Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kualitas, definisi kualitas, cara meningkatkan kualitas dan keuntungan yang diperoleh, hubungan antara kualitas dan strategi, pengaruh kualitas, biaya kualitas, etika dan manajemen kualitas, serta konsep-konsep total quality management seperti perbaikan terus-menerus, six sigma, pemberdayaan karyawan, tolok ukur, tepat waktu, konsep Taguchi, dan alat-alat TQM."
2. A. PENGERTIAN
Kualitas (quality) adalah kemampuan (fitur dan
karakteristik) sebuah produk / jasa yang dapat /
mampu memuaskan pelanggan.
Definisi kualitas terbagi menjadi beberapa kategori,
yaitu :
(1). Kualitas berdasarkan pengguna
Di bidang pemasaran, kualitas produk /
jasa yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih baik,
fitur (tampilan) yang lebih baik, dan perbaikan
lainnya.
3. (2). Kualitas berdasarkan manufaktur
Di bidang manufaktur, kualitas berarti
pemenuhan standar / sesuai standar dan
“membuat
produk dengan benar sejak awal”.
(3). Kualitas berdasarkan produk
Memandang kualitas sebagai variabel
yang presisi dan dapat dihitung. Contoh:
es krim yang benar-benar baik memiliki
tingkat lemak mentega yang tinggi.
4. Cara-cara Kualitas Meningkatkan
Keuntungan / Profitabilitas
Kualitas yang meningkat
Keuntungan Penjualan Melalui
• Meningkatkan respons
• Harga yang Fleksibel
• Meningkatkan Reputasi
Pengurangan Biaya Melalui
• Peningkatkan
Produktivitas
• Pengurangan pengerjaan
kembali dan biaya Scrap
• Pengurangan biaya
jaminan (garansi)
Peningkatan laba
5. B. KUALITAS DAN STRATEGI
Kualitas merupakan tonic yang sangat bagus untuk meningkatkan operasional.
Mengelola kualitas membantu membangun strategi diferensiasi, biaya rendah, dan
respon cepat yang sukses. Kualitas adalah faktor penentu keberhasilan bagi
perusahaan.
Suatu penelitian menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas terbaik, lima kali
lebih produktif (diukur dengan unit produksi per jam kerja) dibandingkan dengan
perusahaan dengan kualitas paling rendah.
Pengaruh biaya jangka panjang pada organisasi dan potensi peningkatan penjualan
dipertimbangkan, biaya total mungkin berada pada titik minimum di saat 100%
barang/jasa sempurna dan bebas cacat.
6. Aliran aktivitas yang dibutuhkan untuk
mencapai Total Quality Management
Praktik Organisasi :
-Kepemimpinan, pernyataan misi, prosedur operasi yang efektif
Dukungan staf, pelatihan
Hasil : Apa yang penting dari apa yang akan dihasilkan
Prinsip Kualitas :
-Fokus pada pelanggan, perbaikan yang berkesinambungan, Tolok
ukur, Tepat Waktu, alat-alat TQM
Hasil : Bagaimana mengerjakan apa yang penting dan apa yang
akan dicapai / diselesaikan
Pemenuhan pekerja :
-Pemberdayaan, komitmen organisasi
Hasil : Sikap pekerja / karyawan yang dapat menyelesaikan apa
yang penting
Kepuasan Pelanggan :
-Memenangkan pesanan, pelanggan yang membeli kembali
(berulang)
Hasil : Organisasi yang efektif dengan keunggulan kompetitif /
bersaing
7. C. PENGARUH KUALITAS
• Ada 3 penyebab kualitas itu penting :
1. Reputasi perusahaan
2. Kewajiban produk
3. Implikasi global
8.
9.
10.
11.
12. D. BIAYA KUALITAS
4 kategori utama biaya berkaitan dengan kualitas yang disebut biaya kualitas (cost of
quality = COQ) :
1. Biaya pencegahan : biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan barang / jasa
mengalami kerusakan. (Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas)
2. Biaya penilaian : biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk / barang,
proses, komponen, dan jasa. (Contoh: biaya pengujian, laboratorium, dan pemeriksa-
an).
3. Kegagalan internal : biaya yang diakibatkan dari proses produksi barang / jasa yang
rusak / cacat sebelum diantarkan ke pelanggan. (Contoh: pengerjaan kembali, bahan
sisa, dan penghentian).
4. Biaya eksternal : biaya yang terjadi setelah pengiriman barang / jasa yang cacat
(Contoh: Pengerjaan kembali, retur barang, tanggung jawab, kehilangan kepercayaan
(goodwill), biaya pada masyarakat / cost of society).
13. E. ETIKA DAN MANAJEMEN
KUALITAS
Bagi manajer operasional, pekerjaan terpenting adalah memberikan produk dan jasa
yang sehat, aman, dan berkualitas kepada pelanggan.
Karena kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk
berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yang lebih tinggi, tetapi
juga dapat menambah kecelakaan, tuntutan hukum, dan bertambahnya peraturan
pemerintah
Jika sebuah perusahaan yang telah memperkenalkan sebuah produk yang dipertanyakan,
maka tindakan tanggung jawabnya harus didasari oleh perbuatan etis. Hal ini bisa
menjadi kasus penarikan produk dari seluruh dunia seperti : produk Johnson-johnson
(untuk Tylenol) dan Perrier (untuk air minum bersoda), saat poduk-produk itu didapati
terkontaminasi.
14. F. 7 KONSEP TOTAL QUALITY
MANAGEMENT
1. Perbaikan Terus Menerus
2. Six Sigma
3. Pemberdayaan Karyawan
4. Tepat Waktu
5. Konsep Taguchi
6. Pengetahuan Alat-alat TQM
15. 1. Perbaikan Terus Menerus
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Rencanakan, Kerjakan, Cek,
Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah yang umum
digunakan dalam pengendalian kualitas
Manfaat dari PDCA antara lain :
•Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah unit organisasi;
•Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah organisasi;
•Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola yang runtun
dan sistematis;
•Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur kerja;
•Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan produktivitas.
16. PROSES PDCA
1. P (Plan = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang
dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan
yang ditetapkan
2. D (Do = Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN.
3. C (Check = Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan
apa saja hasilnya.
4. A (Act = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan.
17. DIAGRAM SIKLUS PDCA
1. Perencanaan
Mengidentifikasi
masalah dan
membuat rencana
2. Pelaksanaan
Menguji rencana
3. Pengecekan
Apakah rencananya
berjalan?
4. Tindakan
Mengimplementasik-
an
Rencana, dokumen
18. 2. SIX SIGMA
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total
Quality Management ( TQM ), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan
mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk,
menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan mehilangkan
biaya.
Six Sigma merupakan Strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan secara
keseluruhan.
Six Sigma merupakan Disiplin karena mengikuti model perbaikan Six Sigma yang
dikenal dengan DMAIC. 5 langkah Model Proses perbaikan: 1. Defines
menentukan tujuan rencana, cakupan, dan hasil lalu menentukan informasi proses
yang dibutuhkan, mengingat kualitas dari pelanggan; 2. Measures Mengukur proses
dan pengumpulan data; 3. Analyzes menganalisis data, memastikan berulang kali
(hasilnya terdapat duplikasi) dan reprodusibilitas (yang lain mendapatkan hasil yang
sama).; 4. Improves Melakukan perbaikan dengan memodifikasi atau merancang
ulang, prosedur dan proses yang ada.; 5. Control mengendalikan proses yang baru
untuk memastikan tingkat kinerja dipertahankan.
19. 3. PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Pemberdayaan diartikan sebagai kebebasan,
keleluasaan, kemandirian dan tanggung jawab
dalam mengerjakan pekerjaan serta dalam
berpartisipasi dan pembuatan keputusan.
Pemberdayaan merupakan kunci menciptakan
kekuatan karyawan yang termotivasi sehingga
mereka bekerja dengan baik dan sangat
antusias dengan visi mereka.
20. Pemberdayaan Karyawan ( Employee Empowerment ), Berarti
melibatkan karyawan di setiap langkah dari proses produksi.
Cara untuk membangun pemberdayaan karyawan:
1. Membangun jaringan komunikasi yang melibatkan karyawan
2. Mengembangkan Pengawas yang Terbuka dan Sportif
3. Memindahkan tanggung jawab dari kedua manajer dan staf kepada
karyawan produksi
4. Membangun organisasi dengan moral yang tinggi
5. Menciptakan Struktur organisasi formal sebagai tim dan siklus
kualitas
21. 4. TOLOK UKUR
(BENCHMARKING)
Tolok ukur adalah suatu proses mengidentifikasikan “praktek terbaik”
terhadap dua produk dan proses produksinya hingga produk tersebut dikirimkan.
Tujuan utama dari Benchmarking adalah untuk memahami dan
mengevaluasi proses ataupun produk saat ini sehingga menemukan cara
atau “Praktek Terbaik” untuk meningkatkan proses maupun kualitas produk.
Langkah-langkah mengembangkan tolok ukur:
1. Menentukan apa yang akan dilakukan tolok ukur
2. Membentuk tim untuk tolok ukur
3. Mengidentifikasikan mitra tolok ukur
4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi tolok ukur
5. Mengambil tindakan untuk menyamai atau melewati tolok ukur
22. 5. TEPAT WAKTU (Just In Time)
Tepat Waktu / JIT (just-in-time) adalah suatu sistem yang memusatkan pada
eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan
permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan
produksi.
Tujuan strategis JIT adalah :
1. Meningkatkan laba
2. Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
23. 6. KONSEP TAGUCHI
Taguchi Methods adalah sebuah metode statistik yang dikembangkan oleh Genichi
Taguchi untuk meningkatkan kualitas dari hasil produksi Manufaktur, Engineering,
Biotechnology, Marketing, dan Advertising.
Taguchi memberikan tiga konsep yang ditujukan untuk memperbaiki, baik
produk maupun proses kualitas :
1. Fungsi kerugian (loss function) merupakan suatu pendekatan baru untuk prosesc
apability.
2. Prinsip dasar dari kekokohan (robustness)
3. Kualitas berorientasi sasaran
24. 7 Alat Total Quality Management
(TQM)
1. Lembar Periksa
2. Diagram Pencar
3. Diagram Penyebab dan Efek
4. Grafik Pareto
5. Diagram Alur
6. Histogram
7. Pengendalian proses
25. G. Kendali Proses Statistik
Kendali Proses Statistik adalah aplikasi metode statistika untuk pemantauan dan
pengendalian proses untuk memastikan bahwa dia bekerja pada potensi penuh
untuk menghasilkan produk yang sesuai.
Tujuannya adalah memberikan sinyal statistika apabila terdapat sebab - sebab
variasi khusus. Dengan ini kita dapat mempercepat tindakan yg diperlukan untuk
menyingkirkan sebab - sebab khusus (assignable) tersebut.
26. H. PENERIMAAN SAMPEL
Penerimaan Sampel
adalah suatu prosedur pemeriksaan produk melalui pengambilan contoh dari sejumlah produk
jadi sejenis, atau bahan baku dari suatu perusahaan pemasok kepada perusahaan konsumen
untuk memutuskan penerimaan atau penolakan produk.