Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk smelter nikel PT Antam di Halmahera Timur akan memberikan manfaat bagi pemasok listrik dan mendukung operasional smelter. Proyek ini membutuhkan kerja sama antara PT Wika, PT Antam dan PTBA.
Business Plan - Diesel MFO Power Plant for Feronickel Smelter ANTAM in East Halmahera.pptx
1. A B U S I N E S S P L A N :
D I E S E L M F O P O W E R P L A N T F O R F E R O N I C K E L S M E LT E R A N TA M
E A S T H A L M A H E R A
w i t h p r e l i m i n a r y b u s i n e s s a s s e s s m e n t : C o a l F i r e d P o w e r P l a n t s
P T W I J A Y A K A R Y A ( P E R S E R O ) T B K .
2. 2
LIST OF C ON TEN T
Background
Latar belakang WIKA tertarik melakukan
investasi dan bisnis lainnya di proyek ini
Business Proposition
• Buyer/Project Owner (ANTAM) expectation
(OE/Owner Estimates)
• Technology (main engines) comparison
• Business Model Canvas (BMC)
• Implementation timelines
Feasibilities Projection
• Free cashflow
• Interest rate of return (IRR)
• Payback period (PP)
• Net present value (NPV)
• Profitability index (PI)
Business Environment
• Know Your Customer (KYC)
• Know Your Partner (KYP)
• SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,
Threats)
• PESTEL (Politic, Economy, Social,
Technology, Environment, and Legal)
• 5 Forces Model (Customer, Supplier, Existing
& New Competitor, Substitution)
Business Plan Assumptions
• Economic variables (exchange rate,
inflation rate, tax rate)
• Accounting (PSAK 73 - Rental)
• Weighted averaged cost of capital (WACC)
• Financial turnover (AR, AP)
• Production projection
Risk Management
• Business and finance risk
• EPCC risk
• Operation and maintenance risk
• Legal and permits risk
Business Schemes
Alternatif-alternatif pola kerja sama termasuk
positive and negative factors nya:
• Power Purchase Agreement (PPA)
• Built, Operate, Transfer (BOT)
• Sewa Beli (Hire Purchase)
Financial Projection
• Profit and loss projection
• Cashflow projection
• Balance sheet projection
• Financial ratios projection
Recommendation
Summary business plan yang telah dilakukan,
catatan atas hal-hal yang perlu menjadi
perhatian, dan rekomendasi keputusan
investasi
D I E S E L M F O P O W E R P L A N T F O R F E R O N I C K E L S M E L T E R A N T A M – E A S T H A L M A H E R A
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
4. BACKGROUND
D I E S E L M F O P O W E R P L A N T F O R F E R O N I C K E L S M E L T E R A N T A M – E A S T H A L M A H E R A
4
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
PLTD
PLTU
O&M (Baseload)
O&M (Peak load/Back feeding)
EPCC
EPCC
O&M (Baseload)
SMELTER
FENI HALTIM
PT Aneka Tambang Tbk. “ANTAM”, anak perusahaan BUMN (PT Indonesia Asahan Aluminium “INALUM”), memerlukan
pasokan listrik untuk SMELTER FENONICKEL miliknya di Halmahera Timur. Saat ini ANTAM dalam persiapan untuk
pengadaan pembangunan PLTU nya dengan skema kerjasama antara ANTAM-WIKA-PTBA.
Selama proses EPCC PLTU, ANTAM memerlukan bridging power dari PLTD MFO untuk menjadi base load saat EPCC
PLTU berlangsung, sedangkan saat PLTU sudah beroperasi maka PLTD akan berperan sebagai back feeding bagi PLTU
nya.
Peluang Omset
(dalam satuan Rp)
(estimasi) PLTD *) PLTU Total
CAPEX 1,31 T 3,4 T 4,71 T
EPCC 1,25 T 2,7 T 3,95 T
O&M 5 thn 0,60 T 1,55 T 2,15 T
*) 5x18 MW D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
5. BACKGROUND
P R O J E C T L O C A T I O N
5
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
Project Location
Buli, Maba
Halmahera Timur
7. BUSINESS ENVIRONMENT
K N O W Y O U R C U S T O M E R ( K Y C ) : P T A N E K A T A M B A N G T B K . “ A N T A M ”
7
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
Business Portfolio and Sector Business Going Concern Financial Performance
ANTAM memiliki saprolite nickel proved reserves di Tanjung Buli untuk 333
tahun (asumsi produksi 24 TNi/tahun). Hal ini baik sebab lebih lama dari
periode investasi power plant yang akan dilakukan.
ANTAM memiliki limonite nickel proved reserves di Tanjung Buli untuk 88 tahun
(asumsi produksi 24 TNi/tahun). Hal ini baik sebab lebih lama dari periode
investasi power plant yang akan dilakukan.
in Rupiah 2014 2015 2016 2017 2018
Asset 22,0 T 30,3 T 29,9 T 30,0 T 33,3 T
Liabilities 9,9 T 12,0 T 11,5 T 11,5 T 13,5 T
Equity 12,0 T 18,3 T 18,4 T 18,4 T 19,7 T
Sales 9,4 T 10,5 T 9,1 T 12,6 T 25,2 T
Net Profit (0,15) T 0,91 T 0,09 T 0,08 T 1,29 T *)
Op. Cashflow 0,31 T 0,48 T 1,0 T 1,3 T 1,8 T
DER 0,82 x 0,65 x 0,62 x 0,62 x 0,68 x
Lev. Room 26,3 T 43,3 T 44,1 T 44,1 T 46,0 T
CAPEX 1,7 T 2,0 T 1,2 T 1,7 T 2,5 T
ANTAM memiliki kemampuan keuangan yang cukup untuk belanja modal
(CAPEX), terlihat dari leverage room > rata-rata CAPEX/tahun, serta ANTAM
telah memiliki net profit dan operational cashflow yang positif.
Feronickel & Nickel Ore merupakan business ANTAM
dengan omset penjualan terbesar ke II setelah Emas,
Perak, dan produk precious metal lainnya
ANTAM’s audited financial report as of Dec 2018
*) Net profit as of Dec 2018, dipengaruhi atas revaluasi aset tanah sebesar Rp 0,4 T
8. BUSINESS ENVIRONMENT
K N O W Y O U R P A R T N E R ( K Y P ) : P T B U K I T A S A M T B K . “ P T B A ”
8
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
Business Portfolio and Sector Business Going Concern Financial Performance
2014 2015 2016 2017 2018
Asset 14,8 T 16,8 T 18,5 T 21,9 T 24,1 T
Liabilities 6,3 T 7,6 T 8,0 T 8,1 T 7,9 T
Equity 8,5 T 9,2 T 10,5 T 13,7 T 16,2 T
Sales 13,0 T 13,8 T 14,0 T 19,4 T 21,1 T
Net Profit 1,9 T 1,8 T 1,8 T 3,8 T 5,8 T
Op. Cashflow 1,9 T 1,8 T 1,9 T 2,4 T 7,8 T
DER 0,74 x 0,82 x 0,76 x 0,48 x 0,59 x
Lev. Room 19,2 T 20,2 T 23,5 T 42,5 T 32,2 T
CAPEX 1,1 T 0,9 T 1,3 T 1,0 T 1,6 T
PTBA’s audited financial report as of Dec 2018
PTBA memiliki total resources and reserves untuk 436,3 tahun (asumsi produksi
26,3 ton/tahun). Hal ini baik sebab lebih lama dari periode investasi power
plant yang akan dilakukan.
PTBA memiliki kemampuan keuangan yang cukup untuk belanja modal
(CAPEX), terlihat dari leverage room > rata-rata CAPEX/tahun, serta PTBA
telah memiliki net profit dan operational cashflow yang positif.
• PTBA.Tbk merupakan Anak Perusahaan BUMN (PT Indonesia Asahan
Aluminium “INALUM” sebagai pemegang saham seri B, sedangkan saham seri
A masih dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia), hamper sama dan satu
group holding dengan ANTAM;
• PTBA hanya memiliki satu business sector yaitu pertambangan dan penjualan
Batu Bara;
• Adapun customer segmen PTBA didominasi oleh BUMN dan Anak
Perusahaan BUMN seperti table di atas, yaitu PTIP, PLN, Pusri, Semen
Baturaja, BPI, Timah, dan Semen Padang;
9. SWOT Matrix
9
STRENGTH (S)
• Memiliki pengalaman dan SDM untuk EPPC PLTD dan PLTU;
• Memiliki relasi dan kerjasama dengan banyak Perbankan;
• Memiliki pengalaman dan pencapaian zero fatality di beberapa proyek
Power Plant & Energy;
• WIKA sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN);
• Memiliki dukungan dari pabrikan Wartsila Finland yang memiliki ready
engine untuk meet schedule PLTD MFO nya
WEAKNESS (W)
• Threshold kegiatan investasi WIKA untuk skala investasi > Rp 1
T memerlukan ijin pemegang saham seri A, sehingga waktu yang
diperlukan berisiko menjadi lebih lama;
• Bargaining power to supplier: rendah, sebab hanya Wartsila
Finland yang mampu menyedikan main engines sesuai dengan
target waktu ANTAM;
• WRK belum memiliki pengalaman O&M PLTU
OPPORTUNITY (O) SO STRATEGIES
• Mengusulkan skema penunjukan langsung kepada ANTAM untuk
PLTD MFO dengan dukungan pabrikan yang memiliki ready engines,
dan kerjasama langsung/sinergi BUMN dan Anak BUMN (WIKA-
ANTAM-PTBA) untuk PLTU;
• Sinergi antar Induk dan Anak Perusahaan dengan skema kerjasama
sinergi sebagai berikut:
a) Departemen Power Plant dan Energi sebagai Main EPCC
Contractor
b) PT WIKA Rekayasa Konstruksi sebagai Operations &
Maintenance
WO STRATEGIES
• Memastikan tingkat kelayakan usaha (feasibility indicators: IRR,
NPV, Payback, PI) sesuai dengan Board Manual Investasi WIKA,
sehingga ijin dapat diajukan berikutnya sebagai ratifikasi dengan
pertimbangan limit waktu;
• Back to back contract wording dengan ANTAM sesuai dengan
contract wording WIKA dengan Wartsila;
• WRK merekrut/melibatkan tenaga ahli O&M PLTU terutama
untuk keperluan industrial system yang memiliki karakter
fluktuatif beban
THREAT (T)
• ANTAM perlu ijin Seri A apabila skema kerjasama menjadi
BOT (longer proceed time to assign);
• Kecelakaan kerja;
• Risiko nilai tukar Euro to IDR;
• Denda keterlambatan EPCC;
• Pola beban yang fluktuatif sehingga mengakibatkan:
a) Denda daya mampu;
b) Denda efisiensi bahan bakar (target Specific Fuel
Consumption/SFC atau NPHR tidak tercapai)
c) Unscheduled maintenance saat pelaksanaan
operation & maintenance.
ST STRATEGIES
• Mengusulkan skema Sewa Beli untuk PLTD MFO atas pertimbangan
target waktu operasi SMELTER nya;
• Melibatkan SDM QSHE berpengalaman di power plant sejenis (PLTD
MFO dan PLTU);
• Melakukan hedging atas nilai tukar Euro to IDR;
• Memasukan klausul denda keterlambatan dalam kontrak Wartsila
atas keterlambatan supply main equipment;
• Memilih low speed engine (RPM maks. 500) yang ready untuk PLTD
MFO dan industrial turbine & generator untuk PLTU;
• Melibatkan konsultan proteksi dan/atau instrument untuk merancang
sistem proteksi yang handal terhadap risiko daya beban yang
fluktuatif.
WT STRATEGIES
• Memastikan tingkat kelayakan usaha (feasibility indicators: IRR,
NPV, Payback, PI) sesuai dengan Board Manual Investasi WIKA,
sehingga ijin dapat diajukan berikutnya sebagai ratifikasi dengan
pertimbangan limit waktu;
• Kerjasama dengan perbankan untuk pembiayaan dengan bunga
kompetitif sekaligus hedging facility;
• WRK akan kerjasama dengan O&M company lainnya yang
memiliki pengalaman PLTU khususnya industrial system;
• WRK akan melibatkan expert proteksi khususnya untuk O&M
PLTU industrial system
Peluang Omset
(dalam satuan Rp)
(estimasi) PLTD PLTU Total
CAPEX 1,31 T 3,4 T 4,71 T
EPCC 1,25 T 2,7 T 3,95 T
O&M 5 thn 0,60 T 1,55 T 2,15 T
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
D I E S E L M F O P O W E R P L A N T F O R F E R O N I C K E L S M E L T E R A N T A M – E A S T H A L M A H E R A
10. PESTEL ANALYSIS
P O L I T I K , E K O N O M I , S O S I A L , T E K N O L O G I , E N V I R O N M E N T , L E G A L
10
Politik
+ Stabilitas politik, dengan terpilihnya Pemerintah yang sama dengan periode sebelumnya
− Adanya kemungkinan perubahan kebijakan teknis di tingkat Kementerian apabila Kabinet Pemerintahan mengalami perubahan cukup signifikan
Ekonomi
+ Moody’s and Fitch meng-upgrade credit rating Indonesia, sehingga tingkat country risk untuk berinvestasi di Indonesia menjadi lebih baik
− Kebijakan ekonomi Pemerintah yang mendorong masuknya investasi asing yang memiliki competitive cost of money
Sosial
+ Masyarakat Halmahera Timur terbuka dengan adanya industri/pembangunan, selama dilibatkan untuk turut berpartisipasi
− Masyarakat Halmahera Timur mayoritas baru memenuhi pendidikan wajib 9 atau 12 tahun, dan masih banyak yang berkategori miskin
Teknologi
+ Perkembangan teknologi yang pesat memberikan banyak alternatif teknologi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan
− Pabrikan memiliki kecenderungan membatasi transfer knowledge, sehingga technical assistance services dari Pabrikan menjadi salah satu bisnisnya
Environment
+ Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan
− Halmahera Timur masuk dalam wilayah yang memiliki risiko bencana alam: gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan banjir
Legal
+ Peraturan Menteri ESDM terkait Perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No. 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara – Pengusaha
Tambang diwajibkan untuk membangun smelter di dalam negeri
− Peraturan yang mengkompensasi terhadap hasil limbah smelter belum diatur secara jelas
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
11. 5 FORCES MODEL
11
4
1
Suppliers
• Supplier: Wartsila (Equipment),
WRK (O&M)
• Bargain to supplier: Weak,
mostly CAPEX dan OPEX adalah
supply dari Wartsila Finland
• Strategy: Back to Back Contract
dengan ANTAM, Supply chain
management
• Potential substitution: Supply listrik dari PLN
• WIKA Position: Medium, jaringan
interkoneksi belum tersedia, namun harga
listrik PLN relative kompetitif
• Strategy: Be more efficient (low cost strategy)
Substitution
• Sewa Beli PLTD MFO
• PLTU (next)
2
Buyers
• Buyer: ANTAM
• Bargain power to buyer: Medium,
WIKA memiliki dukungan Wartsila
Finland untuk meet schedule, namun
ANTAM memiliki kemampuan
investasi sendiri
• Strategy: sinergi BUMN/penunjukan
langsung
3
Existing Competitor
• Existing competitor: BUMN Karya dan Swasta
• WIKA Position: Strong, dukungan Wartsila
Finland, pengalaman EPCC Power Plant
• Strategy: Compete, Joint / collaboration
New Competitor
• Potential new competitor: Swasta Asing
• WIKA Position: Strong, dukungan Wartsila
Finland, pengalaman EPCC Power Plant
• Strategy: Compete, Joint / Collaboration
4
5
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
D I E S E L M F O P O W E R P L A N T F O R F E R O N I C K E L S M E L T E R A N T A M – E A S T H A L M A H E R A
13. BUSINESS SCHEME ALTERNATIVES
13
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
Jual/Beli Tenaga Listrik
“Power Purchase Agreement (PPA)”
Kerjasama Sewa
“Built, Operate, Transfer (BOT)”
Pengadaan Sewa Beli
“Hire Purchase”
Dasar Hukum • UU No. 30 tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan
• Permen ESDM No.10 Tahun 2017 tentang
Pokok-Pokok dalam Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik
• Pasal 1338 (1) jo. 1319 KUH Perdata
• Keputusan Presiden RI No. 61/1988 tentang Lembaga
Pembiayaan
• Peraturan Menteri BUMN PER-13/MBU/09/2014 tanggal 10
September 2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset BUMN
• Pasal 1318 jo. 1319 jo. 1320 KUH Perdata
• Pasal 1 huruf a Keputusan Menteri Perdagangan dan
Koperasi No. 34/KP/II/80 tentang Perijinan Sewa Beli
(Hire Purchase) Jual Beli dengan Angsuran, dan Sewa
(Renting)
Scheme Character • Transaksi jual/beli listrik
• Terdapat minimal 2 (dua) pihak yaitu penjual
listrik (SPC yang dibentuk WIKA), dan
pembeli listrik (ANTAM)
• Tarif = Rp/kWh
• Biasanya digunakan saat terdapat pemilik lahan kemudian
bekerjasama dengan investor untuk melakukan kegiatan usaha di
atas lahan tersebut kemudian membayar kompensasi sewa lahan
dari hasil usahanya kepada pemilik lahan dan pada akhir masa
sewa diserahkan kepada pemilik lahan
• Terdapat minimal 3 (tiga) pihak yaitu penyewa lahan (WIKA),
penyedia lahan sewa (ANTAM), buyer atas usaha yang dilakukan
oleh penyewa lahan (others entity/retail)
• Tarif = Rp/kWh atau Rp/bulan (TOP)
• Transaksi jual/beli barang/jasa “biasa” namun dengan
skema pembayaran berjangka/angsuran;
• Terdapat 2 (dua) pihak yaitu penjual barang/jasa (WIKA)
dan pembeli barang/jasa (ANTAM)
• Tarif = Rp/bulan (TOP)
Scopes • Permits, Land, EPCC, Financing, O&M • EPCC, Financing, O&M, Transfer • EPCC, Financing, O&M, Transfer
( + ) VS ( - ) ( + ) ( - ) ( + ) ( - ) ( + ) ( - )
Tax PPN sebagai biaya PPN direstitusi PPN direstitusi
Permits Ijin Wilus, IUPTL, IUJPTL IUJPTL (WIKA sudah punya) IUJPTL (WIKA sudah punya)
SPC or Not SPC Must a SPC Not must a SPC Not must a SPC
Thresholds approval ANTAM: Dekom dan Seri A
WIKA: Dekom dan Seri A
ANTAM: Dekom dan Seri A
WIKA: Dekom dan Seri A
ANTAM: Direksi WIKA: Dekom dan Seri A
(Ratifikasi)
ANTAM’s “SOP” SOP Pengadaan SOP Kerjasama SOP Penunjukan Langsung
Burning time 90 hari 20 hari 2 hari
Consequences SMELTER terlambat
beroperasi
SMELTER terlambat
beroperasi
SMELTER dapat beroperasi
sesuai target waktu
Recommendation X X V
14. BUSINESS SCHEME PROPOSAL
P L T U : J V W I K A – P T B A – A N T A M
P L T D : S E W A B E L I W I K A - A N T A M
14
JV
EPCC
PLTU
Sewa-Beli
PLTU
A+B+D
O&M PLTU
PLTD
PLTU
Pengadaan Sewa-Beli PLTD MFO
(A+B+D)
Coal
(C)
X% Y% Z%
O&M PLTD
(B+D)
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
16. BUSINESS VALUE PROPOSITION
16
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
P R O J E C T O W N E R “ A N T A M ” E S T I M A T I M A T I O N S ( O E )
OE (AMTAM) WIKA’s Value Proposition
Budget max. cent $ 17/kWh Best price offering with value added:
• Time delivery as OE
• Some auxiliaries possible reuse for new SMELTER line
• Residual life time of engines
Installment
Period
more longer is better Installment period offering with options up to 10 years:
• 5 years
• 8 years
• 10 years
Production • 5 tahun pertama:
474 jt kWh/tahun
• > 5 tahun pertama:
89 jt kWh/tahun
Proposal as requested
Delivery
time
July 2020, operated
already
Penunjukan Lansung, dengan justifikasi:
• WIKA supported by Wartsila Finland with 4 months ex-work
• WIKA menawarkan EPCC PLTD MFO selesai dalam 10 bulan;
• WIKA menawarkan skema pengadaan sewa beli (hire purchase) termasuk EPCC with
financing and O&M (bundling package), sehingga memungkinkan penunjukan langsung
• WIKA experienced in EPCC and O&M including diesel MFO power plant;
• WIKA sebagai BUMN, sehingga dimungkinkan menggunakan justifikasi sinergi,
penunjukan langsung
Cost of fund Credit rating: A- by
Pefindo (local), B-
(global) by S&P
• Credit rating: AA (local) by Fitch, BB (global) by Fitch and Moody’s, WIKA’s credit rating
better than ANTAM;
• Cost of fund structure scenario:
a) Foreign content financed by foreign currency with hedging cost allowance
b) Local content financed by IDR
OE
Budget
Installment Production
Delivery time Cost of fund
17. BUSINESS VALUE PROPOSITION
17
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
B E S T E N G I N E F O R F E R O N I C K E L S M E L T E R A N T A M – E A S T H A L M A H E R A
Main engine for
Diesel MFO
Brand and engine type
MAN18V60TS WARTSILA18V50
( + ) ( - ) ( + ) ( - )
Speed 50/60 HZ 500/514 rpm 500/514 rpm
Dimension • Length: 24510
• Width: 4700
• Height: 9023
• Dry weight: 407
• Length: 18783
• Width: 5324
• Height: 6580
• Dry weight: 369
Heat Rate/
Specific Fuel Consumption (SFC)
< 0,26 l/kWh < 0,26 l/kWh
Engine auxiliaries Non compact engine
auxiliary module with
several interconnection
piping
Compact engine auxiliary
module
Delivery time 7 months ex-work 4 months ex-work
X V
18. BUSINESS MODEL CANVAS
18
Key Partners
Investor Partners untuk PLTU:
• ANTAM
• PTBA
Supplier Partners:
• Wartsila Finland sebagai
main engines supplier
kepada DPE, dan OEM
kepada WRK;
• Departemen Power Plant
dan Energi (DPE) WIKA,
sebagai main contractor
(EPCC);
• PT WIKA Rekayasa
Konstruksi (WRK), sebagai
penyedia operation &
maintenance service
• Konsultan perencana bisnis,
legal, & quality control
Key Activities
• Development: Business Planning, Basic Design, Detail
Engineering Design (DED);
• Business Proposal;
• Marketing & Key Account/ Customer Relationship
Management;
• Project management
• Financing
• Engineering-Procurement, Construction-Commissioning
(EPCC), quality control;
• Operation & Maintenance, quality control
Value
Proposition
• Pengadaan
Sewa Beli
(Investor,
EPCC, and
O&M)
• Online
monitoring
performance
menggunakan
aplikasi seperti
Scada
Monitoring
System;
• Best partner
with agility,
caring, and
excellence
values
Customer Relationship
• Key account
management;
• Sinergi BUMN dan Anak
Perusahaan BUMN;
• Online
platform/dashboard for
costumer (seperti: Scada
Performance Monitoring
System)
Customer Segments
ANTAM: Aneka pertambangan,
electricity user
Channels
• ANTAM
• PTBA
• BUMN dan Anak
Perusahaan BUMN
lainnya
• Investors Network
• Vendors Network
• Lenders Network
Key Resources
• Investor Partners network
• Vendors network
• Lenders network
• Credit rating: AA (local), BB (global)
• Balance sheet capacity
• Supply chain management
• Main equipment from Wartsila Finland
• Experienced & expert people in Power Plant & Energy
• Status sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)/Persero
• Hubungan dengan Pemerintah sebagai Pemegang Saham
Cost Structure
• CAPEX
• OPEX
CAPEX:
• Development cost (include DED & permits);
• EPCC cost;
• Tax cost.
OPEX:
• Operation & maintenance cost;;
• Project management overhead cost;
• Hedging cost Euro to IDR;
• Tax and working capital interest cost
Revenue Streams
• Leasing Revenue
• Operation & Maintenance Revenue
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
D I E S E L M F O P O W E R P L A N T F O R F E R O N I C K E L S M E L T E R A N T A M – E A S T H A L M A H E R A
23. RISK MANAGEMENT
R I S K A N D M I T I G A T I O N
23
No Risiko Dampak
Rating
Level Risiko Mitigasi
Dampak Probabilitas
Risiko Bisnis & Keuangan
1 Tersedianya electricity supply dari PLN
yang dapat ditawarkan untuk Smelter
Feronickel milik ANTAM di Halmahera
TImur
• Decreasing the bargaining
power to ANTAM
4 3 Tinggi • Low cost strategy (competitive pricing, supply chain
management, vendors network)
• Take or Pay (TOP) payment scheme, saat negosiasi
dan perikatan kontrak dengan ANTAM
2 ANTAM menginginkan lingkup
pekerjaan hanya atas EPCC saja, tidak
termasuk pembiayaan dan jasa O&M,
karena memiliki kemampuan
pendanaan sendiri dan akses OEM
• Target capex spending dan
recurring income tidak
terealisasi
• Omset kontrak O&M tidak
diperoleh
4 2 Tinggi • Negosiasi dengan ANTAM bahwa lingkup pekerjaan
merupakan bundling package terdiri dari investasi,
EPCC, dan O&M, atas pertimbangan waktu yang
ada hanya WIKA dan Wartsila yang siap memenuhi
target waktu agar tidak terjadi opportunity loss bagi
ANTAM apabila terjadi keterlambatan
• Menawarkan competitive interest rate dan
competitive O&M price yang dapat memberikan
value added bagi ANTAM sehingga tertarik dengan
proposal yang ditawarkan
3 Fluktuasi nilai tukar Euro to IDR (mostly
belanja dalam Euro currency)
• Exchange rate cost
sehingga feasibility target
tidak tercapai
4 3 Tinggi • Melakukan hedging atas belanja berkomponen Euro,
dan mencadangkan hedging cost nya
4 WIKA’s credit rating (BB: global, AA:
domestic) terkoreksi
negative/downgrade akibat eskalasi
country and/or industry and/or company
risk
• Interest cost menjadi naik
sehingga feasibility target
tidak tercapai
3 2 Menengah • Menggunakan investment project based financing
dengan tenor pembayaran equal terhadap payback
period forecast atas investasi yang akan dilakukan
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a
24. RISK MANAGEMENT
R I S K A N D M I T I G A T I O N
24
No Risiko Dampak
Rating
Level Risiko Mitigasi
Dampak Probabilitas
Risiko Engineering Procurement Construction Commissioning (EPCC)
1 Keterlambatan main equipment delivery • Keterlambatan waktu EPCC
• Denda keterlambatan
• Additional cost (COGS,
interest during construction,
overhead)
4 2 Tinggi • Negosiasi dengan Wartsila Finland untuk
memastikan delivery time sesuai ekspektasi ANTAM
• Memasukan klausul denda keterlambatan (back to
back) pada kontrak dengan Wartsila Finland
2 Performance guarantee (daya mampu,
SFC/NPHR) saat commissioning tidak
tercapai
• Denda
• Additional cost for
repair/improve/replace
4 3 Tinggi • Negosiasi dengan Wartsila Finland untuk
memastikan performance sesuai ekspektasi ANTAM
• Meminta performance guarantee dari Wartsila
Finland sebagai salah satu syarat pemenuhan
prestasi pekerjaan dan pembayaran
• Memasukan klausul denda performance (back to
back) pada kontrak dengan Wartsila Finland
3 Kondisi lahan aktual tidak sesuai dengan
perencanaan/assessment awal
• Keterlambatan waktu EPCC
• Denda keterlambatan
• Additional cost (COGS,
interest during construction,
overhead)
4 3 Tinggi • Melakukan detail soil investigation
• Memastikan conditional force majeures/exceptions
atas lahan, masuk sebagai salah satu klausul
kontrak dengan ANTAM
4 Kecelakaan kerja, perijinan, dampak
lingkungan dan sosial (SHE)
• Keterlambatan waktu EPCC
• Additional cost (SHE cost,
interest during construction,
overhead)
• Klaim/gugatan secara
hukum
3 2 Menengah • Melibatkan/menugaskan personil QSHE kompeten dan
berpengalaman untuk proyek sejenis
• Mengasuransikan semua personil EPCC yang terlibat
sesuai dengan ketentuan/peraturan ketenagakerjaan
• Asuransi CAR dan EAR
• Menyepakati memulai pekerjaan setelah diperolehnya
semua perijinan yang diperlukan, misalnya AMDAL/
UKL-UPL dan lain-lain
• Melibatkan tenaga kerja lokal untuk mereduksi gejolak
sosial
• Mengimplementasikan CSR
25. RISK MANAGEMENT
R I S K A N D M I T I G A T I O N
25
No Risiko Dampak
Rating Level
Risiko
Mitigasi
Dampak Probabilitas
Risiko Operasi & Pemeliharaan (Operation & Maintenance)
1 Swing load (fluktuasi beban) karena
pembangkit terkoneksi langsung
dengan industri Smelter
• Unscheduled maintenance
cost
• O&M revenue loss, akibat
produksi pembangkit listrik
tidak optimal
4 2 Tinggi • Memilih low speed engines (maks. 500 RPM) untuk
PLTD MFO dan industrial turbine and generator
• Melibatkan konsultan proteksi untuk mengantisipasi
swing load sehingga tidak berdampak terhadap
kerusakan/penurunan kehandalan pada pembangkit
• Asuransi Property All Risk (PAR) meliputi Machinery
Breakdown (MB) dan Business Intruption (BI)
2 Operational performance guarantee
(daya mampu, SFC/NPHR) tidak
tercapai
• Denda
• Additional cost for
repair/improve/replace
4 2 Tinggi • Memastikan operation and maintenance berjalan
sesuai dengan manual book
• Menugaskan personil yang kompeten dan
bersertifikasi (misalnya HAKIT, atau sertifikasi yang
diterbitkan oleh OEM)
3 COGS (spare parts) increasing
sebagai akibat weak bargaining
power terhadap Wartsila Finland
sebagai OEM dan juga nilai tukar
mata uang asing
• HPP menjadi naik dan
kerugian akibat nilai tukar
sehingga feasibility target tidak
tercapai
3 2 Menengah • Membuat suatu kerjasama Long Term Services
Agreement (LTSA) dengan pabrikan/OEM (Wartsila
Finland) melalui WRK sebagai main O&M contractor
• Hedging atas rencana belanja spare parts dan
lainnya dalam mata uang asing
4 Kecelakaan kerja, perijinan, dampak
lingkungan dan sosial (SHE)
termasuk bencana alam sebab
Halmahera Timur berada di wilayah
yang rentan dengan bencana alam:
gempa bumi, tsunami, banjir, dan
tanah longsor
• Keterlambatan waktu EPCC
• Additional cost (SHE cost,
interest during construction,
overhead)
• Klaim/gugatan secara hukum
3 2 Menengah • Melibatkan/menugaskan personil QSHE kompeten
dan berpengalaman untuk proyek sejenis
• Mengasuransikan semua personil O&M yang terlibat
sesuai dengan ketentuan/peraturan ketenagakerjaan
• Asuransi untuk bencana alam
• Melibatkan tenaga kerja lokal untuk mereduksi
gejolak social dalam kegiatan O&M
• Mengimplementasikan CSR
26. RISK MANAGEMENT
R I S K A N D M I T I G A T I O N
26
No Risiko Dampak
Rating
Level Risiko Mitigasi
Dampak Probabilitas
Risiko Legal dan Perijinan
1 Tidak diperolehnya ijin Pemegang
Saham Seri A oleh ANTAM tepat
sesuai dengan target waktu yang
diperlukan, untuk perikatan dengan
skema kerjasama termasuk BOT atau
perjanjian sejenis. Dengan demikian,
ANTAM tidak dapat menggunakan SOP
Penunjukan Langsung atau SOP
Kerjasama
• Perikatan tidak dapat
dilakukan
4 3 Tinggi • Mengusulkan perikatan dengan skema perikatan
Pengadaan Sewa Beli pembangkit menggunakan
SOP Penunjukan Langsung milik ANTAM,
dilengkapi dengan kajian justifikasi bahwa
perikatan/perjanjian sewa pembangkit tidak
termasuk sebagai perjanjian sejenis sebagaimana
dimaksud dalam Surat Keputusan Menteri BUMN
tentang thresholds, serta evaluasi risiko terhadap
SMELTER nya yang dimiliki ANTAM apabila
perikatan/perjanjian tidak segera dilakukan
• Berkoordinasi dengan Kementerian BUMN
2 Tidak diperolehnya ijin Pemegang
Saham Seri A oleh WIKA tepat sesuai
dengan target waktu yang diperlukan,
untuk perikatan dengan skema
kerjasama termasuk BOT atau
perjanjian sejenis
• Perikatan tidak dapat
dilakukan
4 3 Tinggi • Mengajukan ijin kepada Pemegang Saham Seri A/
Menteri BUMN secara parallel, namun;
• Apabila ijin Pemegang Saham Seri A tidak dapat
diperoleh sesuai target waktu, maka akan diajukan
sebagai ijin ratifikasi dengan memastikan semua
kriteria investasi sesuai dengan Board Manual
Investasi dan Anggaran Dasar WIKA
3 ANTAM tidak memperoleh ijin operasi
(IO) dari Kementerian ESDM sebagai
dasar beroperasi nya pembangkit
• Pengoperasian pembangkit
tidak dapat dilaksanakan
4 2 Tinggi • Memastikan IO sudah diperoleh ANTAM sebelum
pembangkit beroperasi
• Memasukan klausul TOP apabila pembangkit tidak
dapat beroperasi akibat tidak adanya IO
D e p a r t e m e n P e r e n c a n a a n d a n P e n g e m b a n g a n U s a h a