SlideShare a Scribd company logo
KONSEP SENTIMENT
INVESTOR: HOMO
ECONOMICUS AND HOMO
SAPIENS
MK. PERILAKU KEUANGAN
KONSEP SENTIMENT INVESTOR:
HOMO ECONOMICUS AND HOMO SAPIENS
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiwa mampu membedakan dan menguraikan tentang
 Sentimen Investor, faktor-faktor yang mempengaruhinya
 Homo Economicus dalam kaitannya dengan Behavior finance
 Homo Sapiens dalam kaitannya dengan Behavior finance
Sentimen Investor
 Investor mengambil keputusan terkait investasi mereka berdasarkan informasi yang
mereka miliki seperti pengalaman masa lalu, tren saat ini, pengembalian masa lalu, kinerja
suatu perusahaan dan beberapa informasi dan referensi lainnya yang ada (Kengatharan
dan Kengatharan, 2014). Para investor mendapat informasi ini dari pasar keuangan,
sehingga pasar keuangan akan mempengaruhi sentimen investor ketika pasar keuangan
berperan sebagai informan aktif yang memberikan informasi kepada investor yang meliputi
pengembalian di masa lalu, laporan keuangan perusahaan, harga saham saat ini, kinerja
saham yang baik dan informasi lainnya yang tersedia
 Sentimen investor dapat mempengaruhi pasar keuangan baik dari segi volume
perdagangan maupun harga aset keuangan yang ada pada pasar keuangan (Tan dan Tas,
2019). Sentimen investor dapat membawa pengaruh terhadap volume perdagangan
saham hanya ketika para investor mengalami fenomena herding behavior
 Perolehan dan pemrosesan informasi yang tepat dan baik akan menimbulkan biaya yang
cukup besar bagi investor, sehingga sering kali para investor, terutama investor yang baru
memasuki pasar keuangan, tidak memiliki pengetahuan dan gambaran yang sempurna
tentang kondisi suatu pasar keuangan dan efek dari kondisi yang sedang terjadi tersebut
ke pasar keuangan baik saat ini ataupun kedepannya. Akibatnya, para investor ini akan
berpikir bahwa akan lebih menguntungkan bagi mereka dari segi biaya jika mereka meniru
tindakan investor yang terinformasi
Sentimen Investor
 (De Long, Shleifer, Summers & Waldmann, 1990 dalam Brochado, 2017) mendefinisikan
sentimen investor sebagai pendapat, keyakinan ataupun spekulasi yang dimiliki oleh
seorang investor, yang biasanya akan terpengaruhi oleh emosi investor, mengenai arus
kas yang akan terjadi di masa depan dan risiko yang ada pada investasi. Keyakinan ini
dapat bersifat optimistik dan pesimistik.
 Sentimen investor baik optimistis maupun pesimistis akan menyebabkan pergeseran
permintasignifikan untuk mempengaruhi pasar keuangan. Ketika para noise traders
melakukan perdagangan secara acak maka hal ini tidak akan mempengaruhi harga pasar
karena secara tidak langsung tidak akan ada pergeseran agregat terhadap permintaan
investor. Tetapi, terjadinya bias terhadap penilaian investor ketika memproses informasi
cenderung memiliki kesamaan, selain itu subjek dalam psikologis cenderung membuat
kesalahan yang sama dan bukan kesalahan acak (Baker dan Wurgler, 2007 dalam Yang
dan Copeland, 2014).
 Ketika para noise traders bergerak bersama (herding) maka akan terjadi pergeseran
permintaan investor pada pasar dalam jumlah yang cukup signifikan. Ketika permintaan
investor berubah cukup signifikan maka hal ini akan mempengaruhi harga pasar sesuai
dengan hukum permintaan-penawaran yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap
pengembalian investasi.
Faktor yang mempengaruhi sentiment Investor
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sentimen investor antara lain sebagai berikut
(Srivastava, 2020):
 Faktor psikologis (emosional). Kepribadian investor merupakan gabungan dari motivasi, karakteristik
kognitif dan emosional investor yang mendominasi hasil keputusan investasi seorang investor seperti
memperoleh, mempertahankan ataupun menjual investasi yang dimilikinya. (Daniel dan Titman, 1999
dalam Srivastava, 2020) menyatakan bahwa investor cenderung mendukung suatu informasi yang
searah dengan keyakinan yang mereka miliki atau inginkan dan mengabaikan informasi lainnya yang
tidak sesuai dengan keyakinan mereka, hal ini akhirnya akan mempengaruhi penilaian investasi
investor menjadi bias.
 Faktor pasar. Faktor-faktor yang ada pada suatu pasar juga dapat mempengaruhi sentimen investor
seperti: pasar bull/bear investor, tren naik/turun pada pasar, transparansi pasar, pengembalian yang
dapat diberikan pasar, kondisi pasar seperti mengalami resesi/depresi, fundamental dan teknis
lainnya yang ada pada lingkungan pasar keuangan. F
 aktor ekonomi. Faktor perekonomian di lingkungan pasar keuangan dapat mempengaruhi sentimen
investor. Faktor-faktor ini seperti laba perusahaan, PDB rill, GDP, pertumbuhan ekonomi, tingkat
inflasi negara, tingkat pengangguran, suku bunga bank dan fluiditas dalam perekonomian.
Sentimen Investor
 Teori keuangan klasik menyatakan bahwa harga aset keuangan merupakan cerminan dari nilai
fundamental lingkungan pasar keuangan dan adanya irrasionalitas pasar akan dihapus sepenuhnya
oleh investor rasional.
 ntimen investor tidak memainkan peran apa pun terhadap harga aset keuangan pada teori keuangan
murni
 Hubungan antara sentimen investor dan pasar keuangan juga dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor lainnya seperti umur aset keuangan, ukuran aset keuangan, pembayaran dividen,
pertumbuhan ekstrim perusahaan.
 Market sentiment atau sentimen pasar merupakan sikap investor terhadap keamanan
atau pasar keuangan tertentu. Ini menjadi market tone, atau psikologi kerumunannya, seperti yang
terungkap melalui aktivitas dan pergerakan harga sekuritas yang diperdagangkan di pasar tersebut
 Mispricing adalah kondisi dimana harga saham dinilai overvalue atau undervalue dari nilai wajarnya.
Googling Investor’s Sentiment adalah sentimen investor yang pengukurannya dilakukan dengan
membentuk konstruktif indeks yang didasarkan pada pencarian informasi di search engine google
yang dilakukan oleh investor (Da et al., 2014). Penggunaan indeks ini telah mulai banyak
dipertimbangkan pada beberapa penelitian seperti (Trichilli et al, 2018; Khan dan Ahmad, 2018;
Mezghani et al., 2021) sebagai pengukuran yang tepat untuk mencerminkan sentimen investor
 Arbitrase merupakan investor yang memiliki ekspektasi terhadap pengembalian
sekuritas yang dapat dibenarkan sepenuhnya secara rasional oleh fakta yang ada.
Arbitrase disini memiliki peran sebagai penggerak harga kembali ke arah fundamental
ketika terjadinya mispricing yang disebabkan oleh sentimen investor. Permasalahan
mulai muncul ketika arbitrase kemudian mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi
terjadinya mispricing karena biaya yang mahal dan adanya risiko ketika mereka
melawan sentimen investor. Kedua hal ini mengakibatkan para arbitrase menjadi tidak
agresif untuk melakukan pengembalian harga saham kembali ke arah fundamental.
Para arbitrase sering kali juga turut memanfaatkan sentimen investor untuk
mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri dengan cara membeli aset
keuangan untuk mendapat keuntungan dan kemudian menjualnya ketika sekiranya
sentimen investor akan mengalami perubahan. Sehingga adanya biaya serta risiko
dan para arbitrase yang mengambil keuntungan dari sentimen investor menciptakan
terjadinya batasan pada arbitrase sehingga menyebabkan sentimen investor menjadi
dapat mempengaruhi harga aset keuangan
 Definisi homo economicus atau rational economic-man adalah homo sapien yang
bertindak untuk mendapatkan kesejahteraan (well-being) setinggi mungkin untuk
dirinya sendiri. Tentunya dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia tentang
peluang dan kendala terhadap kemampuannya mencapai tujuan.
 PENGERTIAN HOMO ECONOMICUS
 Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu ingin memenuhi
kebutuhannya secara rasional untuk mencapai kesejahteraan serta mempertahankan
hidup. Sebagai homo economicus, manusia mempunyai kebutuhan dan juga
keinginan. Dimana kebutuhan merupakan hal hal yang diperlukan oleh manusia untuk
hidup.
 Zoon politicon memiliki arti bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat
dan berinteraksi dengan manusia lain. Selain itu, manusia sebagai makhluk
sosial juga berarti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia akan selalu
bergantung pada orang lain
 Manusia sebagai homo economicus, tentunya akan melakukan cara rasional yang
berbeda beda pula dalam memenuhi kebutuhan.
 Homo economicus adalah manusia sebagai mahluk ekonomi yang artinya manusia
tidak pernah merasa puas dan selalu berusaha terus menurus untuk memenuhi
kebutuhannya
 Manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu memiliki kebutuhan dalam hidupnya
yang bersifat tidak pernah puas. Untuk mendapatkan sesuatu, tentu kita harus
berusaha agar dapat memenuhinya. Contohnya, kita bekerja untuk mendapatkan
upah, lalu upah tersebut dibelikan kebutuhan hidupnya
 Ericha (2010) Aspek-aspek bias dalam bias kognitif seperti
overconfidence bias, cognitive dissonase bias, dan loss aversion bias
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investor.
 Perilaku irasional (biases) biasanya bertindak tanpa logika dan besar
kemuningkinan berdasarkan respon emosional.
 Pompian (2006) aspek bias merupakan aspek yang cenderung
menghasilkan keputusan yang tidak menjamin ketepatan secara mutlak
dan konsekuensinya seorang investor mengalami kemungkinan
keputusan investasi yang tidak tepat dan melenceng dari tingkat imbal
hasil yang diharapkan.
 Graham (2008) investor perlu berpikir dua kali ketika ingin memutuskan
membeli saham.
Jika sentiment investor mengandung bias
 Baker dan Nofsinger (2008) jika bias-bias terindikasi mengandung korelasi dalam
pengambilan keputusan oleh investor, maka keputusan investor tersebut juga
terindikasi mengandung bias-bias yang lain.
 Manusia sebagai mahluk ekonomi, maka setiap keputusannya berdasarkan pada
pertimbangan diri dan lingkungannya, faktor-faktor itu seperti sifat, kesukaan,
keterlibatan emosi dan hal-hal yang melekat dalam dirinya.
konsep sentiment investor
 Teori keuangan pada dasarnya dibangun atas dasar berbagai asumsi untuk
memperjelas posisi teori tersebut bila dihadapkan dengan keadaan yang
sesungguhnya. Salah satu asumsi utama adalah rasionalitas investor dalam setiap
proses pengambilan keputusan yang dilakukan (perfect rationality). Manusia
diasumsikan selalu bersedia memperhatikan semua informasi yang tersedia lengkap
dan transparan (perfect information), mampu mengevaluasinya dengan seksama
untuk membuat keputusan yang tepat bagi kepentingan pribadi berdasarkan analisis
rasional atas informasi tersebut (perfect self-interest).
 Asumsi tentang perilaku investor pada dasarnya bersumber dari literatur ekonomi
klasik dan neoklasik, di mana manusia dipandang sebagai makhluk yang mampu
membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang sangat logis dan transparan.
Oleh karena itu manusia disebut sebagai homo economicus, makhluk yang selalu
mampu menghitung dan menemukan titik optimal sebagai jawaban bagi persoalan
ekonomi keuangan yang dihadapi. Titik optimal merupakan sebuah titik yang mampu
memberikan utilitas maksimal bagi diri seorang pembuat keputusan.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to P-11 KONSEP SENTIMEN INVESTOR.pptx

ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi WinataENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
lindawinata
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Yoyo Sudaryo
 

Similar to P-11 KONSEP SENTIMEN INVESTOR.pptx (20)

ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi WinataENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
ENTREPREUNERSHIP AND INNOVATION_Linda Fitria Adi Winata
 
175 351-1-sm
175 351-1-sm175 351-1-sm
175 351-1-sm
 
INVESTASI PORTOFOLIO
INVESTASI PORTOFOLIOINVESTASI PORTOFOLIO
INVESTASI PORTOFOLIO
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
Mnd013 AIBK-materi-sesi 15
 
Perilaku Investor terhadap Return Saham
Perilaku Investor terhadap Return SahamPerilaku Investor terhadap Return Saham
Perilaku Investor terhadap Return Saham
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Analisis Fundamental, Teknikal, dan Program Metastock
Analisis Fundamental, Teknikal, dan Program MetastockAnalisis Fundamental, Teknikal, dan Program Metastock
Analisis Fundamental, Teknikal, dan Program Metastock
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
P-10 KONSEP PSIKOLOGI PERILAKU INVESTOR.ok.pdf
P-10 KONSEP PSIKOLOGI PERILAKU INVESTOR.ok.pdfP-10 KONSEP PSIKOLOGI PERILAKU INVESTOR.ok.pdf
P-10 KONSEP PSIKOLOGI PERILAKU INVESTOR.ok.pdf
 
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
ANALISIS FUNDAMENTAL, TEKNIKAL DAN KASUS ULTJ
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 1
 
TEORI KEPRILAKUKAN P-9.pptx
TEORI KEPRILAKUKAN P-9.pptxTEORI KEPRILAKUKAN P-9.pptx
TEORI KEPRILAKUKAN P-9.pptx
 
Expect return dan risiko
Expect return dan risikoExpect return dan risiko
Expect return dan risiko
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4
 
Pengertian Investasi
Pengertian InvestasiPengertian Investasi
Pengertian Investasi
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...
Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...
Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...
Klinik Aborsi
 

Recently uploaded (7)

Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptxEstimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
Estimasi Perhitungan Return dan Risiko Portofolio PPT.pptx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...
Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...
Klinik Jual Obat Aborsi Jakarta Barat Wa.082220463965 Apotik Obat Aborsi Cyto...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
 
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
 

P-11 KONSEP SENTIMEN INVESTOR.pptx

  • 1. KONSEP SENTIMENT INVESTOR: HOMO ECONOMICUS AND HOMO SAPIENS MK. PERILAKU KEUANGAN
  • 2. KONSEP SENTIMENT INVESTOR: HOMO ECONOMICUS AND HOMO SAPIENS
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN Mahasiwa mampu membedakan dan menguraikan tentang  Sentimen Investor, faktor-faktor yang mempengaruhinya  Homo Economicus dalam kaitannya dengan Behavior finance  Homo Sapiens dalam kaitannya dengan Behavior finance
  • 4. Sentimen Investor  Investor mengambil keputusan terkait investasi mereka berdasarkan informasi yang mereka miliki seperti pengalaman masa lalu, tren saat ini, pengembalian masa lalu, kinerja suatu perusahaan dan beberapa informasi dan referensi lainnya yang ada (Kengatharan dan Kengatharan, 2014). Para investor mendapat informasi ini dari pasar keuangan, sehingga pasar keuangan akan mempengaruhi sentimen investor ketika pasar keuangan berperan sebagai informan aktif yang memberikan informasi kepada investor yang meliputi pengembalian di masa lalu, laporan keuangan perusahaan, harga saham saat ini, kinerja saham yang baik dan informasi lainnya yang tersedia  Sentimen investor dapat mempengaruhi pasar keuangan baik dari segi volume perdagangan maupun harga aset keuangan yang ada pada pasar keuangan (Tan dan Tas, 2019). Sentimen investor dapat membawa pengaruh terhadap volume perdagangan saham hanya ketika para investor mengalami fenomena herding behavior  Perolehan dan pemrosesan informasi yang tepat dan baik akan menimbulkan biaya yang cukup besar bagi investor, sehingga sering kali para investor, terutama investor yang baru memasuki pasar keuangan, tidak memiliki pengetahuan dan gambaran yang sempurna tentang kondisi suatu pasar keuangan dan efek dari kondisi yang sedang terjadi tersebut ke pasar keuangan baik saat ini ataupun kedepannya. Akibatnya, para investor ini akan berpikir bahwa akan lebih menguntungkan bagi mereka dari segi biaya jika mereka meniru tindakan investor yang terinformasi
  • 5. Sentimen Investor  (De Long, Shleifer, Summers & Waldmann, 1990 dalam Brochado, 2017) mendefinisikan sentimen investor sebagai pendapat, keyakinan ataupun spekulasi yang dimiliki oleh seorang investor, yang biasanya akan terpengaruhi oleh emosi investor, mengenai arus kas yang akan terjadi di masa depan dan risiko yang ada pada investasi. Keyakinan ini dapat bersifat optimistik dan pesimistik.  Sentimen investor baik optimistis maupun pesimistis akan menyebabkan pergeseran permintasignifikan untuk mempengaruhi pasar keuangan. Ketika para noise traders melakukan perdagangan secara acak maka hal ini tidak akan mempengaruhi harga pasar karena secara tidak langsung tidak akan ada pergeseran agregat terhadap permintaan investor. Tetapi, terjadinya bias terhadap penilaian investor ketika memproses informasi cenderung memiliki kesamaan, selain itu subjek dalam psikologis cenderung membuat kesalahan yang sama dan bukan kesalahan acak (Baker dan Wurgler, 2007 dalam Yang dan Copeland, 2014).  Ketika para noise traders bergerak bersama (herding) maka akan terjadi pergeseran permintaan investor pada pasar dalam jumlah yang cukup signifikan. Ketika permintaan investor berubah cukup signifikan maka hal ini akan mempengaruhi harga pasar sesuai dengan hukum permintaan-penawaran yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap pengembalian investasi.
  • 6. Faktor yang mempengaruhi sentiment Investor Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sentimen investor antara lain sebagai berikut (Srivastava, 2020):  Faktor psikologis (emosional). Kepribadian investor merupakan gabungan dari motivasi, karakteristik kognitif dan emosional investor yang mendominasi hasil keputusan investasi seorang investor seperti memperoleh, mempertahankan ataupun menjual investasi yang dimilikinya. (Daniel dan Titman, 1999 dalam Srivastava, 2020) menyatakan bahwa investor cenderung mendukung suatu informasi yang searah dengan keyakinan yang mereka miliki atau inginkan dan mengabaikan informasi lainnya yang tidak sesuai dengan keyakinan mereka, hal ini akhirnya akan mempengaruhi penilaian investasi investor menjadi bias.  Faktor pasar. Faktor-faktor yang ada pada suatu pasar juga dapat mempengaruhi sentimen investor seperti: pasar bull/bear investor, tren naik/turun pada pasar, transparansi pasar, pengembalian yang dapat diberikan pasar, kondisi pasar seperti mengalami resesi/depresi, fundamental dan teknis lainnya yang ada pada lingkungan pasar keuangan. F  aktor ekonomi. Faktor perekonomian di lingkungan pasar keuangan dapat mempengaruhi sentimen investor. Faktor-faktor ini seperti laba perusahaan, PDB rill, GDP, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi negara, tingkat pengangguran, suku bunga bank dan fluiditas dalam perekonomian.
  • 7. Sentimen Investor  Teori keuangan klasik menyatakan bahwa harga aset keuangan merupakan cerminan dari nilai fundamental lingkungan pasar keuangan dan adanya irrasionalitas pasar akan dihapus sepenuhnya oleh investor rasional.  ntimen investor tidak memainkan peran apa pun terhadap harga aset keuangan pada teori keuangan murni  Hubungan antara sentimen investor dan pasar keuangan juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor lainnya seperti umur aset keuangan, ukuran aset keuangan, pembayaran dividen, pertumbuhan ekstrim perusahaan.  Market sentiment atau sentimen pasar merupakan sikap investor terhadap keamanan atau pasar keuangan tertentu. Ini menjadi market tone, atau psikologi kerumunannya, seperti yang terungkap melalui aktivitas dan pergerakan harga sekuritas yang diperdagangkan di pasar tersebut  Mispricing adalah kondisi dimana harga saham dinilai overvalue atau undervalue dari nilai wajarnya. Googling Investor’s Sentiment adalah sentimen investor yang pengukurannya dilakukan dengan membentuk konstruktif indeks yang didasarkan pada pencarian informasi di search engine google yang dilakukan oleh investor (Da et al., 2014). Penggunaan indeks ini telah mulai banyak dipertimbangkan pada beberapa penelitian seperti (Trichilli et al, 2018; Khan dan Ahmad, 2018; Mezghani et al., 2021) sebagai pengukuran yang tepat untuk mencerminkan sentimen investor
  • 8.  Arbitrase merupakan investor yang memiliki ekspektasi terhadap pengembalian sekuritas yang dapat dibenarkan sepenuhnya secara rasional oleh fakta yang ada. Arbitrase disini memiliki peran sebagai penggerak harga kembali ke arah fundamental ketika terjadinya mispricing yang disebabkan oleh sentimen investor. Permasalahan mulai muncul ketika arbitrase kemudian mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi terjadinya mispricing karena biaya yang mahal dan adanya risiko ketika mereka melawan sentimen investor. Kedua hal ini mengakibatkan para arbitrase menjadi tidak agresif untuk melakukan pengembalian harga saham kembali ke arah fundamental. Para arbitrase sering kali juga turut memanfaatkan sentimen investor untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri dengan cara membeli aset keuangan untuk mendapat keuntungan dan kemudian menjualnya ketika sekiranya sentimen investor akan mengalami perubahan. Sehingga adanya biaya serta risiko dan para arbitrase yang mengambil keuntungan dari sentimen investor menciptakan terjadinya batasan pada arbitrase sehingga menyebabkan sentimen investor menjadi dapat mempengaruhi harga aset keuangan
  • 9.  Definisi homo economicus atau rational economic-man adalah homo sapien yang bertindak untuk mendapatkan kesejahteraan (well-being) setinggi mungkin untuk dirinya sendiri. Tentunya dengan mempertimbangkan informasi yang tersedia tentang peluang dan kendala terhadap kemampuannya mencapai tujuan.  PENGERTIAN HOMO ECONOMICUS  Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu ingin memenuhi kebutuhannya secara rasional untuk mencapai kesejahteraan serta mempertahankan hidup. Sebagai homo economicus, manusia mempunyai kebutuhan dan juga keinginan. Dimana kebutuhan merupakan hal hal yang diperlukan oleh manusia untuk hidup.  Zoon politicon memiliki arti bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan manusia lain. Selain itu, manusia sebagai makhluk sosial juga berarti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia akan selalu bergantung pada orang lain
  • 10.  Manusia sebagai homo economicus, tentunya akan melakukan cara rasional yang berbeda beda pula dalam memenuhi kebutuhan.  Homo economicus adalah manusia sebagai mahluk ekonomi yang artinya manusia tidak pernah merasa puas dan selalu berusaha terus menurus untuk memenuhi kebutuhannya  Manusia adalah makhluk ekonomi yang selalu memiliki kebutuhan dalam hidupnya yang bersifat tidak pernah puas. Untuk mendapatkan sesuatu, tentu kita harus berusaha agar dapat memenuhinya. Contohnya, kita bekerja untuk mendapatkan upah, lalu upah tersebut dibelikan kebutuhan hidupnya
  • 11.  Ericha (2010) Aspek-aspek bias dalam bias kognitif seperti overconfidence bias, cognitive dissonase bias, dan loss aversion bias berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investor.  Perilaku irasional (biases) biasanya bertindak tanpa logika dan besar kemuningkinan berdasarkan respon emosional.  Pompian (2006) aspek bias merupakan aspek yang cenderung menghasilkan keputusan yang tidak menjamin ketepatan secara mutlak dan konsekuensinya seorang investor mengalami kemungkinan keputusan investasi yang tidak tepat dan melenceng dari tingkat imbal hasil yang diharapkan.  Graham (2008) investor perlu berpikir dua kali ketika ingin memutuskan membeli saham.
  • 12. Jika sentiment investor mengandung bias  Baker dan Nofsinger (2008) jika bias-bias terindikasi mengandung korelasi dalam pengambilan keputusan oleh investor, maka keputusan investor tersebut juga terindikasi mengandung bias-bias yang lain.  Manusia sebagai mahluk ekonomi, maka setiap keputusannya berdasarkan pada pertimbangan diri dan lingkungannya, faktor-faktor itu seperti sifat, kesukaan, keterlibatan emosi dan hal-hal yang melekat dalam dirinya.
  • 13. konsep sentiment investor  Teori keuangan pada dasarnya dibangun atas dasar berbagai asumsi untuk memperjelas posisi teori tersebut bila dihadapkan dengan keadaan yang sesungguhnya. Salah satu asumsi utama adalah rasionalitas investor dalam setiap proses pengambilan keputusan yang dilakukan (perfect rationality). Manusia diasumsikan selalu bersedia memperhatikan semua informasi yang tersedia lengkap dan transparan (perfect information), mampu mengevaluasinya dengan seksama untuk membuat keputusan yang tepat bagi kepentingan pribadi berdasarkan analisis rasional atas informasi tersebut (perfect self-interest).
  • 14.  Asumsi tentang perilaku investor pada dasarnya bersumber dari literatur ekonomi klasik dan neoklasik, di mana manusia dipandang sebagai makhluk yang mampu membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang sangat logis dan transparan. Oleh karena itu manusia disebut sebagai homo economicus, makhluk yang selalu mampu menghitung dan menemukan titik optimal sebagai jawaban bagi persoalan ekonomi keuangan yang dihadapi. Titik optimal merupakan sebuah titik yang mampu memberikan utilitas maksimal bagi diri seorang pembuat keputusan.

Editor's Notes

  1. NOTE: To change the image on this slide, select the picture and delete it. Then click the Pictures icon in the placeholder to insert your own image.