SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
DR. HASANI AHMAD SAID, MA
Dosen Tetap Ilmu Alquran dan
Tafsir UIN Jakarta & Direktur
PUSIAT (Pusat Studi Ilmu
Alquran dan Tafsir) Elhasani
E-mail:
hasaniahmadsaid@uinjkt.ac.id /
0815 74 2030 74
DisampaIkan Pada Diskusi
FORSILADI
Jumat, 25 Februari 2022
Jakarta
Meminjam Clifford Geertz dalam The Religion of Javayang menyatakan
bahwa Islam Indonesia sangat kaya dengan polarisasinya; seperti: Islam
abangan, Islam puritan, Islam skriptualis, Islam substantif, Islam literal, Islam
ekstrim, Islam militan, Islam tradisionalis, Islam modernis, dan sebagainya.
Meski bukan barang baru, dalam catatan saya, istilah Islam Nusantara
kembali mencuat pasca digelarnya acara pembukaan Istighosah jelang
Ramadhan dalam rangka pembukaan Munas ormas Islam terbesar di
Indoensia, Nahdlatul Ulama, di Masjid Istiqlal hari Minggu 14 Juni 2015.
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, ketua Umum PBNU: “NU akan
mengawal dan memperjuangkan model Islam Nusantara” dalam
sambutan Munas NU yang bertajuk “Meneguhkan Islam
Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”.
KH. Hasyim
Muzadi
lebih
senang
menggunak
an istilah
Islam
Rahmatan
lil ‘Alamin.
Azyumardi Azra mengatakan
bahwa Islam Nusantara adalah
Islam distingtif sebagai hasil
interaksi, kontekstualisasi,
indigenisasi dan
vernakularisasi Islam universal
dengan realitas sosial, budaya
dan agama di Indonesia.
Ortodoksi Islam Nusantara
(kalam Asy'ari, fikih mazhab
Syafi'i, dan tasawuf Ghazali)
menumbuhkan
karakter wasathiyah yang
moderat dan toleran. Islam
Nusantara yang kaya dengan
warisan Islam (Islamic legacy)
menjadi
harapan renaisans peradaban
Islam global.
Dengan
demikian
Islam
Nusantara
adalah
ajaran Islam
yang
dikembangk
an di
kepulauan
Indonesia.
Khazanah Islam
Nusantara adalah
jaringan ulama yang
mengakar di
Nusantara dalam hal
ini adalah Indonesia.
Bahkan nusantara
bisa juga dipahami
meluas hingga negara
tetangga; Malaysia,
Brunei Darussalam,
Singapura, Thailand
dan di Selatan
Pilipina. Jaringan
ulama dalam tulisan
ini lebih menitik
beratkan pada ulama
tafsir Nusantara.
Meskipun tidak
menafikan juga
jaringan ulama dalam
bidang keilmuan lain
seperti tasawuf, fikih,
dan dalam rumpun
kajian Islam lainnya.
Jadi, Tafsir
Nusantara
di sini
adalah
khazanah
keilmuan
ulama
Nusantara
di bidang
Tafsir al-
Qur’an.
“Paling tidak ada dua aspek
transmisi ulama tafsir melahirkan
dan mengembangkan ilmu tafsir.
Pertama, melalui aktifitas
pengajian, dan yang kedua melalui
jalur penulisan. Melalui kedua jalur
ini transmisi ulama tafsir hingga
saat terus mengalami
perkembangannya baik.”
Sudah ada pada pertengahan abad XVI ditandai dengan lahirnya
Hamzah Fansuri yang punya nama lengkap Syaykh ‘Amir al-Dîn ‘Abd
al-Rauf bin ‘Ali al-Fansûrî.
Selanjutnya dilanjutkan muridnya bernama
Syamsuddin Sumatrani menulis Jauhar al-Haqaiq.
Abad XVII ditemukan tafsir Q.s. al-Kahfi (18): 9 yang
tersimpan di Universitas Cambridge.
Hal ini menunjukkan kehebatan pemikiran bangsa Indonesia
menghasilkan ilmu-ilmu tradisional yang pengaruhnya hingga ke
Asia Tenggara dan dunia Islam lainnya.
• Setelahnya baru muncul kitab Tarjuman al-
Mustafid karya ‘Abd al-Rauf Singkel (1615-
1893 M.) ditulis tahun 1675, cetak pertama di
Istambul.
• Karya ini menurut A.H. Johns dianggap
sebagai terjemahan al-Baidhawi (w. 685
H./1286 M.) yang berjudul Anwar al-tanzil wa
Asrar al-Ta’wil.
• Namun, Peter Riddel menyangsikan pendapat
ini, dengan alasan Tafsir Baydhawi, Jalalain,
dan Khazin menjadi referensi Tarjuman al-
Mustafid. Dan Tafsir Jalalain mendapat porsi
• Masa penjajahan (1600-1942) rentang waktu
antara ‘Abdurrauf Singkel dan al-Nawawi
(1813-1897 M./1230-1314 H.) atau saya
mengistilahkan dua karya ulama tafsir ini
sebagai embrio pijakan penulisan tafsir Al-
Qur’an di Asia tenggara. Setelahnya
ditemukan kitab Faraid al-Qur’an, sayangnya
tidak ditemukan penulisnya. Konon,
manuskripnya tersimpan di Universitas
Amsterdam. Diketahui dari karya Jami’ al-
Jawami’ al-Mushannafat: Majmu Kitab
• Dua sosok ulama peletak dasar tafsir nusantara
yaitu: Syaikh Hamzah Fansuri dan Syaikh
Syamsuddin Sumatrani.
• Hamzah Fansuri dikenal sebagai ulama sufi dan sastrawan
yang hidup abad ke-16. ia berasal dari Barus (skrg ada di
Prov. Sumatera Utara). Nama al-Fansuri berasal dari kata
Pancur, kota kecil di pesisir Barat Tapanuli Tengah. Pada
masa kerajaan Aceh Darussalam kampung Fansur dikenal
sebagai pusat pendidikan Islam di Aceh Tengah. Ia dikenal
penganut aliran wahdat al-wujud.
• Syamsuddin Sumatrani seorang ulama besar dari Pasai
(Aceh) abad 16 dan 17. ia meninggal dalam pertempuran
dengan Portugis di Malaka tahun 1630 M. /1040 H. ia juga
Mufti dan penasihat Sultan Iskandar Muda.
• Dua sosok ulama rool model tafsir nusantara yaitu:
• Pada abad ke-20an inilah perkembangan tafsir nusantara selain banyak
dipengaruhi dari Mesir yang dicetuskan oleh Sheikh Muhammad
‘Abduh (1849-1905) yang kemudiannya dikembangkan oleh murid-
muridnya sehingga menjalar ke Nusantara melalui tokoh-tokoh
reformis.
• Di Malaysia misalnya ada Sheikh Tahir Jalaluddin (1869-1956), Syed
Sheikh al-Hadi (1867-1934), Mustafa Abdul Rahman (l918-1968), Abu
Bakar al-Ashaari (1904-1970).
• Indonesia diwakili Hamka (1908-1981), A. Hasan (1887-1958), Hasbi as-
Siddiqi (1904-1975), M. Quraish Shihab (1944-sekarang), dan lain-lain.
• Thailand tidak begitu terpengaruh oleh penyebaran dari Mesir ini,
Thailand banyak dipengaruhi oleh Tafsir dari Hijaz.
• Sedangkan Brunei tidak terpengaruh oleh kedua ulama tafsir tersebut
lantaran menggunakan pendekatan yang tersendiri sejak dahulu.
• Tafsir yang terkenal di Singapora adalah ‘Abr Al-Athir oleh Tuangguru
KH. Sonhaji yang sangat fenomenal dan memberikan sumbangan yang
sangat sifnifikan untuk ilmu tafsir di Asia Tenggara.
• Sekitar abad ke-XVII M. telah ditemukan bukti
paling awal di Nusantara setelah lebih dari
300 tahun sejak komunitas Muslim Nusantara
itu mulai mewujudkan dirinya dalam
kekuasaan politik, yaitu di Cambridge yang
memuat tafsir surat al-Kahfi. Kajian Al-Qur’an
dipelopori oleh ‘Abd al-Ra’u>f al-Sinki>li>
yang menulis kitab dengan berjudul
Tarjuma>n al-Mustafi>d. Dua karya inilah
yang menjadi embrio pijakan penulisan tafsir
Al-Qur’an di Asia tenggara.
• Upaya rintisan ini kemudian diikuti oleh Shaykh Nawa>wi> al-
Bantani>, Munawar Khalil, A. Hasan Bandung, Mahmud Yunus, Oemar
Bakri, Hasbi Ash-Shiddiqy, Hamka, H. Zainuddin Hamidy dan
Fachruddin Hs, Kasim Bakri. Shaykh Nawawi al-Bantani, menulis tafsir
bertajuk Mara>h} Labi>d li> Kashfi Ma’na Qur’a>n al-Maji>d, atau
dikenal juga dengan Tafsi>r al-Muni>r. Dicetak di Kairo, al-H}alabi,
1887.
• Munawar Chalil, Tafsi>r al-Qur’a>n Hidayatur Rahman, (Jakarta: Siti
Sjamsiah, 1958).
• Ahmad Hasan, Al-Furqa>n: Tafsir al-Qur’an (Bangil: Persatuan, 1406
H.).
• Mahmud Yunus, Tafsi>r Qur’a>n Karim (Jakarta: Pustaka Mahmudiyah,
1957).
• Oemar Bakri, Tafsir Rahmat (Jakarta: Mutiara, 1983).
• Hasbi Ash-Shiddiqy, Tafsir An-Nur (Jakarta: Bulan Bintang, 1976).
• Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982).
• Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs, Tafsir al-Qur’an (Jakarta:
• Dalam bahasa-bahasa daerah, upaya ini
dilanjutkan oleh Kemajuan Islam Yogyakarta,
Bisyri Mus}tahafa Rembang, R. Muhammad
Adnan dan Bakri Syahid. Kemajuan Islam
Yogyakarta, Quran Kejawen Sundawiyah.
• Bisyri Mushtahafa Rembang, al-Ibri>z, 1960.
• R. Muhammad Adnan, Al-Qur’an Suci Basa
Jawi, 1969.
• Bakri Syahid, Al-Huda, 1972
• Upaya-upaya ini bahkan lebih
diseriusi oleh Pemerintah RI
melalui proyek penerjemahan.
Selanjtnya, atas usul Musyawarah
kerja Ulama Al-Qur’an ke XV (23-24
Maret 1989), disempurnakan oleh
pusat penelitian dan
pengembangan Lektur Agama
bersama Lajnah Pentashih Al-
• Howard M. Federspiel dalam penelitiannya, kurang lebih
disebut 48 tafsir popular di Indonesia: Di antara 48
mufassir yang Federspiel sebut adalah, Munawar Khalil,
Aboe Bakar Atjeh, Bahrum Rangkuti, Jamaluddin Kafie,
Oemar Bakrie, Joesoef Sou’eb, M. Hasbi al-Shiddiqy,
Masjfuk Zuhdi, A. Hasan, Qomaruddin Hamidy, Mahmud
Yunus, Hamka, Abdul Halim Hasan, Tafsir Depag, Bachtiar
Surin, Sukmadjadja Asyarie, Badarutthanan Akasah,
Syahminan Zaini, MS. Khalil, Qamaruddin Saleh Nasikun,
Bey Arifin, Labib MZ, A. Hanafi, Hadiyah Salim, M. Ali
Usman, Khadijatus Shalihah, A. Muhaimin Zen, Datuk
Tombak Alam, A. Djohansjah, Ismail Tekan, T. Atmadi
Usman, Abu Hanifah, Zainal Abidin Ahmad, HB. Jassin,
Mahfudi Sahli, Dja’far Amir, Muslih Maruzi, Abdul Aziz
Masyhuri, M. Munir Farunama, Syahminan Zaini, M. Ali
Husayn, A. Syafi’I Ma’arif, Dawan Raharjo, Azwar Anar,
Imam Munawwir, Z. Kasijan, Nazwar Syamsu, M. Quraish
Shihab.
Gaya dan tipologi tafsir nusantara tidak lepas dari
transmisi tradisi tafsir Hijaz, Azhari, dan sarjana Barat.
Hijaz di sini adalah transmisi cara penulisan, pemikiran
dan tradisi tafsir yang berkembang di Makkah maupun
Madinah. Kemudian, tafsir nusantara juga memiliki
ketersambungan dan keterikatan kuat dengan pola
pikir al-Azhar Mesir yang banyak melahirkan ulama-
ulama nusantara yang secara tidak langsung ikut
menyumbangkan pemikiranannya dalam menelurkan
karya tafsir nusantara. Kedua sisi ini lebih kental
mencuat pada abad XVI hingga awal abad XX.
• 1. Jalur Hijazi Saudi Arabia
• Mata rantai Timur Tengah dengan tanah jawa (nusantara) sebenarnya telah
terjadi jauh sebelum lahirnya nabi muhammad saw. Ahmad Mansur
Suryanegara, Api Sejarah 1, (Bandung: Penerbit Salamadani, 2012).
• Sejak abad ke-7 M atau abad pertama hijriyah, nusantara sudah membangun
hubungan dengan timur tengah baik dalam bidang ekonomi, politik dan
religi.
• Hubungan ini semakin kuat pada abad ke-16. Terlihat dengan adanya
kerjasama antara kesultanan aceh dengan dinasti ‘Utsmani.
• Hubungan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dengan timur Tengah tidak
hanya terbatas pada Dinasti ‘Utsmani saja. Bahkan, tahun 1970-an, Aceh
secara regular menerima ulama terkemuka dari Hijaz, Mesir dan Gujarat.
• pada abad ke 19 misalnya, banyak ulama berpengalaman yang hidup
berjuang mengembangkan Islam di Indonesia. Tercatat dalam sejarah,
banyak ulama yang telah mengenyam manisnya belajar ilmu di tanah Nabi,
para ulama itu misalnya Ahmad Khatib, Minangkabau, Muhammad Nawawi al-
Bantentany, Diponegoro, Ahmad Rifa’i dari Jawa Tengah, kiai Khalil dari
Madura, dan Arsyad al-Banjari dari Kalimantan dimana seluruh ulama
tersebut “Mekah based” dan secara fiqih Syafiiyah.
• Aceh, Banten, dan Mataram dalam catatan Azyumardi, ada pula kerajaan
• 2. Jalur Azhari Mesir
• Al-Azhar merupakan Universitas tertua, tidak hanya di dunia
Islam, namun juga di seluruh dunia. Hal itu karena universitas-
universitas di Amerika dan Eropa baru didirikan dua abad
setelah berdirinya Al-Azhar, seperti Universitas Paris didirikan
pada abad ke-12 Masehi, Universitas Oxford di Inggris pada abad
ke-13, demikian juga universitas-universitas Eropa lainnya.
• ditilik awal abad ke-20, Mesir mempunyai peranan yang paling
berpengaruh terhadap perkembangan tafsir di Nusantara. Tokoh
mufassir yang menjadi idola baik dari sisi pemikirannya maupun
dari karyanya adalah Grand Syaikh Muhammad ‘Abduh (1849-
1905 M.) yang kemudian ditularkan dan dikembangkan
pemikiran-pemikirannya oleh murid-muridnya seperti
Muhammad Rasyid Ridha (1865 M.-1935 M.) dan Musthafa al-
Maraghi (1881-1945 M.).
• Pemikiran Abduh dalam bidang tafsir disebarluaskan di
Indoensia di antaranya oleh Hamka (1908 M.-1981 M.), A. Hasan
(1887 M.-1958 M.), Hasbi as-Shiddiqi (1904 M.-1975 M,), Quraish
Shihab (1944 M. – sekarang) dll.
• Riddell menuturkan muslim Arab berhasil menguasai Sind di baratlaut
India pada abad ke-8 M, Islam tidak berhasil membangun eksistensinya di
daerah itu hingga munculnya kesultanan Delhi pada abad ke-12.
• Riddell menuturkan bahwa dikalanagan ulama Delhi pada abad ke-12 dan
ke 13 Tafsir al-Zamakhsyari dan al-Baydhawi menjadi rujukan di India.
• Mahmud Yunus menulis bahwa sebagian terjemahan tafsir dalam Bahasa
Indonesia dengan judul Tarikh al-Qur’an diterbitkan di Medan pada tahun
1941 oleh Adnan Lubis yang juga lulusan Perguruan Tinggi Nadwa,
Lucknow, India meskipun edisi dan cetakan terbatas dalam
penyebarannya.
• Azyumardi menjelaskan tarikat Qadariyah menuturkan Muhammad Yusuf
bin ‘Abdullah Abu al-Mahasin al-Taj al-Khalwati al-Makassari mengikuti al-
Raniri ke India, dia juga belajar dengan ‘Umar bin ‘Abd Allah Ba Syaiban al-
Tarimi al-Hadhrami (w. 1066/1656), guru al-Raniry.
• Guru al-Raniri dari India adalah Abu Hafs ‘Umar bin Abdullah ini sangat
dikenal di wilayah Gujarat sebagai Sayyid ‘Umar al-Alaydrus. Ba Syaiban
sama halnya dengan al-Makassari, sama-sama berasal dari Hadrami,
tepatnya dari Aydarussiyah di Tarim, salah satu pusat pengetahuan Islam
di Arab Selatan. Ba Syaiban guru al-Raniri merupakan salah satu mata
rantai penting, yang menghubungkan berbagai tradisi pengetahuan Islam.
DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir Nusantara

More Related Content

What's hot

Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum IslamImam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
karina_auliaa
 
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahPend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Qhaiyum Shah
 
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
Nurul Husna
 

What's hot (20)

laporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdflaporan Hp sosial-pdf
laporan Hp sosial-pdf
 
Ulum hadith
Ulum hadithUlum hadith
Ulum hadith
 
Pencerakinan Reflektif Perkembangan Ilmu Sains
Pencerakinan Reflektif Perkembangan Ilmu Sains Pencerakinan Reflektif Perkembangan Ilmu Sains
Pencerakinan Reflektif Perkembangan Ilmu Sains
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
 
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum IslamImam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
 
Mengenal syeikh ismail bin abdul muthalib al asyi
Mengenal syeikh ismail bin abdul muthalib al asyiMengenal syeikh ismail bin abdul muthalib al asyi
Mengenal syeikh ismail bin abdul muthalib al asyi
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Mengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
Mengenal Kitab Al Umm - Imam SyafieMengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
Mengenal Kitab Al Umm - Imam Syafie
 
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahPend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
 
Corak Sastra Tafsir Nusantara by Hasani Ahmad Said Proposal Tesis FAH UIN Jak...
Corak Sastra Tafsir Nusantara by Hasani Ahmad Said Proposal Tesis FAH UIN Jak...Corak Sastra Tafsir Nusantara by Hasani Ahmad Said Proposal Tesis FAH UIN Jak...
Corak Sastra Tafsir Nusantara by Hasani Ahmad Said Proposal Tesis FAH UIN Jak...
 
Fiqh al sirah 1
Fiqh al sirah 1Fiqh al sirah 1
Fiqh al sirah 1
 
Musnad imam hambali
Musnad imam hambaliMusnad imam hambali
Musnad imam hambali
 
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
 
Pengantar Fiqh Sirah
Pengantar Fiqh SirahPengantar Fiqh Sirah
Pengantar Fiqh Sirah
 
Biodata
BiodataBiodata
Biodata
 
Bm 2 kandung
Bm 2 kandungBm 2 kandung
Bm 2 kandung
 
Imam syafi'i
Imam syafi'iImam syafi'i
Imam syafi'i
 
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
 
Teknik penyusunan materi bimluh dgn tafsir terurai & tematik 2018
Teknik penyusunan materi bimluh  dgn tafsir terurai & tematik 2018Teknik penyusunan materi bimluh  dgn tafsir terurai & tematik 2018
Teknik penyusunan materi bimluh dgn tafsir terurai & tematik 2018
 

Similar to DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir Nusantara

Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Fatihunnada
 
Aliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesiaAliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesia
Ramlee Nooh
 
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamSejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Brenda Andreansyah
 
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu DawudStudi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
Intan El-Durroty
 
konsep pendidikan ibnu rusyd (f).docx
konsep pendidikan ibnu rusyd (f).docxkonsep pendidikan ibnu rusyd (f).docx
konsep pendidikan ibnu rusyd (f).docx
UkhyAverroes
 
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxKEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
InezAuliana
 
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
akmalwailissa
 

Similar to DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir Nusantara (20)

Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
 
SII KEL.5.pptx
SII KEL.5.pptxSII KEL.5.pptx
SII KEL.5.pptx
 
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdfTokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
Tokoh-Tokoh Islam Presentasi PAI SMA/SMK.pdf
 
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
Critical Review - Disertasi Transmisi Hadis Nusantara (Fatihunnada)
 
Aliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesiaAliran syiah di_indonesia
Aliran syiah di_indonesia
 
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
Corak keagamaan di indonesia pada abad 16
 
Bab 1 sejarah perkembangan mazhab syafie
Bab 1 sejarah perkembangan mazhab syafieBab 1 sejarah perkembangan mazhab syafie
Bab 1 sejarah perkembangan mazhab syafie
 
Hadist tabiin
Hadist tabiinHadist tabiin
Hadist tabiin
 
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UI...
 
Doc 20161117-wa0040
Doc 20161117-wa0040Doc 20161117-wa0040
Doc 20161117-wa0040
 
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptxLiteratur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
 
Sejarah Pengetahuan Islam
Sejarah Pengetahuan IslamSejarah Pengetahuan Islam
Sejarah Pengetahuan Islam
 
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan IslamSejarah Ilmu Pengetahuan Islam
Sejarah Ilmu Pengetahuan Islam
 
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu DawudStudi Kitab Hadits Abu Dawud
Studi Kitab Hadits Abu Dawud
 
konsep pendidikan ibnu rusyd (f).docx
konsep pendidikan ibnu rusyd (f).docxkonsep pendidikan ibnu rusyd (f).docx
konsep pendidikan ibnu rusyd (f).docx
 
Rasyid Ridha dan Mustafa Kemal Attaturk
Rasyid Ridha dan Mustafa Kemal AttaturkRasyid Ridha dan Mustafa Kemal Attaturk
Rasyid Ridha dan Mustafa Kemal Attaturk
 
Fikih kel 5
Fikih kel 5Fikih kel 5
Fikih kel 5
 
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxKEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
 
Materi Ke-NU-an 7 smt gasal
Materi Ke-NU-an 7 smt gasalMateri Ke-NU-an 7 smt gasal
Materi Ke-NU-an 7 smt gasal
 
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
Sejarah kelompok kerajaan islam xi.is 2
 

More from Hasaniahmadsaid

More from Hasaniahmadsaid (20)

Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptxDr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Sejarah al-Qur'ab - MRAH - Sabtu 9 Sep 23.pptx
 
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
Dr. KH. Hasani Ahmad Said, M.A. - Dalil-dalil-Perayaan-Maulid-Nabi-Muhammad-S...
 
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdfKarya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
Karya Dr. Hasani Ahmad Said, M.A..pdf
 
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfCv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
 
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdfDr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
Dr- Hasani 04-Jul-2022 22-16-10.pdf
 
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptxTafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
Tafsir Ijmali Tadabur atas Tafsir Surah al-Anfal.pptx
 
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptxtvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
 
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdfCv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
Cv Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. pdf feb 2022 (1).pdf
 
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
 
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Wearing Veil in Persp...
 
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
Hasani Ahmad Said at. all. - The Review Of Castration Punishment For Pedophil...
 
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
Jurnal IRATDE - Hasani Ahmad Said et. all. - The Polemic Prohibition of Weari...
 
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdfHasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
Hasani Ahmad Said - Jurnal Afkaruna - Kalimatun Sawa‘ - 5761-23418-1-PB.pdf
 
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
Hasani Ahamad Said at. all. - The Digital Al-Qur'an Viewed by Indonesian Musl...
 
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
Dr. Hasani AHmad Said, M.A. - Masjid Asmaul Husna - I'jaz Alquran dalam Hal P...
 
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptxMasjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
Masjid al-Bina Senayan - Ketika Usia 40 Tahun - Dr. Hasani Ahmad Said.pptx
 
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI  - JEJAK PERADABAN MADINAH ...DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI  - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI - JEJAK PERADABAN MADINAH ...
 
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
DR. HASANI AHMAD SAID, M.A. - SERAMBI ISLAMI TVRI KERAGAMAN SERAMBI ISLAMI 19...
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Serambi Islami TVRI - Keutamaan Surah Yasin - S...
 
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
 

Recently uploaded

Recently uploaded (9)

Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

DR. Hasani Ahmad Said, M.A. - Corak dan Jaringan Ulama Tafsir Nusantara

  • 1. DR. HASANI AHMAD SAID, MA Dosen Tetap Ilmu Alquran dan Tafsir UIN Jakarta & Direktur PUSIAT (Pusat Studi Ilmu Alquran dan Tafsir) Elhasani E-mail: hasaniahmadsaid@uinjkt.ac.id / 0815 74 2030 74 DisampaIkan Pada Diskusi FORSILADI Jumat, 25 Februari 2022 Jakarta
  • 2.
  • 3. Meminjam Clifford Geertz dalam The Religion of Javayang menyatakan bahwa Islam Indonesia sangat kaya dengan polarisasinya; seperti: Islam abangan, Islam puritan, Islam skriptualis, Islam substantif, Islam literal, Islam ekstrim, Islam militan, Islam tradisionalis, Islam modernis, dan sebagainya. Meski bukan barang baru, dalam catatan saya, istilah Islam Nusantara kembali mencuat pasca digelarnya acara pembukaan Istighosah jelang Ramadhan dalam rangka pembukaan Munas ormas Islam terbesar di Indoensia, Nahdlatul Ulama, di Masjid Istiqlal hari Minggu 14 Juni 2015. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, ketua Umum PBNU: “NU akan mengawal dan memperjuangkan model Islam Nusantara” dalam sambutan Munas NU yang bertajuk “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”.
  • 4. KH. Hasyim Muzadi lebih senang menggunak an istilah Islam Rahmatan lil ‘Alamin. Azyumardi Azra mengatakan bahwa Islam Nusantara adalah Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi dan vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya dan agama di Indonesia. Ortodoksi Islam Nusantara (kalam Asy'ari, fikih mazhab Syafi'i, dan tasawuf Ghazali) menumbuhkan karakter wasathiyah yang moderat dan toleran. Islam Nusantara yang kaya dengan warisan Islam (Islamic legacy) menjadi harapan renaisans peradaban Islam global.
  • 5. Dengan demikian Islam Nusantara adalah ajaran Islam yang dikembangk an di kepulauan Indonesia. Khazanah Islam Nusantara adalah jaringan ulama yang mengakar di Nusantara dalam hal ini adalah Indonesia. Bahkan nusantara bisa juga dipahami meluas hingga negara tetangga; Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand dan di Selatan Pilipina. Jaringan ulama dalam tulisan ini lebih menitik beratkan pada ulama tafsir Nusantara. Meskipun tidak menafikan juga jaringan ulama dalam bidang keilmuan lain seperti tasawuf, fikih, dan dalam rumpun kajian Islam lainnya. Jadi, Tafsir Nusantara di sini adalah khazanah keilmuan ulama Nusantara di bidang Tafsir al- Qur’an.
  • 6. “Paling tidak ada dua aspek transmisi ulama tafsir melahirkan dan mengembangkan ilmu tafsir. Pertama, melalui aktifitas pengajian, dan yang kedua melalui jalur penulisan. Melalui kedua jalur ini transmisi ulama tafsir hingga saat terus mengalami perkembangannya baik.”
  • 7. Sudah ada pada pertengahan abad XVI ditandai dengan lahirnya Hamzah Fansuri yang punya nama lengkap Syaykh ‘Amir al-Dîn ‘Abd al-Rauf bin ‘Ali al-Fansûrî. Selanjutnya dilanjutkan muridnya bernama Syamsuddin Sumatrani menulis Jauhar al-Haqaiq. Abad XVII ditemukan tafsir Q.s. al-Kahfi (18): 9 yang tersimpan di Universitas Cambridge. Hal ini menunjukkan kehebatan pemikiran bangsa Indonesia menghasilkan ilmu-ilmu tradisional yang pengaruhnya hingga ke Asia Tenggara dan dunia Islam lainnya.
  • 8. • Setelahnya baru muncul kitab Tarjuman al- Mustafid karya ‘Abd al-Rauf Singkel (1615- 1893 M.) ditulis tahun 1675, cetak pertama di Istambul. • Karya ini menurut A.H. Johns dianggap sebagai terjemahan al-Baidhawi (w. 685 H./1286 M.) yang berjudul Anwar al-tanzil wa Asrar al-Ta’wil. • Namun, Peter Riddel menyangsikan pendapat ini, dengan alasan Tafsir Baydhawi, Jalalain, dan Khazin menjadi referensi Tarjuman al- Mustafid. Dan Tafsir Jalalain mendapat porsi
  • 9. • Masa penjajahan (1600-1942) rentang waktu antara ‘Abdurrauf Singkel dan al-Nawawi (1813-1897 M./1230-1314 H.) atau saya mengistilahkan dua karya ulama tafsir ini sebagai embrio pijakan penulisan tafsir Al- Qur’an di Asia tenggara. Setelahnya ditemukan kitab Faraid al-Qur’an, sayangnya tidak ditemukan penulisnya. Konon, manuskripnya tersimpan di Universitas Amsterdam. Diketahui dari karya Jami’ al- Jawami’ al-Mushannafat: Majmu Kitab
  • 10. • Dua sosok ulama peletak dasar tafsir nusantara yaitu: Syaikh Hamzah Fansuri dan Syaikh Syamsuddin Sumatrani. • Hamzah Fansuri dikenal sebagai ulama sufi dan sastrawan yang hidup abad ke-16. ia berasal dari Barus (skrg ada di Prov. Sumatera Utara). Nama al-Fansuri berasal dari kata Pancur, kota kecil di pesisir Barat Tapanuli Tengah. Pada masa kerajaan Aceh Darussalam kampung Fansur dikenal sebagai pusat pendidikan Islam di Aceh Tengah. Ia dikenal penganut aliran wahdat al-wujud. • Syamsuddin Sumatrani seorang ulama besar dari Pasai (Aceh) abad 16 dan 17. ia meninggal dalam pertempuran dengan Portugis di Malaka tahun 1630 M. /1040 H. ia juga Mufti dan penasihat Sultan Iskandar Muda. • Dua sosok ulama rool model tafsir nusantara yaitu:
  • 11. • Pada abad ke-20an inilah perkembangan tafsir nusantara selain banyak dipengaruhi dari Mesir yang dicetuskan oleh Sheikh Muhammad ‘Abduh (1849-1905) yang kemudiannya dikembangkan oleh murid- muridnya sehingga menjalar ke Nusantara melalui tokoh-tokoh reformis. • Di Malaysia misalnya ada Sheikh Tahir Jalaluddin (1869-1956), Syed Sheikh al-Hadi (1867-1934), Mustafa Abdul Rahman (l918-1968), Abu Bakar al-Ashaari (1904-1970). • Indonesia diwakili Hamka (1908-1981), A. Hasan (1887-1958), Hasbi as- Siddiqi (1904-1975), M. Quraish Shihab (1944-sekarang), dan lain-lain. • Thailand tidak begitu terpengaruh oleh penyebaran dari Mesir ini, Thailand banyak dipengaruhi oleh Tafsir dari Hijaz. • Sedangkan Brunei tidak terpengaruh oleh kedua ulama tafsir tersebut lantaran menggunakan pendekatan yang tersendiri sejak dahulu. • Tafsir yang terkenal di Singapora adalah ‘Abr Al-Athir oleh Tuangguru KH. Sonhaji yang sangat fenomenal dan memberikan sumbangan yang sangat sifnifikan untuk ilmu tafsir di Asia Tenggara.
  • 12. • Sekitar abad ke-XVII M. telah ditemukan bukti paling awal di Nusantara setelah lebih dari 300 tahun sejak komunitas Muslim Nusantara itu mulai mewujudkan dirinya dalam kekuasaan politik, yaitu di Cambridge yang memuat tafsir surat al-Kahfi. Kajian Al-Qur’an dipelopori oleh ‘Abd al-Ra’u>f al-Sinki>li> yang menulis kitab dengan berjudul Tarjuma>n al-Mustafi>d. Dua karya inilah yang menjadi embrio pijakan penulisan tafsir Al-Qur’an di Asia tenggara.
  • 13. • Upaya rintisan ini kemudian diikuti oleh Shaykh Nawa>wi> al- Bantani>, Munawar Khalil, A. Hasan Bandung, Mahmud Yunus, Oemar Bakri, Hasbi Ash-Shiddiqy, Hamka, H. Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs, Kasim Bakri. Shaykh Nawawi al-Bantani, menulis tafsir bertajuk Mara>h} Labi>d li> Kashfi Ma’na Qur’a>n al-Maji>d, atau dikenal juga dengan Tafsi>r al-Muni>r. Dicetak di Kairo, al-H}alabi, 1887. • Munawar Chalil, Tafsi>r al-Qur’a>n Hidayatur Rahman, (Jakarta: Siti Sjamsiah, 1958). • Ahmad Hasan, Al-Furqa>n: Tafsir al-Qur’an (Bangil: Persatuan, 1406 H.). • Mahmud Yunus, Tafsi>r Qur’a>n Karim (Jakarta: Pustaka Mahmudiyah, 1957). • Oemar Bakri, Tafsir Rahmat (Jakarta: Mutiara, 1983). • Hasbi Ash-Shiddiqy, Tafsir An-Nur (Jakarta: Bulan Bintang, 1976). • Hamka, Tafsir al-Azhar, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982). • Zainuddin Hamidy dan Fachruddin Hs, Tafsir al-Qur’an (Jakarta:
  • 14. • Dalam bahasa-bahasa daerah, upaya ini dilanjutkan oleh Kemajuan Islam Yogyakarta, Bisyri Mus}tahafa Rembang, R. Muhammad Adnan dan Bakri Syahid. Kemajuan Islam Yogyakarta, Quran Kejawen Sundawiyah. • Bisyri Mushtahafa Rembang, al-Ibri>z, 1960. • R. Muhammad Adnan, Al-Qur’an Suci Basa Jawi, 1969. • Bakri Syahid, Al-Huda, 1972
  • 15. • Upaya-upaya ini bahkan lebih diseriusi oleh Pemerintah RI melalui proyek penerjemahan. Selanjtnya, atas usul Musyawarah kerja Ulama Al-Qur’an ke XV (23-24 Maret 1989), disempurnakan oleh pusat penelitian dan pengembangan Lektur Agama bersama Lajnah Pentashih Al-
  • 16. • Howard M. Federspiel dalam penelitiannya, kurang lebih disebut 48 tafsir popular di Indonesia: Di antara 48 mufassir yang Federspiel sebut adalah, Munawar Khalil, Aboe Bakar Atjeh, Bahrum Rangkuti, Jamaluddin Kafie, Oemar Bakrie, Joesoef Sou’eb, M. Hasbi al-Shiddiqy, Masjfuk Zuhdi, A. Hasan, Qomaruddin Hamidy, Mahmud Yunus, Hamka, Abdul Halim Hasan, Tafsir Depag, Bachtiar Surin, Sukmadjadja Asyarie, Badarutthanan Akasah, Syahminan Zaini, MS. Khalil, Qamaruddin Saleh Nasikun, Bey Arifin, Labib MZ, A. Hanafi, Hadiyah Salim, M. Ali Usman, Khadijatus Shalihah, A. Muhaimin Zen, Datuk Tombak Alam, A. Djohansjah, Ismail Tekan, T. Atmadi Usman, Abu Hanifah, Zainal Abidin Ahmad, HB. Jassin, Mahfudi Sahli, Dja’far Amir, Muslih Maruzi, Abdul Aziz Masyhuri, M. Munir Farunama, Syahminan Zaini, M. Ali Husayn, A. Syafi’I Ma’arif, Dawan Raharjo, Azwar Anar, Imam Munawwir, Z. Kasijan, Nazwar Syamsu, M. Quraish Shihab.
  • 17. Gaya dan tipologi tafsir nusantara tidak lepas dari transmisi tradisi tafsir Hijaz, Azhari, dan sarjana Barat. Hijaz di sini adalah transmisi cara penulisan, pemikiran dan tradisi tafsir yang berkembang di Makkah maupun Madinah. Kemudian, tafsir nusantara juga memiliki ketersambungan dan keterikatan kuat dengan pola pikir al-Azhar Mesir yang banyak melahirkan ulama- ulama nusantara yang secara tidak langsung ikut menyumbangkan pemikiranannya dalam menelurkan karya tafsir nusantara. Kedua sisi ini lebih kental mencuat pada abad XVI hingga awal abad XX.
  • 18. • 1. Jalur Hijazi Saudi Arabia • Mata rantai Timur Tengah dengan tanah jawa (nusantara) sebenarnya telah terjadi jauh sebelum lahirnya nabi muhammad saw. Ahmad Mansur Suryanegara, Api Sejarah 1, (Bandung: Penerbit Salamadani, 2012). • Sejak abad ke-7 M atau abad pertama hijriyah, nusantara sudah membangun hubungan dengan timur tengah baik dalam bidang ekonomi, politik dan religi. • Hubungan ini semakin kuat pada abad ke-16. Terlihat dengan adanya kerjasama antara kesultanan aceh dengan dinasti ‘Utsmani. • Hubungan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dengan timur Tengah tidak hanya terbatas pada Dinasti ‘Utsmani saja. Bahkan, tahun 1970-an, Aceh secara regular menerima ulama terkemuka dari Hijaz, Mesir dan Gujarat. • pada abad ke 19 misalnya, banyak ulama berpengalaman yang hidup berjuang mengembangkan Islam di Indonesia. Tercatat dalam sejarah, banyak ulama yang telah mengenyam manisnya belajar ilmu di tanah Nabi, para ulama itu misalnya Ahmad Khatib, Minangkabau, Muhammad Nawawi al- Bantentany, Diponegoro, Ahmad Rifa’i dari Jawa Tengah, kiai Khalil dari Madura, dan Arsyad al-Banjari dari Kalimantan dimana seluruh ulama tersebut “Mekah based” dan secara fiqih Syafiiyah. • Aceh, Banten, dan Mataram dalam catatan Azyumardi, ada pula kerajaan
  • 19. • 2. Jalur Azhari Mesir • Al-Azhar merupakan Universitas tertua, tidak hanya di dunia Islam, namun juga di seluruh dunia. Hal itu karena universitas- universitas di Amerika dan Eropa baru didirikan dua abad setelah berdirinya Al-Azhar, seperti Universitas Paris didirikan pada abad ke-12 Masehi, Universitas Oxford di Inggris pada abad ke-13, demikian juga universitas-universitas Eropa lainnya. • ditilik awal abad ke-20, Mesir mempunyai peranan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan tafsir di Nusantara. Tokoh mufassir yang menjadi idola baik dari sisi pemikirannya maupun dari karyanya adalah Grand Syaikh Muhammad ‘Abduh (1849- 1905 M.) yang kemudian ditularkan dan dikembangkan pemikiran-pemikirannya oleh murid-muridnya seperti Muhammad Rasyid Ridha (1865 M.-1935 M.) dan Musthafa al- Maraghi (1881-1945 M.). • Pemikiran Abduh dalam bidang tafsir disebarluaskan di Indoensia di antaranya oleh Hamka (1908 M.-1981 M.), A. Hasan (1887 M.-1958 M.), Hasbi as-Shiddiqi (1904 M.-1975 M,), Quraish Shihab (1944 M. – sekarang) dll.
  • 20. • Riddell menuturkan muslim Arab berhasil menguasai Sind di baratlaut India pada abad ke-8 M, Islam tidak berhasil membangun eksistensinya di daerah itu hingga munculnya kesultanan Delhi pada abad ke-12. • Riddell menuturkan bahwa dikalanagan ulama Delhi pada abad ke-12 dan ke 13 Tafsir al-Zamakhsyari dan al-Baydhawi menjadi rujukan di India. • Mahmud Yunus menulis bahwa sebagian terjemahan tafsir dalam Bahasa Indonesia dengan judul Tarikh al-Qur’an diterbitkan di Medan pada tahun 1941 oleh Adnan Lubis yang juga lulusan Perguruan Tinggi Nadwa, Lucknow, India meskipun edisi dan cetakan terbatas dalam penyebarannya. • Azyumardi menjelaskan tarikat Qadariyah menuturkan Muhammad Yusuf bin ‘Abdullah Abu al-Mahasin al-Taj al-Khalwati al-Makassari mengikuti al- Raniri ke India, dia juga belajar dengan ‘Umar bin ‘Abd Allah Ba Syaiban al- Tarimi al-Hadhrami (w. 1066/1656), guru al-Raniry. • Guru al-Raniri dari India adalah Abu Hafs ‘Umar bin Abdullah ini sangat dikenal di wilayah Gujarat sebagai Sayyid ‘Umar al-Alaydrus. Ba Syaiban sama halnya dengan al-Makassari, sama-sama berasal dari Hadrami, tepatnya dari Aydarussiyah di Tarim, salah satu pusat pengetahuan Islam di Arab Selatan. Ba Syaiban guru al-Raniri merupakan salah satu mata rantai penting, yang menghubungkan berbagai tradisi pengetahuan Islam.