2. Total Quality Management (TQM) didefinisikan sebagai :
1. Fondasi dari Perbaikan Berkelanjutan dari sebuah Organisasi
2. Sebuah aplikasi kuantitatif yang mengikut sertakan pekerja untuk mengimprove seluruh proses dalam
organisasi.
3. pendekatan terstruktur untuk manajemen organisasi secara keseluruhan
TQM
Total Company
Organization
Fokus proses adalah untuk :
Memperbaiki Mutu
Keluaran/hasil/output dari
Perusahaan/Organisasi
Memperbaiki secara
berkesinambungan/kontinyu
pelaksanaan internal (internal
practices)
Memperbaiki mutu pelayanan dan
barang
3. Seluruh Organisasi, seluruh Pihak, seluruh Departemen, dan seluruh Fungsi
terlibat dalam Quality Management
Pengertian Total Quality Management (TQM) lainnya :
Total quality management adalah strategi memanajemen kualitas suatu layanan atau produk perusahaan
agar lebih berfokus pada selera konsumen. Caranya yakni dengan melibatkan seluruh karyawan sekaligus
peningkatan kualitas sumber daya bisnis yang telah dimiliki secara berkelanjutan.
Selain itu, total quality management adalah strategi perusahaan yang berfokus pada membangun loyalitas
pelanggan sehingga bisnis tersebut akan mencapai kesuksesan jangka panjang.
Oleh karena itu, semua karyawan dan anggota suatu perusahaan akan berpartisipasi aktif dalam rangka
peningkatan kualitas, efektivitas kinerja, dan berbagai hal lain guna memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Contoh total quality management dalam praktik sehari-hari adalah penggunaan sistem manajemen
operasi secara komprehensif untuk memantau kualitas produk. Selain itu, terdapat program-program
pembinaan SDM perusahaan guna meningkatkan profesionalisme layanan.
5. 1. Fokus ke Pelanggan (Customer Focused)
Pelatihan Karyawan
kualitas ke dalam
proses desain Upgrading Software
6. 2. Total Keterlibatan Karyawan
Keterlibatan karyawan total hanya
dapat diperoleh
Keterlibatan tanpa rasa takut
Pemberdayaan Karyawan
lingkungan yang tepat
Sistem kerja dengan kinerja tinggi
melibatkan upaya perbaikan terus-menerus
dengan kegiatan bisnis yang normal
7. 3. Berpusat pada Proses
Proses Berpikir
Input dari Supplier Proses Output
8. 3. Berpusat pada Proses (2)
Langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan proses didefinisikan
Mendeteksi variasi yang tidak terduga
Terus-menerus memantau ukuran kinerja
9. 4. Sistem Terintegrasi
Sebuah organisasi harus memiliki sistem terintegrasi yang
menyediakan manajemen kualitas total yang efektif
Sistem Implisit
Standar Mutu
Harus dimengerti Diterapkan di semua fungsi dan
divisi
10. 5. Pembuatan Keputusan berdasar Fakta
TQM mensyaratkan bahwa sebuah organisasi harus :
Sering mengumpulkan dan menganalisis data Ketepatan pengambilan keputusan
11. 6. Pendekatan Strategis dan Sistematis
Formasi rencana strategis Kualitas sebagai komponen inti
Perencanaan Strategis atau Manajemen Startegis
Pendekatan Strategis dan Sistematis
Hal ini termasuk :
14. 1. Mengurangi Produk cacat Memperbaiki Mutu di dalam proses
Dibanding memeriksa kualitas
Mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam memperbaiki kesalahan
Membuatnya kurang signifikan untuk mempekerjakan tim
2. Memperbaiki Produktivitas Lebih produktif
Mengejar dan memperbaiki kesalahan
Meningkatkan keuntungan
3. Mengurangi Biaya Dapat mengurangi Biaya contohnya biaya lembur
Sebagai hasil dari sedikitnya produk cacat akan banyak mengurangi biaya seperti :
Customer Service, Barang dikembalikan, keberatan pelanggan, perbaikan dan
perawatan, dll.
4. Kepuasan Pelanggan Keberatan pelanggan menjadi kecil/sedikit
Pelanggan saat ini bertindak sebagai bagian dari Perusahaan untuk membawa lebih
Pelanggan lainnya
5. Memperbaiki Moral Karyawan Mengurangi Turn-Over Karyawan
Pengembangan Moral Karyawan
Pelatihan berkesinambungan, megembangkan keahlian
16. Control Charts / Bagan kendali
Didefinisikan sebagai representasi grafis yang menggambarkan apakah produk atau
proses organisasi memenuhi spesifikasi yang diperlukan
Bagan ini terkadang dikenal sebagai bagan Kontrol Proses Statistik (Statistical
Process Control/ SPC) atau Bagan Shewhart (dari Dr. Walter A. Shewhart)
17. Control Limit/ Batas kendali didefinisikan sebagai standar
deviasi yang ditempatkan di atas dan di bawah garis tengah
untuk mengetahui apakah proses dalam keadaan terkendali
atau tidak terkendali.
Jika titik data yang diplot berada dalam rentang batas kontrol,
ini menunjukkan bahwa proses tersebut terkendali
Jika titik melebihi batas kendali, proses tidak terkendali
Batas kendali atas (UCL)
Batas kendali atas adalah nilai yang lebih besar dari nilai maksimum, di luar itu dianggap
sebagai penyebab khusus variasi
Batas Kontrol Bawah (LCL)
didefinisikan sebagai nilai di bawah garis tengah, dan angka berapa pun di bawah titik ini
menunjukkan proses di luar kendali karena penyebab khusus variasi
UCL dan LCL ,
Batas di mana kualitas proses bisnis memenuhi nilai yang diinginkan.
Di luar batas ini, kualitas dianggap di luar kendali karena variasi penyebab khusus
18. Manfaat Control Chart
Control Chart/ Bagan kendali akan membantu Anda memahami variasi dalam proses bisnis
Perhatikan pola titik-titik yang diplot. Dan pola ini membantu Anda menemukan kemungkinan penyebab/
variasi, Ini juga membantu Anda menemukan solusi yang memungkinkan
Bagan tersebut juga akan membantu Anda mengetahui kapan ada yang tidak beres atau kapan ada yang
sudah berjalan di fase yang salah
Bagan menghasilkan ide-ide inovatif baru untuk meningkatkan kualitas proses
Variasi Proses/Process Variation
memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang variasi proses akan membantu Anda memahami
apakah proses Anda konsisten atau tidak dapat diprediksi
Jenis variasi proses
• Variasi Penyebab Umum (Common Cause Variation)
• Variasi Penyebab Khusus (Special Cause Variation)
19. • Variasi Penyebab Umum (Common Cause Variation)
Menunjukkan titik-titik acak di dalam control limit
20. Common Cause Variation disebut sebagai “ Random
Cause” atau “Penyebab Alami” dan penyebutan ini oleh
“Hary Alpert” tahun 1947
Common Cause Variation akan bergerak atau merayap
dalam proses, dan tidak banyak yang bisa dilakukan atas
hal tersebut
Hal ini akan berkelanjutan, bias diprediksi, dan
konsisten dengan proses
Hal ini juga membutuhkan manajemen untuk segera
mengambil tindakan karena tidak mungkin ada proses
lain yang segera menangani dan menyelesaikan
masalah tersebut
Pekerjaan yang secara statistik stabil tidak
membutuhkanperubahan besar, dan bias melanjutkan
pelaksanaan pekerjaan tanpa ada masalah
Contoh : Pengisian Daftar Isian Kesehatan Karyawan yang bervariasi dengan maximum 5 menit, dan minimum 1
menit, dan rata-rata 3 menit, dan permintaan paramedic 4 menit atau di bawahnya untuk proses selanjutnya, dan
hasilnya ternyata paling lama 4.5 menit, artinya semua proses masih dibawah control limit
21. Variasi berada di luar batas kendali
Penyebutannya pertama kali oleh ‘M. Edward Deming’
Berdasarkan masalah-masalah yang tidak diharapkan
yang mempengaruhi process
Umumnya tidak terprediksi, tidak dapat diukur (non-
quantifiable), dan memiliki variasi yang tidak biasa
Variasi-variasi ini tidak diamati sebelumnya, dan diluar
pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi
Masalh-masalah ini harus dikenali dan ditangani untuk
menghindari terjadi teratur (reguler)
Variasi Penyebab Khusus (Special Cause Variation)
Contoh : Pengiriman perlatan kesehatan dari Jakarta ke Semarang yang umumnya dibutuhkan dalam 1 hari
akibat banjir dan kemacetan di Jalur Jakarta-Semarang pengiriman menjadi 4 hari
22. Control Charts / Bagan Kendali
Control Chart
Variable Control Chart Attribute Control Chart
1. X-Bar Control Chart
2. R-Bar Control Chart
3. S-Bar Control Chart
1. “U” & “C” Control Chart
2. “P” Control Chart
3. “np” Control Chart
23. Variable Control Charts
Digunakan untuk mengevaluasi variasi proses. Ketika data
dalam bentuk kontinu, kami menggunakan diagram kontrol
variable
X-bar control chart (Bagan rata-rata)
menggambarkan kumpulan sampel rata-rata
bagan menentukan apakah output dari proses berubah selama
periode tersebut
24. Control Charts untuk
= rata-rata rentang sampel
= lihat di tabel faktor batas kendali (limit factor table)
Upper Control Limit
Lower Control Limit
Mean Chart