SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk multidimensional. Oleh karena itu, banyak
julukan yang diberikan kepadanya, misalnya sebagai makhluk ekonomi
(homo economicus), makhluk social (homo social), makhluk berfikir (homo
safien), makhluk bekerja atau bermain (homo luden), makhluk yang suka
bersenang-senang (homo hedonism), makhluk yang suka menggunakan
lambing-lambang (homo simbolicum), makhluk yang suka menindas makhluk
lainnya ( homo hominilupus), makhluk iptek, makhluk imtaq dan makhluk
organisasional.1 Jadi, manusia sejak dilahirkan sampai kematiannya tidak
dapat dipisahkan dari organisasi. Manusia adalah makhluk
organisasionalkarena sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
bantuan orang lain.2 Manusia juga makhluk yang memiliki akal dan budi. Dua
unsur ini yang membedakan manusia dengan hewan, tumbuhan dan makhluk
Tuhan lainnya. Akal adalah kemampuan (potensi) yang dimiliki manusia
untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang sesuatu yang ada
(on being), termasuk dirinya sendiri.3
Dalam mengorganisasikan pendidikan ada banyak hal yang perlu di
perhatikan oleh tenaga pendidik dan administratur (penata usaha, Kamus
Umum Bahasa Indonesia) salah satunya adalah struktural organisasi dalam
pendidikan.
1
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara,
2006), cet.1, Halaman 126
2 Ibid
3 Syahrizal Abbas .Manajemen perguruan tinggi, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2008 ),
cet.1, Halaman 5
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kultur?
2. Apa Pengertian Organisasi?
3. Apa itu Organisasi dalam Lembaga Pendidikan?
4. Bagaimana dan Apa saja yang perlu diperhatikan dalam Struktur
Organisasi?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui tentang organisasi yang ada dalam Lembaga
Pendidikan Islam secara menyeluruh dan mendalam.
2. Untuk mengetahui konsep organisasi lembaga pendidikan Islam.
3. Untuk mensintesakan kultur lembaga pendidikan Islam.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KULTUR ORGANISASI
Edward B. Tylor mengatakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan
yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat
istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan
sebagai : pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu
yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari,
orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi (tradition).
Dalam hal ini tradisi diartikan sebagai idea-idea umum, sikap dan kebiasaan
dari masyarakat yang nampak dalam perilaku sehari-hari yang menjadi
kebiasaan dari kelompok dalam masyarakat tertentu.
Kata organisasi berasal dari bahasa inggris, organization yang berarti
organisasi atau hal yang mengatur. Dalam kamus bahasa Indonesia
organisasi merupakan susunan atau aturan dan berbagai bagian sehingga
merupakan satu kesatuan yang teratur.
Istilah organisasi memiliki dua arti secara umum. Pertama, organisasi
diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah
perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan dan badan-badan
pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu
bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara apra anggota,
sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif.
Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja dalam tugas-tugas yang
4
lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya serta
mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan
organisasi.
Organisasi lembaga pendidikan adalah suatu organisasi yang unik dan
komplek karena lembaga pendidikan tersebut merupakan suatu lembaga
penyelenggara pendidikan. Tujuannya adalah menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau
profesional yang dapat menerapkan , mengembangkan , memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan , teknologi, kesenian, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kehidupan nasional.4
Sedangkan pengertian organisasi menurut para pakar ilmu adalah:
1. Menurut Oliver Sheldon
Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau
kelompok-kelompok harus melakukantugas-tugas, sedemikian rupa,
memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif,
dan terorganisasi dari usaha yang tersedia.
2. Menurut Schein
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk
mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi
melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab.
3. Menurut Kohler
Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi
usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
4 Wanto, manajemen dan pendidikan, 2005, Surabaya ; Tabloid Nyata IV
5
Jadi kultur organisasi ialah suatu kemampuan-kemampuan dan
kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat
yang memiliki aturan-aturan atau susunan dan berbagai bagian sehingga
menjadi satu kesatuan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan.
Dari sini dapat dipahami bahwa kultur organisasi terdapat 3 komponen
yang harus da dalam suatu lembaga atau organisasi agar organisasi menjadi
lebih baik, yakni : kelompok orang, kerja sama yang harmonis dan
pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab. Adapaun Prinsip-prinsip
Kultur organisasi yang harus dimiliki dalam suatu lembaga atau kelompok
adalah:
1. Perumusan tujuan
Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait
dalam organisasi itu. Dengan tujuan tertentu, aktivitas-aktivitas yang
dilakukan dengan mengarah pada tujuan yang telah dirumuskan.
2. Pembagian kerja
Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tugas
yang jelas. Tanpa pembagian tugas yang jelas, akan terjadi tumpang tindih
pekerjaan dan dari sini akan terjadi pemborosan.
3. Pembagian wewenang
Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang/kelompok dalam
suatu organisasi maka dapat dihindarkan terjadinya benturan kepentingan
dan tindakan. Hal ini dimungkinkan karena setiap orang akan mengetahuia
batas-batas wewenang untuk bertindak.
4. Kesatuan komando
Dalam sistem organisasi yang baik harus ada kesatuan komando/perintah
agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, sistem
organisasi perlu dihindarkan adanya dualism pengaruh dan kekuasaan dalam
6
berbagai tingkat manajerial, baik manjerial puncak, manajerial menengah
maupun manajerial lini.
5. Koordinasi
Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan pada satuan-
satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi
secara efisien. Koordinasi ini sangat penting bagi suatu lembaga untuk
menyatukan langkah, mengurangi benturan tugas dan mengurangi timbulnya
konflik.
B. PROSES PEMBENTUKAN KULTUR ORGANISASI
Munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam
dalam suatu budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun, dari
perorangan atau kelompok, dari tingkat bawah atau puncak. Taliziduhu
Ndraha (1997) menginventarisir sumber-sumber pembentuk budaya
organisasi, diantaranya :
(1) pendiri organisasi;
(2) pemilik organisasi;
(3) Sumber daya manusia asing;
(4) luar organisasi;
(5) orang yang berkepentingan dengan organisasi (stake holder);
(6) masyarakat
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa proses budaya dapat terjadi
dengan cara: (1) kontak budaya; (2) benturan budaya; dan (3) penggalian
budaya. Pembentukan budaya tidak dapat dilakukan dalam waktu yang
sekejap, namun memerlukan waktu dan bahkan biaya yang tidak sedikit
untuk dapat menerima nilai-nilai baru dalam organisasi.
Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik”
atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” .
7
Jika dalam suatu organisasi memiliki budaya yang cocok, maka
manajemennya lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada
dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam
memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas
kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan.
Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui
sejumlah proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk
diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan
Hadis riwayat al-Bukhari
‫بن‬ ‫قليح‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫ن‬ ‫سنا‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬‫يس‬ ‫عن‬ ‫عطاء‬ ‫عن‬ ‫علي‬ ‫بن‬ ‫ل‬ ‫هال‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫ن‬ ‫سليما‬‫عن‬ ‫ر‬ ‫ا‬
‫ف‬ ‫نة‬ ‫ما‬ ‫اال‬ ‫ضيعت‬ ‫اذا‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫ابى‬‫نتظر‬ ‫ا‬
‫الس‬ ‫فانتظر‬ ‫اهله‬ ‫غير‬ ‫الى‬ ‫االمر‬ ‫اسند‬ ‫اذا‬ ‫قال‬ ‫؟‬ ‫هللا‬ ‫ل‬ ‫رسو‬ ‫يا‬ ‫عتها‬ ‫اضا‬ ‫كيف‬ ‫قال‬ ‫عة‬ ‫السا‬‫عة‬ ‫ا‬
“(Imam al-Bukhari menyatakan) Muhammad bin Sinan menyampaikan
(riwayat) kepada kami, Qulaih bin Sulaiman telah menyampaikan (riwayat)
kepada kami, (riwayat itu) dari Atha’, dari Yasar, dari Abu Hurairah ra yang
berkata : Rasulullah Saw bersabda : Apabila suatu amanah disia-siakan,
maka tunggulah saat kehancurannya. (Abu Hurairah) bertanya : Bagaimana
meletakkan amanah itu, ya Rasulullah ? Beliau menjawab : Apabila suatu
perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat
kehancurannya”.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya sendiri yang
dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai- nilai, persepsi, kebiasaan, kebijakan
pendidikan dan perilaku orang yang ada didalamnya. Sebagai suatu
organisasi, sekolah s kekhasan sesuai dengan cure bisnis yang dijalankan
yaitu pembelajaran. Budaya sekolah seharusnya menunjukkan kapabilitas
8
yang sesuai dengan tuntunan pembelajaran yaitu menumbuh kembangkan
peserta didik sesuai dengan prinsip- prinsip kemanusiaan. Budaya sekolah
harus disadari oleh seluruh konstituen sebagai asumsi dasar yang dapat
membuat sekolah tersebut memiliki citra yang
membanggakan stakeholders. Oleh sebab itu, semua individu memiliki posisi
yang sama untuk mengangkat citra melalui performance yang merujuk pada
budaya sekolah yang efektif.
Pembentukan dan Manajemen Budaya sekolah yang Efektif, Pada
awal kemunculanya, budaya organisasi mengacu pada visi pendirinya yang
dipengaruhi oleh cita- cita internal dan tuntutan eksternal yang meliputinya.
Pada hakekatnya suatu budaya adalah sebuah fenomena kelompok. Oleh
sebab itu, dalam menelaah proses terbentuknya budaya organisasi tidak
dapat lepas dari proses kelompok. Selain itu, proses kemunculan budaya
organisasi memakan waktu yang cukup lama yang pada umumnya
melibatkan seorang tokoh yang mengintroduksikan visi dan misi kepda
stafnya, yang kemudian dijadikan sebagai acuan anggota kelompok.
Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang
mempengaruhinya yaitu
1. Komunikasi
Komuniaksi merupakan proses pengintegrasian tujuan terhadap anggota-
anggota yang lainnya. Komunikasi ini sangat penting sekali untuk
menyatukan dalam sebuah organisasi, karena dengan adanya komunikasi
diharapkan terjadi saling mengisi secara yang baik dan lancar yang akan
mengurangi timbulnya konflik yang terjadi secara internal.
2. Motifasi
Dalam suatu lembaga harus memiliki motivasi yang sangat kuat untuk
mencapai lembaga yang maju. Dan motivasi ini harus mampu mendorong
anggota organisasi agar lebih kerja keras dalam lembaga. Jangan sampai
suatu organisasi tidak memiliki motivasi yang dibutuhkan dalam lembaga.
9
3. Karakteristik organisasi
Karakter merupakan watak atau sifat yang ada dialam suatu organisasi.
Karakter sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan dalam
suatu organisasi. Karakter dalam suatu organisasi tidak boleh individual,
karena dalam suatu organisasi harus memiliki sifat yang memasyarakat antar
anggota.
4. proses administrasi
proses administrasi ini behubungan dengan mekanisme kerja untuk
mengkoordinasikan perkerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Pada
saat setiap orang dan setiap bagian melaksanakan pekerjaan, kemungkinan
timbul konflik diantara anggota, dan mekanisme administrasi ini untuk
mengkoordinasikan memungkinkan setiap anggota organisasi untuk tetap
bekerja secara efektif.
5. struktur organisasi
sturktur organisasi sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu
organisasi. Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi
dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan.
Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja
yang harus dilakukan, hubungan tasan dan bawa han, kelompok, komponen
atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi.
6. gaya manajemen
melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan dan mneingkatkan manajemen. Gaya untuk mengatur
dalam suatu organisasi harus menarik dan mampu membuat anggota agar
bias bekerja dengan baik dan benar. Gaya menajemn yang baik dan menarik
akan menghasilkan potensi atau hasil yang sangat memuaskan untuk suatu
organisasi, namun jika manajemen suatu organisasi rusak, maka organsisasi
10
itu juga akan mengalami kerusakan dan tidak akan mencapai target atau
tujuan yang diinginkan.
Hadis riwayat Ibnu Majah
‫عي‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫السلمي‬ ‫عطية‬ ‫بن‬ ‫سعيد‬ ‫بن‬ ‫وهب‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫الدمشقي‬ ‫الوليد‬ ‫بن‬ ‫العباس‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬‫بن‬ ‫الرحمن‬ ‫د‬
‫ان‬ ‫قبل‬ ‫جيراجره‬ ‫اعطوااال‬ : ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫عمرقال‬ ‫بن‬ ‫هللا‬ ‫عبد‬ ‫عن‬ ‫ابيه‬ ‫عن‬ ‫اسلم‬ ‫بن‬ ‫زيد‬‫يجف‬
‫عرقه‬
“(Ibnu Majah menyatakan), al-Abbas bin Walid al-Dimasyqiy telah
menyampaikan (riwayat) kepada kami, Wahb bin Sa’id bin ‘Athiyah al-
Salamiy telah menyampaikan (riwayat) kepada kami, ‘Abd ar-Rahman bin
Zaid bin Aslam telah menyampaikan (riwayat) kepada kami, riwayat itu dari
ayahnya, dari Abdullah bin Umar yang berkata, Rasullullah bersabda :
Berikanlah gaji/upah pegawai sebelum kering keringatnya”.
D. UPAYA - UPAYA UNTUK MEUWUJUDKAN KULKTUR ORGANISASI
Pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi adalah suatu hal yang
mutlak untuk memperoleh budaya organisasi yang kental. Membentuk
budaya organisasi merupakan tanggung jawab pimpinan yang realisasinya
merupakan tanggung jawab seluruh personel sekolah. Pimpinan perlu
memahami cara pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi. Budaya
organisasi bisa terbentuk dengan tiga cara yaitu:
1. Seleksi, sejak awal sudah ditekankan bahwa hanya pegawai yang
memenuhi kriteria organisasi yang diterima.
2. Manajemen puncak, pimpinan menjadi pendorong kuat bagi tumbuhnya
perilaku bawahan.
3. Sisoalisasi, penanaman norma- norma yang ditetapkan organisasi dapat
dilakukan dengan cara membicarakan dalam rapat- rapat, pertemuan atau
bahkan dengan media khusus.
11
Untuk mewujudkan organisasi yang efektif, perlu adanya upaya-upaya yang
harus dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. Adapaun langkah-langkah
yang harus ditempuh yaitu :
1. Organisasi tersebut harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas yang
diarahkan pada upaya mewujudkan cita-cita atau tujuan yang diharapkan
2. Organisasi tersebut harus dipimpin oleh orang yang memiliki visi,
capability, loby dan morality. Visi berkaitan dengan gagasan, cita-cita dan
imajinasi yang terus mengalir. Adapun capability berkaitan dengan
kesanggupan untuk mewujudkan cita-cita dan visi tersebut. Sementara loby
terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan
berbagai pihak yang memungkinkan dapat diakses untuk mencapai tujuan.
Selanjutnya morality berkaitan dengan akhlak yang mulia seperti keihlasan
dalam bekerja, jujur, amanah, sabar, pemaaf, toleransi dan sebagainya.
3. Organisasi tersebut harus memiliki sumber ekonomi yang dihasilkan
melalui berbagai usaha. Untuk ini kelompok yang berada dalam pengelolaan
sarana dapat dilihat sebagai market.
4. Organisasi tersebut harus mampu membaca peluang yang memungkinkan
dapat dilakukan berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh kelompok
5. Organisasi tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana
pendukung yang baik. Dalam hal ini teknologi yang canggih dalam bidang
komunikasi, informasi dan pengelolaan data seperti telepon, computer,
fakximile dan sebagainya yang harus digunakan
6. Organisasi tersebut harus memperoleh legimitasi dan masyarakat dengan
cara menciptakan berbagai kegaitan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Adapun Kultur organisasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Budaya mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan
jangkauannya.
12
2. Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas
dari pada kepentingan-kepentingan dari individual seseorang.
4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan
perekat social yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan
dilakukan oleh para anggota.
5. Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan
kendali yang memadu dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya.
E. ANALISIS
Dalam budaya organisasi ditandai adanya sharing atau berbagi nilai dan
keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Misalnya berbagi
nilai dan keyakinan yang sama melalui pakaian seragam. Namun
menerima dan memakai seragam saja tidaklah cukup. Pemakaian seragam
haruslah membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk citra
organisasi. Dengan demikian, nilai pakaian seragam tertanam menjadi basic.
Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau
“buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika
dalam suatu organisasi memiliki budaya yang cocok, maka manajemennya
lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan
tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam memberikan
asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas kinerja, maka
perubahan budaya mungkin diperlukan.
Budaya yang strategis cocok secara eksplisit menyatakan bahwa arah
budaya harus menyelaraskan dan memotivasi anggota, jika ingin
meningkatkan kinerja organisasi. Konsep utama yang digunakan di sini
adalah “kecocokan”. Jadi, sebuah budaya dianggap baik apabila cocok
13
dengan konteksnya. Adapun yang dimaksud dengan konteks bisa berupa
kondisi obyektif dari organisasinya atau strategi usahanya.
Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui
sejumlah proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk
diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan
penerapan konsep budaya organisasi di sekolah sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan penerapan konsep budaya organisasi lainnya.
Kalaupun terdapat perbedaan mungkin hanya terletak pada jenis nilai
dominan yang dikembangkannya dan karakateristik dari para pendukungnya.
Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat
dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi
pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk berusaha
mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada
para siswanya. Nilai-nilai yang mungkin dikembangkan di sekolah tentunya
sangat beragam
14
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengelolaan kultur organisasi akan tercipta dan berjalan dengan
baik jika seluruh stakeholder sadar dan mempunyai sumber daya
manusia yang mumpuni. Oleh karena itu di suatu instansi, lembaga-
lembaga pendidikan Islam harus meningkatkan kualitasnya sesuai
dengan tugas, pokok dan intruksinya (TUPOKSI).
Untuk menciptakan suasana kultur, budaya yang baik tentu
dibutuhkan dari hal-hal yang nilanya sangat kecil, contohnya bisa
menciptakan iklim yang harmonis, adanya komunikasi yang baik, saling
menghargai satu dengan yang lainnya.
Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang
mempengaruhinya yaitu Komunikasi, Motifasi, Karakteristik organisasi,
proses administrasi struktur oeganisasi dan gaya manajemen. Budaya itu
meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social
yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan
standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan
oleh para anggota dan Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme
pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta
perilaku anggaotanya.
Upaya untuk mengembangkan budaya organisasi di sekolah terutama
berkenaan tugas kepala sekolah selaku leader dan manajer di sekolah.
Dalam hal ini, kepala sekolah hendaknya mampu melihat lingkungan
sekolahnya secara holistik, sehingga diperoleh kerangka kerja yang lebih
luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan-hubungan
yang kompleks di sekolahnya. Melalui pendalaman pemahamannya tentang
budaya organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam
15
memberikan penajaman tentang nilai, keyakinan dan sikap yang penting
guna meningkatkan stabilitas dan pemeliharaan lingkungan belajarnya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makala ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami sebagai penulis makalah ini
mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik dalam pembuatan
makalah ke depannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
: PT. Balai Pustaka, 1991
Nanang Fattah , Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosadakarya,2001
cet,5,
Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua
Murid dan Masyarakat. Malang, IKIP Malang, 1994.
Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Cet ke-IV Semarang:
RASAIL, 2009
John M.Echols dan hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia,
1980 cet, 8
Komariah Aan, Visionary Leadership Menuju Sekolah efektif. Jakarta: Bumi
Aksara,2005
Laza HS, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta : GAMA Media, 2008, Cet, 2
Muhammad, Dr. Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, cet.ke-7, 2005
Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan pendidikan Islam di
Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. cet 4
P. Robbins, Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi, Jilid 2, Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta, PT Prenhallindo, 1996
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka,
1999, Cet, 8
Sutarto, Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta, 2002
Tilaar, M.Sc, Ed, Prof. Dr. H. A.R.. Manajemen pendidikan nasional. Bandung :
Rosdakarya, 1992
17

More Related Content

What's hot

Konsep asas asas pengurusan islam
Konsep asas asas pengurusan islamKonsep asas asas pengurusan islam
Konsep asas asas pengurusan islamfarhanahgary
 
Pengurusan islam power point
Pengurusan islam power pointPengurusan islam power point
Pengurusan islam power pointKamarudin Jaafar
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2013
 
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun KinerjaPeran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun KinerjaKinescope Indonesia
 
Evaluasi kelembagaan pemerintah kabupaten
Evaluasi kelembagaan pemerintah kabupatenEvaluasi kelembagaan pemerintah kabupaten
Evaluasi kelembagaan pemerintah kabupatenMus Kamal
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianFriskatriana
 
Awarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic CultureAwarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic CultureMus Kamal
 
6. budaya organisasi
6. budaya organisasi6. budaya organisasi
6. budaya organisasiPuryanto SS
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiRidho D'vhavoline
 
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VITeori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VIHenry Zeptian
 
prinsip asas pengurusan islam
prinsip asas pengurusan islamprinsip asas pengurusan islam
prinsip asas pengurusan islamh_halimatul
 
Sofskill kelompok 3
Sofskill kelompok 3Sofskill kelompok 3
Sofskill kelompok 3Gondar Kids
 

What's hot (19)

Konsep asas asas pengurusan islam
Konsep asas asas pengurusan islamKonsep asas asas pengurusan islam
Konsep asas asas pengurusan islam
 
Pengurusan islam power point
Pengurusan islam power pointPengurusan islam power point
Pengurusan islam power point
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun KinerjaPeran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
Peran Budaya Kerja Syariah Dalam Membangun Kinerja
 
Bab 3 dan bab 4
Bab 3 dan bab 4Bab 3 dan bab 4
Bab 3 dan bab 4
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Evaluasi kelembagaan pemerintah kabupaten
Evaluasi kelembagaan pemerintah kabupatenEvaluasi kelembagaan pemerintah kabupaten
Evaluasi kelembagaan pemerintah kabupaten
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
 
1 introduction
1 introduction1 introduction
1 introduction
 
Awarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic CultureAwarness organization, health organization, toxic Culture
Awarness organization, health organization, toxic Culture
 
6. budaya organisasi
6. budaya organisasi6. budaya organisasi
6. budaya organisasi
 
Budaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan InovasiBudaya Kreativitas dan Inovasi
Budaya Kreativitas dan Inovasi
 
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VITeori budaya organisasi bab16 kelompok VI
Teori budaya organisasi bab16 kelompok VI
 
Tugas teori organisasi
Tugas teori organisasiTugas teori organisasi
Tugas teori organisasi
 
prinsip asas pengurusan islam
prinsip asas pengurusan islamprinsip asas pengurusan islam
prinsip asas pengurusan islam
 
Sofskill kelompok 3
Sofskill kelompok 3Sofskill kelompok 3
Sofskill kelompok 3
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Kepemimpinan kharismatik kyai
Kepemimpinan kharismatik kyaiKepemimpinan kharismatik kyai
Kepemimpinan kharismatik kyai
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 

Similar to Afi.Parnawi. STAI IBNU SINA

Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)Agewen Stifford
 
Rianita rahma annisa
Rianita rahma annisaRianita rahma annisa
Rianita rahma annisarianitannisa
 
Budaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanBudaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanMuhammad Zdafirin
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaFitriana Jinne
 
Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir
Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir
Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir diniwidyani
 
Budaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifBudaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifSaiful Rohman
 
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiWahyu Seno
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanSeptian Muna Barakati
 
tugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptxtugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptxDedeAku
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiIrgi Mpa
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptlenin888
 

Similar to Afi.Parnawi. STAI IBNU SINA (20)

Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islamAfi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
Afi parnawi. makalah . kultur lembaga pend. islam
 
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)Budaya organisasi  (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
Budaya organisasi (oleh Dr. Hj. Tine Silvana R., Dra., M.Si.)
 
Peror sap 1
Peror sap 1Peror sap 1
Peror sap 1
 
Rianita rahma annisa
Rianita rahma annisaRianita rahma annisa
Rianita rahma annisa
 
Softskill ppt(refi)
Softskill ppt(refi)Softskill ppt(refi)
Softskill ppt(refi)
 
Softskill ppt(refi)
Softskill ppt(refi)Softskill ppt(refi)
Softskill ppt(refi)
 
Budaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan PerubahanBudaya Organisasi dan Perubahan
Budaya Organisasi dan Perubahan
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
 
Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir
Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir
Resume bab the role of organizational culture dari buku kimiz dalkir
 
Budaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatifBudaya, kreatif dan inovatif
Budaya, kreatif dan inovatif
 
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasiMengelola budaya dan etika dalam organisasi
Mengelola budaya dan etika dalam organisasi
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 
Makalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikanMakalah organisasi lembaga pendidikan
Makalah organisasi lembaga pendidikan
 
Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14Pertemuan 13&14
Pertemuan 13&14
 
tugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptxtugas manajemen pendidikan.pptx
tugas manajemen pendidikan.pptx
 
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur MuspitaBab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
Bab 9 budaya organisasi_Novi Catur Muspita
 
Gambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasiGambaran umum tentang organisasi
Gambaran umum tentang organisasi
 
Koordinasi pkb
Koordinasi pkbKoordinasi pkb
Koordinasi pkb
 
Kultur organisasi p pt
Kultur organisasi p ptKultur organisasi p pt
Kultur organisasi p pt
 

More from Dr. Afi Parnawi, M.Pd

Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 

More from Dr. Afi Parnawi, M.Pd (20)

DEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptxDEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptx
 
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
Penelitiaan tindakan kelas (PTK)
 
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metodologi penelitian
Metodologi penelitian
 
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi ParnawiKeutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
Keutamaan doa. Dr. Afi Parnawi
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal InternationalDr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018 Dr. Afi Parnawi, M.Pd.  Jurnal International 2018
Dr. Afi Parnawi, M.Pd. Jurnal International 2018
 
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
Dr. afi parnawi, M.Pd .Jjurnal lis 19 1
 
Panduan proposal dan skripsi ptk
Panduan  proposal dan skripsi ptkPanduan  proposal dan skripsi ptk
Panduan proposal dan skripsi ptk
 
Dr. afi parnawi
Dr. afi parnawiDr. afi parnawi
Dr. afi parnawi
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
SDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANISDIT AL KAUTSAR MADANI
SDIT AL KAUTSAR MADANI
 
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.PdPhoto. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Photo. Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae okDr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
Dr. Afi Parnawi, M.Pd Curriculum vitae ok
 
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.PdDr. Afi Parnawi, M.Pd
Dr. Afi Parnawi, M.Pd
 
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms. Dr. afi Parnawi cover sjbms
. Dr. afi Parnawi cover sjbms
 
Afi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbmsAfi Parnawi info & index sjbms
Afi Parnawi info & index sjbms
 
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,afi parnawi, Jurnal international june 2018,
afi parnawi, Jurnal international june 2018,
 
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
afi parnawi. 3. article, afi parnawi, june 2018,
 
afi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbmsafi parnawi. info & index sjbms
afi parnawi. info & index sjbms
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Afi.Parnawi. STAI IBNU SINA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk multidimensional. Oleh karena itu, banyak julukan yang diberikan kepadanya, misalnya sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), makhluk social (homo social), makhluk berfikir (homo safien), makhluk bekerja atau bermain (homo luden), makhluk yang suka bersenang-senang (homo hedonism), makhluk yang suka menggunakan lambing-lambang (homo simbolicum), makhluk yang suka menindas makhluk lainnya ( homo hominilupus), makhluk iptek, makhluk imtaq dan makhluk organisasional.1 Jadi, manusia sejak dilahirkan sampai kematiannya tidak dapat dipisahkan dari organisasi. Manusia adalah makhluk organisasionalkarena sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.2 Manusia juga makhluk yang memiliki akal dan budi. Dua unsur ini yang membedakan manusia dengan hewan, tumbuhan dan makhluk Tuhan lainnya. Akal adalah kemampuan (potensi) yang dimiliki manusia untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang sesuatu yang ada (on being), termasuk dirinya sendiri.3 Dalam mengorganisasikan pendidikan ada banyak hal yang perlu di perhatikan oleh tenaga pendidik dan administratur (penata usaha, Kamus Umum Bahasa Indonesia) salah satunya adalah struktural organisasi dalam pendidikan. 1 Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), cet.1, Halaman 126 2 Ibid 3 Syahrizal Abbas .Manajemen perguruan tinggi, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2008 ), cet.1, Halaman 5
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Kultur? 2. Apa Pengertian Organisasi? 3. Apa itu Organisasi dalam Lembaga Pendidikan? 4. Bagaimana dan Apa saja yang perlu diperhatikan dalam Struktur Organisasi? C. Tujuan Penulis 1. Untuk mengetahui tentang organisasi yang ada dalam Lembaga Pendidikan Islam secara menyeluruh dan mendalam. 2. Untuk mengetahui konsep organisasi lembaga pendidikan Islam. 3. Untuk mensintesakan kultur lembaga pendidikan Islam.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN KULTUR ORGANISASI Edward B. Tylor mengatakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, budaya (culture) diartikan sebagai : pikiran, adat istiadat, sesuatu yang sudah berkembang, sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dalam pemakaian sehari-hari, orang biasanya mensinonimkan pengertian budaya dengan tradisi (tradition). Dalam hal ini tradisi diartikan sebagai idea-idea umum, sikap dan kebiasaan dari masyarakat yang nampak dalam perilaku sehari-hari yang menjadi kebiasaan dari kelompok dalam masyarakat tertentu. Kata organisasi berasal dari bahasa inggris, organization yang berarti organisasi atau hal yang mengatur. Dalam kamus bahasa Indonesia organisasi merupakan susunan atau aturan dan berbagai bagian sehingga merupakan satu kesatuan yang teratur. Istilah organisasi memiliki dua arti secara umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan dan badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara apra anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja dalam tugas-tugas yang
  • 4. 4 lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Organisasi lembaga pendidikan adalah suatu organisasi yang unik dan komplek karena lembaga pendidikan tersebut merupakan suatu lembaga penyelenggara pendidikan. Tujuannya adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan , mengembangkan , memperkaya khazanah ilmu pengetahuan , teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kehidupan nasional.4 Sedangkan pengertian organisasi menurut para pakar ilmu adalah: 1. Menurut Oliver Sheldon Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus melakukantugas-tugas, sedemikian rupa, memberikan saluran terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan terorganisasi dari usaha yang tersedia. 2. Menurut Schein Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. 3. Menurut Kohler Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. 4 Wanto, manajemen dan pendidikan, 2005, Surabaya ; Tabloid Nyata IV
  • 5. 5 Jadi kultur organisasi ialah suatu kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat yang memiliki aturan-aturan atau susunan dan berbagai bagian sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Dari sini dapat dipahami bahwa kultur organisasi terdapat 3 komponen yang harus da dalam suatu lembaga atau organisasi agar organisasi menjadi lebih baik, yakni : kelompok orang, kerja sama yang harmonis dan pembagian hak, kewajiban dan tanggung jawab. Adapaun Prinsip-prinsip Kultur organisasi yang harus dimiliki dalam suatu lembaga atau kelompok adalah: 1. Perumusan tujuan Tujuan organisasi harus jelas dan diketahui oleh seluruh elemen yang terkait dalam organisasi itu. Dengan tujuan tertentu, aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan mengarah pada tujuan yang telah dirumuskan. 2. Pembagian kerja Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, perlu adanya pembagian tugas yang jelas. Tanpa pembagian tugas yang jelas, akan terjadi tumpang tindih pekerjaan dan dari sini akan terjadi pemborosan. 3. Pembagian wewenang Dengan kekuasaan yang jelas pada masing-masing orang/kelompok dalam suatu organisasi maka dapat dihindarkan terjadinya benturan kepentingan dan tindakan. Hal ini dimungkinkan karena setiap orang akan mengetahuia batas-batas wewenang untuk bertindak. 4. Kesatuan komando Dalam sistem organisasi yang baik harus ada kesatuan komando/perintah agar tidak terjadi kebingungan di tingkat pelaksana. Oleh karena itu, sistem organisasi perlu dihindarkan adanya dualism pengaruh dan kekuasaan dalam
  • 6. 6 berbagai tingkat manajerial, baik manjerial puncak, manajerial menengah maupun manajerial lini. 5. Koordinasi Koordinasi merupakan suatu proses pengintegrasian tujuan pada satuan- satuan yang terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Koordinasi ini sangat penting bagi suatu lembaga untuk menyatukan langkah, mengurangi benturan tugas dan mengurangi timbulnya konflik. B. PROSES PEMBENTUKAN KULTUR ORGANISASI Munculnya gagasan-gagasan atau jalan keluar yang kemudian tertanam dalam suatu budaya dalam organisasi bisa bermula dari mana pun, dari perorangan atau kelompok, dari tingkat bawah atau puncak. Taliziduhu Ndraha (1997) menginventarisir sumber-sumber pembentuk budaya organisasi, diantaranya : (1) pendiri organisasi; (2) pemilik organisasi; (3) Sumber daya manusia asing; (4) luar organisasi; (5) orang yang berkepentingan dengan organisasi (stake holder); (6) masyarakat Selanjutnya dikemukakan pula bahwa proses budaya dapat terjadi dengan cara: (1) kontak budaya; (2) benturan budaya; dan (3) penggalian budaya. Pembentukan budaya tidak dapat dilakukan dalam waktu yang sekejap, namun memerlukan waktu dan bahkan biaya yang tidak sedikit untuk dapat menerima nilai-nilai baru dalam organisasi. Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” .
  • 7. 7 Jika dalam suatu organisasi memiliki budaya yang cocok, maka manajemennya lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan. Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui sejumlah proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan Hadis riwayat al-Bukhari ‫بن‬ ‫قليح‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫ن‬ ‫سنا‬ ‫بن‬ ‫محمد‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬‫يس‬ ‫عن‬ ‫عطاء‬ ‫عن‬ ‫علي‬ ‫بن‬ ‫ل‬ ‫هال‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫ن‬ ‫سليما‬‫عن‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ف‬ ‫نة‬ ‫ما‬ ‫اال‬ ‫ضيعت‬ ‫اذا‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ‫هريرة‬ ‫ابى‬‫نتظر‬ ‫ا‬ ‫الس‬ ‫فانتظر‬ ‫اهله‬ ‫غير‬ ‫الى‬ ‫االمر‬ ‫اسند‬ ‫اذا‬ ‫قال‬ ‫؟‬ ‫هللا‬ ‫ل‬ ‫رسو‬ ‫يا‬ ‫عتها‬ ‫اضا‬ ‫كيف‬ ‫قال‬ ‫عة‬ ‫السا‬‫عة‬ ‫ا‬ “(Imam al-Bukhari menyatakan) Muhammad bin Sinan menyampaikan (riwayat) kepada kami, Qulaih bin Sulaiman telah menyampaikan (riwayat) kepada kami, (riwayat itu) dari Atha’, dari Yasar, dari Abu Hurairah ra yang berkata : Rasulullah Saw bersabda : Apabila suatu amanah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya. (Abu Hurairah) bertanya : Bagaimana meletakkan amanah itu, ya Rasulullah ? Beliau menjawab : Apabila suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Sekolah sebagai suatu organisasi, memiliki budaya sendiri yang dibentuk dan dipengaruhi oleh nilai- nilai, persepsi, kebiasaan, kebijakan pendidikan dan perilaku orang yang ada didalamnya. Sebagai suatu organisasi, sekolah s kekhasan sesuai dengan cure bisnis yang dijalankan yaitu pembelajaran. Budaya sekolah seharusnya menunjukkan kapabilitas
  • 8. 8 yang sesuai dengan tuntunan pembelajaran yaitu menumbuh kembangkan peserta didik sesuai dengan prinsip- prinsip kemanusiaan. Budaya sekolah harus disadari oleh seluruh konstituen sebagai asumsi dasar yang dapat membuat sekolah tersebut memiliki citra yang membanggakan stakeholders. Oleh sebab itu, semua individu memiliki posisi yang sama untuk mengangkat citra melalui performance yang merujuk pada budaya sekolah yang efektif. Pembentukan dan Manajemen Budaya sekolah yang Efektif, Pada awal kemunculanya, budaya organisasi mengacu pada visi pendirinya yang dipengaruhi oleh cita- cita internal dan tuntutan eksternal yang meliputinya. Pada hakekatnya suatu budaya adalah sebuah fenomena kelompok. Oleh sebab itu, dalam menelaah proses terbentuknya budaya organisasi tidak dapat lepas dari proses kelompok. Selain itu, proses kemunculan budaya organisasi memakan waktu yang cukup lama yang pada umumnya melibatkan seorang tokoh yang mengintroduksikan visi dan misi kepda stafnya, yang kemudian dijadikan sebagai acuan anggota kelompok. Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang mempengaruhinya yaitu 1. Komunikasi Komuniaksi merupakan proses pengintegrasian tujuan terhadap anggota- anggota yang lainnya. Komunikasi ini sangat penting sekali untuk menyatukan dalam sebuah organisasi, karena dengan adanya komunikasi diharapkan terjadi saling mengisi secara yang baik dan lancar yang akan mengurangi timbulnya konflik yang terjadi secara internal. 2. Motifasi Dalam suatu lembaga harus memiliki motivasi yang sangat kuat untuk mencapai lembaga yang maju. Dan motivasi ini harus mampu mendorong anggota organisasi agar lebih kerja keras dalam lembaga. Jangan sampai suatu organisasi tidak memiliki motivasi yang dibutuhkan dalam lembaga.
  • 9. 9 3. Karakteristik organisasi Karakter merupakan watak atau sifat yang ada dialam suatu organisasi. Karakter sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan dalam suatu organisasi. Karakter dalam suatu organisasi tidak boleh individual, karena dalam suatu organisasi harus memiliki sifat yang memasyarakat antar anggota. 4. proses administrasi proses administrasi ini behubungan dengan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan perkerjaan dalam suatu kesatuan yang harmonis. Pada saat setiap orang dan setiap bagian melaksanakan pekerjaan, kemungkinan timbul konflik diantara anggota, dan mekanisme administrasi ini untuk mengkoordinasikan memungkinkan setiap anggota organisasi untuk tetap bekerja secara efektif. 5. struktur organisasi sturktur organisasi sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan tasan dan bawa han, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. 6. gaya manajemen melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan mneingkatkan manajemen. Gaya untuk mengatur dalam suatu organisasi harus menarik dan mampu membuat anggota agar bias bekerja dengan baik dan benar. Gaya menajemn yang baik dan menarik akan menghasilkan potensi atau hasil yang sangat memuaskan untuk suatu organisasi, namun jika manajemen suatu organisasi rusak, maka organsisasi
  • 10. 10 itu juga akan mengalami kerusakan dan tidak akan mencapai target atau tujuan yang diinginkan. Hadis riwayat Ibnu Majah ‫عي‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫السلمي‬ ‫عطية‬ ‫بن‬ ‫سعيد‬ ‫بن‬ ‫وهب‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬ ‫الدمشقي‬ ‫الوليد‬ ‫بن‬ ‫العباس‬ ‫ثنا‬ ‫حد‬‫بن‬ ‫الرحمن‬ ‫د‬ ‫ان‬ ‫قبل‬ ‫جيراجره‬ ‫اعطوااال‬ : ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫عمرقال‬ ‫بن‬ ‫هللا‬ ‫عبد‬ ‫عن‬ ‫ابيه‬ ‫عن‬ ‫اسلم‬ ‫بن‬ ‫زيد‬‫يجف‬ ‫عرقه‬ “(Ibnu Majah menyatakan), al-Abbas bin Walid al-Dimasyqiy telah menyampaikan (riwayat) kepada kami, Wahb bin Sa’id bin ‘Athiyah al- Salamiy telah menyampaikan (riwayat) kepada kami, ‘Abd ar-Rahman bin Zaid bin Aslam telah menyampaikan (riwayat) kepada kami, riwayat itu dari ayahnya, dari Abdullah bin Umar yang berkata, Rasullullah bersabda : Berikanlah gaji/upah pegawai sebelum kering keringatnya”. D. UPAYA - UPAYA UNTUK MEUWUJUDKAN KULKTUR ORGANISASI Pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi adalah suatu hal yang mutlak untuk memperoleh budaya organisasi yang kental. Membentuk budaya organisasi merupakan tanggung jawab pimpinan yang realisasinya merupakan tanggung jawab seluruh personel sekolah. Pimpinan perlu memahami cara pembentukan dan pengelolaan budaya organisasi. Budaya organisasi bisa terbentuk dengan tiga cara yaitu: 1. Seleksi, sejak awal sudah ditekankan bahwa hanya pegawai yang memenuhi kriteria organisasi yang diterima. 2. Manajemen puncak, pimpinan menjadi pendorong kuat bagi tumbuhnya perilaku bawahan. 3. Sisoalisasi, penanaman norma- norma yang ditetapkan organisasi dapat dilakukan dengan cara membicarakan dalam rapat- rapat, pertemuan atau bahkan dengan media khusus.
  • 11. 11 Untuk mewujudkan organisasi yang efektif, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. Adapaun langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu : 1. Organisasi tersebut harus memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas yang diarahkan pada upaya mewujudkan cita-cita atau tujuan yang diharapkan 2. Organisasi tersebut harus dipimpin oleh orang yang memiliki visi, capability, loby dan morality. Visi berkaitan dengan gagasan, cita-cita dan imajinasi yang terus mengalir. Adapun capability berkaitan dengan kesanggupan untuk mewujudkan cita-cita dan visi tersebut. Sementara loby terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan berbagai pihak yang memungkinkan dapat diakses untuk mencapai tujuan. Selanjutnya morality berkaitan dengan akhlak yang mulia seperti keihlasan dalam bekerja, jujur, amanah, sabar, pemaaf, toleransi dan sebagainya. 3. Organisasi tersebut harus memiliki sumber ekonomi yang dihasilkan melalui berbagai usaha. Untuk ini kelompok yang berada dalam pengelolaan sarana dapat dilihat sebagai market. 4. Organisasi tersebut harus mampu membaca peluang yang memungkinkan dapat dilakukan berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh kelompok 5. Organisasi tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana pendukung yang baik. Dalam hal ini teknologi yang canggih dalam bidang komunikasi, informasi dan pengelolaan data seperti telepon, computer, fakximile dan sebagainya yang harus digunakan 6. Organisasi tersebut harus memperoleh legimitasi dan masyarakat dengan cara menciptakan berbagai kegaitan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Adapun Kultur organisasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Budaya mempunyai suatu peran menempatkan tapal batas; artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan jangkauannya.
  • 12. 12 2. Budaya membawa satu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. 3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan-kepentingan dari individual seseorang. 4. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para anggota. 5. Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya. E. ANALISIS Dalam budaya organisasi ditandai adanya sharing atau berbagi nilai dan keyakinan yang sama dengan seluruh anggota organisasi. Misalnya berbagi nilai dan keyakinan yang sama melalui pakaian seragam. Namun menerima dan memakai seragam saja tidaklah cukup. Pemakaian seragam haruslah membawa rasa bangga, menjadi alat kontrol dan membentuk citra organisasi. Dengan demikian, nilai pakaian seragam tertanam menjadi basic. Dalam suatu organisasi sesungguhnya tidak ada budaya yang “baik” atau “buruk”, yang ada hanyalah budaya yang “cocok” atau “tidak cocok” . Jika dalam suatu organisasi memiliki budaya yang cocok, maka manajemennya lebih berfokus pada upaya pemeliharaan nilai-nilai- yang ada dan perubahan tidak perlu dilakukan. Namun jika terjadi kesalahan dalam memberikan asumsi dasar yang berdampak terhadap rendahnya kualitas kinerja, maka perubahan budaya mungkin diperlukan. Budaya yang strategis cocok secara eksplisit menyatakan bahwa arah budaya harus menyelaraskan dan memotivasi anggota, jika ingin meningkatkan kinerja organisasi. Konsep utama yang digunakan di sini adalah “kecocokan”. Jadi, sebuah budaya dianggap baik apabila cocok
  • 13. 13 dengan konteksnya. Adapun yang dimaksud dengan konteks bisa berupa kondisi obyektif dari organisasinya atau strategi usahanya. Karena budaya ini telah berevolusi selama bertahun-tahun melalui sejumlah proses belajar yang telah berakar, maka mungkin saja sulit untuk diubah. Kebiasaan lama akan sulit dihilangkan penerapan konsep budaya organisasi di sekolah sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penerapan konsep budaya organisasi lainnya. Kalaupun terdapat perbedaan mungkin hanya terletak pada jenis nilai dominan yang dikembangkannya dan karakateristik dari para pendukungnya. Nilai-nilai yang dikembangkan di sekolah, tentunya tidak dapat dilepaskan dari keberadaan sekolah itu sendiri sebagai organisasi pendidikan, yang memiliki peran dan fungsi untuk berusaha mengembangkan, melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada para siswanya. Nilai-nilai yang mungkin dikembangkan di sekolah tentunya sangat beragam
  • 14. 14 BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Pengelolaan kultur organisasi akan tercipta dan berjalan dengan baik jika seluruh stakeholder sadar dan mempunyai sumber daya manusia yang mumpuni. Oleh karena itu di suatu instansi, lembaga- lembaga pendidikan Islam harus meningkatkan kualitasnya sesuai dengan tugas, pokok dan intruksinya (TUPOKSI). Untuk menciptakan suasana kultur, budaya yang baik tentu dibutuhkan dari hal-hal yang nilanya sangat kecil, contohnya bisa menciptakan iklim yang harmonis, adanya komunikasi yang baik, saling menghargai satu dengan yang lainnya. Disamping itu pengelolaan kultur organisasi perlu diketahui faktor yang mempengaruhinya yaitu Komunikasi, Motifasi, Karakteristik organisasi, proses administrasi struktur oeganisasi dan gaya manajemen. Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem social. Budaya merupakan perekat social yang membantu mempersatuakan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para anggota dan Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memadu dan membentuk sikap serta perilaku anggaotanya. Upaya untuk mengembangkan budaya organisasi di sekolah terutama berkenaan tugas kepala sekolah selaku leader dan manajer di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah hendaknya mampu melihat lingkungan sekolahnya secara holistik, sehingga diperoleh kerangka kerja yang lebih luas guna memahami masalah-masalah yang sulit dan hubungan-hubungan yang kompleks di sekolahnya. Melalui pendalaman pemahamannya tentang budaya organisasi di sekolah, maka ia akan lebih baik lagi dalam
  • 15. 15 memberikan penajaman tentang nilai, keyakinan dan sikap yang penting guna meningkatkan stabilitas dan pemeliharaan lingkungan belajarnya. B. Saran Kami menyadari bahwa dalam penulisan makala ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami sebagai penulis makalah ini mengahrapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik dalam pembuatan makalah ke depannya.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Balai Pustaka, 1991 Nanang Fattah , Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Rosadakarya,2001 cet,5, Indrafachrudi, Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua Murid dan Masyarakat. Malang, IKIP Malang, 1994. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Cet ke-IV Semarang: RASAIL, 2009 John M.Echols dan hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia, 1980 cet, 8 Komariah Aan, Visionary Leadership Menuju Sekolah efektif. Jakarta: Bumi Aksara,2005 Laza HS, Manajemen Perpustakaan, Yogyakarta : GAMA Media, 2008, Cet, 2 Muhammad, Dr. Arni, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, cet.ke-7, 2005 Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010. cet 4 P. Robbins, Stephen, Perilaku Organisasi Konsep Kontroversi Aplikasi, Jilid 2, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta, PT Prenhallindo, 1996 Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1999, Cet, 8 Sutarto, Dasar-dasar Organisasi, Yogyakarta, 2002 Tilaar, M.Sc, Ed, Prof. Dr. H. A.R.. Manajemen pendidikan nasional. Bandung : Rosdakarya, 1992
  • 17. 17