SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MAKALAH
KEBIJAKAN FISKAL DAN KESEIMBANGAN PENDAPATAN
NASIONAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi
Dosen Pengampuh oleh :
Munifa, M.E
Disusun oleh:
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI'AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2022
1. Bintara Denis Dega Akmala 0751
2. Daniel M. Rafli agustias 0752
3. Fahrina Nur Fadhila 0759
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita selaku umatnya. Rahmat
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, sang
revolusioner, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni
Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi dengan judul "Kebijjakan
Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional "
Makalah kami yang berjudul “Kebijjakan Fiskal dan Keseimbangan
Pendapatan Nasional " ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita
khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai pembahasan
ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh
karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan
yang membangun. Serta kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar. Tak lupa kepada Ibu Munifa, M.E selaku dosen mata
kuliah Pengantar Ekonomi , dan teman-teman yang lain untuk memberikan
sarannya kepada kami agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Demikian, semoga
makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya kepada semua
yang telah membaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Probolinggo, 4 Februari 2023
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………ii
Daftar Isi ………………………………………………………………….…….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…1
A. Latar Belakang …………………………………………………………....1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...…2
C. Tujuan…………………………………………………………………..…2
D. Manfaat……………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..4
A. Kebijakan Fiskal………………………………………………………….4
B. Keseimbangan Pendapatan Nasional…………………………………….11
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..16
A. Kesimpulan ……………...……………………………………………...16
Daftar Pustaka……...…………………………………………………………...17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi akhir-akhir ini menghidupkan kembali perdebatan
efektivitas kebijakan pemerintah yang membawa pada pertumbuhan “seimbang”.
Terdapat perbedaan interpretasi tentang bagaimana kebijakan makro ekonomi
pemerintah dapat menstabilkan output berdasarkan adanya fenomena ekonomi.
Mengacu pada teori siklus bisnis, kebijakan fiskal dan keseimbangan pendapatan
nasional akan memperluas inefisiensi. Berbeda dengan teori Keynes, pengeluaran
pemerintah adalah komponen permintaan agregat yang mempengaruhi output.
Interaksi kebijakan fiskal telah lama menjadi perdebatan di kalangan
ekonom dan pengambil kebijakan. Kebijakan fiskal ditetapkan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi. Dampak defisit fiskal yang tinggi dapat menyebabkan
kenaikan tingkat inflasi begitu halnya tingkat inflasi yang tinggi juga memberikan
dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Perkembangan perekonomian yang
semakin dinamis dan terintegrasi dengan perekonomian dunia memberikan
implikasi penting bagi para pelaku ekonomi terutama dalam pengambilan kebijakan
makro ekonomi.
Setiap periode, perusahaan-perusahaan memproduksi beberapa jumlah
barang dan jasa agregat yang disebut keluaran agregat. Keluaran mencakup
produksi jasa, barang konsumen, dan barang investasi. Pada masing-masing
periode, rumah tangga menerima sejumlah pendapatan agregat. Hal-hal tersebut
menjadi penyebab berubahnya keseimbangan pendapatan nasional.
Pada periode tertentu, pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan sesuai
kondisi perekonomian. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Pada saat pengeluaran agregat melebihi besarnya pendapatan nasional, maka
ekspansi akan berlaku. Sebaliknya, pada saat pengeluaran agregat lebih sedikit dari
besarnya pendapatan nasional akan terjadi kontraksi.
Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya (Equilibrium
National Income) adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran
2
perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya konsumsi
pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta kegiatan ekspor dan impor.
Contoh-contoh tersebut sama halnya dengan penawaran barang dan jasa atau
keinginan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk menghasilkan barang dan
jasa yang meliputi aggregate supply.
Jadi Dalam kebijakan fiskal dan keseimbangan pendapatan nasional ini harus
dilakukan Secara baik, karena di dalam kebijakan fiskal itu berhubungan dengan
pendapatan dan pengeluaran nasional sedangkan pada keseimbangan pendapatan
nasional itu berhubungan dengan keinginan masyarakat untuk melakukan
pengeluaran pembelajaan , jadi ketika keduanya berjalan dengan baik maka
perekonomian di negara itu juga akan lebih baik, Sebab hal tersebut balance.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kebijakan fiskal beserta instrumen ,macam macam
,tujuan, jenis dan fungsi ?
2. Bagaimana keseimbangan pendapatan nasional beserta modelnya dari
2sektor, 3sektor, 4sektor ?
C. Tujuan
1. untuk mengetahui kebijakan fiskal beserta instrument ,macam macam
,tujuan, jenis dan fungsi
2. untuk mengetahui keseimbangan pendapatan nasional beserta modelnya
dari 2 sektor, 3 sektor, serta 4 sektor
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penuulis harapkan dapat memberikan manfaat antara
lain sebagai berikut:
1
Setiawan, H.2018.Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Kinerja
Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector Autoregression (Svar).
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2), 23-43.
3
1. Untuk Pemerintah: Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
rekomendasi bagi pemerintah dalam menangani suatu permasalah
perekonomian yang terjadi sehingga kegiatan perekonomian di provinsi
Banten bisa berjalan dengan baik.
2. Untuk Akademis: Dapat memberikan manfaat dan menambah wacana
keilmuan tentang bagaimana pemerintah berupaya dalam menangani suatu
masalah perekonomian sehinggga dapat dijadikan sebagai bahan referensi
bagi peneliti di masa yang akan datang.
3. Untuk Peneliti: Dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi
peneliti sendiri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebijakan fiskal
1. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah yang
berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran nasional untuk
meningkatkan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan fiskal berperan sangat penting dalam mendukung stabilitas ekonomi
negara dan tujuannya adalah untuk mengendalikan stabilitas ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.2
Kata Fiskal berasal dari bahasa Latin Fiscus, yang berarti pemegang
kekuasaan keuangan pertama di Roma kuno. Sementara itu, KBBI
mendefinisikan fiskal sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan penerimaan
negara atau urusan perpajakan. Kebijakan fiskal pertama kali diusulkan oleh
British John Maynard Keynes pada tahun 1883. Menurut John Maynard
Keynes, kebijakan fiskal dapat membantu negara mencapai stabilitas ekonomi
dan komersial. Sebab, kebijakan tersebut memungkinkan penerimaan pajak
digunakan untuk menyesuaikan belanja negara. Menurut Keynes, kebijakan
fiskal yang diterapkan dalam jangka waktu yang lama dapat mengatasi
permasalahan ekonomi suatu negara. Selain itu, diyakini mampu mengatasi
masalah makro internal lainnya seperti inflasi, lemahnya nilai tukar mata uang
dan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. 3
Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan oleh suatu negara dalam rangka mengatur dan mengarahkan
perekonomian agar berkembang ke arah yang lebih menguntungkan. Cara
karakteristik Kebijakan ekonomi ini melibatkan modifikasi atau pemutakhiran
2
Ananda Bayu Krisna, B. 2020. Kebijakan Fiksal. Teknik industri umsida, 1-15
3
Ardiansyah Faris. 2020 . Kebijakan Fiskal. Teknik industri umsida
5
pengelolaan pendapatan dan belanja negara. Inti dari kebijakan fiskal adalah
upaya mengelola penerimaan pajak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
yang lebih luas.
2. Instrumen Kebijakan Fiskal
Instrumen kebijakan fiskal adalah sektor- sektor dalam perekonomian yang
dimanfaatkan pemerintah guna melindungi stabilitas perekonomian makro.
Sektor- sektor tersebut antara lain:
a. Pajak
Bagian penting dalam instrumen kebijakan fiskal adalah pajak, baik
dari sektor dalam negeri ataupun luar negeri. agar menggapai tujuan
ekonomi, pemerintah bisa menambah ataupun mengurangi daya beli warga
melalui pajak. Contohnya apabila pajak diturunkan, jumlah output barang
serta jasa akan semakin bertambah sehingga menambah daya beli warga.
Tetapi kebalikannya, apabila pajak dinaikkan, akan menurunkan output
barang serta jasa dan mengurangi daya beli masyarakat.
b. Pengeluaran Belanja
Instrumen kebijakan fiskal yang kita bahas berikutnya adalah
pengeluaran belanja negara, Perihal ini semacam konsep dasar dari apapun
yang terjadi, apalagi dalam hidup kita sendiri. Misal pemasukan keluarga
menurun, pastinya kita akan berupaya untuk berhemat serta memencet
pengeluaran supaya terjadi keseimbangan antara pemasukan dan
pengeluaran. Dalam konteks negara, nilai belanja negara bisa dikurangi
ataupun ditambah sesuai kebutuhan. Apabila neraca pembayaran negara
defisit, maka pemerintah dapat mengurangi pengeluaran belanjanya di sektor
tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR untuk PNS.
c. Obligasi Publik
Instrumen kebijakan fiskal yang terakhir adalah tentang penerbitan
obligasi ataupun surat utang untuk masyarakat negara. Pesan utang ini
populer dalam bidang investasi, dimana rakyat yang mempunyai dana,
6
ditawarkan buat membeli surat utang dari negara, serta negara akan mencicil
hutang tersebut beserta bunga pinjaman. Salah satu produknya adalah SBN
Ritel ataupun Surat Berharga Negara yang diperjual belikan. Surat ini
diperdagangkan selaku produk investasi. Apabila kalian memutuskan buat
membeli SBN Ritel, tidak hanya hendak memperoleh imbal balik hasil.4
3. Macam-acam Kebijakan Fiskal
Dalam pertumbuhan kebijakan fiskal bisa dibedakan jadi 4 macam atas
dasar
a. Pembiayaan Fungsional( Functional Finance)
Tokoh dari Kebijakan Fiskal Ini merupakan Ap.Lener. Dalam
perihal ini pengeluaran pemerintah dengan melihat akibat-akibat terhadap
pendapatan nasional terutama untuk meningkatkan peluang kerja(
Employment). Disisi lain pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta
serta bukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, sehingga jika
terdapat pengangguran, pajak Sama Sekali tidak dibutuhkan. Selanjutnya
pinjaman hendak dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi melalui
pengangguran dana yang ada dalam masyarakat. Setelah itu apabila pajak
ataupun pinjaman dirasa tidak pas maka ditempuh pencetakan uang, jadi
pengeluaran pemerintah dan perpajakan dipertimbangkan sebagai suatu hal
yang terpisah, namun demikian ada kehawatiran jika tanpa ada hubungan
langsung antara keduanya hendak ada bahayanya sebab kemungkinan
pengeluaran pemerintah semakin berlebihan.
b. Pengelolaan Anggaran
Pendekatan ini lebih banyak disukai dari pada Pendekatan
“Pembelanjaan Fungsional” sebab pengeluaran pemerintah, perpajakan
serta pinjaman dimaksudkan untuk pencapaian kesetabilan ekonomi yang
lebih baik lagi. Dalam pendekatan ini, hubungan antara pengeluaran
4
Nainggolan Pinondang, Purba Bonaraja, dkk. 2021 . Pengantar Ilmu Ekonomi. Publisher :
Yayasan Kita Menulis
7
pemerintah serta perpajakan senantiasa dipertahankan, namun penyesuaian
dalam anggaran senantiasa dilakukan untuk memperkecil ketidakstabilan
ekonomi, sehingga pada suatu saat bisa terjadi defisit ataupun surplus.
Tokoh dalam pendekatan ini adalah Alvin Hasen yang mengusulkan kalau
dalam masa tekanan mental di mana banyak pengangguran, pengeluaran
pemerintah bisa menjadi salah satunya obat. Dalam pemikiran lebih lanjut,
pemakaian anggaran belanja yang balance dibutuhkan untuk jangka
Panjang, dengan catatan kalau dalam masa tekanan mental ditempuh
anggaran defisit sedangkan dalam masa inflasi ditempuh anggaran belanja
surplus. Dalam perkembangan yang lebih jauh lagi, pendekatan ini
senantiasa berupaya untuk mempertahankan terjadinnya anggaran belanja
yang balance, tanpa defisit anggaran belanja. Sehingga dalam masa defresi
(Perekonomian Lesu) pengeluaran pemerintah akan ditingkatkan serta
penerimaan dari pajak pun akan ditingkatkan pula, namun jangan sampai
memunculkan deplasi. Dan kebalikannya dalam masa inflasi, pajak akan
dimanfaatkan sebaik-baiknya guna menghindari munculnya akibat inflasi
yang tidak inginkan.
c. Stabilisasi Anggaran Otomatis
1). Dengan stabilisasi otomatis, pengeluaran pemerintah akan
didetetapkan berdasar perkiraan manfaat serta anggaran dari bermacam
macam program. Pajak akan didetetapkan Sehingga akan memunculkan
surplus dalam periode peluang Kerja penuh. Terdapat kemunduran
kegiatan usaha- program pemerintah serta perpajakan tidak diubah, akan
tetapi penerimaan pajak akan turun. Pengeluaran pemerintah meningkat
terutama yg berhubungan dengan pendapatan, pensiun, bantuan sosial.
Dampaknya defisit dalam anggaran belanja pemerintah muncul serta
mendorong perkembangan sektor swasta kembali sampai tercapainya
peluang kerja penuh.
2). Dalam masa inflasi- ada peningkatan dalam penerimaan pemerintah
terutama dari pajak pendapatan serta tidak perlu sangat banyak tunjangan
pengangguran sehingga akan ada surplus anggaran belanja.
8
d. Anggran Belanja Seimbang
1). Suatu modifikasi pembelanjaan atas dasar anggaran yang disesuaikan
kondisi (managed budget)
2). Balance dalam jangka panjang, tapi ditempuh defisit pada masa
tekanan mental serta surplus pada masa inflasi.
3). Dalam masa tekanan mental, pengeluaran butuh ditingkatkan dan
diikuti pula dengan peningkatan penerimaan sehingga tidak akan
memperbesar hutang negara.5
4. Tujuan Kebijakan Fiskal
Secara garis besar, tujuan dari kebijakan fiskal adalah untuk
mempengaruhi jalannya perekonomian dalam suatu negara dengan bermacam
sasaran seperti berikut ini:
a. Meningkatkan Perkembangan Ekonomi dan PDB Suatu Negara
Kebijakan fiskal mempunyai tujuan untuk meningkatkan perkembangan
perekonomian secara optimal karena sangat berfungsi dalam pendapatan
ataupun pemasukan negara hal itu meliputi : Bea dan cukai, pajak bumi dan
bangunan ,pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata, dan lain
sebagainya.
Tidak hanya itu contoh pengeluaran negara yang dimaksud adalah:
1). pembangunan sarana dan prasarana umum
2). pesawat serta program lain untuk kesejahteraan warga
3). belanja persenjataan
4). proyek pemerintah
5
Ananda Bayu Krisna, B. 2020. Kebijakan Fiksal. Teknik industri umsida
9
b. Mengurangi angka pengangguran serta memperluas lapangan pekerjaan.
Hal ini tentu sudah kita ketahui bahwa pengangguran adalah salah satu
pokok masalah dalam suatu negara. Di Indonesia sendiri tingkat
pengangguran sudah berkurung sebanyak 140.000 jiwa. Dalam persentase
tingkat pengangguran terbuka pada bulan Februari tahun 2017 angkanya
mencapai hingga 5,33% dan dalam bulan Februari tahun ini angkanya sudah
menurun di tingkat 5,13%. Hal itu tentunya tidak lepas dari penerapan
kebijakan fiskal di Indonesia kebijakan fiskal memang dilakukan serta
menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan munculnya
angka pengangguran.
c. Menstabilkan Harga Berbagai Produk Dan Menanggulangi Terbentuknya
Inflasi.
Turunnya harga suatu produk pastinya membuat hilangnya harapan
dalam mendapat keuntungan terhadap sektor swasta. Akan tetapi, harga
suatu produk yang terus bertambah pula bisa menyebabkan terbentuknya
inflasi. Di sisi lain, inflasi bisa juga memberikan keuntungan, contohnya
dalam menciptakan peluang kerja penuh. Tapi lagi-lagi, inflasi juga bisa
berakibat negatif terhadap suatu kelompok ataupun orang yang mempunyai
penghasilan rendah karena daya beli bisa menjadi turun. Permasalahan
inflasi yang tidak kunjung stabil akan membuat kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah Jadi Menurun. Melalui kebijakan fiskal ini tingkat dari
pendapatan nasional, peluang kerja, tinggi rendahnya investasi nasional,
dan distribusi pendapatan nasional juga diharapkan lebih baik lagi.6
6
Ardiansyah Faris. 2020 . Kebijakan Fiskal. Teknik industri umsida
10
5. Jenis Jenis Kebijakan Fiskal
Pada umumnya diketahui 2 jenis kebijakan fiskal yakni kebijakan
fiskal ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan nasional serta menurunkan tingkat pengangguran.
Sebaliknya kebijakan fiskal kontraktif ditujukan untuk menurunkan tingkat
inflasi serta memperkecil defisit neraca pembayaran luar negeri ( Mankiw,
2013: 392).
Kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy), yaitu kebijakan
ini Pasar Modal Pasar Barang Kebijakan Fiskal Dalam Model IS-LM.
Kebijakan fiskal mempengaruhi permintaan agregat, dan karenanya, memiliki
dampak terhadap output dan pendapatan. Tetapi perubahan tingkat pendapatan
mempengaruhi permintaan akan uang, dan karenanya, mengangsir suku bunga
keseimbangan dalam pasar modal. Perubahan suku bunga ini memberi umpan
balik pada pasar modal sekaligus mengurangi kekuatan pengaruh kebijakan
fiskal. menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto.
Kebijakan ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan fiskal
ekspansif dilakukan pada saat perekonomian mengalami resesi/depresi dan
pengangguran yang tinggi.
Kebijakan fiskal kontraktif, yaitu suatu kebijakan dengan menurunkan
belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk
menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.7
6. Fungsi Kebijakan Fiskal
Fungsi kebijakan fiskal fungsi kebijakan fiskal diatur dalam undang-
undang nomor 17 tahun 2003 pasal 3 ayat 4 tentang keuangan negara yaitu, fungsi
7
Setiawan, H. (2018). Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Kinerja
Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector Autoregression (Svar).
Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2), 23-43.
11
otoriter, fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi alokasi, fungsi stabilisasi
serta fungsi Distribusi.
a. fungsi otoritas yaitu ketika anggaran negara jadi pedoman untuk mencari
pendapatan serta belanja untuk tahun yang bersangkutan
b. fungsi perencanaan merujuk ketika anggaran negara jadi dasar bagi
manajemen dalam merancang anggaran tahun yang bersangkutan
c. pengawasan yaitu ketika anggaran negara jadi pedoman untuk menilai
Apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara cocok dengan syarat
yang sudah ditetapkan
d. fungsi alokasi adalah jika anggaran negara dialokasikan untuk tujuan
mengurangi tingkat pengangguran serta pemborosan sumber daya dan
menambah efisiensi dan efektivitas perekonomian negara.
e. fungsi stabilitas adalah ketika anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara serta mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
f. fungsi distribusi yaitu ketika kebijakan negara membuat kebijakan anggaran
dengan adil dan rasa kepatutan
B. Keseimbangan Pendapatan Nasional
1. Definisi Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya (Equilibrium
National Income) adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan
pengeluaran perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa,
misalnya konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta
kegiatan ekspor dan impor. Contoh-contoh tersebut sama halnya dengan
penawaran barang dan jasa atau keinginan pemerintah, pengusaha, dan
masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa yang meliputi aggregate
supply.
Keseimbangan pendapatan nasional dalam analisis AD-AS akan
menunjukkan tingkat harga yang berlaku pada keseimbangan dan pendapatan
12
nasional yang dicapai pada keseimbangan tersebut. Selanjutnya dengan
memperhatikan berbagai kemungkinan perubahan kurva AD dan AS, dapat pula
ditunjukkan akibat dari perubahan tersebut kepada tingkat harga dan kegiatan
perekonomian negara
Pendapatan nasional merupakan rata-rata pendapatan yang diterima
oleh seluruh sektor rumah tangga pada suatu negara dari penerahan berbagai
faktor produksi dalam suatu periode tertentu atau selama satu tahun. Untuk
dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan
kesejahteraan masyarakat dari suatu negara dari waktu ke waktu maka suatu
negara haruslah menghitung pendapatan nasionalnya sebagai indikator lajunya
pembangunan negara.
2. Model Keseimbangan Pendapatan Nasional 2 Sektor
Perekonomian 2 sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor
rumah tangga dan perusahan. Berarti pada perekonomian ini tidak ada aktivitas
pemerintah ataupun perdagangan luar negeri. Aliran pendapat mempuyai
sebagai berikut:
a. Sektor perusahaan memakai aspek aspek produksi yang dimiliki oleh
rumah tangga. Pemilik aspek aspek tersebut mendapatkan pendapatan berupa
gaji, upah, bunga serta laba usaha.
b. Sebagian pendapatan yang diterima oleh pemilik aspek produksi akan
digunakan untuk membeli barang barang serta jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan.
c. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan
ditabung dalam institusi institusi keuangan.
d. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan
rumah tangga dari institusi institusi keuangan.
Sirkulasi perekonomian 2 sektor bisa dilihat dari bagan berikut ini:
13
Gambar 2.1
Pendapatan nasional terletak pada keseimbangan ataupun kondisi
ekuilibirium apabila permintaan agregat sama dengan penawaran agregat(
AD=AS). Dari sumber ataupun asalnya bahwa pendapatan nasional terdiri
dari konsumsi serta investasi. Jadi C+ I= Y. Sementara itu dari sudut
pemakaian nya merupakan bahwa pendapatan nasional sebagian
dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi, sedangkan selebihya merupakan
ialah tabungan yaitu Y= C+ S Dengan demikian: C+ I= Y= C+ S C+ I= C+
S Sebab ruas kiri serta ruas kanan mempunyai C, hingga I= S Dengan
demikian ketentuan keseimbangan perekonomian model 2 sektor yaitu jika
S=I. Dalam perekonomian tertutp, perhitungan pendapatan keseimbangan 2
sektor terdiri dari variabel konsumsi( C) serta investasi( I). Y= C+ I e( C= a+
by) Y=( a+ by)+ I Y= a+ by+ I Y– by= a+ I( 1– b) Y= a+ I Y= a+ I/ 1– b
Contoh:
Soal !
Misalkan ( dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi( C)= 20+ 0, 75Y dan
besarnya investasi (I)= 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan
pendekatan 2 sektor yaitu sebagai berikut.
Jawab !
Y= (a+ I) : (1– b) = ( 20+ 10) : ( 1– 0, 75) = 30 : 0, 25
Y= 120 milyar rupiah
14
3. Model Keseimbangan Pendapatan Nasional 3 Sektor
Yang dimaksud dengan perekonomian 3 sektor merupakan
perekonomian yang terdiri dari sektor sektor rumah tangga perusahaan, serta
pemerintah luar negeri. Jadi untuk menganalisis perekonomian 3 sektor yaitu
pada hakekatnya perlu mempertahankan peranan pemerintah serta
pengaruhnya keatas kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian memunculkan 2 perubahan penting dalam proses penentuan
keseimbangan pendapatan nasional adalah:
a. Pemungutan pajak oleh pemeritah akan mengurangi pengeluaran agregat
dengan pengurangan keatas konsumsi rumah tangga.
b. Pajak oleh pemerintah digunakan untuk belanja tentu akan menaikkan
pembelanjaan agregat yaitu G.
Sirkulasi perekonomian 3 sektor bisa dilihat dari bagan berikut ini:
Gambar 2.2
4. Keseimbangn Perekonomian Terbuka
Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka Perekonomian
terbuka ataupun perekonomian 4 sektor merupakan suatu sistem ekonomi yang
melakukan aktivitas ekspor serta impor dengan negara- negara lain di dunia
ini. Dalam perekonomian terbuka sektor- sektor ekonominya dibedakan
menjadi  4 golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah,
serta luar negara. Melakukan perdagangan internasional merupakan aktivitas
yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Sejak berabad- abad yang lalu,
15
ketika berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang, perdagangan
ekspor serta impor sudah mereka jalani. Pada ketika ini kegiatan ekspor serta
impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian.
Walaupun bagaimanapun, secara relatif kepentingannya berbeda dari suatu
negara ke negara lain.
Sirkulasi perekonomian terbuka (4 sektor) dapat dilihat dari bagan berikut ini8
Gambar 2.3
8
https://www.academia.edu/49219158/Agung_Andana_Yoshanda_191020700091
_Pendapatan_Nasional. Di akses pada 5 Mei 2023
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah yang
berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran nasional dalam meningkatkan
Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Instrumen kebijakan fiskal ada
beberapa sektor yang dimanfaatkan pemerintah untuk melindungi Stabilitas
perekonomian makro antara lain, Pajak, Pengeluaran Belanja, Obligasi Publik.
Dalam kebijakan fiskal itu ada 4 macam antara lain, Pembiayaan Fungsional,
Pengelolaan Anggaran, Stabilitas Anggaran Otomatis, Anggaran Belanja
Seimbang. Tujuan kebijakan fiskal itu untuk meningkatkan perkembangann
ekonomi dan PDB suatu negara , mengurangi angka pengangguran serta
memperluas lapangan pekerjaan, menstabilkan harga berbagi produk dan
menanggulangi terbentuknya inflasi. Kebijakan fiskal ada 2 jenis yaitu kebijakan
fiskal ekspansif dan kontraktif.
2. Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya (Equilibrium National
Income) adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran
perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya
konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta kegiatan
ekspor dan impor. Model keseimbangan pendapatan nasional ada 2 yakni , Model
keseimbangan pendapatan nasional 2 sektor, 3sektor, dan Model keseimbangan
pertumbuhan terbuka
17
DAFTAR PUSTAKA
Ananda Bayu Krisna, B. 2020. Kebijakan Fiksal. Teknik industri umsida
Ardiansyah Faris. 2020 . Kebijakan Fiskal. Teknik industri umsida
Nainggolan Pinondang, Purba Bonaraja, dkk. 2021 . Pengantar Ilmu Ekonomi.
Publisher : Yayasan Kita Menulis
Setiawan, H.2018.Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap
Kinerja Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector
Autoregression (Svar). Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2), 23-43.
https://www.academia.edu/49219158/Agung_Andana_Yoshanda_191020700091_
Pendapatan_Nasional. Di akses pada 5 Mei 2023

More Related Content

Similar to Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf

Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalAmalia Damayanti
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroWandi Supandi
 
Nailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNandaTika
 
Pertumbuhan Ekonomi.pptx
Pertumbuhan Ekonomi.pptxPertumbuhan Ekonomi.pptx
Pertumbuhan Ekonomi.pptxWinaPaul
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnwandranatuna
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaDio_irawan13
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalMulyadi Yusuf
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxElangPramudya1
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxFadhielAchmad
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeTeuku Tik-Tok
 
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomiKebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomiikhwan caniago
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasionalnevi anisa
 
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orbaMakalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orbarohanapsj
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxPengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxZukét Printing
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfPengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfZukét Printing
 

Similar to Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf (20)

Fiscal policy ~ ira kristina l. tobing
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobingFiscal policy ~ ira kristina l. tobing
Fiscal policy ~ ira kristina l. tobing
 
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan NasionalMakalah Perhitungan Pendapatan Nasional
Makalah Perhitungan Pendapatan Nasional
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
Nailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docxNailatur fitria.docx
Nailatur fitria.docx
 
Pertumbuhan Ekonomi.pptx
Pertumbuhan Ekonomi.pptxPertumbuhan Ekonomi.pptx
Pertumbuhan Ekonomi.pptx
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
 
Tugas modul pendapatan nasional fix
Tugas modul pendapatan nasional fixTugas modul pendapatan nasional fix
Tugas modul pendapatan nasional fix
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian Indonesia
 
paper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskalpaper kebijakan fiskal
paper kebijakan fiskal
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
Adm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docxAdm Keuangan Ari.docx
Adm Keuangan Ari.docx
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
 
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomiKebijakan pemerintah di bidang ekonomi
Kebijakan pemerintah di bidang ekonomi
 
pendapatan nasional
pendapatan nasionalpendapatan nasional
pendapatan nasional
 
Bab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnisBab ii memahami lingkungan bisnis
Bab ii memahami lingkungan bisnis
 
sistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesiasistem perekonomian Indonesia
sistem perekonomian Indonesia
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orbaMakalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
Makalah dampak positif kebijakan politik ekonomi orba
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docxPengukuran Pendapatan Nasional.docx
Pengukuran Pendapatan Nasional.docx
 
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdfPengukuran Pendapatan Nasional.pdf
Pengukuran Pendapatan Nasional.pdf
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf

  • 1. MAKALAH KEBIJAKAN FISKAL DAN KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Dosen Pengampuh oleh : Munifa, M.E Disusun oleh: PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI'AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2022 1. Bintara Denis Dega Akmala 0751 2. Daniel M. Rafli agustias 0752 3. Fahrina Nur Fadhila 0759
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita selaku umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, sang revolusioner, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi dengan judul "Kebijjakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional " Makalah kami yang berjudul “Kebijjakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional " ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai pembahasan ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun. Serta kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tak lupa kepada Ibu Munifa, M.E selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi , dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada kami agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya kepada semua yang telah membaca. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Probolinggo, 4 Februari 2023 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………………ii Daftar Isi ………………………………………………………………….…….iii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…1 A. Latar Belakang …………………………………………………………....1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………...…2 C. Tujuan…………………………………………………………………..…2 D. Manfaat……………………………………………………………………3 BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………..4 A. Kebijakan Fiskal………………………………………………………….4 B. Keseimbangan Pendapatan Nasional…………………………………….11 BAB III PENUTUP……………………………………………………………..16 A. Kesimpulan ……………...……………………………………………...16 Daftar Pustaka……...…………………………………………………………...17
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi akhir-akhir ini menghidupkan kembali perdebatan efektivitas kebijakan pemerintah yang membawa pada pertumbuhan “seimbang”. Terdapat perbedaan interpretasi tentang bagaimana kebijakan makro ekonomi pemerintah dapat menstabilkan output berdasarkan adanya fenomena ekonomi. Mengacu pada teori siklus bisnis, kebijakan fiskal dan keseimbangan pendapatan nasional akan memperluas inefisiensi. Berbeda dengan teori Keynes, pengeluaran pemerintah adalah komponen permintaan agregat yang mempengaruhi output. Interaksi kebijakan fiskal telah lama menjadi perdebatan di kalangan ekonom dan pengambil kebijakan. Kebijakan fiskal ditetapkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Dampak defisit fiskal yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan tingkat inflasi begitu halnya tingkat inflasi yang tinggi juga memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi. Perkembangan perekonomian yang semakin dinamis dan terintegrasi dengan perekonomian dunia memberikan implikasi penting bagi para pelaku ekonomi terutama dalam pengambilan kebijakan makro ekonomi. Setiap periode, perusahaan-perusahaan memproduksi beberapa jumlah barang dan jasa agregat yang disebut keluaran agregat. Keluaran mencakup produksi jasa, barang konsumen, dan barang investasi. Pada masing-masing periode, rumah tangga menerima sejumlah pendapatan agregat. Hal-hal tersebut menjadi penyebab berubahnya keseimbangan pendapatan nasional. Pada periode tertentu, pemerintah melakukan kebijakan-kebijakan sesuai kondisi perekonomian. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Pada saat pengeluaran agregat melebihi besarnya pendapatan nasional, maka ekspansi akan berlaku. Sebaliknya, pada saat pengeluaran agregat lebih sedikit dari besarnya pendapatan nasional akan terjadi kontraksi. Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya (Equilibrium National Income) adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran
  • 5. 2 perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta kegiatan ekspor dan impor. Contoh-contoh tersebut sama halnya dengan penawaran barang dan jasa atau keinginan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa yang meliputi aggregate supply. Jadi Dalam kebijakan fiskal dan keseimbangan pendapatan nasional ini harus dilakukan Secara baik, karena di dalam kebijakan fiskal itu berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran nasional sedangkan pada keseimbangan pendapatan nasional itu berhubungan dengan keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran pembelajaan , jadi ketika keduanya berjalan dengan baik maka perekonomian di negara itu juga akan lebih baik, Sebab hal tersebut balance.1 B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud kebijakan fiskal beserta instrumen ,macam macam ,tujuan, jenis dan fungsi ? 2. Bagaimana keseimbangan pendapatan nasional beserta modelnya dari 2sektor, 3sektor, 4sektor ? C. Tujuan 1. untuk mengetahui kebijakan fiskal beserta instrument ,macam macam ,tujuan, jenis dan fungsi 2. untuk mengetahui keseimbangan pendapatan nasional beserta modelnya dari 2 sektor, 3 sektor, serta 4 sektor D. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, penuulis harapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: 1 Setiawan, H.2018.Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Kinerja Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector Autoregression (Svar). Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2), 23-43.
  • 6. 3 1. Untuk Pemerintah: Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan rekomendasi bagi pemerintah dalam menangani suatu permasalah perekonomian yang terjadi sehingga kegiatan perekonomian di provinsi Banten bisa berjalan dengan baik. 2. Untuk Akademis: Dapat memberikan manfaat dan menambah wacana keilmuan tentang bagaimana pemerintah berupaya dalam menangani suatu masalah perekonomian sehinggga dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti di masa yang akan datang. 3. Untuk Peneliti: Dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti sendiri.
  • 7. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Kebijakan fiskal 1. Pengertian Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran nasional untuk meningkatkan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal berperan sangat penting dalam mendukung stabilitas ekonomi negara dan tujuannya adalah untuk mengendalikan stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.2 Kata Fiskal berasal dari bahasa Latin Fiscus, yang berarti pemegang kekuasaan keuangan pertama di Roma kuno. Sementara itu, KBBI mendefinisikan fiskal sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan penerimaan negara atau urusan perpajakan. Kebijakan fiskal pertama kali diusulkan oleh British John Maynard Keynes pada tahun 1883. Menurut John Maynard Keynes, kebijakan fiskal dapat membantu negara mencapai stabilitas ekonomi dan komersial. Sebab, kebijakan tersebut memungkinkan penerimaan pajak digunakan untuk menyesuaikan belanja negara. Menurut Keynes, kebijakan fiskal yang diterapkan dalam jangka waktu yang lama dapat mengatasi permasalahan ekonomi suatu negara. Selain itu, diyakini mampu mengatasi masalah makro internal lainnya seperti inflasi, lemahnya nilai tukar mata uang dan kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. 3 Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh suatu negara dalam rangka mengatur dan mengarahkan perekonomian agar berkembang ke arah yang lebih menguntungkan. Cara karakteristik Kebijakan ekonomi ini melibatkan modifikasi atau pemutakhiran 2 Ananda Bayu Krisna, B. 2020. Kebijakan Fiksal. Teknik industri umsida, 1-15 3 Ardiansyah Faris. 2020 . Kebijakan Fiskal. Teknik industri umsida
  • 8. 5 pengelolaan pendapatan dan belanja negara. Inti dari kebijakan fiskal adalah upaya mengelola penerimaan pajak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. 2. Instrumen Kebijakan Fiskal Instrumen kebijakan fiskal adalah sektor- sektor dalam perekonomian yang dimanfaatkan pemerintah guna melindungi stabilitas perekonomian makro. Sektor- sektor tersebut antara lain: a. Pajak Bagian penting dalam instrumen kebijakan fiskal adalah pajak, baik dari sektor dalam negeri ataupun luar negeri. agar menggapai tujuan ekonomi, pemerintah bisa menambah ataupun mengurangi daya beli warga melalui pajak. Contohnya apabila pajak diturunkan, jumlah output barang serta jasa akan semakin bertambah sehingga menambah daya beli warga. Tetapi kebalikannya, apabila pajak dinaikkan, akan menurunkan output barang serta jasa dan mengurangi daya beli masyarakat. b. Pengeluaran Belanja Instrumen kebijakan fiskal yang kita bahas berikutnya adalah pengeluaran belanja negara, Perihal ini semacam konsep dasar dari apapun yang terjadi, apalagi dalam hidup kita sendiri. Misal pemasukan keluarga menurun, pastinya kita akan berupaya untuk berhemat serta memencet pengeluaran supaya terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran. Dalam konteks negara, nilai belanja negara bisa dikurangi ataupun ditambah sesuai kebutuhan. Apabila neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah dapat mengurangi pengeluaran belanjanya di sektor tertentu, misalnya penundaan pembayaran THR untuk PNS. c. Obligasi Publik Instrumen kebijakan fiskal yang terakhir adalah tentang penerbitan obligasi ataupun surat utang untuk masyarakat negara. Pesan utang ini populer dalam bidang investasi, dimana rakyat yang mempunyai dana,
  • 9. 6 ditawarkan buat membeli surat utang dari negara, serta negara akan mencicil hutang tersebut beserta bunga pinjaman. Salah satu produknya adalah SBN Ritel ataupun Surat Berharga Negara yang diperjual belikan. Surat ini diperdagangkan selaku produk investasi. Apabila kalian memutuskan buat membeli SBN Ritel, tidak hanya hendak memperoleh imbal balik hasil.4 3. Macam-acam Kebijakan Fiskal Dalam pertumbuhan kebijakan fiskal bisa dibedakan jadi 4 macam atas dasar a. Pembiayaan Fungsional( Functional Finance) Tokoh dari Kebijakan Fiskal Ini merupakan Ap.Lener. Dalam perihal ini pengeluaran pemerintah dengan melihat akibat-akibat terhadap pendapatan nasional terutama untuk meningkatkan peluang kerja( Employment). Disisi lain pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta serta bukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, sehingga jika terdapat pengangguran, pajak Sama Sekali tidak dibutuhkan. Selanjutnya pinjaman hendak dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi melalui pengangguran dana yang ada dalam masyarakat. Setelah itu apabila pajak ataupun pinjaman dirasa tidak pas maka ditempuh pencetakan uang, jadi pengeluaran pemerintah dan perpajakan dipertimbangkan sebagai suatu hal yang terpisah, namun demikian ada kehawatiran jika tanpa ada hubungan langsung antara keduanya hendak ada bahayanya sebab kemungkinan pengeluaran pemerintah semakin berlebihan. b. Pengelolaan Anggaran Pendekatan ini lebih banyak disukai dari pada Pendekatan “Pembelanjaan Fungsional” sebab pengeluaran pemerintah, perpajakan serta pinjaman dimaksudkan untuk pencapaian kesetabilan ekonomi yang lebih baik lagi. Dalam pendekatan ini, hubungan antara pengeluaran 4 Nainggolan Pinondang, Purba Bonaraja, dkk. 2021 . Pengantar Ilmu Ekonomi. Publisher : Yayasan Kita Menulis
  • 10. 7 pemerintah serta perpajakan senantiasa dipertahankan, namun penyesuaian dalam anggaran senantiasa dilakukan untuk memperkecil ketidakstabilan ekonomi, sehingga pada suatu saat bisa terjadi defisit ataupun surplus. Tokoh dalam pendekatan ini adalah Alvin Hasen yang mengusulkan kalau dalam masa tekanan mental di mana banyak pengangguran, pengeluaran pemerintah bisa menjadi salah satunya obat. Dalam pemikiran lebih lanjut, pemakaian anggaran belanja yang balance dibutuhkan untuk jangka Panjang, dengan catatan kalau dalam masa tekanan mental ditempuh anggaran defisit sedangkan dalam masa inflasi ditempuh anggaran belanja surplus. Dalam perkembangan yang lebih jauh lagi, pendekatan ini senantiasa berupaya untuk mempertahankan terjadinnya anggaran belanja yang balance, tanpa defisit anggaran belanja. Sehingga dalam masa defresi (Perekonomian Lesu) pengeluaran pemerintah akan ditingkatkan serta penerimaan dari pajak pun akan ditingkatkan pula, namun jangan sampai memunculkan deplasi. Dan kebalikannya dalam masa inflasi, pajak akan dimanfaatkan sebaik-baiknya guna menghindari munculnya akibat inflasi yang tidak inginkan. c. Stabilisasi Anggaran Otomatis 1). Dengan stabilisasi otomatis, pengeluaran pemerintah akan didetetapkan berdasar perkiraan manfaat serta anggaran dari bermacam macam program. Pajak akan didetetapkan Sehingga akan memunculkan surplus dalam periode peluang Kerja penuh. Terdapat kemunduran kegiatan usaha- program pemerintah serta perpajakan tidak diubah, akan tetapi penerimaan pajak akan turun. Pengeluaran pemerintah meningkat terutama yg berhubungan dengan pendapatan, pensiun, bantuan sosial. Dampaknya defisit dalam anggaran belanja pemerintah muncul serta mendorong perkembangan sektor swasta kembali sampai tercapainya peluang kerja penuh. 2). Dalam masa inflasi- ada peningkatan dalam penerimaan pemerintah terutama dari pajak pendapatan serta tidak perlu sangat banyak tunjangan pengangguran sehingga akan ada surplus anggaran belanja.
  • 11. 8 d. Anggran Belanja Seimbang 1). Suatu modifikasi pembelanjaan atas dasar anggaran yang disesuaikan kondisi (managed budget) 2). Balance dalam jangka panjang, tapi ditempuh defisit pada masa tekanan mental serta surplus pada masa inflasi. 3). Dalam masa tekanan mental, pengeluaran butuh ditingkatkan dan diikuti pula dengan peningkatan penerimaan sehingga tidak akan memperbesar hutang negara.5 4. Tujuan Kebijakan Fiskal Secara garis besar, tujuan dari kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dalam suatu negara dengan bermacam sasaran seperti berikut ini: a. Meningkatkan Perkembangan Ekonomi dan PDB Suatu Negara Kebijakan fiskal mempunyai tujuan untuk meningkatkan perkembangan perekonomian secara optimal karena sangat berfungsi dalam pendapatan ataupun pemasukan negara hal itu meliputi : Bea dan cukai, pajak bumi dan bangunan ,pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu contoh pengeluaran negara yang dimaksud adalah: 1). pembangunan sarana dan prasarana umum 2). pesawat serta program lain untuk kesejahteraan warga 3). belanja persenjataan 4). proyek pemerintah 5 Ananda Bayu Krisna, B. 2020. Kebijakan Fiksal. Teknik industri umsida
  • 12. 9 b. Mengurangi angka pengangguran serta memperluas lapangan pekerjaan. Hal ini tentu sudah kita ketahui bahwa pengangguran adalah salah satu pokok masalah dalam suatu negara. Di Indonesia sendiri tingkat pengangguran sudah berkurung sebanyak 140.000 jiwa. Dalam persentase tingkat pengangguran terbuka pada bulan Februari tahun 2017 angkanya mencapai hingga 5,33% dan dalam bulan Februari tahun ini angkanya sudah menurun di tingkat 5,13%. Hal itu tentunya tidak lepas dari penerapan kebijakan fiskal di Indonesia kebijakan fiskal memang dilakukan serta menjadi prioritas utama dalam usaha pencegahan munculnya angka pengangguran. c. Menstabilkan Harga Berbagai Produk Dan Menanggulangi Terbentuknya Inflasi. Turunnya harga suatu produk pastinya membuat hilangnya harapan dalam mendapat keuntungan terhadap sektor swasta. Akan tetapi, harga suatu produk yang terus bertambah pula bisa menyebabkan terbentuknya inflasi. Di sisi lain, inflasi bisa juga memberikan keuntungan, contohnya dalam menciptakan peluang kerja penuh. Tapi lagi-lagi, inflasi juga bisa berakibat negatif terhadap suatu kelompok ataupun orang yang mempunyai penghasilan rendah karena daya beli bisa menjadi turun. Permasalahan inflasi yang tidak kunjung stabil akan membuat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah Jadi Menurun. Melalui kebijakan fiskal ini tingkat dari pendapatan nasional, peluang kerja, tinggi rendahnya investasi nasional, dan distribusi pendapatan nasional juga diharapkan lebih baik lagi.6 6 Ardiansyah Faris. 2020 . Kebijakan Fiskal. Teknik industri umsida
  • 13. 10 5. Jenis Jenis Kebijakan Fiskal Pada umumnya diketahui 2 jenis kebijakan fiskal yakni kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif diharapkan bisa meningkatkan pendapatan nasional serta menurunkan tingkat pengangguran. Sebaliknya kebijakan fiskal kontraktif ditujukan untuk menurunkan tingkat inflasi serta memperkecil defisit neraca pembayaran luar negeri ( Mankiw, 2013: 392). Kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy), yaitu kebijakan ini Pasar Modal Pasar Barang Kebijakan Fiskal Dalam Model IS-LM. Kebijakan fiskal mempengaruhi permintaan agregat, dan karenanya, memiliki dampak terhadap output dan pendapatan. Tetapi perubahan tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan akan uang, dan karenanya, mengangsir suku bunga keseimbangan dalam pasar modal. Perubahan suku bunga ini memberi umpan balik pada pasar modal sekaligus mengurangi kekuatan pengaruh kebijakan fiskal. menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto. Kebijakan ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan pada saat perekonomian mengalami resesi/depresi dan pengangguran yang tinggi. Kebijakan fiskal kontraktif, yaitu suatu kebijakan dengan menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi.7 6. Fungsi Kebijakan Fiskal Fungsi kebijakan fiskal fungsi kebijakan fiskal diatur dalam undang- undang nomor 17 tahun 2003 pasal 3 ayat 4 tentang keuangan negara yaitu, fungsi 7 Setiawan, H. (2018). Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Kinerja Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector Autoregression (Svar). Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2), 23-43.
  • 14. 11 otoriter, fungsi perencanaan, fungsi pengawasan, fungsi alokasi, fungsi stabilisasi serta fungsi Distribusi. a. fungsi otoritas yaitu ketika anggaran negara jadi pedoman untuk mencari pendapatan serta belanja untuk tahun yang bersangkutan b. fungsi perencanaan merujuk ketika anggaran negara jadi dasar bagi manajemen dalam merancang anggaran tahun yang bersangkutan c. pengawasan yaitu ketika anggaran negara jadi pedoman untuk menilai Apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah negara cocok dengan syarat yang sudah ditetapkan d. fungsi alokasi adalah jika anggaran negara dialokasikan untuk tujuan mengurangi tingkat pengangguran serta pemborosan sumber daya dan menambah efisiensi dan efektivitas perekonomian negara. e. fungsi stabilitas adalah ketika anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara serta mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. f. fungsi distribusi yaitu ketika kebijakan negara membuat kebijakan anggaran dengan adil dan rasa kepatutan B. Keseimbangan Pendapatan Nasional 1. Definisi Keseimbangan Pendapatan Nasional Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya (Equilibrium National Income) adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta kegiatan ekspor dan impor. Contoh-contoh tersebut sama halnya dengan penawaran barang dan jasa atau keinginan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat untuk menghasilkan barang dan jasa yang meliputi aggregate supply. Keseimbangan pendapatan nasional dalam analisis AD-AS akan menunjukkan tingkat harga yang berlaku pada keseimbangan dan pendapatan
  • 15. 12 nasional yang dicapai pada keseimbangan tersebut. Selanjutnya dengan memperhatikan berbagai kemungkinan perubahan kurva AD dan AS, dapat pula ditunjukkan akibat dari perubahan tersebut kepada tingkat harga dan kegiatan perekonomian negara Pendapatan nasional merupakan rata-rata pendapatan yang diterima oleh seluruh sektor rumah tangga pada suatu negara dari penerahan berbagai faktor produksi dalam suatu periode tertentu atau selama satu tahun. Untuk dapat mengukur lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat dari suatu negara dari waktu ke waktu maka suatu negara haruslah menghitung pendapatan nasionalnya sebagai indikator lajunya pembangunan negara. 2. Model Keseimbangan Pendapatan Nasional 2 Sektor Perekonomian 2 sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahan. Berarti pada perekonomian ini tidak ada aktivitas pemerintah ataupun perdagangan luar negeri. Aliran pendapat mempuyai sebagai berikut: a. Sektor perusahaan memakai aspek aspek produksi yang dimiliki oleh rumah tangga. Pemilik aspek aspek tersebut mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, bunga serta laba usaha. b. Sebagian pendapatan yang diterima oleh pemilik aspek produksi akan digunakan untuk membeli barang barang serta jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. c. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi institusi keuangan. d. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga dari institusi institusi keuangan. Sirkulasi perekonomian 2 sektor bisa dilihat dari bagan berikut ini:
  • 16. 13 Gambar 2.1 Pendapatan nasional terletak pada keseimbangan ataupun kondisi ekuilibirium apabila permintaan agregat sama dengan penawaran agregat( AD=AS). Dari sumber ataupun asalnya bahwa pendapatan nasional terdiri dari konsumsi serta investasi. Jadi C+ I= Y. Sementara itu dari sudut pemakaian nya merupakan bahwa pendapatan nasional sebagian dipergunakan untuk pengeluaran konsumsi, sedangkan selebihya merupakan ialah tabungan yaitu Y= C+ S Dengan demikian: C+ I= Y= C+ S C+ I= C+ S Sebab ruas kiri serta ruas kanan mempunyai C, hingga I= S Dengan demikian ketentuan keseimbangan perekonomian model 2 sektor yaitu jika S=I. Dalam perekonomian tertutp, perhitungan pendapatan keseimbangan 2 sektor terdiri dari variabel konsumsi( C) serta investasi( I). Y= C+ I e( C= a+ by) Y=( a+ by)+ I Y= a+ by+ I Y– by= a+ I( 1– b) Y= a+ I Y= a+ I/ 1– b Contoh: Soal ! Misalkan ( dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi( C)= 20+ 0, 75Y dan besarnya investasi (I)= 10, maka besarnya pendapatan nasional dengan pendekatan 2 sektor yaitu sebagai berikut. Jawab ! Y= (a+ I) : (1– b) = ( 20+ 10) : ( 1– 0, 75) = 30 : 0, 25 Y= 120 milyar rupiah
  • 17. 14 3. Model Keseimbangan Pendapatan Nasional 3 Sektor Yang dimaksud dengan perekonomian 3 sektor merupakan perekonomian yang terdiri dari sektor sektor rumah tangga perusahaan, serta pemerintah luar negeri. Jadi untuk menganalisis perekonomian 3 sektor yaitu pada hakekatnya perlu mempertahankan peranan pemerintah serta pengaruhnya keatas kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian memunculkan 2 perubahan penting dalam proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional adalah: a. Pemungutan pajak oleh pemeritah akan mengurangi pengeluaran agregat dengan pengurangan keatas konsumsi rumah tangga. b. Pajak oleh pemerintah digunakan untuk belanja tentu akan menaikkan pembelanjaan agregat yaitu G. Sirkulasi perekonomian 3 sektor bisa dilihat dari bagan berikut ini: Gambar 2.2 4. Keseimbangn Perekonomian Terbuka Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka ataupun perekonomian 4 sektor merupakan suatu sistem ekonomi yang melakukan aktivitas ekspor serta impor dengan negara- negara lain di dunia ini. Dalam perekonomian terbuka sektor- sektor ekonominya dibedakan menjadi  4 golongan, yaitu: rumah tangga, perusahaan, pemerintah, serta luar negara. Melakukan perdagangan internasional merupakan aktivitas yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Sejak berabad- abad yang lalu,
  • 18. 15 ketika berbagai perekonomian masih belum begitu berkembang, perdagangan ekspor serta impor sudah mereka jalani. Pada ketika ini kegiatan ekspor serta impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian. Walaupun bagaimanapun, secara relatif kepentingannya berbeda dari suatu negara ke negara lain. Sirkulasi perekonomian terbuka (4 sektor) dapat dilihat dari bagan berikut ini8 Gambar 2.3 8 https://www.academia.edu/49219158/Agung_Andana_Yoshanda_191020700091 _Pendapatan_Nasional. Di akses pada 5 Mei 2023
  • 19. 16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran nasional dalam meningkatkan Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Instrumen kebijakan fiskal ada beberapa sektor yang dimanfaatkan pemerintah untuk melindungi Stabilitas perekonomian makro antara lain, Pajak, Pengeluaran Belanja, Obligasi Publik. Dalam kebijakan fiskal itu ada 4 macam antara lain, Pembiayaan Fungsional, Pengelolaan Anggaran, Stabilitas Anggaran Otomatis, Anggaran Belanja Seimbang. Tujuan kebijakan fiskal itu untuk meningkatkan perkembangann ekonomi dan PDB suatu negara , mengurangi angka pengangguran serta memperluas lapangan pekerjaan, menstabilkan harga berbagi produk dan menanggulangi terbentuknya inflasi. Kebijakan fiskal ada 2 jenis yaitu kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif. 2. Keseimbangan pendapatan nasional atau pada istilahnya (Equilibrium National Income) adalah suatu keinginan masyarakat untuk melakukan pengeluaran perbelanjaan atau pengeluaran untuk membeli barang dan jasa, misalnya konsumsi pemerintah, perusahaan yang melakukan investasi, serta kegiatan ekspor dan impor. Model keseimbangan pendapatan nasional ada 2 yakni , Model keseimbangan pendapatan nasional 2 sektor, 3sektor, dan Model keseimbangan pertumbuhan terbuka
  • 20. 17 DAFTAR PUSTAKA Ananda Bayu Krisna, B. 2020. Kebijakan Fiksal. Teknik industri umsida Ardiansyah Faris. 2020 . Kebijakan Fiskal. Teknik industri umsida Nainggolan Pinondang, Purba Bonaraja, dkk. 2021 . Pengantar Ilmu Ekonomi. Publisher : Yayasan Kita Menulis Setiawan, H.2018.Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Kinerja Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector Autoregression (Svar). Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2), 23-43. https://www.academia.edu/49219158/Agung_Andana_Yoshanda_191020700091_ Pendapatan_Nasional. Di akses pada 5 Mei 2023