1. Definisi Birokrasi
Senin, 25 Mei 2009 04:17 Admin
Birokrasi berasal dari kata “bureau” yang berarti meja atau kantor; dan kata “kratia” (cratein) yang berarti
pemerintah.Pada mulanya,istilah ini digunakan untuk menunjuk pada suatu sistematika kegiatan kerja yang
diatur atau diperintah oleh suatu kantor melalui kegiatan-kegiatan administrasi (Ernawan,1988).Dalam konsep
bahasa Inggris secara umum,birokrasi disebutdengan “civil service”.Selain itu juga sering disebutdengan
public sector,public service atau public administration.
Definisi birokrasi telah tercantum dalam kamus awal secara sangatkonsisten.Kamus akademi Perancis
memasukan kata tersebutpada tahun 1978 dengan arti kekuasaan,pengaruh,dari kepala dan stafbiro
pemerintahan.Kamus bahasa Jerman edisi 1813,mendefinisikan birokrasi sebagai wewenang atau kekuasaan
yang berbagai departemen pemerintah dan cabang-cabangnya memeperebutkan diri untuk mereka sendiri atas
sesama warga negara.Kamus teknik bahasa Italia terbit1823 mengartikan birokrasi sebagai kekuasaan pejabat
di dalam administrasi pemerintahan.
Birokrasi berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah suatu sistem kontrol dalam
organisasi yang dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan sistematis,dan bertujuan untuk
mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas
administrasi berskala besar (disarikan dari Blau & Meyer, 1971;Coser & Rosenberg,1976;Mouzelis,dalam
Setiwan,1998).
Sementara itu,dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,birokrasi didefinisikan sebagai :
1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan
jenjang jabatan
2. Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban,serta menuruttata aturan (adat dan
sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya.
Definisi birokrasi ini mengalami revisi,dimana birokrasi selanjutnya didefinisikan sebagai
1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh rakyat, da
2. Cara pemerintahan yang sangatdikuasai oleh pegawai.
Berdasarkan definisi tersebut,pegawai atau karyawan dari birokrasi diperoleh dari penunjukan atau ditunjuk
(appointed) dan bukan dipilih (elected).
Berbicara soal birokrasi,tidak bisa lepas dari konsep yang digagas Max Weber, sosiolog ternama asal Jerman,
dalam karyanya ”The Theory of Economy and Social Organization”, yang dikenal melalui ideal type (tipe ideal)
birokrasi modern.Model ini yang sering diadopsi dalam berbagai rujukan birokrasi berbagai negara,termasuk di
Indonesia,walaupun dalam penerapan tidak sepenuhnya bisa dilakukan.
Weber membangun konsep birokrasi berdasar teori sistem kewarganegaraan yang dikembangkannya.Ada tiga
jenis kewenangan yang berbeda.Kewenangan tradisional (traditional authority) mendasarkan legitimasi
kewenangan pada tradisi yang diwariskan antar generasi.Kewenangan kharismatik (charismatic authority)
mempunyai legitimasi kewenangan dari kualitas pribadi dan yang tinggi dan bersifatsupranatural.Dan,
kewenangan legal-rasional (legal-rational authority) mempunyai legitimasi kewenangan yang bersumber pada
peraturan perundang-undangan.
Dalam analisis Weber,organisasi “tipe ideal” yang dapat menjamin efisiensi yang tinggi harus mendasarkan
2. pada otoritas legal-rasional.,Weber mengemukakan konsepnya tentang the ideal type of bureaucracydengan
merumuskan ciri-ciri pokok organisasi birokrasi yang lebih sesuai dengan masyarakatmodern,yaitu:
1. A hierarchical system ofauthority (sistem kewenangan yang hierakis)
2. A systematic division oflabour (pembagian kerja yang sistematis)
3. A clear specification ofduties for anyoneworking in it (spesifikasi tuhas yang jelas)
4. Clear ang systematic diciplinarycodes and procedures (kode etik disiplin dan prosedur yang jelas serta
sistematis)
5. The control of operation through a consistentsystem ofabstrac rules (kontrol operasi melalui sistem
aturan yang berlaku secara konsisten)
6. A consistentapplications ofgeneral rules to specific cases (aplikasi kaidah-kaidah umum kehal-
hal pesifik dengan konsisten)
7. The selection ofemfloyees on the basic of objectively determined qualivication (seleksi pegawai yang
didasarkan pada kualifikasi standar yang objektif)
8. A system of promotion on the basis ofseniorityor merit, or both (sistem promosi berdasarkan senioritas
atau jasa,atau keduanya)
Secara filosofis dalam paradigma Weberian,birokrasi merupakan organisasi yang rasional dengan
mengedepankan mekanisme sosial yang “memaksimumkan efisiensi”.Pengertian efisiensi digunakan secara
netral untuk mengacu pada aspek-aspek administrasi dan organisasi.Dalam pandangan ini,birokrasi dimaknai
sebagai institusi formal yang memerankan fungsi pengaturan,pelayanan,pembangunan,dan pemberdayaan
masyarakat.Jadi,birokrasi dalam pengertian Weberian adalah fungsi dari biro untuk menjawab secara rasional
terhadap serangkaian tujuan yang ditetapkan pemerintahan.
Dalam pandangan Weber,birokrasi berparadigma netral dan bebas nilai.Tidak ada unsur subyektivitas yang
masuk dalam pelaksanaan birokrasi karena sifatnya impersonalitas:melepaskan baju individu dengan ragam
kepentingan yang ada di dalamnya.
Berbeda dengan konsep birokrasi yang digagas oleh Hegel dan Karl Marx. Keduanya mengartikan birokrasi
sebagai instrumen untuk melakukan pembebasan dan transformasi sosial.
Hegel berpendapatbirokrasi adalah medium yang dapatdipergunakan untuk menghubungkan kepentingan
partikular dengan kepentingan general (umum).Sementara itu teman seperjuangannya,Karl Marx, berpendapat
bahwa birokrasi merupakan instrumen yang dipergunakan oleh kelas yang dominan untuk melaksanakan
kekuasaan dominasinya atas kelas-kelas sosial lainnya,dengan kata lain birokrasi memihak kepada kelas
partikular yang mendominasi tersebut.