SlideShare a Scribd company logo
1 of 130
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN


YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Jumlah dana modal tetap dan modal kerja yang
dibutuhkan
 Struktur permodalan, perbandingan modal sendiri
dan pinjaman; sumber pinjaman yang diharapkan
dan persyaratannya
 Kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial,
mendatangkan laba dan manfaat sosial-ekonomi
lainnya
ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
biaya kegiatan pra-investasi,
biaya pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan,
kendaraan
biaya pengadaan modal tetap
biaya pengadaan teknologi
biaya produksi percobaan
biaya bunga pinjaman selama periode pembangunan
proyek.
biaya tak terduga.
DANA MODAL TETAP
DANA UNTUK MEMBANGUN PROYEK
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
JUMLAH DANA MODAL TETAP
PROYEK :
NO KELOMPOK BIAYA RUPIAH VALUTA ASING JUMLAH
1. Pra-investasi
a) Perijinan
b) Riset/Studi
c) Evaluasi Partner
2. Tanah
a) Pembelian
b) Penyiapan, pematangan
c) Prasarana
d) Pengosongan
3. Gedung dan Bangunan Lain
a) Bangunan
b) Instalasi air, listrik
c) Jalan, selokan, pagar
d) Sumur
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Lanjutan …….. JUMLAH DANA MODAL TETAP
NO KELOMPOK BIAYA RUPIAH VALUTA ASING JUMLAH
4. Mesin dan Peralatan
a) Pembelian
b) Pemasangan
c) Instalasi Listrik
5. Kendaraan
a) Pembelian
b) Pengurusan
6. Pengadaan Teknologi
7. Bunga Pinjaman selama
pembangunan
8. Produksi Percobaan
JUMLAH DANA MODAL TETAP
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
DANA MODAL KERJA
biaya bahan baku
biaya bahan pembantu
biaya bahan setengah jadi
biaya barang jadi
piutang dagang
cadangan uang tunai dll.
DANA MODAL KERJA
DANA UNTUK MEMUTAR RODA OPERASI PROYEK
© 1995 Corel Corp.
J F
M
AM
J J
Month
Activity
Design
Build
Test
modal
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
JUMLAH DANA MODAL KERJA NETTO
PROYEK :
NO KELOMPOK BIAYA DASAR PERHITUNGAN JUMLAH
1. Harta Lancar
a) Persediaan
- Bahan baku lokal
- Bahan baku import
- Bahan setengah jadi
- Bahan jadi
b) Piutang Dagang
c ) Kas
Jumlah Harta Lancar
…… bulan
2. Hutang Lancar
a) Hutang Dagang
b) Lain-lain
Jumlah Hutang Lancar
3. Modal Kerja Netto
(1– 2)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
STRUKTUR PERMODALAN
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
STRUKTUR PERMODALAN
PROYEK :
A. JUMLAH BIAYA PROYEK
(US$’000) (Rp juta)
a) Modal Tetap
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Teknologi
Pra-investasi
Bunga selama periode pembangunan
Produksi percobaan
Biaya tak terduga
b) Modal Kerja Netto
Jumlah Biaya Proyek
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Lanjutan ……….. STRUKTUR PERMODALAN
B. SUMBER DANA PEMBIAYAAN
( US$’000 ) ( Rp juta)
a) Modal sendiri
b) Pinjaman
Kredit jangka pendek, Bank Pemerintah
Kredit jangka panjang, Bank Pemerintah
Kredit jangka panjang, Lembaga Keuangan Asing
Jumlah Pembiayaan
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Hubungan 3 aspek studi kelayakan di atas dengan
aspek finansial ditunjukkan oleh gambar dan contoh
kasus berikut.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
CONTOHKASUS
o Data Permintaan Dan Penawaran (DalamRibuan
Unit)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
o JamKerja
1 hari terdiri dari 2 shift kerja (1 shift = 8 jam kerja, dengan waktu efektif = 7 jam)
1 tahun = 300 hari kerja efektif.
o Proses Produksi
Setiap unit produk diproses sebagai berikut :
Bahan baku diproses pada mesin A (27 menit) pada mesin B (19 menit), pada mesin C
(15 menit) dilanjutkan proses manual (90 menit)
o Bahan Baku
Setiap unit produk membutuhkan bahan baku P (3 kg), Q (6 kg) dan R (2
ons)
Direncanakan perusahaan akan mulai beroperasi 2 tahun yang akan datang
dan mulai dibangun tahun depan.
GRAFIK DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM
RIBUAN UNIT)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
1) Penentuan Peluang Pasardan Rencana
Penjualan
TABEL DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM
RIBUAN UNIT)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
GRAFIK DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM
RIBUAN UNIT)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
TABEL DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM
RIBUAN UNIT)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana
Penjualan
11 1.951.493 1.299.455 652.038
12 1.989.299 1.364.395 624.904
13 2.029.325 1.431.408 597.917 29.896
14 1.970.818 1.313.860 656.958 65.696
15 2.008.623 1.378.800 629.823 62.982
16 2.048.649 1.445.813 602.836 60.284
17 1.990.142 1.328.266 661.876 66.188
18 2.027.948 1.393.206 634.742 63.474
19 2.067.974 1.460.219 607.755 60.776
20 2.009.467 1.342.671 666.796 66.680
Total 475.974
TABEL RENCANA PENJUALAN (DALAM UNIT)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
2) Penentuan Kebutuhan Mesin
o Kebutuhan mesin (teoritis) adalah sebagai berikut :
o Kebijakan pembelian mesin
Berdasarkan kebutuhan mesin (teoritis) di atas diputuskan
bahwa perusahaan akan membeli 7 mesin A, 5 mesin B dan
4 mesin C sebelum perusahaan tersebut beroperasi. Dengan
mesin dapat ditentukan bahwa perusahaan mampu
memproduksi (mempunyai kapasitas produksi 65.333
unit/tahun)
Tahun Mesin A Mesin B Mesin C
13 3.20 2.25 1.78
14 7.04 4.95 3.91
15 6.75 4.75 3.75
16 6.46 4.55 3.59
17 7.09 4.99 3.94
18 6.80 4.79 3.78
19 6.51 4.58 3.62
20 7.14 5.03 3.97
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
3) Penentuan Rencana Produksi
Berdasarkan rencana penjualan tahunan di atas, dengan
mempertimbangkan kapasitas produksi tahunan, maka dapat
disusun rencana produksi sebagai berikut :
Tahun Rencana Produksi
(dalamunit)
Jumlah Disimpan
(dalamunit)
13 30.258 362
14 65.333
15 62.982
16 61.138 854
17 65.333
18 63.474
19 62.122 1346
20 65.333
Total 475.974
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
4) Penentuan Kebutuhan Bahan Baku
Berdasarkan rencana produksi di atas, dapat ditentukan kebutuhan bahan
baku sbb :
Tahun Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan Baku C
13 90.774 181.548 60.516
14 195.999 391.998 130.666
15 188.946 377.892 125.964
16 183.414 366.828 12.2276
17 195.999 391.998 130.666
18 190.422 380.844 126.948
19 186.366 372.732 124.244
20 195.999 391.998 130.666
Total 1.427.919 2.855.848 951.946
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
5) Penentuan Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung
Berdasarkan jumlah mesin dan rencana produksi, dapat ditentukan kebutuhan
tenaga kerja/operator mesin, dan tenaga kerja proses manual sebagai
berikut :
Tahun 1 : mesin A (8), mesin B (6), mesin C (4), proses manual (22)
Tahun 2-8 : mesin A (14), mesin B (10), mesin C (8), proses manual (48)
Berdasarkan beban kerja dapat disusun kebutuhan tenaga kerja tak langsung
seperti direktur, manager, kepala bagian, supervisor, staf, satpam, cleaning
service dll
6) Penentuan Kebutuhan Bangunan, Tanah dll
Berdasarkan jumlah dan dimensi mesin, jumlah dan dimensi bahan baku dan
perputaran persediaan, jumlah tenaga kerja serta semua aktivitas yang
ada, dapat ditentukan luasan bangunan baik bangunan pabrik, administrasi,
gudang, tempat parkir berikut tanah yang dibutuhkan untuk bangunan
tersebut maupun tanah untuk taman dsb. Juga kebutuhan mobil, peralatan-
peralatan pendukung lain.
Berdasarkan analisis 6 itemdi atas, dapat ditentukan
kebutuhan dana modal tetap, modal kerja dan aliran
kas setiap periodenya.
 Mampu memenuhi kewajiban finansial kedalam :
beban pembiayaan operasi seperti pembelian bahan
baku, bahan pembantu, pembayaran gaji/upah
karyawan dan penyediaan piutang dagang
 Mampu memenuhi kewajiban finansial keluar :
pembayaran pinjaman beserta bunganya serta dapat
mendatangkan keuntungan yang layak.
EVALUASI KEUANGAN
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
1. Penentuan Alternatif
Dilakukan oleh mereka yang mengetahui
permasalahan teknis pada bidang investasi yang
direncanakan.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh 1) : Akan dievaluasi 3 alternatif investasi dengan kebutuhan dana
untuk investasi awal sbb : A (Rp 20 juta), B ( Rp 30 juta ) dan C ( Rp 50 juta).
Dana yang tersedia Rp 50 juta. Alternatif B tergantung pada alternatif A;
alternatif A dan C bersifat mutually exclusive
No Alt A Alt B Alt C Keterangan
1 - - - Ok
2 √ Ok
3 √ B tergantung A
4 √ Ok
5 √ √ Ok
6 √ √ Dana tidak cukup,
Mutually exclusive
7 √ √ B tergantung A,
Dana tidak cukup
8 √ √ √ Mutually exclusive,
dana tidak cukup
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Horison Perencanaan merupakan periode dimana
analisa ekonomi teknik dilakukan
 Horison perencanaan tidak selalu dipengaruhi oleh
umur teknis dan umur depresiasi suatu peralatan atau
investasi
 Horison Perencanaan digunakan sebagai bingkai
waktu untuk membandingkan alternatif-alternatif yang
secara realistis menunjukkan periode waktu yang bisa
memberikan estimasi aliran kas yang cukup akurat
2. Penentuan Horison Perencanaan
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Penentuan horison perencanaan tergantung pada jenis
investasi atau aset. Aset yang termasuk produk yang
perkembangan teknologinya cepat membutuhkan horison
perencanaan yang lebih pendek dibanding dengan produk
teknologi menengah yang tidak terlalu peka terhadap
perkembangan teknologi.
 Tiga situasi berkaitan dengan penentuan horison
perencanaan yaitu ; alternatif yang dibandingkan memiliki
umur teknis sama, memiliki umur teknis berbeda atau
memiliki umur teknis abadi
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Membandingkan Alternatif Dengan Umur Teknis Berbeda
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Estimasi aliran kas dibuat dengan pertimbangan prediksi
kondisi yang akan datang dan berdasarkan kecenderungan
yang digambarkan oleh data masa lalu
 Aliran kas bisa digambarkan dengan diagram aliran kas.
Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari
transaksi ekonomi yang digambarkan pada garis skala
waktu. Skala waktu digambarkan dengan garis horisontal,
aliran kas digambarkan dengan garis vertikal. Aliran kas
masuk digambarkan dengan panah ke atas dan aliran kas
keluar digambarkan dengan panah ke bawah.
 Diasumsikan aliran kas terjadi pada akhir periode bunga
3. Estimasi Aliran Kas
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Aliran kas masuk
(panah ke atas )
(skala waktu (garis horisontal)
Aliran kas keluar
(panah ke bawah)
Dalam mengestimasi aliran kas, semua biaya dan pendapatan selama
periode perencanaan termasuk nilai sisa digambarkan dengan lengkap
Diagram Aliran Kas
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Estimasi Pendapatan
 Berdasarkan rencana penjualan (hasil prediksi di atas),
dengan harga/unit yang telah ditentukan, dapat disusun
pendapatan selama horison perencanaan berikut :
Estimasi Biaya
estimasi biaya mendasarkan pada Biaya Siklus Hidup : semua
pengeluaran yang berkaitan dengan suatu item sejak
dirancang sampai tidak terpakai lagi. Terdiri dari a. biaya
awal, b. biaya operasional dan perawatan serta c. biaya
disposisi.
Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Vol. Penjualan (unit)   29.896 65.696 62.982 60.284 66.188 63.474 60.776 66.680
Harga(Rp.000/unit)   80 82 85 87 90 92 92 93
Pendapatan (Rp.000)   2.391.680 5.387.072 5.353.470 5.244.708 5.956.920 5.839.608 5.591.392 6.201.240
Pengertian Biaya
biaya diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan agar
memperoleh barang atau jasa. Pengorbanan dapat diukur
dengan uang tunai yang dibelanjakan, aktiva tetap yang
ditransfer, jasa yang diberikan dsb (Ray H. Garrison,1999)
biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan
atau digunakan dalam rangka memperoleh
penghasilan atau revenue yang akan dipakai
sebagai pengurang penghasilan. (Supriyono,
2000)
biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. (Mulyadi,
2001)
14/04/17 33
Penggolongan Biaya
Biaya digolongkan sebagai berikut (Mulyadi 2005)
 Menurut objek pengeluaran, yaitu penggolongan yang
didasarkan pada penjelasan singkat mengenai suatu objek
pengeluaran, contoh : pengeluaran yang berhubungan
dengan listrik disebut “biaya listrik”.
 Menurut fungsi pokok dalam perusahaan,
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (a). Biaya
Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan
bahan baku menjadi suatu produk. Biaya produksi
terdiri dari biaya bahan baku langsung , biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
14/04/17 34
……. Penggolongan Biaya
. (b). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran
produk, contoh : biaya iklan, biaya promosi, biaya
sampel, dll.
(c). Biaya Administrasi dan Umum, adalah biaya yang
digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
produksi dan pemasaran produk, contoh : gaji bagian
akuntansi, gaji personalia, dll.
 dalam perusahaan manufaktur biaya operasi total (harga pokok
penjualan) terdiri dari biaya produksi (harga pokok produksi) dan beban
komersial, yang terdiri dari beban administrasi (administrasi dan umum)
dan beban pemasaran (distribusi dan penjualan).
14/04/17 35
……. Penggolongan Biaya
(b). Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak
mungkin ditentukan langsung pada suatu operasi,
produk atau proyek. Biaya tak langsung terdiri dari biaya
bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan
biaya lain yang sejenis. Biaya overhead adalah biaya
selain biaya langsung.
 Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang
Dibiayai. (a). Biaya langsung adalah biaya yang
dengan mudah dapat ditentukan pada suatu operasi,
produk atau proyek. Terdiri dari biaya bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung.
bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead
14/04/17 36
 Menurut Hubungannya Dengan Volume Produksi, terdiri dari (1). Biaya
tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat
kegiatan atau volume produksi, misal biaya penyusutan (2). Biaya variabel
adalah biaya yang secara proporsional dipengaruhi oleh tingkat kegiatan,
misal biaya bahan baku langsung. (3). Biaya semivariabel adalah biaya
yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel, misal biaya listrik,
telpon . (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
 Untuk tujuan analitis, umumnya biaya diklasifikasikan sebagai biaya
tetap atau biaya variabel. Biaya semivariabel harus dipisahkan kedalam
komponen biaya tetap dan variabel.
……. Penggolongan Biaya
14/04/17 37
14/04/17
Grafik Perilaku Biaya
Tingkat Kegiatan
Biaya Variabel per Unit
biaya
per
unit
Tingkat Kegiatan
Biaya Tetap Total
Biaya
total
38
Volume Produksi
Biaya
Grafik Biaya Total
Grafik Biaya Tetap
Grafik Biaya Variabel
Biaya Variabel: 200 X
Biaya Tetap: 390.000
Hubungan Fungsional Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Hubungan Fungsional: Y = 390.000 + 200 X
14/04/17 39
Volume Produksi
Hubungan Korelatif Biaya Semivariabel
100 500 700 900
2000
4000
8000
6000
10.000
12.000
200 400 600 8000 300
• •
•
•
•
•
•
• • •
•
•
BiayaSemivariabel
14/04/17 40
 Hubungan biaya dengan kegiatan dalam biaya
semivariabel umumnya bersifat korelatif bukan
fungsional, oleh karena itu perlu metoda estimasi
untuk memisahkan komponen secara tepat.
 Dikenal tiga metode pemisahan biaya
semivariabel yaitu: metode tinggi-rendah
(high-low method), metode pengepasan grafis
(graphical fitting method) dan metode regresi
(regression method)
14/04/17 41
1. Metode tinggi-rendah
Pada metode ini pemisahan biaya hanya mendasarkan pada data tertinggi
dan terendah pada suatu periode. Contoh : diketahui data biaya
semivariabel ( Y ) dan volume produksi (X) selama 12 bulan
X Y
Tingkat kegiatan tertinggi 610 7100
Tingkat kegiatan terendah 380 4800
Selisih 230 2300
Biaya variabel/unit = 2300/230 = 10
Dengan mengambil tingkat kegiatan tertinggi :
Biaya tetap = 7100 – 10 (610) = 1000
Dengan mengambil tingkat kegiatan terendah:
Biaya tetap = 4800 – 10 (380) = 1000
Y = 1000 + 10 X
14/04/17 42
2. Metoda Pengepasan Grafis
Pada metoda ini semua titik dipertimbangkan untuk
menemukan garis estimasi. Metoda ini mengandalkan
kemampuan visual seseorang sehingga tidak praktis dan
tidak objektif.
3. Metoda Regresi
Metode ini mirip dengan pengepasan grafis tetapi
dilakukan dengan cara mencari angka terkecil
penjumlahan kuadrat penyimpangan dari garis estimasi.
Meregresi adalah menghubungkan satu atau beberapa variabel
independen dengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu
variabel independen atau lebih menjelaskan variasi variabel dependen.
Biaya semivariabel sebagai variabel dependen (Y), tingkat kegiatan
sebagai variabel independen (X).
14/04/17 43
∑ Y = a n + b ∑ X
∑ X Y = a ∑ X + b ∑ X2
atau : b = ( n ∑ X Y – ∑ X ∑ Y )/( n ∑ X2
– (∑ X)2
)
a = ( ∑ Y – b ∑ X )/n
Y = a + b X
Y = total biaya semi variabel
a = total biaya tetap
b = biaya variabel/unit
X = volume produksi
14/04/17 44
Metode Regresi dengan Excel
14/04/17 45
Metode Regresi dengan WinQS
Y = 983,9155 + 10,04151 X
14/04/17 46
 Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, (1). Pengeluaran
Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan
memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau
pada periode akuntansi yang akan datang.
(2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue
Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan
memberikan manfaat hanya pada periode
akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
14/04/17 47
Contoh 2) Aliran kas
Aliran Kas Netto
PT Bulan Purnama (Rp juta)
Tahun 0 1 2 3 4 5
Program produksi/
penjualan
Konstruksi 70% 90% 90% 100% 100%
A. Aliran Kas Masuk
Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000
JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000
B. Arus Kas Keluar
1. Investasi awal
2. Biaya operasional
dan perawatan
2.000
2.825 3.675 3.675 4.175 4.050
JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050
C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950
D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - - - 150
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh 3) : (untuk prosedur 2 dan 3)
Estimasi aliran kas
Akhir Tahun Aliran Kas Netto
Proyek A Proyek B
0 - 200 juta -160 juta
1 50 juta 80 juta
2 70 juta 90 juta
3 80 juta 85 juta
4 85 juta 95 juta
5 95 juta
6 90 juta
KPK dari 6 dan 4 yaitu 12, aliran kas diatas ditunjukkan oleh tabel berikut :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Akhir
Tahun
Aliran kas Netto
Proyek A Proyek B
0 - 200 juta -160 juta
1 50 juta 80 juta
2 70 juta 90 juta
3 80 juta 85 juta
4 85 juta 95 juta -160 juta
5 95 juta 80 juta
6 90 juta - 200 juta 90 juta
7 50 juta 85 juta
8 70 juta 95 juta -160 juta
9 80 juta 80 juta
10 85 juta 90 juta
11 95 juta 85 juta
12 90 juta 95 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Secara umum nilai uang senantiasa berubah (turun)
seiring dengan berjalannya waktu
 Dikenal 2 jenis bunga berkaitan dengan konsep nilai
uang dari waktu, yaitu bunga sederhana dan bunga
majemuk
 Bunga sederhana, besarnya bunga dihitung dari induk
tanpa memperhitungkan bunga yang telah
diakumulasikan pada periode sebelumnya
 Bunga majemuk, besarnya bunga pada suatu periode
dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan
besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode
sebelumnya
Nilai Uang dari Waktu
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Bunga majemuk terbagi menjadi bunga majemuk diskrit
dan bunga majemuk kontinyu.
 Pemajemukan diskrit berarti dalam satu periode (misal
setahun), banyaknya periode pembungaan (periode
pemajemukan) dalam jumlah tertentu.
 Pemajemukan kontinyu berarti dalam satu periode
(misal setahun), banyaknya periode pembungaan
(periode pemajemukan) adalah tak berhingga.
 Rasio dari bunga yang dibayarkan terhadap induk dalam
suatu periode waktu (dinyatakan dalam persentase)
disebut tingkat bunga
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 F = Future worth (nilai mendatang), yaitu nilai ekuivalen dari satu
atau lebih aliran kas pada suatu titik relatif yang didefinisikan
sebagai waktu mendatang
 P = Present worth (nilai sekarang), yaitu nilai ekuivalen dari satu
atau lebih aliran kas pada suatu titik relatif yang didefinisikan
sebagai waktu sekarang
 A = Annual worth (nilai tahunan seragam), yaitu nilai ekuivalen dari
aliran kas pada akhir periode yang besarnya sama untuk beberapa
periode yang berurutan
 G = Gradient, yaitu suatu aliran kas dimana dari satu periode ke
periode berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan kas yang
besarnya sama
 i = tingkat bunga efektif per periode
 n = jumlah periode pemajemukan
Notasi :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
1.000
1.000+10%x1x1.000=
1.100
P
1.000+10%x2x1.000=
1.200
P
1.000+10%x3x1.000=
1.300
F = P(1 + i x n)
Bunga Sederhana
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
1.000
1.000+10%x1.000
=1.100
P
1.100+10%x1.100
=1.210
P
1.210+10%x1.210
=1.331
F = P (1 + i)^n
Bunga Majemuk
Diskrit
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Bunga Majemuk Diskrit
F = P (1 + i)^n
nilai (1 + i)^n dapat dilihat pada tabel F/P,i,n
Jadi F = P (F/P,i,n)
Contoh : P = 1.000, i = 0,10, n = 3
F = P (1 + i)^n ; F = 1.000 (1 + 0,10)^3 = 1.331
atau F = P (F/P,i,n) ; F = 1.000 (1,3310) = 1.331
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Dengan cara yang sama diperoleh hubungan sbb:
P = F (P/F,i,n)
F = A (F/A,i,n) ; A = F (A/F,i,n)
P = A (P/A,i,n) ; A = P (A/P,i,n)
P = G (P/G,i,n) ; A = G (A/G,i,n)
Hubungan tersebut dapat digambarkan pada diagram
aliran kas sebagai berikut :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Hubungan P dengan F
Mencari F jika diketahui P
F ?
0 1 2 3 4 …….n
P
F = P (F/P,i,n)
ʃʃ
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Mencari P jika diketahui F
F
0 1 2 3 4..………… n
P ?
P = F (P/F,i,n)
ʃʃ
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Hubungan A dengan F
Mencari F jika diketahui A
A A A A A
0 1 2 3 4………………n
F?
F = A (F/A,i,n)
ʃʃ
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Mencari A jika diketahui F
A A A A A
?
0 1 2 3 4…….… ………n
F
A = F (A/F,i,n)
ʃʃ
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Hubungan A dengan P
Mencari P jika diketahui A
A A A A A
0 1 2 3 4… ..……… ……n
P ?
P = A (P/A,i,n)
ʃʃ
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Mencari A jika diketahui P
A? A? A? A?
A?
0 1 2 3 4… ..……. ……n
P
A = P (A/P,i,n)
ʃʃ
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Mencari A jika diketahui G
A+0G A+1G A+2G A+3G
A+nG
0 1 2 3 4… ..……. ……n
A = A1 + A2
A = A1 + G (A/G,i,n)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Pemajemukan kontinyu
Karena transaksi moneter mungkin berlangsung setiap
saat, maka pemajemukan sebenarnya berlangsung dalam
jumlah yang banyak sekali dalam setahun. Pemajemukan
kontinyu berarti dalam setahun banyaknya periode
pemajemukan adalah tak terhingga
Tingkat Bunga Efektif dan Nominal
Istilah bunga nominal dan bunga efektif mengacu pada
perbedaan antara bunga sederhana dan bunga majemuk, yaitu
apakah bunga yang dihasilkan oleh induk akan berbunga pada
periode-periode berikutnya atau hanya induknya saja yang
berbunga. Istilah ini digunakan jika periode pemajemukannya
kurang dari satu tahun
Bunga Majemuk Kontinyu
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Tingkat bunga nominal tahunan : perkalian antara jumlah
periode pemajemukan pertahun dengan tingkat bunga per
periode
r = m × i
dengan : r = tingkat bunga nominal (tahunan)
i = tingkat bunga nominal (atau tingkat bunga
efektif) perperiode pemajemukan
m = jumlah pemajemukan tiap tahun
Tingkat bunga efektif : tingkat bunga tahunan termasuk
efek pemajemukan dari setiap periode yang kurang dari
satu tahun.
i eff = (1 + i)m
-1 , dengan i = r/m
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
4. Penentuan MARR
LAYAK ?
LAYAK ?
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
TARGET
MARR
Minimum Attractive Rate of
Return
ketersediaan modal, ketersediaan kesempatan
investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos
modal (cost of capital) perusahaan, peraturan
pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian
menanggung resiko bagi pengambil keputusan,
tingkat resiko/ketidakpastian yang dihadapi dll
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
5. Membandingkan Alternatif
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh 4) Aliran kas
Aliran Kas Netto
PT Bulan Purnama (Rp juta)
Tahun 0 1 2 3 4 5
Program produksi/
penjualan
Konstruksi 700 900 900 1000 1000
A. Aliran Kas Masuk
Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000
JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000
B. Arus Kas Keluar
1. Investasi awal
2. Biaya operasional
dan perawatan
2.000
2.825 3.675 3.675 4.175 4.050
JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050
C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950
D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - - - 150
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Catatan : harga jual/unit Rp 5,-. Biaya operasional : tetap tahun 1,2,3,4,dan 5
masing-masing 725, 975, 975, 1175 dan 1050 dan variabel Rp 3,-/unit
Metode Nilai Sekarang (Present Worth)
 Pada metode ini semua aliran kas selama horison
perencanaan dikonversikan menjadi nilai sekarang (P).
Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan)
jika pada MARR tertentu menghasilkan P(W) atau NPV
(Net Present Value) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan
hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan
P(W) terkecil biayanya.
 Jika MARR contoh 4 di atas adalah 15%/tahun, maka
nilai NPV (dalam jutaan rp) :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
(P/F,15%,1) + 1.100 (P/F,15%,5)
1.100 (0,4972) = 771,9133
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode Deret Seragam (Annual Worth)
 Pada metode ini semua aliran kas selama horison
perencanaan dikonversikan kedalam deret seragam (A).
Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika
pada MARR tertentu menghasilkan A(W) ≥ 0. Jika proyek
dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek
dengan A(W) terkecil biayanya.
 AW = P (A/P,15%,5)
= 771,913344 (0,2983) = 230,261750
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode Nilai Mendatang (Future Worth)
 Pada metode ini semua aliran kas selama horison
perencanaan dikonversikan menjadi nilai mendatang (F).
Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada
MARR tertentu menghasilkan F(W) ≥ 0. Jika proyek
dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek
dengan F(W) terkecil biayanya.
 FW = P (F/P,15%,5)
= 771,913344 (2,0114) = 1.552,6265
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode Tingkat Pengembalian (Rate of Return)
 Rate of Return (ROR) merupakan tingkat bunga ( i )
yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara
semua pengeluaran dan pemasukan pada suatu
periode tertentu. Jadi pada metode ini adalah
menentukan nilai i sehingga P = 0, atau F = 0 atau A =
0. Rencana investasi dikatakan layak jika i (ROR) atau
Internal Rate of Return (IRR) ≥ MARR
 Pada kasus dimana terdapat sejumlah alternatif yang
bersifat mutually exclusive, pemilihan alternatif
dilakukan dengan analisis Incremental Rate of Return
(IROR)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Berdasarkan contoh 4, cari pada i berapa % sehingga
NPV = 0. Akan dicoba untuk i = 25% dan i = 30%
(P/F,25%,1) + 1.100 (P/F,25%,5)
1.100 (0,3277) = 188,79
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
(P/F,30%,1) + 1.100 (P/F,30%,5)
+ 1.100 (0,2693) = − 32,0811
Dengan interpolasi diperoleh i (ROR) = 29,27%
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Langkah-langkah IROR
1. Hitung ROR masing-masing alternatif
2. Bandingkan ROR masing-masing alternatif dengan MARR,
buang alternatif yang ROR < MARR
3. Urutkan alternatif dengan ROR ≥ MARR mulai dari investasi
awal yang terkecil
4. Hitung IROR mulai dari investasi terkecil dengan investasi
terkecil berikutnya
5. Bila IROR ≥ MARR, pilih alternatif yang membutuhkan biaya
investasi yang lebih besar. Sebaliknya jika IROR < MARR
pilih alternatif yng membutuhkan biaya investasi yang lebih
kecil
6. Ulangi langkah 5 hingga terpilih satu alternatifYOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
 Pada dasarnya payback Period adalah jumlah periode
(n) yang diperlukan untuk mengembalikan (menutup)
ongkos investasi dengan tingkat pengembalian tertentu.
Payback Period berarti menentukan nilai n sehingga P
= 0, atau F = 0 atau A = 0.
 Rencana investasi dikatakan layak jika periode
pengembalian (n) ≤ estimasi masa pakai. Kelemahan
metode ini adalah tidak mempertimbangkan aliran kas
setelah periode pengembalian
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Berdasarkan contoh 4), cari pada periode berapa tahun
sehingga NPV = 0. Untuk itu perlu prediksi nilai sisa jika
asset tersebut digunakan sebelum umur ekonomisnya. Misal
nilai sisa akhir tahun 1,2,3,4 masing-masing 850 juta, 650
juta, 450 juta dan 300 juta.
= - 297,7725
+1275 (P/F,15%,3)
49,075
Dengan interpolasi diperoleh n = 2,…. tahunYOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)
Metode BC ratio umumnya digunakan untuk meng
evaluasi proyek-proyek pemerintah. Suatu proyek
dikatakan layak jika rasio antara manfaat terhadap biaya
yang dibutuhkan (B/C) ≥ 1.
B = semua manfaat setelah dikurangi dampak negatif
dinyatakan dengan nilai uang.
C = semua ongkos setelah dikurangi besarnya peng
hematan
Nilai B dan C dalam bentuk konversi ke P, F maupun A
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh benefit, disbenefit dan ongkos proyek jalan tol.
Benefit bagi masyarakat umum :
- Penurunan biaya operasional kendaraan
- Perjalanan menjadi singkat dan lancar
- Peningkatan keamanan lalulintas
- Kemudahan mengendarai kendaraan
- Peningkatan harga tanah disekitar jalan tol
Disbenefit bagi masyarakat umum :
- Pengurangan lahan pertanian
- Terganggunya saluran air untuk irigasi
- Peningkatan polusi udara
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Ongkos yang ditanggung oleh pemerintah
- Ongkos konstruksi
- Ongkos perawatan
- Ongkos administratif
 Pendapatan bagi pemerintah
- Pendapatan dari iuran jalan tol pemakai jalan
- Peningkatan pajak akibat meningkatnya nilai tanah
disekitar jalan tol
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Latihan1
Manajer pembelian sebuah industri rotan sedang
merencanakan untuk membeli sebuah mesin. Ada dua
penawaran yang layak untuk dipertimbangkan baik dari
segi teknis maupun finansial.
Pemasok A : menawarkan mesin seharga Rp 250 juta,
umur ekonomis 10 tahun dengan nilai sisa Rp 10 juta.
Ongkos operasional, perawatan, pajak dan asuransi
diperkirakan Rp 12 juta pada tahun pertama dan naik
Rp 1 juta pertahun pada tahun-tahun berikutnya.
Pendapatan tahunan diperkirakan Rp 75 juta/tahun
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Pemasok B : menawarkan mesin seharga Rp 100
juta, umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 2
juta. Ongkos operasional, perawatan, pajak dan
asuransi diperkirakan Rp 10 juta pada tahun pertama
dan naik Rp 0,8 juta pertahun pada tahun-tahun
berikutnya. Pendapatan tahunan diperkirakan Rp 68
juta/tahun.
Lakukan analisis untuk mengetahui kelayakan
pembelian mesin tersebut jika MARR yang
digunakan 15%
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Analisis Finansial Menggunakan Excel
 Nilai Net Present Value (NPV) maupun Internal Rate of
Return (IRR) dapat diselesaikan menggunakan fungsi
finansial pada Excel. Contoh 4 di atas dapat dikerjakan
sbb :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Nilai Annual Worth (AW) dan Future Worth (FW)
dapat ditentukan sbb :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
5. Analisis Suplemen
 Pada analisis yang telah dilakukan di atas, diasumsi
kan bahwa nilai-nilai parameter dari model diketahui
dengan pasti.
 Pada kenyataannya berbagai parameter seperti horison
perencanaan, MARR, aliran kas dsb masih dalam
bentuk estimasi yang mengandung ketidakpastian.
 Secara umum ada empat faktor yang menjadi sumber
ketidakpastian yaitu : kemungkinan estimasi yang tidak
akurat akibat sedikitnya informasi, tipe bisnis dan
kondisi ekonomi masa depan, tipe pabrik dan peralatan
yang digunakan serta horison perencanaan.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Metode yang digunakan untuk menangani
ketidakpastian antara lain adalah :
1. Analisis BEP (Break Even Point)
2. Analisis sensitifitas
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Analisis BEP (Break Even Point)
Analisis BEP dapat digunakan untuk :
1. Menentukan nilai MARR dimana dua alternatif proyek
sama baiknya
NPV
MARR
5% 10% 20%15% 25%
Alt A
Alt B
oPada MARR 15%, alt A sama baiknya dengan alt
B..
oPada MARR < 15 % alt A lebih baik dibanding alt
B.
oPada MARR > 15 % alt B lebih baik dibanding alt
A.
oAlt A layak pada MARR ≤ 19%, Alt B layak pada
MARR ≤ 25%
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
2. Menentukan tingkat produksi dimana dua atau lebih
alternatif sama baiknya
Biaya
Vol produksi
(unit)
100 200 400300 500
Alt A
Alt B
oPada vol produksi 300 unit alt A sama baiknya dengan
alt B..
oPada vol produksi > 300 unit alt A lebih baik dibanding alt
B.
oPada vol produksi < 300 unit alt B lebih baik dibanding alt
A.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
3. Melakukan analisis buat beli
Biaya
kebutuhan
(unit)
100 200 400300 500
buat
beli
oPada tingkat kebutuhan 300 unit alt buat sama baiknya dengan alt
beli
oPada tingkat kebutuhan > 300 unit alt buat lebih baik dibanding alt
beli.
oPada tingkat kebutuhan < 300 unit beli lebih baik dibanding alt buat
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
4. Menentukan lamanya periode (atau banyaknya unit
yang harus diproduksi) agar total pemasukan sama
dengan total pengeluaran
Rp
Lama atau unit
100 200 400300 500
TC
beli
oPada tingkat kebutuhan 300 unit, impas (TR =TC)
oPada tingkat kebutuhan > 300 unit, untung (TR > TC)
oPada tingkat kebutuhan < 300 unit, rugi (TR < TC)
TR
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh 4
PT ABC Indonesia merencanakan untuk
memproduksi produk baru yang membutuhkan
ongkos awal Rp 150 juta, ongkos operasional dan
perawatan Rp 35.000,-/jam serta ongkos lain Rp 75
juta/tahun. Berdasarkan waktu standar dapat
diestimasikan bahwa untuk memproduksi 1000 unit
produk dibutuhkan waktu 150 jam. Diestimasikan
bahwa harga/unit produk adalah 15.000 dan investasi
diasumsikan berumur 10 tahun dengan nilai sisa Rp
0;. Jika MARR 20%, hitung berapa unit yang harus
diproduksi agar perusahaan berada pada kondisi
impas.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Titik impas diperoleh jika AC (annual cost) = AR (annual
revenue).
AC = 150 juta (A/P,20%,10) + 75 juta + 0,150 (35.000) X
= 150 juta (0,23852) + 75 juta + 5.250 X
AR = 15.000 X
110,778 juta = 9.750 X
X = 11.362 unit/tahun
Jadi rencana investasi tersebut layak jika yang diproduksi
≥11.362 unit/tahun.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Soal Latihan 2
Seorang ahli diserahi tugas untuk melakukan analisis buat
beli 2 buah komponen yang akan digunakan untuk
melakukan inovasi pada produk yang menjadi andalan
perusahaan. Data teknis dan finansial pembuatan kedua
komponen ditunjukkan oleh tabel berikut :
KOMPONEN A KOMPONEN B
Investasi awal Rp 200.000.000,00 Rp 350.000.000
Biaya tenaga kerja/unit Rp 2.000,00 Rp 2.500,00
Biaya bahan baku/unit Rp 3.000,00 Rp 2.500,00
Biaya overhead/tahun Rp 18.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Umur ekonomis (tahun) 5 7
Nilai sisa Rp 10.000.000,00 Rp 15.000.000,00
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Jika diasumsikan tidak ada biaya lain yang
terlibat dalam proses pembelian komponen,
dengan MARR 15%/tahun. Alternatif mana yang
sebaiknya dipilih ?
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Analisa Sensitifitas
 Analisa ini digunakan untuk mengetahui seberapa
sensitif suatu keputusan terhadap perubahan
parameter yang mempengaruhinya.
 Analisa sensitifitas dilakukan dengan mengubah
nilai suatu parameter pada suatu saat untuk dilihat
bagaimana pengaruhnya terhadap aseptabilitas
suatu alternatif investasi.
 Parameter yang biasanya berubah dan
perubahannya bisa mempengaruhi keputusan
adalah biaya investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat
bunga, tingkat pajak dsb
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh 5
Sebuah alternatif investasi diperkirakan
membutuhkan dana awal Rp 10.000.000,00
dengan nilai sisa nol diakhir tahun ke 5.
Pendapatan tahunan diperkirakan Rp
3.000.000,00. Perusahaan menggunakan
MARR 12%/tahun. Lakukan analisis sensitifitas
dengan mengubah nilai pendapatan tahunan
pada interval ± 25% dan tentukan batas nilai
parameter yang mengakibatkan keputusan
berubah
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
NPV = - 10 juta + 3 juta (P/A, 12%,5)
= - 10 juta + 3 juta (3,6048) = 0,8144 juta
Jika pendapatan naik 25 %
NPV = - 10 juta + 3,75 juta (3,6048) = 3,518 juta
Jika pendapatan turun 25 %
NPV = - 10 juta + 2,25 juta (3,6048) = - 1,889 juta
Jadi sifat perubahan pendapatan sebesar 25 % adalah
sensitif. Alternatif diatas menjadi tidak layak jika
pendapatan tahunan turun sampai dibawah 2,774
juta/tahun atau turun 7,53 %
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Analisis sensitifitas Contoh 4
Aliran Kas Netto
PT Bulan Purnama (Rp juta)
Tahun 0 1 2 3 4 5
Program produksi/
penjualan
Konstruksi 700 900 900 1000 1000
A. Aliran Kas Masuk
Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000
JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000
B. Arus Kas Keluar
1. Investasi awal
2. Biaya operasional
dan perawatan
2.000
2.825 3.675 3.675 4.175 4.050
JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050
C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950
D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - - - 150
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Catatan : harga jual/unit Rp 5,-. Biaya operasional : tetap tahun 1,2,3,4,dan 5
masing-masing 725, 975, 975, 1175 dan 1050 dan variabel Rp 3,-/unit
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Berdasarkan analisis sensitifitas
 Proyek tetap layak, jika volume penjualan turun 13,08
%, dengan parameter yang lain tetap.
 Jika diinginkan NPV = Rp 1000,- maka volume
penjualan harus dinaikkan 3,87%, dengan parameter
yang lain tetap.
 Jika penjualan naik 3,87%, IRR = 33,14%
 Proyek tetap layak, jika harga jual turun 5,23 %, dengan
parameter yang lain tetap.
 Proyek tetap layak, jika volume penjualan dan harga
jual, keduanya turun 3,84 %, dengan parameter yang
lain tetap.
 Jika diinginkan NPV = Rp 1000,- maka volume
penjualan dan harga jual harus dinaikkan 1,10%,
dengan parameter yang lain tetap.
7. Memilih Alternatif Terbaik
 Berdasarkan langkah 5 dan 6 dapat ditentukan alternatif
terbaik
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
DEPRESIASI
 Depresiasi : penurunan nilai suatu asset karena waktu
dan pemakaian
 Penyebab depresiasi :
1. Kerusakan fisik akibat pemakaian
2. Perubahan kebutuhan produksi atau jasa
3. Adanya perkembangan teknologi
 Faktor yang mempengaruhi besarnya depresiasi:
1. Biaya investasi 2. Tanggal pemakaian awal 3.
Estimasi masa pakai 4. Nilai sisa dan 5. Metode
depresiasi yang digunakan
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Walaupun depresiasi bukan merupakan aliran kas
namun besar dan waktunya akan mempengaruhi
pajak yang akan ditanggung oleh perusahaan .
Pajak adalah aliran kas, karena pertimbangan nilai
waktu dari uang kalau memungkinkan
( berdasarkan depresiasi maksimum yang
diperbolehkan oleh undang-undang pajak)
depresiasi akan dikenakan lebih besar pada
periode awal dan semakin menurun pada periode-
periode berikutnya agar pajak yang harus
dibayarkan kecil pada periode-periode awal.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode-metode depresiasi
 1. Metode garis lurus (straight line method)
 2. Metode jumlah digit tahun (sum of years digit method)
 3. Metode keseimbangan menurun (declining balance
method)
 4. Metode dana sinking (sinking fund method)
 5. Metode unit produksi ( production unit method)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode garis lurus
Metode garis lurus didasarkan pada asumsi bahwa
berkurangnya nilai suatu asset berlangsung secara linear
(proporsional) terhadap waktu atau umur suatu asset.
Dt = (P – S)/N
BVt = P – t Dt
Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t
P = ongkos awal asset
S = nilai sisa asset
N = umur asset
BVt = nilai buku setelah tahun ke-t
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Contoh 6
Sebuah peralatan seharga Rp 46 juta membutuhkan biaya
pengiriman dan uji coba sebesar Rp 4 juta. Masa pakai
ekonomis 5 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 5 juta.
Akhirtahun Depresiasi Nilai Buku
0 0 Rp 50 juta
1 Rp 9 juta Rp 41 juta
2 Rp 9 juta Rp 32 juta
3 Rp 9 juta Rp 23 juta
4 Rp 9 juta Rp 14 juta
5 Rp 9 juta Rp 5 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode jumlah digit tahun
Metode jumlah digit tahun merupakan salah satu
metode yang dirancang untuk membebankan
depresiasi yang lebih besar pada awal periode dan
semakin mengecil pada periode berikutnya.
Dt = (N – t + 1)/ SOYD × (P – S)
BVt = P – t(N-t/2+0,5)/SOYD × (P – S)
SOYD = sum of years digit = N(N+1)/2
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Besarnya depresiasi dan nilai buku contoh 6 ditunjukkan
oleh tabel berikut :
Akhir
tahun
Depresiasi Nilai buku
0 0 Rp 50 juta
1 Rp 15 juta Rp 35 juta
2 Rp 12 juta Rp 23 juta
3 Rp 9 juta Rp 14 juta
4 Rp 6 juta Rp 8 juta
5 Rp 3 juta Rp 5 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode keseimbangan
menurun
Pada metode ini besarnya depresiasi pada tahun
tertentu dihitung dengan mengalikan suatu
persentase tetap dari nilai buku asset tersebut pada
akhir tahun sebelumnya.
Dt = d BVt-1
BVt = BVt-1 – Dt
d = tingkat depresiasi yang ditetapkan (maks 2/N)
Dari contoh 6 jika d = 0,4 diperoleh tabel berikut :
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Akhirtahun Depresiasi Nilai buku
0 0 Rp 50 juta
1 Rp 20 juta Rp 30 juta
2 Rp 12 juta Rp 18 juta
3 Rp 7,2 juta Rp 10,8 juta
4 Rp 4,32 juta Rp 6,48 juta
5 Rp 2,592 juta (1,48
juta)
Rp 3,888 juta (5 juta)
Karena nilai buku asset pada akhir umur depresiasinya
lebih kecil dari nilai yang ditetapkan maka besarnya
depresiasi pada tahun kelima perlu disesuaikan menjadi
1,48 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode sinking fund
Pada metode ini diasumsikan bahwa penurunan
nilai suatu asset semakin cepat dari suatu periode
ke periode berikutnya, sehingga ditinjau dari pajak
yang harus ditanggung oleh perusahaan metode
ini tidak menguntungkan. Peningkatan ini
diakibatkan oleh penggunaan konsep nilai waktu
dari uang sehingga besarnya depresiasi akan
meningkat seirama dengan tingkat bunga yang
berlaku.
Dt = ( P − S ) (A/F, i%, N)(F/P, i%,
t−1) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Dari contoh 6 jika i = 15 %, maka :
D1 = (50jt – 5 juta)(A/F,15%,5)(F/P, 15%, 0)
= 45 juta (0,1483)(1) = 6,6735 juta, dengan cara yang
sama nilai D2 …. D5 ditunjukkan oleh tabel berikut :
Akhir
tahun
Depresiasi Nilai buku
0 - Rp 50 juta
1 Rp 6,6735 juta Rp 43,3265 juta
2 Rp 7,6745 juta Rp 35,6520 juta
3 Rp 8,8257 juta Rp 26,8263 juta
4 Rp10,1497 juta Rp 16,6766 juta
5 Rp11,6720 juta Rp 5,0046 juta ≈ Rp 5 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Metode unit produksi
Apabila penyusutan suatu asset lebih ditentukan oleh
intensitas pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya
alat tersebut dimiliki maka depresiasinya bisa didasarkan
atas unit produksi dari asset tersebut.
Dt = Ut/U × (P − S)
BVt = BVt-1 – Dt
Contoh 7 : Sebuah alat dibeli seharga 50 juta dengan
perkiraan umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa 5 juta.
Perkiraan produk yang dibuat selama 5 tahun berturut-
turut adalah 9.000 unit, 11.000 unit, 10.000 unit, 9.500
unit, 10.500 unit YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Akhir
tahun
Depresiasi Nilai buku
0 - Rp 50,00 juta
1 Rp 8,10 juta Rp 41,90 juta
2 Rp 9,90 juta Rp 32,00 juta
3 Rp 9,00 juta Rp 23,00 juta
4 Rp 8,55 juta Rp 14,45 juta
5 Rp 9,45 juta Rp 5,00 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
PENGARUHPAJAKPADA ANALISIS FINANSIAL
Beberapa definisi dalam perhitungan pajak
 Pendapatan kotor (gross income=GI) : jumlah semua
pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun
bunga selama satu periode akuntansi
 Pengeluaran (expenses=E) : ongkos-ongkos yang harus
ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk
pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan
pengeluaran-pengeluaran lainnya
 Pendapatan terkena pajak (taxable income=TI) : jumlah
pendapatan yang akan dikenai pajak pendapatan
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
TI = GI – E – D
D = depresiasi
Pendapatan kapital (capital gain=CG) adalah suatu
pendapatan yang diperoleh apabila harga jual suatu
asset (SP) melebihi harga belinya (PP)
CG = SP – PP
Apabila penjualan berlangsung dalam selang yang kurang
dari satu tahun sejak saat pembelian asset maka
pendapatan tersebut dinamakan pendapatan kapital
jangka pendek (short term gain=STG), dan jika selang
waktu lebih dari satu tahun dinamakan pendapatan
kapital jangka panjang ( long term gain=LTG)
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Pengaruh model depresiasi terhadap
pajak
 Pemilihan model depresiasi yang tepat bisa
mempengaruhi besarnya nilai present worth pajak yang
harus ditanggung oleh perusahaan. Pengaruh ini
diakibatkan karena besarnya pendapatan terkena pajak
dipengaruhi oleh besarnya depresiasi.
TI = BTCF – D
P = (TI) T
BTCF = before tax cash flow (aliran kas sebelum pajak)
P = besarnya pajak
T = tingkat pajak
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Contoh 8. Sebuah asset seharga 45 juta dengan umur
ekonomis 5 tahun dan tanpa nilai sisa diakhir umur
ekonomisnya. Aliran kas sebelum pajak sebesar Rp 20
juta/tahun. Tingkat pajak 30% dan ROR setelah pajak 10%.
Besarnya pajak yang dikenakan apabila menggunakan :
a) metode depresiasi garis lurus adalah :
PV pajak = 3,3 juta (P/A, 10%,5)
= 3,3 juta (3,7908) = 12.509.640
Tahun BTCF Depresias
i
TI Pajak
0 - 45 juta
1-5 20 juta 9 juta 11 juta 3,3 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 b) metode depresiasi jumlah angka tahun adalah :
PV pajak = 1,5 juta (P/A, 10%, 5)+0,9 juta (P/G, 10%,5)
= 1,5 juta (3,7908)+ 0,9 juta(6,8618) =
11.861.820
Tahun BTCF Depresiasi TI Pajak
0 -45juta
1 20 juta 15 juta 5 juta 1,5 juta
2 20 juta 12 juta 8 juta 2,4 juta
3 20 juta 9 juta 11 juta 3,3 juta
4 20 juta 6 juta 14 juta 4,2 juta
5 20 juta 3 juta 17 juta 5,1 juta
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Aliran kas setelah pajak
 Analisa pemilihan alternatif baik dengan beberapa metode
yang telah dijelaskan diatas pada prinsipnya sama antara
sebelum dan sesudah pajak. Namun karena nilai-nilai aliran
kas antara sesebelum dan sesudah pajak berbeda maka
kesimpulan dari analisis di atas bisa berbeda.
Contoh 9. Sebuah peralatan produksi seharga Rp 80 juta
diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai
sisa Rp 5 juta. Diperkirakan alat tersebut menghasilkan
pendapatan tahunan (Rp 50 juta – 2 juta × n ) dan
pengeluaran tahunan ( Rp 20 juta + 1 juta × n), n adalah
tahun terjadinya aliran kas
Tentukan nilai NPV, ROR sebelum dan sesudah pajak apabila
tingkat pajak efektif 30%, metode depresiasi garis lurus danYOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Tahun Pendapata
n
Pengeluaran BTCF Depresias
i
TI Pajak ATCF
0 80 - 80 - 80
1 48 21 27 15 12 3,6 23,4
2 46 22 24 15 9 2,7 21,3
3 44 23 21 15 6 1,8 19,2
4 42 24 18 15 3 0,9 17,1
5 40 25 15 15 0 0 15
5 5 5
NPV aliran kas setelah pajak (dalam jutaan rupiah) :
NPV = − 80+(23,4 – 2,1 A/G,10%,5)P/A,10%,5+5
P/F,10%,5
= − 80 +(23,4 − 2,1 × 1,8101) 3,7908 + 5 ×
0,6209=….
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
Tahun Pendapata
n
Pengeluaran BTCF Depresias
i
TI Pajak ATCF
0 80 - 80 - 80
1 48 21 27 25 2 0,6 26,4
2 46 22 24 20 4 1,2 22,8
3 44 23 21 15 6 1,8 19,2
4 42 24 18 10 8 2,4 15,6
5 40 25 15 5 10 3,0 12,0
5 5 5
NPV aliran kas setelah pajak (dalam jutaan rupiah) :
NPV = − 80+(26,4 – 3,6 A/G,10%,5)P/A,10%,5+5
P/F,10%,5
= − 80 +(26,4 − 3,6 × 1,8101) 3,7908 + 5 ×
0,6209=….
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 ROR sebelum pajak
Misal i =12%
NPV = − 80+(27 – 3 A/G,12%,5)P/A,12%,5+5P/F,12%,5
= − 80 +(27 − 3 × 1,7746) 3,6048 + 5 × 0,5674 =
…..
Misal i =15%
NPV = − 80+(27 – 3 A/G,15%,5)P/A,15%,5+10P/F,15%,5
= − 80 +(27 − 3 × 1,7228) 3,3522 + 5 × 0,4972 =…….
Dengan interpolasi NPV = 0 diperoleh pada saat i =
12,22%
Jadi ROR sebelum pajak = 12,22%
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 ROR sesudah pajak
Misal i =8%
NPV = − 80+(23,1 – 2,1 A/G, 8%,5)P/A, 8%,5+5 P/F,8%,5
= − 80 +(23,1 − 2,1 × 1,8465) 3,9927 + 5 × 0,6806=….
Misal i =10%
NPV = − 80+(23,1 – 2,1
A/G,10%,5)P/A,10%,5+10P/F,10%,5
= − 80 +(23,1 − 2,1 × 1,8101) 3,7908 + 5 ×
0,6209=…..
Dengan interpolasi NPV = 0 diperoleh pada saat i = 8.67%
Jadi ROR sesudah pajak = 8.67%
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
 Dari keempat aspek dalam studi kelayakan di atas faktor
kritisnya sangat tergantung pada kedalaman analisis yang
diinginkan. Pada rencana investasi yang berskala besar perlu
tingkat ketelitian dan kedalaman yang tinggi sehingga faktor
kritisnya juga tinggi. Pada rencana investasi berskala kecil
sebaliknya. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
studi kelayakan, setiap faktor kritis memiliki bobot yang
berbeda.
 Pada aspek keuangan juga perlu diperhatikan dampak
proyek terhadap ekonomi secara nasional, kesempatan kerja,
transfer teknologi, pengurangan ketergantungan terhadap
negara lain dsb
 Faktor kritis pada aspek keuangan berkaitan dengan
seberapa besar ketepatan proyeksi aliran kas, kesalahan
dalam memperkirakannya dapat mengakibatkan proyek gagal
memenuhi kewajiban keuangan dimasa yad.
YOGYAKARTA, OKTOBER 2015

More Related Content

What's hot

Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
Lia Ivvana
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Iffa Tabahati
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
masids
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
Lia Ivvana
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
Yoshita Elsyanti
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
citra Joni
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
PT Lion Air
 

What's hot (20)

Slide ta06
Slide ta06Slide ta06
Slide ta06
 
Psak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kasPsak 2-laporan-arus-kas
Psak 2-laporan-arus-kas
 
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan SyariahPrinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
 
Bab 3 risk and return
Bab 3 risk and returnBab 3 risk and return
Bab 3 risk and return
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2
 
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolioPortofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
Portofolio investasi-bab-19-evaluasi-kinerja-portofolio
 
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 bObligasi konversi akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi akuntansi bagian 2 b
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
rasio-profitabilitas
rasio-profitabilitasrasio-profitabilitas
rasio-profitabilitas
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
analisa-rasio-keuangan.ppt
analisa-rasio-keuangan.pptanalisa-rasio-keuangan.ppt
analisa-rasio-keuangan.ppt
 
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
 
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerialAnalisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
Analisis biaya volume laba alat perencanaan manajerial
 
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariahInstitusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
Institusi pendukung-lembaga-keuangan-syariah
 
Manajemen investasi
Manajemen investasiManajemen investasi
Manajemen investasi
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 

Similar to Aspek finansial

Perencanaan pengadaan perlem 7
Perencanaan pengadaan perlem 7Perencanaan pengadaan perlem 7
Perencanaan pengadaan perlem 7
dodimeigo
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
Anis Fithriyani
 
2511100180-presentation.compressed
2511100180-presentation.compressed2511100180-presentation.compressed
2511100180-presentation.compressed
aldi mantu
 

Similar to Aspek finansial (20)

189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif189197109 kasus-analisis-prospektif
189197109 kasus-analisis-prospektif
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neraca
 
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraanBab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
Bab 5 pencatatan transaksi dengan perkiraan
 
Muk bab ii
Muk bab iiMuk bab ii
Muk bab ii
 
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
Perencanaan pengadaan perlem 7
Perencanaan pengadaan perlem 7Perencanaan pengadaan perlem 7
Perencanaan pengadaan perlem 7
 
Perencanaan pengadaan perlem 7
Perencanaan pengadaan perlem 7Perencanaan pengadaan perlem 7
Perencanaan pengadaan perlem 7
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptxPertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
Pertemuan 9-10 Aspek Keuangan 2.pptx
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
2511100180-presentation.compressed
2511100180-presentation.compressed2511100180-presentation.compressed
2511100180-presentation.compressed
 
Siklus Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran
Siklus Sistem Informasi Akuntansi PengeluaranSiklus Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran
Siklus Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran
 
Produsen
ProdusenProdusen
Produsen
 
Analisa Teknik Dan Biaya
Analisa Teknik Dan BiayaAnalisa Teknik Dan Biaya
Analisa Teknik Dan Biaya
 
Project charter
Project charterProject charter
Project charter
 
Materi 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelolaMateri 7 pbj melalui swakelola
Materi 7 pbj melalui swakelola
 
Business Plan - Diesel MFO Power Plant for Feronickel Smelter ANTAM in East H...
Business Plan - Diesel MFO Power Plant for Feronickel Smelter ANTAM in East H...Business Plan - Diesel MFO Power Plant for Feronickel Smelter ANTAM in East H...
Business Plan - Diesel MFO Power Plant for Feronickel Smelter ANTAM in East H...
 
Ppt uts mj operasi
Ppt uts mj operasiPpt uts mj operasi
Ppt uts mj operasi
 

Recently uploaded

PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
BesraSaputra
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
b54037163
 
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
syafiraw266
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya Cytotec Asli Di Surabaya
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
b54037163
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
syafiraw266
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
sayangkamuu240203
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Depok #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
 
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
Distribtor,Pengrajin,Jual,grosir sepatu 7 pe,WA ,0812-9838-0434 (telkomsel) N...
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 

Aspek finansial

  • 1. ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN   YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 2.  Jumlah dana modal tetap dan modal kerja yang dibutuhkan  Struktur permodalan, perbandingan modal sendiri dan pinjaman; sumber pinjaman yang diharapkan dan persyaratannya  Kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial, mendatangkan laba dan manfaat sosial-ekonomi lainnya ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 3. biaya kegiatan pra-investasi, biaya pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan, kendaraan biaya pengadaan modal tetap biaya pengadaan teknologi biaya produksi percobaan biaya bunga pinjaman selama periode pembangunan proyek. biaya tak terduga. DANA MODAL TETAP DANA UNTUK MEMBANGUN PROYEK YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 4. JUMLAH DANA MODAL TETAP PROYEK : NO KELOMPOK BIAYA RUPIAH VALUTA ASING JUMLAH 1. Pra-investasi a) Perijinan b) Riset/Studi c) Evaluasi Partner 2. Tanah a) Pembelian b) Penyiapan, pematangan c) Prasarana d) Pengosongan 3. Gedung dan Bangunan Lain a) Bangunan b) Instalasi air, listrik c) Jalan, selokan, pagar d) Sumur YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 5. Lanjutan …….. JUMLAH DANA MODAL TETAP NO KELOMPOK BIAYA RUPIAH VALUTA ASING JUMLAH 4. Mesin dan Peralatan a) Pembelian b) Pemasangan c) Instalasi Listrik 5. Kendaraan a) Pembelian b) Pengurusan 6. Pengadaan Teknologi 7. Bunga Pinjaman selama pembangunan 8. Produksi Percobaan JUMLAH DANA MODAL TETAP YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 6. DANA MODAL KERJA biaya bahan baku biaya bahan pembantu biaya bahan setengah jadi biaya barang jadi piutang dagang cadangan uang tunai dll. DANA MODAL KERJA DANA UNTUK MEMUTAR RODA OPERASI PROYEK © 1995 Corel Corp. J F M AM J J Month Activity Design Build Test modal YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 7. JUMLAH DANA MODAL KERJA NETTO PROYEK : NO KELOMPOK BIAYA DASAR PERHITUNGAN JUMLAH 1. Harta Lancar a) Persediaan - Bahan baku lokal - Bahan baku import - Bahan setengah jadi - Bahan jadi b) Piutang Dagang c ) Kas Jumlah Harta Lancar …… bulan 2. Hutang Lancar a) Hutang Dagang b) Lain-lain Jumlah Hutang Lancar 3. Modal Kerja Netto (1– 2) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 9. STRUKTUR PERMODALAN PROYEK : A. JUMLAH BIAYA PROYEK (US$’000) (Rp juta) a) Modal Tetap Tanah Bangunan Mesin dan peralatan Teknologi Pra-investasi Bunga selama periode pembangunan Produksi percobaan Biaya tak terduga b) Modal Kerja Netto Jumlah Biaya Proyek YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 10. Lanjutan ……….. STRUKTUR PERMODALAN B. SUMBER DANA PEMBIAYAAN ( US$’000 ) ( Rp juta) a) Modal sendiri b) Pinjaman Kredit jangka pendek, Bank Pemerintah Kredit jangka panjang, Bank Pemerintah Kredit jangka panjang, Lembaga Keuangan Asing Jumlah Pembiayaan YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 11. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 Hubungan 3 aspek studi kelayakan di atas dengan aspek finansial ditunjukkan oleh gambar dan contoh kasus berikut.
  • 12. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 CONTOHKASUS o Data Permintaan Dan Penawaran (DalamRibuan Unit)
  • 13. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 o JamKerja 1 hari terdiri dari 2 shift kerja (1 shift = 8 jam kerja, dengan waktu efektif = 7 jam) 1 tahun = 300 hari kerja efektif. o Proses Produksi Setiap unit produk diproses sebagai berikut : Bahan baku diproses pada mesin A (27 menit) pada mesin B (19 menit), pada mesin C (15 menit) dilanjutkan proses manual (90 menit) o Bahan Baku Setiap unit produk membutuhkan bahan baku P (3 kg), Q (6 kg) dan R (2 ons) Direncanakan perusahaan akan mulai beroperasi 2 tahun yang akan datang dan mulai dibangun tahun depan.
  • 14. GRAFIK DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 1) Penentuan Peluang Pasardan Rencana Penjualan
  • 15. TABEL DATA/PERAMALAN PERMINTAAN (DALAM RIBUAN UNIT) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 16. GRAFIK DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM RIBUAN UNIT) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 17. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 TABEL DATA/PERAMALAN PENAWARAN (DALAM RIBUAN UNIT)
  • 18. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Penjualan 11 1.951.493 1.299.455 652.038 12 1.989.299 1.364.395 624.904 13 2.029.325 1.431.408 597.917 29.896 14 1.970.818 1.313.860 656.958 65.696 15 2.008.623 1.378.800 629.823 62.982 16 2.048.649 1.445.813 602.836 60.284 17 1.990.142 1.328.266 661.876 66.188 18 2.027.948 1.393.206 634.742 63.474 19 2.067.974 1.460.219 607.755 60.776 20 2.009.467 1.342.671 666.796 66.680 Total 475.974 TABEL RENCANA PENJUALAN (DALAM UNIT)
  • 19. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 2) Penentuan Kebutuhan Mesin o Kebutuhan mesin (teoritis) adalah sebagai berikut : o Kebijakan pembelian mesin Berdasarkan kebutuhan mesin (teoritis) di atas diputuskan bahwa perusahaan akan membeli 7 mesin A, 5 mesin B dan 4 mesin C sebelum perusahaan tersebut beroperasi. Dengan mesin dapat ditentukan bahwa perusahaan mampu memproduksi (mempunyai kapasitas produksi 65.333 unit/tahun) Tahun Mesin A Mesin B Mesin C 13 3.20 2.25 1.78 14 7.04 4.95 3.91 15 6.75 4.75 3.75 16 6.46 4.55 3.59 17 7.09 4.99 3.94 18 6.80 4.79 3.78 19 6.51 4.58 3.62 20 7.14 5.03 3.97
  • 20. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 3) Penentuan Rencana Produksi Berdasarkan rencana penjualan tahunan di atas, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi tahunan, maka dapat disusun rencana produksi sebagai berikut : Tahun Rencana Produksi (dalamunit) Jumlah Disimpan (dalamunit) 13 30.258 362 14 65.333 15 62.982 16 61.138 854 17 65.333 18 63.474 19 62.122 1346 20 65.333 Total 475.974
  • 21. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 4) Penentuan Kebutuhan Bahan Baku Berdasarkan rencana produksi di atas, dapat ditentukan kebutuhan bahan baku sbb : Tahun Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan Baku C 13 90.774 181.548 60.516 14 195.999 391.998 130.666 15 188.946 377.892 125.964 16 183.414 366.828 12.2276 17 195.999 391.998 130.666 18 190.422 380.844 126.948 19 186.366 372.732 124.244 20 195.999 391.998 130.666 Total 1.427.919 2.855.848 951.946
  • 22. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 5) Penentuan Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung Berdasarkan jumlah mesin dan rencana produksi, dapat ditentukan kebutuhan tenaga kerja/operator mesin, dan tenaga kerja proses manual sebagai berikut : Tahun 1 : mesin A (8), mesin B (6), mesin C (4), proses manual (22) Tahun 2-8 : mesin A (14), mesin B (10), mesin C (8), proses manual (48) Berdasarkan beban kerja dapat disusun kebutuhan tenaga kerja tak langsung seperti direktur, manager, kepala bagian, supervisor, staf, satpam, cleaning service dll 6) Penentuan Kebutuhan Bangunan, Tanah dll Berdasarkan jumlah dan dimensi mesin, jumlah dan dimensi bahan baku dan perputaran persediaan, jumlah tenaga kerja serta semua aktivitas yang ada, dapat ditentukan luasan bangunan baik bangunan pabrik, administrasi, gudang, tempat parkir berikut tanah yang dibutuhkan untuk bangunan tersebut maupun tanah untuk taman dsb. Juga kebutuhan mobil, peralatan- peralatan pendukung lain. Berdasarkan analisis 6 itemdi atas, dapat ditentukan kebutuhan dana modal tetap, modal kerja dan aliran kas setiap periodenya.
  • 23.  Mampu memenuhi kewajiban finansial kedalam : beban pembiayaan operasi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, pembayaran gaji/upah karyawan dan penyediaan piutang dagang  Mampu memenuhi kewajiban finansial keluar : pembayaran pinjaman beserta bunganya serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak. EVALUASI KEUANGAN YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 25. 1. Penentuan Alternatif Dilakukan oleh mereka yang mengetahui permasalahan teknis pada bidang investasi yang direncanakan. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 26. Contoh 1) : Akan dievaluasi 3 alternatif investasi dengan kebutuhan dana untuk investasi awal sbb : A (Rp 20 juta), B ( Rp 30 juta ) dan C ( Rp 50 juta). Dana yang tersedia Rp 50 juta. Alternatif B tergantung pada alternatif A; alternatif A dan C bersifat mutually exclusive No Alt A Alt B Alt C Keterangan 1 - - - Ok 2 √ Ok 3 √ B tergantung A 4 √ Ok 5 √ √ Ok 6 √ √ Dana tidak cukup, Mutually exclusive 7 √ √ B tergantung A, Dana tidak cukup 8 √ √ √ Mutually exclusive, dana tidak cukup YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 27.  Horison Perencanaan merupakan periode dimana analisa ekonomi teknik dilakukan  Horison perencanaan tidak selalu dipengaruhi oleh umur teknis dan umur depresiasi suatu peralatan atau investasi  Horison Perencanaan digunakan sebagai bingkai waktu untuk membandingkan alternatif-alternatif yang secara realistis menunjukkan periode waktu yang bisa memberikan estimasi aliran kas yang cukup akurat 2. Penentuan Horison Perencanaan YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 28.  Penentuan horison perencanaan tergantung pada jenis investasi atau aset. Aset yang termasuk produk yang perkembangan teknologinya cepat membutuhkan horison perencanaan yang lebih pendek dibanding dengan produk teknologi menengah yang tidak terlalu peka terhadap perkembangan teknologi.  Tiga situasi berkaitan dengan penentuan horison perencanaan yaitu ; alternatif yang dibandingkan memiliki umur teknis sama, memiliki umur teknis berbeda atau memiliki umur teknis abadi YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 29. Membandingkan Alternatif Dengan Umur Teknis Berbeda YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 30.  Estimasi aliran kas dibuat dengan pertimbangan prediksi kondisi yang akan datang dan berdasarkan kecenderungan yang digambarkan oleh data masa lalu  Aliran kas bisa digambarkan dengan diagram aliran kas. Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi ekonomi yang digambarkan pada garis skala waktu. Skala waktu digambarkan dengan garis horisontal, aliran kas digambarkan dengan garis vertikal. Aliran kas masuk digambarkan dengan panah ke atas dan aliran kas keluar digambarkan dengan panah ke bawah.  Diasumsikan aliran kas terjadi pada akhir periode bunga 3. Estimasi Aliran Kas YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 31. Aliran kas masuk (panah ke atas ) (skala waktu (garis horisontal) Aliran kas keluar (panah ke bawah) Dalam mengestimasi aliran kas, semua biaya dan pendapatan selama periode perencanaan termasuk nilai sisa digambarkan dengan lengkap Diagram Aliran Kas YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 32. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 Estimasi Pendapatan  Berdasarkan rencana penjualan (hasil prediksi di atas), dengan harga/unit yang telah ditentukan, dapat disusun pendapatan selama horison perencanaan berikut : Estimasi Biaya estimasi biaya mendasarkan pada Biaya Siklus Hidup : semua pengeluaran yang berkaitan dengan suatu item sejak dirancang sampai tidak terpakai lagi. Terdiri dari a. biaya awal, b. biaya operasional dan perawatan serta c. biaya disposisi. Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Vol. Penjualan (unit)   29.896 65.696 62.982 60.284 66.188 63.474 60.776 66.680 Harga(Rp.000/unit)   80 82 85 87 90 92 92 93 Pendapatan (Rp.000)   2.391.680 5.387.072 5.353.470 5.244.708 5.956.920 5.839.608 5.591.392 6.201.240
  • 33. Pengertian Biaya biaya diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan agar memperoleh barang atau jasa. Pengorbanan dapat diukur dengan uang tunai yang dibelanjakan, aktiva tetap yang ditransfer, jasa yang diberikan dsb (Ray H. Garrison,1999) biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. (Supriyono, 2000) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. (Mulyadi, 2001) 14/04/17 33
  • 34. Penggolongan Biaya Biaya digolongkan sebagai berikut (Mulyadi 2005)  Menurut objek pengeluaran, yaitu penggolongan yang didasarkan pada penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, contoh : pengeluaran yang berhubungan dengan listrik disebut “biaya listrik”.  Menurut fungsi pokok dalam perusahaan, digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (a). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi suatu produk. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung , biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 14/04/17 34
  • 35. ……. Penggolongan Biaya . (b). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contoh : biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. (c). Biaya Administrasi dan Umum, adalah biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contoh : gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.  dalam perusahaan manufaktur biaya operasi total (harga pokok penjualan) terdiri dari biaya produksi (harga pokok produksi) dan beban komersial, yang terdiri dari beban administrasi (administrasi dan umum) dan beban pemasaran (distribusi dan penjualan). 14/04/17 35
  • 36. ……. Penggolongan Biaya (b). Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak mungkin ditentukan langsung pada suatu operasi, produk atau proyek. Biaya tak langsung terdiri dari biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya lain yang sejenis. Biaya overhead adalah biaya selain biaya langsung.  Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. (a). Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah dapat ditentukan pada suatu operasi, produk atau proyek. Terdiri dari biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead 14/04/17 36
  • 37.  Menurut Hubungannya Dengan Volume Produksi, terdiri dari (1). Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat kegiatan atau volume produksi, misal biaya penyusutan (2). Biaya variabel adalah biaya yang secara proporsional dipengaruhi oleh tingkat kegiatan, misal biaya bahan baku langsung. (3). Biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel, misal biaya listrik, telpon . (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.  Untuk tujuan analitis, umumnya biaya diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau biaya variabel. Biaya semivariabel harus dipisahkan kedalam komponen biaya tetap dan variabel. ……. Penggolongan Biaya 14/04/17 37
  • 38. 14/04/17 Grafik Perilaku Biaya Tingkat Kegiatan Biaya Variabel per Unit biaya per unit Tingkat Kegiatan Biaya Tetap Total Biaya total 38
  • 39. Volume Produksi Biaya Grafik Biaya Total Grafik Biaya Tetap Grafik Biaya Variabel Biaya Variabel: 200 X Biaya Tetap: 390.000 Hubungan Fungsional Biaya Tetap dan Biaya Variabel Hubungan Fungsional: Y = 390.000 + 200 X 14/04/17 39
  • 40. Volume Produksi Hubungan Korelatif Biaya Semivariabel 100 500 700 900 2000 4000 8000 6000 10.000 12.000 200 400 600 8000 300 • • • • • • • • • • • • BiayaSemivariabel 14/04/17 40
  • 41.  Hubungan biaya dengan kegiatan dalam biaya semivariabel umumnya bersifat korelatif bukan fungsional, oleh karena itu perlu metoda estimasi untuk memisahkan komponen secara tepat.  Dikenal tiga metode pemisahan biaya semivariabel yaitu: metode tinggi-rendah (high-low method), metode pengepasan grafis (graphical fitting method) dan metode regresi (regression method) 14/04/17 41
  • 42. 1. Metode tinggi-rendah Pada metode ini pemisahan biaya hanya mendasarkan pada data tertinggi dan terendah pada suatu periode. Contoh : diketahui data biaya semivariabel ( Y ) dan volume produksi (X) selama 12 bulan X Y Tingkat kegiatan tertinggi 610 7100 Tingkat kegiatan terendah 380 4800 Selisih 230 2300 Biaya variabel/unit = 2300/230 = 10 Dengan mengambil tingkat kegiatan tertinggi : Biaya tetap = 7100 – 10 (610) = 1000 Dengan mengambil tingkat kegiatan terendah: Biaya tetap = 4800 – 10 (380) = 1000 Y = 1000 + 10 X 14/04/17 42
  • 43. 2. Metoda Pengepasan Grafis Pada metoda ini semua titik dipertimbangkan untuk menemukan garis estimasi. Metoda ini mengandalkan kemampuan visual seseorang sehingga tidak praktis dan tidak objektif. 3. Metoda Regresi Metode ini mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan dengan cara mencari angka terkecil penjumlahan kuadrat penyimpangan dari garis estimasi. Meregresi adalah menghubungkan satu atau beberapa variabel independen dengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu variabel independen atau lebih menjelaskan variasi variabel dependen. Biaya semivariabel sebagai variabel dependen (Y), tingkat kegiatan sebagai variabel independen (X). 14/04/17 43
  • 44. ∑ Y = a n + b ∑ X ∑ X Y = a ∑ X + b ∑ X2 atau : b = ( n ∑ X Y – ∑ X ∑ Y )/( n ∑ X2 – (∑ X)2 ) a = ( ∑ Y – b ∑ X )/n Y = a + b X Y = total biaya semi variabel a = total biaya tetap b = biaya variabel/unit X = volume produksi 14/04/17 44
  • 45. Metode Regresi dengan Excel 14/04/17 45
  • 46. Metode Regresi dengan WinQS Y = 983,9155 + 10,04151 X 14/04/17 46
  • 47.  Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, (1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi. 14/04/17 47
  • 48. Contoh 2) Aliran kas Aliran Kas Netto PT Bulan Purnama (Rp juta) Tahun 0 1 2 3 4 5 Program produksi/ penjualan Konstruksi 70% 90% 90% 100% 100% A. Aliran Kas Masuk Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000 JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000 B. Arus Kas Keluar 1. Investasi awal 2. Biaya operasional dan perawatan 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050 JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050 C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950 D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - - - 150 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 49. Contoh 3) : (untuk prosedur 2 dan 3) Estimasi aliran kas Akhir Tahun Aliran Kas Netto Proyek A Proyek B 0 - 200 juta -160 juta 1 50 juta 80 juta 2 70 juta 90 juta 3 80 juta 85 juta 4 85 juta 95 juta 5 95 juta 6 90 juta KPK dari 6 dan 4 yaitu 12, aliran kas diatas ditunjukkan oleh tabel berikut : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 50. Akhir Tahun Aliran kas Netto Proyek A Proyek B 0 - 200 juta -160 juta 1 50 juta 80 juta 2 70 juta 90 juta 3 80 juta 85 juta 4 85 juta 95 juta -160 juta 5 95 juta 80 juta 6 90 juta - 200 juta 90 juta 7 50 juta 85 juta 8 70 juta 95 juta -160 juta 9 80 juta 80 juta 10 85 juta 90 juta 11 95 juta 85 juta 12 90 juta 95 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 51.  Secara umum nilai uang senantiasa berubah (turun) seiring dengan berjalannya waktu  Dikenal 2 jenis bunga berkaitan dengan konsep nilai uang dari waktu, yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk  Bunga sederhana, besarnya bunga dihitung dari induk tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya  Bunga majemuk, besarnya bunga pada suatu periode dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya Nilai Uang dari Waktu YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 52.  Bunga majemuk terbagi menjadi bunga majemuk diskrit dan bunga majemuk kontinyu.  Pemajemukan diskrit berarti dalam satu periode (misal setahun), banyaknya periode pembungaan (periode pemajemukan) dalam jumlah tertentu.  Pemajemukan kontinyu berarti dalam satu periode (misal setahun), banyaknya periode pembungaan (periode pemajemukan) adalah tak berhingga.  Rasio dari bunga yang dibayarkan terhadap induk dalam suatu periode waktu (dinyatakan dalam persentase) disebut tingkat bunga YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 53.  F = Future worth (nilai mendatang), yaitu nilai ekuivalen dari satu atau lebih aliran kas pada suatu titik relatif yang didefinisikan sebagai waktu mendatang  P = Present worth (nilai sekarang), yaitu nilai ekuivalen dari satu atau lebih aliran kas pada suatu titik relatif yang didefinisikan sebagai waktu sekarang  A = Annual worth (nilai tahunan seragam), yaitu nilai ekuivalen dari aliran kas pada akhir periode yang besarnya sama untuk beberapa periode yang berurutan  G = Gradient, yaitu suatu aliran kas dimana dari satu periode ke periode berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan kas yang besarnya sama  i = tingkat bunga efektif per periode  n = jumlah periode pemajemukan Notasi : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 55. 1.000 1.000+10%x1.000 =1.100 P 1.100+10%x1.100 =1.210 P 1.210+10%x1.210 =1.331 F = P (1 + i)^n Bunga Majemuk Diskrit YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 56. Bunga Majemuk Diskrit F = P (1 + i)^n nilai (1 + i)^n dapat dilihat pada tabel F/P,i,n Jadi F = P (F/P,i,n) Contoh : P = 1.000, i = 0,10, n = 3 F = P (1 + i)^n ; F = 1.000 (1 + 0,10)^3 = 1.331 atau F = P (F/P,i,n) ; F = 1.000 (1,3310) = 1.331 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 57. Dengan cara yang sama diperoleh hubungan sbb: P = F (P/F,i,n) F = A (F/A,i,n) ; A = F (A/F,i,n) P = A (P/A,i,n) ; A = P (A/P,i,n) P = G (P/G,i,n) ; A = G (A/G,i,n) Hubungan tersebut dapat digambarkan pada diagram aliran kas sebagai berikut : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 58.  Hubungan P dengan F Mencari F jika diketahui P F ? 0 1 2 3 4 …….n P F = P (F/P,i,n) ʃʃ YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 59. Mencari P jika diketahui F F 0 1 2 3 4..………… n P ? P = F (P/F,i,n) ʃʃ YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 60.  Hubungan A dengan F Mencari F jika diketahui A A A A A A 0 1 2 3 4………………n F? F = A (F/A,i,n) ʃʃ YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 61. Mencari A jika diketahui F A A A A A ? 0 1 2 3 4…….… ………n F A = F (A/F,i,n) ʃʃ YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 62.  Hubungan A dengan P Mencari P jika diketahui A A A A A A 0 1 2 3 4… ..……… ……n P ? P = A (P/A,i,n) ʃʃ YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 63. Mencari A jika diketahui P A? A? A? A? A? 0 1 2 3 4… ..……. ……n P A = P (A/P,i,n) ʃʃ YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 64. Mencari A jika diketahui G A+0G A+1G A+2G A+3G A+nG 0 1 2 3 4… ..……. ……n A = A1 + A2 A = A1 + G (A/G,i,n) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 65.  Pemajemukan kontinyu Karena transaksi moneter mungkin berlangsung setiap saat, maka pemajemukan sebenarnya berlangsung dalam jumlah yang banyak sekali dalam setahun. Pemajemukan kontinyu berarti dalam setahun banyaknya periode pemajemukan adalah tak terhingga Tingkat Bunga Efektif dan Nominal Istilah bunga nominal dan bunga efektif mengacu pada perbedaan antara bunga sederhana dan bunga majemuk, yaitu apakah bunga yang dihasilkan oleh induk akan berbunga pada periode-periode berikutnya atau hanya induknya saja yang berbunga. Istilah ini digunakan jika periode pemajemukannya kurang dari satu tahun Bunga Majemuk Kontinyu YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 66. Tingkat bunga nominal tahunan : perkalian antara jumlah periode pemajemukan pertahun dengan tingkat bunga per periode r = m × i dengan : r = tingkat bunga nominal (tahunan) i = tingkat bunga nominal (atau tingkat bunga efektif) perperiode pemajemukan m = jumlah pemajemukan tiap tahun Tingkat bunga efektif : tingkat bunga tahunan termasuk efek pemajemukan dari setiap periode yang kurang dari satu tahun. i eff = (1 + i)m -1 , dengan i = r/m YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 67. 4. Penentuan MARR LAYAK ? LAYAK ? YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 68. TARGET MARR Minimum Attractive Rate of Return ketersediaan modal, ketersediaan kesempatan investasi, kondisi bisnis, tingkat inflasi, ongkos modal (cost of capital) perusahaan, peraturan pajak, peraturan pemerintah, tingkat keberanian menanggung resiko bagi pengambil keputusan, tingkat resiko/ketidakpastian yang dihadapi dll YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 70. Contoh 4) Aliran kas Aliran Kas Netto PT Bulan Purnama (Rp juta) Tahun 0 1 2 3 4 5 Program produksi/ penjualan Konstruksi 700 900 900 1000 1000 A. Aliran Kas Masuk Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000 JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000 B. Arus Kas Keluar 1. Investasi awal 2. Biaya operasional dan perawatan 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050 JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050 C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950 D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - - - 150 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 Catatan : harga jual/unit Rp 5,-. Biaya operasional : tetap tahun 1,2,3,4,dan 5 masing-masing 725, 975, 975, 1175 dan 1050 dan variabel Rp 3,-/unit
  • 71. Metode Nilai Sekarang (Present Worth)  Pada metode ini semua aliran kas selama horison perencanaan dikonversikan menjadi nilai sekarang (P). Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada MARR tertentu menghasilkan P(W) atau NPV (Net Present Value) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan P(W) terkecil biayanya.  Jika MARR contoh 4 di atas adalah 15%/tahun, maka nilai NPV (dalam jutaan rp) : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 72. (P/F,15%,1) + 1.100 (P/F,15%,5) 1.100 (0,4972) = 771,9133 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 73. Metode Deret Seragam (Annual Worth)  Pada metode ini semua aliran kas selama horison perencanaan dikonversikan kedalam deret seragam (A). Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada MARR tertentu menghasilkan A(W) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan A(W) terkecil biayanya.  AW = P (A/P,15%,5) = 771,913344 (0,2983) = 230,261750 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 74. Metode Nilai Mendatang (Future Worth)  Pada metode ini semua aliran kas selama horison perencanaan dikonversikan menjadi nilai mendatang (F). Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada MARR tertentu menghasilkan F(W) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan F(W) terkecil biayanya.  FW = P (F/P,15%,5) = 771,913344 (2,0114) = 1.552,6265 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 75. Metode Tingkat Pengembalian (Rate of Return)  Rate of Return (ROR) merupakan tingkat bunga ( i ) yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara semua pengeluaran dan pemasukan pada suatu periode tertentu. Jadi pada metode ini adalah menentukan nilai i sehingga P = 0, atau F = 0 atau A = 0. Rencana investasi dikatakan layak jika i (ROR) atau Internal Rate of Return (IRR) ≥ MARR  Pada kasus dimana terdapat sejumlah alternatif yang bersifat mutually exclusive, pemilihan alternatif dilakukan dengan analisis Incremental Rate of Return (IROR) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 76. Berdasarkan contoh 4, cari pada i berapa % sehingga NPV = 0. Akan dicoba untuk i = 25% dan i = 30% (P/F,25%,1) + 1.100 (P/F,25%,5) 1.100 (0,3277) = 188,79 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 77. (P/F,30%,1) + 1.100 (P/F,30%,5) + 1.100 (0,2693) = − 32,0811 Dengan interpolasi diperoleh i (ROR) = 29,27% YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 78.  Langkah-langkah IROR 1. Hitung ROR masing-masing alternatif 2. Bandingkan ROR masing-masing alternatif dengan MARR, buang alternatif yang ROR < MARR 3. Urutkan alternatif dengan ROR ≥ MARR mulai dari investasi awal yang terkecil 4. Hitung IROR mulai dari investasi terkecil dengan investasi terkecil berikutnya 5. Bila IROR ≥ MARR, pilih alternatif yang membutuhkan biaya investasi yang lebih besar. Sebaliknya jika IROR < MARR pilih alternatif yng membutuhkan biaya investasi yang lebih kecil 6. Ulangi langkah 5 hingga terpilih satu alternatifYOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 79. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)  Pada dasarnya payback Period adalah jumlah periode (n) yang diperlukan untuk mengembalikan (menutup) ongkos investasi dengan tingkat pengembalian tertentu. Payback Period berarti menentukan nilai n sehingga P = 0, atau F = 0 atau A = 0.  Rencana investasi dikatakan layak jika periode pengembalian (n) ≤ estimasi masa pakai. Kelemahan metode ini adalah tidak mempertimbangkan aliran kas setelah periode pengembalian YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 80.  Berdasarkan contoh 4), cari pada periode berapa tahun sehingga NPV = 0. Untuk itu perlu prediksi nilai sisa jika asset tersebut digunakan sebelum umur ekonomisnya. Misal nilai sisa akhir tahun 1,2,3,4 masing-masing 850 juta, 650 juta, 450 juta dan 300 juta. = - 297,7725 +1275 (P/F,15%,3) 49,075 Dengan interpolasi diperoleh n = 2,…. tahunYOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 81. Metode Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio) Metode BC ratio umumnya digunakan untuk meng evaluasi proyek-proyek pemerintah. Suatu proyek dikatakan layak jika rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkan (B/C) ≥ 1. B = semua manfaat setelah dikurangi dampak negatif dinyatakan dengan nilai uang. C = semua ongkos setelah dikurangi besarnya peng hematan Nilai B dan C dalam bentuk konversi ke P, F maupun A YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 82. Contoh benefit, disbenefit dan ongkos proyek jalan tol. Benefit bagi masyarakat umum : - Penurunan biaya operasional kendaraan - Perjalanan menjadi singkat dan lancar - Peningkatan keamanan lalulintas - Kemudahan mengendarai kendaraan - Peningkatan harga tanah disekitar jalan tol Disbenefit bagi masyarakat umum : - Pengurangan lahan pertanian - Terganggunya saluran air untuk irigasi - Peningkatan polusi udara YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 83.  Ongkos yang ditanggung oleh pemerintah - Ongkos konstruksi - Ongkos perawatan - Ongkos administratif  Pendapatan bagi pemerintah - Pendapatan dari iuran jalan tol pemakai jalan - Peningkatan pajak akibat meningkatnya nilai tanah disekitar jalan tol YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 84.  Latihan1 Manajer pembelian sebuah industri rotan sedang merencanakan untuk membeli sebuah mesin. Ada dua penawaran yang layak untuk dipertimbangkan baik dari segi teknis maupun finansial. Pemasok A : menawarkan mesin seharga Rp 250 juta, umur ekonomis 10 tahun dengan nilai sisa Rp 10 juta. Ongkos operasional, perawatan, pajak dan asuransi diperkirakan Rp 12 juta pada tahun pertama dan naik Rp 1 juta pertahun pada tahun-tahun berikutnya. Pendapatan tahunan diperkirakan Rp 75 juta/tahun YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 85. Pemasok B : menawarkan mesin seharga Rp 100 juta, umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 2 juta. Ongkos operasional, perawatan, pajak dan asuransi diperkirakan Rp 10 juta pada tahun pertama dan naik Rp 0,8 juta pertahun pada tahun-tahun berikutnya. Pendapatan tahunan diperkirakan Rp 68 juta/tahun. Lakukan analisis untuk mengetahui kelayakan pembelian mesin tersebut jika MARR yang digunakan 15% YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 86. Analisis Finansial Menggunakan Excel  Nilai Net Present Value (NPV) maupun Internal Rate of Return (IRR) dapat diselesaikan menggunakan fungsi finansial pada Excel. Contoh 4 di atas dapat dikerjakan sbb : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 88. Nilai Annual Worth (AW) dan Future Worth (FW) dapat ditentukan sbb : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 89. 5. Analisis Suplemen  Pada analisis yang telah dilakukan di atas, diasumsi kan bahwa nilai-nilai parameter dari model diketahui dengan pasti.  Pada kenyataannya berbagai parameter seperti horison perencanaan, MARR, aliran kas dsb masih dalam bentuk estimasi yang mengandung ketidakpastian.  Secara umum ada empat faktor yang menjadi sumber ketidakpastian yaitu : kemungkinan estimasi yang tidak akurat akibat sedikitnya informasi, tipe bisnis dan kondisi ekonomi masa depan, tipe pabrik dan peralatan yang digunakan serta horison perencanaan. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 90.  Metode yang digunakan untuk menangani ketidakpastian antara lain adalah : 1. Analisis BEP (Break Even Point) 2. Analisis sensitifitas YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 91. Analisis BEP (Break Even Point) Analisis BEP dapat digunakan untuk : 1. Menentukan nilai MARR dimana dua alternatif proyek sama baiknya NPV MARR 5% 10% 20%15% 25% Alt A Alt B oPada MARR 15%, alt A sama baiknya dengan alt B.. oPada MARR < 15 % alt A lebih baik dibanding alt B. oPada MARR > 15 % alt B lebih baik dibanding alt A. oAlt A layak pada MARR ≤ 19%, Alt B layak pada MARR ≤ 25% YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 92. 2. Menentukan tingkat produksi dimana dua atau lebih alternatif sama baiknya Biaya Vol produksi (unit) 100 200 400300 500 Alt A Alt B oPada vol produksi 300 unit alt A sama baiknya dengan alt B.. oPada vol produksi > 300 unit alt A lebih baik dibanding alt B. oPada vol produksi < 300 unit alt B lebih baik dibanding alt A. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 93. 3. Melakukan analisis buat beli Biaya kebutuhan (unit) 100 200 400300 500 buat beli oPada tingkat kebutuhan 300 unit alt buat sama baiknya dengan alt beli oPada tingkat kebutuhan > 300 unit alt buat lebih baik dibanding alt beli. oPada tingkat kebutuhan < 300 unit beli lebih baik dibanding alt buat YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 94. 4. Menentukan lamanya periode (atau banyaknya unit yang harus diproduksi) agar total pemasukan sama dengan total pengeluaran Rp Lama atau unit 100 200 400300 500 TC beli oPada tingkat kebutuhan 300 unit, impas (TR =TC) oPada tingkat kebutuhan > 300 unit, untung (TR > TC) oPada tingkat kebutuhan < 300 unit, rugi (TR < TC) TR YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 95. Contoh 4 PT ABC Indonesia merencanakan untuk memproduksi produk baru yang membutuhkan ongkos awal Rp 150 juta, ongkos operasional dan perawatan Rp 35.000,-/jam serta ongkos lain Rp 75 juta/tahun. Berdasarkan waktu standar dapat diestimasikan bahwa untuk memproduksi 1000 unit produk dibutuhkan waktu 150 jam. Diestimasikan bahwa harga/unit produk adalah 15.000 dan investasi diasumsikan berumur 10 tahun dengan nilai sisa Rp 0;. Jika MARR 20%, hitung berapa unit yang harus diproduksi agar perusahaan berada pada kondisi impas. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 96.  Titik impas diperoleh jika AC (annual cost) = AR (annual revenue). AC = 150 juta (A/P,20%,10) + 75 juta + 0,150 (35.000) X = 150 juta (0,23852) + 75 juta + 5.250 X AR = 15.000 X 110,778 juta = 9.750 X X = 11.362 unit/tahun Jadi rencana investasi tersebut layak jika yang diproduksi ≥11.362 unit/tahun. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 97.  Soal Latihan 2 Seorang ahli diserahi tugas untuk melakukan analisis buat beli 2 buah komponen yang akan digunakan untuk melakukan inovasi pada produk yang menjadi andalan perusahaan. Data teknis dan finansial pembuatan kedua komponen ditunjukkan oleh tabel berikut : KOMPONEN A KOMPONEN B Investasi awal Rp 200.000.000,00 Rp 350.000.000 Biaya tenaga kerja/unit Rp 2.000,00 Rp 2.500,00 Biaya bahan baku/unit Rp 3.000,00 Rp 2.500,00 Biaya overhead/tahun Rp 18.000.000,00 Rp 15.000.000,00 Umur ekonomis (tahun) 5 7 Nilai sisa Rp 10.000.000,00 Rp 15.000.000,00 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 98. Jika diasumsikan tidak ada biaya lain yang terlibat dalam proses pembelian komponen, dengan MARR 15%/tahun. Alternatif mana yang sebaiknya dipilih ? YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 99. Analisa Sensitifitas  Analisa ini digunakan untuk mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap perubahan parameter yang mempengaruhinya.  Analisa sensitifitas dilakukan dengan mengubah nilai suatu parameter pada suatu saat untuk dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap aseptabilitas suatu alternatif investasi.  Parameter yang biasanya berubah dan perubahannya bisa mempengaruhi keputusan adalah biaya investasi, aliran kas, nilai sisa, tingkat bunga, tingkat pajak dsb YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 100. Contoh 5 Sebuah alternatif investasi diperkirakan membutuhkan dana awal Rp 10.000.000,00 dengan nilai sisa nol diakhir tahun ke 5. Pendapatan tahunan diperkirakan Rp 3.000.000,00. Perusahaan menggunakan MARR 12%/tahun. Lakukan analisis sensitifitas dengan mengubah nilai pendapatan tahunan pada interval ± 25% dan tentukan batas nilai parameter yang mengakibatkan keputusan berubah YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 101. NPV = - 10 juta + 3 juta (P/A, 12%,5) = - 10 juta + 3 juta (3,6048) = 0,8144 juta Jika pendapatan naik 25 % NPV = - 10 juta + 3,75 juta (3,6048) = 3,518 juta Jika pendapatan turun 25 % NPV = - 10 juta + 2,25 juta (3,6048) = - 1,889 juta Jadi sifat perubahan pendapatan sebesar 25 % adalah sensitif. Alternatif diatas menjadi tidak layak jika pendapatan tahunan turun sampai dibawah 2,774 juta/tahun atau turun 7,53 % YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 102. Analisis sensitifitas Contoh 4 Aliran Kas Netto PT Bulan Purnama (Rp juta) Tahun 0 1 2 3 4 5 Program produksi/ penjualan Konstruksi 700 900 900 1000 1000 A. Aliran Kas Masuk Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000 JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000 B. Arus Kas Keluar 1. Investasi awal 2. Biaya operasional dan perawatan 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050 JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050 C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950 D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - - - 150 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 Catatan : harga jual/unit Rp 5,-. Biaya operasional : tetap tahun 1,2,3,4,dan 5 masing-masing 725, 975, 975, 1175 dan 1050 dan variabel Rp 3,-/unit
  • 105. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015 Berdasarkan analisis sensitifitas  Proyek tetap layak, jika volume penjualan turun 13,08 %, dengan parameter yang lain tetap.  Jika diinginkan NPV = Rp 1000,- maka volume penjualan harus dinaikkan 3,87%, dengan parameter yang lain tetap.  Jika penjualan naik 3,87%, IRR = 33,14%  Proyek tetap layak, jika harga jual turun 5,23 %, dengan parameter yang lain tetap.  Proyek tetap layak, jika volume penjualan dan harga jual, keduanya turun 3,84 %, dengan parameter yang lain tetap.  Jika diinginkan NPV = Rp 1000,- maka volume penjualan dan harga jual harus dinaikkan 1,10%, dengan parameter yang lain tetap.
  • 106. 7. Memilih Alternatif Terbaik  Berdasarkan langkah 5 dan 6 dapat ditentukan alternatif terbaik YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 107. DEPRESIASI  Depresiasi : penurunan nilai suatu asset karena waktu dan pemakaian  Penyebab depresiasi : 1. Kerusakan fisik akibat pemakaian 2. Perubahan kebutuhan produksi atau jasa 3. Adanya perkembangan teknologi  Faktor yang mempengaruhi besarnya depresiasi: 1. Biaya investasi 2. Tanggal pemakaian awal 3. Estimasi masa pakai 4. Nilai sisa dan 5. Metode depresiasi yang digunakan YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 108.  Walaupun depresiasi bukan merupakan aliran kas namun besar dan waktunya akan mempengaruhi pajak yang akan ditanggung oleh perusahaan . Pajak adalah aliran kas, karena pertimbangan nilai waktu dari uang kalau memungkinkan ( berdasarkan depresiasi maksimum yang diperbolehkan oleh undang-undang pajak) depresiasi akan dikenakan lebih besar pada periode awal dan semakin menurun pada periode- periode berikutnya agar pajak yang harus dibayarkan kecil pada periode-periode awal. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 109. Metode-metode depresiasi  1. Metode garis lurus (straight line method)  2. Metode jumlah digit tahun (sum of years digit method)  3. Metode keseimbangan menurun (declining balance method)  4. Metode dana sinking (sinking fund method)  5. Metode unit produksi ( production unit method) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 110. Metode garis lurus Metode garis lurus didasarkan pada asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu asset berlangsung secara linear (proporsional) terhadap waktu atau umur suatu asset. Dt = (P – S)/N BVt = P – t Dt Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = ongkos awal asset S = nilai sisa asset N = umur asset BVt = nilai buku setelah tahun ke-t YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 111.  Contoh 6 Sebuah peralatan seharga Rp 46 juta membutuhkan biaya pengiriman dan uji coba sebesar Rp 4 juta. Masa pakai ekonomis 5 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 5 juta. Akhirtahun Depresiasi Nilai Buku 0 0 Rp 50 juta 1 Rp 9 juta Rp 41 juta 2 Rp 9 juta Rp 32 juta 3 Rp 9 juta Rp 23 juta 4 Rp 9 juta Rp 14 juta 5 Rp 9 juta Rp 5 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 112. Metode jumlah digit tahun Metode jumlah digit tahun merupakan salah satu metode yang dirancang untuk membebankan depresiasi yang lebih besar pada awal periode dan semakin mengecil pada periode berikutnya. Dt = (N – t + 1)/ SOYD × (P – S) BVt = P – t(N-t/2+0,5)/SOYD × (P – S) SOYD = sum of years digit = N(N+1)/2 YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 113. Besarnya depresiasi dan nilai buku contoh 6 ditunjukkan oleh tabel berikut : Akhir tahun Depresiasi Nilai buku 0 0 Rp 50 juta 1 Rp 15 juta Rp 35 juta 2 Rp 12 juta Rp 23 juta 3 Rp 9 juta Rp 14 juta 4 Rp 6 juta Rp 8 juta 5 Rp 3 juta Rp 5 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 114. Metode keseimbangan menurun Pada metode ini besarnya depresiasi pada tahun tertentu dihitung dengan mengalikan suatu persentase tetap dari nilai buku asset tersebut pada akhir tahun sebelumnya. Dt = d BVt-1 BVt = BVt-1 – Dt d = tingkat depresiasi yang ditetapkan (maks 2/N) Dari contoh 6 jika d = 0,4 diperoleh tabel berikut : YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 115. Akhirtahun Depresiasi Nilai buku 0 0 Rp 50 juta 1 Rp 20 juta Rp 30 juta 2 Rp 12 juta Rp 18 juta 3 Rp 7,2 juta Rp 10,8 juta 4 Rp 4,32 juta Rp 6,48 juta 5 Rp 2,592 juta (1,48 juta) Rp 3,888 juta (5 juta) Karena nilai buku asset pada akhir umur depresiasinya lebih kecil dari nilai yang ditetapkan maka besarnya depresiasi pada tahun kelima perlu disesuaikan menjadi 1,48 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 116. Metode sinking fund Pada metode ini diasumsikan bahwa penurunan nilai suatu asset semakin cepat dari suatu periode ke periode berikutnya, sehingga ditinjau dari pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan metode ini tidak menguntungkan. Peningkatan ini diakibatkan oleh penggunaan konsep nilai waktu dari uang sehingga besarnya depresiasi akan meningkat seirama dengan tingkat bunga yang berlaku. Dt = ( P − S ) (A/F, i%, N)(F/P, i%, t−1) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 117. Dari contoh 6 jika i = 15 %, maka : D1 = (50jt – 5 juta)(A/F,15%,5)(F/P, 15%, 0) = 45 juta (0,1483)(1) = 6,6735 juta, dengan cara yang sama nilai D2 …. D5 ditunjukkan oleh tabel berikut : Akhir tahun Depresiasi Nilai buku 0 - Rp 50 juta 1 Rp 6,6735 juta Rp 43,3265 juta 2 Rp 7,6745 juta Rp 35,6520 juta 3 Rp 8,8257 juta Rp 26,8263 juta 4 Rp10,1497 juta Rp 16,6766 juta 5 Rp11,6720 juta Rp 5,0046 juta ≈ Rp 5 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 118. Metode unit produksi Apabila penyusutan suatu asset lebih ditentukan oleh intensitas pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya alat tersebut dimiliki maka depresiasinya bisa didasarkan atas unit produksi dari asset tersebut. Dt = Ut/U × (P − S) BVt = BVt-1 – Dt Contoh 7 : Sebuah alat dibeli seharga 50 juta dengan perkiraan umur ekonomis 5 tahun dan nilai sisa 5 juta. Perkiraan produk yang dibuat selama 5 tahun berturut- turut adalah 9.000 unit, 11.000 unit, 10.000 unit, 9.500 unit, 10.500 unit YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 119. Akhir tahun Depresiasi Nilai buku 0 - Rp 50,00 juta 1 Rp 8,10 juta Rp 41,90 juta 2 Rp 9,90 juta Rp 32,00 juta 3 Rp 9,00 juta Rp 23,00 juta 4 Rp 8,55 juta Rp 14,45 juta 5 Rp 9,45 juta Rp 5,00 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 120. PENGARUHPAJAKPADA ANALISIS FINANSIAL Beberapa definisi dalam perhitungan pajak  Pendapatan kotor (gross income=GI) : jumlah semua pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun bunga selama satu periode akuntansi  Pengeluaran (expenses=E) : ongkos-ongkos yang harus ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan pengeluaran-pengeluaran lainnya  Pendapatan terkena pajak (taxable income=TI) : jumlah pendapatan yang akan dikenai pajak pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 121. TI = GI – E – D D = depresiasi Pendapatan kapital (capital gain=CG) adalah suatu pendapatan yang diperoleh apabila harga jual suatu asset (SP) melebihi harga belinya (PP) CG = SP – PP Apabila penjualan berlangsung dalam selang yang kurang dari satu tahun sejak saat pembelian asset maka pendapatan tersebut dinamakan pendapatan kapital jangka pendek (short term gain=STG), dan jika selang waktu lebih dari satu tahun dinamakan pendapatan kapital jangka panjang ( long term gain=LTG) YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 122. Pengaruh model depresiasi terhadap pajak  Pemilihan model depresiasi yang tepat bisa mempengaruhi besarnya nilai present worth pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Pengaruh ini diakibatkan karena besarnya pendapatan terkena pajak dipengaruhi oleh besarnya depresiasi. TI = BTCF – D P = (TI) T BTCF = before tax cash flow (aliran kas sebelum pajak) P = besarnya pajak T = tingkat pajak YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 123. Contoh 8. Sebuah asset seharga 45 juta dengan umur ekonomis 5 tahun dan tanpa nilai sisa diakhir umur ekonomisnya. Aliran kas sebelum pajak sebesar Rp 20 juta/tahun. Tingkat pajak 30% dan ROR setelah pajak 10%. Besarnya pajak yang dikenakan apabila menggunakan : a) metode depresiasi garis lurus adalah : PV pajak = 3,3 juta (P/A, 10%,5) = 3,3 juta (3,7908) = 12.509.640 Tahun BTCF Depresias i TI Pajak 0 - 45 juta 1-5 20 juta 9 juta 11 juta 3,3 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 124.  b) metode depresiasi jumlah angka tahun adalah : PV pajak = 1,5 juta (P/A, 10%, 5)+0,9 juta (P/G, 10%,5) = 1,5 juta (3,7908)+ 0,9 juta(6,8618) = 11.861.820 Tahun BTCF Depresiasi TI Pajak 0 -45juta 1 20 juta 15 juta 5 juta 1,5 juta 2 20 juta 12 juta 8 juta 2,4 juta 3 20 juta 9 juta 11 juta 3,3 juta 4 20 juta 6 juta 14 juta 4,2 juta 5 20 juta 3 juta 17 juta 5,1 juta YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 125. Aliran kas setelah pajak  Analisa pemilihan alternatif baik dengan beberapa metode yang telah dijelaskan diatas pada prinsipnya sama antara sebelum dan sesudah pajak. Namun karena nilai-nilai aliran kas antara sesebelum dan sesudah pajak berbeda maka kesimpulan dari analisis di atas bisa berbeda. Contoh 9. Sebuah peralatan produksi seharga Rp 80 juta diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 5 juta. Diperkirakan alat tersebut menghasilkan pendapatan tahunan (Rp 50 juta – 2 juta × n ) dan pengeluaran tahunan ( Rp 20 juta + 1 juta × n), n adalah tahun terjadinya aliran kas Tentukan nilai NPV, ROR sebelum dan sesudah pajak apabila tingkat pajak efektif 30%, metode depresiasi garis lurus danYOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 126. Tahun Pendapata n Pengeluaran BTCF Depresias i TI Pajak ATCF 0 80 - 80 - 80 1 48 21 27 15 12 3,6 23,4 2 46 22 24 15 9 2,7 21,3 3 44 23 21 15 6 1,8 19,2 4 42 24 18 15 3 0,9 17,1 5 40 25 15 15 0 0 15 5 5 5 NPV aliran kas setelah pajak (dalam jutaan rupiah) : NPV = − 80+(23,4 – 2,1 A/G,10%,5)P/A,10%,5+5 P/F,10%,5 = − 80 +(23,4 − 2,1 × 1,8101) 3,7908 + 5 × 0,6209=…. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 127. Tahun Pendapata n Pengeluaran BTCF Depresias i TI Pajak ATCF 0 80 - 80 - 80 1 48 21 27 25 2 0,6 26,4 2 46 22 24 20 4 1,2 22,8 3 44 23 21 15 6 1,8 19,2 4 42 24 18 10 8 2,4 15,6 5 40 25 15 5 10 3,0 12,0 5 5 5 NPV aliran kas setelah pajak (dalam jutaan rupiah) : NPV = − 80+(26,4 – 3,6 A/G,10%,5)P/A,10%,5+5 P/F,10%,5 = − 80 +(26,4 − 3,6 × 1,8101) 3,7908 + 5 × 0,6209=…. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 128.  ROR sebelum pajak Misal i =12% NPV = − 80+(27 – 3 A/G,12%,5)P/A,12%,5+5P/F,12%,5 = − 80 +(27 − 3 × 1,7746) 3,6048 + 5 × 0,5674 = ….. Misal i =15% NPV = − 80+(27 – 3 A/G,15%,5)P/A,15%,5+10P/F,15%,5 = − 80 +(27 − 3 × 1,7228) 3,3522 + 5 × 0,4972 =……. Dengan interpolasi NPV = 0 diperoleh pada saat i = 12,22% Jadi ROR sebelum pajak = 12,22% YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 129.  ROR sesudah pajak Misal i =8% NPV = − 80+(23,1 – 2,1 A/G, 8%,5)P/A, 8%,5+5 P/F,8%,5 = − 80 +(23,1 − 2,1 × 1,8465) 3,9927 + 5 × 0,6806=…. Misal i =10% NPV = − 80+(23,1 – 2,1 A/G,10%,5)P/A,10%,5+10P/F,10%,5 = − 80 +(23,1 − 2,1 × 1,8101) 3,7908 + 5 × 0,6209=….. Dengan interpolasi NPV = 0 diperoleh pada saat i = 8.67% Jadi ROR sesudah pajak = 8.67% YOGYAKARTA, OKTOBER 2015
  • 130.  Dari keempat aspek dalam studi kelayakan di atas faktor kritisnya sangat tergantung pada kedalaman analisis yang diinginkan. Pada rencana investasi yang berskala besar perlu tingkat ketelitian dan kedalaman yang tinggi sehingga faktor kritisnya juga tinggi. Pada rencana investasi berskala kecil sebaliknya. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap studi kelayakan, setiap faktor kritis memiliki bobot yang berbeda.  Pada aspek keuangan juga perlu diperhatikan dampak proyek terhadap ekonomi secara nasional, kesempatan kerja, transfer teknologi, pengurangan ketergantungan terhadap negara lain dsb  Faktor kritis pada aspek keuangan berkaitan dengan seberapa besar ketepatan proyeksi aliran kas, kesalahan dalam memperkirakannya dapat mengakibatkan proyek gagal memenuhi kewajiban keuangan dimasa yad. YOGYAKARTA, OKTOBER 2015