SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
EMPAT SEKTOR (TERBUKA)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4A
1. Soni Puji Santoso (130421100073)
2. Achmad Agung Ferrianto (130421100077)
3. Arifin (130421100078)
4. Diah Rukmana (130421100095)
Dosen:
Retno Indriartiningtias, ST., S.E., MT.
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Tahun Akademik 2012-2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia Allah yang selalu tercurahkan untuk umatnya. Kami
bersyukur telah diberi kesehatan dan kemampuan olehNya sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat
Sektor” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tidak luput dari kekurangan
kesalahan penulisan, materi yang tidak lengkap, tata bahasa,dan seterusnya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan koreksi dari pembaca untuk makalah ini agar lebih baik
lagi. Selain itu, kami mengharapkan dukungannya untuk penyempurnaan makalah ini agar
menjadi referensi yang lebih baik bagi pembaca.
Demikian yang dapat kami sampaikan walaupun dengan keadaan yang sederhana.
Kami berharap dapat menambah wawasan bagi pembaca dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Amin.
Bangkalan, 04 November 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat........................................................................................................ 2
1.5 Metode Penulisan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka ....................................................... 3
2.2 Hubunngan Dagang Dengan Luar Negeri ................................................... 4
2.3 Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka .............................................. 7
2.4 Komponen Pengeluaran Agregat.................................................................. 8
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor .................................................. 9
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor.................................................... 9
2.7 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka............................................. 10
2.8 Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka .......... 11
2.9 Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka.................................. 12
2.10 Keseimbangan Perekonomian Terbuka ...................................................... 13
2.11 Perubahan-perubahan Keseimbangan......................................................... 14
2.12 Keseimbangan Perekonomian Terbuka : Contoh Angka............................ 14
2.13 Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka.................................................. 17
iii
2.14 Membandingkan Multiplier Perekonomian Tertutup dan Terbuka ............ 18
2.15 Persamaan Multiplier Perekonomian Terbuka ........................................... 18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 20
3.2 Saran ............................................................................................................. 20
Daftar Referensi.............................................................................................................. 21
Lampiran......................................................................................................................... 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam keseimbangan perekonomian dua sektor dan tiga sektor yang dapat
menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Akan tetapi analisis mengenai
penentuan kegiatan ekonomi negara tersebut belum sesuai dengan realiti sebenarnya
oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya sesuai dengan
keadaan dalam perekonomian. Dua kegiatan pengelaran yang penting dalam setiap
ekonomi, yaitu ekspor dan impor, belum diperhitungkan dalam analisis tersebut. Oleh
karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan
dengan memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan
impor terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu
perekonomian.
Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan
keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan eknomi dalam
suatu negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud
dalam realitas. Maka dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya, perekonomian dapat
dibedakan kepada empat sektor, yaitu ditambah dengan sektor luar negeri, di mana
kegiatan ekspor dan impor dijalankan. Analisis penentuan pendapatan nasional dalam
perekonomian seperti itu dinamakan sebagai: keseimbangan pendapatan nasional
empat sektor, yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor impor. Oleh
karena analisis ini telah menggambarkan penentuan kegiatan yang sebenarnya berlaku
dalam suatu perekonomian, maka analisis mengenai penentuan keseimbangan yang
disebut juga keseimbangan makroekonomi. Hal ini yang membuat kami mengangkat
topik tentang “Pendapatan Nasioanal Keseimbangan Empat Sektor”.
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang tertulis dalam latar belakang di atas, maka
perumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah perekonimian terbuka atau empat sektor itu?
2. Bagaimana sirkulasi pendapatan perekonomian empat sektor?
1.3 TUJUAN
 TUJUAN UMUM
Dapat mengetahui apa pengertian keseimbangan pendapatan nasioanal, sirkulasi,
syarat-syarat dan faktor-faktornya.
 TUJUAN KHUSUS
Dapat menganalisis dan membandingkan perekonomian empat sektor dengan
perekonomian dua sektor ataupun tiga sektor.
1.4 MANFAAT
1. Pemahaman yang mendetail tentang keseimbangan pendapatan nasional empat
sektor.
2. Dapat membandingkan antara keseimbangan pendapatan nasional empat sektor
dan perekonomian sebelumnya dengan menggunakan permisalan contoh angka.
1.5 METODE PENULISAN
Makalah ini berisi kata, kalimat dan paragraf yang dikutip dari buku karangan
yang di terbitkan oleh entitas tertentu dan juga berisi dari sumber beberapa jurnal
yang kita kutip dari internet. Dengan demikian, kami harap dan yakin materi ini
sesuai dengan materi yang diberikan meskipun belum selengkap yang di inginkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Dalam perekonomian terbuka, perdagangan luar negeri ikut dimasukkan dalam
perhitungan pendapatan nasional. Indikator adanya perdagangan luar negeri adalah
adanya ekspor dan impor.
Masuknya pemerintah menyebabkan kini di dalam perekonomian terdapat tiga
pihak yang aktif menjadi pelakunya, yakni konsumen, bisnis, dan pemerintah. Bersama
dengan peranan luar negeri di bagian B nanti
Di dalam teori ekonomi, bentuk campur tangan pemerintah di lapangan
perekonomian dirumuskan sebagai tindakan pemerintah dalam bidang pengeluaran
pemerintah (G), dan pemungutan pajak (T).
Pengeluaran pemerintah G adalah peubah atau variable yang lebih banyak
ditentukan oleh pertimbangan social dan politik dari pada pertimbangan ekonomi. Oleh
karena itu, besarnya tidak tergantung kepada Grows Nasional Product (GNP).
Sehubungan dengan hal itu, peubah G ini untuk selanjutnya akan dianggap sebagai
peubah eksogen yakni peubah yang besarnya ditentukan berdasarkan hal-hal yang ada
diluar system persamaan yang hendak kita kaji, atau (G = G0) dimana subskrip nol (0)
itu menunjukkan sifat G yang otonom atau eksogen.
Lain halnya dengan pajak T. Di dalam teori ekonomi dikenal adanya dua bentuk
pajak, yaitu pajak tidak langsung dan pajak langsung . Pajak tidak langsung ini juga
bersifat eksogen karena besarnya tidak dinyatakan sebagai bagian tertentu dari GNP.
Sementara itu pajak langsung bersifat endogen karena besarnya dinyatakan sebagai
bagian tertentu dari GNP.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibayar secara tidak langsung oleh wajib
bayarnya. Contohnya , pajak tontonan. Sedangkan pajak langsung adalah pajak yang
dibayar langsung oleh wajib pajaknya. Contoh pajak jenis ini adalah pajak penghasilan.
Dalam pembicaraan kita berikut mula-mula akan di bicarakan pajak tidak langsung saja,
lalu akan dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai pajak tidak langsung dan pajak
4
langsung bersama-sama. Jadi, pada kesempatan pertama ini nanti akan dianggap bahwa
pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak tidak langsung saja, atau (T = T0)
dimana T0 adalah pajak tidak langsung.
2.2 Hubungan Dagang Dengan Luar Negeri
Persoalan terakhir yang masih harus kita selesaikan adalah mengenai hubungan
dagang dengan luar negeri. Dalam teori keseimbangan perekonomian, persoalan ini
mencakup dua kegiatan, yaitu ekspor (X) dan impor (M) barang maupun jasa.
Ekspor suatu Negara ke Negara lain, banyak sekali dipengaruhi oleh hal-hal seperti
permintaan dunia, hubungan politik antar Negara, dan sebagainya. Semua hal itu hampir
tidak ada hubungannya dengan pembicaraan kita mengenai GNP keseimbangan.
Dari kenyataan-kenyataan tersebut diatas, dapatlah kemudian ditarik sebuah
kesimpulan sederhana, yakni bahwa angka pengganda pada perekonomian terbuka
(empat sektor) lebih kecil dibanding dengan pada perekonomian tertutup (dua maupun
tiga sektor).
Dengan memperhatikan besarnya masing-masing koefisien pengganda itu, dapatlah
dihitung besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan masing-masing peubah
terhadap GNP.
Oleh karena itu, sebagaimana yang telah dilalukan di dalam bagian pertama bab ini
(paragraf A : Campur Tangan Pemerintah), dalam perekonomian empat sektor ini pun
dapat pula dibicarakan keseimbangan moneter. Di dalam perekonomian tiga sektor,
keseimbangan moneter tercapai apabila:
S + T = I + G
Yang menunjukkan bahwa dalam kondisi keseimbangan moneter, yakni selisih
antara investasi dan tabungan akan saling mengimbangi antara penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kini setelah kita mempelajari keseimbangan empat sektor,
dengan masuknya ekspor dan impor, keseimbangan moneter itu dapat pula kita
bicarakan lebih lanjut. Dalam hubungan ini, harap dicatat bahwa impor M, adalah
peubah kebocoran, sedangkan ekspor X, adalah peubah injeksi. Mengingat hal ini,
persamaan diatas dapat dilanjutkan menjadi sebagai berikut.
S + T + M = I + G + X
5
Untuk perekonomian terbuka dimana pemerintah terlibat didalamnya, terkadang
disebur sebagai perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal dengan persamaan
sebagai berikut.
Y= C+I+G+(X-M), khusus untuk (X-M) kadang disebut sebagai ekspor t netto = NX
2.2.1 Keseimbangan untuk faktor-faktor pengeluaran bersifat otonom
Bila diketahui bahwa :
C=Co+cYD
I = Io ( Investasi otonom)
G = Go
X = Xo
M = Mo
Tx = To
Maka keseimbangan perekonomian 4 sektor tanpa Tr adalah sebagai berikut.
Y
( Keseimbangan PN 4 sektor untuk semuan faktor otonom, tanpa Tr)
Contoh 1:
Bila diketahui bahwa :
C = 20 + 0,8YD
I = 20
G = 40
X = 50
M = 45
Tx = 30
Maka besarnya pendapatan nasional keseimbangan 4 sektor adalah :
=
20 − (0,8 ∗ 30) + 20 + 40 + 50 − 45
0,2
=
85 − 24
0,2
=
61
0,2
= 305
YD = Y-Tx = 305-30 = 275
C = 20 + 0,8(275) = 20+220 = 240
S = YD-C = 275-240=35
6
2.2.2 Keseimbangan 4 sektor untuk faktor M (impor) dan Tx (pajak) bersifat induced
Bila diketahui bahwa :
C = Co + cYd
I = Io ( Investasi otonom )
G = Go
X = Xo
M = Mo + mY , dimana m = MPM
Tx = to + hY
Nx = ( X - ( Mo + mY) =Xo –Mo – mY
YD = ( Y – Tx ) = Y - to – hY
Sehingga pendapatan nasional ekuilibrium (tanpa Tr) untuk perekonomian 4
sektor adalah sebagai berikut.
Y = Co + c ( Y – to – hY) + Io + Go + Xo –Mo – mY
Y = Co + cY – cto – chY + Io + Go + Xo –Mo – mY
Y – cY + chY + mY = Co –cto + Io + Go + Xo – Mo
(1-c+ch+m) = Co – cto + Io + Go + Xo – Mo
Y = Co – cto + Io + Go + Xo – Mo / (1-c+ch+m)
Dengan demikian, pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.
=
Co − cto + Io + Go + Xo − Mo
(1 − c + ch + m)
(Keseimbangan PN 4 sektor untuk investasi otonom, pajak fungsional, tanpa Tr)
Contoh 2 :
Bila diketahui bahwa :
C = 20 + 0.8YD
I = 20
G = 40
X = 50
M = 35 + 0,1Y , dimana m = MPM
Tx = -10 + 0,15Y
7
Maka besarnya pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.
=
20 − (0,8 ∗ −10) + 20 + 40 + 50 + 35
(0,2 + 0,8 ∗ 0,15 + 0,1)
=
103
0,42
= 245,23
Tx = -10 + 0,15 (245.23) = 26.79
YD = 245,23 – 26,79 = 218,44
C = 20 + 0,8 (218,44) = 20 + 174,52 = 194,52
S = 218,44 – 194,52 = 23,92
M = 35 + 0,1(245,23) = 35 + 24,523 = 59,523
2.3 Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem
ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di
dunia. Dalam perekonomian terbuka dibedakan empat golongan yaitu : rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan luar negeri.
2.3.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan
Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan
mewujudkan aliran pendapatan kesektor rumah tangga. Aliran pendapatan
tersebut meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan yaitu seperti yang
ditunjukan oleh aliran 1. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak
keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan
perseorangan atau individu.
Rumah tangga, yang menawarkan faktor-faktor produksi kepada perusahaan
untuk memperoleh berbagai pendapatan diatas, akan menggunakan dan
membelanjakan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
berikut :
1. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah dan pengeluaran
ini ditunjukan oleh aliran 3. Seperti telah diterangkan pendapatan yang
diterima setelah pajak dinamakan pendapatan disposebel.
8
2. Pendaapatan disposebel yang diterima rumah tangga terutama akan
digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan di dalam
negeri. Pengeluaran ini akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi
keatas barang-barang dalam negeri atau secara ringkas: Cdn. Pengeluaran ini
digambarkan oleh aliran 4.
3. Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di negara-negara lain.
Pengeluaran ini ditunjukan oleh aliran 5. Gabungan diantara aliran 4 dan
aliran 5 meliputi keseluruhan pembelanjaan rumah tangga yaitu nilai ‘’C’’.
4. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau
badan keuangan seperti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi
penabungan lainnya. Penyimpanan artau penabungan ini ditunjukan oleh
aliran 6.
Gambar 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan
2.4 Komponen Pengeluaran Agregat
Dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran
berikut :
1. Pengeluran konsumsi rumah tangga ke atas berang-barang yang dihailkan dalam
negeri (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan
menghasilkan barangdan jasa.
9
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan
di dalam negeri(X)
5. Barang impor yaitu barang yang di beli dalam negeri.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor
Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang
tersebut diperlukan oleh negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang
tersebut atau produksinya tidak apat memenuhi keperluan dalam negeri. Faktor yang
lebih penting adalah kemampuan negara tersebut untuk mengeluarkan barang-
barang yang dapat bersaing dalam pasar luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga
barang yang diekspor haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang
diperjualbelikan dalam pasar luar negeri.
Ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi yaitu pengeluaran yang besarnya
tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Sedangkan, kenaikan pendapatan
nasional karena kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan,
pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan barang buatan dalam
negeri. Ciri ekspor adalah sama denganinvestasi perusahaan dan pengeluaran
pemerintah, yaitu jumlahnya tidak ditentukan pendapatan nasional.
Fungsi ekspor adalah pengeluaran otonomi, yaitu tingkatnya tidak dipengaruhi oleh
pendapatan nasional. Keadaan ini menggambarkan bahwa eksor adalah pengeluaran
otonomi.
Faktor yang dapat memindahkan fungsi X0 menjadi X1, seperti perubahan cita rasa
menyebabkan negara lain lebih banayak mengimpor dari negara tersebut,
perkembangan teknologi menaikkan mutu barang dan menambah permintaannya.
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor
Rumah tangga yang membeli barang barang dari luar negeri. Barang buatan luar
negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahaan dan pemerintah.
Perusahaan mengimpor barang mentah dan barang modal dari luar negeri. Yaitu
pemerintah menggunakan barang konsumsi dan barang modal yang diimpor. Analisis
makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh rumah tangga.
10
Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan pendapatan nasional. Fungsi impor
adalah kurva yang menggambarkan hubungan di antara nilai impor yang dilakukan
dengan tingkat pendapatan nasipnal yang dicapai. Fungsi impor (M) menanjak
kesebelah kanan.
Fungsi impor yaitu M = m Y dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor
akibat dari perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Impor tidak
dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misal pengusaha membeli barang modal dari
luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional). Fungsi impor haruslah
digambarkan oleh fungsi M = M o + m Y, dimana M o merupakan nilai impor yang
tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Fungsi impor akn dinyatakan dengan
menggunakan persamaan : M = M o + mY.
Perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Kecondonagn
mengimpor, yaitu nilai m, menagalami perubahan. Pergeseran M1 ke M2
menggambarkan kecondongan mengimpor berkurang. Perubahan cita rasa masyarakat
yang lebih menyukai barang – barang produksi dosmetik merupakan salah satu faktor
penting yang dapat menyebabkan perubahan tersebut. (ii) ditunjukkan perubahan
fungsi impor yang sejajar.
2.7 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana (i)
penawaran agrerat sama dengan pengeluaran agrerat, dan (ii) suntikan sama dengan
bocoran.
Bila perekonomian 2 sektor syarat keseimbangannya adalah S=1 dan untuk tiga
sektor syarat keseimbangannya adalah S+Tx=1+G, maka syarat keseimbangan untuk 4
sektor dapat dirinci sebagai berikut :
Y = C+1+G+ (X-M)
YD = C+S = Y-Tx
C+S+Tx = C +I+G+X-M
S+Tx+M = I +G+X --------- (a)
11
Bukti :
 Hasil perhitungan pada contoh 1 diatas : 35+30+45=110=20+40+50
 Hasil perhitungan pada contoh 2 diatas : 23,92 + 26,79+ 59,23 = 110=20+40+50
Sisi sebelah kiri adalah sisi pengeluaran dan sisi sebelah kanan adalah sisi pemasukan.
Perhatikan lagi bahwa :
(S-1)+(Tx-G) = (X-M)....... (b)
(1) (2) (3)
Dari persamaan (b) dapat dilihat bahwa terdapat tiga kebijakan yang dapat
dilakukan oleh pemerintah guna menstabilkan kondisi perekonomiannya apabila suatu
saat terjadi ketidak seimbangan dalam perekonomian. Yang pertama adalah yang
berhubungan dengan kebijakan moneter (S-I), yang kedua adalah kebijakan fiskal (Tx-
G),dan ketiga adalah kebijakan perdagangan luar negeri (X-M). Bila dalam
perekonomian terjadi inflasi, dimana I>S, untuk menyeimbangkannya, bila S tidak
bisa diperbesar, maka pemerintah dapat menurunkan belanjanya, menaikkan pajak
atau impor. Akan tetapi, mengingat kebijakan pajak tidak begitu populer dimata
masyarakat dan menurunnya pengeluaran pemerintah adalah juga beresiko politik
yang kurang baik (karena kebijakan menurunkan pengeluaran pemerintah salah
satunya adalah menurunnya gaji PNS, mengurangi subsidi atau mengurangi belanja
luar negeri dengan menutup kedutaan diluar negeri misalnya), maka biasanya yang
dilakukan adalah menaikkan impor.
2.8 Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka
Barang dan jasa yang diperjual belikan didalam negeri terdiri dari dua golongan
barang : (i) yang diproduksi didalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y), dan
(ii) yang diimpor dari luar negeri. Pendapatan nasional (Y) dan impor (M).
AS = Y + M
Pengeluaran agrerat (AE) meliputi lima kompenen berikut : pengeluaran rumah
tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn),investasi swasta (I), pengeluaran
pemerintah (G), ekspor (X), dan pegeluaran keatas impor (M). Dalam persamaan :
AE = Cdn + I + G + X + M
12
Pengeluaran keatas barang dalam negeri dan pengeluaran keatas impor.
C = Cdn + M
Berdasarkan persamaan diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi :
AE = C + I + G + X
Dalam perekonomian terbuka keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai
apabila :
Y + M = C + I + G + X
Atau
Y = C + I + G +( X – M )
2.9 Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka
I + G + X = S + T + M
Aliran 1 pada dasarnya menggambarkan pendapatan nasional (Y) yang telah
dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan (Aliran 2). Pendapatan nasional yang
mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu
(Aliran 3). Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebe (Yd).
Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu
Atau
Yd = Y – T
Disposebel tersebut digunakan untuk tujuan – tujuan berikut :
i. Untuk membeli barang buatan dalam negeri dan barng impor. Dalam persamaan :
C = Cdn + M
ii. Untuk ditabung, yaitu sebanyak S.
Yd = C + S. Oleh karena Yd = Y – T
13
2.10 Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Y – T = C + S
Atau
Y = C + S + T
C adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang luar negeri dan barang
impor.
Keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut :
C + I +G + (X – M) = C + S + T
Atau
I + G + X = S + T + M
Perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran
agrerat akan bertambah sebanyak ekspor neto, yaitu sebanyak ( X – M ). Nilai ekspor
neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agrerat untuk perekonomian
tertutup ( AE = C + I + G) dan akan diperoleh fungssi pengeluaran agrerat untuk
ekonomi empat sektor, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ).
Akibat dari perusahaan ini keseimbangan pendapatan nasional pindah dari Eo
menjadi E1, dan menyebabkan pendapatan nasional meningkat dari Y3 ( Pendapatan
nasional dalam perekonomian tertutup ) menjadi Y4 ( Pendapatan nasional dalam
perekonomian terbuka ). Fungsi AE = C + I + G + ( X - M ) tidak sejajar degan AE =
C + I + G dan dengan fungsi konsumsi ( C). Impor ( M ) nilainya G sebanding
(proportional) dengan pendapatan nasional, aka fungsi AE = C + I + G + ( X – M )
lebih landai.
Perubahan ekonomi tertutup menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan :
i. Suntikan bertambah sebanyak X, dari I + G manjadi I + G + X. Perubahannya
sejajar karena ekspor adalah pengeluaran ekonomi.
14
ii. Bocoran bertanmbah sebanyak M, dari S + T menjadi S + T + M. Fungsi S + T +
M bermula dari garis asal S + T dn semakin menjauhi S + T karena M adlah
pengeluarn terpengaruh ( sebanding dengan prndapatan nasional ).
Pengeluaran rumah tangga terhadap produksi dalam negeri, tabungan rumah
tangga, pajak perusahaan dan individu yang dibayar dan pengeluaran keatas barang
impor. Dengan persamaan :
Y = C dn = S + T + M
Oleh karena persamaan diatas maka apabila Y = Cdn dengan sendirinya S + T + M = 0
2.11 Perubahan – perubahan Keseimbangan
Perubahan pengeluran rumah tangga, perubahan komponen – komponen suntikan (
I, G dan X ) dan perubahan komponen –komponen bocoran ( S, T, atau M ) akan
menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam
pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan
menaikkan pendapatan nasional. Pada akhirnya menyebabkan pertambahan
pendapatan nasional adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang
berlaku. Dalam ekonomi empat sektor nilai multipilier adalah lebih kecil dari ekonomi
tiga sektor.
Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional.
Proses multipilier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dati
kenaikan bocoran.
2.12 Keseimbangan Perekonomian Terbuka : Contoh Angka
Beberapa Pemisalan Dan Pertanyaan
Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi konsumsi : pengeluaran rumah
tangga, pajak pemerintah, pengeluaran pemerintah ,investasi swasta, , ekspordan
impor adlah seperti dibawah ini :
i. Fungsi penggunaan adalah C = 500 + 0,8 Yd.
ii. Pajak adalah 25 persen dari pendapatan nasional ( T = 0,25 Y )
15
iii. Investasi swasta bernilai: I = 500 , sedangkan pengeluarn pemerintah bernilai : G
= 1000
iv. Ekspor negara tersebut bernilai X = 800 manakala impor adalah 10 persen dari
pendapatan nasional ( M = 0,1 Y ).
Grafik Keseimbangan Yang Sesuai Dengan Perhitungan
i. Sebagai fungsi Y, fungsi konsumsi adalah: C = 500 + 0,6Y.
ii. Investasi perusahaan, pengeluarn pemerintah dan ekspo r masing – masing
adalah 500, 1000 dan 800. Maka pada sumbu tegak (pada Y = 0 ) nilai C + I + G
+ X adalah = 500 + 500 + 1000 + 800 = 2800.
iii. Keseimbangan pendapatan nasional adalah pada Y = 5600.
Angka Pengganda
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pendapatan nasional ekulibrium untuk
perekonomian terbuka (4 sektor) untuk impor dan pajak induced adalah sebagai
berikut.
Y = Co+Go+Io+Xo+cto-Mo/(1-c+ch+m)
Dengan demikian, persamaan-persamaan matematis yang terjadi adalah sebagai
berikut.
1. Angka pengganda Konsumsi = (Ingat, Y =Co+Go+Io+Xo-cto+cTr-Mo)
Y+∆Y=Co+∆Co+Go+Io+Xo+cto+cTr-Mo/ (1-c+ch+m)
 ∆Y=Co+∆Co+Go+Io+Xo-cto+cTr-Mo/ (1-c+ch+m) = Y
 ∆Y / ∆Co = 1/(1-c+ch+m)
2. Angka pengganda Investasi = ∆Y/DI = 1/(1-c+ch+m)
Dimana yang berubah adalah Io menjadi : Io + ∆I
3. Angka pengganda Ekspor = ∆Y/∆X = 1/ (1-c+ch+m)
Yang berubah adalah X menjadi : X + ∆X
4. Angka pengganda Impor = ∆Y / ∆Mo = -1 / (1-c+ch+m)
Yang berubah adalah Mo menjadi : - (Mo+∆Mo) = -Mo-∆Mo
5. Angka pengganda Pajak = ∆Y /∆to = -c /(1-c+ch+m)
Yang berubah adalah to menjadi : -c(to+Dto) = -cto-Dcto
6. Angka pengganda G = ∆Y/ ∆Go = 1 / (1-c+ch+m)
Yang berubah adalah G menjadi : Go+∆G
16
7. Angka pengganda anggaran berimbang
keG+ keTx =1/(1-c+ch+m) + -c/ (1-c+ch+m)=1 –c / (1-c+ch+m)
Perhitungan pendapatan nasional dengan memasukkan TR sebagai variabel
Tr atau subsidi atau transfer of payment adalah kewajiban yang diberikan oleh
pemerintah kepada masyarakat karena masyarakat telah memberikan baktinya atau
jasanya kepada negara, misalnya berupa pensiun, subsidi pupuk, pendidikan dan
sebagainya. Oleh karena kebijakan pemberian Tr adalah termasuk dalam kebijakan
fiskal, maka dalam teorinya, variabel ini hanya ada dalam pembahasan ekonomi 3
sektor dan 4 sektor.
Untuk Perekonomian 4 sektor
Untuk perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka diketahui pendapatan
nasional keseimbangan adalah :
Y = C + I +G+ (X-M)
Dengan demikian bila perhitungan pendapatam nasional keseimbangannya lebih
merinci tentang pajak dan investasi, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut.
1. Untuk pajak yang Proporsional dan Investasi Otonom
C= Co +cYd
I = Io
G=Go
X=Xo
Tx= -t + tY
M = Mo + mY
Yd = Y + Tr –Tx, maka pendapatan nasional keseimbangannya adalah:
C = Co + c (Y+Tr-(-to+tY)
C=Co+cY+cTr+cto–ctY
Y = Co + cY + cTr + cto – ctY + Io + Go + ( Xo-(Mo+mY)
Y = Co + cY + cTr + cto – ctY + Io + Go+ Xo –Mo – mY
Y-cY + ctY + mY = Co + cTr + cto + Io + Go + Xo – Mo
Bila : Co + cTr + cto + Io + Go + Xo – Mo = AN, maka :
(1 – c + ct + m ) Y = AN
17
Selanjutnya, pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.
=
AN
( 1 − + + )
(Keseimbangan PN untuk pajak fungsional, investasi otonom dengan memasukkan Tr)
2. Pajak Proporsional dan Investasi Induced
Telah kita ketahui bahwa pendapatan keseimbangan untuk investasi otonom dan
pajak proporsional perekonomian 4 sektor adalah sebagai berikut.
Y = Co + cY + cTr + cto –ctY + Io + Go + Xo – Mo –mY
Bila investasi adalah Induced atau I = Io + iY, pendapatan nasional keseimbangannya
adalah :
Y = Co+cY+cTr+cto-ctY+Io+iY+Go+Xo+Mo+mY
Y-cY+ctY-iY+mY = AN
Bila (1-c+ct-I+m) Y = AN
Maka pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut.
=
AN
( 1 − + − + )
(Keseimbangan PN untuk pajak proporsional, investasi induced dengan memasukkan
Tr)
Perhatikan bahwa t dan m adalah penyebab mengapa pendapatan nasional
keseimbangan bertambah kecil, karena kedua variabel inilah yang dalam ekonomi
makro dinamakan penyebab kebocoran (lekeagas), yaitu t mengurangi pendapatan
aktual sehingga menurunkan daya konsumsi, dan m menyedot pendapatan dari ekspor
untuk konsumsi.
Adapun syarat keseimbangan untuk perekonomian 4 sektor dengan memasukkan
variabel Tr adalah sebagai berikut.
S + Tx + M = I + G + X + Tr
2.13 Multipilier Dalam Perekonomian Terbuka
Multipilier dalam ekonomi tiga sektor adalah lebih besar dari Multipilier dalam
ekonomi empat sektor, seterusnya akan diterangkan pada bagaimana menentukan
persamaan multipilier untuk perekonomian terbuka.
18
2.14 Membandingkan Multipilier Perekonomian Tertutup dan Terbuka
Perhitunagn tersebut menunjukkan bahwa multipilier untuk perekonomian terbuka
adalah lebih kecil dari multipilier untuk perekonomian tertutup. Keadaan yang
demikian adalah keadaan yang selalu berlaku dan sebabnya adalah karena impor
diasumsiakan adalah proporsional dengan pendapatan nasional ( M = mY). Ciri ini
menyebabkan tingkat bocoran semakin besar dan mengurangi saiz MPCy dan
multipilier.
2.15 Persamaan Multipilier Perekonomian Terbuka
Permisalan:
a. C = a + bYd
b. I = I0
c. G = G0
d. T = tY
e. X = X0
f. M = My
Berdasarkan asumsi-asumsi diatas pendapatan nasional pada keseimbangan adalah :
Y = C + I + G + (X – M)
Y = a + bYd + I0 + G 0
Y = a + b(Y- tY) + I0 + G 0 – My
Y- b(1-t)Y + mY = a + I0 + G 0 + X0
Y 1-b(1-t) + m = a + I0 + G 0 + X0
Y = ( )
(a + I0 + G 0 + X0)
Seterusnya misalkan ekspor meningkat sebanyak ϪX. Maka pendapatan nasional yang
baru adalah :
Y1 = ( )
(a + I0 + G 0 + X0 + ϪX0
Dari perhitungan tersebut dapat ditentukan efek pertambahan ekspor kepada
pendapatan nasional, yaitu :
Y1-Y = ( )
(ϪX)
19
ϪY = Y1-Y = ( )
(ϪX)
Multiper adalah nisbah pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan
pengeluaran agregat. Dengan demikian multiper dalam perekonomian terbuka bagi
sistem pajak proporsional adalah :
Mtp =
Ϫ
Ϫ
= ( )
(ϪX)
Apabila sistem pajak adalah pajak tetap dalam persamaan multiper diatas nilai t = 0,
maka multiper dalam ekonomi terbuka yang bersistem pajak tetap adalah :
Mtp =
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional keseimbangan
empat sektor itu adalah suatu model ekonomi yang membedakan pelaku kegiatan
ekonomi kepada empat golongan, yaitu : perusahaan, rumah tangga, pemerintah dan
sektor luar negeri.
Dalam analisis keseibangan perekonomian empat sektor yaitu ekspor dan impor ke
atas keseimbangan pendapatan nasional.
3.2 Saran
Kami sadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami sebagai
penyaji memohon saran dan kritik pembangun, sebagai alat pacu perbaikan bagi kami.
Demikian penyajian kami atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
21
Daftar Referensi
Iskandar Putong, S.E., MMSI . 2003. Ekonomi Mikro & Makro (Edisi 2).Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Putong, Iskandar . 2003. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro .Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Sukirno, sadono.2004.Makroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:Rajawali Pers
Rosyidi, suherman.2005.Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
22
Lampiran
 Draft Presentasi
23

More Related Content

What's hot

Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorDwi Andriyanto
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBIndra Yu
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaCikoyen
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasionalJuni Effendi
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaMitha Viani
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
 

What's hot (20)

Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Metode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDBMetode Perhitungan PDB
Metode Perhitungan PDB
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Perekonomian terbuka
Perekonomian terbukaPerekonomian terbuka
Perekonomian terbuka
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurnaPasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
 
6. angka indeks
6. angka indeks6. angka indeks
6. angka indeks
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Analisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhanaAnalisis korelasi-sederhana
Analisis korelasi-sederhana
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 

Similar to PENDAPATAN EMPAT SEKTOR

Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroWandi Supandi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional anditriapriadi
 
Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Lia Manday
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmingusfrendi
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiNia Kurnia
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Dimas Kamil Prayogio
 
Makalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdf
Makalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdfMakalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdf
Makalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdfsahrulzamzami
 
Tugas makalah tik
Tugas makalah tikTugas makalah tik
Tugas makalah tiknuuu23
 
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakantugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakanilhamiii
 

Similar to PENDAPATAN EMPAT SEKTOR (20)

Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Pengelolaan SPT PPN
Pengelolaan SPT PPNPengelolaan SPT PPN
Pengelolaan SPT PPN
 
Pie
PiePie
Pie
 
Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2
 
Laporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharminLaporan magang gusfrendi suharmin
Laporan magang gusfrendi suharmin
 
Peran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomiPeran pelaku kegiatan ekonomi
Peran pelaku kegiatan ekonomi
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Makalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdf
Makalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdfMakalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdf
Makalah_Keseimbangan_Perekonomian_4_Sekt.pdf
 
Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2Modul 2 KB 2
Modul 2 KB 2
 
makalah pajak
makalah pajakmakalah pajak
makalah pajak
 
Modul 2 KB I
Modul 2 KB IModul 2 KB I
Modul 2 KB I
 
Tugas makalah tik
Tugas makalah tikTugas makalah tik
Tugas makalah tik
 
222
222222
222
 
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakantugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
tugas pratikum komputer dan administrasi perpajakan
 
Paper pajak
Paper pajakPaper pajak
Paper pajak
 

More from Achmad Agung Ferrianto (9)

Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
Modul3_Fiberglass
Modul3_FiberglassModul3_Fiberglass
Modul3_Fiberglass
 
Modul2_Korosi
Modul2_KorosiModul2_Korosi
Modul2_Korosi
 
Modul1_NDT
Modul1_NDTModul1_NDT
Modul1_NDT
 
Makalah Sistem politik Islam
Makalah Sistem politik IslamMakalah Sistem politik Islam
Makalah Sistem politik Islam
 
Proposal usaha online shop
Proposal usaha online shopProposal usaha online shop
Proposal usaha online shop
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
 
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
Kalkulasi Biaya Pesanan (Job Order Costing)
 
Makalah Pengantar Teknik Industri
Makalah Pengantar Teknik IndustriMakalah Pengantar Teknik Industri
Makalah Pengantar Teknik Industri
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

PENDAPATAN EMPAT SEKTOR

  • 1. PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN EMPAT SEKTOR (TERBUKA) DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4A 1. Soni Puji Santoso (130421100073) 2. Achmad Agung Ferrianto (130421100077) 3. Arifin (130421100078) 4. Diah Rukmana (130421100095) Dosen: Retno Indriartiningtias, ST., S.E., MT. TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Tahun Akademik 2012-2013
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur atas karunia Allah yang selalu tercurahkan untuk umatnya. Kami bersyukur telah diberi kesehatan dan kemampuan olehNya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor” tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini tidak luput dari kekurangan kesalahan penulisan, materi yang tidak lengkap, tata bahasa,dan seterusnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan koreksi dari pembaca untuk makalah ini agar lebih baik lagi. Selain itu, kami mengharapkan dukungannya untuk penyempurnaan makalah ini agar menjadi referensi yang lebih baik bagi pembaca. Demikian yang dapat kami sampaikan walaupun dengan keadaan yang sederhana. Kami berharap dapat menambah wawasan bagi pembaca dan semoga makalah ini dapat bermanfaat. Amin. Bangkalan, 04 November 2013 Penyusun
  • 3. ii DAFTAR ISI Kata Pengantar................................................................................................................ i Daftar Isi ........................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang .............................................................................................1 1.2 Rumusan masalah ....................................................................................... 2 1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2 1.4 Manfaat........................................................................................................ 2 1.5 Metode Penulisan......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka ....................................................... 3 2.2 Hubunngan Dagang Dengan Luar Negeri ................................................... 4 2.3 Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka .............................................. 7 2.4 Komponen Pengeluaran Agregat.................................................................. 8 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor .................................................. 9 2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor.................................................... 9 2.7 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka............................................. 10 2.8 Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka .......... 11 2.9 Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka.................................. 12 2.10 Keseimbangan Perekonomian Terbuka ...................................................... 13 2.11 Perubahan-perubahan Keseimbangan......................................................... 14 2.12 Keseimbangan Perekonomian Terbuka : Contoh Angka............................ 14 2.13 Multiplier Dalam Perekonomian Terbuka.................................................. 17
  • 4. iii 2.14 Membandingkan Multiplier Perekonomian Tertutup dan Terbuka ............ 18 2.15 Persamaan Multiplier Perekonomian Terbuka ........................................... 18 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan................................................................................................... 20 3.2 Saran ............................................................................................................. 20 Daftar Referensi.............................................................................................................. 21 Lampiran......................................................................................................................... 22
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam keseimbangan perekonomian dua sektor dan tiga sektor yang dapat menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Akan tetapi analisis mengenai penentuan kegiatan ekonomi negara tersebut belum sesuai dengan realiti sebenarnya oleh karena kegiatan ekonomi yang digambarkan belum sepenuhnya sesuai dengan keadaan dalam perekonomian. Dua kegiatan pengelaran yang penting dalam setiap ekonomi, yaitu ekspor dan impor, belum diperhitungkan dalam analisis tersebut. Oleh karena itu analisis mengenai keseimbangan pendapatan nasional perlu disempurnakan dengan memperhatikan pula efek kegiatan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor dan impor terhadap pengeluaran agregat, pendapatan nasional dan tingkat kegiatan suatu perekonomian. Apabila kegiatan ekspor dan impor diperhitungkan dalam penentuan keseimbangan pendapatan nasional, maka analisis mengenai kegiatan eknomi dalam suatu negara telah sepenuhnya menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam realitas. Maka dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya, perekonomian dapat dibedakan kepada empat sektor, yaitu ditambah dengan sektor luar negeri, di mana kegiatan ekspor dan impor dijalankan. Analisis penentuan pendapatan nasional dalam perekonomian seperti itu dinamakan sebagai: keseimbangan pendapatan nasional empat sektor, yaitu perekonomian yang menjalankan kegiatan ekspor impor. Oleh karena analisis ini telah menggambarkan penentuan kegiatan yang sebenarnya berlaku dalam suatu perekonomian, maka analisis mengenai penentuan keseimbangan yang disebut juga keseimbangan makroekonomi. Hal ini yang membuat kami mengangkat topik tentang “Pendapatan Nasioanal Keseimbangan Empat Sektor”.
  • 6. 2 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan yang tertulis dalam latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya sebagai berikut : 1. Apakah perekonimian terbuka atau empat sektor itu? 2. Bagaimana sirkulasi pendapatan perekonomian empat sektor? 1.3 TUJUAN  TUJUAN UMUM Dapat mengetahui apa pengertian keseimbangan pendapatan nasioanal, sirkulasi, syarat-syarat dan faktor-faktornya.  TUJUAN KHUSUS Dapat menganalisis dan membandingkan perekonomian empat sektor dengan perekonomian dua sektor ataupun tiga sektor. 1.4 MANFAAT 1. Pemahaman yang mendetail tentang keseimbangan pendapatan nasional empat sektor. 2. Dapat membandingkan antara keseimbangan pendapatan nasional empat sektor dan perekonomian sebelumnya dengan menggunakan permisalan contoh angka. 1.5 METODE PENULISAN Makalah ini berisi kata, kalimat dan paragraf yang dikutip dari buku karangan yang di terbitkan oleh entitas tertentu dan juga berisi dari sumber beberapa jurnal yang kita kutip dari internet. Dengan demikian, kami harap dan yakin materi ini sesuai dengan materi yang diberikan meskipun belum selengkap yang di inginkan.
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka Dalam perekonomian terbuka, perdagangan luar negeri ikut dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional. Indikator adanya perdagangan luar negeri adalah adanya ekspor dan impor. Masuknya pemerintah menyebabkan kini di dalam perekonomian terdapat tiga pihak yang aktif menjadi pelakunya, yakni konsumen, bisnis, dan pemerintah. Bersama dengan peranan luar negeri di bagian B nanti Di dalam teori ekonomi, bentuk campur tangan pemerintah di lapangan perekonomian dirumuskan sebagai tindakan pemerintah dalam bidang pengeluaran pemerintah (G), dan pemungutan pajak (T). Pengeluaran pemerintah G adalah peubah atau variable yang lebih banyak ditentukan oleh pertimbangan social dan politik dari pada pertimbangan ekonomi. Oleh karena itu, besarnya tidak tergantung kepada Grows Nasional Product (GNP). Sehubungan dengan hal itu, peubah G ini untuk selanjutnya akan dianggap sebagai peubah eksogen yakni peubah yang besarnya ditentukan berdasarkan hal-hal yang ada diluar system persamaan yang hendak kita kaji, atau (G = G0) dimana subskrip nol (0) itu menunjukkan sifat G yang otonom atau eksogen. Lain halnya dengan pajak T. Di dalam teori ekonomi dikenal adanya dua bentuk pajak, yaitu pajak tidak langsung dan pajak langsung . Pajak tidak langsung ini juga bersifat eksogen karena besarnya tidak dinyatakan sebagai bagian tertentu dari GNP. Sementara itu pajak langsung bersifat endogen karena besarnya dinyatakan sebagai bagian tertentu dari GNP. Pajak tidak langsung adalah pajak yang dibayar secara tidak langsung oleh wajib bayarnya. Contohnya , pajak tontonan. Sedangkan pajak langsung adalah pajak yang dibayar langsung oleh wajib pajaknya. Contoh pajak jenis ini adalah pajak penghasilan. Dalam pembicaraan kita berikut mula-mula akan di bicarakan pajak tidak langsung saja, lalu akan dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai pajak tidak langsung dan pajak
  • 8. 4 langsung bersama-sama. Jadi, pada kesempatan pertama ini nanti akan dianggap bahwa pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak tidak langsung saja, atau (T = T0) dimana T0 adalah pajak tidak langsung. 2.2 Hubungan Dagang Dengan Luar Negeri Persoalan terakhir yang masih harus kita selesaikan adalah mengenai hubungan dagang dengan luar negeri. Dalam teori keseimbangan perekonomian, persoalan ini mencakup dua kegiatan, yaitu ekspor (X) dan impor (M) barang maupun jasa. Ekspor suatu Negara ke Negara lain, banyak sekali dipengaruhi oleh hal-hal seperti permintaan dunia, hubungan politik antar Negara, dan sebagainya. Semua hal itu hampir tidak ada hubungannya dengan pembicaraan kita mengenai GNP keseimbangan. Dari kenyataan-kenyataan tersebut diatas, dapatlah kemudian ditarik sebuah kesimpulan sederhana, yakni bahwa angka pengganda pada perekonomian terbuka (empat sektor) lebih kecil dibanding dengan pada perekonomian tertutup (dua maupun tiga sektor). Dengan memperhatikan besarnya masing-masing koefisien pengganda itu, dapatlah dihitung besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh perubahan masing-masing peubah terhadap GNP. Oleh karena itu, sebagaimana yang telah dilalukan di dalam bagian pertama bab ini (paragraf A : Campur Tangan Pemerintah), dalam perekonomian empat sektor ini pun dapat pula dibicarakan keseimbangan moneter. Di dalam perekonomian tiga sektor, keseimbangan moneter tercapai apabila: S + T = I + G Yang menunjukkan bahwa dalam kondisi keseimbangan moneter, yakni selisih antara investasi dan tabungan akan saling mengimbangi antara penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kini setelah kita mempelajari keseimbangan empat sektor, dengan masuknya ekspor dan impor, keseimbangan moneter itu dapat pula kita bicarakan lebih lanjut. Dalam hubungan ini, harap dicatat bahwa impor M, adalah peubah kebocoran, sedangkan ekspor X, adalah peubah injeksi. Mengingat hal ini, persamaan diatas dapat dilanjutkan menjadi sebagai berikut. S + T + M = I + G + X
  • 9. 5 Untuk perekonomian terbuka dimana pemerintah terlibat didalamnya, terkadang disebur sebagai perekonomian terbuka dengan kebijakan fiskal dengan persamaan sebagai berikut. Y= C+I+G+(X-M), khusus untuk (X-M) kadang disebut sebagai ekspor t netto = NX 2.2.1 Keseimbangan untuk faktor-faktor pengeluaran bersifat otonom Bila diketahui bahwa : C=Co+cYD I = Io ( Investasi otonom) G = Go X = Xo M = Mo Tx = To Maka keseimbangan perekonomian 4 sektor tanpa Tr adalah sebagai berikut. Y ( Keseimbangan PN 4 sektor untuk semuan faktor otonom, tanpa Tr) Contoh 1: Bila diketahui bahwa : C = 20 + 0,8YD I = 20 G = 40 X = 50 M = 45 Tx = 30 Maka besarnya pendapatan nasional keseimbangan 4 sektor adalah : = 20 − (0,8 ∗ 30) + 20 + 40 + 50 − 45 0,2 = 85 − 24 0,2 = 61 0,2 = 305 YD = Y-Tx = 305-30 = 275 C = 20 + 0,8(275) = 20+220 = 240 S = YD-C = 275-240=35
  • 10. 6 2.2.2 Keseimbangan 4 sektor untuk faktor M (impor) dan Tx (pajak) bersifat induced Bila diketahui bahwa : C = Co + cYd I = Io ( Investasi otonom ) G = Go X = Xo M = Mo + mY , dimana m = MPM Tx = to + hY Nx = ( X - ( Mo + mY) =Xo –Mo – mY YD = ( Y – Tx ) = Y - to – hY Sehingga pendapatan nasional ekuilibrium (tanpa Tr) untuk perekonomian 4 sektor adalah sebagai berikut. Y = Co + c ( Y – to – hY) + Io + Go + Xo –Mo – mY Y = Co + cY – cto – chY + Io + Go + Xo –Mo – mY Y – cY + chY + mY = Co –cto + Io + Go + Xo – Mo (1-c+ch+m) = Co – cto + Io + Go + Xo – Mo Y = Co – cto + Io + Go + Xo – Mo / (1-c+ch+m) Dengan demikian, pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut. = Co − cto + Io + Go + Xo − Mo (1 − c + ch + m) (Keseimbangan PN 4 sektor untuk investasi otonom, pajak fungsional, tanpa Tr) Contoh 2 : Bila diketahui bahwa : C = 20 + 0.8YD I = 20 G = 40 X = 50 M = 35 + 0,1Y , dimana m = MPM Tx = -10 + 0,15Y
  • 11. 7 Maka besarnya pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut. = 20 − (0,8 ∗ −10) + 20 + 40 + 50 + 35 (0,2 + 0,8 ∗ 0,15 + 0,1) = 103 0,42 = 245,23 Tx = -10 + 0,15 (245.23) = 26.79 YD = 245,23 – 26,79 = 218,44 C = 20 + 0,8 (218,44) = 20 + 174,52 = 194,52 S = 218,44 – 194,52 = 23,92 M = 35 + 0,1(245,23) = 35 + 24,523 = 59,523 2.3 Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia. Dalam perekonomian terbuka dibedakan empat golongan yaitu : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. 2.3.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan kesektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan yaitu seperti yang ditunjukan oleh aliran 1. Aliran pendapatan ini telah dikurangi oleh pajak keuntungan perusahaan (aliran 2), tetapi belum dikurangi oleh pajak pendapatan perseorangan atau individu. Rumah tangga, yang menawarkan faktor-faktor produksi kepada perusahaan untuk memperoleh berbagai pendapatan diatas, akan menggunakan dan membelanjakan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang berikut : 1. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah dan pengeluaran ini ditunjukan oleh aliran 3. Seperti telah diterangkan pendapatan yang diterima setelah pajak dinamakan pendapatan disposebel.
  • 12. 8 2. Pendaapatan disposebel yang diterima rumah tangga terutama akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan di dalam negeri. Pengeluaran ini akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi keatas barang-barang dalam negeri atau secara ringkas: Cdn. Pengeluaran ini digambarkan oleh aliran 4. 3. Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di negara-negara lain. Pengeluaran ini ditunjukan oleh aliran 5. Gabungan diantara aliran 4 dan aliran 5 meliputi keseluruhan pembelanjaan rumah tangga yaitu nilai ‘’C’’. 4. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau badan keuangan seperti bank perdagangan, bank tabungan, dan institusi penabungan lainnya. Penyimpanan artau penabungan ini ditunjukan oleh aliran 6. Gambar 1 Sirkulasi Aliran Pendapatan 2.4 Komponen Pengeluaran Agregat Dalam ekonomi terbuka pengeluaran agregat meliputi lima jenis pengeluaran berikut : 1. Pengeluran konsumsi rumah tangga ke atas berang-barang yang dihailkan dalam negeri (Cdn) 2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sektor perusahaan menghasilkan barangdan jasa.
  • 13. 9 3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh di dalam negeri (G) 4. Ekspor, yaitu pembelian negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri(X) 5. Barang impor yaitu barang yang di beli dalam negeri. 2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang tersebut diperlukan oleh negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak apat memenuhi keperluan dalam negeri. Faktor yang lebih penting adalah kemampuan negara tersebut untuk mengeluarkan barang- barang yang dapat bersaing dalam pasar luar negeri. Maksudnya, mutu dan harga barang yang diekspor haruslah paling sedikit sama baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasar luar negeri. Ekspor dipandang sebagai pengeluaran otonomi yaitu pengeluaran yang besarnya tidak tergantung kepada pendapatan nasional. Sedangkan, kenaikan pendapatan nasional karena kenaikan pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan penggantian barang impor dengan barang buatan dalam negeri. Ciri ekspor adalah sama denganinvestasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah, yaitu jumlahnya tidak ditentukan pendapatan nasional. Fungsi ekspor adalah pengeluaran otonomi, yaitu tingkatnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Keadaan ini menggambarkan bahwa eksor adalah pengeluaran otonomi. Faktor yang dapat memindahkan fungsi X0 menjadi X1, seperti perubahan cita rasa menyebabkan negara lain lebih banayak mengimpor dari negara tersebut, perkembangan teknologi menaikkan mutu barang dan menambah permintaannya. 2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impor Rumah tangga yang membeli barang barang dari luar negeri. Barang buatan luar negeri juga diimpor oleh sektor lain, yaitu oleh perusahaan dan pemerintah. Perusahaan mengimpor barang mentah dan barang modal dari luar negeri. Yaitu pemerintah menggunakan barang konsumsi dan barang modal yang diimpor. Analisis makroekonomi diasumsikan bahwa impor terutama dilakukan oleh rumah tangga.
  • 14. 10 Maka fungsi impor sangat berhubungan dengan pendapatan nasional. Fungsi impor adalah kurva yang menggambarkan hubungan di antara nilai impor yang dilakukan dengan tingkat pendapatan nasipnal yang dicapai. Fungsi impor (M) menanjak kesebelah kanan. Fungsi impor yaitu M = m Y dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor akibat dari perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. Impor tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional (misal pengusaha membeli barang modal dari luar negeri tidak tergantung kepada pendapatan nasional). Fungsi impor haruslah digambarkan oleh fungsi M = M o + m Y, dimana M o merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Fungsi impor akn dinyatakan dengan menggunakan persamaan : M = M o + mY. Perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Kecondonagn mengimpor, yaitu nilai m, menagalami perubahan. Pergeseran M1 ke M2 menggambarkan kecondongan mengimpor berkurang. Perubahan cita rasa masyarakat yang lebih menyukai barang – barang produksi dosmetik merupakan salah satu faktor penting yang dapat menyebabkan perubahan tersebut. (ii) ditunjukkan perubahan fungsi impor yang sejajar. 2.7 Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana (i) penawaran agrerat sama dengan pengeluaran agrerat, dan (ii) suntikan sama dengan bocoran. Bila perekonomian 2 sektor syarat keseimbangannya adalah S=1 dan untuk tiga sektor syarat keseimbangannya adalah S+Tx=1+G, maka syarat keseimbangan untuk 4 sektor dapat dirinci sebagai berikut : Y = C+1+G+ (X-M) YD = C+S = Y-Tx C+S+Tx = C +I+G+X-M S+Tx+M = I +G+X --------- (a)
  • 15. 11 Bukti :  Hasil perhitungan pada contoh 1 diatas : 35+30+45=110=20+40+50  Hasil perhitungan pada contoh 2 diatas : 23,92 + 26,79+ 59,23 = 110=20+40+50 Sisi sebelah kiri adalah sisi pengeluaran dan sisi sebelah kanan adalah sisi pemasukan. Perhatikan lagi bahwa : (S-1)+(Tx-G) = (X-M)....... (b) (1) (2) (3) Dari persamaan (b) dapat dilihat bahwa terdapat tiga kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah guna menstabilkan kondisi perekonomiannya apabila suatu saat terjadi ketidak seimbangan dalam perekonomian. Yang pertama adalah yang berhubungan dengan kebijakan moneter (S-I), yang kedua adalah kebijakan fiskal (Tx- G),dan ketiga adalah kebijakan perdagangan luar negeri (X-M). Bila dalam perekonomian terjadi inflasi, dimana I>S, untuk menyeimbangkannya, bila S tidak bisa diperbesar, maka pemerintah dapat menurunkan belanjanya, menaikkan pajak atau impor. Akan tetapi, mengingat kebijakan pajak tidak begitu populer dimata masyarakat dan menurunnya pengeluaran pemerintah adalah juga beresiko politik yang kurang baik (karena kebijakan menurunkan pengeluaran pemerintah salah satunya adalah menurunnya gaji PNS, mengurangi subsidi atau mengurangi belanja luar negeri dengan menutup kedutaan diluar negeri misalnya), maka biasanya yang dilakukan adalah menaikkan impor. 2.8 Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian Terbuka Barang dan jasa yang diperjual belikan didalam negeri terdiri dari dua golongan barang : (i) yang diproduksi didalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y), dan (ii) yang diimpor dari luar negeri. Pendapatan nasional (Y) dan impor (M). AS = Y + M Pengeluaran agrerat (AE) meliputi lima kompenen berikut : pengeluaran rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn),investasi swasta (I), pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X), dan pegeluaran keatas impor (M). Dalam persamaan : AE = Cdn + I + G + X + M
  • 16. 12 Pengeluaran keatas barang dalam negeri dan pengeluaran keatas impor. C = Cdn + M Berdasarkan persamaan diatas, persamaan AE boleh disederhanakan menjadi : AE = C + I + G + X Dalam perekonomian terbuka keseimbangan pendapatan nasional akan tercapai apabila : Y + M = C + I + G + X Atau Y = C + I + G +( X – M ) 2.9 Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka I + G + X = S + T + M Aliran 1 pada dasarnya menggambarkan pendapatan nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan (Aliran 2). Pendapatan nasional yang mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu (Aliran 3). Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposebe (Yd). Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu Atau Yd = Y – T Disposebel tersebut digunakan untuk tujuan – tujuan berikut : i. Untuk membeli barang buatan dalam negeri dan barng impor. Dalam persamaan : C = Cdn + M ii. Untuk ditabung, yaitu sebanyak S. Yd = C + S. Oleh karena Yd = Y – T
  • 17. 13 2.10 Keseimbangan Perekonomian Terbuka Y – T = C + S Atau Y = C + S + T C adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang luar negeri dan barang impor. Keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut : C + I +G + (X – M) = C + S + T Atau I + G + X = S + T + M Perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran agrerat akan bertambah sebanyak ekspor neto, yaitu sebanyak ( X – M ). Nilai ekspor neto ini perlu ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agrerat untuk perekonomian tertutup ( AE = C + I + G) dan akan diperoleh fungssi pengeluaran agrerat untuk ekonomi empat sektor, yaitu AE = C + I + G + ( X – M ). Akibat dari perusahaan ini keseimbangan pendapatan nasional pindah dari Eo menjadi E1, dan menyebabkan pendapatan nasional meningkat dari Y3 ( Pendapatan nasional dalam perekonomian tertutup ) menjadi Y4 ( Pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka ). Fungsi AE = C + I + G + ( X - M ) tidak sejajar degan AE = C + I + G dan dengan fungsi konsumsi ( C). Impor ( M ) nilainya G sebanding (proportional) dengan pendapatan nasional, aka fungsi AE = C + I + G + ( X – M ) lebih landai. Perubahan ekonomi tertutup menjadi perekonomian terbuka, menyebabkan : i. Suntikan bertambah sebanyak X, dari I + G manjadi I + G + X. Perubahannya sejajar karena ekspor adalah pengeluaran ekonomi.
  • 18. 14 ii. Bocoran bertanmbah sebanyak M, dari S + T menjadi S + T + M. Fungsi S + T + M bermula dari garis asal S + T dn semakin menjauhi S + T karena M adlah pengeluarn terpengaruh ( sebanding dengan prndapatan nasional ). Pengeluaran rumah tangga terhadap produksi dalam negeri, tabungan rumah tangga, pajak perusahaan dan individu yang dibayar dan pengeluaran keatas barang impor. Dengan persamaan : Y = C dn = S + T + M Oleh karena persamaan diatas maka apabila Y = Cdn dengan sendirinya S + T + M = 0 2.11 Perubahan – perubahan Keseimbangan Perubahan pengeluran rumah tangga, perubahan komponen – komponen suntikan ( I, G dan X ) dan perubahan komponen –komponen bocoran ( S, T, atau M ) akan menimbulkan perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional. Pada akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sektor nilai multipilier adalah lebih kecil dari ekonomi tiga sektor. Kenaikan tabungan, atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multipilier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dati kenaikan bocoran. 2.12 Keseimbangan Perekonomian Terbuka : Contoh Angka Beberapa Pemisalan Dan Pertanyaan Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi konsumsi : pengeluaran rumah tangga, pajak pemerintah, pengeluaran pemerintah ,investasi swasta, , ekspordan impor adlah seperti dibawah ini : i. Fungsi penggunaan adalah C = 500 + 0,8 Yd. ii. Pajak adalah 25 persen dari pendapatan nasional ( T = 0,25 Y )
  • 19. 15 iii. Investasi swasta bernilai: I = 500 , sedangkan pengeluarn pemerintah bernilai : G = 1000 iv. Ekspor negara tersebut bernilai X = 800 manakala impor adalah 10 persen dari pendapatan nasional ( M = 0,1 Y ). Grafik Keseimbangan Yang Sesuai Dengan Perhitungan i. Sebagai fungsi Y, fungsi konsumsi adalah: C = 500 + 0,6Y. ii. Investasi perusahaan, pengeluarn pemerintah dan ekspo r masing – masing adalah 500, 1000 dan 800. Maka pada sumbu tegak (pada Y = 0 ) nilai C + I + G + X adalah = 500 + 500 + 1000 + 800 = 2800. iii. Keseimbangan pendapatan nasional adalah pada Y = 5600. Angka Pengganda Sebagaimana telah kita ketahui bahwa pendapatan nasional ekulibrium untuk perekonomian terbuka (4 sektor) untuk impor dan pajak induced adalah sebagai berikut. Y = Co+Go+Io+Xo+cto-Mo/(1-c+ch+m) Dengan demikian, persamaan-persamaan matematis yang terjadi adalah sebagai berikut. 1. Angka pengganda Konsumsi = (Ingat, Y =Co+Go+Io+Xo-cto+cTr-Mo) Y+∆Y=Co+∆Co+Go+Io+Xo+cto+cTr-Mo/ (1-c+ch+m)  ∆Y=Co+∆Co+Go+Io+Xo-cto+cTr-Mo/ (1-c+ch+m) = Y  ∆Y / ∆Co = 1/(1-c+ch+m) 2. Angka pengganda Investasi = ∆Y/DI = 1/(1-c+ch+m) Dimana yang berubah adalah Io menjadi : Io + ∆I 3. Angka pengganda Ekspor = ∆Y/∆X = 1/ (1-c+ch+m) Yang berubah adalah X menjadi : X + ∆X 4. Angka pengganda Impor = ∆Y / ∆Mo = -1 / (1-c+ch+m) Yang berubah adalah Mo menjadi : - (Mo+∆Mo) = -Mo-∆Mo 5. Angka pengganda Pajak = ∆Y /∆to = -c /(1-c+ch+m) Yang berubah adalah to menjadi : -c(to+Dto) = -cto-Dcto 6. Angka pengganda G = ∆Y/ ∆Go = 1 / (1-c+ch+m) Yang berubah adalah G menjadi : Go+∆G
  • 20. 16 7. Angka pengganda anggaran berimbang keG+ keTx =1/(1-c+ch+m) + -c/ (1-c+ch+m)=1 –c / (1-c+ch+m) Perhitungan pendapatan nasional dengan memasukkan TR sebagai variabel Tr atau subsidi atau transfer of payment adalah kewajiban yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat karena masyarakat telah memberikan baktinya atau jasanya kepada negara, misalnya berupa pensiun, subsidi pupuk, pendidikan dan sebagainya. Oleh karena kebijakan pemberian Tr adalah termasuk dalam kebijakan fiskal, maka dalam teorinya, variabel ini hanya ada dalam pembahasan ekonomi 3 sektor dan 4 sektor. Untuk Perekonomian 4 sektor Untuk perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka diketahui pendapatan nasional keseimbangan adalah : Y = C + I +G+ (X-M) Dengan demikian bila perhitungan pendapatam nasional keseimbangannya lebih merinci tentang pajak dan investasi, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Untuk pajak yang Proporsional dan Investasi Otonom C= Co +cYd I = Io G=Go X=Xo Tx= -t + tY M = Mo + mY Yd = Y + Tr –Tx, maka pendapatan nasional keseimbangannya adalah: C = Co + c (Y+Tr-(-to+tY) C=Co+cY+cTr+cto–ctY Y = Co + cY + cTr + cto – ctY + Io + Go + ( Xo-(Mo+mY) Y = Co + cY + cTr + cto – ctY + Io + Go+ Xo –Mo – mY Y-cY + ctY + mY = Co + cTr + cto + Io + Go + Xo – Mo Bila : Co + cTr + cto + Io + Go + Xo – Mo = AN, maka : (1 – c + ct + m ) Y = AN
  • 21. 17 Selanjutnya, pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut. = AN ( 1 − + + ) (Keseimbangan PN untuk pajak fungsional, investasi otonom dengan memasukkan Tr) 2. Pajak Proporsional dan Investasi Induced Telah kita ketahui bahwa pendapatan keseimbangan untuk investasi otonom dan pajak proporsional perekonomian 4 sektor adalah sebagai berikut. Y = Co + cY + cTr + cto –ctY + Io + Go + Xo – Mo –mY Bila investasi adalah Induced atau I = Io + iY, pendapatan nasional keseimbangannya adalah : Y = Co+cY+cTr+cto-ctY+Io+iY+Go+Xo+Mo+mY Y-cY+ctY-iY+mY = AN Bila (1-c+ct-I+m) Y = AN Maka pendapatan nasional keseimbangannya adalah sebagai berikut. = AN ( 1 − + − + ) (Keseimbangan PN untuk pajak proporsional, investasi induced dengan memasukkan Tr) Perhatikan bahwa t dan m adalah penyebab mengapa pendapatan nasional keseimbangan bertambah kecil, karena kedua variabel inilah yang dalam ekonomi makro dinamakan penyebab kebocoran (lekeagas), yaitu t mengurangi pendapatan aktual sehingga menurunkan daya konsumsi, dan m menyedot pendapatan dari ekspor untuk konsumsi. Adapun syarat keseimbangan untuk perekonomian 4 sektor dengan memasukkan variabel Tr adalah sebagai berikut. S + Tx + M = I + G + X + Tr 2.13 Multipilier Dalam Perekonomian Terbuka Multipilier dalam ekonomi tiga sektor adalah lebih besar dari Multipilier dalam ekonomi empat sektor, seterusnya akan diterangkan pada bagaimana menentukan persamaan multipilier untuk perekonomian terbuka.
  • 22. 18 2.14 Membandingkan Multipilier Perekonomian Tertutup dan Terbuka Perhitunagn tersebut menunjukkan bahwa multipilier untuk perekonomian terbuka adalah lebih kecil dari multipilier untuk perekonomian tertutup. Keadaan yang demikian adalah keadaan yang selalu berlaku dan sebabnya adalah karena impor diasumsiakan adalah proporsional dengan pendapatan nasional ( M = mY). Ciri ini menyebabkan tingkat bocoran semakin besar dan mengurangi saiz MPCy dan multipilier. 2.15 Persamaan Multipilier Perekonomian Terbuka Permisalan: a. C = a + bYd b. I = I0 c. G = G0 d. T = tY e. X = X0 f. M = My Berdasarkan asumsi-asumsi diatas pendapatan nasional pada keseimbangan adalah : Y = C + I + G + (X – M) Y = a + bYd + I0 + G 0 Y = a + b(Y- tY) + I0 + G 0 – My Y- b(1-t)Y + mY = a + I0 + G 0 + X0 Y 1-b(1-t) + m = a + I0 + G 0 + X0 Y = ( ) (a + I0 + G 0 + X0) Seterusnya misalkan ekspor meningkat sebanyak ϪX. Maka pendapatan nasional yang baru adalah : Y1 = ( ) (a + I0 + G 0 + X0 + ϪX0 Dari perhitungan tersebut dapat ditentukan efek pertambahan ekspor kepada pendapatan nasional, yaitu : Y1-Y = ( ) (ϪX)
  • 23. 19 ϪY = Y1-Y = ( ) (ϪX) Multiper adalah nisbah pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat. Dengan demikian multiper dalam perekonomian terbuka bagi sistem pajak proporsional adalah : Mtp = Ϫ Ϫ = ( ) (ϪX) Apabila sistem pajak adalah pajak tetap dalam persamaan multiper diatas nilai t = 0, maka multiper dalam ekonomi terbuka yang bersistem pajak tetap adalah : Mtp =
  • 24. 20 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional keseimbangan empat sektor itu adalah suatu model ekonomi yang membedakan pelaku kegiatan ekonomi kepada empat golongan, yaitu : perusahaan, rumah tangga, pemerintah dan sektor luar negeri. Dalam analisis keseibangan perekonomian empat sektor yaitu ekspor dan impor ke atas keseimbangan pendapatan nasional. 3.2 Saran Kami sadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami sebagai penyaji memohon saran dan kritik pembangun, sebagai alat pacu perbaikan bagi kami. Demikian penyajian kami atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih.
  • 25. 21 Daftar Referensi Iskandar Putong, S.E., MMSI . 2003. Ekonomi Mikro & Makro (Edisi 2).Jakarta : Ghalia Indonesia. Putong, Iskandar . 2003. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro .Jakarta : Ghalia Indonesia. Sukirno, sadono.2004.Makroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:Rajawali Pers Rosyidi, suherman.2005.Pengantar Teori Ekonomi.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
  • 27. 23