SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
VIRUS
Oleh:
Yovie Cikal M
Fachry Perdana Putra
Daffa Faiz
Xsa Rianda
Ghazy M Subarkah
VIRUS
Ciri-ciri Virus
Habitat Virus Virus adalah parasit berukur
an mikroskopik
yang menginfeksi sel organis
me biologis.Reproduksi
Klasifikasi
Referensi
CIRI-CIRI VIRUS
1. Bersifat Aseluler (Tidak Mempunyai Sel)
2. Berkuran amat kecil ,jauh lebih kecil dari bakteri. (20 mµ - 300mµ
(1 mikron = 1000 milimikron)
3. Hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat
bervariasi.
5. Tubuhnya terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi
tubuh, dan serabut ekor.
6. Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7. Hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel
hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada
manusia.
8. Tidak dapat membelah diri.
9. Tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan.
REPRODUKSI
 Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau
jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel
bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk
bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi
atau replikasi.
 Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi
dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada
daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah
berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi
virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga
jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun
ikut membelah.
 Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada
hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang
berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase
adsorpsi, sintesis, dan lisis.
HABITAT
 Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika
berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel
inang virus berupa bakteri, mikroorganisme,
eukariot (seperti Protozoa dan Khamir), sel
tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang
menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam
tumbuhan inang, melalui perantara serangga
(vektor). Virus yang menyerang hewan atau
manusia dapat memasuki tubuh inang misalnya
melalui makanan, minuman, udara, darah, luka
atau gigitan.
INFEKSI SECARA LITIK/DAUR LITIK
 Daur litik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari
dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site :
receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak
dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki
enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang
berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh
isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan
mengendalikan DNA bakteri.
2. Fase Replikasi (fase sintesis) DNA fag mengadakan pembentukan DNA
(replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk
selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru
virus yang lengkap dengan selubungnya
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga
keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar
200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20
menit.
INFEKSI SECARA LISOGENIK/DAUR LISOGENIK
 Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada
bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
2. Fase penggabungan
DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk
profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya
acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein
reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif.
3. Fase pembelahan
Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan
bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung
terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah.
Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi
penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada
dalam sel bakteri yang diserang.
KLASIFIKASI
 Berdasarkan kandungan asam nukleat
 Berdasarkan bentuk dasar
 Berdasarkan jumlah kampsomer
 Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
 Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara
penyebaran
BERDASARKAN KANDUNGAN ASAM NUKLEAT
 Virus DNA
 Virus RNA
 Virus berselubung
 Virus non-selubung
BERDASARKAN BENTUK DASAR
 Virus bentuk ikosahedral
 Virus bentuk helikal
 Virus bentuk kompleks
BERDASARKAN JUMLAH KAMPSOMER
 Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus
 Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus
 Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus
 Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus
 Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
KLASIFIKASI VIRUS BERDASARKAN GENOMIK
FUNGSIONAL
 Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok
berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini
disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
 Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
 Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
 Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
 Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
 Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
 Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA
perantara
 Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA
perantara
KLASIFIKASI VIRUS
BERDASARKAN TROPISME DAN CARA
PENYEBARAN
 Virus Enterik
 Virus Respirasi
 Arbovirus
 Virus onkogenik
 Hepatitis virus
REFERENSI
 Campbell, N.A. 1997. Biology. Fourth Edition.
California: The Benjamin/Cummings Publishing
Company Inc.
 Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts &
Connections. California: The Benjamin/Commings
Publishing
 http://zonabiokita.blogspot.com/2013/05/mengenal-
klasifikasi-virus.html
 http://educorolla2.blogspot.com/2009/03/reproduksi-
virus.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Virus#Klasifikasi_virus
 http://educorolla2.blogspot.com/2009/03/ciri-ciri-
virus.html
 http://static.ddmcdn.com/gif/light-virus-1.jpg
THANK YOU
FOR YOUR
ATTENTION

More Related Content

What's hot (20)

Virus
VirusVirus
Virus
 
PowerPoint Replikasi Virus
PowerPoint Replikasi VirusPowerPoint Replikasi Virus
PowerPoint Replikasi Virus
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Lks sri
Lks sriLks sri
Lks sri
 
slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014
 
Materi Virus -Epi wahyuningsih
Materi Virus -Epi wahyuningsihMateri Virus -Epi wahyuningsih
Materi Virus -Epi wahyuningsih
 
02.mariam nurfadilah
02.mariam nurfadilah02.mariam nurfadilah
02.mariam nurfadilah
 
Reproduksi virus
Reproduksi virusReproduksi virus
Reproduksi virus
 
ppt virus
ppt virusppt virus
ppt virus
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Bahan ajar virus
Bahan ajar virusBahan ajar virus
Bahan ajar virus
 
Lkpd virus
Lkpd virusLkpd virus
Lkpd virus
 
Virus
Virus Virus
Virus
 
Klasifikasi virus
Klasifikasi virus Klasifikasi virus
Klasifikasi virus
 
Ppt Virus
Ppt VirusPpt Virus
Ppt Virus
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Power point interaktif ciri ciri virus medtek
Power point interaktif ciri ciri virus medtekPower point interaktif ciri ciri virus medtek
Power point interaktif ciri ciri virus medtek
 
Powerpoint virus
Powerpoint virusPowerpoint virus
Powerpoint virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

alat indera manusia
alat indera manusiaalat indera manusia
alat indera manusia
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Makalah sistem saraff
Makalah sistem saraffMakalah sistem saraff
Makalah sistem saraff
 
Biologi modul 1 kb 2
Biologi modul 1 kb 2Biologi modul 1 kb 2
Biologi modul 1 kb 2
 
Sistem endoktrin
Sistem endoktrinSistem endoktrin
Sistem endoktrin
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faal
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
 
Otak
OtakOtak
Otak
 
Macam kel. endokrin
Macam kel. endokrinMacam kel. endokrin
Macam kel. endokrin
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi
 
Sistem Indra Manusia
Sistem Indra ManusiaSistem Indra Manusia
Sistem Indra Manusia
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
8. sistem koordinasi  syaraf,hormon8. sistem koordinasi  syaraf,hormon
8. sistem koordinasi syaraf,hormon
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Modul 2 biologi kb 2
Modul 2 biologi kb 2Modul 2 biologi kb 2
Modul 2 biologi kb 2
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Bab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem sarafBab 3 sistem saraf
Bab 3 sistem saraf
 
Bab iii sistemsaraf
Bab iii sistemsarafBab iii sistemsaraf
Bab iii sistemsaraf
 

Similar to Virus group 1

Similar to Virus group 1 (20)

Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 
materi virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTT
materi virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTTmateri virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTT
materi virus pokok bahasan mata kuliah parasitologi ,fakultas mipa univ PGRI-NTT
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Biologi virus
Biologi virusBiologi virus
Biologi virus
 
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptxPresentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
Presentasi Materi Virus Kelas X Semester 2.pptx
 
Materi virus
Materi virusMateri virus
Materi virus
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Plaque
PlaquePlaque
Plaque
 
Tugas mikrobiologi
Tugas mikrobiologiTugas mikrobiologi
Tugas mikrobiologi
 
Virus kelas X
Virus kelas XVirus kelas X
Virus kelas X
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Repliksasi virus
Repliksasi virusRepliksasi virus
Repliksasi virus
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 
virus2-1.pptx
virus2-1.pptxvirus2-1.pptx
virus2-1.pptx
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1
 
Biologi - Replikasi Virus
Biologi - Replikasi VirusBiologi - Replikasi Virus
Biologi - Replikasi Virus
 

More from Maman Sulaeman

Tutorial analisis butir soal esai anates v4.05
Tutorial analisis butir soal esai   anates v4.05Tutorial analisis butir soal esai   anates v4.05
Tutorial analisis butir soal esai anates v4.05Maman Sulaeman
 
Tutorial analisis butir soal pilihan ganda anates v4.09
Tutorial analisis butir soal pilihan ganda   anates v4.09Tutorial analisis butir soal pilihan ganda   anates v4.09
Tutorial analisis butir soal pilihan ganda anates v4.09Maman Sulaeman
 
Soal latihan 4 bakteri
Soal latihan 4 bakteriSoal latihan 4 bakteri
Soal latihan 4 bakteriMaman Sulaeman
 
Lembar kegiatan 4 bakteri 2
Lembar kegiatan 4 bakteri 2Lembar kegiatan 4 bakteri 2
Lembar kegiatan 4 bakteri 2Maman Sulaeman
 
Lembar kegiatan 4 bakteri 1
Lembar kegiatan 4 bakteri 1Lembar kegiatan 4 bakteri 1
Lembar kegiatan 4 bakteri 1Maman Sulaeman
 
Ulangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virusUlangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virusMaman Sulaeman
 
Lembar kegiatan 3 virus
Lembar kegiatan 3 virusLembar kegiatan 3 virus
Lembar kegiatan 3 virusMaman Sulaeman
 
Group 6 phylum echinodermata
Group 6 phylum echinodermataGroup 6 phylum echinodermata
Group 6 phylum echinodermataMaman Sulaeman
 
Group 6 phylum arthropoda
Group 6 phylum arthropodaGroup 6 phylum arthropoda
Group 6 phylum arthropodaMaman Sulaeman
 
Group 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesGroup 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesMaman Sulaeman
 
Group 8 phylum reptilia
Group 8 phylum reptiliaGroup 8 phylum reptilia
Group 8 phylum reptiliaMaman Sulaeman
 

More from Maman Sulaeman (20)

Tutorial analisis butir soal esai anates v4.05
Tutorial analisis butir soal esai   anates v4.05Tutorial analisis butir soal esai   anates v4.05
Tutorial analisis butir soal esai anates v4.05
 
Tutorial analisis butir soal pilihan ganda anates v4.09
Tutorial analisis butir soal pilihan ganda   anates v4.09Tutorial analisis butir soal pilihan ganda   anates v4.09
Tutorial analisis butir soal pilihan ganda anates v4.09
 
Fungi group 5
Fungi group 5Fungi group 5
Fungi group 5
 
Protista group 4
Protista group 4Protista group 4
Protista group 4
 
Archebacteria group 3
Archebacteria group 3Archebacteria group 3
Archebacteria group 3
 
Eubacteria group 2
Eubacteria group 2Eubacteria group 2
Eubacteria group 2
 
Group 7 phylum amfibi
Group 7 phylum amfibiGroup 7 phylum amfibi
Group 7 phylum amfibi
 
Group 7 phylum pisces
Group 7 phylum piscesGroup 7 phylum pisces
Group 7 phylum pisces
 
Soal latihan 4 bakteri
Soal latihan 4 bakteriSoal latihan 4 bakteri
Soal latihan 4 bakteri
 
Lembar kegiatan 4 bakteri 2
Lembar kegiatan 4 bakteri 2Lembar kegiatan 4 bakteri 2
Lembar kegiatan 4 bakteri 2
 
Lembar kegiatan 4 bakteri 1
Lembar kegiatan 4 bakteri 1Lembar kegiatan 4 bakteri 1
Lembar kegiatan 4 bakteri 1
 
Ulangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virusUlangan harian 3 virus
Ulangan harian 3 virus
 
Latihan soal virus 3
Latihan soal virus 3Latihan soal virus 3
Latihan soal virus 3
 
Lembar kegiatan 3 virus
Lembar kegiatan 3 virusLembar kegiatan 3 virus
Lembar kegiatan 3 virus
 
Group 9 ekosistem
Group 9 ekosistemGroup 9 ekosistem
Group 9 ekosistem
 
Group 6 phylum echinodermata
Group 6 phylum echinodermataGroup 6 phylum echinodermata
Group 6 phylum echinodermata
 
Group 6 phylum arthropoda
Group 6 phylum arthropodaGroup 6 phylum arthropoda
Group 6 phylum arthropoda
 
Group 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthesGroup 4 phylum platyhelminthes
Group 4 phylum platyhelminthes
 
Group 8 phylum aves
Group 8 phylum avesGroup 8 phylum aves
Group 8 phylum aves
 
Group 8 phylum reptilia
Group 8 phylum reptiliaGroup 8 phylum reptilia
Group 8 phylum reptilia
 

Virus group 1

  • 1. VIRUS Oleh: Yovie Cikal M Fachry Perdana Putra Daffa Faiz Xsa Rianda Ghazy M Subarkah
  • 2. VIRUS Ciri-ciri Virus Habitat Virus Virus adalah parasit berukur an mikroskopik yang menginfeksi sel organis me biologis.Reproduksi Klasifikasi Referensi
  • 3. CIRI-CIRI VIRUS 1. Bersifat Aseluler (Tidak Mempunyai Sel) 2. Berkuran amat kecil ,jauh lebih kecil dari bakteri. (20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron) 3. Hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA) 4. Umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. 5. Tubuhnya terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor. 6. Virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid 7. Hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia. 8. Tidak dapat membelah diri. 9. Tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
  • 4. REPRODUKSI  Virus hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.  Pada Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau berkembangbiak virus pun ikut membelah.  Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase adsorpsi, sintesis, dan lisis.
  • 5. HABITAT  Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme, eukariot (seperti Protozoa dan Khamir), sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan dapat masuk ke dalam tumbuhan inang, melalui perantara serangga (vektor). Virus yang menyerang hewan atau manusia dapat memasuki tubuh inang misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka atau gigitan.
  • 6. INFEKSI SECARA LITIK/DAUR LITIK  Daur litik melalui fase-fase berikut ini: 1. Fase adsorpsi dan infeksi Dengan ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site : receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri. Sesudah dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri. 2. Fase Replikasi (fase sintesis) DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya 3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis Sesudah fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.
  • 7. INFEKSI SECARA LISOGENIK/DAUR LISOGENIK  Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini: 1. Fase adsorpsi dan infeksi Fag menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri. 2. Fase penggabungan DNA virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak aktif. 3. Fase pembelahan Bila bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada dalam sel bakteri yang diserang.
  • 8. KLASIFIKASI  Berdasarkan kandungan asam nukleat  Berdasarkan bentuk dasar  Berdasarkan jumlah kampsomer  Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional  Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
  • 9. BERDASARKAN KANDUNGAN ASAM NUKLEAT  Virus DNA  Virus RNA  Virus berselubung  Virus non-selubung
  • 10. BERDASARKAN BENTUK DASAR  Virus bentuk ikosahedral  Virus bentuk helikal  Virus bentuk kompleks
  • 11. BERDASARKAN JUMLAH KAMPSOMER  Virus dengan 252 kapsomer, contoh adenovirus  Virus dengan 162 kapsomer, contoh herpesvirus  Virus dengan 72 kapsomer, contoh papovavirus  Virus dengan 60 kapsomer, contoh picornavirus  Virus dengan 32 kapsomer, contoh parvovirus
  • 12. KLASIFIKASI VIRUS BERDASARKAN GENOMIK FUNGSIONAL  Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:  Virus Tipe I = DNA Utas Ganda  Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal  Virus Tipe III = RNA Utas Ganda  Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)  Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)  Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara  Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
  • 13. KLASIFIKASI VIRUS BERDASARKAN TROPISME DAN CARA PENYEBARAN  Virus Enterik  Virus Respirasi  Arbovirus  Virus onkogenik  Hepatitis virus
  • 14. REFERENSI  Campbell, N.A. 1997. Biology. Fourth Edition. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc.  Campbell, N.A., et al. 2006. Biology Concepts & Connections. California: The Benjamin/Commings Publishing  http://zonabiokita.blogspot.com/2013/05/mengenal- klasifikasi-virus.html  http://educorolla2.blogspot.com/2009/03/reproduksi- virus.html  http://id.wikipedia.org/wiki/Virus#Klasifikasi_virus  http://educorolla2.blogspot.com/2009/03/ciri-ciri- virus.html  http://static.ddmcdn.com/gif/light-virus-1.jpg