SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MAKALAH
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
ABDUL MUCHSIN
AKHMAD FAUZI
AZIS KURNIA
FAHMI PERMADI
MAHMUDIN
M. TITS EKO
YANA HERDIAN
HENDRO MAYHADI
SAHRUL BADRI
ANANDA PRATAMA
MUSMUALIM
SEKOLAH TI NGGI I LMU MANAJEMEN (STI M)
PRI MA GRAHA
2015 – 2016
Jl. Letnan Djidun No. 15 Kepandean (42115) Serang – Banten
KATA PENGANTAR
Puji syukur nikmat Allah yang telah diberikan kepada tim penulis kesehatan
dan kemampuan dalam menyelsaikan makalah ini dan juga dalam tugasnya.
Makalah ini adalah ringkasan dari buku Makro Ekonomi Sadono Sukirno.
Disini hanya menjelaskan tentang beberapa pengertian namun tidak
tercantum pada pengertian dalam penghitungan angka – angkanya.
Tim penulis mengakui masih memiliki kekurangan dalam kemampuan
pembuatan makalah ini yang optimal. Maka dari itu kami mohon maaf
apabila ada kesalahan atau kekurangan dari ini. Namun kami sebagai
mahasiswa akan tetap terus berjuang dalam tahap pembelajarannya.
Serang, 11 May 2015
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latarbelakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Sirkulasi Pendapatan Ekonomi Terbuka 2
2.1.a Ekspor, Impor, dan Pengeluaran Agregat 2
2.1.b Sirkulasi Aliran Pendapatan 3
2.1.c Komponen Pengeluaran Agregat 4
2.2 Penentu Ekspor dan Impor 5
2.2.a Faktor – faktor yang Menentukan Ekspor 5
2.2.b Faktor – faktor yang Menentukan Impor 6
2.3 Keseimbangan Perekonomian Terbuka 9
2.3.a Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka 9
2.3.b Pengenluaran dan Penawaran Agregat dalam
Perekonomian Tebuka 9
2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam
Perekonomian Terbuka 10
2.3.d Perubahan –perubahan Keseimbangan 13
BAB III KESIMPULAN 16
DAFTAR ISI 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah
Perekonomian 4 sektor dapat disebut juga dengan perekonomian terbuka.
Perekonomian 4 sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah
tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintahan dan sektor luar negri. Jika
dilihat dari perekonomian sebuah negara dan sesuai dengan zaman ini,
negara memegang sistem perekonomian 4 sektor, karena tidak cukup dari
sebuah negara dalam sirkulasinya hanya mengandalkan dari dalam saja. Pada
zaman sekarang mayoritas beberapa negara menggunakan sistem
perekonomian 4 sektor. Adanya kegiatan ekspor dan impor untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih. Selanjutnya sirkalsi pendapatan dari
dalam sistem perekonomian 4 sektor akan lebih jelas/ dijelaskan dalam bab
pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaiman jalannya sirkulasi aliran pendapatan dari perekonomian
terbuka ?
b. Faktor apa saja sebagai penentu ekspor dan impor ?
c. Apa fungsi ekspor, impor dan perubahannya ?
d. Apa itu keseimbangan perekonomian terbuka ?
e. Apa itu suntikan dan bocoran ?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui seperti apa perekonomian 4 sektor dan hubungannya
dengan dengan perekonomian yang memiliki sektornya dibawah 4 sektor.
Selain itu kita dapat mengetahui mengenai fungsi dari ekspor, impor,
perubahannya dan tentang perhitungan dalam keseimbangan pendapatan
nasional dalam perekonomian terbuka.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan
kegiatan ekspor dan impor dengan negara – negara lain didunia ini. Kegiatan
ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan
perekonomian. Namun secara relatif jika dilihat dari sudutpandang
kepentingannya, setiap negara memiliki kepentingan masing – masing.
2.1.a Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat
Apabila diteliti pada perekonomian 3 sektor maka aliran yang berlaku
dalam perekonomian terbuka terlihat berbeda karena dalam
perekonomian terbuka ditambah dengan kegiatan ekspor dan impor.
Secara fisik, ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan
barang – barang buatan dalam negri ke negara – negara lain. Pengiriman
ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk kedalam sektor
perusahaan. Pengeluaran ini berdampak pada pengeluaran agregat(AE)
karena kegiatan ekspor barang dan jasa, pada akhirnya akan
mempengaruhi dalam peningkaran pendapatan nasional (Y).
2
2.1.b Sirkulasi Aliran Pendapatan
Sirkulasi aliran pendapatan merupakan perputaran kegiatan sistem
perekonomian yang mempengaruhi pada pendapatan. Dari gambar diatas
akan dijelaskan sebagai berikut :
i. Aliran 1: perusahaan yang menggunakan faktor – faktor produksi dari
rumah tangga tersebut akan mewujudka aliran pendapatan ke sektor
rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji, upah, sewa,
bunga, keuntungan, dsb.
ii. Aliran 2: Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah,
pembayaran pajak ini mempengaruhi aliran pendapatan yang tadi
sebab, aliran pendapatan yang mengalir pada rumah tangga telah
dikurang oleh pajak keuntungan perusahaan.
iii. Aliran 3: Rumah tangga yang menerima pendapatan tersebut
membayar pajak individu kepada pemerintah dan pendapatan yang
diterima setelah pajak disebut pendapatan disposebel (Yd).
iv. Aliran 4: Pendapatan disposebel rumah tangga akan digunakan
untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan didalam negeri.
Pengeluaran ini digolongkan sebagai pengeluaran konsumen keatas
3
barang – barang yang diproduksi didalam negeri, secara ringkas disebut
(Cdn).
v. Aliran 5: Rumah tangga mengimpor barang – barang yang
diproduksikan oleh luar negeri. Jika pengeluaran dari aliran 4
digabungkan dengan aliran 5 atau meliputi keseluruhan pembelanjaan
rumah tangga disebut (C).
vi. Aliran 6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan oleh rumah tangga
akan ditabung kedalam institusi keuangan atau badan keuangan seperti
bang perdagangan, bank tabungan dan sebagainya.
Penjelasan sirkulasi selanjutnya akan dijelaskan dalam komponen
pengeluaran agregat.
2.1.c Komponen Pengeluaran Agregat
Komponen pengeluaran agregat adalah bagian pengeluaran yang
mempengaruhi sektor perusahaan pada sirkulasi perekonomian terbuka
ini. Ada 5 jenis pengeluaran agregat dalam perekonomian ini, yaitu :
i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga keatas barang – barang yang
dihasilkan dalam negeri (Cdn).
ii. Investasi perusahaan untuk menambah kapasitas sektor perusahaan
dalam negeri untuk memproduksikan barang dan jasanya.
iii. Pengeluaran pemerintah keatas barang dan jasa yang diperoleh dari
perusahaan dalam negeri (G).
iv. Ekspor (X), yaitu pengeluaran atau pembelian oleh negara lain
keatas barang dan jasa yang diproduksi dari perusahaan dalam negeri.
v. Impor(M), yaitu pembelian barang dari luar negeri.
4
Untuk menghitung pengeluaran agregat dapat menggunakan formula atau
rumus seperti yang dibawah ini :
AE = Cdn + I + G + X + M
2.2 Penentu Ekspor dan Impor
Penentu ekspor dan impor bisa dapat dilihat dari ciri – ciri dan faktor – faktor
penting yang mempengaruhinya. Dibawah ini penjelasannya.
2.2.a Faktor – faktor yang menenetukan ekspor
Faktor terpenting yang dapat menentukan ekspor adalah kemampuan dari
sebuah negara untuk mengeluarkan barang – barang yang dapat bersaing
dalam pasaran luar negeri. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut
:
i. Mutu atau kualitas dari sebuah barang.
ii. Harga barang.
iii. Cita rasa masyarakat.
iv. Barang spesial.
v. Permintaan akan barang.
vi. Teknologi.
Pendapatan nasional sebenarnya tidak begitu berpengaruh besar terhadap
ekspor karena pendapatan nasional belum tentu dapat menaikkan ekspor
atau bukan sebagai faktor penentu ekspor. Dibawah ini terdapat grafik
yang menjelaskan tentang fungsi ekspor dan perubahannya.
5
Pada gambar 2.2 bagian (a) menunjukan bahwa fungsi ekspor adalah
pengeluaran otonomi yakni tingkatannya tidak di pengaruhi oleh
pendapatan nasional. X0 menunjukan bahwa ekspor tetap dari berbagai
pendapatan nasional.
Pada gambar 2.2 bagian (b) menunjukan perubahan ekspor. X0
merupakan fungsi ekspor semula. Apabila ekspor telah bertambah maka
X0 berubah menjadi X1. Faktor yang dapat merubahnya bisa terjadi
karena perubahan cita rasa masyarakat negara luar dan mengimpor dari
dalam negara. Faktor teknologi juga dapat berpengaruh pada peningkatan
ekspor, apalagi negara tersebut pertumbuhan ekonominya sudah
berkembang pesat, maka negara tersebut dapat meningkatkan mutu
barang dan akan menambah atau meningkatkan permintaan masyarakat
dari negara peng-impor kepada negara peng-ekspor.
Selanjutnya adalah perubahan ekspor yang terjadi karena berkurangnya
daya ekspor seperti terlihat pada grafik X0 ke X3. Kemerosotan tersebut
bisa terjadi karena berkurangnya cita rasa masyarakat atau merosotnya
dalam persaingan pada pasaran luar negri.
2.2.b Faktor – Faktor yang Menentukan Impor
Faktor – faktor yang menentukan impor tidak berbeda dengan faktor
ekspor. Dalam sirkulasi perekonomian terbuka, hanya sektor tumah
6
tangga yang membeli barang dari luar negara atau meng-impor. Namun
secara praktiknya tidaklah demikian. Sektor perusahaan dan
pemerintahannya juga dapat membeli barang impor. Sektor perusahaan
membeli barang mentah dan barang modal dari luar negeri dan sektor
pemerintahan membeli barang konsumsi dan barang modal keluar negeri.
Hubungan yang berpengaruh pada impor adalah dengan pendapatan
nasioal adalah semakin tinggi pendapatan nasioal maka semakin tinggi
pula impornya. Dibawah ini adalah kurva dari fungsi impor dan
perubahannya.
Dari gambar (a) diatas adalah fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Ada
2 pendekatan pada fungsi impor ini.
i. Nilai impor yang proporsional dengan penadapatan nasional.
Persamaan fungsinya adalah M = m Y dimana m menggambarkan
tingkat perubahan impor yang diakibatkan oleh perubahan
pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional.
ii. Nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional
yakni seperti pada perusahaan yang membeli barang modal diluar
7
negeri. Persamaannya M = M0 + mY dimana M0 merupakan nilai
impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional.
Gambar (b) menunjukan pada perubahan impor yang akan berlaku dari
waktu ke waktu. Jika kita lihat pada kurva (i) kecondongan impor yakni
nilai m mengalami perubahan. Seperti yang terlihat pada garis M1 dan
M2. Apabila garis M1 berubah menjadi M2 maka kecondongan untuk
mengimpor berkurang. Berkurangnya kecondongan mengimpor bisa
disebabkan karena cita rasa masyarakat yang berkurang. Selain itu,
kecondongan mengimpor bertambah dapat terlihat pada perubahan dari
garis M1 ke M3.
Dalam gambar b kurva (ii) menunjukan bahwa perubahan fungsi
impornya sejajar. Jadi perubahan fungsi impor ini pengaruhnya sesuai
dengan pendapatan nasional dan harga barang dalam negeri. Dalam
kurva (ii) perubahan fungsi impor M1 ke M3 menggambarkan
peningkatan impor dari setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihat
dari pada pendapatan nasional (Y0) itu menunjukan bahawa nilai
impornya meningkat dari Ma ke Mb. Perubahan ini bisa disebabkan oleh
efek inflasi dalam negeri. Contoh, apabila harga barang dalam negeri
meningkat karena inflasi maka masyarakat lebih memilih kepada barang
impor karena harganya murah.
Pada perubahan M1 ke M2 menunjukan peningkatan impor berkurang
pada setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihar dari pendapatan
nasionalnya (Y0) menunjukan impor berkurang dari Ma menjadi Mc.
Contoh, pengaruh impor berkurang karena harga dalam negeri murah dan
bagusnya mutu barang tersebut. Pada setiap pendapatan nasional,
masyarakat tetap lebih memilih pada barang dalam negeri.
8
2.3 Keseimbangan Perekonomian terbuka
Keseimbangan perekonomian terbuka ini mengenani keseimbangan
pendapatan nasionalnya. Disini akan dijelaskan tentang syarat, pendekatan,
dan perubahan – perubahannya. Berikut ini.
2.3.a Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana
penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan suntikan sama
dengan bocoran.
2.3.b Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian
terbuka
Ada 2 golongan barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri
yaitu :
(i) Barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri dan meliputi
pendapatan nasional (Y).
(ii) Barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri (M).
Pada penawaran agregat (AS) perekonomian terbuka dapat kita
simpulkan dalam formula :
AS = Y + M
Pada pengeluaran agregat (AE) meliputi 5 komponen yaitu :
(i) Pengeluaran rumah tangga ke atas barang yang diproduksi dalam
negeri (Cdn).
(ii) Investasi Swasta (I).
(iii) Pengeluaran pemerintah (G).
(iv) Ekspor (X).
(v) Pengeluaran ke atas impor (M)
Dalam persamaannya : AE = Cdn + I + G + X + M
9
Dalam konsumsi atau pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran
ke atas barang dalam negeri dan ke atas barang impor. Persamaannya
seperti ini :
C = Cdn + M
Berdasarkan persamaan – persamaan yang ada diatas, dapat
disederhanakan menjadi :
AE = C + I + G + X
Nilai C adalah dari persamaan Cdn + M.
Dalam keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka
akan tercapai apabila :
Y + M = C + I + G + X
atau
Y = C + I + G + (X-M)
2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam Perekomian terbuka
Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan
nasional dalam perekonomian terbuka dapat dicapai dalam keadaan
berikut ini :
I + G + X = S + T + M
Sebelumnya telah diterangkan bahwa pendapatan nasional yang
mengalir kepada sektor rumah tangga telah dikurangi pajak perusahaan
dan pajak indivdu, maka perolehan terakhir merupakan pendapatan
disposebel (Yd). Dalam persamaannya :
Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu
atau
Yd = Y - T
10
Seperti pada sirkulasinya, pendapatan disposebel tersebut digunakan
untuk :
(i) Membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor (C = Cdn
+ M).
(ii) Ditabung ( S ).
Dapat disimpulakan bahwa Yd = C + S dan Yd = Y – T. Maka dala
persamaanya perekonomian terbuka adalah Y – T = C + S atau Y = C +
S + T.
Keseimbangan perekonomian menurut agregat penawaran dan
pengeluaran dapat dicapai apabila :
Y = C + I + G + (X-M)
Maka keseimbangan penadapatan nasional dalam perekonomian terbuka
secara keseluruhan jika digabungkan dengan suntikan - bocoran dapat
disingkat menjadi :
C + I + G + (X-M) = C + S +T
atau
I + G + X = S + T + M
Jadi suntikan dan bocoran merupakan dari pendapatan nasional dengan
pendapatan disposebel dalam persamaannya Y = Yd.
Dibawah ini adalah kurva yang menjelaskan pendekatan AE – AS juga
Suntikan dan Bocoran dalam keseimbangan perekonomian terbuka.
11
Jika dilihat dari gambar (a) diatas, dalam pendekatan pengeluaran
agregat – penawaran agregat dapat dijelaskan bahwa dalam
perekonomian 3 sektor, akan mencapai keseimbangan pendapatan
nasional pada keadaan Y = C + I + G dan pendapatan nasionalnya adalah
Y3. Apabila perekonomian ini berubah menjadi perekonomian terbuka,
maka akan timbul 2 aliran pengeluaran baru yaitu ekspor dan impor.
Ekspor akan menambah pengeluaran agregat dan impor mengurangi
pengeluaran agregat. Dalam pengeluaran agregat perekonomian tertutup
fungsinya terdiri AE = C + I + G. Jika berubah menjadi perekonomian
terbuka maka AE = C + I + G + (X-M) yakni perekonomian terbuka
adalah perekonomian 4 sektor.
Gambar (b) menunjukan keseimbangan pendapatan nasional menurut
pendekatan suntikan dan bocoran. Pada perekonomian tertutup
keseimbangan dicapai pada E0 yaitu apabila S + T = I + G dan pendapatan
nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian tertutup berubah menjadi
terbuka maka pengaruhnya adalah :
12
(i) Suntikan bertambah sebanya X karena dari I + G menjadi I + G +
X dan perubahannya sejajar karena ekspor adalah pengeluaran
otonomi.
(ii) Bocoran bertambah sebanyak M, dari S + T menjadi S + T + M.
Y3 adalah pendapatan nasional. E1 adalah keseimbangan yang
dicapai. M adalah pengeluaran yang terpengaruh, artinya sebanding
dengan pendapatan nasional.
Kembali pada grafik (a), pada garis Cdn menunjukan pengeluaran rumah
tangga keatas produksi dalam negeri pada berbagai tingkat pendapatan
nasional. Diantara garis Cdn dan C itu menunjukan nilai impor. Pada
garis Cdn yang memotong garis Y = AE maka fungsi bocoran S + T + M
harus memotong sumber datar dan keadaan teresbut menggambarkan
bahawa nilai S + T + M = 0 dan nilai Cdn = Y. Dalam perekonomian
terbuka, pendapatan nasional adalah Y = Cdn + S + T +M. Jadi, apabila
Y = Cdn maka dengan sendirinya S + T + M = 0.
2.3.d Perubahan – Perubahan Keseimbangan
Perunahan pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen –
komponen suntikan dan bocoran akan menimbulkan perubahan keatas
keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam AE akan
menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan AE juga akan menimbulkan
proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan ∆Y lebih besar
dari ∆AE yang berlaku. Dalam perkonomian 4 sektor nilai multiplier
lebih kecil dari pada nilai perekonomian 3 sektor karena perekonomian
terbuka impor sebanding dengan pendapatan nasional, persmaan
impornya adalah M = mY. Nilai m menyebabkan tingkat bocoran
menjadi bertambah besar. Kenaikan tabungan, pajak atau impor akan
mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan
pendapatan nasional berkurang lebih besar akibat kenaikan bocoran.
Dibawah ini adalah grafik yang menggambarkan perubahan – perubahan
keseimbangan.
13
Gambar 2.5 : Perubahan Keseimbangan dalam Ekonomi Terbuka
a. Kenaikan Ekspor
(i)
(ii)
b. Kenaikan impor
(i)
14
Gambar 2.5 menunjukan efek perubahan salah satu komponen AE dan
bocoran keatas keseimbangan dan keatas pendapatan nasional. Terlebih
dahulu akan dijelaskan dari grafik bagian a(i).
Gambar a(i) menggunakan pendekatan AS – AE untuk menunjukan
perubahan keseimbangan yang berlaku. Pada awalnya keseimbangan
dicapai di E0 dan pendapatan nasional adalah Y0. Kenaikan ekspor
sebanyak ∆X menyebabkan AE meningkat dari AE0 menjadi AE1 dan
keseimbangan berpindah dari E0 ke E1. Akibat dari perubahan ini maka
pendapatan nasional meningkat dari Y0 ke Y1.
Gambar a(ii) menunjukan perubahan keseimbangan dengan
menggunakan pendekatan suntikan dan bocoran.
Gambar b(i) Menunjukkan akibat kenaikan impor (∆M) keatas
keseimbangan Y = AE. Perubahan keseimbangan menggunakan
pendekatan AS-AE. Pertambahan impor akan memindahkan dari AE
menjadi AE1 dan pendapatan nasional dari Y0 menjadi Y1.
Gambar b(ii) menunjukan akibat kenaikan impor dengan menggunakan
pendeketan suntikan dan bocoran.
15
BAB III
KESIMPULAN
Setelah kita membahas tentang perekonomian 4 sektor dan membandingkan
dengan sistem perekonomian lainnya. Kita telah mengetahui bahwa untuk
dapat meningkatkan pendapatan nasional yang besar dalam sebuah negara
haruslah menggunakan sistem perekonomian 4 sektor. Peran pentingnya
adalah ekspor dan impor, yakni asumsikan jika suatu ekspor barang maupun
jasa harus diperbesar atau diperbanyak dalam kapasitas atau nilainya sesuai
dengan stabilitas sumberdaya yang dimiliki negara serta komoditas yang
dapat bersaing kuat pada pasar luar negeri. Jika dilihat pada kondisi negara
Indonesia sendiri, Indonesia masih belum memiliki banyak komoditas
ekspornya bahkan masih sering mengimpor barang. Pada intinya, untuk
dapat meningkatkan daya eskpor dari sebuah negara, negara harus produktif
dengan komoditas yang berkualitas dan dapat bersaing dengan pasar luar
negeri maka dapat mempengaruhi dalam pertambahan pendapatan nasional
dari sebuah negara.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
17

More Related Content

Similar to KESEIMBANGAN EKONOMI

Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfIndhyPolii
 
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktorPendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktorAchmad Agung Ferrianto
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxSalehSitompul
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomihandy watung
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teorijhosiyosi2
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103dengkol
 
Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012
Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012
Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012anatulfitroh
 
Dampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakat
Dampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakatDampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakat
Dampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroWandi Supandi
 
Bab 3 pertumbuhan ekonomi
Bab 3 pertumbuhan ekonomiBab 3 pertumbuhan ekonomi
Bab 3 pertumbuhan ekonomixNet8
 
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdf
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdfHubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdf
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdfZukét Printing
 
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...poppy251661
 
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docx
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docxHubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docx
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docxZukét Printing
 
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBrawijaya University
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiafebi pristan
 

Similar to KESEIMBANGAN EKONOMI (20)

Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdf
 
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktorPendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
Pendapatan nasional keseimbangan 4 faktor
 
indikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptxindikator ekonomi makro.pptx
indikator ekonomi makro.pptx
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teoriMasalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
Masalah Ekonomi Makro Indonesia berdasarkan teori
 
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
Pengantar ekonomi-makro-juli-20103
 
Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012
Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012
Www masbied-com-download-soal-try-out-un-ekonomi-sma-2012
 
Dampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakat
Dampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakatDampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakat
Dampak pemekaran wilayah terhadap kesejahteraan masyarakat
 
analisis input output
 analisis input output analisis input output
analisis input output
 
Modul 2 KB I
Modul 2 KB IModul 2 KB I
Modul 2 KB I
 
Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
Kode 4
Kode 4Kode 4
Kode 4
 
Bab 3 pertumbuhan ekonomi
Bab 3 pertumbuhan ekonomiBab 3 pertumbuhan ekonomi
Bab 3 pertumbuhan ekonomi
 
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdf
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdfHubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdf
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi .pdf
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
 
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA(NPI) 2014 - 20...
 
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docx
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docxHubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docx
Hubungan Ekspor dan Pembangunan Ekonomi.docx
 
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintahBagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
Bagian v-teori-pengeluaran-pemerintah
 
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesiaIndikator-indikator makro ekonomi di indonesia
Indikator-indikator makro ekonomi di indonesia
 
Perekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektorPerekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektor
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

KESEIMBANGAN EKONOMI

  • 1. MAKALAH KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA ABDUL MUCHSIN AKHMAD FAUZI AZIS KURNIA FAHMI PERMADI MAHMUDIN M. TITS EKO YANA HERDIAN HENDRO MAYHADI SAHRUL BADRI ANANDA PRATAMA MUSMUALIM SEKOLAH TI NGGI I LMU MANAJEMEN (STI M) PRI MA GRAHA 2015 – 2016 Jl. Letnan Djidun No. 15 Kepandean (42115) Serang – Banten
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur nikmat Allah yang telah diberikan kepada tim penulis kesehatan dan kemampuan dalam menyelsaikan makalah ini dan juga dalam tugasnya. Makalah ini adalah ringkasan dari buku Makro Ekonomi Sadono Sukirno. Disini hanya menjelaskan tentang beberapa pengertian namun tidak tercantum pada pengertian dalam penghitungan angka – angkanya. Tim penulis mengakui masih memiliki kekurangan dalam kemampuan pembuatan makalah ini yang optimal. Maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan dari ini. Namun kami sebagai mahasiswa akan tetap terus berjuang dalam tahap pembelajarannya. Serang, 11 May 2015 Tim Penulis i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latarbelakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 1 1.3 Tujuan 1 BAB II PEMBAHASAN 2 2.1 Sirkulasi Pendapatan Ekonomi Terbuka 2 2.1.a Ekspor, Impor, dan Pengeluaran Agregat 2 2.1.b Sirkulasi Aliran Pendapatan 3 2.1.c Komponen Pengeluaran Agregat 4 2.2 Penentu Ekspor dan Impor 5 2.2.a Faktor – faktor yang Menentukan Ekspor 5 2.2.b Faktor – faktor yang Menentukan Impor 6 2.3 Keseimbangan Perekonomian Terbuka 9 2.3.a Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka 9 2.3.b Pengenluaran dan Penawaran Agregat dalam Perekonomian Tebuka 9 2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam Perekonomian Terbuka 10 2.3.d Perubahan –perubahan Keseimbangan 13 BAB III KESIMPULAN 16 DAFTAR ISI 17 ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah Perekonomian 4 sektor dapat disebut juga dengan perekonomian terbuka. Perekonomian 4 sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintahan dan sektor luar negri. Jika dilihat dari perekonomian sebuah negara dan sesuai dengan zaman ini, negara memegang sistem perekonomian 4 sektor, karena tidak cukup dari sebuah negara dalam sirkulasinya hanya mengandalkan dari dalam saja. Pada zaman sekarang mayoritas beberapa negara menggunakan sistem perekonomian 4 sektor. Adanya kegiatan ekspor dan impor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih. Selanjutnya sirkalsi pendapatan dari dalam sistem perekonomian 4 sektor akan lebih jelas/ dijelaskan dalam bab pembahasan. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaiman jalannya sirkulasi aliran pendapatan dari perekonomian terbuka ? b. Faktor apa saja sebagai penentu ekspor dan impor ? c. Apa fungsi ekspor, impor dan perubahannya ? d. Apa itu keseimbangan perekonomian terbuka ? e. Apa itu suntikan dan bocoran ? 1.3 Tujuan Untuk mengetahui seperti apa perekonomian 4 sektor dan hubungannya dengan dengan perekonomian yang memiliki sektornya dibawah 4 sektor. Selain itu kita dapat mengetahui mengenai fungsi dari ekspor, impor, perubahannya dan tentang perhitungan dalam keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka. 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara – negara lain didunia ini. Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan perekonomian. Namun secara relatif jika dilihat dari sudutpandang kepentingannya, setiap negara memiliki kepentingan masing – masing. 2.1.a Ekspor, Impor dan Pengeluaran Agregat Apabila diteliti pada perekonomian 3 sektor maka aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka terlihat berbeda karena dalam perekonomian terbuka ditambah dengan kegiatan ekspor dan impor. Secara fisik, ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang – barang buatan dalam negri ke negara – negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang masuk kedalam sektor perusahaan. Pengeluaran ini berdampak pada pengeluaran agregat(AE) karena kegiatan ekspor barang dan jasa, pada akhirnya akan mempengaruhi dalam peningkaran pendapatan nasional (Y). 2
  • 6. 2.1.b Sirkulasi Aliran Pendapatan Sirkulasi aliran pendapatan merupakan perputaran kegiatan sistem perekonomian yang mempengaruhi pada pendapatan. Dari gambar diatas akan dijelaskan sebagai berikut : i. Aliran 1: perusahaan yang menggunakan faktor – faktor produksi dari rumah tangga tersebut akan mewujudka aliran pendapatan ke sektor rumah tangga. Aliran pendapatan tersebut berupa gaji, upah, sewa, bunga, keuntungan, dsb. ii. Aliran 2: Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah, pembayaran pajak ini mempengaruhi aliran pendapatan yang tadi sebab, aliran pendapatan yang mengalir pada rumah tangga telah dikurang oleh pajak keuntungan perusahaan. iii. Aliran 3: Rumah tangga yang menerima pendapatan tersebut membayar pajak individu kepada pemerintah dan pendapatan yang diterima setelah pajak disebut pendapatan disposebel (Yd). iv. Aliran 4: Pendapatan disposebel rumah tangga akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksikan didalam negeri. Pengeluaran ini digolongkan sebagai pengeluaran konsumen keatas 3
  • 7. barang – barang yang diproduksi didalam negeri, secara ringkas disebut (Cdn). v. Aliran 5: Rumah tangga mengimpor barang – barang yang diproduksikan oleh luar negeri. Jika pengeluaran dari aliran 4 digabungkan dengan aliran 5 atau meliputi keseluruhan pembelanjaan rumah tangga disebut (C). vi. Aliran 6: Sisa pendapatan yang tidak digunakan oleh rumah tangga akan ditabung kedalam institusi keuangan atau badan keuangan seperti bang perdagangan, bank tabungan dan sebagainya. Penjelasan sirkulasi selanjutnya akan dijelaskan dalam komponen pengeluaran agregat. 2.1.c Komponen Pengeluaran Agregat Komponen pengeluaran agregat adalah bagian pengeluaran yang mempengaruhi sektor perusahaan pada sirkulasi perekonomian terbuka ini. Ada 5 jenis pengeluaran agregat dalam perekonomian ini, yaitu : i. Pengeluaran konsumsi rumah tangga keatas barang – barang yang dihasilkan dalam negeri (Cdn). ii. Investasi perusahaan untuk menambah kapasitas sektor perusahaan dalam negeri untuk memproduksikan barang dan jasanya. iii. Pengeluaran pemerintah keatas barang dan jasa yang diperoleh dari perusahaan dalam negeri (G). iv. Ekspor (X), yaitu pengeluaran atau pembelian oleh negara lain keatas barang dan jasa yang diproduksi dari perusahaan dalam negeri. v. Impor(M), yaitu pembelian barang dari luar negeri. 4
  • 8. Untuk menghitung pengeluaran agregat dapat menggunakan formula atau rumus seperti yang dibawah ini : AE = Cdn + I + G + X + M 2.2 Penentu Ekspor dan Impor Penentu ekspor dan impor bisa dapat dilihat dari ciri – ciri dan faktor – faktor penting yang mempengaruhinya. Dibawah ini penjelasannya. 2.2.a Faktor – faktor yang menenetukan ekspor Faktor terpenting yang dapat menentukan ekspor adalah kemampuan dari sebuah negara untuk mengeluarkan barang – barang yang dapat bersaing dalam pasaran luar negeri. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut : i. Mutu atau kualitas dari sebuah barang. ii. Harga barang. iii. Cita rasa masyarakat. iv. Barang spesial. v. Permintaan akan barang. vi. Teknologi. Pendapatan nasional sebenarnya tidak begitu berpengaruh besar terhadap ekspor karena pendapatan nasional belum tentu dapat menaikkan ekspor atau bukan sebagai faktor penentu ekspor. Dibawah ini terdapat grafik yang menjelaskan tentang fungsi ekspor dan perubahannya. 5
  • 9. Pada gambar 2.2 bagian (a) menunjukan bahwa fungsi ekspor adalah pengeluaran otonomi yakni tingkatannya tidak di pengaruhi oleh pendapatan nasional. X0 menunjukan bahwa ekspor tetap dari berbagai pendapatan nasional. Pada gambar 2.2 bagian (b) menunjukan perubahan ekspor. X0 merupakan fungsi ekspor semula. Apabila ekspor telah bertambah maka X0 berubah menjadi X1. Faktor yang dapat merubahnya bisa terjadi karena perubahan cita rasa masyarakat negara luar dan mengimpor dari dalam negara. Faktor teknologi juga dapat berpengaruh pada peningkatan ekspor, apalagi negara tersebut pertumbuhan ekonominya sudah berkembang pesat, maka negara tersebut dapat meningkatkan mutu barang dan akan menambah atau meningkatkan permintaan masyarakat dari negara peng-impor kepada negara peng-ekspor. Selanjutnya adalah perubahan ekspor yang terjadi karena berkurangnya daya ekspor seperti terlihat pada grafik X0 ke X3. Kemerosotan tersebut bisa terjadi karena berkurangnya cita rasa masyarakat atau merosotnya dalam persaingan pada pasaran luar negri. 2.2.b Faktor – Faktor yang Menentukan Impor Faktor – faktor yang menentukan impor tidak berbeda dengan faktor ekspor. Dalam sirkulasi perekonomian terbuka, hanya sektor tumah 6
  • 10. tangga yang membeli barang dari luar negara atau meng-impor. Namun secara praktiknya tidaklah demikian. Sektor perusahaan dan pemerintahannya juga dapat membeli barang impor. Sektor perusahaan membeli barang mentah dan barang modal dari luar negeri dan sektor pemerintahan membeli barang konsumsi dan barang modal keluar negeri. Hubungan yang berpengaruh pada impor adalah dengan pendapatan nasioal adalah semakin tinggi pendapatan nasioal maka semakin tinggi pula impornya. Dibawah ini adalah kurva dari fungsi impor dan perubahannya. Dari gambar (a) diatas adalah fungsi impor bagi suatu masa tertentu. Ada 2 pendekatan pada fungsi impor ini. i. Nilai impor yang proporsional dengan penadapatan nasional. Persamaan fungsinya adalah M = m Y dimana m menggambarkan tingkat perubahan impor yang diakibatkan oleh perubahan pendapatan masyarakat dan pendapatan nasional. ii. Nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional yakni seperti pada perusahaan yang membeli barang modal diluar 7
  • 11. negeri. Persamaannya M = M0 + mY dimana M0 merupakan nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Gambar (b) menunjukan pada perubahan impor yang akan berlaku dari waktu ke waktu. Jika kita lihat pada kurva (i) kecondongan impor yakni nilai m mengalami perubahan. Seperti yang terlihat pada garis M1 dan M2. Apabila garis M1 berubah menjadi M2 maka kecondongan untuk mengimpor berkurang. Berkurangnya kecondongan mengimpor bisa disebabkan karena cita rasa masyarakat yang berkurang. Selain itu, kecondongan mengimpor bertambah dapat terlihat pada perubahan dari garis M1 ke M3. Dalam gambar b kurva (ii) menunjukan bahwa perubahan fungsi impornya sejajar. Jadi perubahan fungsi impor ini pengaruhnya sesuai dengan pendapatan nasional dan harga barang dalam negeri. Dalam kurva (ii) perubahan fungsi impor M1 ke M3 menggambarkan peningkatan impor dari setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihat dari pada pendapatan nasional (Y0) itu menunjukan bahawa nilai impornya meningkat dari Ma ke Mb. Perubahan ini bisa disebabkan oleh efek inflasi dalam negeri. Contoh, apabila harga barang dalam negeri meningkat karena inflasi maka masyarakat lebih memilih kepada barang impor karena harganya murah. Pada perubahan M1 ke M2 menunjukan peningkatan impor berkurang pada setiap tingkat pendapatan nasional. Jika dilihar dari pendapatan nasionalnya (Y0) menunjukan impor berkurang dari Ma menjadi Mc. Contoh, pengaruh impor berkurang karena harga dalam negeri murah dan bagusnya mutu barang tersebut. Pada setiap pendapatan nasional, masyarakat tetap lebih memilih pada barang dalam negeri. 8
  • 12. 2.3 Keseimbangan Perekonomian terbuka Keseimbangan perekonomian terbuka ini mengenani keseimbangan pendapatan nasionalnya. Disini akan dijelaskan tentang syarat, pendekatan, dan perubahan – perubahannya. Berikut ini. 2.3.a Syarat Keseimbangan Perekonomian Terbuka Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan dimana penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat dan suntikan sama dengan bocoran. 2.3.b Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam Perekonomian terbuka Ada 2 golongan barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam negeri yaitu : (i) Barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y). (ii) Barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri (M). Pada penawaran agregat (AS) perekonomian terbuka dapat kita simpulkan dalam formula : AS = Y + M Pada pengeluaran agregat (AE) meliputi 5 komponen yaitu : (i) Pengeluaran rumah tangga ke atas barang yang diproduksi dalam negeri (Cdn). (ii) Investasi Swasta (I). (iii) Pengeluaran pemerintah (G). (iv) Ekspor (X). (v) Pengeluaran ke atas impor (M) Dalam persamaannya : AE = Cdn + I + G + X + M 9
  • 13. Dalam konsumsi atau pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri dan ke atas barang impor. Persamaannya seperti ini : C = Cdn + M Berdasarkan persamaan – persamaan yang ada diatas, dapat disederhanakan menjadi : AE = C + I + G + X Nilai C adalah dari persamaan Cdn + M. Dalam keseimbangan pendapatan nasional pada perekonomian terbuka akan tercapai apabila : Y + M = C + I + G + X atau Y = C + I + G + (X-M) 2.3.c Suntikan dan Bocoran dalam Perekomian terbuka Dalam pendekatan suntikan – bocoran, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dapat dicapai dalam keadaan berikut ini : I + G + X = S + T + M Sebelumnya telah diterangkan bahwa pendapatan nasional yang mengalir kepada sektor rumah tangga telah dikurangi pajak perusahaan dan pajak indivdu, maka perolehan terakhir merupakan pendapatan disposebel (Yd). Dalam persamaannya : Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu atau Yd = Y - T 10
  • 14. Seperti pada sirkulasinya, pendapatan disposebel tersebut digunakan untuk : (i) Membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor (C = Cdn + M). (ii) Ditabung ( S ). Dapat disimpulakan bahwa Yd = C + S dan Yd = Y – T. Maka dala persamaanya perekonomian terbuka adalah Y – T = C + S atau Y = C + S + T. Keseimbangan perekonomian menurut agregat penawaran dan pengeluaran dapat dicapai apabila : Y = C + I + G + (X-M) Maka keseimbangan penadapatan nasional dalam perekonomian terbuka secara keseluruhan jika digabungkan dengan suntikan - bocoran dapat disingkat menjadi : C + I + G + (X-M) = C + S +T atau I + G + X = S + T + M Jadi suntikan dan bocoran merupakan dari pendapatan nasional dengan pendapatan disposebel dalam persamaannya Y = Yd. Dibawah ini adalah kurva yang menjelaskan pendekatan AE – AS juga Suntikan dan Bocoran dalam keseimbangan perekonomian terbuka. 11
  • 15. Jika dilihat dari gambar (a) diatas, dalam pendekatan pengeluaran agregat – penawaran agregat dapat dijelaskan bahwa dalam perekonomian 3 sektor, akan mencapai keseimbangan pendapatan nasional pada keadaan Y = C + I + G dan pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian ini berubah menjadi perekonomian terbuka, maka akan timbul 2 aliran pengeluaran baru yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran agregat dan impor mengurangi pengeluaran agregat. Dalam pengeluaran agregat perekonomian tertutup fungsinya terdiri AE = C + I + G. Jika berubah menjadi perekonomian terbuka maka AE = C + I + G + (X-M) yakni perekonomian terbuka adalah perekonomian 4 sektor. Gambar (b) menunjukan keseimbangan pendapatan nasional menurut pendekatan suntikan dan bocoran. Pada perekonomian tertutup keseimbangan dicapai pada E0 yaitu apabila S + T = I + G dan pendapatan nasionalnya adalah Y3. Apabila perekonomian tertutup berubah menjadi terbuka maka pengaruhnya adalah : 12
  • 16. (i) Suntikan bertambah sebanya X karena dari I + G menjadi I + G + X dan perubahannya sejajar karena ekspor adalah pengeluaran otonomi. (ii) Bocoran bertambah sebanyak M, dari S + T menjadi S + T + M. Y3 adalah pendapatan nasional. E1 adalah keseimbangan yang dicapai. M adalah pengeluaran yang terpengaruh, artinya sebanding dengan pendapatan nasional. Kembali pada grafik (a), pada garis Cdn menunjukan pengeluaran rumah tangga keatas produksi dalam negeri pada berbagai tingkat pendapatan nasional. Diantara garis Cdn dan C itu menunjukan nilai impor. Pada garis Cdn yang memotong garis Y = AE maka fungsi bocoran S + T + M harus memotong sumber datar dan keadaan teresbut menggambarkan bahawa nilai S + T + M = 0 dan nilai Cdn = Y. Dalam perekonomian terbuka, pendapatan nasional adalah Y = Cdn + S + T +M. Jadi, apabila Y = Cdn maka dengan sendirinya S + T + M = 0. 2.3.d Perubahan – Perubahan Keseimbangan Perunahan pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen – komponen suntikan dan bocoran akan menimbulkan perubahan keatas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam AE akan menaikkan pendapatan nasional. Kenaikan AE juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada akhirnya menyebabkan ∆Y lebih besar dari ∆AE yang berlaku. Dalam perkonomian 4 sektor nilai multiplier lebih kecil dari pada nilai perekonomian 3 sektor karena perekonomian terbuka impor sebanding dengan pendapatan nasional, persmaan impornya adalah M = mY. Nilai m menyebabkan tingkat bocoran menjadi bertambah besar. Kenaikan tabungan, pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar akibat kenaikan bocoran. Dibawah ini adalah grafik yang menggambarkan perubahan – perubahan keseimbangan. 13
  • 17. Gambar 2.5 : Perubahan Keseimbangan dalam Ekonomi Terbuka a. Kenaikan Ekspor (i) (ii) b. Kenaikan impor (i) 14
  • 18. Gambar 2.5 menunjukan efek perubahan salah satu komponen AE dan bocoran keatas keseimbangan dan keatas pendapatan nasional. Terlebih dahulu akan dijelaskan dari grafik bagian a(i). Gambar a(i) menggunakan pendekatan AS – AE untuk menunjukan perubahan keseimbangan yang berlaku. Pada awalnya keseimbangan dicapai di E0 dan pendapatan nasional adalah Y0. Kenaikan ekspor sebanyak ∆X menyebabkan AE meningkat dari AE0 menjadi AE1 dan keseimbangan berpindah dari E0 ke E1. Akibat dari perubahan ini maka pendapatan nasional meningkat dari Y0 ke Y1. Gambar a(ii) menunjukan perubahan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan suntikan dan bocoran. Gambar b(i) Menunjukkan akibat kenaikan impor (∆M) keatas keseimbangan Y = AE. Perubahan keseimbangan menggunakan pendekatan AS-AE. Pertambahan impor akan memindahkan dari AE menjadi AE1 dan pendapatan nasional dari Y0 menjadi Y1. Gambar b(ii) menunjukan akibat kenaikan impor dengan menggunakan pendeketan suntikan dan bocoran. 15
  • 19. BAB III KESIMPULAN Setelah kita membahas tentang perekonomian 4 sektor dan membandingkan dengan sistem perekonomian lainnya. Kita telah mengetahui bahwa untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional yang besar dalam sebuah negara haruslah menggunakan sistem perekonomian 4 sektor. Peran pentingnya adalah ekspor dan impor, yakni asumsikan jika suatu ekspor barang maupun jasa harus diperbesar atau diperbanyak dalam kapasitas atau nilainya sesuai dengan stabilitas sumberdaya yang dimiliki negara serta komoditas yang dapat bersaing kuat pada pasar luar negeri. Jika dilihat pada kondisi negara Indonesia sendiri, Indonesia masih belum memiliki banyak komoditas ekspornya bahkan masih sering mengimpor barang. Pada intinya, untuk dapat meningkatkan daya eskpor dari sebuah negara, negara harus produktif dengan komoditas yang berkualitas dan dapat bersaing dengan pasar luar negeri maka dapat mempengaruhi dalam pertambahan pendapatan nasional dari sebuah negara. 16
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 17