Dokumen tersebut membahas tentang definisi investasi, tujuan, proses, prinsip-prinsip syariah, dan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Investasi didefinisikan sebagai penanaman modal dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan serta mengurangi risiko seperti inflasi. Proses investasi melipati analisis, pembentukan portofolio, evaluasi, dan revisi berdasarkan tujuan, return, dan risiko yang diinginkan.
2. Kata investasi merupakan kata adopsi dari bahasa Inggris, yaitu investment. Kata
invest sebagai kata dasar dari investment memiliki arti menanam.
Dalam kamus istilah Pasar modal dan Keuangan kata investasi diartikan sebagai
penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
memperoleh keuntungan
Dalam Kamus Lengkap Ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang
dengan bentuk-bentuk kekayaan seperti saham atau harta tidak bergerak yang
diharapkan dapat di tahan selama periode waktu tertentu supaya menghasilkan
pendapatan.
Pendapat lainnya menjelaskan investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau
sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang.
3. 2.2 Tujuan Investasi
Secara lebih khusus lagi, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi
antara lain adalah:
Mengurangi tekanan inflasi..
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Dorongan untuk menghemat pajak.
5. 2.3.1 Dasar Keputusan Investasi
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko, serta
hubungan antara return dan risiko.
Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi
atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan resiko daya beli akibat adanya pengaruh
inflasi.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
(expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa yang akan datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah
diperoleh investor pada masa lalu
Pada umumnya, semakin besar risiko maka semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda
dengan return yang diharapkan.
6. Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor
tersebut terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi
yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian
pula sebaliknya, investor yang tidak mau menangggung risiko yang terlalu tinggi,
tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi
Hubungan antara risiko dan return yang diharapkan merupakan hubungan yang
bersifat searah dan linear. Artinya, semakin besar risiko suatu aset, semakin besar
pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian sebalinya .
Sambungan Dasar Keputusan Investasi....
7. 2.3.2 Proses Keputusan Investasi
Pada dasarnya ada beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi (Huda dan
Nasution, 2007 : 9-10), antara lain:
Menentukan kebijakan
Pada tahapan ini, investor menentukan tujuan investasi dan kemampuan/kekayaannya
yang dapat diinvestasikan. Dikarenakan ada hubungan positif antara risiko dan return,
maka hal yang tepat bagi para investor untuk menyatakan tujuan investasinya tidak
hanya untuk memperoleh banyak keuntungan saja, tetapi juga memahami bahwa ada
kemungkinan risiko yang berpotensi menyebabkan kerugian. Jadi, tujuan investasi harus
dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
Analisis sekuritas
Analisis sekuritas yang meliputi penilaian terhadap sekuritas secara individual atau
beberapa kelompok sekuritas. Salah satu tujuan melakukan penilaian tersebut adalah
untuk mengindentifikasi sekuritas yang salah harga (mispriced). Adapun pendapat
lainnya mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar karena mereka
berasumsi bahwa pasar modal efisien. Dengan demikian, pemilihan sekuritas bukan
didasarkan atas kesalahan harga tetapi didasarkan atas preferensi risiko para investor,
pola kebutuhan kas, dan sebagainya.
8. Pembentukan portofolio
Pada tahapan ketiga ini adalah membentuk portofolio yang melibatkan identifikasi aset khusus
mana yang akan dinvestasikan dan juga menentukan seberapa besar investasi pada tiap aset
tersebut. Di sini masalah selektivitas, penentuan waktu, dan diversifikasi perlu menjadi
perhatian investor.
Melakukan revisi portofolio
Pada tahapan ini, berkenaan dengan pengulangan secara periodik dari tiga langkah
sebelumnyan. Sejalan dengan waktu, investor mungkin mengubah tujuan investasinya
yaitu membentuk portofolio baru yang lebih optimal. Motivasi lainnya disesuaikan
dengan preferensi investor tentang risiko dan return itu sendiri.
Evaluasi kinerja portofolio
Pada tahapan terakhir ini, investor melalukan penilaian terhadap kinerja portofolio
secara periodik dalam arti tidak hanya return yang diperhatikan tetapi juga risiko yang
dihadapi. Jadi, diperlukan ukuran yang tepat tentang return dan risiko juga standar yang
relevan.
9. 2.4 Prinsip-prinsip investasi syariah
Ada beberapa aspek yang dimiliki dalam berinvestasi menurut pandangan Islam
(Ghufron, 2005 : 17-18), yaitu :
Aspek material atau finansial, artinya suatu bentuk investasi hendaknya menghasilkan
manfaat finansial yang kompetitif dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya.
Aspek kehalalan, artinya suatu bentuk investasi harus terhindar dari bidang maupun
prosedur yang syubhat atau haram. Suatu investasi yang tidak halal hanya akan
membawa pelakunya kepada kesesatan serta sikap dan perilaku destruktif secara
individu maupun sosial. Aspek kehalalan investasi mencakup , Niat atau Motivasi dan
Transaksi
Aspek sosial dan lingkungan, artinya suatu bentuk investasi hendaknya memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat banyak dan lingkungan sekitar, baik untuk generasi
saat ini maupun yang akan datang.
Aspek pengharapan kepada ridha Allah, artinya suatu bentuk investasi tertentu itu
dipilih adalah rangka mencapai ridha Allah.
10. 2.5 Faktor-Faktor Pendorong Investasi
Pada dasarnya, terdapat tiga elemen dasar untuk memahami faktor pendorong
keputusan untuk melakukan investasi (Harmadi, 2016 : 3.17), yaitu :
Faktor pendapatan Faktor biaya Faktor ekspektasi
11. 2.6 Sumber Risiko Investasi
Timbulnya risiko investasi bersumber dari beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat
terjadi bersamaan atau hanya muncul dari salah satu saja. Risiko yang dimaksud
(Ahmad, 2004 : 4-5), antara lain :
1,Risiko tingkat bunga, terutama jika
terjadi kenaikan.
2.Risiko daya beli, disebabkan inflasi.
3.Risiko pasar bear dan bull, tren pasar
turun dan naik.
4.Risiko manajemen, kesalahan/keliruan
dalam pengelolaan
5.Risiko kegagalan, keuangan perusahaan
ke arah kepailitan
6.Risiko likuiditas, kesulitan pencairan
atau pelepasan aktiva.
7.penarikan, kemungkinan pembelian
kembali aset/surat berharga oleh emiten.
9.Risiko politik, baik internasional
maupun nasional.
10.Risiko industri, munculnya saingan
produk homogen
8.konversi, keharusan penukaran atau
aktiva.
12. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portofolio.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Fahmi, Irham. 2006. Analisis Investasi Dalam Perspektif Ekonomi Dan Politik.
Bandung: PT Refika Aditama
Ghufron, Sofiniyah. 2005. Sistem Keuangan dan Investasi Syariah. Jakarta: Renaisan
Harmadi, Sonny Harry B. 2016. Pengantar Ekonomi Makro. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2007. Investasi Pada Pasar Modal Syariah.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta