Dokumen tersebut merangkum beberapa poin penting terkait uji kompetensi di bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi, yaitu: (1) penyediaan alat pelindung diri untuk tamu di lokasi pekerjaan, (2) brifing keselamatan sebelum memasuki area pekerjaan, (3) identifikasi bahaya potensial di tempat kerja, dan (4) pelaksanaan inspeksi dan pelaporan kecelakaan kerja.
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK
TERKAIT / KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Ahli Muda K3 Konstruksi
Jenjang : 7 (Tujuh)
Nama : Juwandi, ST
Tgl. Asesmen : 11 Januari 2023
TUK : Gataki Aceh
Nama Asesor : Prof. Dr. Ir. Saiful Husin, MT
2. Penyedian apd di lokasi pekerjaan
untuk tamu
Pekerjaan Pengecoran
Brifing Sebelum Masuk Dalam Pekerjaan
Pekerjaan pemotongan pipa hdpe
dan pemasangan pipa
3. Dasar Hukum
Undang – Undang Dasar 1945
Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Permenaker No. 1/Men/1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan
Undang – Undang Perlindungan Konsumen
Undang – Undang Tentang Jasa Konstruksi No. 18/1999
SKB Menaker & Menteri PU No. 174/Men/1986 dan No.
104/Kpts/1986 tentang Kegiatan Konstruksi terdiri dari 8 pasal,
pedoman pelaksanaan tentang K3 ditempat kegiatan konstruksi
Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
PP No. 50 tahun 2012 – SMK3
Komunikasi Kepada Supervisor K3 Konstruksi
Safety Induction
Safety Talk
Tool Box Meeting
Pemasangan Spanduk
Sosialisasi
Rapat Internal
4. Identifikasi Potensi Bahaya
Identifikasi Bahaya & Penilaian Risiko Sesuai Standar OSHA :
Mengumpulkan semua informasi mengenai bahaya yang ada
di tempat kerja.
Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan
potensi bahaya yang ada di tempat kerja.
Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja.
Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi.
Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi
darurat dan aktivitas non-rutin.
Kelompokkan sifat bahaya yang teridentifikasi, tentukan
langkah-langkah pengendalian sementara, dan tentukan
prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen.
5. Melaksanakan Sistem Manajemen K3 Konstruksi :
Inspeksi K3 dilaksanakan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Pencatatan hasil pengamatan
4. Tahap pelaporan
Waktu pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan tipe-tipe inspeksi K3 :
1. Inspeksi tidak terencana
2. Inspeksi tidak terencana
a. Inspeksi rutin atau umum
b. Inspeksi khusus
Inspeksi K3 Konstruksi :
7. Mengawasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi
Pengontrolan Tindakan & Kondisi Tidak Aman :
Sebab sebab pekerja melakukan tindakan tidak aman/ Unsafe Action :
1. Karena Tidak Tahu
2. Karena Tidak Mampuan
3. Kurang Perduli /Kesadaran
4. Tahap pelaporan
kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman dapat terjadi karena
beberapa hal seperti :
1. Over confident / terlalu percaya diri
2. Mengambil Langkah Short Cut
Pelaporan Setiap Kecelakaan Kerja :