2. Dalam kitab
مقدمة شرح في المحتاج عين قرة
الحجاج مسلم اإلمام صحيح
karangan Syaikh Muhammad ibn
‘Ali ibn Adam ibn Musa al-Ithyubi
disebutkan jika pengarang
mengambil sanad (transmisi
keilmuan) “Kitab Shahih Muslim”
dari beberapa ulama Nusantara.
Banyak di antaranya dari
Palembang.
3. Hal. 190—191
disebutkan ada 4 (empat) ulama Palembang yang menjadi mata
rantai (musnid) hadits Kitab Shahih Muslim
4. Beberapa Fakta Menarik:
• Keempat ulama asal Palembang tersebut
adalah:
(1) Syaikh Muhammad ibn Kenan al-Falimbani, guru dari Syaikh
Nawawi al-Bantani.
(2) Syaikh ‘Abd al-Shamad al-Falimbani (w. 1203 H/ 1788 M).
(3) Syaikh ‘Aqib ibn Hasanuddin al-Falimbani.
(4) Syaikh Hasanuddin ibn Ja’far al-Falimbani (murid dari al-Imam
‘Id ibn ‘Ali al-Namrasi al-Mashri (w. 1140 H/ 1727 M), seorang
ulama besar abad ke-12 H/ 18 M.
• Ulama-ulama asal Palembang sudah
berkiprah dan menjadi musnid bertaraf
internasional sejak paruh pertama abad ke-
12 H/ 18 M.
5. Hal di atas bisa membangun beberapa hipotesis:
• Menandakan kajian keilmuan Islam,
utamanya hadits, sudah berkembang dengan
cukup pesat di Palembang pada masa itu,
menimbang keberadaan tokoh-tokoh asal
Palembang yang disebutkan di atas.
• Menandakan bahwa Palembang sudah
menjadi pusat perkembangan hadits di masa
itu, setidaknya untuk kawasan Asia Tenggara
(Nusantara), yang terkoneksi dan terintegrasi
dengan pusat-pusat keilmuan Islam di
pelbagai penjuru dunia lainnya.
8. Dalam riset yang bertajuk
بالصحيحين العناية في النساء دور—رواية—من
عشر الرابع القرن حتى الهجري الرابع القرن
الهجري
(Peran Perempuan dalam
Melestarikan Kitab Shahih Bukhari-
Muslim [dengan Transmisi] Sejak Abad
ke-4 hingga 14 H)
oleh Shafiyya Idris Fallata
(Universitas Jordan, 2010)
9. Dari riset tersebut, didapati beberapa
data penting:
• Salah satu dari sedikit ulama perempuan yang disebutkan
di buku tersebut (ulama perempuan ahli hadits sepanjang
abad ke-4 H sampai 14 H) adalah seorang ulama
perempuan asal Nusantara, tepatnya dari Palembang.
• Ulama perempuan tersebut adalah Syaikhah Fathimah,
puteri dari Syaikh ‘Abd al-Shamad al-Falambani.
• Syaikhah Fathimah adalah satu (1) dari tiga (3) ulama
perempuan ahli hadits di abad ke-14 H (19 M).
• Ketiga ulama perempuan ahli hadits tersebut adalah: (1)
Syaikhah Ummatullah bint ‘Abd al-Ghani al-Dahlawi (Delhi,
India), (2) Syaikhah Fathimah bint ‘Abd al-Shamad al-
Falimbani (Palembang, Nusantara), dan (3) Syaikhah
Fathimah bint Ya’qub al-Makki (Mekkah).
10. والدرر الجواهر نثر
عشر الرابع القرن علماء في
2 Juz
Prof. Dr. Yusuf al-Mar’ashli
Professor Hadits, Fakultas Syari’ah
Universitas Islam Beirut
Memuat Biografi Ulama Islam
Abad ke-14 H (19-20 M)
11. • Terdapat lebih 60 (enam puluh) ulama asal
Nusantara (Jawi).
• Beberapa di antaranya berasal dari Palembang
(Falimbani).
• Beberapa ulama tersebut banyak yang menjadi
Syaikh, Khatib, Muallif (Pengarang Kitab), Katib
(Sekretaris), Dosen, Jurnalis, Musnid (mata rantai
hadits), dan lain-lain. Mereka berkiprah dan
berpengaruh di Timur Tengah dan di tanah air
(Nusantara).
• Lebih dari 150 (seratus lima puluh) kitab karangan
ulama Nusantara yang ditulis dan diterbitkan di
Mekkah, Kairo, Istanbul, Bombay, Singapura,
Pattani, dan Nusantara.
12. Laporan Snouck Hurgronje (1889) dalam “Mecca in the
Latter Part of 19th Century: Daily Life, Customs and
Learning the Moslims of The East-Indian Archepilago”
13.
14. الرابع الباب:جاوة
• Gerakan intelektual pelajar dan ulama Nusantara (Jawi)
di Mekkah pada paruh kedua abad ke-19 M.
• Potret sosio-kultural masyarakat Nusantara di Mekkah.
• Ulama-ulama Nusantara yang mengajar di Mekkah.
• Kitab-kitab karangan Ulama Nusantara yang diterbitkan
di Mekkah, Kairo, Istanbul, Singapura, dan Bombai
(India).
• Hubungan dan pengaruh ulama Nusantara di Mekkah
dengan dan bagi gerakan intelektual dan gerakan
kemerdekaan di tanah air mereka
15. Lebih dari 150 karya ulama Nusantara
diterbitkan di:
Mesir, Turki, Iran, Saudi, Lebanon,
Bombay, Nusantara
21. Kembali ke Ulama Palembang
• Dalam والدرر الجواهر نثر disebutkan beberapa
nama ulama asal Palembang, diantaranya:
* Hasyim ibn Kemas al-Falimbani
* Muhammad Nur ibn ‘Abdullah al-Falimbani
* Husain ibn ‘Abd al-Rahim al-Falimbani
* ‘Abdullah ibn Azhuri al-Falimbani
* Wahyuddin ibn ‘Abd al-Ghani al-Falimbani
* Muhsin ibn ‘Ali al-Masawa al-Falimbani
* Muhammad Mukhraruddin al-Falimbani