SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
                                          BIROKRASI Oleh : AdiLesmana, S.Sos, M.Si SekolahTinggiIlmuAdministrasiAmuntai PRESENTASI MATERI KULIAH
TERMENOLOGI BIROKRASI Birokrasisebagaiorganisasi yang rasional (rational organization) Birokrasisebagaiketidakefeseinanorganisasi (Organizational inefficiency) Birokrasisebagaipemerintahanolehparapejabat (rule of officials) Birokrasisebagaiadministrasinegara (public administration) Birokrasisebagaiadministrasiolehparapejabat (administration by officials) Birokrasisebagaiorganisasi yang memilikiciritertentu, sepertihirarkidanperaturan (type of organization with specific characteristic and quality as khierarchies and rules) Birokrasisebagaisalahsatucirimasyarakat modern (an essential quality of modern society)
Tipe Birokrasi BIROKRASI DALAM MAKNA YANG BAIK DAN RASIONAL (BEREAU-RATIONALITY) *    Birokrasisebagaiorganisasi yang rasional (rational organization) BIROKRASI DALAM MAKNA YANG NETRAL (NETRAL VALUE) Birokrasisebagaipemerintahanolehparapejabat (rule of officials) Birokrasisebagaiadministrasinegara (public administration) Birokrasisebagaiadministrasiolehparapejabat (administration by officials) Birokrasisebagaiorganisasi yang memilikiciritertentu, sepertihirarkidanperaturan (type of organization with specific characteristic and quality as khierarchies and rules) BIROKRASI DALAM MAKNA SEBAGAI PENYAKIT (BEREAU-PATHOLOGY) *    Birokrasisebagaiketidakefeseinanorganisasi (Organizational inefficiency)
BIROKRASI DALAM MAKNA YANG BAIK DAN RASIONAL(BEREAU-RATIONALITY) Terdapatdalampandangan Hegel dan Max Weber Hegel : Birokrasiadalahinstitusiygmenjembataniantaranegaradanmasyarakat. Max Weber : Birokrasiadalahorganisasi yang memilikiciri-ciri ;     a. adanyasuatuhirarkhi, termasukpendelegasianwewenangdariataskebawah     b. adanyaserangkaianposisijabatanygmasing-masingmemilikitugas & tanggungjawabygtegas      c. adanyaaturan, regulasi, standard formal      d. adanyapersonelygscrteknismemenuhisyarat, ygbekerjaatasdasarkarierdanpromosi
Birokrasi dalam pengertian Netral & Patologi 1. PengertianNetral tidakterkaitbaikatauburuk 2. BirokrasisebagaiPatologi     a. Patologiygtimbulakibatgayamanajerial     b. Patologiygtimbulakibatrendahnyapengetahuan & keterampilanpetugaspelaksana     c. Patologiygtimbulakibattindakananggotabirokrasiygmelanggarnormadanaturanperundangan     d. Patologiygtimbulakibatperilakunegatifbirokrat     e. Patologiygtimbulakibatsituasi internal berbagaiinstansidalamlingkunganpemerintahan
BIROKRASI DALAM KONTEKS PENGELOLAAN KEKUASAAN NEGARA Monte palmer (1999) Birokrasiadalahpihakyg paling aktifdalamkegiatanpengelolaankekuasaannegarasehari-hari, iaberperansbgpelaksanakeputusanygdirumuskanpemimpinpolitik Ryaasrasyid (1999) Birokrasiberperanpentingkarenadalamkegiatanpengelolaankekuasaannegarasehari-haritidakpernahterjadikevakumanadministrasi, baikdalamprosesperumusanmaupundidalamprosespelaksanaansetiapkebijakan. Kepimpinanpolitikbetapapunpentingnyahanyamerupakansatudimensidariprosespolitik, sekalimkeputusanpolitikdiambil, iaharusdapatdilaksanakanolehparabirokrat, keputusan yang tidakdapatdilaksanakanakanselalumenjadisumberfrustasibagikbagipemimpinitusendirimaupunbagirakyat yang mengaharpkanperubahan (2000) Peter woll (1978) Dalamtradisi AS fungsiadmnistrasiditempatkandalamkendalipolitik 2 cabangkekuasaannegara ; kongresdanpresiden , hinggatidakdapatindependendalammengambilkeputusa, namundemikianpelaksanaandarisetiapkebijakanituadalahbirokrasi, danjustrudalampelaksanaanitulahsesungguhnyasuatukebijakandibentuk.
Birokrasi Negara Maju Birokrtasi Negara Majumemilikiciri-ciri : 1. Aparatnegara yang netral (apolitis, tidakpropolitikpemerintahsertatidak pro padakepentingantertentu. 2. Objektif(memberikanpelayanansama) 3. Rasional, tidakdikuasai/didominasikelompoktertentu (public Servant) 4. Cakap, terampildanefeseindalammencapaikesejahteraansosial 5.  Formal danlegalistis 6. Tundukkepadapemerintahan yang memperolehkepercayaanrakyat 7. Tidakmudahdiintimidasi
HasilStudiPerbandinganadministrasi (Comparative Study Administration Group/CAG)(Fred W. Riggs , John D. Montgomery, Milton Esman, Ralph Braibanti, William J. Smith, dan Edward W. Weidner ) Padanegaramaju, pengangkatandanpemberhentianpegawaididasarkanpadasuatustandartertentuataudikenaldenganistilahmeryt system. Sementarapadanegaraberkembang, pengangkatandanpemberhentianpegawaiterjadikarenabirokrasiataunepotisme.  Padanegaramaju, berlakuprinsip legal rational impersonal, dimanasetiappersoalandiselesaikandalamkantor/kedinasansertaberdasarkanhukum yang berlaku. Sebaliknya, hubungansatusama lain dalampemerintahandinegaraberkembangdidominasiolehpraktik yang dikenaldenganistilahbureaucratic  Click dan patron client relationship, yaitupenyelesaianpersoalandidalamdandiluarkantormelaluicara-cara yang tidak legal-formal.  Padanegaramaju, diferesiansifungsidalamadministrasipemerintahanterlihatdenganjelasdantegas, sementarahalinitidakterjadipadaadministrasipemerintahandinegaraberkembang.  Berbagaimacampenawarandanpermintaan yang berkaitandenganurusanadministrasipemerintahandinegaramajudilakukandalammekanismeformal market. Tidakdemikianhalnyapadanegaraberkembang, semuapenawarandanpermintaanterjadimelaluimekanisme informal market.  Selainefektif, administrasipadanegaramajujugaberjalanefisien. Sementaradinegaraberkembang, efektivitasdalamhaladministrasitidakdiikutiolehefisiensi
Administration in Developing Countries (the theory of prismatic society) Fred W Riggs yang mempelajariciri-ciribirokrasidinegara-negaraberkembang. Dalambukunya yang berjudul Administration in developing countries (the theory of prismatic society) tahun 1964 Riggs menyebutbirokasidinegaraberkembangdenganistilah SALA dengancirinya : a. bertindakdanberperilakusebagaituan (master) b. cenderungkorup c.  boros d.  tidakefeseindalampenggunaanwaktu e.birokrasidigunakansebagaialatuntukmempertahankankekuasaan Padahakekatnyabirokasidinegar-negaraberkembangberusahamencoba model birokrasirasional yang ada/terjadidibarattetapidiisidenganbudaya-budayalokalsepertiprimodialismedanpaternalistik,
BirokrasiSALA BirokrasiSALA memilikiciri-ciriataukarateristiktersendiri, yaitu : 1.Menunjukan adanyagejalaformalisme, yaitupelaksanaanberbedadenganperencanaan. 2.Terjadi penyimpangan, yaitumencobamenirustrukturbirokrasinegaramajutetapidiisidengankegiatan-kegiatanataupraktek-praktekadministratif yang bersifatnepotismedanprimodialismesehinggaakanmenciptakaninefeseinsi. 3.Ada overlapping dalampraktekbirokrasi, struktur modern tetapidiisidengandenganbudayatradisional
Heady : Ciri-CiriBirokrasi Negara Berkembang Poladasar (basic pattern) administrasipublikatauadministrasinegarabersifatjiplakan (imitative) daripadaasli (indigenous). Negara – negaraberkembang, baiknegara yang pernahdijajahbangsa Barat maupuntidak, cenderungmenirusistemadministrasi Barat. Negara yang pernahdijajahpadaumumnyamengikutipola Negara yang menjajahnya. Kingsley sepertidikutipoleh Heady menyatakanbahwadinegarabekasjajahan, pengorganisasianjawatan – jawatan, perilakubirokrat, bahkanpenampilannyamengikutikarakteristikpenjajahnya, danmerupakankelanjutandariadministrasikolonial. Adminisrtasikolonialitusendiriditerapkanhanya did aerahjajahandantidakdinegaraasalnyasendiri. Sehingga, berbedadenganadministrasidi Negara penjajahnya, administrasikolonialbersifatelitis, otoriter, menjauh (aloof) ataujauhdarimasyarakatdanlingkungannya, sertapaternalistik. Polaadministrasikolonialinidiwarisiolehadministrasidinegara – Negara yang barumerdekabahkansampaisekarangmasihmenjadiciribirokrasidibanyaknegaraberkembang. Birokrasidinegaraberkembangkekurangan (deficient) sumberdayamanusiaterampiluntukmenyelenggarakanpembangunan.Kekuranganinibukandalamartijumlahtetapikualitas. Dalamjumlahjustrusebaliknya, birokrasidinegaraberkembangmengerjakanoranglebihdari yang diperlukan (overstaffed). Yang justrukurangadalah administrator yang terlatih, dengankapasitasmanajemen (management capacity), keterampilan– keterampilanpembangunan (development skills), danpenguasaanteknis (technical competence) yang memadai. Padaumumnyakeadaaninimencerminkankondisiatautarafpendidikansuatunegara. Namun, tidakselaluberartiterkaitdengankurangnyafasilitaspendidikanatauorang – orang yang berijasah. Heady menunjukkankasus India danMesir, yang memilikibanyaktenagaberpendidikantinggi, tetapimenganggur. Dari data yang kitaketahuikeadaanitujugaberlakudi Indonesia dewasaini (Kartasasmita, 1995f). Kondisi yang demikian, yaknipengangguranorangberpendidikancukuptinggi, seringkalidisebabkanolehpendidikan yang tidaksesuaidengankebutuhanpembangunanataudihasilkanolehlembagapendidikan yang tidakberkualitas (marginal institutions).
Birokrasilebihberorientasikepadahal-hal lain daripadamengarahkepada yang benar-benarmenghasilkan(production directed). Dengankata lain, birokratlebihberusahamewujudkantujuanpribadinyadibandingpencapaiansasaran-sasaran program. Riggs (1964) menyatakannyasebagaipreferensibirokratataskemanfaatanpribadi (personal expediency) ketimbangkepentinganmasyarakat (public-principled interest). Dari sifatsepertiinilahirnepotisme, penyalahgunaankewenangan, korupsi, danberbagaipenyakitbirokrasi, yang menyebabkanaparatbirokrasidinegaraberkembangpadaumumnyamemilikikredibilitas yang rendah, dandianggaptidakmengenaletika. Dibanyak Negara berkembang, korupsitelahmerajalelasedemikianrupasehiggamenjadifenomena yang sangat prevalent danditerimasebagaisesuatu yang wajar, ataumenurutistilah Heady sanctioned by social mores dansemi institutionalized. Adanyakesenjangan yang lebarantaraapa yang dinyatakanatau yang hendakditampilkandengankenyataan (discrepency between form and reality). Riggs (1964) menyebutkanfenomenaumuminisebagaiformalisme, yaitugejala yang lebihberpegangkepadawujud-wujuddanekspresi-ekspresi formal dibanding yang sesungguhnyaterjadi. Hal initercermindalampenetapanperundang-perundangan yang tidakmungkindilaksanakan, peraturan-peraturan yang dilanggarsendirioleh yang menetapkan, memusatkankekuasaanmeskipunresminyaadadesentralisasidanpendelegasiankewenangan, melaporkanhal yang baik-baikdantidakmengetengahkankeadaan yang tidakbaikataumasalah yang sesungguhnyadihadapi. Bahkantidakjarangmemalsukanataumemanipulasi data untukmemberigambaran yang menguntungkan. Birokrasidinegaraberkembangacap kali bersifatotonom,artinyalepasdariprosespolitikdanpengawasanmasyarakat. Ciriinimerupakanwarisanadministrasikolonial yang memerintahsecaraabsolut, atausikapfeodaldalamzamankolonial yang terushidupdanberlanjutsetelahmerdeka. dibanyaknegaraberkembang, padaawalnyaorang yang paling terpelajaratau elite bangsa yang bersangkutanmemangberkumpuldibirokrasi, sehinggakelompokdiluaritusulitdapatmenandingibirokrasidalampengetahuanmengenaipemerintahandanakibatnyapengawasanmenjasitidakefektif.
Wallis (1989) : KarateristikBirokrasi Negara Berkembang Pertama , dibanyak negara berkembang birokrasi sangatdanmakinbertambahbirokratik. Departemen-departemen, badan-badan, danlembaga-lembagabirokrasiberkembangterus. Jugaberkembangdanberperanbesarbadan-badan para-statal yakni badan-badan usaha negara, yang umumnyabekerjatidakefisien.  Kedua, unsur – unsurnonbirokratiksangatberpengaruhterhadapbirokrasi. Misalnyahubungankeluargadanhubungan – hubungan primordial lain, sepertisukudan agama, danketerkaitanpolitik(political connections) mempengaruhibirokrasi, yang sangatbertentangandenganasasbirokrasi yang baik (misalnyamenurutkriteria Weber).
BIROKRASI KERAJAAN MAJAPAHIT
Padatahun 1292 negaraMajapahithanyalahsebuahdesa yang adadisebelahtimursungaiBrantas, yang dibangundenganpembukaanhutanTarikholehSanggramawijaya  NamaMajapahitberawaldarikedatanganorang Madura ketanahtandusTarikh, ketikamerekamelakukanperjalanandanmerekalapardansetelahmemasukihutanmerekaberupayamencarisumbermakananuntukbertahanhidup. Merekamenemuisebuahpohonmaja yang berbuahdanmerekamemakannya. Akantetapibuah yang merekaituterasapahit Majapahitadalahnegara yang didirikanolehRadenWijaya, putraLembu Tal keturunan Naga SingaMurti,menantuprabuKertanagaradariSingasari. PadahakekatnyamunculnyakerajaanMajapahitadalahkarenausahakerasdariRadenWijayadanbantuandaripengikutsetianya.
KekuasaanKerajaanMajapahit
Jabatankepalanegarabersifatturuntemurun, jadi yang memerintahkerajaanMajapahitmenurutketetapanadatialahketurunanNarraryaSanggramawijaya. DalamperkembangansejarahkerajaanMajapahit, memangdiperintaholehketurunanNarraryaSanggramawijayasampaipemerintahanSuhitadansetelahitudiperintaholehketurunanselir. AdapunrajawangsaataudinastiMajapahit yang didirikanolehNarraryaSanggramawijaya, tidakbernamaWijayaWangsa  KepalanegaraMajapahitadalah raja, umumnya raja diberigelar Sri Maharaja. Dalammelaksanakantugasnya, raja dibantuolehpejabat-pejabatkerajaan yang terdiridaribeberapabidang. Perihalmengambilkeputusanpenting, raja dibantuolehkerabatkerajaan yang tak lain adalahorang-orangterdekat raja. Kerabat raja biasadisebut DewanPertimbanganAgungpemerintahMajapahit, yang terdiridarisembilanorang. Para Dewaninibersidangsetiap kali IngkangSinuwunPrabuakanmengambilkeputusanpentingdanmembutuhkanhasilsuara yang bulatataukesepakatanbersama SistemPemerintahanMajapahit
Raja dibantuolehsejumlah pejabatbirokrasidalammelaksanakanpemerintahan, denganparaputradankerabatdekat raja memilikikedudukantinggi. Perintah raja biasanyaditurunkankepadapejabat-pejabatdibawahnya, antara lain yaitu: RakryanMahamantriKatrini, biasanyadijabatputra-putra raja RakryanMantririPakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakanpemerintahan Dharmmadhyaksa, parapejabat hukumkeagamaan Dharmma-upapatti, parapejabatkeagamaan Dalam RakryanMantririPakira-kiran terdapatseorangpejabat yang terpentingyaitu RakryanMapatih atau PatihHamangkubhumi. Pejabatinidapatdikatakansebagaiperdanamenteri yang bersama-sama raja dapatikutmelaksanakankebijaksanaanpemerintahan. Selainitu, terdapat pula semacamdewanpertimbangankerajaan yang anggotanyaparasanaksaudara raja, yang disebut BhattaraSaptaprabhu. SistemPemerintahanMajapahit
SistemPemerintahanMajapahit PadamasapemerintahandiMajapahitadaistilah-istilahbagisetiappegawai-pegawaikerajaan. Misalnyasaja, untukpegawaipemerintahandisebut tanda. Para tandaMajapahitinidapatdigolongkandalamtigagolongan:  Pertama; GolonganRakrian. Gelariniberhakdiginakanoleh MahamantriKartini, Pasangguhan/Hulubalang, Sang PancaWilwatikta yakni lima orangpembesar yang diserahitugasurusanpemerintahanMajapahit, JuruPengalasan yaknipembesardaerahmancanegara, para Patihnegara-negarabawahan. Kedua; GolonganArya. Golonganinimempunyaikedudukanlebihrendahdaripadagolonganrakrian. Jikaseorangaryamemilikijasa-jasamakabisasajaiadianjadigkatmenjadiwredramantriataumantrisepuh.  Ketiga; Golongan Dang Arcaya. SebutaninidiperuntukkankhususbagiparapendetaSiwadan Buda yang diangkatsebagaidarmadyaksa/hakim tinggiatauapapati/hakim.
Silsilah Raja-raja Majapahit NarraryyaSanggramawijaya (Sri KertarajasaJayawarddhana) 1293-1309 ↓ Jayanagara (Sri SundarapandyadewadhiswaranamarajabhisekaWikramotunggadewa) 1309-1328 ↓ TribhuwanotunggadewiJayawisnuwarddhani 1328-1350 ↓ HayamWuruk ( Sri Rajasanagara) 1350-1389 ↓ WikramaWardana-Khsumawardani 1389-1400 ↓ Suhita 1400-1447 ↓ BhreTumapelDyahKertawijaya 1447-1451 ↓ BhrePamotan (Sri Rajasawarddhana) 1451-1453 ↓ DyahSuryawikramaGirisawarddhana 1456-1466 ↓ BhrePandan Alas (DyahSuraprabhawa Sri Singhawikramawarddhana) 1466-1474 ↓ BreKertabumi (1474-1477) ↓ GirindrawarddhanaDyahRanawijaya (Sri Paduka Maharaja Sri WilwatiktapuraJanggalaKadiriPrabhunatha) 1477-1518
Pembagian Wilayah SelamaPemerintahanHayamWuruk (1350 s/d 1389)
Penguasamenganggapdanmenggunakanadministrasipubliksebagaiurusanpribadi; Administrasiadalahperluasanrumahtanggaistana; Tugaspelayananditujukankepadapribadi sang raja; “Gaji” dari raja kepadabawahanpadahakikatnyaadalahanugerah yang jugadapatditariksewaktu- waktusekehendak raja; Para pejabatkerajaandapatbertindaksekehendakhatinyaterhadaprakyat, sepertihalnyadilakukanoleh raja. Aparatkerajaandikembangkansesuaidenganperkembangankebutuhan raja.  Ciri-ciriBirokrasiKerajaan Di Indonesia
BIROKRASI ZAMAN KERAJAAN  Sebagianbesarwilayah Indonesia sebelumkedatanganbangsaasingpadaabad ke-16, menganutsistemkekuasaandanpengaturanmasyarakat yang berbentuksistemkerajaan.  Dalamsistemkerajaan, pucukpimpinanadaditangan raja sebagaipemegangkekuasaantunggaldan absolute. Segalakeputusanadaditangan raja dansemuamasyarakatharuspatuhdantundukpadakehendak sang Raja.  Birokrasipemerintahan yang terbentukpadasaatituadalahbirokrasikerajaan, yang memilikiciri – cirisebagaiberikut : Penguasamenganggapdanmenggunakanadministrasipubliksebagaiurusanpribadi; Administrasiadalahperluasanrumahtanggaistana; Tugaspelayananditujukankepadapribadi sang raja; “Gaji” dari raja kepadabawahanpadahakikatnyaadalahanugerah yang jugadapatditariksewaktu- waktusekehendak raja; Para pejabatkerajaandapatertindaksekehndakhatinyaterhadaprakyat, sepertihalnyadilakukanoleh raja. Aparatkerajaandikembangkansesuaidenganperkembangankebutuhan raja.  Di dalampemerintahanpusat ( keratin), urusandalampemerintahandiserahkankepadaempatpejabatsetingkatmenteri( wedanalebet ) yang dikoordinasikanolehseorangpejabatsetingkatMenteriKordinator ) pepatihlebet ). Pejabat – pejabatkerajaantersebutmasing – masingmembawahipegawai ( abdidalem ) yang jumlahnyacukupbanyak.  Daerah diluarkeraton, sepertidaerahpantai raja menunjukbupati –bupati yang setiakepada raja untukmenjadipenguasadaerah. Para bupatibiasanyabupati lama yang telahditaklukkanoleh raja, pemukamasyarakatsetempat, atausaudara raja sendiri.
PelayananpublikpadamasapemerintahankolonialBelandatidakterlepasdarisistemadministrasipemerintahan yang berlangsungpadasaatitu. Kedatanganpenguasakolonialtidakbanyakmengubahsistembirokrasidanadminitrasipemerintahan yang berlakudi Indonesia, sebagaibangsapendatang yang inginmenguasaiwilayahnusantarabaiksecarapolitikmaupunekonomi, pemerintahkolonialmenjalinhubunganpolitikdenganpemerintahkerajaan yang masihdiseganiolehmasyarakat, motif utamanyaadalahmenanamkanpengaruhpolitiknyaterhadap elite politikkerajaan.  Selamapemerintahankolonialterjadidualismesistembirokrasipemerintahan. Di satusisitelahmulaidiperkenalkandandiberlakukansistemadministrasikolonial ( binnenlandcsheBestuur ) yang mengenalkansistembirokrasidanadministrasi modern, sedangkanpadasisi lain, sistemtradisional ( InheemscheBestuur ) masihtetapdipertahankan. Birokrasipemerintahankolonialdisusunsecarahierarki yang puncaknyapada Raja Belanda. Dalammengimplementasikankebijakanpemerintahandi Negara jajahan, RatuBelandamenyerahkankepadawakilnya, yakniseoranggubernurjenderal. Kekuasaandankewenangangubernurjenderalmeliputiseluruhkeputusanpolitikdiwilayah Negara jajahan yang dikuasai.  GubernurJenderaldibantuolehparagubernurdanresiden. Gubernurmerupakanwakilpemerintahpusat yang berkedudukandi Batavia untukwilayahprovinsi, sedangkanditingkatkabupatenterdapatasistenresidendanpengawas yang diangkatolehgubernurjenderaluntukmengawasibupatidanwedanadalammenjalankanpemerintahansehari – hari.  BirokrasiZamanKolonial
Berakhirnyamasapemerintahankolonialmembawaperubahansosialpolitik yang sangatberartibagikelangsungansistembirokrasipemerintahan.  Perbedaan– perbedaanpandangan yang terjadidiantarapendiribangsadiawalmasakemerdekaantentangbentuk Negara yang akandidirikan, termasukdalampengaturanbirokrasinya, telahmenjurus kea rah disintegrasibangsadankeutuhanaparaturpemerintahan. Perubahanbentuk Negara darikesatuanmenjadi federal berdasarkankonstitusi RIS melahirkandilematisdalamcarapengaturanaparaturpemerintah.  Setidak-tidaknyaterdapatduapersoalandilematismenyangkutbirokrasipadasaatitu. Pertama, bagaimanacaramenempatkanpegawaiRepublik Indonesia yang telahberjasamempertahankanNKRI,tetapirelatifkurangmemilikikeahliandanpengalamankerja yang memadai. Kedua, bagaimanamenempatkanpegawai yang telahbekerjapadaPemerintahbelanda yang memilikikeahlian,tetapidianggapberkhianatatautidak loyal terhadap NKRI. Demikian pula penerapansistempemerintahanparlementerdansistempolitik yang mengiringinyapadatahun 1950-1959 telahmembawakonsekuensipadaseringnyaterjadipergantiankabinethanyadalam tempo beberapabulan.  Seringnyaterjadipergantiankabinaetmenyebabkanbirokrasisangatterfragmentasisecarapolitik. Di dalambirokrasitejaditarik-menarikantarberbagaikepentinganpartaipolitik yang kuatpadamasaitu. Banyakkebijakanatau program birokrasipemerintah yang lebihkentalnuansakepentinganpolitikdaripartai yang sedangberkuasaatauberpengaruhdalamsuatudepartemen.Program – program departemen yang tidaksesuaidengangariskebijakanpartai yang berkuasadenganmudahdihapuskanolehmenteribaru yang mendudukisuatudepartemen. Birokrasipadamasaitubenar- benarmengalamipolitisasisebagai instrument politik yang berkuasaatauberpengaruh.Dampakdarisistempemerintahanparlementertelahmemunculkanpersaingandansistemkerja yang tidaksehatdidalambirokrasi.  Birokrasimenjaditidak professional dalammenjalankantugas-tugasnya, birokrasitidakpernahdapatmelaksanakankebijakanatau program-programnyakarenaseringterjadipergantianpejabatdaripartaipolitik yang memenangkanpemilu. Setiappejabatataumenteribaruselalumenerapkankebijakan yang berbedadaripendahulunya yang berasaldaripartaipolitik yang berbeda. Pengangkatandanpenempatanpegawaitidakberdasarkan merit system, tetapilebihpadapertimbanganloyalitaspolitikterhadappartainya. BirokrasiZamanOrde Lama 
BirokrasipadamasaOrdeBarumenciptakanstrategipolitikkorporatisme Negara yang bertujuanuntukmendukungpenetarsinyakedalammasyarakat, sekaligusdalamrangkamengontrolpubliksecarapenuh. Strategipolitikbirokrasitersebutmerupakanstrategidalammengatur system perwakilankepentinganmelaluijaringanfungsionalnonideologis, dimanasistemtersebutmemberikanberbagailisensipadakelompokfungsionaldalammasyarakat, sepertimonopoliatauperizinan, yang bertujuanuntukmeniadakankonflikantarkelasatauantarkelompokkepentingandalammasyarakat yang memilikikonsekuensiterhadaphilangnyapluralitassocial,politikmaupunbudaya. PemerintahanOrdeBarumulaimenggunakanbirokrasisebagai premium mobile bagi program pembangunannasional. Reformasibirokrasi yang dilakukandiarahkanpada :  Memindahkanwewenangadministratifkepadaeselonatasdalamhierarkibirokrasi Untukmembuat agar birokrasiresponsifterhadapkehendakkepemimpinanpusat Untukmemperluaswewenangpemerintahbarudalamrangkamengkonsolidasikanpengendalianatasdaerah-daerah. BirokrasiZamanOrdeBaru
BirokrasiZamanReformasi PublikmengharapkanbahwadenganterjadinyaReformasi, akandiikuti pula denganperubahanbesarpadadesainkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegara, namunharapanterbentuknyakinerjabirokrasi yang berorientasipadapelanggansebagaimanabirokrasidi Negara – Negara majutampaknyamasihsulituntukdiwujudkan.  Kecenderunganbirokrasiuntukbermainpolitikpadamasareformasi, tampaknyabelumsepenuhnyadapatdihilangkandarikulturbirokrasidi Indonesia. (contohKasusBrunei Gate danBulog Gate )  Birokrasiyang seharusnyabersifatapolitis, dalamkenyataannyamasihsajadijadikanalatpolitik yang efektifbagikepentingan – kepentingangolonganataupartaipolitiktertentu.  Terdapatpula kecenderungandariaparat yang kebetulanmemperolehkedudukanataujabatanstrategisdalambirokrasi, terdoronguntukbermaindalamkekuasaandenganmelakukantindak KKN.  Mentalitasdanbudayakekuasaanternyatamasihmelingkupisebagianbesaraparatbirokrasipadamasareformasi. Kulturkekuasaan yang telahterbentuksemenjakmasabirokrasikerajaandankolonialternyatamasihsulituntukdilepaskandariperilakuaparatataupejabatbirokrasi.  Osborne danPlastrik ( 1997 ) mengemukakanbahwarealitassosial, politikdanekonomi yang dihadapioleh Negara – Negara yang sedangberkembangseringkaliberbedadenganrealitassosial yang ditemukanpadamasyarakatdinegaramaju.
SEJARAH BIROKRASI INDONESIA MASA KERAJAAN Kerajaanmaritimdanagraris Agrarisdominan (pemusatansumberekonomi, kehormatan, kesaktiandllpada raja dandidistribusikanpadaparabirokrat) MASA PENJAJAHAN Padajamanbelandastruktur & sistembirokrasikerajaantidakdirubahselamamenguntungkan Beda dgnabdidalem, priyayi (birokratbelanda) ygdiangkatbelandadanmengadopsigayabelandatapigayafeodalkemasyarakat Timbulketidaksenanganparanasionalispadaparapriyayi (birokratbelanda) MASA KEMERDEKAAN Transformasigaya-gayakerajaandankolonialmasihmelekat Posisidan status masihberkaitandgnhirarki, abdinegara,sentralistisdanritualitas Perbedaannyabirokrattdkberadapadakelasistimewakarenaterlalubanyakdanpenurunankemakmuransertaterusmenerusmengalamikrisiskepercayaanmasyarakat
Penampilan & Sosok Birokrasi Indonesia 1. Patrimonial Birokrasi     a. PatronasediLingkungan elite     b. SimbiosaPenguasa & Pengusaha     c. AbivalensiHubunganpusat- daerah 2.Setralisasi ygamatkuat 3. MenilaiKeseragamandalamstrukturbirokrasi 4. Pendelegasianwewenangygkabur 5. Kesulitanmenyusunuraiantugasdananalisisjabatan
Birokrasi Pemerintah Daerah ciribirokrasipemerintahandaerah yang kurangkondusifbagikemajuandaerahyaitu : 1) Umumnyajumlahpegawaiterlampauberlebihan (over satffed ), sehinggamenimbulkanpengangguranterselubung. 2) Kurangprofesional, karenaorganisasinyatidakmemberikaniklim yang memungkinkanberkembangnyaprofesionalisma. 3) Kurangmemilikidayainisiatif, cenderungmenunggupetunjukdariatasan. 4)  Menggunakanmanajemenpemerintahan yang sudahusang. 5) Selalumengalamiketerbatasananggaran, karenakesalahanmenggunakankonsepberpemerintahan. 6) Kurangmemilikivisidanmisi yang jelas, karenaterkungkungolehparadigmakeseragaman. 7)  Kurangpekaterhadaptuntutankebutuhanmasyarakat. 8)  Kegiatannyalebihterfokuskedalamtubuhbirokrasiitusendiri, sedangkanmasyarakatlebihbanyakdijadikankomoditipolitik.
Paradigma Birokrasi Paradigmabirokrasi yang digunakanpemerintahansekaranginipadadasarnyaberangkatdaritesis Max Weber, yang dikembangkandiJermansekitarakhirabad ke-18. Denganberbagaikeunggulandankelemahannya, teoribirokrasidari Max Weber masihmampubertahansampaiakhirabad ke-20. Berbagaikonseptandinganmengenaibirokrasitelahbanyakdihasilkanolehparailmuwansosiallainnya, tetapipendapat Max Weber mengenaibirokrasisampaisaatinimasihbanyakpenganutnya, teoribirokrasi max weber, tsb, mengajarkan ; Hubungan impersonal,  Hirarkhi,  dll Konseptandingantersebut, misalnya;  Woodrow Wilson padatahun 1887 dalam The Study of Administration telahmengemukakankonsepdikotomipolitikdanadministrasiuntukmenciptakanpemerintahan yang efisien. Max weber(1922) denganteori The Ideal Type of Bureucracy,  Luther gullick(1937) dengankonsep POSDCORB, Frank J. Goodnow(1900) dengankonsepnya yang tertuangdalammakalahnya Politics and Administration,  Frederick W. Taylor (1912) dengankonsepnya Scientific Management,  Herbert A. Simon (1946) dengankonsepnya The Proverbs of Administration  David osbornedan Ted Gaebler(1992) adalahgagasanmutakhir yang mengkritisidanmemperbaikikonsep-konsepdanteori-teoriklasiktersebutuntukoptimalisasipelayananpublik. Gagasan David Osborne dan Ted GaeblertentangReinventing Government tertuangdalamkaryanya yang berjudul Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector yang dipublikasikanpadatahun 1992 dan Banishing Bureaucracy: The Five Strategies for Reinventing Government, bukuterakhiriniditulisoleh David Osborne dan Peter Plastik yang dipublikasikanpadatahun 1997.
BIROKRASI MAX WEBER ,[object Object]
Sebelumitu, tahun 1970, Martin Albrowmempopulerkanistilah ”birokrasi” sebagai nama lain organisasi pemerintah, lihatbukunya“Bureaucracy. 1970. FAP. New York”. Selanjutnya para pakar (misalkan Fred Kramer, dll, lihat bukuMiftahThoha, PerspektifPerilakuBirokrasi, 1991, Rajawali Pers, Jakarta) mengaitkan atau menamakan konsepsitipe ideal organisasipemerintah yang rasionaldanprofesionalala webersebagaibirokrasipemerintahan.,[object Object]
Setiappejabatdiseleksiatasdasarkualifikasiprofesionalitasnya, idealnyamelaluiujiankompetitif. Setiappejabatmempunyaigajitermasuktermasukhakuntukmenerimapensiunsesuaidengantingkatanhirarkijabatanyang disandangnya. Setiappejabatbisamemutuskanuntukkeluardaripekerjaannyadanjabatannyasesuaidengankeinginannyadankontraknyabisadiakhiridalamkeadaantertentu. Terdapatstrukturpengembangankarir yang jelasdenganpromosiberdasarkansenioritasdanpenilaianobyekif (merit system). Setiappejabattidakdibenarkanmenjalankanjabatannyadansumberdayainstansinyauntukkepentinganpribadidankeluarga. Setiappejabatberadadibawahpengendaliandanpengawasansuatusistem yang dijalankansecaradisiplin. KONSEPSI BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI WEBERIAN Warren Bennis (1967) Birokrasihirarkipiramidapadamasadepanakandigantidengansistemsosialbarusesuaiharapan masyarakat. Lawrence danLorch (1967) Birokrasi yang bersifatrutindanstabil, belumtentucocokuntuklingkungan yang kompleks. Oleh karenaitu, jikaingin survive birokrasiharusmenyesuaikandiridenganperkembanganatauperubahan lingkungan. David Bheetham (1975) Birokrasi Weber memilikiciri-ciripokok (1) instrumenteknis; (2) kekuatanindependen; (3) dapatkeluar darifungsinya yang tepatkarenaanggotanyacenderungdariklassosialpartikular (parpol, misalnya). HeckscherdanDonellon (1994) Bentukorganisasimasadepanadalah “post bureaucratic organization” yang tidaksamadengan birokrasiweberian. Powering (kekuasaan) bukansatu-satunyacaramengendalikanbirokrasi, melainkanperluempowering (pemberdayaan). MiftahThoha (2003) Birokrasiweberian –diistilahkanssebagaiofficialdom ataukerajaanpejabat-- memilikiduapemahamanyaitubirokrasi yang rasional (netral) danbirokrasi yang saratdengankekuasaan (potensipolitis). Birokrasi yang netralbisadilihatpadapoin (1), birokrasipolitisdapatdilihatpadapoin (2) dan (3).
Hegel “Birokrasiadalahjembatanpenghubungantaranegara(pemerintah) denganmasyarakatnya”. Karl Marx Didasariteoriperjuangankelas, krisiskapitalisme, danpengembangan komunisme, Karl Marx berpendapattentangbirokrasisbb: Birokrasiadalahnegaraataupemerintahitusendiri. Birokrasimerupakaninstrumen yang digunakanolehkelas yang dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya atas klas sosiallainnnya. Dalammasyarakatkomuniskelak (tiadakelassosial, semuasama), birokrasimenjaditiadaartikarenafungsibirokrasidijalankan oleh semua anggota masyarakat. BIROKRASI HEGELIAN danMARXIS
MiftahThoha (2003) Birokrasi Hegelian termasuk dalam kategoribirokrasinetral. BirokrasiMarxistermasukdalamkategoribirokrasipolitikatautidaknetral. PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI HEGELIAN/MARX
Diantaraberbagaikonseptandingansebagaimanadikemukakandiatas, nampaknya yang mulaimemperolehbanyakpendukung – termasukkalanganpemerintahandi Indonesia – adalahparadigma Reinventing Government (Regom) yang dikemukakanoleh Osborne danGaebler (1992). BahkankonseptersebutsudahdilaksanakandiAmerikasejaktahun 1992 sampaidengansekarangdenganhasil yang memuaskan – yaknimampumembuatpemerintahanmenjadilebihefisien yang ditandaidenganmenurunnyadefisitanggaranpemerintah federal. LaporanpelaksanaanRegomdi AS selamakurunwaktu 1992 – 1996 dapatdilihatdaribukukarya Al Gore (1995) berjudul “Common Sense Government – Works Better dan Cost Less” sertabuku “The Best Kept Secret in Government “ (1996). PenerapanParadigma Reinventing Government
Birokrasi pemerintah sebaiknya bercirikan sebagai berikut: 1. Katalis (mengarahkan ketimbang mengayuh) 2. Memberiwewenangketimbangmelayani. 3. Pemerintahan yang kompetitif. 4. Digerakan oleh misi bukan aturan. 5. Berorientasi hasil bukan masukan. 6. Melayanipelanggan, bukandilayaniataumelayanidirisendiri. 7. Menghasilkanketimbangmembelanjakan. 8. Antisipatif (mencegah daripada mengobati) 9. Desentrasiketimbangsentralisasi 10. Pemerintahberoreintasipasar. BIROKRASI DAVID OSBORNE dan TED GAEBLER (1993)
10 PrinsipReinveinting Government Pemerintahankatalis: mengarahkanketimbangmengayuh. Artinya, jikapemerintahandiibaratkansebagaiperahu, makaperanpemerintahseharusnyasebagaipengemudi yang mengarahkanjalannyaperahu, bukannyasebagaipendayung yang mengayuhuntukmembuatperahubergerak. Pemerintah entrepreneurial seharusnyalebihberkonsentrasipadapembuatankebijakan-kebijakanstrategis (mengarahkan) daripadadisibukkanolehhal-hal yang bersifatteknispelayanan (mengayuh).  Pemerintahanmilikrakyat: memberiwewenangketimbangmelayani.Artinya, birokrasipemerintahan yang berkonsentrasipadapelayananmenghasilkanketergantungandarirakyat. Hal inibertentangandengankemerdekaansosialekonomimereka. Olehkarenaitu, pendekatanpelayananharusdigantidenganmenumbuhkaninisiatifdarimerekasendiri. Pemberdayaanmasyarakat, kelompok-kelompokpersaudaraan, organisasisosial, untukmenjadisumberdaripenyelesaianmasalahmerekasendiri Pemerintahanyang kompetitif: menyuntikkanpersaingankedalampemberianpelayanan. Artinya, berusahamemberikanseluruhpelayanantidakhanyamenyebabkanrisorsispemerintahmenjadihabisterkuras, tetapijugamenyebabkanpelayanan yang harusdisediakansemakinberkembangmelebihikemampuanpemerintah (organisasipublik), halinitentunyamengakibatkanburuknyakualitasdanefektifitaspelayananpublik yang dilakukanmereka. Olehkarenaitu, pemerintahharusmengembangkankompetisi (persaingan) diantaramasyarakat, swastadanorganisasi non pemerintah yang lain dalampelayananpublik. Hasilnyadiharapkanefisiensi yang lebihbesar, tanggungjawab yang lebihbesardanterbentuknyalingkungan yang lebihinovatif.
Pemerintahanyang digerakkanolehmisi: mengubahorganisasi yang digerakkanolehperaturan. Artinya, pemerintahan yang dijalankanberdasarkanperaturanakantidakefektifdankurangefisien, karenabekerjanyalambandanbertele-tele. Olehkarenaitu, pemerintahanharusdigerakkanolehmisisebagaitujuandasarnyasehinggaakanberjalanlebihefektifdanefisien. Karenadenganmendudukkanmisiorganisasisebagaitujuan, birokratpemerintahandapatmengembangkansistemanggarandanperaturansendiri yang memberikeleluasaankepadakaryawannyauntukmencapaimisiorganisasitersebut.  Pemerintahanyang berorientasihasil: membiayaihasil, bukanmasukan. Artinya, bilalembaga-lembagapemerintahdibiayaiberdasarkanmasukan (income), makasedikitsekalialasanmerekauntukberusahakerasmendapatkankinerja yang lebihbaik. Tetapijikamerekadibiayaiberdasarkanhasil (outcome), merekamenjadiobsesifpadaprestasi. Sistempenggajiandanpenghargaan, misalnya, seharusnyadidasarkanataskualitashasilkerjabukanpadamasakerja, besaranggarandantingkatotoritas.  Pemerintahanberorientasipelanggan: memenuhikebutuhanpelanggan, bukanbirokrasi. Artinya, pemerintahharusbelajardarisektorbisnisdimanajikatidakfokusdanperhatianpadapelanggan (customer), makawarganegaratidakakanpuasdenganpelayanan yang adaatautidakbahagia. Olehkarenaitu, pemerintahharusmenempatkanrakyatsebagaipelanggan yang harusdiperhatikankebutuhannya. Pemerintahharusmulaimendengarkansecaracermatparapelanggannya, melauisurveipelanggan, kelompokfokusdanberbagaimetode yang lain
Pemerintahanwirausaha: menghasilkanketimbangmembelanjakan. Artinya, sebenarnyapemerintahmengalamimasalah yang samadengansektorbisnis, yaituketerbatasanakankeuangan, tetapimerekaberbedadalamrespon yang diberikan. Daripadamenaikkanpajakataumemotong program publik, pemerintahwirausahaharusberinovasibagaimanamenjalankan program publikdengandengansumberdayakeuangan yang sedikittersebut. Denganmelembagakankonsep profit motif dalamduniapublik, sebagaicontohmenetapkanbiayauntuk public service dandana yang terkumpuldigunakanuntukinvestasimembiayaiinoasi-inovasidibidangpelayananpublik yang lain. Dengancaraini, pemerintahmampumenciptakannilaitambahdanmenjaminhasil, meskidalamsituasikeuangan yang sulit.  Pemerintahanantisipatif: mencegahdaripadamengobati. Artinya, pemerintahantradisional yang birokratismemusatkanpadapenyediaanjasauntukmemerangimasalah. Misalnya, untukmenghadapisakit, merekamendanaiperawatankesehatan. Untukmenghadapikejahatan, merekamendanailebihbanyakpolisi. Untukmemerangikebakaran, merekamembelilebihbanyaktrukpemadamkebakaran. Polapemerintahansemacaminiharusdiubahdenganlebihmemusatkanatauberkonsentrasipadapencegahan. Misalnya, membangunsistem air danpembuangan air kotor, untukmencegahpenyakit; danmembuatperaturanbangunan, untukmencegahkebakaran.  Pemerintahandesentralisasi: darihierarkimenujupartisipasidantimkerja. Artinya, padasaatteknologimasihprimitif, komunikasiantarberbagailokasimasihlamban, danpekerjapublikrelatifbelumterdidik, makasistemsentralisasisangatdiperlukan. Akantetapi, sekarangabadinformasidanteknologisudahmengalamiperkembanganpesat, komunikasiantardaerah yang terpencilbisamengalirseketika, banyakpegawainegeri yang terdidikdankondisiberubahdengankecepatan yang luarbiasa, makapemerintahandesentralisasilah yang paling diperlukan Pemerintahanberorientasipasar: mendongkrakperubahanmelaluipasar.Artinya, daripadaberoperasisebagaipemasokmasalbarangataujasatertentu, pemerintahanatauorganisasipubliklebihbaikberfungsisebagaifasilitatordanpialangdanmenyemaipemodalpadapasar yang telahadaatau yang barutumbuh. Pemerintahan entrepreneur meresponperubahanlingkunganbukandenganpendekatantradisionallagi, sepertiberusahamengontrollingkungan, tetapilebihkepadastrategi yang inovatifuntukmembentuklingkungan yang memungkinkankekuatanpasarberlaku. Pasardiluarkontroldarihanyainstitusipolitik, sehinggastrategi yang digunakanadalahmembentuklingkungansehinggapasardapatberoperasidenganefisiendanmenjaminkualitashidupdankesempatanekonomi yang sama.
ParadigmaRegominisudahcukup lama diterapkandi Indonesia, yaknimulaiawaltahun 1993. Akantetapikarenatidakadadukunganpolitiksecaraterbukaolehpucukpimpinanpemerintahannasional, makaperkembangannyaberjalantersendat-sendat. BerbagaicontohmengenaipenggunaanparadigmaRegommisalnyadenganadanyalembagaswadana, upayaprivatisasi BUMN, penguranganjumlahpegawaipemerintah (konsep zero growth dan minus growth), pelaksanaantitikberatotonomipada unit yang langsungberhadapandenganmasyarakat, pemberianpenghargaanAbdisatyaBaktidansebagainya. PenggunaanparadigmaRegomdi Indonesia bersifatsetengahhati. Hal tersebutnampakmisalnyaadanyaupayapenguranganjumlah unit organisasipemerintahdenganpenghapusanDepartemenPenerangandanDepartemenSosial, yang kemudiandiikutidenganpembentukanbadanbaru, setelahadanyaprotesdariparapegawaidepartemenbersangkutan. Pertimbanganpolitiknampaknyalebihdikedepankandibandingkanpertimbanganefektifitasdanefisiensibirokrasi.  Penerapan regom di Indonesia
PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI DAVID OSBORNE/TED GAEBLER MiftahThoha (2003) 1. Konsepbirokrasipemerintahaninibanyakdipengaruhikonsepenterpreneurship (wirausaha) duniaswastaataubisnis, sedangkankonsepbriokrasipemerintahanumumnyadipengaruhikonsepweberian (birokrasirasional, hirarki, dankaku). Pergerseranparadigmabirokrasipemerintahaninitidakbisasegeraditerapkantetapimemerlukanwaktuyang cukuplama. 2. Akanlebihmudahditerapkandinegara yang telahmaju, kaya, berpendidikan, swasta/ masyarakat yang kuat dan mandiri, pasar bebas, berideologi liberal. 3. Sulit diterapkan di negara komunis, dan juga di negara
KritikTerhadapRegom RegommemangsuksesditerapkandiAmerikaSerikat, Kanada, Inggris, SelandiaBarudanbeberapanegaramajulainnya, tetapikenyataannya, banyaknegaraberkembang, termasuk Indonesia dannegaramiskin, sepertinegara-negaradikawasanbenuaAfrika yang gagalmenerapkankonsepRegomkarenatidaksesuaidenganlandasanideologi, politik, ekonomidansosial-budayanegara yang bersangkutan. Akhirnya, negaratersebuttetapmiskindantidakmenunjukkanadanyatanda-tandakemajuan. Regommemandangmasyarakat yang dilayanisebagaicustomer,  padahalmasyarakatadalahwarganegara (citizens) sebagaipemegangpenuhkedaulatannegara MenurutkonsepRegompemerintahberadadibelakangkemudikapal, sedangkankapalnyadijalankanoleh organ-organ diluarpemerintah. Paradigmasteering rather than rowing ala Regomdikritiksebagaiparadigma yang melupakansiapasebenarnyapemilikkapal(who owned the boat). Seharusnyapemerintahmemfokuskanusahanyauntukmelayanidanmemberdayakanwarganegarakarenamerekalahpemilik “kapal”. Ketikapemerintahmelayanimasyarakatsebagaiwarganegaramisalnya, aspekprivatisasibisasajatetapberlangsungasalkanatasnamamelayanikepentinganwarganegarabukanpelanggan. Misalnya, sektorpendidikandapatdiprivatisasiasalkanpelaksanapendidikantetapmelayanimasyarakatsebagaiwarganegarabukanpelanggan. Prinsip-prinsipRegombelumtentubisadiaplikasikanpadasemuatempat, situasidankondisi. Administrasinegarasangatdipengaruhiolehfaktorlingkungan (ideologi, politik, hukum, ekonomi, militer, sosialdanbudaya), sehinggasuatuparadigma yang suksesdisuatutempatbelumtentuberhasilditerapkanpadatempat yang lain.  Urusanpemerintahtidakhanyaberkaitandenganbagaimanamenyelenggarakanpelayananpublik, tetapijugamenyangkutbagaimanamelakukanpembangunandanmeningkatkankesejahteraanmasyarakat. Di negara-negaramajusepertidiAmerikaSerikat, InggrisdanSelandiaBaru yang tidaklagiberkutatpadaupayapercepatanpembangunan (development acceleration) danpeningkatanpertumbuhanekonomikarenanegara-negaratersebutrelatifsudahstabil, makapelayananpublikmenjadi program prioritas yang strategis. Namun, baginegara-negaraberkembang, pelayananpublikbisajadibelummenjadi agenda prioritaskarenamasihberupayamengejarpertumbuhandanmeningkatkanpembangunan.
Menyediakan sarana untuk merepresentasikan kepentingan yang beragam; Menawarkan forum untuk menyelaraskan tuntutan-tuntutan yang bersaing atas kepentingan yang beragam tersebut; Menciptakan dan melindungi ruang publik terbuka (open public sphere), dimana perdebatan tentang masalah kebijakan dapat dilangsungkan tanpa hambatan; Menyediakan barang-barang produktif (public goods) secara luas, termasuk bentuk kesejahteraan dan keamanan kolektif; Melakukan regulasi pasar sesuai kepentingan publik dan mendorong kompetisi pasar dimana ada ancaman monopoli; Meningkatkan pengembangan aktif SDM (human capital) melalui peranan intinya dalam sistem pendidikan; Mengukuhkan suatu sistem hukum yang efektif; Mempunyai peranan ekonomi, sebagai penyedia pekerjaan utama -  dalam intervensi makro dan mikro ekonomi - serta pengadaan infra struktur; Secara kontroversial mempunyai tujuan civilisasi (penyebaran peradaban), Pemerintah mengukuhkan norma-norma dan nilai-nilai, disamping juga membantu pembentukan norma-norma dan nilai-nilai tersebut melewati sistem pendidikan dan lembaga lain; Mendorong aliansi-aliansi regional dan internasional serta mengejar tujuan global.  Anthony Giddens dalam bukunya ”Third Way”  tentang peranan pemerintah pada era sekarang ini
Menurut Giddens,   unsur - unsur  dalam  negara  demokrasi  mutakhir adalah : Devolusi, yakni desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan; Demokratisasi ganda, yakni struktur dan kultur; Pembaruan ruang publik, yakni transparansi; Efisiensi administratif; Mekanisme demokrasi yang bersifat langsung; Pemerintah sebagai manajer resiko. Tentang masyarakat madani, Giddens menyarankan unsur-unsur sebagai berikut : Pemerintah dan masyarakat madani dalam hubungan kemitraan; Pembaruan satuan masyarakat lokal melalui membudayakan inisiatif lokal; Keterlibatan sektor ketiga (LSM atau organisasi-organisasi nirlaba); Perlindungan atas ruang publik lokal; Pencegahan kriminalitas berbasis masyarakat; Keluarga yang demokratis. Antony Giddens : Unsur Negara  Demokrasi & Masyarakat Madani
Untukmenjawabtantanganbarudalamatmosfirdemokrasi, birokrasiperlumenatadirinyakembalidalamparadigmabaru, yaknidariparadigma lama Birokrasisebagaialatdominasi, menjadiparadigmabaruBirokrasisebagaialatdemokratisasi. Dalamparadigmabaruharusmempunyaicirisebagaisebuahlembaga yang non-partisan, imparsial, danprofesional. Denganciri-ciridemikiandiadapatmemainkanperananpentingdisebuahnegarademokrasi yang antara lain : Birokrasi yang pejabat-pejabatnyadipilihmelaluiseleksi yang mengacupadakualitas, menjadipengimbangpengisianjabatanpolitik yang dilakukandenganSeleksi yang berdasarkanpadapopularitas. Secaraesensial, birokrasimenjagakesinambungan (Continuity) danpejabatpolitikmendorongperubahan (Change) yang secarabersama-samamemberikeseimbanganterbaikbagibangsadannegara. Perubahanparadigmabirokrasidi Indonesia
Rendahnyakompetensikepemimpinan yang dimilikioleh personal birokrasisehinggadayasaing dan efisiensirendah; Pencapaikarirpimpinanbirokrasimasihberkaitandenganmisipolitik, artinyapenentuankepemimpianbirokrasibelumindependensehinggaseringkali pimpinanbirokrasi, baikdipusatmaupundidaerahlebihmenonjolkanperilakudansikapuntukmembayarutang-utangpolitiknyakepadapimpinanpolitik yang mempromosikan, ketimbangharusbekerjasebagai administrator yang profesional(Musakabe, 2002); Rendahnyakompetensiteknisdanumum yang dimilikiolehparapimpinanbirokrasipemerintahan. Hal iniberkaitandenganrendahnyadukunganorganisasiyang mampumemberikankesempatankepadaindividumaupunkelompokuntukmenciptakandanmembangunakumulasipengetahuansecarasistematik(Sedarmayanti, 2004); Inovasiyang belummenjadisebuahbudayadanukurankinerja, padahalinovasipentingsebagaipenentubagipenciptaankondisi yang mendukungupaya transformasi organisasi instansi pemerintah atau birokrasi yang belum terlaluterbangunspirit leading of changes, akibatnyaperubahanmelaluiinovasimenjadisangattertingal (Martani, 1999). Namuninovasiorganisasiituakan sangat ditentukan oleh sejauh mana organisasi itu memfasilitasi semua anggotanyauntukbelajardanterus-menerusmengubahdirinyasendiri (White, Hodgson, & Crainer, 1997: 151); dan Kompetensi kepemimpinan juga akan sangat tergantung metode pengembanganSDM aparatur. Metode yang dimaksukdadalahadanyaketerkaitanantarastrategipengembangandancarrier planning, karenafaktayang adamenunjukkanbahwaantaraperencanaankarirdanprogram pengembangankompetensikepemimpinanmelaluidiklattidakberjalanberiringan. BirokrasiPenyebablambannyaReformasiAdministrasi Negara
Untuk menjawab tantangan baru dalam atmosfir demokrasi, birokrasi perlu menata dirinya kembali dalam paradigma baru, yakni dari paradigma lama Birokrasi  sebagai alat dominasi, menjadi paradigma baru Birokrasi sebagai alat demokratisasi. Dalam paradigma baru harus mempunyai ciri sebagai sebuah lembaga yang non-partisan, imparsial, dan profesional. Dengan ciri-ciri demikian dia dapat memainkan peranan penting di sebuah negara demokrasi yang antara lain : Birokrasi yang pejabat-pejabatnya dipilih melalui seleksi yang mengacu pada kualitas, menjadi pengimbang pengisian jabatan politik yang dilakukan dengan Seleksi yang berdasarkan pada popularitas. Secara esensial, birokrasi menjaga kesinambungan (Continuity) dan pejabat politik mendorong perubahan (Change) yang secara bersama-sama memberi keseimbangan terbaik bagi bangsa dan negara. Perubahan paradigma birokrasi di Indonesia
Sasaranreformasiadministrasinegara Reformasiuntukpenyempurnaankelembagaanpemerintahannegarasebagai leverage point yang mewadahinilaidanperilakubirokrasipemerintahataukultur dan struktur organisasi birokrasi (Thoha, 2004; Sarundajang, 2003); Reformasiuntukpenyempurnaanmanajemenpemerintahannegara, termasuksistempelayanan yang terkesanmasihberbelit-belit, pemberianpelayanan yang lamban, danseringdenganbiaya yang tidakjelasdanmahalsehinggamenyebabkaninefisiensidanpotensi yang adadalammasyarakattidakdapatberkembang. Olehkarenaitu, orientasiadministrasinegaraadalahcreativity government that works better and cost less (Al Gore, 1993), memilikisemangatwirausaha (Orsborne & Gaebler, 1991: 25); danmenghasilkanhigh quality public goods and service (Drucker, 1995);  Reformasi untuk peningkatan kompetensi SDM birokrasi pemerintahan dengan menatakembaliperandanfungsi yang seyogyanyadiembansecarabaikolehnya. Olehkarenaitu, key-leverage yang paling mungkinefektifadalahterbangunnyasecarsistematispotensiinsanaparatur, termasukdidalamnyakompetensi kepemimpinan birokrasi pemerintah (Saparinah, 2004: 16).
ReformasiBirokrasi Pimpinanbirokrasisebaiknyalahirdariprosesseleksi yang baikdanpenempatanyang baik pula, sehinggaefektivitasdalammemimpindapattinggi (Stewart, 1976); Mengembangkanpendidikandanlatihanmanajemen, termasukdidalamnyadiklatkepemimpinangunapeningkatanefektivitasorganisasipemerintahan; Pimpinanbirokrasihendaknyadapatmembangunkesadaranbarubahwatantangankepemimpinan yang sesungguhnyaadalahcepatnyaperubahanlingkungan(Prahalad, 1993); Membiasakanperubahanmelaluisituasional engineering, yang didalamnyaantaralain: tanggungjawab, posisi, modifikasisisteminformasi, danprosesperencanaan formal (Fieldler & Chemers, 1982); dan Pimpinanbirokrasiharusmengikutisetiapperubahan, pembaharuan, danakanmengikutiselaluparadigmabarurealitasdimasyarakat yang dipimpinnya, sertabersama-samadenganorang-orang yang mengikutinyadalamsuatuorganisasipemerintahuntukselalubersediamenanggungrisikodariperubahantersebut. (Osborne & Gaebler, 358), menurut Covey (1993: 302-303), haltersebutdalamrangkauntukmencapaikeberhasilandanharusselalumengadakandanmensinergikan 4 (empat) dimensi, yaitufisik (ekonomi), mental (psikologis), sosial (emosional), dan spriritual (penemuanmakna) sertaantara pemimpin bersama orang yang mengikutinya harus selalu menjadikanprosesperubahandanrisikoperubahan’ itusebagai media untukselalumenjadi bagian dari ‘belajar’-nya (Harefa, 2000: 155-156).
ReformasiSikapBirokrasiterhadaprakyat Pertama, birokrasiharusmembangunpartisipasirakyat. Pengalamanbanyaknegaramenunjukanbahwauntukberhasilnyapembangunan, partisipasirakyatamatdiperlukan. Partisipasi rakyat pada lapisan bawah (grassroots) yang efektifadalahapabiladiselenggarakansecarabersamadalamlingkupkelompok-kelompomasyarakat (local comunities). Bentukdancarapartisipasisepertiituakanmenghasilkansinergidanmanfaatekonomi yang dapat dinikmati oleh semua orang yang ikut sertadidalamnya. Merupakantugasbirokrasiuntukmerangsangterjadinyapartisipasidankegiatankelompokmasyarakat serupa itu dalam rangka membangun masyarakat yang maju dan mandiri. Kedua, birokrasi hendaknya tidak berorientasi  kepada yang kuat, tetapiharuslebihkepada yang lemahdan kurang berdaya (the under privileged). Sikap pemilihakan ini hanya akan ada kalau ada pemahaman dan kepedulianakanmasalah yang dihadapiolehrakyatdilapisanbawah. Unutkitu, hambatanpsikologisharusdiatasikarenabirokrasibanyaknegaraberkembang (terutamadilapisanatas yang justrumenentukan) umumnyamerupakankelompok elite suatubangsa, yang tidakselalutanggapdanmudahmenyesuaikanataumengasosiasikandiridenganrakyatmiskindanterbelakang. Ketiga, peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikanmenjadimengarahkandandarimemberimenjadimemberdayakan (empowering). Inimerupakankonsep yang amat mendasar, dan untuk negara di mana hubungan birokrasi dengan rakyat bersifat paternal (patronizing) memerlukanpenyesuaianbudayabirokrasiyang cukuphakiki. Keempat, mengembangkanketerbukaan(transparancy) dankebertanggunjawaban (accountability). Yang acap kali membuatbirokrasijauhdarimasyarakatataumasyarakat yang harusdilayanainyajauhdaribirokrasiadalahketertutupan. Sebgaiakibatketertutupan, masalahmasalahdanpikiran-pikiranpembahruandantidakmudahditerima. Jugaadakecemburuanterhadap
POSISI & KEDUDUKAN ETIKA  Etikaadalahserangkaiannilai-nilai (Values) ygdigunakanolehsekelompok org (organisasi/sosial, masyarakat,dll) sebagaipedomandlmberperilaku. Etikadigunakanuntukmenilaibaikatauburuksuatuperilaku Etikaselaluberubahdanmengalamievaluasidarimasyarakatygmendukungnya (sesuaidgndinamika internal daneksternal) Prinsipetikaadalah “bagaimanaseharusnya (Ought to be)” Manifestasinyaadalahdalambentukkewajiban (obligation) Karenaetikaterdiriatasnilai moral makapelanggaranterhadap-nyaakanmendapatsanksi moral. Nilai-nilai yang telahdipraktekan lama akanmengilhamimasyarakatpendukungnyanilaitsbuntukdiformalkan Nilaietika yang diformalkanakanberubahmenjadihukum formal dengansanksihukum.(pidanaatauperdata), perlukannilaietikadiformalkan ?  ContohpemerintahanygbertindakdiluaretikaadalahNiccolo Machiavelli (1469-1527), pemerintahanygjujurmenurutnyaadalahpemerintahanygmendekatikebodohan. (filosufygberupayajujur, dihujattapiteorinyadipraktekan)
Secaraetimologiskataetikaberasaldarikata Ethos (YunaniKuno) yang berartipagar yang membatasiternak agar tidakberkeliaranseenaksehinggamenurutSuryasuningratetikapadahakekatnyaadalah yang membatasigerakperbuatanatautingkahlakumanusia yang kemudianmenurutKumorotomodapatdiharapkan lama kelamaanakanmenjadikebiasaandanwatak, misalnyasejakkecildiajarkanmenggunakantangankanan lama-kelamaanhaltersebutakandijadikanwatak. Etikasebagaimasalahkejiwaandapatdijelaskanberdasarkanteori Sigmund Freud tentangjiwamanusia yang terdiriatas Das Eisdan Das Ich. Dimana Das Eisberartiketidaksadaran yang berupadoronganataunaluri. Sedangkan Das Ichadalahsegi “pribadi” yang mempunyaikesadarandanpemahamakankeadaandiluardandidalamdirinya. PENGERTIAN ETIKA
PERILAKU DAN TINDAKAN MANUSIA RASIONAL EMOSIONAL
TAHAPPERKEMBANGAN MANUSIA
Secaraumumetikadapatdibagisecarafilosofisdansecaraoperasional. Secarafilosofisetikadibedakanatasetikaumumdanetikakhusussedangkansecaraoperasionaletikadapatdibagiatasetika individual danetikasosial. PEMBAGIAN SECARA FILOSOFIS EtikaUmum EtikaKhusus   PEMBAGIAN SECARA OPERASIONAL Etika Individual EtikaSosial PEMBAGIAN ETIKA
Bersifat universal Menentukankeberlangsunganperadabanmanusia Selalurelevansepanjangmasa Sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa Mempertanyakankewajibanmanusiasebagai “manusia” Etika AN menentukanreformasibirokrasi. MENGAPA ETIKA PENTING ?
Bangsa India dan Mesir, umurnya lebih dari 2.000 tahun, tetapi merekatetapterbelakangdalampola hidup yang tidak pernah berubah (dantetapmiskin). Singapura, Kanada, Australia & New Zealand, adalahnegara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalammembangun. Tetapisaatinimereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidaklagimiskin. KEMAJUAN SUATU BANGSA TIDAK DITENTUKAN OLEH USIABANGSA TERSEBUT
mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupapegunungan, tidakadapotensitambang, tidakcukupuntukmeningkatkanpertanian & peternakan. Tetapi saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksanasuatunegara “industriterapung” yang sangatbesar, mengimporbahanbakudarisemuanegara di dunia dan mengekspor barangjadinya. Jepang
Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisaditanami. Swiss tidakmempunyaiperkebunancoklattetapiterkenalsebagainegarapembuatcoklatterbaik di dunia. Swiss juga mengolah susu dengankualitasterbaik (Nestle adalahsalah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Meskipuntidakmempunyaicukupreputasidalamkeamanan, integritas, danketertiban – tetapisaatini bank-bank diSwiss menjadi bank yang paling aman dan paling disukaiuntukberinvestasi. SWISS
1. Etika, sebagaiprinsipdasardlmkehidupansehari-hari. 2. Kejujurandanintegritas 3. Bertanggungjawab 4. Hormatpadaaturan & hukummasyarakat 5. Hormat pada hak orang/warga lain 6. Cintapadapekerjaan 7. Berusahakerasuntukmenabung & investasi 8. Mau bekerjakeras 9. Tepatwaktu. ApaPrinsipMasyarakatdi Negara Maju?
KEMUNCULAN ETIKA DALAM ADMINISTRASI PUBLIK DI NEGARA MAJU MunculnyaetikapemerintahandalampelaksanaanpelayananpublikdiAmerikaSerikatmemakanwaktupanjangyaitusemenjakdiperkenalkannyapadatahun 1924  hinggamenjadikodeetikdaripemerintah federal padatahun 1978, telahmemakanwaktutidakkurangdari 54 tahun..
PROSES PERKEMBANGAN ETIKA DALAM PEMERINTAHAN  FEDERAL AS 1924 1958 1978 1984
MENGAPA TANGGUNGJAWAB BIROKRATSANGAT BESAR? Birokrasi publik menentukan kemajuan bangsa Lingkuplayananumumsangatluas; pendidikan, kesehatan, transportasi, perumahan, kesejahteraansosial, gizi, listrik, pangan, dll Tanggungjawab formal tidakmemadaibagikemajuansistempemerintahan Layananumumseringdijadikankomoditas Manajemen publik terlalu task-oriented, bukan result-oriented.
HASIL SURVEY TRANSPRANCY INTERNASIONAL ,[object Object]
Hasilsurveiitumemberikannilai IPK (IndeksPersepsiKorupsi) sebesar 2,2 kepada Indonesia. Nilaitersebutmenempatkan Indonesia padaurutan 137 dari 159 negaratersurvei.
Survei Transparency International Indonesia berkesimpulanbahwalembaga yang harusdibersihkanmenurutresponden, adalah: lembagaperadilan (27%), perpajakan (17%), kepolisian (11%), DPRD (10%), kementerian/departemen (9%), beadancukai (7%), BUMN (5%), lembagapendidikan (4%), perijinan (3%), danpekerjaanumum (2%).
Surveiterbaru Transparency International yaitu "Barometer Korupsi Global", menempatkanpartaipolitikdi Indonesia sebagaiinstitusiterkorupdengannilai 4,2 (denganrentangpenilaian 1-5, 5 untuk yang terkorup). Masihberangkatdari data tersebut, di Asia, Indonesia mendudukiprestasisebagainegaraterkorupdenganskor 9.25 (terkorup 10) diatas India (8,9), Vietnam (8,67), Filipina (8,33) dan Thailand (7,33)
Denganadanya data tersebut, terukurbahwakeberadaankorupsidi Indonesia telahmembudayabaiksecarasistemikdanendemik.,[object Object]
BEBERAPA PENGERTIAN UMUM KORUPSI : TindakPidanasebagaimanadimaksuddalamketentuanperaturanperundangan yang mengaturtindakpidanakorupsi KOLUSI : Permufakatanataukerjasamasecaramelawanhukumantarpenyelenggaranegaraatauantarapenyelenggaranegaradgnpihak lain yg mer5ugikan org lain, masyarakat, danataunegara NEPOTISME : setiapperbuatanpenyelenggaranegarascrmelawanhukumygmenguntungkankepentingankeluarganyadanataukroninyadiataskepetinganmasyarakat, bangsadannegara (UU NO.28/1999 TENTANG PENYELENGGARAAN NEGARA YG BERSIH DAN BEBAS DARI KKN)  BENTUK LAIN KORUPSI : PenyuapandanPemerasan
Unsur-unsurkorupsi Dari sudutpandanghukum, tindakpidanakorupsisecaragarisbesarmencakupunsur-unsursebagaiberikut: perbuatanmelawanhukum; penyalahgunaankewenangan, kesempatan, atausarana; memperkayadirisendiri, orang lain, ataukorporasi; merugikankeuangannegaraatauperekonomiannegara;
Jenis-JenisKorupsi Pemberiataumenerimahadiahataujanji (penyuapan); Penggelapandalamjabatan; Pemerasandalamjabatan; Ikutsertadalampengadaan (bagipegawainegeri/penyelenggaranegara); Menerimagratifikasi (bagipegawainegeri/penyelenggaranegara). Dalamarti yang luas, korupsiataukorupsipolitisadalahpenyalahgunaanjabatanresmiuntukkeuntunganpribadi.
Kondisi yang MendukungMunculnyaKorupsi Konsentrasikekuasandipengambilkeputusan yang tidakbertanggungjawablangsungkepadarakyat, seperti yang seringterlihatdirezim-rezim yang bukandemokratik. Kurangnyatransparansidipengambilankeputusanpemerintah Kampanye-kampanyepolitik yang mahal, denganpengeluaranlebihbesardaripendanaanpolitik yang normal. Proyekyang melibatkanuangrakyatdalamjumlahbesar. Lingkungantertutup yang mementingkandirisendiridanjaringan "teman lama". Lemahnyaketertibanhukum. Lemahnyaprofesihukum. Kurangnyakebebasanberpendapatataukebebasan media massa. Gajipegawaipemerintah yang sangatkecil. Rakyat yang cuek, tidaktertarik, ataumudahdibohongi yang gagalmemberikanperhatian yang cukupkepemilihanumum. Ketidakadaannyakontrol yang cukupuntukmencegahpenyuapanatau "sumbangankampanye".
CIRI-CIRI KORUPSI melibatkanlebihdari 1 orang Melibatkankeserbarahasiaan, kecualikalausudahmerajalela. Melibatkanelemenkewajibandankeuntungantimbalbalik. Menyembunyikanperbuatanmerekadenganberlindungdibalikpembenaranhukum Mempengaruhipengambilankeputusan Mengandungpenipuan/pengaburan Pengkhiatanterhadapkepercayaan Melibatkanfungsiganda/kontradiktif Melanggarnorma-normatugasdanpertanggungjawaban
SEBAB-SEBAB KORUPSI Kelemahankepemimpinandalamposisikunci Kelemahanpengajaran agama danetika Kolonialisme Kemiskinan Tidakadatindakanhukum yang keras Lemahnyadukungandanperilaku anti korupsi Strukturpemerintah (yang tumpangtindihdanposisiganda) Kurang/lemahnyapendidikan Perubahansistemsecararadikal Keadaanmasyarakat (terutamapadamasyarakatvertikalkeatas)
Korupsidi Indonesia Korupsidi Indonesia berkembangsecarasistemik. Bagibanyakorangkorupsibukanlagimerupakansuatupelanggaranhukum, melainkansekedarsuatukebiasaan. Dalamseluruhpenelitianperbandingankorupsiantarnegara, Indonesia selalumenempatiposisi paling rendah. Perkembangankorupsidi Indonesia jugamendorongpemberantasankorupsidi Indonesia. Namunhinggakinipemberantasankorupsidi Indonesia belummenunjukkantitikterangmelihatperingkat Indonesia dalamperbandingankorupsiantarnegara yang tetaprendah. Hal inijugaditunjukkandaribanyaknyakasus-kasuskorupsidi Indonesia.
PemberantasanKorupsi Di Indonesia ORDE LAMA :  DasarHukum: KUHP (awal), UU 24 tahun1960 Antara1951 - 1956  isukorupsimulaidiangkatolehkoranlokalseperti Indonesia Raya yang dipanduMochtarLubisdanRosihan Anwar. PemberitaandugaankorupsiRuslanAbdulganimenyebabkankorantersebutkemudiandibredel. Kasus 14 Agustus 1956 iniadalahperistiwakegagalanpemberantasankorupsi yang pertamadi Indonesia, dimanaatasintervensi PM Ali Sastroamidjoyo, RuslanAbdulgani, sang menteriluarnegeri, gagalditangkapolehPolisiMiliter. Sebelumnya Lie HokThaymengakumemberikansatusetengahjuta rupiah kepadaRuslanAbdulgani, yang diperolehdariongkoscetakkartusuarapemilu. DalamkasustersebutmantanMenteriPenerangankabinetBurhanuddinHarahap (kabinetsebelumnya), SyamsudinSutanMakmur, danDirekturPercetakan Negara, Pieter de Queljoeberhasilditangkap.MochtarLubisdanRosihan Anwar justrukemudiandipenjaratahun 1961 karenadianggapsebagailawanpolitik Sukarno. Nasionalisasiperusahaan-perusahaanBelandadanasingdi Indonesia tahun 1958 dipandangsebagaititikawalberkembangnyakorupsidi Indonesia. UpayaJenderal AH Nasutionmencegahkekacauandenganmenempatkanperusahaan-perusahaanhasilnasionalisasidibawahPenguasaDaruratMiliterjustrumelahirkankorupsiditubuhTNI. JenderalNasutionsempatmemimpintimpemberantasankorupsipadamasaini, namunkurangberPertaminaadalahsuatuorganisasi yang merupakanlahankorupsi paling subur. KolonelSoeharto, panglimaDiponegorosaatitu, yang didugaterlibatdalamkasuskorupsigula, diperiksaolehMayjenSuprapto, S Parman, MT Haryono, danSutoyodariMarkasBesarAngkatanDarat. Sebagaihasilnya, jabatanpanglimaDiponegorodigantiolehLetkolPranoto, KepalaStaffnya. Proseshukum Suharto saatitudihentikanolehMayjenGatotSubroto, yang kemudianmengirim Suharto keSeskoaddi Bandung. Kasusinimembuat DI Panjaitanmenolakpencalonan Suharto menjadiketuaSenatSeskoad.
ORDE BARU  : DasarHukum: UU 3 tahun 1971Korupsiordebarudimulaidaripenguasaantentaraatasbisnis-bisnisstrategis. ORDE REFORMASI :  DasarHukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun2001 Pemberantasankorupsidi Indonesia saatinidilakukanolehbeberapainstitusi: Tim Tastipikor (TindakPidanaKorupsi) KPK (KomisiPemberantasanKorupsi) Kepolisian Kejaksaan BPKP Lembaganon-pemerintah: Media massaOrganisasimassa (mis: ICW)

More Related Content

What's hot

Patologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiPatologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiYudi 4
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahAfiif Anshori
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikMuh Firyal Akbar
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENTransmission Music Group
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Debirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan DeregulasiDebirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan DeregulasiGrahat Nagara
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik93220872
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIAPERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIASiti Sahati
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraendahmustika
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public servicePutra Manurung
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Oswar Mungkasa
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanNina Muhaemin
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARAPLUR
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I93220872
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanFahrul Azmi
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tri Widodo W. UTOMO
 

What's hot (20)

Ii komunikasi pemerintahan
Ii komunikasi pemerintahanIi komunikasi pemerintahan
Ii komunikasi pemerintahan
 
Patologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasiPatologi birokrasi presentasi
Patologi birokrasi presentasi
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
 
Birokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian PolitikBirokrasi dan Kajian Politik
Birokrasi dan Kajian Politik
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Debirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan DeregulasiDebirokrasi dan Deregulasi
Debirokrasi dan Deregulasi
 
Prinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi PublikPrinsip Administrasi Publik
Prinsip Administrasi Publik
 
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIAPERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA DI NEGARA JERMAN DENGAN INDONESIA
 
Tatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negaraTatanan organisasi pemerintahan negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia. Konsep, Pencapaian, dan Agend...
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
 
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARASISTEM ADMINISTRASI NEGARA
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
 
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
 

Viewers also liked

Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasiFahrul Azmi
 
Birokrasi menurut Max weber
Birokrasi menurut Max weberBirokrasi menurut Max weber
Birokrasi menurut Max weberafifahdhaniyah
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Teori Organisasi Kristiana Susilowati
Teori Organisasi Kristiana SusilowatiTeori Organisasi Kristiana Susilowati
Teori Organisasi Kristiana SusilowatiFery Mendrofa
 
Ajaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidana
Ajaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidanaAjaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidana
Ajaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidanaJoke Punuhsingon
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikMirna Rahmadina
 
Birokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUM
Birokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUMBirokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUM
Birokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUMAlang's Sekkut
 
Tugas uas max webber
Tugas uas max webberTugas uas max webber
Tugas uas max webberW. Riany
 
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko Maritim
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko MaritimDialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko Maritim
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko MaritimIwan S
 
IMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILA
IMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILAIMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILA
IMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILAMuhamad Yogi
 
Di Balik Reformasi B.J. Habibie
Di Balik Reformasi B.J. HabibieDi Balik Reformasi B.J. Habibie
Di Balik Reformasi B.J. Habibieshafirahany22
 
Etika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi PemerintahEtika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi Pemerintahdedesoelaeman
 
Government Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanGovernment Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanYuca Siahaan
 
Aneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatAneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatJaya Purnama
 

Viewers also liked (20)

Makalah birokrasi STIP WUNA
Makalah birokrasi STIP WUNA Makalah birokrasi STIP WUNA
Makalah birokrasi STIP WUNA
 
Dampak patologi birokrasi
Dampak patologi birokrasiDampak patologi birokrasi
Dampak patologi birokrasi
 
Patologi birokrasi
Patologi birokrasiPatologi birokrasi
Patologi birokrasi
 
Birokrasi menurut Max weber
Birokrasi menurut Max weberBirokrasi menurut Max weber
Birokrasi menurut Max weber
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Definisi birokrasi
Definisi birokrasiDefinisi birokrasi
Definisi birokrasi
 
Teori Organisasi Kristiana Susilowati
Teori Organisasi Kristiana SusilowatiTeori Organisasi Kristiana Susilowati
Teori Organisasi Kristiana Susilowati
 
Ajaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidana
Ajaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidanaAjaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidana
Ajaran dan konsep perbuatan melawan hukum di dalam hukum pidana
 
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publikBirokrasi dalam siklus kebijakan publik
Birokrasi dalam siklus kebijakan publik
 
Etika pertemuan 1_2013-2014.ppt
Etika pertemuan 1_2013-2014.pptEtika pertemuan 1_2013-2014.ppt
Etika pertemuan 1_2013-2014.ppt
 
Birokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUM
Birokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUMBirokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUM
Birokrasi max weber kumpulan 7D politik dan pentadbiran UUM
 
Tugas uas max webber
Tugas uas max webberTugas uas max webber
Tugas uas max webber
 
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko Maritim
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko MaritimDialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko Maritim
Dialog Nasional TIK BPPT 12/11/'14 - Presentasi Menko Maritim
 
IMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILA
IMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILAIMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILA
IMPLEMENTASI PENEGAK HUKUM DALAM NEGARA YANG BERDASARKAN PANCASILA
 
Di Balik Reformasi B.J. Habibie
Di Balik Reformasi B.J. HabibieDi Balik Reformasi B.J. Habibie
Di Balik Reformasi B.J. Habibie
 
PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)
 
Etika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi PemerintahEtika Organisasi Pemerintah
Etika Organisasi Pemerintah
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
 
Government Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahanGovernment Ethics / Etika pemerintahan
Government Ethics / Etika pemerintahan
 
Aneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakatAneka ragam budaya dan masyarakat
Aneka ragam budaya dan masyarakat
 

Similar to Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)

47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptxTAWANGARGOTV
 
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...Tri Widodo W. UTOMO
 
MEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptx
MEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptxMEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptx
MEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptxIrwan Thahir
 
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XIISistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XIIMuhamad Yogi
 
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)DIP IPDN Angkatan 3
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahanRochimudin
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013dinnianggra
 
Pemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparanPemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparanGuntur Raharjo
 
ciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahulu
ciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahuluciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahulu
ciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahuluNur Hidayah
 
Ternyata korupsi berbudaya dikampus
Ternyata korupsi berbudaya dikampusTernyata korupsi berbudaya dikampus
Ternyata korupsi berbudaya dikampusRifal Fauzi
 
Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03 politik dalam tinjauan s...
Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03  politik dalam tinjauan s...Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03  politik dalam tinjauan s...
Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03 politik dalam tinjauan s...muslimdocuments
 

Similar to Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011) (20)

47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
 
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
 
Lapis final2a
Lapis final2aLapis final2a
Lapis final2a
 
MEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptx
MEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptxMEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptx
MEMAHAMI PROSES TERBENTUKNYA PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN.pptx
 
sistem politik di indonesia
sistem politik di indonesiasistem politik di indonesia
sistem politik di indonesia
 
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XIISistem Pemerintahan PKn Kelas XII
Sistem Pemerintahan PKn Kelas XII
 
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Bab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di indBab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di ind
 
patologi birokrasi
patologi birokrasi patologi birokrasi
patologi birokrasi
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Pemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparanPemerintahan yang tidak transparan
Pemerintahan yang tidak transparan
 
02 wawasan-analisis-sosial
02 wawasan-analisis-sosial02 wawasan-analisis-sosial
02 wawasan-analisis-sosial
 
ciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahulu
ciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahuluciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahulu
ciri -ciri universal tamadun kini dan perbandingan tamadun dahulu
 
Pamong praja 3
Pamong praja 3Pamong praja 3
Pamong praja 3
 
Ternyata korupsi berbudaya dikampus
Ternyata korupsi berbudaya dikampusTernyata korupsi berbudaya dikampus
Ternyata korupsi berbudaya dikampus
 
Etika politik
Etika politikEtika politik
Etika politik
 
Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03 politik dalam tinjauan s...
Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03  politik dalam tinjauan s...Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03  politik dalam tinjauan s...
Buletin jumat al furqon tahun 06 volume 06 nomor 03 politik dalam tinjauan s...
 
Etika Pemerintahan
Etika PemerintahanEtika Pemerintahan
Etika Pemerintahan
 

More from Local Government

Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)
Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)
Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)Local Government
 
Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)
Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)
Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)Local Government
 
Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)
Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)
Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)Local Government
 
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Local Government
 
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)Local Government
 
Kepemimpinan 1 (pengantar)
Kepemimpinan 1  (pengantar)Kepemimpinan 1  (pengantar)
Kepemimpinan 1 (pengantar)Local Government
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regionalLocal Government
 

More from Local Government (7)

Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)
Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)
Kepemimpinan vi (penelitian klasik dlm kepemimpinan)
 
Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)
Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)
Kepemimpinan iv (perkembangan dan pertumbuhan pemimpin)
 
Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)
Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)
Kepemimpinan v (tipologi kepemimpinan)
 
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
Kepemimpinan iii (pendekatan dalam studi kepemimpinan)
 
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
Kepemimpinan ii (pengertian pemimpin dan kepemimpinan)
 
Kepemimpinan 1 (pengantar)
Kepemimpinan 1  (pengantar)Kepemimpinan 1  (pengantar)
Kepemimpinan 1 (pengantar)
 
Materi perencanaan regional
Materi perencanaan regionalMateri perencanaan regional
Materi perencanaan regional
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Presentasi birokrasi (edisi lengkap 2011)

  • 1. BIROKRASI Oleh : AdiLesmana, S.Sos, M.Si SekolahTinggiIlmuAdministrasiAmuntai PRESENTASI MATERI KULIAH
  • 2. TERMENOLOGI BIROKRASI Birokrasisebagaiorganisasi yang rasional (rational organization) Birokrasisebagaiketidakefeseinanorganisasi (Organizational inefficiency) Birokrasisebagaipemerintahanolehparapejabat (rule of officials) Birokrasisebagaiadministrasinegara (public administration) Birokrasisebagaiadministrasiolehparapejabat (administration by officials) Birokrasisebagaiorganisasi yang memilikiciritertentu, sepertihirarkidanperaturan (type of organization with specific characteristic and quality as khierarchies and rules) Birokrasisebagaisalahsatucirimasyarakat modern (an essential quality of modern society)
  • 3. Tipe Birokrasi BIROKRASI DALAM MAKNA YANG BAIK DAN RASIONAL (BEREAU-RATIONALITY) * Birokrasisebagaiorganisasi yang rasional (rational organization) BIROKRASI DALAM MAKNA YANG NETRAL (NETRAL VALUE) Birokrasisebagaipemerintahanolehparapejabat (rule of officials) Birokrasisebagaiadministrasinegara (public administration) Birokrasisebagaiadministrasiolehparapejabat (administration by officials) Birokrasisebagaiorganisasi yang memilikiciritertentu, sepertihirarkidanperaturan (type of organization with specific characteristic and quality as khierarchies and rules) BIROKRASI DALAM MAKNA SEBAGAI PENYAKIT (BEREAU-PATHOLOGY) * Birokrasisebagaiketidakefeseinanorganisasi (Organizational inefficiency)
  • 4. BIROKRASI DALAM MAKNA YANG BAIK DAN RASIONAL(BEREAU-RATIONALITY) Terdapatdalampandangan Hegel dan Max Weber Hegel : Birokrasiadalahinstitusiygmenjembataniantaranegaradanmasyarakat. Max Weber : Birokrasiadalahorganisasi yang memilikiciri-ciri ; a. adanyasuatuhirarkhi, termasukpendelegasianwewenangdariataskebawah b. adanyaserangkaianposisijabatanygmasing-masingmemilikitugas & tanggungjawabygtegas c. adanyaaturan, regulasi, standard formal d. adanyapersonelygscrteknismemenuhisyarat, ygbekerjaatasdasarkarierdanpromosi
  • 5. Birokrasi dalam pengertian Netral & Patologi 1. PengertianNetral tidakterkaitbaikatauburuk 2. BirokrasisebagaiPatologi a. Patologiygtimbulakibatgayamanajerial b. Patologiygtimbulakibatrendahnyapengetahuan & keterampilanpetugaspelaksana c. Patologiygtimbulakibattindakananggotabirokrasiygmelanggarnormadanaturanperundangan d. Patologiygtimbulakibatperilakunegatifbirokrat e. Patologiygtimbulakibatsituasi internal berbagaiinstansidalamlingkunganpemerintahan
  • 6. BIROKRASI DALAM KONTEKS PENGELOLAAN KEKUASAAN NEGARA Monte palmer (1999) Birokrasiadalahpihakyg paling aktifdalamkegiatanpengelolaankekuasaannegarasehari-hari, iaberperansbgpelaksanakeputusanygdirumuskanpemimpinpolitik Ryaasrasyid (1999) Birokrasiberperanpentingkarenadalamkegiatanpengelolaankekuasaannegarasehari-haritidakpernahterjadikevakumanadministrasi, baikdalamprosesperumusanmaupundidalamprosespelaksanaansetiapkebijakan. Kepimpinanpolitikbetapapunpentingnyahanyamerupakansatudimensidariprosespolitik, sekalimkeputusanpolitikdiambil, iaharusdapatdilaksanakanolehparabirokrat, keputusan yang tidakdapatdilaksanakanakanselalumenjadisumberfrustasibagikbagipemimpinitusendirimaupunbagirakyat yang mengaharpkanperubahan (2000) Peter woll (1978) Dalamtradisi AS fungsiadmnistrasiditempatkandalamkendalipolitik 2 cabangkekuasaannegara ; kongresdanpresiden , hinggatidakdapatindependendalammengambilkeputusa, namundemikianpelaksanaandarisetiapkebijakanituadalahbirokrasi, danjustrudalampelaksanaanitulahsesungguhnyasuatukebijakandibentuk.
  • 7. Birokrasi Negara Maju Birokrtasi Negara Majumemilikiciri-ciri : 1. Aparatnegara yang netral (apolitis, tidakpropolitikpemerintahsertatidak pro padakepentingantertentu. 2. Objektif(memberikanpelayanansama) 3. Rasional, tidakdikuasai/didominasikelompoktertentu (public Servant) 4. Cakap, terampildanefeseindalammencapaikesejahteraansosial 5.  Formal danlegalistis 6. Tundukkepadapemerintahan yang memperolehkepercayaanrakyat 7. Tidakmudahdiintimidasi
  • 8. HasilStudiPerbandinganadministrasi (Comparative Study Administration Group/CAG)(Fred W. Riggs , John D. Montgomery, Milton Esman, Ralph Braibanti, William J. Smith, dan Edward W. Weidner ) Padanegaramaju, pengangkatandanpemberhentianpegawaididasarkanpadasuatustandartertentuataudikenaldenganistilahmeryt system. Sementarapadanegaraberkembang, pengangkatandanpemberhentianpegawaiterjadikarenabirokrasiataunepotisme.  Padanegaramaju, berlakuprinsip legal rational impersonal, dimanasetiappersoalandiselesaikandalamkantor/kedinasansertaberdasarkanhukum yang berlaku. Sebaliknya, hubungansatusama lain dalampemerintahandinegaraberkembangdidominasiolehpraktik yang dikenaldenganistilahbureaucratic  Click dan patron client relationship, yaitupenyelesaianpersoalandidalamdandiluarkantormelaluicara-cara yang tidak legal-formal.  Padanegaramaju, diferesiansifungsidalamadministrasipemerintahanterlihatdenganjelasdantegas, sementarahalinitidakterjadipadaadministrasipemerintahandinegaraberkembang.  Berbagaimacampenawarandanpermintaan yang berkaitandenganurusanadministrasipemerintahandinegaramajudilakukandalammekanismeformal market. Tidakdemikianhalnyapadanegaraberkembang, semuapenawarandanpermintaanterjadimelaluimekanisme informal market.  Selainefektif, administrasipadanegaramajujugaberjalanefisien. Sementaradinegaraberkembang, efektivitasdalamhaladministrasitidakdiikutiolehefisiensi
  • 9. Administration in Developing Countries (the theory of prismatic society) Fred W Riggs yang mempelajariciri-ciribirokrasidinegara-negaraberkembang. Dalambukunya yang berjudul Administration in developing countries (the theory of prismatic society) tahun 1964 Riggs menyebutbirokasidinegaraberkembangdenganistilah SALA dengancirinya : a. bertindakdanberperilakusebagaituan (master) b. cenderungkorup c.  boros d.  tidakefeseindalampenggunaanwaktu e.birokrasidigunakansebagaialatuntukmempertahankankekuasaan Padahakekatnyabirokasidinegar-negaraberkembangberusahamencoba model birokrasirasional yang ada/terjadidibarattetapidiisidenganbudaya-budayalokalsepertiprimodialismedanpaternalistik,
  • 10. BirokrasiSALA BirokrasiSALA memilikiciri-ciriataukarateristiktersendiri, yaitu : 1.Menunjukan adanyagejalaformalisme, yaitupelaksanaanberbedadenganperencanaan. 2.Terjadi penyimpangan, yaitumencobamenirustrukturbirokrasinegaramajutetapidiisidengankegiatan-kegiatanataupraktek-praktekadministratif yang bersifatnepotismedanprimodialismesehinggaakanmenciptakaninefeseinsi. 3.Ada overlapping dalampraktekbirokrasi, struktur modern tetapidiisidengandenganbudayatradisional
  • 11. Heady : Ciri-CiriBirokrasi Negara Berkembang Poladasar (basic pattern) administrasipublikatauadministrasinegarabersifatjiplakan (imitative) daripadaasli (indigenous). Negara – negaraberkembang, baiknegara yang pernahdijajahbangsa Barat maupuntidak, cenderungmenirusistemadministrasi Barat. Negara yang pernahdijajahpadaumumnyamengikutipola Negara yang menjajahnya. Kingsley sepertidikutipoleh Heady menyatakanbahwadinegarabekasjajahan, pengorganisasianjawatan – jawatan, perilakubirokrat, bahkanpenampilannyamengikutikarakteristikpenjajahnya, danmerupakankelanjutandariadministrasikolonial. Adminisrtasikolonialitusendiriditerapkanhanya did aerahjajahandantidakdinegaraasalnyasendiri. Sehingga, berbedadenganadministrasidi Negara penjajahnya, administrasikolonialbersifatelitis, otoriter, menjauh (aloof) ataujauhdarimasyarakatdanlingkungannya, sertapaternalistik. Polaadministrasikolonialinidiwarisiolehadministrasidinegara – Negara yang barumerdekabahkansampaisekarangmasihmenjadiciribirokrasidibanyaknegaraberkembang. Birokrasidinegaraberkembangkekurangan (deficient) sumberdayamanusiaterampiluntukmenyelenggarakanpembangunan.Kekuranganinibukandalamartijumlahtetapikualitas. Dalamjumlahjustrusebaliknya, birokrasidinegaraberkembangmengerjakanoranglebihdari yang diperlukan (overstaffed). Yang justrukurangadalah administrator yang terlatih, dengankapasitasmanajemen (management capacity), keterampilan– keterampilanpembangunan (development skills), danpenguasaanteknis (technical competence) yang memadai. Padaumumnyakeadaaninimencerminkankondisiatautarafpendidikansuatunegara. Namun, tidakselaluberartiterkaitdengankurangnyafasilitaspendidikanatauorang – orang yang berijasah. Heady menunjukkankasus India danMesir, yang memilikibanyaktenagaberpendidikantinggi, tetapimenganggur. Dari data yang kitaketahuikeadaanitujugaberlakudi Indonesia dewasaini (Kartasasmita, 1995f). Kondisi yang demikian, yaknipengangguranorangberpendidikancukuptinggi, seringkalidisebabkanolehpendidikan yang tidaksesuaidengankebutuhanpembangunanataudihasilkanolehlembagapendidikan yang tidakberkualitas (marginal institutions).
  • 12. Birokrasilebihberorientasikepadahal-hal lain daripadamengarahkepada yang benar-benarmenghasilkan(production directed). Dengankata lain, birokratlebihberusahamewujudkantujuanpribadinyadibandingpencapaiansasaran-sasaran program. Riggs (1964) menyatakannyasebagaipreferensibirokratataskemanfaatanpribadi (personal expediency) ketimbangkepentinganmasyarakat (public-principled interest). Dari sifatsepertiinilahirnepotisme, penyalahgunaankewenangan, korupsi, danberbagaipenyakitbirokrasi, yang menyebabkanaparatbirokrasidinegaraberkembangpadaumumnyamemilikikredibilitas yang rendah, dandianggaptidakmengenaletika. Dibanyak Negara berkembang, korupsitelahmerajalelasedemikianrupasehiggamenjadifenomena yang sangat prevalent danditerimasebagaisesuatu yang wajar, ataumenurutistilah Heady sanctioned by social mores dansemi institutionalized. Adanyakesenjangan yang lebarantaraapa yang dinyatakanatau yang hendakditampilkandengankenyataan (discrepency between form and reality). Riggs (1964) menyebutkanfenomenaumuminisebagaiformalisme, yaitugejala yang lebihberpegangkepadawujud-wujuddanekspresi-ekspresi formal dibanding yang sesungguhnyaterjadi. Hal initercermindalampenetapanperundang-perundangan yang tidakmungkindilaksanakan, peraturan-peraturan yang dilanggarsendirioleh yang menetapkan, memusatkankekuasaanmeskipunresminyaadadesentralisasidanpendelegasiankewenangan, melaporkanhal yang baik-baikdantidakmengetengahkankeadaan yang tidakbaikataumasalah yang sesungguhnyadihadapi. Bahkantidakjarangmemalsukanataumemanipulasi data untukmemberigambaran yang menguntungkan. Birokrasidinegaraberkembangacap kali bersifatotonom,artinyalepasdariprosespolitikdanpengawasanmasyarakat. Ciriinimerupakanwarisanadministrasikolonial yang memerintahsecaraabsolut, atausikapfeodaldalamzamankolonial yang terushidupdanberlanjutsetelahmerdeka. dibanyaknegaraberkembang, padaawalnyaorang yang paling terpelajaratau elite bangsa yang bersangkutanmemangberkumpuldibirokrasi, sehinggakelompokdiluaritusulitdapatmenandingibirokrasidalampengetahuanmengenaipemerintahandanakibatnyapengawasanmenjasitidakefektif.
  • 13. Wallis (1989) : KarateristikBirokrasi Negara Berkembang Pertama , dibanyak negara berkembang birokrasi sangatdanmakinbertambahbirokratik. Departemen-departemen, badan-badan, danlembaga-lembagabirokrasiberkembangterus. Jugaberkembangdanberperanbesarbadan-badan para-statal yakni badan-badan usaha negara, yang umumnyabekerjatidakefisien. Kedua, unsur – unsurnonbirokratiksangatberpengaruhterhadapbirokrasi. Misalnyahubungankeluargadanhubungan – hubungan primordial lain, sepertisukudan agama, danketerkaitanpolitik(political connections) mempengaruhibirokrasi, yang sangatbertentangandenganasasbirokrasi yang baik (misalnyamenurutkriteria Weber).
  • 15. Padatahun 1292 negaraMajapahithanyalahsebuahdesa yang adadisebelahtimursungaiBrantas, yang dibangundenganpembukaanhutanTarikholehSanggramawijaya  NamaMajapahitberawaldarikedatanganorang Madura ketanahtandusTarikh, ketikamerekamelakukanperjalanandanmerekalapardansetelahmemasukihutanmerekaberupayamencarisumbermakananuntukbertahanhidup. Merekamenemuisebuahpohonmaja yang berbuahdanmerekamemakannya. Akantetapibuah yang merekaituterasapahit Majapahitadalahnegara yang didirikanolehRadenWijaya, putraLembu Tal keturunan Naga SingaMurti,menantuprabuKertanagaradariSingasari. PadahakekatnyamunculnyakerajaanMajapahitadalahkarenausahakerasdariRadenWijayadanbantuandaripengikutsetianya.
  • 17. Jabatankepalanegarabersifatturuntemurun, jadi yang memerintahkerajaanMajapahitmenurutketetapanadatialahketurunanNarraryaSanggramawijaya. DalamperkembangansejarahkerajaanMajapahit, memangdiperintaholehketurunanNarraryaSanggramawijayasampaipemerintahanSuhitadansetelahitudiperintaholehketurunanselir. AdapunrajawangsaataudinastiMajapahit yang didirikanolehNarraryaSanggramawijaya, tidakbernamaWijayaWangsa  KepalanegaraMajapahitadalah raja, umumnya raja diberigelar Sri Maharaja. Dalammelaksanakantugasnya, raja dibantuolehpejabat-pejabatkerajaan yang terdiridaribeberapabidang. Perihalmengambilkeputusanpenting, raja dibantuolehkerabatkerajaan yang tak lain adalahorang-orangterdekat raja. Kerabat raja biasadisebut DewanPertimbanganAgungpemerintahMajapahit, yang terdiridarisembilanorang. Para Dewaninibersidangsetiap kali IngkangSinuwunPrabuakanmengambilkeputusanpentingdanmembutuhkanhasilsuara yang bulatataukesepakatanbersama SistemPemerintahanMajapahit
  • 18. Raja dibantuolehsejumlah pejabatbirokrasidalammelaksanakanpemerintahan, denganparaputradankerabatdekat raja memilikikedudukantinggi. Perintah raja biasanyaditurunkankepadapejabat-pejabatdibawahnya, antara lain yaitu: RakryanMahamantriKatrini, biasanyadijabatputra-putra raja RakryanMantririPakira-kiran, dewan menteri yang melaksanakanpemerintahan Dharmmadhyaksa, parapejabat hukumkeagamaan Dharmma-upapatti, parapejabatkeagamaan Dalam RakryanMantririPakira-kiran terdapatseorangpejabat yang terpentingyaitu RakryanMapatih atau PatihHamangkubhumi. Pejabatinidapatdikatakansebagaiperdanamenteri yang bersama-sama raja dapatikutmelaksanakankebijaksanaanpemerintahan. Selainitu, terdapat pula semacamdewanpertimbangankerajaan yang anggotanyaparasanaksaudara raja, yang disebut BhattaraSaptaprabhu. SistemPemerintahanMajapahit
  • 19. SistemPemerintahanMajapahit PadamasapemerintahandiMajapahitadaistilah-istilahbagisetiappegawai-pegawaikerajaan. Misalnyasaja, untukpegawaipemerintahandisebut tanda. Para tandaMajapahitinidapatdigolongkandalamtigagolongan:  Pertama; GolonganRakrian. Gelariniberhakdiginakanoleh MahamantriKartini, Pasangguhan/Hulubalang, Sang PancaWilwatikta yakni lima orangpembesar yang diserahitugasurusanpemerintahanMajapahit, JuruPengalasan yaknipembesardaerahmancanegara, para Patihnegara-negarabawahan. Kedua; GolonganArya. Golonganinimempunyaikedudukanlebihrendahdaripadagolonganrakrian. Jikaseorangaryamemilikijasa-jasamakabisasajaiadianjadigkatmenjadiwredramantriataumantrisepuh.  Ketiga; Golongan Dang Arcaya. SebutaninidiperuntukkankhususbagiparapendetaSiwadan Buda yang diangkatsebagaidarmadyaksa/hakim tinggiatauapapati/hakim.
  • 20. Silsilah Raja-raja Majapahit NarraryyaSanggramawijaya (Sri KertarajasaJayawarddhana) 1293-1309 ↓ Jayanagara (Sri SundarapandyadewadhiswaranamarajabhisekaWikramotunggadewa) 1309-1328 ↓ TribhuwanotunggadewiJayawisnuwarddhani 1328-1350 ↓ HayamWuruk ( Sri Rajasanagara) 1350-1389 ↓ WikramaWardana-Khsumawardani 1389-1400 ↓ Suhita 1400-1447 ↓ BhreTumapelDyahKertawijaya 1447-1451 ↓ BhrePamotan (Sri Rajasawarddhana) 1451-1453 ↓ DyahSuryawikramaGirisawarddhana 1456-1466 ↓ BhrePandan Alas (DyahSuraprabhawa Sri Singhawikramawarddhana) 1466-1474 ↓ BreKertabumi (1474-1477) ↓ GirindrawarddhanaDyahRanawijaya (Sri Paduka Maharaja Sri WilwatiktapuraJanggalaKadiriPrabhunatha) 1477-1518
  • 22. Penguasamenganggapdanmenggunakanadministrasipubliksebagaiurusanpribadi; Administrasiadalahperluasanrumahtanggaistana; Tugaspelayananditujukankepadapribadi sang raja; “Gaji” dari raja kepadabawahanpadahakikatnyaadalahanugerah yang jugadapatditariksewaktu- waktusekehendak raja; Para pejabatkerajaandapatbertindaksekehendakhatinyaterhadaprakyat, sepertihalnyadilakukanoleh raja. Aparatkerajaandikembangkansesuaidenganperkembangankebutuhan raja. Ciri-ciriBirokrasiKerajaan Di Indonesia
  • 23. BIROKRASI ZAMAN KERAJAAN Sebagianbesarwilayah Indonesia sebelumkedatanganbangsaasingpadaabad ke-16, menganutsistemkekuasaandanpengaturanmasyarakat yang berbentuksistemkerajaan. Dalamsistemkerajaan, pucukpimpinanadaditangan raja sebagaipemegangkekuasaantunggaldan absolute. Segalakeputusanadaditangan raja dansemuamasyarakatharuspatuhdantundukpadakehendak sang Raja. Birokrasipemerintahan yang terbentukpadasaatituadalahbirokrasikerajaan, yang memilikiciri – cirisebagaiberikut : Penguasamenganggapdanmenggunakanadministrasipubliksebagaiurusanpribadi; Administrasiadalahperluasanrumahtanggaistana; Tugaspelayananditujukankepadapribadi sang raja; “Gaji” dari raja kepadabawahanpadahakikatnyaadalahanugerah yang jugadapatditariksewaktu- waktusekehendak raja; Para pejabatkerajaandapatertindaksekehndakhatinyaterhadaprakyat, sepertihalnyadilakukanoleh raja. Aparatkerajaandikembangkansesuaidenganperkembangankebutuhan raja. Di dalampemerintahanpusat ( keratin), urusandalampemerintahandiserahkankepadaempatpejabatsetingkatmenteri( wedanalebet ) yang dikoordinasikanolehseorangpejabatsetingkatMenteriKordinator ) pepatihlebet ). Pejabat – pejabatkerajaantersebutmasing – masingmembawahipegawai ( abdidalem ) yang jumlahnyacukupbanyak. Daerah diluarkeraton, sepertidaerahpantai raja menunjukbupati –bupati yang setiakepada raja untukmenjadipenguasadaerah. Para bupatibiasanyabupati lama yang telahditaklukkanoleh raja, pemukamasyarakatsetempat, atausaudara raja sendiri.
  • 24. PelayananpublikpadamasapemerintahankolonialBelandatidakterlepasdarisistemadministrasipemerintahan yang berlangsungpadasaatitu. Kedatanganpenguasakolonialtidakbanyakmengubahsistembirokrasidanadminitrasipemerintahan yang berlakudi Indonesia, sebagaibangsapendatang yang inginmenguasaiwilayahnusantarabaiksecarapolitikmaupunekonomi, pemerintahkolonialmenjalinhubunganpolitikdenganpemerintahkerajaan yang masihdiseganiolehmasyarakat, motif utamanyaadalahmenanamkanpengaruhpolitiknyaterhadap elite politikkerajaan. Selamapemerintahankolonialterjadidualismesistembirokrasipemerintahan. Di satusisitelahmulaidiperkenalkandandiberlakukansistemadministrasikolonial ( binnenlandcsheBestuur ) yang mengenalkansistembirokrasidanadministrasi modern, sedangkanpadasisi lain, sistemtradisional ( InheemscheBestuur ) masihtetapdipertahankan. Birokrasipemerintahankolonialdisusunsecarahierarki yang puncaknyapada Raja Belanda. Dalammengimplementasikankebijakanpemerintahandi Negara jajahan, RatuBelandamenyerahkankepadawakilnya, yakniseoranggubernurjenderal. Kekuasaandankewenangangubernurjenderalmeliputiseluruhkeputusanpolitikdiwilayah Negara jajahan yang dikuasai. GubernurJenderaldibantuolehparagubernurdanresiden. Gubernurmerupakanwakilpemerintahpusat yang berkedudukandi Batavia untukwilayahprovinsi, sedangkanditingkatkabupatenterdapatasistenresidendanpengawas yang diangkatolehgubernurjenderaluntukmengawasibupatidanwedanadalammenjalankanpemerintahansehari – hari.  BirokrasiZamanKolonial
  • 25. Berakhirnyamasapemerintahankolonialmembawaperubahansosialpolitik yang sangatberartibagikelangsungansistembirokrasipemerintahan. Perbedaan– perbedaanpandangan yang terjadidiantarapendiribangsadiawalmasakemerdekaantentangbentuk Negara yang akandidirikan, termasukdalampengaturanbirokrasinya, telahmenjurus kea rah disintegrasibangsadankeutuhanaparaturpemerintahan. Perubahanbentuk Negara darikesatuanmenjadi federal berdasarkankonstitusi RIS melahirkandilematisdalamcarapengaturanaparaturpemerintah. Setidak-tidaknyaterdapatduapersoalandilematismenyangkutbirokrasipadasaatitu. Pertama, bagaimanacaramenempatkanpegawaiRepublik Indonesia yang telahberjasamempertahankanNKRI,tetapirelatifkurangmemilikikeahliandanpengalamankerja yang memadai. Kedua, bagaimanamenempatkanpegawai yang telahbekerjapadaPemerintahbelanda yang memilikikeahlian,tetapidianggapberkhianatatautidak loyal terhadap NKRI. Demikian pula penerapansistempemerintahanparlementerdansistempolitik yang mengiringinyapadatahun 1950-1959 telahmembawakonsekuensipadaseringnyaterjadipergantiankabinethanyadalam tempo beberapabulan. Seringnyaterjadipergantiankabinaetmenyebabkanbirokrasisangatterfragmentasisecarapolitik. Di dalambirokrasitejaditarik-menarikantarberbagaikepentinganpartaipolitik yang kuatpadamasaitu. Banyakkebijakanatau program birokrasipemerintah yang lebihkentalnuansakepentinganpolitikdaripartai yang sedangberkuasaatauberpengaruhdalamsuatudepartemen.Program – program departemen yang tidaksesuaidengangariskebijakanpartai yang berkuasadenganmudahdihapuskanolehmenteribaru yang mendudukisuatudepartemen. Birokrasipadamasaitubenar- benarmengalamipolitisasisebagai instrument politik yang berkuasaatauberpengaruh.Dampakdarisistempemerintahanparlementertelahmemunculkanpersaingandansistemkerja yang tidaksehatdidalambirokrasi. Birokrasimenjaditidak professional dalammenjalankantugas-tugasnya, birokrasitidakpernahdapatmelaksanakankebijakanatau program-programnyakarenaseringterjadipergantianpejabatdaripartaipolitik yang memenangkanpemilu. Setiappejabatataumenteribaruselalumenerapkankebijakan yang berbedadaripendahulunya yang berasaldaripartaipolitik yang berbeda. Pengangkatandanpenempatanpegawaitidakberdasarkan merit system, tetapilebihpadapertimbanganloyalitaspolitikterhadappartainya. BirokrasiZamanOrde Lama 
  • 26. BirokrasipadamasaOrdeBarumenciptakanstrategipolitikkorporatisme Negara yang bertujuanuntukmendukungpenetarsinyakedalammasyarakat, sekaligusdalamrangkamengontrolpubliksecarapenuh. Strategipolitikbirokrasitersebutmerupakanstrategidalammengatur system perwakilankepentinganmelaluijaringanfungsionalnonideologis, dimanasistemtersebutmemberikanberbagailisensipadakelompokfungsionaldalammasyarakat, sepertimonopoliatauperizinan, yang bertujuanuntukmeniadakankonflikantarkelasatauantarkelompokkepentingandalammasyarakat yang memilikikonsekuensiterhadaphilangnyapluralitassocial,politikmaupunbudaya. PemerintahanOrdeBarumulaimenggunakanbirokrasisebagai premium mobile bagi program pembangunannasional. Reformasibirokrasi yang dilakukandiarahkanpada :  Memindahkanwewenangadministratifkepadaeselonatasdalamhierarkibirokrasi Untukmembuat agar birokrasiresponsifterhadapkehendakkepemimpinanpusat Untukmemperluaswewenangpemerintahbarudalamrangkamengkonsolidasikanpengendalianatasdaerah-daerah. BirokrasiZamanOrdeBaru
  • 27. BirokrasiZamanReformasi PublikmengharapkanbahwadenganterjadinyaReformasi, akandiikuti pula denganperubahanbesarpadadesainkehidupanbermasyarakat, berbangsadanbernegara, namunharapanterbentuknyakinerjabirokrasi yang berorientasipadapelanggansebagaimanabirokrasidi Negara – Negara majutampaknyamasihsulituntukdiwujudkan. Kecenderunganbirokrasiuntukbermainpolitikpadamasareformasi, tampaknyabelumsepenuhnyadapatdihilangkandarikulturbirokrasidi Indonesia. (contohKasusBrunei Gate danBulog Gate ) Birokrasiyang seharusnyabersifatapolitis, dalamkenyataannyamasihsajadijadikanalatpolitik yang efektifbagikepentingan – kepentingangolonganataupartaipolitiktertentu. Terdapatpula kecenderungandariaparat yang kebetulanmemperolehkedudukanataujabatanstrategisdalambirokrasi, terdoronguntukbermaindalamkekuasaandenganmelakukantindak KKN. Mentalitasdanbudayakekuasaanternyatamasihmelingkupisebagianbesaraparatbirokrasipadamasareformasi. Kulturkekuasaan yang telahterbentuksemenjakmasabirokrasikerajaandankolonialternyatamasihsulituntukdilepaskandariperilakuaparatataupejabatbirokrasi. Osborne danPlastrik ( 1997 ) mengemukakanbahwarealitassosial, politikdanekonomi yang dihadapioleh Negara – Negara yang sedangberkembangseringkaliberbedadenganrealitassosial yang ditemukanpadamasyarakatdinegaramaju.
  • 28. SEJARAH BIROKRASI INDONESIA MASA KERAJAAN Kerajaanmaritimdanagraris Agrarisdominan (pemusatansumberekonomi, kehormatan, kesaktiandllpada raja dandidistribusikanpadaparabirokrat) MASA PENJAJAHAN Padajamanbelandastruktur & sistembirokrasikerajaantidakdirubahselamamenguntungkan Beda dgnabdidalem, priyayi (birokratbelanda) ygdiangkatbelandadanmengadopsigayabelandatapigayafeodalkemasyarakat Timbulketidaksenanganparanasionalispadaparapriyayi (birokratbelanda) MASA KEMERDEKAAN Transformasigaya-gayakerajaandankolonialmasihmelekat Posisidan status masihberkaitandgnhirarki, abdinegara,sentralistisdanritualitas Perbedaannyabirokrattdkberadapadakelasistimewakarenaterlalubanyakdanpenurunankemakmuransertaterusmenerusmengalamikrisiskepercayaanmasyarakat
  • 29. Penampilan & Sosok Birokrasi Indonesia 1. Patrimonial Birokrasi a. PatronasediLingkungan elite b. SimbiosaPenguasa & Pengusaha c. AbivalensiHubunganpusat- daerah 2.Setralisasi ygamatkuat 3. MenilaiKeseragamandalamstrukturbirokrasi 4. Pendelegasianwewenangygkabur 5. Kesulitanmenyusunuraiantugasdananalisisjabatan
  • 30. Birokrasi Pemerintah Daerah ciribirokrasipemerintahandaerah yang kurangkondusifbagikemajuandaerahyaitu : 1) Umumnyajumlahpegawaiterlampauberlebihan (over satffed ), sehinggamenimbulkanpengangguranterselubung. 2) Kurangprofesional, karenaorganisasinyatidakmemberikaniklim yang memungkinkanberkembangnyaprofesionalisma. 3) Kurangmemilikidayainisiatif, cenderungmenunggupetunjukdariatasan. 4)  Menggunakanmanajemenpemerintahan yang sudahusang. 5) Selalumengalamiketerbatasananggaran, karenakesalahanmenggunakankonsepberpemerintahan. 6) Kurangmemilikivisidanmisi yang jelas, karenaterkungkungolehparadigmakeseragaman. 7)  Kurangpekaterhadaptuntutankebutuhanmasyarakat. 8)  Kegiatannyalebihterfokuskedalamtubuhbirokrasiitusendiri, sedangkanmasyarakatlebihbanyakdijadikankomoditipolitik.
  • 31. Paradigma Birokrasi Paradigmabirokrasi yang digunakanpemerintahansekaranginipadadasarnyaberangkatdaritesis Max Weber, yang dikembangkandiJermansekitarakhirabad ke-18. Denganberbagaikeunggulandankelemahannya, teoribirokrasidari Max Weber masihmampubertahansampaiakhirabad ke-20. Berbagaikonseptandinganmengenaibirokrasitelahbanyakdihasilkanolehparailmuwansosiallainnya, tetapipendapat Max Weber mengenaibirokrasisampaisaatinimasihbanyakpenganutnya, teoribirokrasi max weber, tsb, mengajarkan ; Hubungan impersonal, Hirarkhi, dll Konseptandingantersebut, misalnya; Woodrow Wilson padatahun 1887 dalam The Study of Administration telahmengemukakankonsepdikotomipolitikdanadministrasiuntukmenciptakanpemerintahan yang efisien. Max weber(1922) denganteori The Ideal Type of Bureucracy, Luther gullick(1937) dengankonsep POSDCORB, Frank J. Goodnow(1900) dengankonsepnya yang tertuangdalammakalahnya Politics and Administration, Frederick W. Taylor (1912) dengankonsepnya Scientific Management, Herbert A. Simon (1946) dengankonsepnya The Proverbs of Administration David osbornedan Ted Gaebler(1992) adalahgagasanmutakhir yang mengkritisidanmemperbaikikonsep-konsepdanteori-teoriklasiktersebutuntukoptimalisasipelayananpublik. Gagasan David Osborne dan Ted GaeblertentangReinventing Government tertuangdalamkaryanya yang berjudul Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector yang dipublikasikanpadatahun 1992 dan Banishing Bureaucracy: The Five Strategies for Reinventing Government, bukuterakhiriniditulisoleh David Osborne dan Peter Plastik yang dipublikasikanpadatahun 1997.
  • 32.
  • 33.
  • 34. Setiappejabatdiseleksiatasdasarkualifikasiprofesionalitasnya, idealnyamelaluiujiankompetitif. Setiappejabatmempunyaigajitermasuktermasukhakuntukmenerimapensiunsesuaidengantingkatanhirarkijabatanyang disandangnya. Setiappejabatbisamemutuskanuntukkeluardaripekerjaannyadanjabatannyasesuaidengankeinginannyadankontraknyabisadiakhiridalamkeadaantertentu. Terdapatstrukturpengembangankarir yang jelasdenganpromosiberdasarkansenioritasdanpenilaianobyekif (merit system). Setiappejabattidakdibenarkanmenjalankanjabatannyadansumberdayainstansinyauntukkepentinganpribadidankeluarga. Setiappejabatberadadibawahpengendaliandanpengawasansuatusistem yang dijalankansecaradisiplin. KONSEPSI BIROKRASI RASIONAL MAX WEBER
  • 35. PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI WEBERIAN Warren Bennis (1967) Birokrasihirarkipiramidapadamasadepanakandigantidengansistemsosialbarusesuaiharapan masyarakat. Lawrence danLorch (1967) Birokrasi yang bersifatrutindanstabil, belumtentucocokuntuklingkungan yang kompleks. Oleh karenaitu, jikaingin survive birokrasiharusmenyesuaikandiridenganperkembanganatauperubahan lingkungan. David Bheetham (1975) Birokrasi Weber memilikiciri-ciripokok (1) instrumenteknis; (2) kekuatanindependen; (3) dapatkeluar darifungsinya yang tepatkarenaanggotanyacenderungdariklassosialpartikular (parpol, misalnya). HeckscherdanDonellon (1994) Bentukorganisasimasadepanadalah “post bureaucratic organization” yang tidaksamadengan birokrasiweberian. Powering (kekuasaan) bukansatu-satunyacaramengendalikanbirokrasi, melainkanperluempowering (pemberdayaan). MiftahThoha (2003) Birokrasiweberian –diistilahkanssebagaiofficialdom ataukerajaanpejabat-- memilikiduapemahamanyaitubirokrasi yang rasional (netral) danbirokrasi yang saratdengankekuasaan (potensipolitis). Birokrasi yang netralbisadilihatpadapoin (1), birokrasipolitisdapatdilihatpadapoin (2) dan (3).
  • 36. Hegel “Birokrasiadalahjembatanpenghubungantaranegara(pemerintah) denganmasyarakatnya”. Karl Marx Didasariteoriperjuangankelas, krisiskapitalisme, danpengembangan komunisme, Karl Marx berpendapattentangbirokrasisbb: Birokrasiadalahnegaraataupemerintahitusendiri. Birokrasimerupakaninstrumen yang digunakanolehkelas yang dominan untuk melaksanakan kekuasaan dominasinya atas klas sosiallainnnya. Dalammasyarakatkomuniskelak (tiadakelassosial, semuasama), birokrasimenjaditiadaartikarenafungsibirokrasidijalankan oleh semua anggota masyarakat. BIROKRASI HEGELIAN danMARXIS
  • 37. MiftahThoha (2003) Birokrasi Hegelian termasuk dalam kategoribirokrasinetral. BirokrasiMarxistermasukdalamkategoribirokrasipolitikatautidaknetral. PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI HEGELIAN/MARX
  • 38. Diantaraberbagaikonseptandingansebagaimanadikemukakandiatas, nampaknya yang mulaimemperolehbanyakpendukung – termasukkalanganpemerintahandi Indonesia – adalahparadigma Reinventing Government (Regom) yang dikemukakanoleh Osborne danGaebler (1992). BahkankonseptersebutsudahdilaksanakandiAmerikasejaktahun 1992 sampaidengansekarangdenganhasil yang memuaskan – yaknimampumembuatpemerintahanmenjadilebihefisien yang ditandaidenganmenurunnyadefisitanggaranpemerintah federal. LaporanpelaksanaanRegomdi AS selamakurunwaktu 1992 – 1996 dapatdilihatdaribukukarya Al Gore (1995) berjudul “Common Sense Government – Works Better dan Cost Less” sertabuku “The Best Kept Secret in Government “ (1996). PenerapanParadigma Reinventing Government
  • 39. Birokrasi pemerintah sebaiknya bercirikan sebagai berikut: 1. Katalis (mengarahkan ketimbang mengayuh) 2. Memberiwewenangketimbangmelayani. 3. Pemerintahan yang kompetitif. 4. Digerakan oleh misi bukan aturan. 5. Berorientasi hasil bukan masukan. 6. Melayanipelanggan, bukandilayaniataumelayanidirisendiri. 7. Menghasilkanketimbangmembelanjakan. 8. Antisipatif (mencegah daripada mengobati) 9. Desentrasiketimbangsentralisasi 10. Pemerintahberoreintasipasar. BIROKRASI DAVID OSBORNE dan TED GAEBLER (1993)
  • 40. 10 PrinsipReinveinting Government Pemerintahankatalis: mengarahkanketimbangmengayuh. Artinya, jikapemerintahandiibaratkansebagaiperahu, makaperanpemerintahseharusnyasebagaipengemudi yang mengarahkanjalannyaperahu, bukannyasebagaipendayung yang mengayuhuntukmembuatperahubergerak. Pemerintah entrepreneurial seharusnyalebihberkonsentrasipadapembuatankebijakan-kebijakanstrategis (mengarahkan) daripadadisibukkanolehhal-hal yang bersifatteknispelayanan (mengayuh). Pemerintahanmilikrakyat: memberiwewenangketimbangmelayani.Artinya, birokrasipemerintahan yang berkonsentrasipadapelayananmenghasilkanketergantungandarirakyat. Hal inibertentangandengankemerdekaansosialekonomimereka. Olehkarenaitu, pendekatanpelayananharusdigantidenganmenumbuhkaninisiatifdarimerekasendiri. Pemberdayaanmasyarakat, kelompok-kelompokpersaudaraan, organisasisosial, untukmenjadisumberdaripenyelesaianmasalahmerekasendiri Pemerintahanyang kompetitif: menyuntikkanpersaingankedalampemberianpelayanan. Artinya, berusahamemberikanseluruhpelayanantidakhanyamenyebabkanrisorsispemerintahmenjadihabisterkuras, tetapijugamenyebabkanpelayanan yang harusdisediakansemakinberkembangmelebihikemampuanpemerintah (organisasipublik), halinitentunyamengakibatkanburuknyakualitasdanefektifitaspelayananpublik yang dilakukanmereka. Olehkarenaitu, pemerintahharusmengembangkankompetisi (persaingan) diantaramasyarakat, swastadanorganisasi non pemerintah yang lain dalampelayananpublik. Hasilnyadiharapkanefisiensi yang lebihbesar, tanggungjawab yang lebihbesardanterbentuknyalingkungan yang lebihinovatif.
  • 41. Pemerintahanyang digerakkanolehmisi: mengubahorganisasi yang digerakkanolehperaturan. Artinya, pemerintahan yang dijalankanberdasarkanperaturanakantidakefektifdankurangefisien, karenabekerjanyalambandanbertele-tele. Olehkarenaitu, pemerintahanharusdigerakkanolehmisisebagaitujuandasarnyasehinggaakanberjalanlebihefektifdanefisien. Karenadenganmendudukkanmisiorganisasisebagaitujuan, birokratpemerintahandapatmengembangkansistemanggarandanperaturansendiri yang memberikeleluasaankepadakaryawannyauntukmencapaimisiorganisasitersebut. Pemerintahanyang berorientasihasil: membiayaihasil, bukanmasukan. Artinya, bilalembaga-lembagapemerintahdibiayaiberdasarkanmasukan (income), makasedikitsekalialasanmerekauntukberusahakerasmendapatkankinerja yang lebihbaik. Tetapijikamerekadibiayaiberdasarkanhasil (outcome), merekamenjadiobsesifpadaprestasi. Sistempenggajiandanpenghargaan, misalnya, seharusnyadidasarkanataskualitashasilkerjabukanpadamasakerja, besaranggarandantingkatotoritas. Pemerintahanberorientasipelanggan: memenuhikebutuhanpelanggan, bukanbirokrasi. Artinya, pemerintahharusbelajardarisektorbisnisdimanajikatidakfokusdanperhatianpadapelanggan (customer), makawarganegaratidakakanpuasdenganpelayanan yang adaatautidakbahagia. Olehkarenaitu, pemerintahharusmenempatkanrakyatsebagaipelanggan yang harusdiperhatikankebutuhannya. Pemerintahharusmulaimendengarkansecaracermatparapelanggannya, melauisurveipelanggan, kelompokfokusdanberbagaimetode yang lain
  • 42. Pemerintahanwirausaha: menghasilkanketimbangmembelanjakan. Artinya, sebenarnyapemerintahmengalamimasalah yang samadengansektorbisnis, yaituketerbatasanakankeuangan, tetapimerekaberbedadalamrespon yang diberikan. Daripadamenaikkanpajakataumemotong program publik, pemerintahwirausahaharusberinovasibagaimanamenjalankan program publikdengandengansumberdayakeuangan yang sedikittersebut. Denganmelembagakankonsep profit motif dalamduniapublik, sebagaicontohmenetapkanbiayauntuk public service dandana yang terkumpuldigunakanuntukinvestasimembiayaiinoasi-inovasidibidangpelayananpublik yang lain. Dengancaraini, pemerintahmampumenciptakannilaitambahdanmenjaminhasil, meskidalamsituasikeuangan yang sulit. Pemerintahanantisipatif: mencegahdaripadamengobati. Artinya, pemerintahantradisional yang birokratismemusatkanpadapenyediaanjasauntukmemerangimasalah. Misalnya, untukmenghadapisakit, merekamendanaiperawatankesehatan. Untukmenghadapikejahatan, merekamendanailebihbanyakpolisi. Untukmemerangikebakaran, merekamembelilebihbanyaktrukpemadamkebakaran. Polapemerintahansemacaminiharusdiubahdenganlebihmemusatkanatauberkonsentrasipadapencegahan. Misalnya, membangunsistem air danpembuangan air kotor, untukmencegahpenyakit; danmembuatperaturanbangunan, untukmencegahkebakaran. Pemerintahandesentralisasi: darihierarkimenujupartisipasidantimkerja. Artinya, padasaatteknologimasihprimitif, komunikasiantarberbagailokasimasihlamban, danpekerjapublikrelatifbelumterdidik, makasistemsentralisasisangatdiperlukan. Akantetapi, sekarangabadinformasidanteknologisudahmengalamiperkembanganpesat, komunikasiantardaerah yang terpencilbisamengalirseketika, banyakpegawainegeri yang terdidikdankondisiberubahdengankecepatan yang luarbiasa, makapemerintahandesentralisasilah yang paling diperlukan Pemerintahanberorientasipasar: mendongkrakperubahanmelaluipasar.Artinya, daripadaberoperasisebagaipemasokmasalbarangataujasatertentu, pemerintahanatauorganisasipubliklebihbaikberfungsisebagaifasilitatordanpialangdanmenyemaipemodalpadapasar yang telahadaatau yang barutumbuh. Pemerintahan entrepreneur meresponperubahanlingkunganbukandenganpendekatantradisionallagi, sepertiberusahamengontrollingkungan, tetapilebihkepadastrategi yang inovatifuntukmembentuklingkungan yang memungkinkankekuatanpasarberlaku. Pasardiluarkontroldarihanyainstitusipolitik, sehinggastrategi yang digunakanadalahmembentuklingkungansehinggapasardapatberoperasidenganefisiendanmenjaminkualitashidupdankesempatanekonomi yang sama.
  • 43. ParadigmaRegominisudahcukup lama diterapkandi Indonesia, yaknimulaiawaltahun 1993. Akantetapikarenatidakadadukunganpolitiksecaraterbukaolehpucukpimpinanpemerintahannasional, makaperkembangannyaberjalantersendat-sendat. BerbagaicontohmengenaipenggunaanparadigmaRegommisalnyadenganadanyalembagaswadana, upayaprivatisasi BUMN, penguranganjumlahpegawaipemerintah (konsep zero growth dan minus growth), pelaksanaantitikberatotonomipada unit yang langsungberhadapandenganmasyarakat, pemberianpenghargaanAbdisatyaBaktidansebagainya. PenggunaanparadigmaRegomdi Indonesia bersifatsetengahhati. Hal tersebutnampakmisalnyaadanyaupayapenguranganjumlah unit organisasipemerintahdenganpenghapusanDepartemenPenerangandanDepartemenSosial, yang kemudiandiikutidenganpembentukanbadanbaru, setelahadanyaprotesdariparapegawaidepartemenbersangkutan. Pertimbanganpolitiknampaknyalebihdikedepankandibandingkanpertimbanganefektifitasdanefisiensibirokrasi. Penerapan regom di Indonesia
  • 44. PANDANGAN TERHADAP BIROKRASI DAVID OSBORNE/TED GAEBLER MiftahThoha (2003) 1. Konsepbirokrasipemerintahaninibanyakdipengaruhikonsepenterpreneurship (wirausaha) duniaswastaataubisnis, sedangkankonsepbriokrasipemerintahanumumnyadipengaruhikonsepweberian (birokrasirasional, hirarki, dankaku). Pergerseranparadigmabirokrasipemerintahaninitidakbisasegeraditerapkantetapimemerlukanwaktuyang cukuplama. 2. Akanlebihmudahditerapkandinegara yang telahmaju, kaya, berpendidikan, swasta/ masyarakat yang kuat dan mandiri, pasar bebas, berideologi liberal. 3. Sulit diterapkan di negara komunis, dan juga di negara
  • 45. KritikTerhadapRegom RegommemangsuksesditerapkandiAmerikaSerikat, Kanada, Inggris, SelandiaBarudanbeberapanegaramajulainnya, tetapikenyataannya, banyaknegaraberkembang, termasuk Indonesia dannegaramiskin, sepertinegara-negaradikawasanbenuaAfrika yang gagalmenerapkankonsepRegomkarenatidaksesuaidenganlandasanideologi, politik, ekonomidansosial-budayanegara yang bersangkutan. Akhirnya, negaratersebuttetapmiskindantidakmenunjukkanadanyatanda-tandakemajuan. Regommemandangmasyarakat yang dilayanisebagaicustomer, padahalmasyarakatadalahwarganegara (citizens) sebagaipemegangpenuhkedaulatannegara MenurutkonsepRegompemerintahberadadibelakangkemudikapal, sedangkankapalnyadijalankanoleh organ-organ diluarpemerintah. Paradigmasteering rather than rowing ala Regomdikritiksebagaiparadigma yang melupakansiapasebenarnyapemilikkapal(who owned the boat). Seharusnyapemerintahmemfokuskanusahanyauntukmelayanidanmemberdayakanwarganegarakarenamerekalahpemilik “kapal”. Ketikapemerintahmelayanimasyarakatsebagaiwarganegaramisalnya, aspekprivatisasibisasajatetapberlangsungasalkanatasnamamelayanikepentinganwarganegarabukanpelanggan. Misalnya, sektorpendidikandapatdiprivatisasiasalkanpelaksanapendidikantetapmelayanimasyarakatsebagaiwarganegarabukanpelanggan. Prinsip-prinsipRegombelumtentubisadiaplikasikanpadasemuatempat, situasidankondisi. Administrasinegarasangatdipengaruhiolehfaktorlingkungan (ideologi, politik, hukum, ekonomi, militer, sosialdanbudaya), sehinggasuatuparadigma yang suksesdisuatutempatbelumtentuberhasilditerapkanpadatempat yang lain. Urusanpemerintahtidakhanyaberkaitandenganbagaimanamenyelenggarakanpelayananpublik, tetapijugamenyangkutbagaimanamelakukanpembangunandanmeningkatkankesejahteraanmasyarakat. Di negara-negaramajusepertidiAmerikaSerikat, InggrisdanSelandiaBaru yang tidaklagiberkutatpadaupayapercepatanpembangunan (development acceleration) danpeningkatanpertumbuhanekonomikarenanegara-negaratersebutrelatifsudahstabil, makapelayananpublikmenjadi program prioritas yang strategis. Namun, baginegara-negaraberkembang, pelayananpublikbisajadibelummenjadi agenda prioritaskarenamasihberupayamengejarpertumbuhandanmeningkatkanpembangunan.
  • 46. Menyediakan sarana untuk merepresentasikan kepentingan yang beragam; Menawarkan forum untuk menyelaraskan tuntutan-tuntutan yang bersaing atas kepentingan yang beragam tersebut; Menciptakan dan melindungi ruang publik terbuka (open public sphere), dimana perdebatan tentang masalah kebijakan dapat dilangsungkan tanpa hambatan; Menyediakan barang-barang produktif (public goods) secara luas, termasuk bentuk kesejahteraan dan keamanan kolektif; Melakukan regulasi pasar sesuai kepentingan publik dan mendorong kompetisi pasar dimana ada ancaman monopoli; Meningkatkan pengembangan aktif SDM (human capital) melalui peranan intinya dalam sistem pendidikan; Mengukuhkan suatu sistem hukum yang efektif; Mempunyai peranan ekonomi, sebagai penyedia pekerjaan utama - dalam intervensi makro dan mikro ekonomi - serta pengadaan infra struktur; Secara kontroversial mempunyai tujuan civilisasi (penyebaran peradaban), Pemerintah mengukuhkan norma-norma dan nilai-nilai, disamping juga membantu pembentukan norma-norma dan nilai-nilai tersebut melewati sistem pendidikan dan lembaga lain; Mendorong aliansi-aliansi regional dan internasional serta mengejar tujuan global. Anthony Giddens dalam bukunya ”Third Way” tentang peranan pemerintah pada era sekarang ini
  • 47. Menurut Giddens, unsur - unsur dalam negara demokrasi mutakhir adalah : Devolusi, yakni desentralisasi penyelenggaraan pemerintahan; Demokratisasi ganda, yakni struktur dan kultur; Pembaruan ruang publik, yakni transparansi; Efisiensi administratif; Mekanisme demokrasi yang bersifat langsung; Pemerintah sebagai manajer resiko. Tentang masyarakat madani, Giddens menyarankan unsur-unsur sebagai berikut : Pemerintah dan masyarakat madani dalam hubungan kemitraan; Pembaruan satuan masyarakat lokal melalui membudayakan inisiatif lokal; Keterlibatan sektor ketiga (LSM atau organisasi-organisasi nirlaba); Perlindungan atas ruang publik lokal; Pencegahan kriminalitas berbasis masyarakat; Keluarga yang demokratis. Antony Giddens : Unsur Negara Demokrasi & Masyarakat Madani
  • 48. Untukmenjawabtantanganbarudalamatmosfirdemokrasi, birokrasiperlumenatadirinyakembalidalamparadigmabaru, yaknidariparadigma lama Birokrasisebagaialatdominasi, menjadiparadigmabaruBirokrasisebagaialatdemokratisasi. Dalamparadigmabaruharusmempunyaicirisebagaisebuahlembaga yang non-partisan, imparsial, danprofesional. Denganciri-ciridemikiandiadapatmemainkanperananpentingdisebuahnegarademokrasi yang antara lain : Birokrasi yang pejabat-pejabatnyadipilihmelaluiseleksi yang mengacupadakualitas, menjadipengimbangpengisianjabatanpolitik yang dilakukandenganSeleksi yang berdasarkanpadapopularitas. Secaraesensial, birokrasimenjagakesinambungan (Continuity) danpejabatpolitikmendorongperubahan (Change) yang secarabersama-samamemberikeseimbanganterbaikbagibangsadannegara. Perubahanparadigmabirokrasidi Indonesia
  • 49. Rendahnyakompetensikepemimpinan yang dimilikioleh personal birokrasisehinggadayasaing dan efisiensirendah; Pencapaikarirpimpinanbirokrasimasihberkaitandenganmisipolitik, artinyapenentuankepemimpianbirokrasibelumindependensehinggaseringkali pimpinanbirokrasi, baikdipusatmaupundidaerahlebihmenonjolkanperilakudansikapuntukmembayarutang-utangpolitiknyakepadapimpinanpolitik yang mempromosikan, ketimbangharusbekerjasebagai administrator yang profesional(Musakabe, 2002); Rendahnyakompetensiteknisdanumum yang dimilikiolehparapimpinanbirokrasipemerintahan. Hal iniberkaitandenganrendahnyadukunganorganisasiyang mampumemberikankesempatankepadaindividumaupunkelompokuntukmenciptakandanmembangunakumulasipengetahuansecarasistematik(Sedarmayanti, 2004); Inovasiyang belummenjadisebuahbudayadanukurankinerja, padahalinovasipentingsebagaipenentubagipenciptaankondisi yang mendukungupaya transformasi organisasi instansi pemerintah atau birokrasi yang belum terlaluterbangunspirit leading of changes, akibatnyaperubahanmelaluiinovasimenjadisangattertingal (Martani, 1999). Namuninovasiorganisasiituakan sangat ditentukan oleh sejauh mana organisasi itu memfasilitasi semua anggotanyauntukbelajardanterus-menerusmengubahdirinyasendiri (White, Hodgson, & Crainer, 1997: 151); dan Kompetensi kepemimpinan juga akan sangat tergantung metode pengembanganSDM aparatur. Metode yang dimaksukdadalahadanyaketerkaitanantarastrategipengembangandancarrier planning, karenafaktayang adamenunjukkanbahwaantaraperencanaankarirdanprogram pengembangankompetensikepemimpinanmelaluidiklattidakberjalanberiringan. BirokrasiPenyebablambannyaReformasiAdministrasi Negara
  • 50. Untuk menjawab tantangan baru dalam atmosfir demokrasi, birokrasi perlu menata dirinya kembali dalam paradigma baru, yakni dari paradigma lama Birokrasi sebagai alat dominasi, menjadi paradigma baru Birokrasi sebagai alat demokratisasi. Dalam paradigma baru harus mempunyai ciri sebagai sebuah lembaga yang non-partisan, imparsial, dan profesional. Dengan ciri-ciri demikian dia dapat memainkan peranan penting di sebuah negara demokrasi yang antara lain : Birokrasi yang pejabat-pejabatnya dipilih melalui seleksi yang mengacu pada kualitas, menjadi pengimbang pengisian jabatan politik yang dilakukan dengan Seleksi yang berdasarkan pada popularitas. Secara esensial, birokrasi menjaga kesinambungan (Continuity) dan pejabat politik mendorong perubahan (Change) yang secara bersama-sama memberi keseimbangan terbaik bagi bangsa dan negara. Perubahan paradigma birokrasi di Indonesia
  • 51. Sasaranreformasiadministrasinegara Reformasiuntukpenyempurnaankelembagaanpemerintahannegarasebagai leverage point yang mewadahinilaidanperilakubirokrasipemerintahataukultur dan struktur organisasi birokrasi (Thoha, 2004; Sarundajang, 2003); Reformasiuntukpenyempurnaanmanajemenpemerintahannegara, termasuksistempelayanan yang terkesanmasihberbelit-belit, pemberianpelayanan yang lamban, danseringdenganbiaya yang tidakjelasdanmahalsehinggamenyebabkaninefisiensidanpotensi yang adadalammasyarakattidakdapatberkembang. Olehkarenaitu, orientasiadministrasinegaraadalahcreativity government that works better and cost less (Al Gore, 1993), memilikisemangatwirausaha (Orsborne & Gaebler, 1991: 25); danmenghasilkanhigh quality public goods and service (Drucker, 1995); Reformasi untuk peningkatan kompetensi SDM birokrasi pemerintahan dengan menatakembaliperandanfungsi yang seyogyanyadiembansecarabaikolehnya. Olehkarenaitu, key-leverage yang paling mungkinefektifadalahterbangunnyasecarsistematispotensiinsanaparatur, termasukdidalamnyakompetensi kepemimpinan birokrasi pemerintah (Saparinah, 2004: 16).
  • 52. ReformasiBirokrasi Pimpinanbirokrasisebaiknyalahirdariprosesseleksi yang baikdanpenempatanyang baik pula, sehinggaefektivitasdalammemimpindapattinggi (Stewart, 1976); Mengembangkanpendidikandanlatihanmanajemen, termasukdidalamnyadiklatkepemimpinangunapeningkatanefektivitasorganisasipemerintahan; Pimpinanbirokrasihendaknyadapatmembangunkesadaranbarubahwatantangankepemimpinan yang sesungguhnyaadalahcepatnyaperubahanlingkungan(Prahalad, 1993); Membiasakanperubahanmelaluisituasional engineering, yang didalamnyaantaralain: tanggungjawab, posisi, modifikasisisteminformasi, danprosesperencanaan formal (Fieldler & Chemers, 1982); dan Pimpinanbirokrasiharusmengikutisetiapperubahan, pembaharuan, danakanmengikutiselaluparadigmabarurealitasdimasyarakat yang dipimpinnya, sertabersama-samadenganorang-orang yang mengikutinyadalamsuatuorganisasipemerintahuntukselalubersediamenanggungrisikodariperubahantersebut. (Osborne & Gaebler, 358), menurut Covey (1993: 302-303), haltersebutdalamrangkauntukmencapaikeberhasilandanharusselalumengadakandanmensinergikan 4 (empat) dimensi, yaitufisik (ekonomi), mental (psikologis), sosial (emosional), dan spriritual (penemuanmakna) sertaantara pemimpin bersama orang yang mengikutinya harus selalu menjadikanprosesperubahandanrisikoperubahan’ itusebagai media untukselalumenjadi bagian dari ‘belajar’-nya (Harefa, 2000: 155-156).
  • 53. ReformasiSikapBirokrasiterhadaprakyat Pertama, birokrasiharusmembangunpartisipasirakyat. Pengalamanbanyaknegaramenunjukanbahwauntukberhasilnyapembangunan, partisipasirakyatamatdiperlukan. Partisipasi rakyat pada lapisan bawah (grassroots) yang efektifadalahapabiladiselenggarakansecarabersamadalamlingkupkelompok-kelompomasyarakat (local comunities). Bentukdancarapartisipasisepertiituakanmenghasilkansinergidanmanfaatekonomi yang dapat dinikmati oleh semua orang yang ikut sertadidalamnya. Merupakantugasbirokrasiuntukmerangsangterjadinyapartisipasidankegiatankelompokmasyarakat serupa itu dalam rangka membangun masyarakat yang maju dan mandiri. Kedua, birokrasi hendaknya tidak berorientasi kepada yang kuat, tetapiharuslebihkepada yang lemahdan kurang berdaya (the under privileged). Sikap pemilihakan ini hanya akan ada kalau ada pemahaman dan kepedulianakanmasalah yang dihadapiolehrakyatdilapisanbawah. Unutkitu, hambatanpsikologisharusdiatasikarenabirokrasibanyaknegaraberkembang (terutamadilapisanatas yang justrumenentukan) umumnyamerupakankelompok elite suatubangsa, yang tidakselalutanggapdanmudahmenyesuaikanataumengasosiasikandiridenganrakyatmiskindanterbelakang. Ketiga, peran birokrasi harus bergeser dari mengendalikanmenjadimengarahkandandarimemberimenjadimemberdayakan (empowering). Inimerupakankonsep yang amat mendasar, dan untuk negara di mana hubungan birokrasi dengan rakyat bersifat paternal (patronizing) memerlukanpenyesuaianbudayabirokrasiyang cukuphakiki. Keempat, mengembangkanketerbukaan(transparancy) dankebertanggunjawaban (accountability). Yang acap kali membuatbirokrasijauhdarimasyarakatataumasyarakat yang harusdilayanainyajauhdaribirokrasiadalahketertutupan. Sebgaiakibatketertutupan, masalahmasalahdanpikiran-pikiranpembahruandantidakmudahditerima. Jugaadakecemburuanterhadap
  • 54. POSISI & KEDUDUKAN ETIKA Etikaadalahserangkaiannilai-nilai (Values) ygdigunakanolehsekelompok org (organisasi/sosial, masyarakat,dll) sebagaipedomandlmberperilaku. Etikadigunakanuntukmenilaibaikatauburuksuatuperilaku Etikaselaluberubahdanmengalamievaluasidarimasyarakatygmendukungnya (sesuaidgndinamika internal daneksternal) Prinsipetikaadalah “bagaimanaseharusnya (Ought to be)” Manifestasinyaadalahdalambentukkewajiban (obligation) Karenaetikaterdiriatasnilai moral makapelanggaranterhadap-nyaakanmendapatsanksi moral. Nilai-nilai yang telahdipraktekan lama akanmengilhamimasyarakatpendukungnyanilaitsbuntukdiformalkan Nilaietika yang diformalkanakanberubahmenjadihukum formal dengansanksihukum.(pidanaatauperdata), perlukannilaietikadiformalkan ? ContohpemerintahanygbertindakdiluaretikaadalahNiccolo Machiavelli (1469-1527), pemerintahanygjujurmenurutnyaadalahpemerintahanygmendekatikebodohan. (filosufygberupayajujur, dihujattapiteorinyadipraktekan)
  • 55. Secaraetimologiskataetikaberasaldarikata Ethos (YunaniKuno) yang berartipagar yang membatasiternak agar tidakberkeliaranseenaksehinggamenurutSuryasuningratetikapadahakekatnyaadalah yang membatasigerakperbuatanatautingkahlakumanusia yang kemudianmenurutKumorotomodapatdiharapkan lama kelamaanakanmenjadikebiasaandanwatak, misalnyasejakkecildiajarkanmenggunakantangankanan lama-kelamaanhaltersebutakandijadikanwatak. Etikasebagaimasalahkejiwaandapatdijelaskanberdasarkanteori Sigmund Freud tentangjiwamanusia yang terdiriatas Das Eisdan Das Ich. Dimana Das Eisberartiketidaksadaran yang berupadoronganataunaluri. Sedangkan Das Ichadalahsegi “pribadi” yang mempunyaikesadarandanpemahamakankeadaandiluardandidalamdirinya. PENGERTIAN ETIKA
  • 56. PERILAKU DAN TINDAKAN MANUSIA RASIONAL EMOSIONAL
  • 58. Secaraumumetikadapatdibagisecarafilosofisdansecaraoperasional. Secarafilosofisetikadibedakanatasetikaumumdanetikakhusussedangkansecaraoperasionaletikadapatdibagiatasetika individual danetikasosial. PEMBAGIAN SECARA FILOSOFIS EtikaUmum EtikaKhusus   PEMBAGIAN SECARA OPERASIONAL Etika Individual EtikaSosial PEMBAGIAN ETIKA
  • 59. Bersifat universal Menentukankeberlangsunganperadabanmanusia Selalurelevansepanjangmasa Sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa Mempertanyakankewajibanmanusiasebagai “manusia” Etika AN menentukanreformasibirokrasi. MENGAPA ETIKA PENTING ?
  • 60. Bangsa India dan Mesir, umurnya lebih dari 2.000 tahun, tetapi merekatetapterbelakangdalampola hidup yang tidak pernah berubah (dantetapmiskin). Singapura, Kanada, Australia & New Zealand, adalahnegara yang umurnya kurang dari 150 tahun dalammembangun. Tetapisaatinimereka adalah bagian dari negara maju di dunia, dan penduduknya tidaklagimiskin. KEMAJUAN SUATU BANGSA TIDAK DITENTUKAN OLEH USIABANGSA TERSEBUT
  • 61. mempunyai area yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupapegunungan, tidakadapotensitambang, tidakcukupuntukmeningkatkanpertanian & peternakan. Tetapi saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksanasuatunegara “industriterapung” yang sangatbesar, mengimporbahanbakudarisemuanegara di dunia dan mengekspor barangjadinya. Jepang
  • 62. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisaditanami. Swiss tidakmempunyaiperkebunancoklattetapiterkenalsebagainegarapembuatcoklatterbaik di dunia. Swiss juga mengolah susu dengankualitasterbaik (Nestle adalahsalah satu perusahaan makanan terbesar di dunia). Meskipuntidakmempunyaicukupreputasidalamkeamanan, integritas, danketertiban – tetapisaatini bank-bank diSwiss menjadi bank yang paling aman dan paling disukaiuntukberinvestasi. SWISS
  • 63. 1. Etika, sebagaiprinsipdasardlmkehidupansehari-hari. 2. Kejujurandanintegritas 3. Bertanggungjawab 4. Hormatpadaaturan & hukummasyarakat 5. Hormat pada hak orang/warga lain 6. Cintapadapekerjaan 7. Berusahakerasuntukmenabung & investasi 8. Mau bekerjakeras 9. Tepatwaktu. ApaPrinsipMasyarakatdi Negara Maju?
  • 64. KEMUNCULAN ETIKA DALAM ADMINISTRASI PUBLIK DI NEGARA MAJU MunculnyaetikapemerintahandalampelaksanaanpelayananpublikdiAmerikaSerikatmemakanwaktupanjangyaitusemenjakdiperkenalkannyapadatahun 1924 hinggamenjadikodeetikdaripemerintah federal padatahun 1978, telahmemakanwaktutidakkurangdari 54 tahun..
  • 65. PROSES PERKEMBANGAN ETIKA DALAM PEMERINTAHAN FEDERAL AS 1924 1958 1978 1984
  • 66. MENGAPA TANGGUNGJAWAB BIROKRATSANGAT BESAR? Birokrasi publik menentukan kemajuan bangsa Lingkuplayananumumsangatluas; pendidikan, kesehatan, transportasi, perumahan, kesejahteraansosial, gizi, listrik, pangan, dll Tanggungjawab formal tidakmemadaibagikemajuansistempemerintahan Layananumumseringdijadikankomoditas Manajemen publik terlalu task-oriented, bukan result-oriented.
  • 67.
  • 68. Hasilsurveiitumemberikannilai IPK (IndeksPersepsiKorupsi) sebesar 2,2 kepada Indonesia. Nilaitersebutmenempatkan Indonesia padaurutan 137 dari 159 negaratersurvei.
  • 69. Survei Transparency International Indonesia berkesimpulanbahwalembaga yang harusdibersihkanmenurutresponden, adalah: lembagaperadilan (27%), perpajakan (17%), kepolisian (11%), DPRD (10%), kementerian/departemen (9%), beadancukai (7%), BUMN (5%), lembagapendidikan (4%), perijinan (3%), danpekerjaanumum (2%).
  • 70. Surveiterbaru Transparency International yaitu "Barometer Korupsi Global", menempatkanpartaipolitikdi Indonesia sebagaiinstitusiterkorupdengannilai 4,2 (denganrentangpenilaian 1-5, 5 untuk yang terkorup). Masihberangkatdari data tersebut, di Asia, Indonesia mendudukiprestasisebagainegaraterkorupdenganskor 9.25 (terkorup 10) diatas India (8,9), Vietnam (8,67), Filipina (8,33) dan Thailand (7,33)
  • 71.
  • 72. BEBERAPA PENGERTIAN UMUM KORUPSI : TindakPidanasebagaimanadimaksuddalamketentuanperaturanperundangan yang mengaturtindakpidanakorupsi KOLUSI : Permufakatanataukerjasamasecaramelawanhukumantarpenyelenggaranegaraatauantarapenyelenggaranegaradgnpihak lain yg mer5ugikan org lain, masyarakat, danataunegara NEPOTISME : setiapperbuatanpenyelenggaranegarascrmelawanhukumygmenguntungkankepentingankeluarganyadanataukroninyadiataskepetinganmasyarakat, bangsadannegara (UU NO.28/1999 TENTANG PENYELENGGARAAN NEGARA YG BERSIH DAN BEBAS DARI KKN) BENTUK LAIN KORUPSI : PenyuapandanPemerasan
  • 73. Unsur-unsurkorupsi Dari sudutpandanghukum, tindakpidanakorupsisecaragarisbesarmencakupunsur-unsursebagaiberikut: perbuatanmelawanhukum; penyalahgunaankewenangan, kesempatan, atausarana; memperkayadirisendiri, orang lain, ataukorporasi; merugikankeuangannegaraatauperekonomiannegara;
  • 74. Jenis-JenisKorupsi Pemberiataumenerimahadiahataujanji (penyuapan); Penggelapandalamjabatan; Pemerasandalamjabatan; Ikutsertadalampengadaan (bagipegawainegeri/penyelenggaranegara); Menerimagratifikasi (bagipegawainegeri/penyelenggaranegara). Dalamarti yang luas, korupsiataukorupsipolitisadalahpenyalahgunaanjabatanresmiuntukkeuntunganpribadi.
  • 75. Kondisi yang MendukungMunculnyaKorupsi Konsentrasikekuasandipengambilkeputusan yang tidakbertanggungjawablangsungkepadarakyat, seperti yang seringterlihatdirezim-rezim yang bukandemokratik. Kurangnyatransparansidipengambilankeputusanpemerintah Kampanye-kampanyepolitik yang mahal, denganpengeluaranlebihbesardaripendanaanpolitik yang normal. Proyekyang melibatkanuangrakyatdalamjumlahbesar. Lingkungantertutup yang mementingkandirisendiridanjaringan "teman lama". Lemahnyaketertibanhukum. Lemahnyaprofesihukum. Kurangnyakebebasanberpendapatataukebebasan media massa. Gajipegawaipemerintah yang sangatkecil. Rakyat yang cuek, tidaktertarik, ataumudahdibohongi yang gagalmemberikanperhatian yang cukupkepemilihanumum. Ketidakadaannyakontrol yang cukupuntukmencegahpenyuapanatau "sumbangankampanye".
  • 76. CIRI-CIRI KORUPSI melibatkanlebihdari 1 orang Melibatkankeserbarahasiaan, kecualikalausudahmerajalela. Melibatkanelemenkewajibandankeuntungantimbalbalik. Menyembunyikanperbuatanmerekadenganberlindungdibalikpembenaranhukum Mempengaruhipengambilankeputusan Mengandungpenipuan/pengaburan Pengkhiatanterhadapkepercayaan Melibatkanfungsiganda/kontradiktif Melanggarnorma-normatugasdanpertanggungjawaban
  • 77. SEBAB-SEBAB KORUPSI Kelemahankepemimpinandalamposisikunci Kelemahanpengajaran agama danetika Kolonialisme Kemiskinan Tidakadatindakanhukum yang keras Lemahnyadukungandanperilaku anti korupsi Strukturpemerintah (yang tumpangtindihdanposisiganda) Kurang/lemahnyapendidikan Perubahansistemsecararadikal Keadaanmasyarakat (terutamapadamasyarakatvertikalkeatas)
  • 78. Korupsidi Indonesia Korupsidi Indonesia berkembangsecarasistemik. Bagibanyakorangkorupsibukanlagimerupakansuatupelanggaranhukum, melainkansekedarsuatukebiasaan. Dalamseluruhpenelitianperbandingankorupsiantarnegara, Indonesia selalumenempatiposisi paling rendah. Perkembangankorupsidi Indonesia jugamendorongpemberantasankorupsidi Indonesia. Namunhinggakinipemberantasankorupsidi Indonesia belummenunjukkantitikterangmelihatperingkat Indonesia dalamperbandingankorupsiantarnegara yang tetaprendah. Hal inijugaditunjukkandaribanyaknyakasus-kasuskorupsidi Indonesia.
  • 79. PemberantasanKorupsi Di Indonesia ORDE LAMA : DasarHukum: KUHP (awal), UU 24 tahun1960 Antara1951 - 1956 isukorupsimulaidiangkatolehkoranlokalseperti Indonesia Raya yang dipanduMochtarLubisdanRosihan Anwar. PemberitaandugaankorupsiRuslanAbdulganimenyebabkankorantersebutkemudiandibredel. Kasus 14 Agustus 1956 iniadalahperistiwakegagalanpemberantasankorupsi yang pertamadi Indonesia, dimanaatasintervensi PM Ali Sastroamidjoyo, RuslanAbdulgani, sang menteriluarnegeri, gagalditangkapolehPolisiMiliter. Sebelumnya Lie HokThaymengakumemberikansatusetengahjuta rupiah kepadaRuslanAbdulgani, yang diperolehdariongkoscetakkartusuarapemilu. DalamkasustersebutmantanMenteriPenerangankabinetBurhanuddinHarahap (kabinetsebelumnya), SyamsudinSutanMakmur, danDirekturPercetakan Negara, Pieter de Queljoeberhasilditangkap.MochtarLubisdanRosihan Anwar justrukemudiandipenjaratahun 1961 karenadianggapsebagailawanpolitik Sukarno. Nasionalisasiperusahaan-perusahaanBelandadanasingdi Indonesia tahun 1958 dipandangsebagaititikawalberkembangnyakorupsidi Indonesia. UpayaJenderal AH Nasutionmencegahkekacauandenganmenempatkanperusahaan-perusahaanhasilnasionalisasidibawahPenguasaDaruratMiliterjustrumelahirkankorupsiditubuhTNI. JenderalNasutionsempatmemimpintimpemberantasankorupsipadamasaini, namunkurangberPertaminaadalahsuatuorganisasi yang merupakanlahankorupsi paling subur. KolonelSoeharto, panglimaDiponegorosaatitu, yang didugaterlibatdalamkasuskorupsigula, diperiksaolehMayjenSuprapto, S Parman, MT Haryono, danSutoyodariMarkasBesarAngkatanDarat. Sebagaihasilnya, jabatanpanglimaDiponegorodigantiolehLetkolPranoto, KepalaStaffnya. Proseshukum Suharto saatitudihentikanolehMayjenGatotSubroto, yang kemudianmengirim Suharto keSeskoaddi Bandung. Kasusinimembuat DI Panjaitanmenolakpencalonan Suharto menjadiketuaSenatSeskoad.
  • 80. ORDE BARU : DasarHukum: UU 3 tahun 1971Korupsiordebarudimulaidaripenguasaantentaraatasbisnis-bisnisstrategis. ORDE REFORMASI : DasarHukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun2001 Pemberantasankorupsidi Indonesia saatinidilakukanolehbeberapainstitusi: Tim Tastipikor (TindakPidanaKorupsi) KPK (KomisiPemberantasanKorupsi) Kepolisian Kejaksaan BPKP Lembaganon-pemerintah: Media massaOrganisasimassa (mis: ICW)
  • 81. KunciutamadalampemberantasankorupsiDi Indonesia Indonesia masyarakatnyasangatmenghormatifigurpemimpinnyakarenanyaperlupenanamanfaktorIntegritasyang akanmencegahmanusiadariperbuatantercela, entahitu "corruption by needs" (korupsikarenakebutuhan), "corruption by greeds" (korupsikarenakeserakahan) atau "corruption by opportunities" (korupsikarenakesempatan). Pembudayaanetikadanintegritasantikorupsiharusmelaluiproses yang tidakmudah, sehinggadibutuhkanadanyaperanpemimpinsebagaiteladandenganmelibatkaninstitusikeluarga, pemerintah, organisasimasyarakatdanorganisasibisnis.
  • 82. CARA MENGATASI KORUPSI-1(Preventif Strategy) menetapkanstandarpelayanan minimal dalampekerjaandanprofesi penetapanstandar minimal untukhiduplayak menerapkanperaturansecarakonsestendantanpakecuali memperkuatlembaga-lembagalegislatifdanhukum menelitisebab-sebabkorupsisecaraterusmenerus pembangunankodeetikpadasemuasektorpelayananpublik, profesidanparpol/ormas menegakkanaturandalamkomersialisasiuangdaninformasi sosialisasidalammenciptakannilai anti KKN secaranasionaldanterusmenerus. Meningkatkanmanajemen SDM dan Reward system Detective Strategy menciptakandanmeningkatkanpartisipasimasyarakat tindaklanjutpelaporan kewajibanlaportransaksikeuangandankekayaanpejabat berpartisipasidalamgerakan anti korupsi meningkatkankemampuan SDM yang berfungsipencegahantindakankorupsi menerapkantekhnologi yang mendukungakuntabilitas
  • 83. CARA MENGATASI KORUPSI-2(Refresif strategy) pembentukanbadan anti KKN penyidikan, penuntutanperadilan & penghukumankoruptorbesar penentuanjenisdanbentuk KKN danprioritaspemberantasannya. Pemberlakuankonseppembuktianterbalik Publikasikasus-kasustindakpidanakorupsi Pengaturanstandarkerjadanfungsipetugaspenyidiktindakpidanakorupsi.