SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMA/MA KELAS X
MATEMATIKA
BAB 6
STATISTIKA
Sumber gambar: Shutterstock.com
6.1 Penyaijan Data dalam Distribusi Frekuensi
23 10 26 18 1 24 12 2 9 28
2 28 12 12 16 18 8 23 6 21
17 1 7 17 3 11 6 14 15 15
Interval Frekuensi
0−9 10
10−19 13
20−29 7
Agar data tersebut dapat memberikan
informasi yang lebih banyak dan
mudah dibaca, maka sebaiknya
disusun secara berkelompok yang
disebut “distribusi frekuensi”.
Di dalam distribusi frekuensi,
data disusun secara berkelompok
ke dalam kelas-kelas interval
yang berbeda-beda.
Menyusun tabel distribusi frekuensi:
 Tentukan data terkecil 𝑥1dan data terbesar 𝑥𝑛.
Jangkauan = 𝑥𝑛 − 𝑥1.
 Menentukan banyaknya kelas interval K ditentukan berdasarakan “rumus Sturges”.
Dengan 𝑘 = banyaknya kelas dan n = banyak data.
Misalkan: banyaknya data n = 80
data terbesar = 𝑥𝑛 = 175
data terkecil = 𝑥1 = 141, maka:
• 𝑘 = 1 + 3,3 log 80 = 7,2802 ≃ 7
∴ banyaknya kelas 𝑘 = 7
• Lebar kelas
𝑐 =
𝑥𝑛 − 𝑥1
7
=
175 − 141
7
= 4,86 ≃ 5
Sehingga kemungkinan intrerval kelasnya adalah 141−145, 146−150, 151−155
𝑘 = 1 + 3,3 log 𝑛
6.2 Ukuran Pemusatan Data
Rataan Hitung (Mean)
Rataan hitung data dari 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 didefinisikan dengan: 𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 + ⋯ + 𝒙𝒏
𝒏
𝒙 =
𝒊=𝟏
𝒏
𝒙𝒊
𝒏
Keterangan:
𝑥 = rataan hitung (rataan)
𝑥𝑖 = data ke-i
𝑛 = banyak (ukuran) data
Data Tunggal
Contoh
Rataan hitung dari data 60, 75, 62, 87, 65, 83 adalah . . .
𝑥 =
60 + 75 + 62 + 87 + 65 + 83
6
=
432
6
= 72
Jadi, rataannya adalah 72.
𝑥 =
𝑖=1
𝑟
𝑥𝑖𝑓𝑖
𝑖=1
𝑟
𝑓𝑖
Keterangan:
𝑥 = rataan
𝑥𝑖 = titik tengah interval kelas ke-i
𝑖=1
𝑟
𝑓𝑖 = 𝑛 = ukuran data
Interval Titik Tengah
(𝒙𝒊)
Frekuensi
(𝒇𝒊)
𝒇𝒊𝒙𝒊
21 – 25 23 2 46
26 – 30 28 8 224
31 – 35 33 9 297
36 – 40 38 6 228
41 – 45 43 3 129
46 – 50 48 2 96
30 1.020
Jadi rataan data di samping adalah
𝑥 =
𝑖=1
6
𝑥𝑖𝑓𝑖
𝑖=1
6
𝑓𝑖
=
1.020
30
= 34
Rataan data berkelompok
Modus
Modus dari suatu data adalah nilai (ukuran) yang paling banyak muncul atau
mempunyai frekuensi tertinggi.
Modus Data Tunggal
 Modus dari data 2, 3, 4, 2, 4, 5, 4, 2, 2 adalah 2.
Karena angka 2 paling banyak muncul sebanyak 4 kali.
 Modus dari data 7, 3, 8, 5, 7, 7, 5, 1, 5 adalah 5 dan 7.
Karena 5 dan 7 mempunyai frekunsi tertinggi, yaitu 3.
Modus Data
Berkelompok
𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠 = 𝐿 + 𝑐 ⋅
𝑑1
𝑑1 + 𝑑2
Keterangan:
L = tepi bawah kelas modus
𝑑1 = selisih frekuensi kelas modus
dengan kelas sebelumnya
𝑑1 = selisih frekuensi kelas modus
dengan frekuensi kelas sesudahnya
c = panjang kelas
Contoh
Interval 21 –25 26 – 30 31 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 50
Frekuensi 2 8 9 6 3 2
Dari tabel tersebut diperoleh: L = 30,5
𝑑1 = 9 − 8 = 1
𝑑2 = 9 − 6 = 3
𝑐 = 5
Modus = 𝐿 + 𝑐 ⋅
𝑑1
𝑑1 + 𝑑2
= 30,5 + 5 ⋅
1
1 + 3
= 30,5 + 1,25 = 31,75
Jadi, modus dari data pada tabel tersebut adalah 31,75.
6.3 Ukuran Letak Data
Median
Jangkauan antarkuartil= 𝑄3 − 𝑄1
𝑥1(Data terkecil) Kuartil bawah Kuartil atas 𝑥𝑛 (Data terbesar)
Jangkauan = 𝑥𝑛 − 𝑥1
Diketahui data 8, 2, 7, 15, 8, 12, 17, 20, 5
2 5 7 8 8 12 15 17 20
Data terkecil 𝑄1 𝑄2 𝑄3 Data terbesar
𝑄1 = data ke−
1
4
𝑛 + 1
= data ke−2
1
2
= 5 +
1
2
7 − 5 = 6
𝑄2 = Median
= data ke −
1
2
𝑛 + 1
= data ke−5 = 8
𝑄3 = data ke−
3
4
𝑛 + 1
= data ke−7
1
2
= 15 +
1
2
17 − 15 = 16
Kuartil Data Tunggal
Kuartil Data Berkelompok
𝑄2 = 𝐿2 + 𝑐
1
2
𝑛 − 𝐹2
𝑓2
𝑄1 = 𝐿1 + 𝑐
1
4
𝑛 − 𝐹1
𝑓1
𝑄3 = 𝐿3 + 𝑐
3
4
𝑛 − 𝐹3
𝑓3
dengan:
𝐿1 = tepi bawah kelas kuartil bawah 𝑄1
𝑛 = ukuran data (jumlah frekuensi)
𝑓1 = frekuensi pada interval kelas kuartil bawah 𝑄1
𝐹1 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil bawah 𝑄1
𝑐 = panjang kelas
𝐿2 = tepi bawah kelas kuartil bawah 𝑄2
𝑛 = ukuran data (jumlah frekuensi)
𝑓2 = frekuensi pada interval kelas kuartil bawah 𝑄2
𝐹2 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil bawah 𝑄2
𝑐 = panjang kelas
𝐿3 = tepi bawah kelas kuartil bawah 𝑄3
𝑛 = ukuran data (jumlah frekuensi)
𝑓3 = frekuensi pada interval kelas kuartil bawah 𝑄3
𝐹3 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil bawah 𝑄3
𝑐 = panjang kelas
Contoh
Hitunglah semua kuartil pada distribusi frekuensi pada tabel berikut.
Jawab:
Interval Frekuensi Frekuensi
kumulatif
21 – 25 3 3
26 – 30 9 12
31 – 35 4 16
36 – 40 10 26
41 – 45 3 29
46 – 50 11 40
a. Interval kelas kuartil bawah 𝑄1 terletak pada 26 – 30
𝑛 = 40; 𝐿1 = 25,5; 𝑓1 = 9; 𝐹1 = 3; dan 𝑐 = 5
𝑄1 = 25,5 + 5
1
4
∙ 40 − 3
9
= 25,5 +
35
9
= 29,39
b. Interval kelas kuartil tengah 𝑄2 terletak pada 36 – 40
𝑛 = 40; 𝐿2 = 35,5; 𝑓2 = 10; 𝐹2 = 16; dan 𝑐 = 5
𝑄2 = 35,5 + 5
1
2
∙ 40 − 16
10
= 35,5 +
20
10
= 37,5
c. Interval kelas kuartil atas 𝑄3 terletak pada
46 – 50
𝑛 = 40; 𝐿3 = 45,5; 𝑓3 = 11;
𝐹3 = 29; dan 𝑐 = 5
𝑄3 = 45,5 + 5
3
4
∙ 40 − 29
11
= 45,5 +
5
11
= 45,95
Desil Selain kuartil data yang telah diurutkan juga dapat dicari nilai desilnya, jika
ukuran data lebih dari 10. Desil membagi kumpulan data menjadi 10 bagian
yang sama.
Desil untuk data tunggal
Letak 𝐷𝑖 = Data ke-
𝑖(𝑛+1)
10
atau
𝑋𝑖(𝑛+1)
10
Desil untuk data berkelompok
Desil (𝐷𝑖) = 𝐿𝑖 + 𝑐
𝑖
10
𝑛−𝐹𝑖
𝑓𝑖
Contoh Interval Frekuensi Frekuensi kumulatif
21 – 25 3 3
26 – 30 9 12
31 – 35 4 16
36 – 40 10 26
41 – 45 3 29
46 – 50 11 40
Akan dicari desil kelima 𝐷5 dari data pada tabel di samping.
Interval desil ke-5 𝐷5 terletak pada 36 – 40.
𝑛 = 40; 𝐿5 = 35,5; 𝑓5 = 10; 𝐹5 = 16; dan 𝑐 = 5
𝐷5 = 35,5 + 5
5
10
∙ 40 − 16)
10
= 37,5
Persentil
Persentil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang
sama. Persentil terdiri dari persentil pertama, persentil ke-2, …, persentil ke-99.
Persentil untuk data tunggal
Letak 𝑃𝑖 = Data ke-
𝑖(𝑛+1)
100
atau
𝑋𝑖(𝑛+1)
100
Persentil untuk data berkelompok
Persentil 𝑃𝑖 = 𝐿𝑖 + 𝑐
𝑖
100
𝑛−𝐹𝑖
𝑓𝑖
Contoh
Persentil ke-30 𝑃30 dari data di samping adalah
30
100
∙ 50 = 15; Kelas 𝑃30 adalah 50 – 59, maka
𝐿30 = 49,5; 𝐹30 = 5; 𝑓30 = 14; 𝑐 = 10, maka
𝑃30 = 𝐿30 + 𝑐
30
100
𝑛−𝐹30
𝑓30
= 49,5 + 10
15−5
14
= 56,64
Interval Frekuensi Frekuensi
kumulatif
40 – 49 5 5
50 – 59 14 19
60 – 69 16 35
70 – 79 12 47
80 – 89 3 50
total 50 -
6.4 Ukuran Penyebaran Data
Jika 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛−1, 𝑥𝑛 adalah suatu kumpulan data dan 𝑥1= data terkecil, 𝑥𝑛= data
terbesar, 𝑄1= kuartil bawah, 𝑄2 = 𝑥 = median, 𝑄3= kuartil atas, maka 𝑥1, 𝑥𝑛, 𝑄1, 𝑄2, 𝑄3
disebut statistik lima serangkai.
Jangkauan
Jangkauan (J) adalah selisih dari statistik maksimum dan
statistik minimum.
𝐽 = 𝑥𝑛 − 𝑥1
Jangkauan antarkuartil
Jangkauan antarkuartil atau hamparan adalah selisih
antara kuartil atas dengan kuartil bawah. 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
Simpangan kuartil
𝑄𝑑 =
1
2
(𝑄3 − 𝑄1)
Simpangan kuartil 𝑄𝑑 adalah setengah dari selisih
antarkuartil atas dan kuartil bawah.
Simpangan rata-rata
Simpangan rata-rata dari data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛
didefinisikan sebagai:
𝑆𝑟 =
𝑖=1
𝑛
𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥
𝑖=1
𝑛
𝑓𝑖
𝑆𝑟 =
𝑖=1
𝑛
𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥
𝑛
Dengan: 𝑥𝑖= data ke-i
n = ukuran data
𝑥 = rataan (mean)
Simpangan rata-rata apabila
data berkelompok
Dengan:
𝑥𝑖= nilai tengah ke-i
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-i
𝑥 = rataan (mean)
Ragam (variansi)
Jika diketahui data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 maka ragam 𝜎2
didefinisikan sebagai:
𝜎2
=
𝑖=1
𝑛
𝑥𝑖 − 𝑥 2
𝑛
dengan: 𝑥𝑖= data ke-i
n = ukuran data
𝑥 = rataan (mean)
𝜎2
=
𝑖=1
𝑛
𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥 2
𝑖=1
𝑛
𝑓𝑖
Untuk data berkelompok
Dengan: 𝑥𝑖= nilai tengah
kelas ke-i
𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-i
𝑥 = rataan (mean)
𝑓𝑖= jumlah frekuensi
Untuk data tunggal
𝜎2
=
𝑖=1
𝑛
𝑥𝑖
𝑛
−
𝑖=1
𝑛
𝑥𝑖
𝑛
2
atau
Contoh
Ragam dari data 4, 5, 6, 7, 8, 6 adalah
𝑥 =
4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 6
6
=
36
6
= 6
Ragam =
(4−6)2+(5−6)2+(6−6)2+(7−6)2+(8−6)2+(6−6)2
6
=
4 + 1 + 0 + 1 + 4 + 0
6
= 1,67
Simpangan Baku (Standar Deviasi)
Jika diketahui data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 maka simpangan baku (𝜎) didefinisikan sebagai:
𝜎 = 𝑖=1
𝑛
𝑥𝑖 − 𝑥 2
𝑛
Simpangan baku
σ =
(4−6)2+(5−6)2+(6−6)2+(7−6)2+(8−6)2+(6−6)2
6
=
4+1+0+1+4+0
6
= 1,29
𝜎 = 𝑖=1
𝑛
𝑥𝑖
𝑛
− 𝑖=1
𝑛
𝑥𝑖
𝑛
2
atau
6.4 Diagram Pencar
Diagram pencar atau scatter plot adalah diagram yang menunjukkan
hubungan antara dua kelompok data yang digambarkan dalam bentuk
titik-titik (points) pada bidang koordinat Cartesius.
Jika titik-titik pada diagram pencar membentuk pola yang menyerupai
garis lurus dengan kemiringan positif (miring ke atas dari kiri ke kanan),
maka terdapat hubungan positif atau korelasi positif antara dua
kelompok data.
Korelasi positif
Jika titik-titik pada diagram pencar membentuk pola
yang menyerupai garis lurus dengan kemiringan
negatif (miring ke bawah dari kiri ke kanan), maka
terdapat hubungan negatif atau korelasi negatif
antara dua kelompok data.
Korelasi negatif
Jika titik-titik pada diagram tampak menyebar secara acak,
maka hubungan antaradua kelompok data semakin rendah
atau tidak ada korelasi.
Tidak ada
Korelasi
Contoh
Gambar diagram pencar dari himpunan
1, 2 , 2, 3 , 3, 5 , 4, 7 , 5, 7 , 6, 9 , 7, 8 , 8, 10 , 9, 13 , (10, 15)
0
5
10
15
20
0 2 4 6 8 10 12
Berdasarkan sebaram titik-titik, titik-titik tersebut membentuk pola
menyerupai garis lurus dengan kemiringan positif. Jadi, terdapat
hubungan positif antara x dan y.

More Related Content

What's hot

Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
finisel
 
Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak Penyisihan
Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak PenyisihanPembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak Penyisihan
Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak Penyisihan
himatika_jaya
 
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
kreasi_cerdik
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Ipit Sabrina
 

What's hot (20)

kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunankumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Relasi & Fungsi. power point. matematika. UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH
Relasi & Fungsi. power point. matematika. UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEHRelasi & Fungsi. power point. matematika. UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH
Relasi & Fungsi. power point. matematika. UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
PPT Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak Penyisihan
Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak PenyisihanPembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak Penyisihan
Pembahasan Olimpiade Matematika SMA Babak Penyisihan
 
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XIModul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
Modul kd.3.21. Persamaan Lingkaran SMA/SMK Kelas XI
 
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
(8.1.1) soal dan pembahasan operasi hitung bentuk aljabar matematika sltp kel...
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Ppt induksi matematika
Ppt induksi matematikaPpt induksi matematika
Ppt induksi matematika
 
4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data4 .ukuran pemusatan data
4 .ukuran pemusatan data
 
Ring
RingRing
Ring
 
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalianSoal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaranPPT Persamaan garis singgung lingkaran
PPT Persamaan garis singgung lingkaran
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 

Similar to STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka

Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak dataMakalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Aisyah Turidho
 
Tugas Statistika
Tugas StatistikaTugas Statistika
Tugas Statistika
simatupangs
 

Similar to STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka (20)

STATISTIKfghjkkkiiklillooopijmfgewA.pptx
STATISTIKfghjkkkiiklillooopijmfgewA.pptxSTATISTIKfghjkkkiiklillooopijmfgewA.pptx
STATISTIKfghjkkkiiklillooopijmfgewA.pptx
 
Materi SMA X : Statistika (2)
Materi SMA X : Statistika (2)Materi SMA X : Statistika (2)
Materi SMA X : Statistika (2)
 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdf
 
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
 
Statistika 2
Statistika 2Statistika 2
Statistika 2
 
Bab 4 ukuran pemusatan dan penyebaran
Bab 4 ukuran pemusatan dan penyebaranBab 4 ukuran pemusatan dan penyebaran
Bab 4 ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Statistika XI SMA
Statistika XI SMAStatistika XI SMA
Statistika XI SMA
 
Materi statistika
Materi statistikaMateri statistika
Materi statistika
 
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak dataMakalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
Makalah ukuran pemusatan data dan ukuran letak data
 
Ukuran Pemusatan dan Letak Data
Ukuran Pemusatan dan Letak DataUkuran Pemusatan dan Letak Data
Ukuran Pemusatan dan Letak Data
 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan data dan ukuran letak data)
 
power point statistik by faisal
power point statistik by faisalpower point statistik by faisal
power point statistik by faisal
 
Tugas Statistika
Tugas StatistikaTugas Statistika
Tugas Statistika
 
materi-statistika-1.pptx
materi-statistika-1.pptxmateri-statistika-1.pptx
materi-statistika-1.pptx
 
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
Smart solution un matematika sma 2013 (skl 6.1 statistika (ukuran pemusatan a...
 
Statistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TIStatistik SMK Kelas XII TI
Statistik SMK Kelas XII TI
 
Makalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralMakalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentral
 

Recently uploaded

BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.
BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.
BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.
EvaAgustini1
 

Recently uploaded (12)

Sizi99 Situs Slot Gacor Terpercaya Jackpot dan Maxwin Terbesar di Indonesia
Sizi99 Situs Slot Gacor Terpercaya Jackpot dan Maxwin Terbesar di IndonesiaSizi99 Situs Slot Gacor Terpercaya Jackpot dan Maxwin Terbesar di Indonesia
Sizi99 Situs Slot Gacor Terpercaya Jackpot dan Maxwin Terbesar di Indonesia
 
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYAIDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
IDMPO : SERVER SLOT LUAR NEGERI DI JAMIN GACOR TERPERCAYA
 
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptxKELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
KELom 2-KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI.pptx
 
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang TerbaruLim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
Lim4D Agen Situs Slot Gacor Online Hari Ini Gampang Menang Terbaru
 
Jasatoto99 Situs Slot Online Resmi Palin Gacor Modal Receh Gampang Menang
Jasatoto99 Situs Slot Online Resmi Palin Gacor Modal Receh Gampang MenangJasatoto99 Situs Slot Online Resmi Palin Gacor Modal Receh Gampang Menang
Jasatoto99 Situs Slot Online Resmi Palin Gacor Modal Receh Gampang Menang
 
Wen4D Rekomendasi Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti Maxwin
Wen4D Rekomendasi Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti MaxwinWen4D Rekomendasi Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti Maxwin
Wen4D Rekomendasi Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti Maxwin
 
BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.
BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.
BUDAYA BETAWI Mencakup Segala tentang Betawi.pptx.
 
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINIIDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
IDMPO SLOT MUDAH MENANG DAN TERPERCAYA MASA KINI
 
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam IniPopi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
Popi99 Agen Situs Slot Gacor Server Luar Negeri Super Maxwin Malam Ini
 
Papilo99 Daftar Link Slot Paling Gacor Hari Ini Server Thailand 2024
Papilo99 Daftar Link Slot Paling Gacor Hari Ini Server Thailand 2024Papilo99 Daftar Link Slot Paling Gacor Hari Ini Server Thailand 2024
Papilo99 Daftar Link Slot Paling Gacor Hari Ini Server Thailand 2024
 
Kodomo99 Situs Slot Online Resmi Gampang Menang Maxwin Hari Ini
Kodomo99 Situs Slot Online Resmi Gampang Menang Maxwin Hari IniKodomo99 Situs Slot Online Resmi Gampang Menang Maxwin Hari Ini
Kodomo99 Situs Slot Online Resmi Gampang Menang Maxwin Hari Ini
 
Kisetoto Daftar Link Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti Maxwin
Kisetoto Daftar Link Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti MaxwinKisetoto Daftar Link Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti Maxwin
Kisetoto Daftar Link Slot Gacor Hari Ini Gampang Menang Pasti Maxwin
 

STD BAB 6 STATISTIKA kelas x kurikulum merdeka

  • 1. MEDIA MENGAJAR UNTUK SMA/MA KELAS X MATEMATIKA
  • 3. 6.1 Penyaijan Data dalam Distribusi Frekuensi 23 10 26 18 1 24 12 2 9 28 2 28 12 12 16 18 8 23 6 21 17 1 7 17 3 11 6 14 15 15 Interval Frekuensi 0−9 10 10−19 13 20−29 7 Agar data tersebut dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan mudah dibaca, maka sebaiknya disusun secara berkelompok yang disebut “distribusi frekuensi”. Di dalam distribusi frekuensi, data disusun secara berkelompok ke dalam kelas-kelas interval yang berbeda-beda.
  • 4. Menyusun tabel distribusi frekuensi:  Tentukan data terkecil 𝑥1dan data terbesar 𝑥𝑛. Jangkauan = 𝑥𝑛 − 𝑥1.  Menentukan banyaknya kelas interval K ditentukan berdasarakan “rumus Sturges”. Dengan 𝑘 = banyaknya kelas dan n = banyak data. Misalkan: banyaknya data n = 80 data terbesar = 𝑥𝑛 = 175 data terkecil = 𝑥1 = 141, maka: • 𝑘 = 1 + 3,3 log 80 = 7,2802 ≃ 7 ∴ banyaknya kelas 𝑘 = 7 • Lebar kelas 𝑐 = 𝑥𝑛 − 𝑥1 7 = 175 − 141 7 = 4,86 ≃ 5 Sehingga kemungkinan intrerval kelasnya adalah 141−145, 146−150, 151−155 𝑘 = 1 + 3,3 log 𝑛
  • 5. 6.2 Ukuran Pemusatan Data Rataan Hitung (Mean) Rataan hitung data dari 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 didefinisikan dengan: 𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 + ⋯ + 𝒙𝒏 𝒏 𝒙 = 𝒊=𝟏 𝒏 𝒙𝒊 𝒏 Keterangan: 𝑥 = rataan hitung (rataan) 𝑥𝑖 = data ke-i 𝑛 = banyak (ukuran) data Data Tunggal Contoh Rataan hitung dari data 60, 75, 62, 87, 65, 83 adalah . . . 𝑥 = 60 + 75 + 62 + 87 + 65 + 83 6 = 432 6 = 72 Jadi, rataannya adalah 72.
  • 6. 𝑥 = 𝑖=1 𝑟 𝑥𝑖𝑓𝑖 𝑖=1 𝑟 𝑓𝑖 Keterangan: 𝑥 = rataan 𝑥𝑖 = titik tengah interval kelas ke-i 𝑖=1 𝑟 𝑓𝑖 = 𝑛 = ukuran data Interval Titik Tengah (𝒙𝒊) Frekuensi (𝒇𝒊) 𝒇𝒊𝒙𝒊 21 – 25 23 2 46 26 – 30 28 8 224 31 – 35 33 9 297 36 – 40 38 6 228 41 – 45 43 3 129 46 – 50 48 2 96 30 1.020 Jadi rataan data di samping adalah 𝑥 = 𝑖=1 6 𝑥𝑖𝑓𝑖 𝑖=1 6 𝑓𝑖 = 1.020 30 = 34 Rataan data berkelompok
  • 7. Modus Modus dari suatu data adalah nilai (ukuran) yang paling banyak muncul atau mempunyai frekuensi tertinggi. Modus Data Tunggal  Modus dari data 2, 3, 4, 2, 4, 5, 4, 2, 2 adalah 2. Karena angka 2 paling banyak muncul sebanyak 4 kali.  Modus dari data 7, 3, 8, 5, 7, 7, 5, 1, 5 adalah 5 dan 7. Karena 5 dan 7 mempunyai frekunsi tertinggi, yaitu 3. Modus Data Berkelompok 𝑀𝑜𝑑𝑢𝑠 = 𝐿 + 𝑐 ⋅ 𝑑1 𝑑1 + 𝑑2 Keterangan: L = tepi bawah kelas modus 𝑑1 = selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya 𝑑1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya c = panjang kelas
  • 8. Contoh Interval 21 –25 26 – 30 31 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 50 Frekuensi 2 8 9 6 3 2 Dari tabel tersebut diperoleh: L = 30,5 𝑑1 = 9 − 8 = 1 𝑑2 = 9 − 6 = 3 𝑐 = 5 Modus = 𝐿 + 𝑐 ⋅ 𝑑1 𝑑1 + 𝑑2 = 30,5 + 5 ⋅ 1 1 + 3 = 30,5 + 1,25 = 31,75 Jadi, modus dari data pada tabel tersebut adalah 31,75.
  • 9. 6.3 Ukuran Letak Data Median Jangkauan antarkuartil= 𝑄3 − 𝑄1 𝑥1(Data terkecil) Kuartil bawah Kuartil atas 𝑥𝑛 (Data terbesar) Jangkauan = 𝑥𝑛 − 𝑥1 Diketahui data 8, 2, 7, 15, 8, 12, 17, 20, 5 2 5 7 8 8 12 15 17 20 Data terkecil 𝑄1 𝑄2 𝑄3 Data terbesar 𝑄1 = data ke− 1 4 𝑛 + 1 = data ke−2 1 2 = 5 + 1 2 7 − 5 = 6 𝑄2 = Median = data ke − 1 2 𝑛 + 1 = data ke−5 = 8 𝑄3 = data ke− 3 4 𝑛 + 1 = data ke−7 1 2 = 15 + 1 2 17 − 15 = 16 Kuartil Data Tunggal
  • 10. Kuartil Data Berkelompok 𝑄2 = 𝐿2 + 𝑐 1 2 𝑛 − 𝐹2 𝑓2 𝑄1 = 𝐿1 + 𝑐 1 4 𝑛 − 𝐹1 𝑓1 𝑄3 = 𝐿3 + 𝑐 3 4 𝑛 − 𝐹3 𝑓3 dengan: 𝐿1 = tepi bawah kelas kuartil bawah 𝑄1 𝑛 = ukuran data (jumlah frekuensi) 𝑓1 = frekuensi pada interval kelas kuartil bawah 𝑄1 𝐹1 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil bawah 𝑄1 𝑐 = panjang kelas 𝐿2 = tepi bawah kelas kuartil bawah 𝑄2 𝑛 = ukuran data (jumlah frekuensi) 𝑓2 = frekuensi pada interval kelas kuartil bawah 𝑄2 𝐹2 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil bawah 𝑄2 𝑐 = panjang kelas 𝐿3 = tepi bawah kelas kuartil bawah 𝑄3 𝑛 = ukuran data (jumlah frekuensi) 𝑓3 = frekuensi pada interval kelas kuartil bawah 𝑄3 𝐹3 = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil bawah 𝑄3 𝑐 = panjang kelas
  • 11. Contoh Hitunglah semua kuartil pada distribusi frekuensi pada tabel berikut. Jawab: Interval Frekuensi Frekuensi kumulatif 21 – 25 3 3 26 – 30 9 12 31 – 35 4 16 36 – 40 10 26 41 – 45 3 29 46 – 50 11 40 a. Interval kelas kuartil bawah 𝑄1 terletak pada 26 – 30 𝑛 = 40; 𝐿1 = 25,5; 𝑓1 = 9; 𝐹1 = 3; dan 𝑐 = 5 𝑄1 = 25,5 + 5 1 4 ∙ 40 − 3 9 = 25,5 + 35 9 = 29,39 b. Interval kelas kuartil tengah 𝑄2 terletak pada 36 – 40 𝑛 = 40; 𝐿2 = 35,5; 𝑓2 = 10; 𝐹2 = 16; dan 𝑐 = 5 𝑄2 = 35,5 + 5 1 2 ∙ 40 − 16 10 = 35,5 + 20 10 = 37,5 c. Interval kelas kuartil atas 𝑄3 terletak pada 46 – 50 𝑛 = 40; 𝐿3 = 45,5; 𝑓3 = 11; 𝐹3 = 29; dan 𝑐 = 5 𝑄3 = 45,5 + 5 3 4 ∙ 40 − 29 11 = 45,5 + 5 11 = 45,95
  • 12. Desil Selain kuartil data yang telah diurutkan juga dapat dicari nilai desilnya, jika ukuran data lebih dari 10. Desil membagi kumpulan data menjadi 10 bagian yang sama. Desil untuk data tunggal Letak 𝐷𝑖 = Data ke- 𝑖(𝑛+1) 10 atau 𝑋𝑖(𝑛+1) 10 Desil untuk data berkelompok Desil (𝐷𝑖) = 𝐿𝑖 + 𝑐 𝑖 10 𝑛−𝐹𝑖 𝑓𝑖 Contoh Interval Frekuensi Frekuensi kumulatif 21 – 25 3 3 26 – 30 9 12 31 – 35 4 16 36 – 40 10 26 41 – 45 3 29 46 – 50 11 40 Akan dicari desil kelima 𝐷5 dari data pada tabel di samping. Interval desil ke-5 𝐷5 terletak pada 36 – 40. 𝑛 = 40; 𝐿5 = 35,5; 𝑓5 = 10; 𝐹5 = 16; dan 𝑐 = 5 𝐷5 = 35,5 + 5 5 10 ∙ 40 − 16) 10 = 37,5
  • 13. Persentil Persentil adalah suatu nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama. Persentil terdiri dari persentil pertama, persentil ke-2, …, persentil ke-99. Persentil untuk data tunggal Letak 𝑃𝑖 = Data ke- 𝑖(𝑛+1) 100 atau 𝑋𝑖(𝑛+1) 100 Persentil untuk data berkelompok Persentil 𝑃𝑖 = 𝐿𝑖 + 𝑐 𝑖 100 𝑛−𝐹𝑖 𝑓𝑖 Contoh Persentil ke-30 𝑃30 dari data di samping adalah 30 100 ∙ 50 = 15; Kelas 𝑃30 adalah 50 – 59, maka 𝐿30 = 49,5; 𝐹30 = 5; 𝑓30 = 14; 𝑐 = 10, maka 𝑃30 = 𝐿30 + 𝑐 30 100 𝑛−𝐹30 𝑓30 = 49,5 + 10 15−5 14 = 56,64 Interval Frekuensi Frekuensi kumulatif 40 – 49 5 5 50 – 59 14 19 60 – 69 16 35 70 – 79 12 47 80 – 89 3 50 total 50 -
  • 14. 6.4 Ukuran Penyebaran Data Jika 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛−1, 𝑥𝑛 adalah suatu kumpulan data dan 𝑥1= data terkecil, 𝑥𝑛= data terbesar, 𝑄1= kuartil bawah, 𝑄2 = 𝑥 = median, 𝑄3= kuartil atas, maka 𝑥1, 𝑥𝑛, 𝑄1, 𝑄2, 𝑄3 disebut statistik lima serangkai. Jangkauan Jangkauan (J) adalah selisih dari statistik maksimum dan statistik minimum. 𝐽 = 𝑥𝑛 − 𝑥1 Jangkauan antarkuartil Jangkauan antarkuartil atau hamparan adalah selisih antara kuartil atas dengan kuartil bawah. 𝐻 = 𝑄3 − 𝑄1
  • 15. Simpangan kuartil 𝑄𝑑 = 1 2 (𝑄3 − 𝑄1) Simpangan kuartil 𝑄𝑑 adalah setengah dari selisih antarkuartil atas dan kuartil bawah. Simpangan rata-rata Simpangan rata-rata dari data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 didefinisikan sebagai: 𝑆𝑟 = 𝑖=1 𝑛 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥 𝑖=1 𝑛 𝑓𝑖 𝑆𝑟 = 𝑖=1 𝑛 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥 𝑛 Dengan: 𝑥𝑖= data ke-i n = ukuran data 𝑥 = rataan (mean) Simpangan rata-rata apabila data berkelompok Dengan: 𝑥𝑖= nilai tengah ke-i 𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-i 𝑥 = rataan (mean)
  • 16. Ragam (variansi) Jika diketahui data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 maka ragam 𝜎2 didefinisikan sebagai: 𝜎2 = 𝑖=1 𝑛 𝑥𝑖 − 𝑥 2 𝑛 dengan: 𝑥𝑖= data ke-i n = ukuran data 𝑥 = rataan (mean) 𝜎2 = 𝑖=1 𝑛 𝑓𝑖 𝑥𝑖 − 𝑥 2 𝑖=1 𝑛 𝑓𝑖 Untuk data berkelompok Dengan: 𝑥𝑖= nilai tengah kelas ke-i 𝑓𝑖 = frekuensi kelas ke-i 𝑥 = rataan (mean) 𝑓𝑖= jumlah frekuensi Untuk data tunggal 𝜎2 = 𝑖=1 𝑛 𝑥𝑖 𝑛 − 𝑖=1 𝑛 𝑥𝑖 𝑛 2 atau
  • 17. Contoh Ragam dari data 4, 5, 6, 7, 8, 6 adalah 𝑥 = 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 6 6 = 36 6 = 6 Ragam = (4−6)2+(5−6)2+(6−6)2+(7−6)2+(8−6)2+(6−6)2 6 = 4 + 1 + 0 + 1 + 4 + 0 6 = 1,67 Simpangan Baku (Standar Deviasi) Jika diketahui data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥𝑛 maka simpangan baku (𝜎) didefinisikan sebagai: 𝜎 = 𝑖=1 𝑛 𝑥𝑖 − 𝑥 2 𝑛 Simpangan baku σ = (4−6)2+(5−6)2+(6−6)2+(7−6)2+(8−6)2+(6−6)2 6 = 4+1+0+1+4+0 6 = 1,29 𝜎 = 𝑖=1 𝑛 𝑥𝑖 𝑛 − 𝑖=1 𝑛 𝑥𝑖 𝑛 2 atau
  • 18. 6.4 Diagram Pencar Diagram pencar atau scatter plot adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara dua kelompok data yang digambarkan dalam bentuk titik-titik (points) pada bidang koordinat Cartesius. Jika titik-titik pada diagram pencar membentuk pola yang menyerupai garis lurus dengan kemiringan positif (miring ke atas dari kiri ke kanan), maka terdapat hubungan positif atau korelasi positif antara dua kelompok data. Korelasi positif
  • 19. Jika titik-titik pada diagram pencar membentuk pola yang menyerupai garis lurus dengan kemiringan negatif (miring ke bawah dari kiri ke kanan), maka terdapat hubungan negatif atau korelasi negatif antara dua kelompok data. Korelasi negatif Jika titik-titik pada diagram tampak menyebar secara acak, maka hubungan antaradua kelompok data semakin rendah atau tidak ada korelasi. Tidak ada Korelasi
  • 20. Contoh Gambar diagram pencar dari himpunan 1, 2 , 2, 3 , 3, 5 , 4, 7 , 5, 7 , 6, 9 , 7, 8 , 8, 10 , 9, 13 , (10, 15) 0 5 10 15 20 0 2 4 6 8 10 12 Berdasarkan sebaram titik-titik, titik-titik tersebut membentuk pola menyerupai garis lurus dengan kemiringan positif. Jadi, terdapat hubungan positif antara x dan y.

Editor's Notes

  1. Teks warna “MTK” diubah sesuai cover dan tingkat kelas