SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
BAB 7 
MANAJEMEN PROSES 
7.1 Definisis tentang Proses dan Manajemen Proses 
Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material metode, dan 
mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output untuk 
pelanggan. Suatu proses mengkonversi input terukut ke dalam output terukur melalui sejumlah 
langkah sekuensial yang terorganisasi. 
Terdapat empat kelompok orang yang terlibat dalam operasi proses, yaitu : 
1. Pelanggan (customers), yaitu orang yang akan menggunakan output secara langsung 
(disebtu sebagai pelanggan eksternal) atau orang yang akan menggunakan output itu sebagai 
input dalam proses kerja mereka (disebut sebagai pelanggan internal). 
2. Kelompok kerja (work group), yaitu orang-orang yang bekerja dalam proses untuk 
menghasilkan dan menyerahkan output yang diinginkan itu. 
3. Pemasok (supplier), yaitu orang yang memberikan input ke proses kerja. Orang-orang yang 
bekerja dalam proses pada kenyataannya merupakan pelanggan dari pemasok. 
4. Pemilik proses (process owner), yaitu orang yang bertanggung jawab untuk operasi dari 
proses dan untuk perbaikan proses itu. 
Seperti diketahui, pelanggan adalah orang yang mendefinisikan output yang diinginkan dari 
proses. Hal ini diperoleh melalui dua kategori informasi yang mengalir dari pelanggan ke 
kelompok kerja. Kategori pertama dari informasi adalah kebutuhan pelanggan, yang merupakan 
suatu deskripsi dari apa yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapakan pelanggan. Kebutuhan 
pelanggan ini akan mendikte apa yang proses harus dihasilkan dan menyerahkannya. Kategori 
kedua dari informasi adalah umpan balik (feedback), yaitu suatu keterangan tentang bagaimana 
baik atau jeleknya suatu output yang diserahkan dalam perbandingannya terhadap ekspektasi 
pelanggan. Umpan balik ini merupakan signal utama untuk perbaikan proses pada operasi yang 
akan datang. Aliran informasi dan produk dengan pemasok kelihatan sebagai salah sauatu cermin 
citra dari proses yang digunakan untuk menghubungkan kelompok kerja dengan pelanggannya. 
Konsep dari manajemen proses berkaitan dengan perbaikan kualitas. Gabriel Pall (1987) 
mengidentifikasi enam komponen yang penting untuk manajemen proses, yaitu : 
1. Kepemilikan (ownership), menugaskan tanggung jawab untuk desain, operasi, dan 
perbaikan proses. 
2. Perencanaan (planning), menetapakan suatu pendekatan secara terstruktur dan 
terdisiplin untuk mengerti, mendifinisikan, dan mendokumentasikan semua komponen 
utama dalam proses dan hubungan antar komponen utama itu. 
3. Pengendalian (control), menjamin efektivitas di mana suatu output dapat diperkirakan 
dan konsisten dengan ekspektasi pelanggan. 
4. Pengukuran ( measurement), memetakan performansi atribut dan variabel dari produk 
terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan kriteria untuk akurasi, presisi, dan 
frekuensi perolehan data. 
5. Perbaikan atau peningkatan (improvement), meningkatkan efektivitas dari proses 
melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. 
6. Optimisasi (optimization), meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui perbaikan-perbaikan 
yang diidentifikasi secara tetap. 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
40
Keenam komponen diatas merupakan landasan untuk keberhasilan manajemen dari suatu 
proses apa saja. Komponen-komponen itu dibutuhkan untuk proses kerja yang menghasilkan dan 
menyerahkan produk ke pelanggan, untuk proses yang menspesifikasikan kebutuhan dan 
kepuasan sepanjang rantai pelanggan-pemasok (customer-supllier shain), dan untuk proses yang 
mendukung pekerja dalam pekerjaan mereka. 
Setiap organisasi dapat mengidentifikasi proses kunci yang mempengaruhi keberhasilannya. 
Kita dapat menggunakan enam pertanyaan berikut untuk membantu dalam mengidentifikasi 
proses kunci yang memiliki dampak terbesar pada pelanggan, yaitu : 
1. Produk apa yang terpenting bagi pelanggan ? 
2. Proses apa yang menghasilkan produk ini ? 
3. Komponen atau faktor kunci apa yang merangsang tindakan dalam organisasi, dan proses 
apa yang mengkonversi rangsangan ini yang menjadi output ? 
4. Proses mana yang memiliki visibility tertinggi dengan pelanggan ? 
5. Proses mana yang memiliki dampak terbesar terhadap standar performansi yang 
dikendalikan pelanggan (customer-driven performance standard) ? 
6. Proses mana berdasarkan data performansi memiliki potensi terbesar untuk perbaikan ? 
7.2 Sistem Pengendalian Proses 
Secara tradisional, para pemmbuat produk (manufacturers) biasanya melakukan inspeksi 
terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dari 
yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat itu. Dengan demikian 
pengertian tradisional tentang konsep kualitas hanya berfokus kepada aktivitas inspeksi untuk 
mencegah lolosnya produk-produk cacat ke tangan pelanggan. Kegiatan inspeksi ini dipandang 
dari perspektif sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak memberikan kontribusi kepada 
peningkatan kualitas (quality improvement). 
Pada masa sekarang, pengertian dari konsep kualitas adalah lebih luas dari pada sekedar 
aktivitas inspeksi yang mengandalkan pada strategi pendeteksian (strategy of detection). 
Pengertian modern dari konsep kualitas adalah membangun sistem kualitas modern, yang salah 
satu strateginya adalah berorientasi pada strategi pencegahan (strategy of prevention). 
Salah satu ciri dari sistem kualitas modern adalah adanya aktivitas yang berorientasi kepada 
tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya pendeteksian kerusakan saja. 
Kualitas melalui inspeksi saja tidak cukup dan hal itu terlalu mahal. Meskipun tetap menjadi 
persyaratan untuk melakukan beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi 
usaha kualitas dari perusahaan seharusnya lebih difokuskan pada tindakan pencegahan sebelum 
terjadinya kerusakan dengan jalan melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada waktu 
pertaa kali mulai melaksanakan sesuatu aktivitas. Dengan melaksanakan prinsip ini, usaha 
peningkatan kualitas akan mampu mengurangi ongkos produksi. Berkaitan dengan hal ini perlu 
dibangun suatu sistem pengendalian proses sebagai implementasi dari strategi pencegahan 
(strategy of prevention) dalam sistem kualitas modern itu. Model sistem pengendalian proses 
dengan umpan-balik ditunjukkan dalam Gambar 15 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
41
LINGKUNGAN 
Gambar 15 Model Sistem Pengendalian Proses 
Dari Gambar 15 tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan 
sebagai suatu sistem umpan-balik (feedback system). Pengendalian proses statistikal 
(statistical process control = SPC) merupakan satu tipe dari sistem umpan balik. 
Terdapat empat hal penting yang harus diperhatikan dalam sistem pengendalian 
proses, yaitu akan dikemukakan secara singkat berikut ini. 
1. Proses. Melalui proses semua input bekerja sama untuk menghasilkan output 
berkualitas yang selanjutnya diserhakan kepada pelanggan agar memenuhi kebutuhan 
dan ekspektasi dari pelanggan itu. Performansi total dari proses tergantung pada 
komunikasi diantara pemasok (supllier) dan pelanggan (customer), dimana proses 
didesain dan dimplementasikan berdasarkan informasi kebutuhan dan ekspektasi 
pelanggan, yang selanjutnya dioperasionalkan dan dikelola oleh pihak manajemen 
bisnis total. Sistem pengendalian proses baru dapat dianggap bermanfaat hanya jika 
memberikan kontribusi pada upaya mempertahankan tingkat keunggulan (level of 
excellence) atau meningkatkan performansi total dari proses. 
2. Informasi tentang performansi. Kebanyakan informasi tentang performansi aktual 
dari proses dapat diperoleh dengan mengkaji output dari proses itu. Agar dapat 
memperoleh informasi yang bermanfaat tentang proses, bagaimanapun pihak 
manajemen bisnis total harus memehami proses itu sendiri beserta dengan variabilitas 
internalnya. Pengertian tentang variasi dalam pengendalian proses statistikal akan 
dibahas kemudian. Karakteristik proses seperti : temperatur, banyak interupsi, cycle 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
42 
INPUT 
+ Tenaga Kerja PROSES OUTPUT 
+ Modal 
+ Material 
+ Energi 
+ Peralatan 
+ Informasi 
PRODUK PELANGGAN 
(Barang 
dan/atau Jasa) 
PROSES 
TRANFORMA 
SI NILAI 
Identifika 
si 
Perubaha 
n 
Kebutuha 
n dan 
Metode-metode 
Statistikal 
Pengendalian 
Proses 
Umpan Balik untuk 
Pengendalian Kebutuhan 
dan Ekspektasi Pelanggan
times, dll., seharusnya menjadi fokus utama dalam usaha-usaha meningkatkan 
performansi total dari proses. Pihak manajemen perlu menentukan nilai-nilai target 
(target values) untuk karakteristik proses, kemudian memantau bagaimana 
performansi aktual dari proses itu berada dekat atau jauh dari nilai-nilai target yang 
telah ditetapkan. Jika diperoleh dan diinterprestasikan secara tepat, informasi ini akan 
menunjukkan apakah proses sedang berada dalam keadaan stabil atau tidak stabil. 
Selanjutnya berdasarkan informasi tentang performansi dari proses itu, tindakan-tindakan 
yang tepat dapat diambil, apakah perlu memperbaiki proses yang sekarang 
atau terus memproduksi output berdasarkan proses sekarang yang stabil itu. Setiap 
tindakan yang diambil syogianya menjadi tepat waktu dan sesuai agar 
menghilangkan pemborosan dalam pengendalian proses itu. 
3. Tindakan pada Proses. Tindakan pada proses akan menjadi ekonomis apabila 
tindakan-tindakan itu diambil untuk mencegah karakteristik penting dari proses atau 
output yang bervariasi dari output proses dalam batas-batas yang dapat diterima 
(acceptable limits). Tindakan-tindakan yang diambil dari proses dapat berupa 
perubahan dalam operasional (seperti : pelatihan operator, perubahan kedatangan 
material, dll) atau elemen-elemen dari proses itu sendiri (seperti : rehabilitasi 
peralatan, meningkatkan komunikasi dan hubungan diantara orang-orang, mengubah 
desain proses secara keseluruhan, dll). Pengaruh dari setiap tindakan pada proses 
harus dipantau dan dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui bahwa tindakan-tindakan 
yang diambil pada proses itu telah sesuai dengan yang diharapkan. 
4. Tindakan pada output. Tindakan pada output akan menjadi kurang ekonomis apabila 
tindakan itu semata-mata dimaksudkan untuk mendeteksi dan memperbaiki produk 
yang berada diluar spesifikasi yang telah diterapkan, tanpa mengkaji secara 
mendalam masalah-masalah dalam proses pembuatan output itu. Meskipun output 
yang tidak konsisten dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan pelanggan. Dengan 
demikian tindakan pada output harus dilanjutkan dengan tindakan korektif pada 
proses harus dilakukan untuk mencegah agar proses dimasa mendatang tidak 
menghasilkan output yang tidak konsisten dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan 
pelanggan. Dengan demikian kebutuhan pada outputharus dilanjutkan dengan 
tindakan-tindakan korektif pada proses, kemudian menguji proses itu sampai mampu 
menghasilkan spesifikasi produksi sesuai dengan yang diinginkan oleh pelanggan. 
7.3 Pengendalian Proses dan Kapabilitas Proses 
Pada dasarnya sasaran dari sistem pengendalian proses adalah membuat keputusan–keputusan 
ekonomis berkaitan dengan tindakan-tindakan yang diambil untuk mempengaruhi proses. Hal ini 
berarti menyeimbangkan berbagai konsekuensial dari tindakan-tindakan yang diambil padahal 
seharusnya tindakan itu tidak perlu (type I error = overcontrol) versus kegagalan dalam 
mengambil tindakan dimana tindakan seharusnya tindakan itu diambil ( Type II error = 
undercontrol). Bagaimanapun risiko ini harus dikelola, dalam konteks dua sumber variasi yang 
telah dijelaskan dalam bagian II.2, yaitu : variasi penyebab-khusus dan variasi penyebab-umum. 
Kesalahan jenis pertama (type I error = overcontrol) dalam konteks pengendalian proses 
statistikal berarti menolak suatu asumsi itu benar, sebagai misal mengambil tindakan mengambil 
untuk variasi penyebab-khusus sedangkan dalam kenyataannya proses itu tidak berubah yang 
erarti tidak dipengaruhi oleh variasi penyebab-khusus. Sedangkan kesalahan jenis kedua (type II 
error = undercontrol) adalah kegagalan karena menolak suatu asumsi bahwa asumsi itu salah, 
sebagai misal : tidak mengambil tindakan atas variasi penyebab-khusus, padahal dalam 
kenyataannya proses itu berubah karena dipengaruhi oleh variasi penyebab-khusus. 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
43
Suatu proses dikatakan beropersi dalam pengendalian statistikal apabila variasi-variasi yang 
timbul hanya bersumber dari variasi penyebab-umum. Fungsi utama dari sistem pengendalian 
proses adalah memberikan signal statistikal apabila terdapat variasi penyebab-khusus dalam 
proses itu, dan tentu saja untuk menghindarkan signal statitistikal apabila terdapat variasi 
penyebab-khusus dalam proses itu, dan tentu saja untuk menghindarkan memberikan signal yang 
salah apabila variasi penyebab-khusus itu, yaitu : menghilangkannya apabila dianggap 
merugikan, dan mempertahankannya apabila dianggap menguntungkan. 
Dalam mendiskusikan tentang kapabilitas proses (process capability), perlu dipertimbangkan 
dua konsep yang berbeda berikut ini : 
· Kapabilitas Proses ditentukan oleh variasi yang bersumber dari variasi penyebab-umum. 
Secara umum kapabilitas proses menggambarkan performansi terbaik (misalnya range 
minimum) dari proses itu sendiri. Dengan demikian kapabilitas proses berkaitan dengan 
variasi proses tanpa memperdulikan dimana spesfifikasi (didefinisikan sebagai kebutuhan 
pelanggan) itu berada berkaitan dengan lokasi dan/atau range dari proses. 
· Pelanggan (internal atau eksternal) biasanya lebih memperhatikan output secara keseluruhan 
dari proses dan bagaimana output itu memenuhi kebutuhan mereka (didefinisikan sebagai 
spesifikasi), tanpa mempedulikan variasi dari proses. 
Karena suatu proses dalam pengendalian statistikal secara umum digambarkan melalui 
distribusi yang dapat diperkirakan, proporsi dari parts dalam spesifikasi (in spesification parts) 
dapat diperkirakan dari distribusi ini. Sepanjang proses berada dalam pengendalian statistikal dan 
tidak erubah dalam lokasi, range, atau bentuk, maka itu akan menghasilkan parts dalam 
spesifikasi (in-specificatio-parts) dengan distribusi yang sama. 
Tindakan pertama pada proses harus melokalisasikan proses pada nilai target (target values) 
yang merupakan kebutuhan pelanggan (didefinisikan sebagai spesifikasi output). Setelah itu 
apabila range dari proses masih belum dapat diterima , misalnya masih terdapat sejumlah 
minimum parts diluar spesifikasi (out-of-specification parts) yang diproduksi, maka pihak 
manajemen industri harus mengambil tindakan pada sistem melalui mengurangi variasi yang 
bersumber dari variasi penyebab-umum, yang biasanya diperlukan untuk meningkatkan 
kapabilitas proses beserta outputnya untuk memenuhi spesifikasi (kebutuhan pelanggan) secara 
konsisten. Dengan demikian pihak manajemen industri pertama kali harus membawa proses ke 
dalam pengendalian statistikal dengan mendeteksi dan mengambil tindakan terhadap variasi 
penyebab-khusus. Setelah itu performansi proses diperkirakan, dan kapabilitas proses untuk 
memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan dievaluasi. Langkah-langkah ini merupakan basis 
untuk perbaikan proses terus-menerus yang akan dibahas kemudian. 
Setiap proses pada dasarnya dapat diklasifikasikan berdasrkan pada aspek pengendalian dan 
kapabilitas (capability and control aspects), seperti ditunjukkan Gambar 16. 
Dari Gambar 16 tampak bahwa setiap proses dapat diklasifikasikan ke dalam satu dari empat 
kasus. Agar suatu proses dapat diterima, proses itu harus berada dalam pengendalian statistikal 
dan variasi yang melekat pada proses itu (kapabilitas) harus lebih kecil daripada toleransi yang 
ditetapkan. Situasinya ideal apabila proses itu berada dalam kasus 1, dimana proses itu berada 
dalam pengendalian proses statistikal dan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan atau spesifikasi 
pelanggan dapat diterima. Kasus 2 menunjukkan bahwa proses berasa dalam pengendalian tetapi 
mempunyai kelebihan variasi penyebab-umum itu harus dikurangi. Kasus 3 menunjukkan proses 
yang mampu memenuhi kebutuhan atau spesifikasi, tetapi tidak berada dalam pengendalian. 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
44
Dalam kasus 3, variasi penyebab-khusus harus diidentifikasi dan diambil tindakan yang tepat 
untuk menghilangkan variasi penyebab-khusus itu. 
Gambar 16 Klasifikasi Proses Berdasarkan Pengendalian dan Kapailitas 
Kasus 4 menunjukkan bahwa proses tidak berada dalam pengendalian, demikian pula 
kapabilitas untuk memenuhi spesifikasi pelanggan tidak dapat diterima. Tindakan korektif 
yang harus dilakukan oleh pihak manajemen industri adalah menghilangkan variasi 
penyebab-khusus dan mengurangi variasi penyebab-umum. 
Praktek-praktek yang dapat diterima dalam dunia industri adalah bahwa kapabilitas 
proses baru dapat dihitung dan dipergunakan hanya jika proses itu berada dalam keadaan 
pengendalian statistikal. Kapabilitas digunakan sebagai landasan untuk perkiraan bagaimana 
proses akan beroperasi berdasarkan data statistkal yang dikumpulkan dari proses itu. 
Berbagai perhitungan indeks kapabilitas proses akan dibahas kemudian. 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
45 
Pengendalian 
Kapabilitas 
(Memenuhi Kebutuhan 
atau Spesifikasi 
Pelanggan) 
Dalam Pengendalian 
Tidak dalam 
Pengendalian 
Dapat Diterima KASUS 1 KASUS 3 
Tidak Dapat 
Diterima KASUS 2 KASUS 4
Dalam kasus 3, variasi penyebab-khusus harus diidentifikasi dan diambil tindakan yang tepat 
untuk menghilangkan variasi penyebab-khusus itu. 
Gambar 16 Klasifikasi Proses Berdasarkan Pengendalian dan Kapailitas 
Kasus 4 menunjukkan bahwa proses tidak berada dalam pengendalian, demikian pula 
kapabilitas untuk memenuhi spesifikasi pelanggan tidak dapat diterima. Tindakan korektif 
yang harus dilakukan oleh pihak manajemen industri adalah menghilangkan variasi 
penyebab-khusus dan mengurangi variasi penyebab-umum. 
Praktek-praktek yang dapat diterima dalam dunia industri adalah bahwa kapabilitas 
proses baru dapat dihitung dan dipergunakan hanya jika proses itu berada dalam keadaan 
pengendalian statistikal. Kapabilitas digunakan sebagai landasan untuk perkiraan bagaimana 
proses akan beroperasi berdasarkan data statistkal yang dikumpulkan dari proses itu. 
Berbagai perhitungan indeks kapabilitas proses akan dibahas kemudian. 
Diktat Manajemen Mutu 
Versi 1/0 
45 
Pengendalian 
Kapabilitas 
(Memenuhi Kebutuhan 
atau Spesifikasi 
Pelanggan) 
Dalam Pengendalian 
Tidak dalam 
Pengendalian 
Dapat Diterima KASUS 1 KASUS 3 
Tidak Dapat 
Diterima KASUS 2 KASUS 4

More Related Content

What's hot

Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuNuri Kartini
 
Strategi prosess
Strategi prosessStrategi prosess
Strategi prosesscika_santa
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitasMoch Willy
 
Kawalan kualiti
Kawalan kualitiKawalan kualiti
Kawalan kualitiCg Zue
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
 
Pengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah IndonesiaPengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah IndonesiaYesica Adicondro
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Tinjauan konsep pengendalian mutu
Tinjauan konsep pengendalian mutuTinjauan konsep pengendalian mutu
Tinjauan konsep pengendalian mutuDarwin Kadarisman
 
Audit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitasAudit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitasGita Puspita
 
MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITASMANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITASgiyantilinda
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Antara qa dan qc
Antara qa dan qcAntara qa dan qc
Antara qa dan qcDANANG WID
 
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatMakalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatKuhaku
 
Management of document control
Management of document controlManagement of document control
Management of document controlToyo Gustaman
 

What's hot (20)

Pengendalian mutu
Pengendalian mutuPengendalian mutu
Pengendalian mutu
 
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan MutuPengendalian dan Penjaminan Mutu
Pengendalian dan Penjaminan Mutu
 
Strategi prosess
Strategi prosessStrategi prosess
Strategi prosess
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas
 
Kawalan kualiti
Kawalan kualitiKawalan kualiti
Kawalan kualiti
 
Penjaminan mutu
Penjaminan mutuPenjaminan mutu
Penjaminan mutu
 
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja ManajemenAudit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
Audit produksi dan operasi (bab 7), Audit Kinerja Manajemen
 
Pengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah IndonesiaPengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
Pengelolaan Kualitas Makalah Indonesia
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
 
Penanda aras
Penanda arasPenanda aras
Penanda aras
 
Tinjauan konsep pengendalian mutu
Tinjauan konsep pengendalian mutuTinjauan konsep pengendalian mutu
Tinjauan konsep pengendalian mutu
 
Audit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitasAudit sistem kepastian kualitas
Audit sistem kepastian kualitas
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
TQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQMTQM dan Alat-alat TQM
TQM dan Alat-alat TQM
 
MANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITASMANAJEMEN KUALITAS
MANAJEMEN KUALITAS
 
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k6 7-manj oprs dan prod_2021
 
Antara qa dan qc
Antara qa dan qcAntara qa dan qc
Antara qa dan qc
 
Proposal penawaran
Proposal penawaranProposal penawaran
Proposal penawaran
 
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifatMakalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
Makalah pengendalian mutu grafik pengendali sifat
 
Management of document control
Management of document controlManagement of document control
Management of document control
 

Viewers also liked

Dictionnaire francais - hongrois
Dictionnaire francais - hongroisDictionnaire francais - hongrois
Dictionnaire francais - hongroisevitakacs
 
Sandwitch making powerpoint
Sandwitch making powerpointSandwitch making powerpoint
Sandwitch making powerpointaduncton
 
Amino acid determination gc mass
Amino acid determination gc massAmino acid determination gc mass
Amino acid determination gc massgreenechem
 
UV/Vis SPECTROSCOPY
UV/Vis SPECTROSCOPYUV/Vis SPECTROSCOPY
UV/Vis SPECTROSCOPYgreenechem
 
Career portfolio
Career portfolioCareer portfolio
Career portfolioJP22011
 
Présentation de l'école hongroise
Présentation de l'école hongroisePrésentation de l'école hongroise
Présentation de l'école hongroiseevitakacs
 
Micellar liquid chromatography
Micellar liquid chromatographyMicellar liquid chromatography
Micellar liquid chromatographygreenechem
 
TAEA 2014 "Making Choice Matter"
TAEA 2014 "Making Choice Matter"TAEA 2014 "Making Choice Matter"
TAEA 2014 "Making Choice Matter"Stephanie Shaffer
 
Kadriye saroğlu...
Kadriye saroğlu...Kadriye saroğlu...
Kadriye saroğlu...kdriyee
 
How Participant Observation Makes for Killer Web Design
How Participant Observation Makes for Killer Web DesignHow Participant Observation Makes for Killer Web Design
How Participant Observation Makes for Killer Web DesignKandace Brigleb
 
Oral mycology Baha, Hamdi.AL-Amiedi
Oral   mycology  Baha, Hamdi.AL-Amiedi Oral   mycology  Baha, Hamdi.AL-Amiedi
Oral mycology Baha, Hamdi.AL-Amiedi Baha Alamiedi
 
شخصيات إسلامية
شخصيات إسلاميةشخصيات إسلامية
شخصيات إسلاميةOmar EL Fakir
 
Komunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalKomunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalsapakademik
 
Counting stars for_trombone_quartet
Counting stars for_trombone_quartetCounting stars for_trombone_quartet
Counting stars for_trombone_quartetAntonio Leal
 

Viewers also liked (20)

Got grateful kids?
Got grateful kids?Got grateful kids?
Got grateful kids?
 
Dictionnaire francais - hongrois
Dictionnaire francais - hongroisDictionnaire francais - hongrois
Dictionnaire francais - hongrois
 
Prezi
PreziPrezi
Prezi
 
Sandwitch making powerpoint
Sandwitch making powerpointSandwitch making powerpoint
Sandwitch making powerpoint
 
Amino acid determination gc mass
Amino acid determination gc massAmino acid determination gc mass
Amino acid determination gc mass
 
USM-Bonifacio Four-Leg Intersection
USM-Bonifacio Four-Leg IntersectionUSM-Bonifacio Four-Leg Intersection
USM-Bonifacio Four-Leg Intersection
 
UV/Vis SPECTROSCOPY
UV/Vis SPECTROSCOPYUV/Vis SPECTROSCOPY
UV/Vis SPECTROSCOPY
 
Career portfolio
Career portfolioCareer portfolio
Career portfolio
 
My new life
My new lifeMy new life
My new life
 
Présentation de l'école hongroise
Présentation de l'école hongroisePrésentation de l'école hongroise
Présentation de l'école hongroise
 
Micellar liquid chromatography
Micellar liquid chromatographyMicellar liquid chromatography
Micellar liquid chromatography
 
TAEA 2014 "Making Choice Matter"
TAEA 2014 "Making Choice Matter"TAEA 2014 "Making Choice Matter"
TAEA 2014 "Making Choice Matter"
 
La hongrie
La hongrieLa hongrie
La hongrie
 
Kadriye saroğlu...
Kadriye saroğlu...Kadriye saroğlu...
Kadriye saroğlu...
 
How Participant Observation Makes for Killer Web Design
How Participant Observation Makes for Killer Web DesignHow Participant Observation Makes for Killer Web Design
How Participant Observation Makes for Killer Web Design
 
Oral mycology Baha, Hamdi.AL-Amiedi
Oral   mycology  Baha, Hamdi.AL-Amiedi Oral   mycology  Baha, Hamdi.AL-Amiedi
Oral mycology Baha, Hamdi.AL-Amiedi
 
شخصيات إسلامية
شخصيات إسلاميةشخصيات إسلامية
شخصيات إسلامية
 
Komunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkulturalKomunikasi keperawatan transkultural
Komunikasi keperawatan transkultural
 
Form aeb skecth
Form aeb skecthForm aeb skecth
Form aeb skecth
 
Counting stars for_trombone_quartet
Counting stars for_trombone_quartetCounting stars for_trombone_quartet
Counting stars for_trombone_quartet
 

Similar to D014468741

Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Puw Elroy
 
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrffppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrffshxxkiki0
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf
 
2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.pptRizkyFakcham
 
Manajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsManajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsastanajava
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitasantokcmk
 
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...ChelicaKojongians
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessToyo Gustaman
 
TQC oleh Bagoes Soehariadji
TQC oleh Bagoes SoehariadjiTQC oleh Bagoes Soehariadji
TQC oleh Bagoes SoehariadjiAGSI1
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015Arfi Maulana
 

Similar to D014468741 (20)

Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
Ekspektasi Pelanggan dan Strategi Perbaikan Proses
 
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrffppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
ppt coba2 aja yhygudknsisbwuuuuhhhhhhohkghfjrff
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.ppt
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2021
 
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k12 14-manj oprs dan prod_2020
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdfAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2021.pdf
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 
2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt2321118 presentation.ppt
2321118 presentation.ppt
 
Manajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qmsManajemen kualitas qms
Manajemen kualitas qms
 
1653794497.pdf
1653794497.pdf1653794497.pdf
1653794497.pdf
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitas
 
Rbb 4 suhartono
Rbb 4 suhartonoRbb 4 suhartono
Rbb 4 suhartono
 
Bab ii ani
Bab ii aniBab ii ani
Bab ii ani
 
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
pdfdokumen.com_aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya...
 
QMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 AwarenessQMS ISO 9001-2008 Awareness
QMS ISO 9001-2008 Awareness
 
TQC oleh Bagoes Soehariadji
TQC oleh Bagoes SoehariadjiTQC oleh Bagoes Soehariadji
TQC oleh Bagoes Soehariadji
 
AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015AWARENESS ISO 9001:2015
AWARENESS ISO 9001:2015
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 

D014468741

  • 1. BAB 7 MANAJEMEN PROSES 7.1 Definisis tentang Proses dan Manajemen Proses Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material metode, dan mesin atau peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output untuk pelanggan. Suatu proses mengkonversi input terukut ke dalam output terukur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi. Terdapat empat kelompok orang yang terlibat dalam operasi proses, yaitu : 1. Pelanggan (customers), yaitu orang yang akan menggunakan output secara langsung (disebtu sebagai pelanggan eksternal) atau orang yang akan menggunakan output itu sebagai input dalam proses kerja mereka (disebut sebagai pelanggan internal). 2. Kelompok kerja (work group), yaitu orang-orang yang bekerja dalam proses untuk menghasilkan dan menyerahkan output yang diinginkan itu. 3. Pemasok (supplier), yaitu orang yang memberikan input ke proses kerja. Orang-orang yang bekerja dalam proses pada kenyataannya merupakan pelanggan dari pemasok. 4. Pemilik proses (process owner), yaitu orang yang bertanggung jawab untuk operasi dari proses dan untuk perbaikan proses itu. Seperti diketahui, pelanggan adalah orang yang mendefinisikan output yang diinginkan dari proses. Hal ini diperoleh melalui dua kategori informasi yang mengalir dari pelanggan ke kelompok kerja. Kategori pertama dari informasi adalah kebutuhan pelanggan, yang merupakan suatu deskripsi dari apa yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapakan pelanggan. Kebutuhan pelanggan ini akan mendikte apa yang proses harus dihasilkan dan menyerahkannya. Kategori kedua dari informasi adalah umpan balik (feedback), yaitu suatu keterangan tentang bagaimana baik atau jeleknya suatu output yang diserahkan dalam perbandingannya terhadap ekspektasi pelanggan. Umpan balik ini merupakan signal utama untuk perbaikan proses pada operasi yang akan datang. Aliran informasi dan produk dengan pemasok kelihatan sebagai salah sauatu cermin citra dari proses yang digunakan untuk menghubungkan kelompok kerja dengan pelanggannya. Konsep dari manajemen proses berkaitan dengan perbaikan kualitas. Gabriel Pall (1987) mengidentifikasi enam komponen yang penting untuk manajemen proses, yaitu : 1. Kepemilikan (ownership), menugaskan tanggung jawab untuk desain, operasi, dan perbaikan proses. 2. Perencanaan (planning), menetapakan suatu pendekatan secara terstruktur dan terdisiplin untuk mengerti, mendifinisikan, dan mendokumentasikan semua komponen utama dalam proses dan hubungan antar komponen utama itu. 3. Pengendalian (control), menjamin efektivitas di mana suatu output dapat diperkirakan dan konsisten dengan ekspektasi pelanggan. 4. Pengukuran ( measurement), memetakan performansi atribut dan variabel dari produk terhadap kebutuhan pelanggan dan menetapkan kriteria untuk akurasi, presisi, dan frekuensi perolehan data. 5. Perbaikan atau peningkatan (improvement), meningkatkan efektivitas dari proses melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. 6. Optimisasi (optimization), meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara tetap. Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 40
  • 2. Keenam komponen diatas merupakan landasan untuk keberhasilan manajemen dari suatu proses apa saja. Komponen-komponen itu dibutuhkan untuk proses kerja yang menghasilkan dan menyerahkan produk ke pelanggan, untuk proses yang menspesifikasikan kebutuhan dan kepuasan sepanjang rantai pelanggan-pemasok (customer-supllier shain), dan untuk proses yang mendukung pekerja dalam pekerjaan mereka. Setiap organisasi dapat mengidentifikasi proses kunci yang mempengaruhi keberhasilannya. Kita dapat menggunakan enam pertanyaan berikut untuk membantu dalam mengidentifikasi proses kunci yang memiliki dampak terbesar pada pelanggan, yaitu : 1. Produk apa yang terpenting bagi pelanggan ? 2. Proses apa yang menghasilkan produk ini ? 3. Komponen atau faktor kunci apa yang merangsang tindakan dalam organisasi, dan proses apa yang mengkonversi rangsangan ini yang menjadi output ? 4. Proses mana yang memiliki visibility tertinggi dengan pelanggan ? 5. Proses mana yang memiliki dampak terbesar terhadap standar performansi yang dikendalikan pelanggan (customer-driven performance standard) ? 6. Proses mana berdasarkan data performansi memiliki potensi terbesar untuk perbaikan ? 7.2 Sistem Pengendalian Proses Secara tradisional, para pemmbuat produk (manufacturers) biasanya melakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat itu. Dengan demikian pengertian tradisional tentang konsep kualitas hanya berfokus kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat ke tangan pelanggan. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak memberikan kontribusi kepada peningkatan kualitas (quality improvement). Pada masa sekarang, pengertian dari konsep kualitas adalah lebih luas dari pada sekedar aktivitas inspeksi yang mengandalkan pada strategi pendeteksian (strategy of detection). Pengertian modern dari konsep kualitas adalah membangun sistem kualitas modern, yang salah satu strateginya adalah berorientasi pada strategi pencegahan (strategy of prevention). Salah satu ciri dari sistem kualitas modern adalah adanya aktivitas yang berorientasi kepada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan berfokus pada upaya pendeteksian kerusakan saja. Kualitas melalui inspeksi saja tidak cukup dan hal itu terlalu mahal. Meskipun tetap menjadi persyaratan untuk melakukan beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi usaha kualitas dari perusahaan seharusnya lebih difokuskan pada tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan dengan jalan melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertaa kali mulai melaksanakan sesuatu aktivitas. Dengan melaksanakan prinsip ini, usaha peningkatan kualitas akan mampu mengurangi ongkos produksi. Berkaitan dengan hal ini perlu dibangun suatu sistem pengendalian proses sebagai implementasi dari strategi pencegahan (strategy of prevention) dalam sistem kualitas modern itu. Model sistem pengendalian proses dengan umpan-balik ditunjukkan dalam Gambar 15 Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 41
  • 3. LINGKUNGAN Gambar 15 Model Sistem Pengendalian Proses Dari Gambar 15 tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan sebagai suatu sistem umpan-balik (feedback system). Pengendalian proses statistikal (statistical process control = SPC) merupakan satu tipe dari sistem umpan balik. Terdapat empat hal penting yang harus diperhatikan dalam sistem pengendalian proses, yaitu akan dikemukakan secara singkat berikut ini. 1. Proses. Melalui proses semua input bekerja sama untuk menghasilkan output berkualitas yang selanjutnya diserhakan kepada pelanggan agar memenuhi kebutuhan dan ekspektasi dari pelanggan itu. Performansi total dari proses tergantung pada komunikasi diantara pemasok (supllier) dan pelanggan (customer), dimana proses didesain dan dimplementasikan berdasarkan informasi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, yang selanjutnya dioperasionalkan dan dikelola oleh pihak manajemen bisnis total. Sistem pengendalian proses baru dapat dianggap bermanfaat hanya jika memberikan kontribusi pada upaya mempertahankan tingkat keunggulan (level of excellence) atau meningkatkan performansi total dari proses. 2. Informasi tentang performansi. Kebanyakan informasi tentang performansi aktual dari proses dapat diperoleh dengan mengkaji output dari proses itu. Agar dapat memperoleh informasi yang bermanfaat tentang proses, bagaimanapun pihak manajemen bisnis total harus memehami proses itu sendiri beserta dengan variabilitas internalnya. Pengertian tentang variasi dalam pengendalian proses statistikal akan dibahas kemudian. Karakteristik proses seperti : temperatur, banyak interupsi, cycle Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 42 INPUT + Tenaga Kerja PROSES OUTPUT + Modal + Material + Energi + Peralatan + Informasi PRODUK PELANGGAN (Barang dan/atau Jasa) PROSES TRANFORMA SI NILAI Identifika si Perubaha n Kebutuha n dan Metode-metode Statistikal Pengendalian Proses Umpan Balik untuk Pengendalian Kebutuhan dan Ekspektasi Pelanggan
  • 4. times, dll., seharusnya menjadi fokus utama dalam usaha-usaha meningkatkan performansi total dari proses. Pihak manajemen perlu menentukan nilai-nilai target (target values) untuk karakteristik proses, kemudian memantau bagaimana performansi aktual dari proses itu berada dekat atau jauh dari nilai-nilai target yang telah ditetapkan. Jika diperoleh dan diinterprestasikan secara tepat, informasi ini akan menunjukkan apakah proses sedang berada dalam keadaan stabil atau tidak stabil. Selanjutnya berdasarkan informasi tentang performansi dari proses itu, tindakan-tindakan yang tepat dapat diambil, apakah perlu memperbaiki proses yang sekarang atau terus memproduksi output berdasarkan proses sekarang yang stabil itu. Setiap tindakan yang diambil syogianya menjadi tepat waktu dan sesuai agar menghilangkan pemborosan dalam pengendalian proses itu. 3. Tindakan pada Proses. Tindakan pada proses akan menjadi ekonomis apabila tindakan-tindakan itu diambil untuk mencegah karakteristik penting dari proses atau output yang bervariasi dari output proses dalam batas-batas yang dapat diterima (acceptable limits). Tindakan-tindakan yang diambil dari proses dapat berupa perubahan dalam operasional (seperti : pelatihan operator, perubahan kedatangan material, dll) atau elemen-elemen dari proses itu sendiri (seperti : rehabilitasi peralatan, meningkatkan komunikasi dan hubungan diantara orang-orang, mengubah desain proses secara keseluruhan, dll). Pengaruh dari setiap tindakan pada proses harus dipantau dan dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui bahwa tindakan-tindakan yang diambil pada proses itu telah sesuai dengan yang diharapkan. 4. Tindakan pada output. Tindakan pada output akan menjadi kurang ekonomis apabila tindakan itu semata-mata dimaksudkan untuk mendeteksi dan memperbaiki produk yang berada diluar spesifikasi yang telah diterapkan, tanpa mengkaji secara mendalam masalah-masalah dalam proses pembuatan output itu. Meskipun output yang tidak konsisten dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian tindakan pada output harus dilanjutkan dengan tindakan korektif pada proses harus dilakukan untuk mencegah agar proses dimasa mendatang tidak menghasilkan output yang tidak konsisten dalam memenuhi spesifikasi kebutuhan pelanggan. Dengan demikian kebutuhan pada outputharus dilanjutkan dengan tindakan-tindakan korektif pada proses, kemudian menguji proses itu sampai mampu menghasilkan spesifikasi produksi sesuai dengan yang diinginkan oleh pelanggan. 7.3 Pengendalian Proses dan Kapabilitas Proses Pada dasarnya sasaran dari sistem pengendalian proses adalah membuat keputusan–keputusan ekonomis berkaitan dengan tindakan-tindakan yang diambil untuk mempengaruhi proses. Hal ini berarti menyeimbangkan berbagai konsekuensial dari tindakan-tindakan yang diambil padahal seharusnya tindakan itu tidak perlu (type I error = overcontrol) versus kegagalan dalam mengambil tindakan dimana tindakan seharusnya tindakan itu diambil ( Type II error = undercontrol). Bagaimanapun risiko ini harus dikelola, dalam konteks dua sumber variasi yang telah dijelaskan dalam bagian II.2, yaitu : variasi penyebab-khusus dan variasi penyebab-umum. Kesalahan jenis pertama (type I error = overcontrol) dalam konteks pengendalian proses statistikal berarti menolak suatu asumsi itu benar, sebagai misal mengambil tindakan mengambil untuk variasi penyebab-khusus sedangkan dalam kenyataannya proses itu tidak berubah yang erarti tidak dipengaruhi oleh variasi penyebab-khusus. Sedangkan kesalahan jenis kedua (type II error = undercontrol) adalah kegagalan karena menolak suatu asumsi bahwa asumsi itu salah, sebagai misal : tidak mengambil tindakan atas variasi penyebab-khusus, padahal dalam kenyataannya proses itu berubah karena dipengaruhi oleh variasi penyebab-khusus. Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 43
  • 5. Suatu proses dikatakan beropersi dalam pengendalian statistikal apabila variasi-variasi yang timbul hanya bersumber dari variasi penyebab-umum. Fungsi utama dari sistem pengendalian proses adalah memberikan signal statistikal apabila terdapat variasi penyebab-khusus dalam proses itu, dan tentu saja untuk menghindarkan signal statitistikal apabila terdapat variasi penyebab-khusus dalam proses itu, dan tentu saja untuk menghindarkan memberikan signal yang salah apabila variasi penyebab-khusus itu, yaitu : menghilangkannya apabila dianggap merugikan, dan mempertahankannya apabila dianggap menguntungkan. Dalam mendiskusikan tentang kapabilitas proses (process capability), perlu dipertimbangkan dua konsep yang berbeda berikut ini : · Kapabilitas Proses ditentukan oleh variasi yang bersumber dari variasi penyebab-umum. Secara umum kapabilitas proses menggambarkan performansi terbaik (misalnya range minimum) dari proses itu sendiri. Dengan demikian kapabilitas proses berkaitan dengan variasi proses tanpa memperdulikan dimana spesfifikasi (didefinisikan sebagai kebutuhan pelanggan) itu berada berkaitan dengan lokasi dan/atau range dari proses. · Pelanggan (internal atau eksternal) biasanya lebih memperhatikan output secara keseluruhan dari proses dan bagaimana output itu memenuhi kebutuhan mereka (didefinisikan sebagai spesifikasi), tanpa mempedulikan variasi dari proses. Karena suatu proses dalam pengendalian statistikal secara umum digambarkan melalui distribusi yang dapat diperkirakan, proporsi dari parts dalam spesifikasi (in spesification parts) dapat diperkirakan dari distribusi ini. Sepanjang proses berada dalam pengendalian statistikal dan tidak erubah dalam lokasi, range, atau bentuk, maka itu akan menghasilkan parts dalam spesifikasi (in-specificatio-parts) dengan distribusi yang sama. Tindakan pertama pada proses harus melokalisasikan proses pada nilai target (target values) yang merupakan kebutuhan pelanggan (didefinisikan sebagai spesifikasi output). Setelah itu apabila range dari proses masih belum dapat diterima , misalnya masih terdapat sejumlah minimum parts diluar spesifikasi (out-of-specification parts) yang diproduksi, maka pihak manajemen industri harus mengambil tindakan pada sistem melalui mengurangi variasi yang bersumber dari variasi penyebab-umum, yang biasanya diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas proses beserta outputnya untuk memenuhi spesifikasi (kebutuhan pelanggan) secara konsisten. Dengan demikian pihak manajemen industri pertama kali harus membawa proses ke dalam pengendalian statistikal dengan mendeteksi dan mengambil tindakan terhadap variasi penyebab-khusus. Setelah itu performansi proses diperkirakan, dan kapabilitas proses untuk memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan dievaluasi. Langkah-langkah ini merupakan basis untuk perbaikan proses terus-menerus yang akan dibahas kemudian. Setiap proses pada dasarnya dapat diklasifikasikan berdasrkan pada aspek pengendalian dan kapabilitas (capability and control aspects), seperti ditunjukkan Gambar 16. Dari Gambar 16 tampak bahwa setiap proses dapat diklasifikasikan ke dalam satu dari empat kasus. Agar suatu proses dapat diterima, proses itu harus berada dalam pengendalian statistikal dan variasi yang melekat pada proses itu (kapabilitas) harus lebih kecil daripada toleransi yang ditetapkan. Situasinya ideal apabila proses itu berada dalam kasus 1, dimana proses itu berada dalam pengendalian proses statistikal dan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan atau spesifikasi pelanggan dapat diterima. Kasus 2 menunjukkan bahwa proses berasa dalam pengendalian tetapi mempunyai kelebihan variasi penyebab-umum itu harus dikurangi. Kasus 3 menunjukkan proses yang mampu memenuhi kebutuhan atau spesifikasi, tetapi tidak berada dalam pengendalian. Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 44
  • 6. Dalam kasus 3, variasi penyebab-khusus harus diidentifikasi dan diambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan variasi penyebab-khusus itu. Gambar 16 Klasifikasi Proses Berdasarkan Pengendalian dan Kapailitas Kasus 4 menunjukkan bahwa proses tidak berada dalam pengendalian, demikian pula kapabilitas untuk memenuhi spesifikasi pelanggan tidak dapat diterima. Tindakan korektif yang harus dilakukan oleh pihak manajemen industri adalah menghilangkan variasi penyebab-khusus dan mengurangi variasi penyebab-umum. Praktek-praktek yang dapat diterima dalam dunia industri adalah bahwa kapabilitas proses baru dapat dihitung dan dipergunakan hanya jika proses itu berada dalam keadaan pengendalian statistikal. Kapabilitas digunakan sebagai landasan untuk perkiraan bagaimana proses akan beroperasi berdasarkan data statistkal yang dikumpulkan dari proses itu. Berbagai perhitungan indeks kapabilitas proses akan dibahas kemudian. Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 45 Pengendalian Kapabilitas (Memenuhi Kebutuhan atau Spesifikasi Pelanggan) Dalam Pengendalian Tidak dalam Pengendalian Dapat Diterima KASUS 1 KASUS 3 Tidak Dapat Diterima KASUS 2 KASUS 4
  • 7. Dalam kasus 3, variasi penyebab-khusus harus diidentifikasi dan diambil tindakan yang tepat untuk menghilangkan variasi penyebab-khusus itu. Gambar 16 Klasifikasi Proses Berdasarkan Pengendalian dan Kapailitas Kasus 4 menunjukkan bahwa proses tidak berada dalam pengendalian, demikian pula kapabilitas untuk memenuhi spesifikasi pelanggan tidak dapat diterima. Tindakan korektif yang harus dilakukan oleh pihak manajemen industri adalah menghilangkan variasi penyebab-khusus dan mengurangi variasi penyebab-umum. Praktek-praktek yang dapat diterima dalam dunia industri adalah bahwa kapabilitas proses baru dapat dihitung dan dipergunakan hanya jika proses itu berada dalam keadaan pengendalian statistikal. Kapabilitas digunakan sebagai landasan untuk perkiraan bagaimana proses akan beroperasi berdasarkan data statistkal yang dikumpulkan dari proses itu. Berbagai perhitungan indeks kapabilitas proses akan dibahas kemudian. Diktat Manajemen Mutu Versi 1/0 45 Pengendalian Kapabilitas (Memenuhi Kebutuhan atau Spesifikasi Pelanggan) Dalam Pengendalian Tidak dalam Pengendalian Dapat Diterima KASUS 1 KASUS 3 Tidak Dapat Diterima KASUS 2 KASUS 4