan risiko pasar menggunakan : ◦ Standard Model (SA) ◦ Internal Model (IM) ◦ Memperkenalkan komponen Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) yang hanya khusus digunakan untuk memperhitungkan risiko pasar.
  • 10. Basel II – 2004
  • 11. Basel I vs Basel II Pillars Risk Approach Basel I Minimum Capital Requirement Basel II Minimum Capital Requirement Supervisory Review & Role Market Discipline & Disclosure Credit Risk Credit Risk Operation Risk Market Risk Standard Approach of Measurement and Capital Calculation Multiple Approach for Measurement of each of the Risk and then Capital Calculation
  • 12. Perbandingan Basel I dan Basel II Fokus pada pengukuran risiko kredit & risiko pasar trading book Fokus pada satu pengukuran risiko Pendekatan sederhana & kurang sensitif terhadap risiko Menggunakan satu pendekatan risiko untuk berbagai jenis & ukuran bank Fokus diperluas risiko kredit, risiko pasar & risiko operasional Fokus pada metodologi internal Pendekatan Internal lebih kompleks & sensitivitas terhadap risiko lebih tinggi Bersifat fleksibel & sesuai dgn kebutuhan bank
  • 13. Basel 2.5 dan Pengenalan Basel III Basel 2.5 ◦ Setelah terjadi krisis global 2008-2009 (akibat produk sub-prime mortgage & turunannya). ◦ BCBS menilai modal yg dipersyaratkan Basel II perlu diperbaharui perubahan metode menghitung ATMR risiko pasar lebih mencerminkan risiko pasar pada saat terjadi krisis keuangan global. Pengenalan terhadap Basel III ◦ Setelah terjadi krisis global 2008-2009 (akibat produk sub-prime mortgage & turunannya). ◦ BCBS menilai modal yg dipersyaratkan Basel II perlu diperbaharui. ◦ Sress testing dianggap kurang memadai.
  • 14. Pembentukan Basel III • Mempertahankan tiga pilar dari Basel II. • Ditujukan menjawab kekurangan Basel II untuk menciptakan sektor keuangan dan perbankan yang lebih stabil • Tujuan utama Basel III Meningkatkan kemampuan bank untuk menyerap kerugian dan shock Meningkatkan risk management dan governance Meningkatkan transparansi and disclosure perbankan
  • 15. Fokus Basel III 1.Perubahan pada permodalan ◦ Fokus pada modal inti (core capital), ◦ Kewajiban menyediakan tambahan modal inti sebagai buffer (cadangan modal). ◦ Ketentuan baru mengenai Leverage Ratio. 2.Memperluas cakupan risiko pasar mengubah metode perhitungan kebutuhan modal untuk menutup risiko pasar trading book secara internal 3.Regulasi pengendalian risiko likuditas bank : ◦ Liquidity Coverage Ratio (LCR) ◦ Net Stable Funding Ratio (NSFR).
  • 16. Modal Bank Basel II dan Basel III BASEL II BASEL III KPMM = 8% dari ATMR  Menambah modal dengan modal Tier 1 Capital Convervation buffer sebesar 2,5% dari ATMR KPMM = 10,5%.  Bila terjadi krisis diharapkan dapat bertahan selama 3 bulan.  Kondisi ekonomi membaik : Bank wajib menyediakan modal yang disebut counter cyclical buffer dari modal Tier 1 sebesar 0% - 2,5% dari ATMR digunakan pada saat ekonomi sedang dlm kondisi buruk.  Tambahan: hanya untuk bank yang ditetapkan sebagai bank sistemik  (D-SIB : Domestic Systemic Important banks) Bank menambah modal Tier 1 sebesar 1% - 2,5%)
  • 17. Pengertian Capital Conservation Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) apabila terjadi kerugian pada periode krisis. Countercyclical Buffer adalah tambahan modal yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan. Capital Surcharge untuk Domestic Systemically Important Bank, yang selanjutnya disebut Capital Surcharge untuk D-SIB, adalah tambahan modal yang berfungsi untuk mengurangi dampak negatif terhadap stabilitas sistem keuangan dan perekonomian apabila terjadi kegagalan Bank yang berdampak sistemik melalui peningkatan kemampuan Bank dalam menyerap kerugian.
  • 18. Pengertian Rasio Pengungkit atau Leverage Ratio atau Rasio Pengungkit adalah perbandingan antara modal inti dengan total eksposur. Rasio Kecukupan Likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio atau LCR adalah perbandingan antara High Quality Liquid Asset dengan total arus kas keluar bersih (net cash outflow) selama 30 (tiga puluh) hari kedepan dalam skenario stres. Rasio Pendanaan Stabil Bersih atau Net Stable Funding Ratio (NSFR) adalah perbandingan antara ASF dengan RSF. ◦ Pendanaan Stabil yang Tersedia atau Available Stable Funding (ASF) adalah jumlah liabilitas dan ekuitas yang stabil selama periode 1 (satu) tahun untuk mendanai aktivitas Bank. ◦ Pendanaan Stabil yang Diperlukan atau Required Stable Funding (RSF) adalah jumlah aset dan transaksi rekening administratif yang perlu didanai oleh pendanaan stabil.
  • 19. Rasio Tambahan Leverage Ratio ◦ Leverage Ratio (LR) minimal 3% Liquidity Ratio ◦ LCR (Liquidity Coverage Ratio) atau rasio likuiditas jangka pendek (rasio minimal 100%). ◦ NSFR (Net Stable Funding Ration) atau rasio likuiditas jangka panjang (rasio minimal 100%).
  • 20. Ketentuan Perbankan di Indonesia 1. POJK No. 11/12/POJK.03/2016, tgl, 29-Jan-2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. 2. POJK No. 21/POJK.03/2014, tgl, 19-Nov-2014, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Syariah. 3. POJK No. 50/POJK.03/2017 tanggal 13 Juli 2017 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio) bagi Bank Umum 4. POJK No. 42/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) bagi Bank Umum 5. POJK No. 31/POJK.03/2019 tanggal 2 Desember 2019 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Pengungkit bagi Bank Umum
  • 21. Risk Rating & CAR ◦ KPMM bank tergantung nilai rating profil risiko (net risk rating) sbb : Net Risk Rating Minimum CAR 1 8% 2 9% - < 10% 3 10% - < 11% 4 11% - < 14% 5 11% - < 14%
  • 22. Perhitungan Modal untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional
  • 23. Metode Perhitungan KPMM sesuai BASEL III Credit Risk 1. Standardised Approach 2. Internal Rating Based (IRB) Market Risk 1. Standardised Method 2. Internal Model Approach Operational Risk 1. Basic Indicator Approach 2. Standardized Approach 3. Advanced Measurement Approach
  • 24. Credit Risk 1 Standardised Approach Bank menggunakan bobot risiko (Risk Weight) sesuai dengan Credit Rating yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat kredit eksternal. Credit Assessment Claims on sovereigns Claims on banks and securities firms Claims on corporatesECA risk scores Risk Weight Credit assessment of Sovereign Credit assessment of Banks Risk weight Risk weight for short-term AAA to AA- 1 0% 20% 20% 20% 20% A+ to A- 2 20% 50% 50% 20% 50% BBB+ to BBB- 3 50% 100% 50% 20% 100% BB+ to BB- 4~6 100% 100% 100% 50% 100% B+ to B- 4~6 100% 100% 100% 50% 150% Below B- 7 150% 150% 150% 150% 150% Unrated - 100% 100% 50% 20% 100%
  • 25. Contoh Bobot Risiko Standardised Approach
  • 26. Credit Risk 2 Internal Rating Based (IRB) Bank menggunakan bobot risiko (Risk Weight) sesuai dengan Credit Rating yang dikeluarkan oleh Internal Bank sendiri. Empat parameter kunci : 1. Probability of default (PD) 2. Loss given default (LGD) 3. Exposure at default (EAD) 4. Maturity (M)
  • 27. Market Risk 1 Standardised Method Bank menggunakan bobot risiko (Risk Weight) untuk instrumen pasar sesuai dengan ketentuan regulator MRWA = 12.5 * MRCR Equity Position Standardised Approach Market Risk Capital Requirement (MRCR) Foreign Exchange Commodity Specific General Market Single Currency Portfolio Maturity Ladder Simplified Forward Gap Basis Directional+ + + + + + + ++
  • 28. Contoh Perhitungan Market Risk Standardised Method Equity Commodity
  • 29. Market Risk 2 Internal Model Approach Bank menggunakan metode Value at Risk (VaR) untuk mengukur potensi kerugian yang akan dihadapi Bank pada periode tertentu dengan Confidence Level yang ditentukan oleh Bank Beberapa Metode VaR: • Historical Simulation • Volatility Weighted Historical Simulation • Variance Covariance • Monte Carlo Simulation
  • 30. Operational Risk 1 Basic Indicator Approach (BIA) Bank menggunakan rata-rata Gross Income Bank selama 3 tahun terakhir yang kemudian dikalikan dengan faktor pengali (α) sebesar 15%
  • 31. Operational Risk 2 Standardised Approach (BIA) Bank menggunakan rata-rata Gross Income Bank selama 3 tahun sesuai dengan Business Line yang ditetapkan oleh regulator beserta faktor pengalinya Business Lines Beta Factors Corporate finance (β1) 18% Trading and sales (β2) 18% Retail banking (β3) 12% Commercial banking (β4) 15% Payment and settlement (β5) 18% Agency services (β6) 15% Asset management (β7) 12% Retail brokerage (β8) 12%
  • 32. Operational Risk 3 Advanced Measurement Approach (AMA) Bank menggunakan metode statistik secara kuantitatif dan kualitatif yang telah disetujui oleh regulator. Beberapa metodenya: • Extreme Value Theory (EVT) • Monte Carlo Simulation