SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Disampaikan dalam Diskusi Terbatas “Perumusan Rekomendasi Kebijakan
                           Manajemen Pembangunan Aparatur Negara”
                                         Bappenas,
                                         Bappenas, 18 Desember 2012

                                          Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Struktur penyajian …


  Mengurai Permasalahan Aparatur Negara;
  Mengurai Kebijakan Pembangunan Aparatur
  Negara (Pendekatan Meta-study);
  Menarik Sintesa (Kebutuhan Penguatan
  Pembangunan Aparatur Negara Kedepan).



                           Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
1



    Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Kutukan Birokrasi?
The Peter Principle
   "in a hierarchy, every employee tends to rise to his level of
   incompetence“.
   Everyone, from the low-level civil servant to a nation's
   president , will inevitably rise to his/her level of incompetence:
   why schools bestow ignorance, why governments condone
   anarchy, why courts dispense injustice, why prosperity causes
   unhappiness, etc.
The Parkinson’s Law
   "The demand upon a resource tends to expand to match the
   supply of the resource".
Orwellian Bureaucracy
   “State control of its citizens' daily life; State constantly monitors
   the population to detect betrayal via improper thoughts”.
                                             Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Kutukan Birokrasi?

The Hofstadter's Law
   "It always takes longer than you expect, even when you take
   into account Hofstadter's Law."
   Waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan publik? Level
   pendapatan per kapita?
The Sturgeon’s Law
   “ninety percent of everything is crap“.
   Menpan & RB (1 Maret 2012): “95% dari total 4,7 juta PNS di
   Indonesia tidak memiliki kompetensi di bidangnya”.
The Murphy’s Law
   "Anything that can go wrong will go wrong".
   Pemekaran daerah? Pengangkatan perangkat desa sbg PNS?
                                         Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
The Deadly Sins in Public Administration

 1. Perumusan tujuan yg terlalu “mulia”, sehingga tidak
                                 mulia”,
      dapat diukur tingkat pencapaiannya.
                           pencapaiannya.
      “The best medical care for the sick” (objective of British
      National Health Service) is not operational.
 2. Pengerjaan banyak kegiatan dalam waktu yg
      bersamaan tanpa adanya prioritas yg jelas
      To do several things at once without establishing & sticking
      on priorities.
         priorities.
 3. To believe that fat is beautiful.
      Today’s administrators, whether civilian or military, tend to
               administrators,                    military,
      believe that the best way to tacke a problem is to deploy
      more and more people (and money) against it.
                                   money)          it.
                                                                  Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Peter F. Drucker, Public Administration Review, Vol. 40, No. 2, 1980, p. 103-106, Blackwell Publishing
The Deadly Sins in Public Administration

4. Berperilaku dogmatis, bukannya eksperimental.
               dogmatis,          eksperimental.
   Artinya prosedur standar dianggap sebagai sesuatu
   yg sakral & tidak boleh dilanggar, sehingga
                           dilanggar,
   administrator tidak berani melakukan tindakan yg
   inovatif.
   inovatif.
5. Ketidakmampuan untuk belajar dari pengalaman
   masa lalu dan keengganan untuk memperhatikan
   umpan balik.
6. Kuatnya asumsi bahwa program itu sifatnya
   berkelanjutan dan kuatnya keengganan untuk
   menghentikan program yang gagal atau tidak tepat
   sasaran.
   sasaran.
                                 Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
178 Biro-patologi Gerald E. Caiden




                                                                              Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI

1991. “What Really Is Public Mall Administration”, in Public Administration Review, Vol. 51 (Nov/Dec), No. 6, pp. 486-493.
Fused-Prismatic-Diffracted Model
(Fred W. Riggs)




         Fused                Prismatic               Diffracted
ascription             attainment           achievement
particularism          selectivism          universalism
functional diffusion   poly-functionalism   functional specificity
                                            Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Fused-Prismatic-Diffracted Model Fred W. Riggs

   If a society is highly differentiated (function) and well integrated
   (structure), then it is diffracted.
                           diffracted.
   If a society is differentiated and poorly integrated (mal-
                                                          (mal-
   integrated), then it is prismatic.
   If a society is not at all differentiated, there are no specialists,
   and everyone can do everything, it is a fused system.
   Dalam fused society, struktur tunggal akan mempengaruhi
                  society,
   seluruh/
   seluruh/banyak fungsi dalam masyarakat.
                                   masyarakat.
   Dalam diffracted society, tercipta banyak struktur untuk
                       society,
   menjalankan fungsi-fungsi spesifik.
                  fungsi-       spesifik.
   Dalam prismatic society, terdapat ciri kedua bentuk tersebut
                      society,
   “All societies are generally prismatic in nature“.
(R.K. Sapru, Administrative Theories And Management Thought, pp. 246)
                                                 Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Ciri-ciri Prismatic Society

 HETEROGENEITY: dalam masyarakat prismatik terdapat struktur
 HETEROGENEITY:
 sosial yg sangat beragam, yg memungkinkan terjadinya
                   beragam,
 disparitas sosial, ekonomi, kepercayaan, dan kultural. Ada
            sosial, ekonomi, kepercayaan,        kultural.
 kelompok yg sangat modern, namun ada juga yg masih sangat
 tradisional,
 tradisional, dan cenderung ada ketimpangan pembangunan
 dalam masyarakat.
         masyarakat.
 IMPLIKASI THD BIROKRASI: bureaucrats enjoy enormous
 influence, power & prestige, and make money. The people who
                                           money.
 are in power would make all efforts in furtherance of their
 interests and stick to power. The problem becomes much more
                         power.
 complicated where different communities strive to pull the
 society in different directions in promoting their own sectional
 interests. Such disparities lead to creation of administrative
 problem.
 problem. The rulling elite would try to protect the interests of
 “haves” and ignore the interests “have-nots”.
                                     “have-nots”.
                                         Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Ciri-ciri Prismatic Society


 FORMALISM: merujuk
 FORMALISM: merujuk adanya diskrepansi antara
 norma dengan perilaku, antara formal power dan
                perilaku,
 effective power, antara yg diinginkan pemerintah
           power,
 dengan yg dilakukan masyarakat.
                      masyarakat.
 IMPLIKASI THD BIROKRASI: the constitution vests law-  law-
 making responsibilities in legislators, but in reality they
 spend only a little time in law-making activities. This
                             law-        activities.
 facilitates the bureaucracy to play a decisive role in
 law-making process.
 law-          process.


                                      Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Ciri-ciri Prismatic Society

 OVERLAPPING: sejauhmana struktur yang terdiferensiasi pada
 OVERLAPPING:
 diffracted society berdampingan dengan struktur yg tidak
 terdiferensiasi pada fused society. Pada prismatic society,
                            society.                society,
 struktur tradisional dan modern dapat fungsi-fungsi yg sama.
                                        fungsi-          sama.
 IMPLIKASI THD BIROKRASI: in prismatic society, the legislature,
 executive, and bureaucracy perform various administrative,
 political, economic, and social function. In practice, their
                                  function.
 behavior is largely governed and controlled by certain traditional
                                     controlled
 organization like family, religion, and caste.
                                         caste.
 Overlapping in a prismatic society manifests in several
 dimensions such as nepotism, poly-communalism, the existence
                                poly-
 of clects, poly-normativism, and lack of consensus and
    clects, poly-normativism,
 separation of authority from control.
                               control.
                                          Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Contradictive Model of Bureaucracy TWU


 1. Inflasi SDM, defisit kompetensi;
                          kompetensi;
 2. Inflasi kelembagaan, defisit kinerja;
            kelembagaan,             kinerja;
 3. Inflasi aturan, defisit ketaatan;
            aturan,          ketaatan;
 4. Inflasi daerah otonom; defisit
                    otonom;
    pembangunan dan pelayanan berkualitas;
                                        berkualitas;
 5. Inflasi partai politik; defisit negarawan;
                   politik;         negarawan;
 6. Inflasi input, defisit output/outcome.
                                  Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
2



    Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Dok. Ren.            Sasaran               Arah Kebijakan                       Program

REPELITA I •     Tertjapainja            • Pelaksanaan            •   Penjempurnaan Strukturil-
(1969/70-        aparatur dan                debirokratisasi          Organisasi
1973/74)         administrasi                serta tjara-tjara    •   Penjempurnaan proseduril
                 Pemerintah jang             pengawasan.          •   Penjempurnaan kepegawaian
Buku I Bab       stabil,                 • Peningkatan            •   Penjempurnaan administrasi
5,               berkelangsungan,            kemampuan                keuangan
Administrasi     effektif, dan effisien.     administrasi         •   Penjempurnaan administrasi
Pemerintah • Tertjapainja                    pemerintah untuk         peralatan dan perbekalan
                 effisiensi dan              menghasilkan         •   Penjempurnaan administrasi
                 effektivitas dalam          kebidjaksanaan           statistik
                 bidang organisasi,          diperbagai bidang    •   Penjempurnaan administrasi
                 prosedur dan                sosial dan ekonomi       Perusahaan Negara
                 personil.               (Hal. 117-118)           •   Penjempurnaan penelitian dan
             (Hal. 113-114)                                           pengembangan ilmu
                                                                      administrasi negara
                                                                  (Hal. 118-126)
                                                                  Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Dok. Ren.              Sasaran                    Arah Kebijakan                        Program

REPELITA      •  Aparatur pemerintah         •   Penertiban dan              • Penyempurnaan
II               menjadi alat yang               penyempurnaan                    Organisasi
(1974/75-        berwibawa, kuat,                aparatur yang meliputi • Penyempurnaan
1978/79)         stabil, efektif, efisien,       baik struktur, personalia,       Kepegawaian
                 dan bersih, penuh               prosedur kerja, maupun • Penyempurnaan
Buku III         kesetiaan dan                   sarana dan fasilitas             ketatalaksanaan
Bab 30,          ketaatan                        kerja.                      • Penyempurnaan Badan
Administrasi • Administrasi                  • Mendudukkan aparatur               Usaha Ekonomi Negara
Pemerintah       pemerintah lebih                sesuai dengan                    dan Lembaga Keuangan
                 bersih dengan cara              fungsinya                   • Penyempurnaan
                 mengurangi                  • Jumlah dan mutu                    administrasi pelaksanaan
                 penyelewengan dan               pegawai yang sesuai              pembangunan
                 penyimpangan yang               dengan jenis dan            • Penelitian serta
                 mengakibatkan                   besarnya beban tugas             Pengembangan Ilmu dan
                 pemborosan dalam            • Pengembangan aturan                Sistem Administrasi
                 bentuk korupsi                  dan hubungan kerja               Negara.
             (Hal. 374-375)                      yang melembaga              (Hal. 380-408)
                                             (Hal. 378-379)           Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Dok. Ren.         Sasaran               Arah Kebijakan                        Program

REPELITA     •   Meningkatnya   •   Peningkatan pengabdian dan      •   Penyempurnaan
III              kemampuan          kesetiaannya kepada cita-cita       dengan pendekatan
(1979/80 -       aparatur           perjuangan bangsa dan               Kelembagaan,
1983/84)         pemerintah         negara.                             Kepegawaian dan
                 dalam          • Aparatur Pemerintah menjadi           Tatalaksana
Buku III         melaksanakan       alat yang efisien, efektif,     • Penyempurnaan
Bab 26,          tugas umum         bersih dan berwibawa serta          Aparatur Pemerintah
Aparatur         pemerintahan       mampu melaksanakan tugas-           Pusat
Pemerintah       dan                tugas umum pemerintahan         • Penyempurnaan
                 pembangunan.       dan menggerakkan                    Aparatur Pemerintah
                                    pelaksanaan pembangunan..           Daerah
             (Hal. 361)         • Meningkatkan kemampuannya         • Hubungan Pemerintah
                                    dalam melaksanakan tugas-           Pusat dan Daerah
                                    tugas umum pemerintahan         • Aparatur Perekonomian
                                    dan pembangunan.                    Negara
                                (Hal. 370-374)                      • Aparatur Pengawasan
                                                                    (Hal. 374-392)
                                                            Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Dok. Ren. Sasaran                 Arah Kebijakan                              Program

REPELITA            •   Peningkatan pengabdian dan kesetiaan         • Pendayagunaan
IV                      segenap aparatur kepada cita-cita                Kelembagaan
(1984/85 -              perjuangan Bangsa.                           • Pendayagunaan
1988/89)            • Memberikan pelayanan kepada                        Kepegawaian
                        masyarakat dengan sebaik-baiknya,            • Pendayagunaan
Buku III                bermental baik dan mempunyai                     Ketatalaksanaan
Bab 30,                 kemampuan profesional yang tinggi.           • Pendayagunaan
Aparatur            • Hubungan yang serasi antara Pemerintah             Aparatur Perekonomian
Pemerintah              Pusat dan Pemerintah Daerah.                     Negara
                    • Peningkatan kemampuan Daerah Tingkat • Pendayagunaan
                        II dalam pelaksanaan pembangunan.                Administrasi
                        Camat ditingkatkan kemampuannya untuk            Perencanaan dan
                        mengkoordinasikan dan mengawasi                  Pelaksanaan
                        pelaksanaan pembangunan.                         Pembangunan
                    • Memperlancar perumusan kebijaksanaan, • Penelitian dan
                        serta untuk mencegah pemborosan dan              Pengembangan Sistem
                        penyimpangan.                                    Administrasi
                    • Tata penyelenggaraan pemerintahan yang             Pembangunan
                        lebih bersih.                                (Hal. 563-614)
                                                           Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
                    (Hal. 554-559)
Dok. Ren.         Sasaran               Arah Kebijakan                      Program

REPELITA     • Terwujudnya           Pendayagunaan seluruh     •    Pendayagunaan Kelembagaan
V              administrasi          unsur sistem aparatur     •    Pendayagunaan Kepegawaian
(1989/90 -     pemerintahan yang     pemerintah; termasuk      •    Pendayagunaan
1993/94)       berdisiplin, mampu,   unsur-unsur                    Ketatalaksanaan
               produktif, berdaya    kelembagaan;              • Pendayagunaan Sistem
Buku III       guna, berhasil        ketatalaksanaan;               Administrasi Perencanaan,
Bab 30,        guna, bersih dan      kepegawaian; sistem            Pelaksanaan, Pemantauan
Aparatur       berwibawa.            perencanaan,                   dan Pengendalian
Pemerintah • Meningkatnya            pengendalian              • Pendayagunaan Aparatur
               kemampuan dan         pelaksanaan, dan               Perekonomian Negara dan
               kualitas aparatur     informasi; sistem              Daerah
               dalam melayani,       pengawasan, hukum         • Pendayagunaan Sistem
               mengayomi, dan        dan disiplin aparatur;         Pengawasan
               menumbuhkan           serta penelitian dan      • Peran serta Masyarakat dalam
               prakarsa dan peran    pengembangan                   Pembangunan
               serta masyarakat      administrasi              • Pendayagunaan Disiplin
               dan dunia usaha.      pembangunan.                   Aparatur dan Tertib Hukum
           (Hal. 523)                (Hal. 561)                • Pendayagunaan Penelitian
                                                                    Aparatur Pemerintah.
                                                              Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
                                                               (Hal. 586-611)
Dok. Ren.                 Sasaran                     Arah Kebijakan                         Program

REPELITA       •  Meningkatkan kualitas,         • Terwujudnya dukungan            PROGRAM POKOK
VI                kemampuan, dan                      administrasi negara yang     • Program Peningkatan
(1994/95 -        kesejahteraan aparatur..            mampu menjamin                  Prasarana dan Sarana
1998/99)     • Sistem administrasi                    kelancaran tugas dan            Aparatur Negara
                  negara yang makin andal,            fungsi pemerintahan          • Program Peningkatan
Buku IV Bab       profesional, efisien, efektif, • Peningkatan kualitas,              Efisiensi Aparatur Negara
42, Aparatur      serta tanggap terhadap              efisiensi, dan efektivitas   • Program Pendidikan dan
Negara            aspirasi rakyat dan                 seluruh tatanan                 Pelatihan Aparatur Negara
                  terhadap dinamika                   administrasi                 • Program Penelitian dan
                  lingkungan                          pemerintahan,                   Pengembangan Aparatur
             • Otonomi daerah di tingkat • Terwujudnya                                Negara
                  II yang nyata, dinamis,             kepegawaian negara yang
                  serasi, dan bertanggung             mantap dengan                PROGRAM PENUNJANG
                  jawab.                              pengembangan karier          • Program Pengembangan
             • Meningkatnya kemampuan                 berdasarkan prestasi              Informasi Pemerintahan
                  kelembagaan dan efisiensi           kerja, kemampuan             • Program Pendayagunaan
                  pelaksanaan fungsi                  profesional, keahlian dan         Sistem dan Pelaksanaan
                  aparatur kecamatan dan              keterampilan, serta               Pengawasan
                  desa/ kelurahan                     kemantapan sikap mental      • Program Pengembangan
             (Hal. 569-570)                           aparat.                           Hukum Administrasi Negara.
                                                 (Hal. 566-567)                    (Hal. 594-595)
                                                                           Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Dok. Ren.             Sasaran                     Arah Kebijakan                   Program

RPJMN       •   Berkurangnya praktik          •   Meningkatkan           •   Penerapan tata-
2004-2009       korupsi di birokrasi,             penanggulangan             pemerintahan yang baik;
            •   Terciptanya sistem                penyalahgunaan         •   Peningkatan pengawasan
                kelembagaan dan                   kewenangan dalam           dan akuntabilitas aparatur
                ketatalaksanaan                   bentuk praktik KKN;        negara;
                pemerintahan yg bersih, •         Meningkatkan           •   Penataan kelembagaan
                efisien, efektif, transparan,     kualitas                   dan ketatalaksanaan;
                profesional, dan                  penyelenggaraan        •   Pengelolaan sumberdaya
                akuntabel;                        administrasi negara;       manusia aparatur;
            •   Terhapusnya aturan,           •   Meningkatkan           •   Peningkatan kualitas
                peraturan, dan praktik            keberdayaan                pelayanan publik;
                yang bersifat diskriminatif;      masyarakat dalam       •   Peningkatan sarana dan
            •   Meningkatnya partisipasi          penyelenggaraan            prasarana aparatur
                masyarakat dalam                  pembangunan.               negara;
                pengambilan kebijakan;                                   •   Penyelenggaraan
            •   Terjaminnya konsistensi                                      pimpinan kenegaraan dan
                seluruh peraturan pusat                                      kepemerintahan;
                dan daerah,
                                                                  Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Dok. Ren.               Sasaran                    Arah Kebijakan               Program

RPJMN       Terwujudnya peningkatan           • Peningkatan             • Peningkatan
2010-2014   penyelenggaraan tata kelola          penyelenggaraan           penyelenggaraan
Buku II     pemerintahan yang baik yang          pemerintahan              pemerintahan yang
Bab 8,      didukung oleh aparatur negara        yang bersih dan           bersih dan bebas
Hukum       yang bersih, berwibawa,              bebas KKN,                KKN,
dan         bertanggung jawab serta           • Peningkatan             • Peningkatan
Aparatur    profesional, yang ditandai oleh :    kualitas                  kualitas pelayanan
                                                 pelayanan publik,         publik,
            • Terwujudnya pemerintahan • Peningkatan                    • Peningkatan
               yang bersih dan bebas KKN:        kapasitas dan             kapasitas dan
            • Terwujudnya peningkatan            akuntabilitas             akuntabilitas
               kualitas pelayanan publik         kinerja birokrasi,        kinerja birokrasi,
               kepada masyarakat              • Pemantapan                 dan
            • Meningkatnya kapasitas dan         pelaksanaan            • Pemantapan
               akuntabilitas kinerja             reformasi                 pelaksanaan
               birokrasi.                        birokrasi.                reformasi birokrasi.
            (Hal. 28-30)                      (Hal. 33-38) Pusat Kajian (Hal. 33-38)
                                                                        Manajemen Kebijakan LAN-RI
3



    Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Agenda Pembangunan Aparatur Kedepan

 Pembangunan budaya aparatur;
                       aparatur;
 Pemerataan sumber daya aparatur untuk
 memperkecil gap kompetensi dan gap kinerja;
                                       kinerja;
 Semangat menjaga dan membangun persatuan dan
 kesatuan bangsa;
          bangsa;
 Penguatan hubungan Pusat – Daerah melalui
 peningkatan kapasitas aparatur di tingkat ujung
 tombak (kecamatan, kelurahan);
         kecamatan, kelurahan);
 Penguatan aparatur perekonomian negara;
                                    negara;
 Penguatan Litbang administrasi negara dan
 administrasi pembangunan.
              pembangunan.
                              Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
Semoga Bermanfaat …
        Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI

More Related Content

Similar to Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi Kebutuhan Penguatannya

47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
TAWANGARGOTV
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Nina Muhaemin
 

Similar to Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi Kebutuhan Penguatannya (20)

Analisis isu kontemporer cpns banyuasin
Analisis isu kontemporer cpns banyuasinAnalisis isu kontemporer cpns banyuasin
Analisis isu kontemporer cpns banyuasin
 
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
47 halaman KULIAH BIROKRASI INDONESIA.pptx
 
Analisis isu kontemporer cpns lubuk linggau
Analisis isu kontemporer cpns lubuk linggauAnalisis isu kontemporer cpns lubuk linggau
Analisis isu kontemporer cpns lubuk linggau
 
Analisis isu kontemporer cpns oki
Analisis isu kontemporer cpns okiAnalisis isu kontemporer cpns oki
Analisis isu kontemporer cpns oki
 
2006socialcapital proposal
2006socialcapital proposal2006socialcapital proposal
2006socialcapital proposal
 
Renungan kehidupan berbangsa bernegara, dan kepemimpinan
Renungan kehidupan  berbangsa bernegara, dan kepemimpinanRenungan kehidupan  berbangsa bernegara, dan kepemimpinan
Renungan kehidupan berbangsa bernegara, dan kepemimpinan
 
Renungan kehidupan, sosial masyarakat, berbangsa, dan kepemimpinan
Renungan kehidupan, sosial masyarakat, berbangsa, dan kepemimpinanRenungan kehidupan, sosial masyarakat, berbangsa, dan kepemimpinan
Renungan kehidupan, sosial masyarakat, berbangsa, dan kepemimpinan
 
Arah dan Strategi Reformasi LAN
Arah dan Strategi Reformasi LANArah dan Strategi Reformasi LAN
Arah dan Strategi Reformasi LAN
 
Etika kepemimpinan aparatur
Etika kepemimpinan aparaturEtika kepemimpinan aparatur
Etika kepemimpinan aparatur
 
Kuliah Minggu I Map Ugm
Kuliah Minggu I Map UgmKuliah Minggu I Map Ugm
Kuliah Minggu I Map Ugm
 
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi PemerintahanKebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
Kebijakan Pengelolaan Organisasi Pemerintahan
 
Etika pmrintahan
Etika pmrintahanEtika pmrintahan
Etika pmrintahan
 
5 teori-organisasi-lengkap
5 teori-organisasi-lengkap5 teori-organisasi-lengkap
5 teori-organisasi-lengkap
 
Analisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerAnalisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporer
 
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #4: Kebudayaan, Kapital Sosial, dan Korupsi
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #4: Kebudayaan, Kapital Sosial, dan KorupsiSerial Kuliah Ekologi Administrasi #4: Kebudayaan, Kapital Sosial, dan Korupsi
Serial Kuliah Ekologi Administrasi #4: Kebudayaan, Kapital Sosial, dan Korupsi
 
BAB II.docx
BAB II.docxBAB II.docx
BAB II.docx
 
Kapital Sosial Daerah: peluang pemanfaatannya untuk pembangunan
Kapital Sosial Daerah: peluang pemanfaatannya untuk pembangunan Kapital Sosial Daerah: peluang pemanfaatannya untuk pembangunan
Kapital Sosial Daerah: peluang pemanfaatannya untuk pembangunan
 
Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1
 
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publikBudaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
Budaya birokrasi dan efektifitas pelayanan publik
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi Kebutuhan Penguatannya

  • 1. Disampaikan dalam Diskusi Terbatas “Perumusan Rekomendasi Kebijakan Manajemen Pembangunan Aparatur Negara” Bappenas, Bappenas, 18 Desember 2012 Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 2. Struktur penyajian … Mengurai Permasalahan Aparatur Negara; Mengurai Kebijakan Pembangunan Aparatur Negara (Pendekatan Meta-study); Menarik Sintesa (Kebutuhan Penguatan Pembangunan Aparatur Negara Kedepan). Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 3. 1 Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 4. Kutukan Birokrasi? The Peter Principle "in a hierarchy, every employee tends to rise to his level of incompetence“. Everyone, from the low-level civil servant to a nation's president , will inevitably rise to his/her level of incompetence: why schools bestow ignorance, why governments condone anarchy, why courts dispense injustice, why prosperity causes unhappiness, etc. The Parkinson’s Law "The demand upon a resource tends to expand to match the supply of the resource". Orwellian Bureaucracy “State control of its citizens' daily life; State constantly monitors the population to detect betrayal via improper thoughts”. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 5. Kutukan Birokrasi? The Hofstadter's Law "It always takes longer than you expect, even when you take into account Hofstadter's Law." Waktu yang dibutuhkan dalam pelayanan publik? Level pendapatan per kapita? The Sturgeon’s Law “ninety percent of everything is crap“. Menpan & RB (1 Maret 2012): “95% dari total 4,7 juta PNS di Indonesia tidak memiliki kompetensi di bidangnya”. The Murphy’s Law "Anything that can go wrong will go wrong". Pemekaran daerah? Pengangkatan perangkat desa sbg PNS? Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 6. The Deadly Sins in Public Administration 1. Perumusan tujuan yg terlalu “mulia”, sehingga tidak mulia”, dapat diukur tingkat pencapaiannya. pencapaiannya. “The best medical care for the sick” (objective of British National Health Service) is not operational. 2. Pengerjaan banyak kegiatan dalam waktu yg bersamaan tanpa adanya prioritas yg jelas To do several things at once without establishing & sticking on priorities. priorities. 3. To believe that fat is beautiful. Today’s administrators, whether civilian or military, tend to administrators, military, believe that the best way to tacke a problem is to deploy more and more people (and money) against it. money) it. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI Peter F. Drucker, Public Administration Review, Vol. 40, No. 2, 1980, p. 103-106, Blackwell Publishing
  • 7. The Deadly Sins in Public Administration 4. Berperilaku dogmatis, bukannya eksperimental. dogmatis, eksperimental. Artinya prosedur standar dianggap sebagai sesuatu yg sakral & tidak boleh dilanggar, sehingga dilanggar, administrator tidak berani melakukan tindakan yg inovatif. inovatif. 5. Ketidakmampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu dan keengganan untuk memperhatikan umpan balik. 6. Kuatnya asumsi bahwa program itu sifatnya berkelanjutan dan kuatnya keengganan untuk menghentikan program yang gagal atau tidak tepat sasaran. sasaran. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 8. 178 Biro-patologi Gerald E. Caiden Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI 1991. “What Really Is Public Mall Administration”, in Public Administration Review, Vol. 51 (Nov/Dec), No. 6, pp. 486-493.
  • 9. Fused-Prismatic-Diffracted Model (Fred W. Riggs) Fused Prismatic Diffracted ascription attainment achievement particularism selectivism universalism functional diffusion poly-functionalism functional specificity Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 10. Fused-Prismatic-Diffracted Model Fred W. Riggs If a society is highly differentiated (function) and well integrated (structure), then it is diffracted. diffracted. If a society is differentiated and poorly integrated (mal- (mal- integrated), then it is prismatic. If a society is not at all differentiated, there are no specialists, and everyone can do everything, it is a fused system. Dalam fused society, struktur tunggal akan mempengaruhi society, seluruh/ seluruh/banyak fungsi dalam masyarakat. masyarakat. Dalam diffracted society, tercipta banyak struktur untuk society, menjalankan fungsi-fungsi spesifik. fungsi- spesifik. Dalam prismatic society, terdapat ciri kedua bentuk tersebut society, “All societies are generally prismatic in nature“. (R.K. Sapru, Administrative Theories And Management Thought, pp. 246) Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 11. Ciri-ciri Prismatic Society HETEROGENEITY: dalam masyarakat prismatik terdapat struktur HETEROGENEITY: sosial yg sangat beragam, yg memungkinkan terjadinya beragam, disparitas sosial, ekonomi, kepercayaan, dan kultural. Ada sosial, ekonomi, kepercayaan, kultural. kelompok yg sangat modern, namun ada juga yg masih sangat tradisional, tradisional, dan cenderung ada ketimpangan pembangunan dalam masyarakat. masyarakat. IMPLIKASI THD BIROKRASI: bureaucrats enjoy enormous influence, power & prestige, and make money. The people who money. are in power would make all efforts in furtherance of their interests and stick to power. The problem becomes much more power. complicated where different communities strive to pull the society in different directions in promoting their own sectional interests. Such disparities lead to creation of administrative problem. problem. The rulling elite would try to protect the interests of “haves” and ignore the interests “have-nots”. “have-nots”. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 12. Ciri-ciri Prismatic Society FORMALISM: merujuk FORMALISM: merujuk adanya diskrepansi antara norma dengan perilaku, antara formal power dan perilaku, effective power, antara yg diinginkan pemerintah power, dengan yg dilakukan masyarakat. masyarakat. IMPLIKASI THD BIROKRASI: the constitution vests law- law- making responsibilities in legislators, but in reality they spend only a little time in law-making activities. This law- activities. facilitates the bureaucracy to play a decisive role in law-making process. law- process. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 13. Ciri-ciri Prismatic Society OVERLAPPING: sejauhmana struktur yang terdiferensiasi pada OVERLAPPING: diffracted society berdampingan dengan struktur yg tidak terdiferensiasi pada fused society. Pada prismatic society, society. society, struktur tradisional dan modern dapat fungsi-fungsi yg sama. fungsi- sama. IMPLIKASI THD BIROKRASI: in prismatic society, the legislature, executive, and bureaucracy perform various administrative, political, economic, and social function. In practice, their function. behavior is largely governed and controlled by certain traditional controlled organization like family, religion, and caste. caste. Overlapping in a prismatic society manifests in several dimensions such as nepotism, poly-communalism, the existence poly- of clects, poly-normativism, and lack of consensus and clects, poly-normativism, separation of authority from control. control. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 14. Contradictive Model of Bureaucracy TWU 1. Inflasi SDM, defisit kompetensi; kompetensi; 2. Inflasi kelembagaan, defisit kinerja; kelembagaan, kinerja; 3. Inflasi aturan, defisit ketaatan; aturan, ketaatan; 4. Inflasi daerah otonom; defisit otonom; pembangunan dan pelayanan berkualitas; berkualitas; 5. Inflasi partai politik; defisit negarawan; politik; negarawan; 6. Inflasi input, defisit output/outcome. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 15. 2 Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 16. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program REPELITA I • Tertjapainja • Pelaksanaan • Penjempurnaan Strukturil- (1969/70- aparatur dan debirokratisasi Organisasi 1973/74) administrasi serta tjara-tjara • Penjempurnaan proseduril Pemerintah jang pengawasan. • Penjempurnaan kepegawaian Buku I Bab stabil, • Peningkatan • Penjempurnaan administrasi 5, berkelangsungan, kemampuan keuangan Administrasi effektif, dan effisien. administrasi • Penjempurnaan administrasi Pemerintah • Tertjapainja pemerintah untuk peralatan dan perbekalan effisiensi dan menghasilkan • Penjempurnaan administrasi effektivitas dalam kebidjaksanaan statistik bidang organisasi, diperbagai bidang • Penjempurnaan administrasi prosedur dan sosial dan ekonomi Perusahaan Negara personil. (Hal. 117-118) • Penjempurnaan penelitian dan (Hal. 113-114) pengembangan ilmu administrasi negara (Hal. 118-126) Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 17. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program REPELITA • Aparatur pemerintah • Penertiban dan • Penyempurnaan II menjadi alat yang penyempurnaan Organisasi (1974/75- berwibawa, kuat, aparatur yang meliputi • Penyempurnaan 1978/79) stabil, efektif, efisien, baik struktur, personalia, Kepegawaian dan bersih, penuh prosedur kerja, maupun • Penyempurnaan Buku III kesetiaan dan sarana dan fasilitas ketatalaksanaan Bab 30, ketaatan kerja. • Penyempurnaan Badan Administrasi • Administrasi • Mendudukkan aparatur Usaha Ekonomi Negara Pemerintah pemerintah lebih sesuai dengan dan Lembaga Keuangan bersih dengan cara fungsinya • Penyempurnaan mengurangi • Jumlah dan mutu administrasi pelaksanaan penyelewengan dan pegawai yang sesuai pembangunan penyimpangan yang dengan jenis dan • Penelitian serta mengakibatkan besarnya beban tugas Pengembangan Ilmu dan pemborosan dalam • Pengembangan aturan Sistem Administrasi bentuk korupsi dan hubungan kerja Negara. (Hal. 374-375) yang melembaga (Hal. 380-408) (Hal. 378-379) Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 18. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program REPELITA • Meningkatnya • Peningkatan pengabdian dan • Penyempurnaan III kemampuan kesetiaannya kepada cita-cita dengan pendekatan (1979/80 - aparatur perjuangan bangsa dan Kelembagaan, 1983/84) pemerintah negara. Kepegawaian dan dalam • Aparatur Pemerintah menjadi Tatalaksana Buku III melaksanakan alat yang efisien, efektif, • Penyempurnaan Bab 26, tugas umum bersih dan berwibawa serta Aparatur Pemerintah Aparatur pemerintahan mampu melaksanakan tugas- Pusat Pemerintah dan tugas umum pemerintahan • Penyempurnaan pembangunan. dan menggerakkan Aparatur Pemerintah pelaksanaan pembangunan.. Daerah (Hal. 361) • Meningkatkan kemampuannya • Hubungan Pemerintah dalam melaksanakan tugas- Pusat dan Daerah tugas umum pemerintahan • Aparatur Perekonomian dan pembangunan. Negara (Hal. 370-374) • Aparatur Pengawasan (Hal. 374-392) Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 19. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program REPELITA • Peningkatan pengabdian dan kesetiaan • Pendayagunaan IV segenap aparatur kepada cita-cita Kelembagaan (1984/85 - perjuangan Bangsa. • Pendayagunaan 1988/89) • Memberikan pelayanan kepada Kepegawaian masyarakat dengan sebaik-baiknya, • Pendayagunaan Buku III bermental baik dan mempunyai Ketatalaksanaan Bab 30, kemampuan profesional yang tinggi. • Pendayagunaan Aparatur • Hubungan yang serasi antara Pemerintah Aparatur Perekonomian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Negara • Peningkatan kemampuan Daerah Tingkat • Pendayagunaan II dalam pelaksanaan pembangunan. Administrasi Camat ditingkatkan kemampuannya untuk Perencanaan dan mengkoordinasikan dan mengawasi Pelaksanaan pelaksanaan pembangunan. Pembangunan • Memperlancar perumusan kebijaksanaan, • Penelitian dan serta untuk mencegah pemborosan dan Pengembangan Sistem penyimpangan. Administrasi • Tata penyelenggaraan pemerintahan yang Pembangunan lebih bersih. (Hal. 563-614) Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI (Hal. 554-559)
  • 20. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program REPELITA • Terwujudnya Pendayagunaan seluruh • Pendayagunaan Kelembagaan V administrasi unsur sistem aparatur • Pendayagunaan Kepegawaian (1989/90 - pemerintahan yang pemerintah; termasuk • Pendayagunaan 1993/94) berdisiplin, mampu, unsur-unsur Ketatalaksanaan produktif, berdaya kelembagaan; • Pendayagunaan Sistem Buku III guna, berhasil ketatalaksanaan; Administrasi Perencanaan, Bab 30, guna, bersih dan kepegawaian; sistem Pelaksanaan, Pemantauan Aparatur berwibawa. perencanaan, dan Pengendalian Pemerintah • Meningkatnya pengendalian • Pendayagunaan Aparatur kemampuan dan pelaksanaan, dan Perekonomian Negara dan kualitas aparatur informasi; sistem Daerah dalam melayani, pengawasan, hukum • Pendayagunaan Sistem mengayomi, dan dan disiplin aparatur; Pengawasan menumbuhkan serta penelitian dan • Peran serta Masyarakat dalam prakarsa dan peran pengembangan Pembangunan serta masyarakat administrasi • Pendayagunaan Disiplin dan dunia usaha. pembangunan. Aparatur dan Tertib Hukum (Hal. 523) (Hal. 561) • Pendayagunaan Penelitian Aparatur Pemerintah. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI (Hal. 586-611)
  • 21. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program REPELITA • Meningkatkan kualitas, • Terwujudnya dukungan PROGRAM POKOK VI kemampuan, dan administrasi negara yang • Program Peningkatan (1994/95 - kesejahteraan aparatur.. mampu menjamin Prasarana dan Sarana 1998/99) • Sistem administrasi kelancaran tugas dan Aparatur Negara negara yang makin andal, fungsi pemerintahan • Program Peningkatan Buku IV Bab profesional, efisien, efektif, • Peningkatan kualitas, Efisiensi Aparatur Negara 42, Aparatur serta tanggap terhadap efisiensi, dan efektivitas • Program Pendidikan dan Negara aspirasi rakyat dan seluruh tatanan Pelatihan Aparatur Negara terhadap dinamika administrasi • Program Penelitian dan lingkungan pemerintahan, Pengembangan Aparatur • Otonomi daerah di tingkat • Terwujudnya Negara II yang nyata, dinamis, kepegawaian negara yang serasi, dan bertanggung mantap dengan PROGRAM PENUNJANG jawab. pengembangan karier • Program Pengembangan • Meningkatnya kemampuan berdasarkan prestasi Informasi Pemerintahan kelembagaan dan efisiensi kerja, kemampuan • Program Pendayagunaan pelaksanaan fungsi profesional, keahlian dan Sistem dan Pelaksanaan aparatur kecamatan dan keterampilan, serta Pengawasan desa/ kelurahan kemantapan sikap mental • Program Pengembangan (Hal. 569-570) aparat. Hukum Administrasi Negara. (Hal. 566-567) (Hal. 594-595) Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 22. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program RPJMN • Berkurangnya praktik • Meningkatkan • Penerapan tata- 2004-2009 korupsi di birokrasi, penanggulangan pemerintahan yang baik; • Terciptanya sistem penyalahgunaan • Peningkatan pengawasan kelembagaan dan kewenangan dalam dan akuntabilitas aparatur ketatalaksanaan bentuk praktik KKN; negara; pemerintahan yg bersih, • Meningkatkan • Penataan kelembagaan efisien, efektif, transparan, kualitas dan ketatalaksanaan; profesional, dan penyelenggaraan • Pengelolaan sumberdaya akuntabel; administrasi negara; manusia aparatur; • Terhapusnya aturan, • Meningkatkan • Peningkatan kualitas peraturan, dan praktik keberdayaan pelayanan publik; yang bersifat diskriminatif; masyarakat dalam • Peningkatan sarana dan • Meningkatnya partisipasi penyelenggaraan prasarana aparatur masyarakat dalam pembangunan. negara; pengambilan kebijakan; • Penyelenggaraan • Terjaminnya konsistensi pimpinan kenegaraan dan seluruh peraturan pusat kepemerintahan; dan daerah, Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 23. Dok. Ren. Sasaran Arah Kebijakan Program RPJMN Terwujudnya peningkatan • Peningkatan • Peningkatan 2010-2014 penyelenggaraan tata kelola penyelenggaraan penyelenggaraan Buku II pemerintahan yang baik yang pemerintahan pemerintahan yang Bab 8, didukung oleh aparatur negara yang bersih dan bersih dan bebas Hukum yang bersih, berwibawa, bebas KKN, KKN, dan bertanggung jawab serta • Peningkatan • Peningkatan Aparatur profesional, yang ditandai oleh : kualitas kualitas pelayanan pelayanan publik, publik, • Terwujudnya pemerintahan • Peningkatan • Peningkatan yang bersih dan bebas KKN: kapasitas dan kapasitas dan • Terwujudnya peningkatan akuntabilitas akuntabilitas kualitas pelayanan publik kinerja birokrasi, kinerja birokrasi, kepada masyarakat • Pemantapan dan • Meningkatnya kapasitas dan pelaksanaan • Pemantapan akuntabilitas kinerja reformasi pelaksanaan birokrasi. birokrasi. reformasi birokrasi. (Hal. 28-30) (Hal. 33-38) Pusat Kajian (Hal. 33-38) Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 24. 3 Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 25. Agenda Pembangunan Aparatur Kedepan Pembangunan budaya aparatur; aparatur; Pemerataan sumber daya aparatur untuk memperkecil gap kompetensi dan gap kinerja; kinerja; Semangat menjaga dan membangun persatuan dan kesatuan bangsa; bangsa; Penguatan hubungan Pusat – Daerah melalui peningkatan kapasitas aparatur di tingkat ujung tombak (kecamatan, kelurahan); kecamatan, kelurahan); Penguatan aparatur perekonomian negara; negara; Penguatan Litbang administrasi negara dan administrasi pembangunan. pembangunan. Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI
  • 26. Semoga Bermanfaat … Pusat Kajian Manajemen Kebijakan LAN-RI