1. “ PERSONAL HYGIENE “
HYGIENE SANITASI MAKANAN MINUMAN
DINAS KESEHATAN PROPINSI
SUMATERA UTARA
INDONESIA
SEHAT
2010
2. I. PENDAHULUAN
Kebersihan Penjamah makanan dalam
istilah populer disebut Hygiene
Perseorangan atau dalam istilah asingnya
disebut Personal Hygiene, merupakan
Kunci Keberhasilan dalam pengolahan
makanan yang aman dan sehat.
060207
3. II. TUJUAN
Kita mampu mengenal dan menghayati serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari tentang cara hidup Sehat dan Bersih.
060207
4. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
1. Sumber Cemaran dari tubuh.
a. Sumber Cemaran yg Penting untuk di
ketahui adalah :
1) Hidung.
2) Mulut.
3) Telinga.
4) Kulit.
060207
5. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
b. Sumber Lain yg Penting untuk di
ketahui adalah :
1) Luka Terbuka atau Koreng.
2) Bisul atau Nanah.
3) Rambut
060207
6. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
c. Sumber Cemaran karena Perilaku
adalah :
1) Tangan yang Kotor.
2) Batuk, Bersin atau Percikan Ludah.
3) Menyisir Rambut dekat Makanan.
4) Perhiasan yg dipakai.
060207
7. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
d. Sumber Karena Ketidak Tahuan
adalah :
1) Dari Asalnya tidak tahu.
2) Belum dipahami dlm penggunaannya
3) Tidak Disadari Bahayanya.
Contoh :
* Tidak mengetahui pewarna makanan
dan bukan untuk makanan.
060207
8. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
2. Perlakuan yg perlu dikerjakan utk mencegah
Pecemaran yaitu :
a. Tangan harus dijaga Kebersihannya
adalah :
1) Kuku dipotong pendek.
2) Kulit selalu bersih.
3) Bebas dr Kutek/Kosmetik.
4) Membersihkan Tangan sebelum /
sesudah menjamah Makanan.
060207
9. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
b. Merokok adalah dilarang sewaktu
mengolah makanan atau berada di dlm
ruang pengolahan makanan.
c. Kebiasaan Bersih. Harus dijaga selalu
kebersihan, kerapian dan keapikan
penampilan dengan menjauhkan sifat
perilaku buruk seperti :
* Menggaruk-garuk, * Batuk/Bersin dan
* Meludah di sembarangan.
060207
10. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
d. Pakaian Kerja, dipakai pada waktu
kerja aja & khusus ditempat kerja.
e. Perhiasan, boleh dipakai sebatas
perhiasan tidak berukir.
060207
11. III. PRINSIP HYGIENE
PERORANGAN
3. Beberapa Cara Hygiene dlm menangani
Makanan yaitu :
1) Memperlakukan makanan secara Hati-
hati & Seksama, Menyimpan &
Menyajikan Makanan sesuai dgn
Prisip Hygiene.
2) Menempatkan makanan dgn Wadah
Tertutup & dihindari secara
menempatkan secara tumpang tindih
yg terbuka.
060207
12. Jalur Kontaminasi Silang
yang Paling Sering Dijumpai
060210
Penjamah makanan
pembawa infeksi
Pelanggan
Daerah persiapan makanan
Penjamah makanan
Permukaan
Lemari es
Hidangan
Makanan matang
Bahan mentah
13. Laporkan bila sakit
atau kulit terluka
Bagan Personal Hygiene
Hindari
menyentuh
telinga, hidung,
bibir dan rambut
060211
Ambil pisau dan gelas
dengan memegang
tangkainya
Balutlah luka
Gunakan pelindung
baju dan tutup kepala
Tangan, kuku dan rambut
harus bersih
14. Poster
060212
Sesudah - menggunakan WC, membersihkan
hidung, memegang binatang atau sampah
Selalu cuci tangan Anda
sebelum memegang makanan
dan sesudah memegang bahan
mentah
• Ikan segar
• Unggas
• Daging
• Buah-buahan
• Sayur-sayuran
• Telur
15. Penjamah makanan yang terinfeksi dapat
menularkan penyakit yang ditularkan makanan
Resiko bahwa seorang penjamah makanan dapat
menularkan sebuah penyakit bervariasi tergantung
pada pekerjaannya
Seseorang yang diare, muntah, demam, sakit
tenggorokan, terinfeksi kulit sebaiknya tidak
bekerja menangani makanan
Penjamah makanan harus melapor bila sakit
Pemeriksaan kesehatan hanya berlaku pada
waktu pemeriksaan dilakukan
060221
Pentingnya Kebersihan Makanan
dan Kebersihan Perorangan -
Kalimat Kunci
16. Pemeriksaan faeces mempunyai
keterbatasan
Kebersihan perorangan yang baik, terutama
kebiasaan mencuci tangan, adalah hal yang
penting
Kebersihan makanan yang baik adalah hal
yang penting : 10 petunjuk penting untuk
persiapan makanan yang aman
Perlu pendidikan, pelatihan dan komitmen
Pentingnya Kebersihan Makanan
dan Kebersihan Perorangan -
Kalimat Kunci
060222
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Sebagai ringkasan, di semua negara-negara dimana masalah ini dipelajari, faktor-faktor penyebab wabah adalah sama. Anda dapat menemukan contoh lebih banyak dalam bacaan.
Faktor-faktor ini semua terkait dengan kegiatan yang menyebabkan kontaminasi, kelangsungan hidup atau pertumbuhan patogen dalam makanan.
Dalam merencanakan intervensi, kita harus mengidentifikasi aktivitas yang terkait dengan faktor-faktor tersebut.
Transmisi penyakit oleh penjamah makanan terjadi melalui jalur di atas.
Apakah makanan dapat menyebabkan suatu masalah, tergantung pada kesempatan mikroorganisma tumbuh dan bertahan.
Disini mudah dilihat bagaimana penjamah makanan merupakan sumber patogen, dan melihat bagaimana pencegahannya.
Bagan ini menunjukkan bagimana mencegah transmisi infeksi oleh penjamah makanan.
Poster sederhana dapat mendidik dan sebagai pengingat di tempat kerja atau pusat kesehatan masyarakat. Banyak diantara Anda yang akan bekerja dalam masyarakat dimana masalah pelayanan makanan menjadi kompleks karena kenyataan bahwa penjual makanan berpindah-pindah dan berjualan di pinggir jalan. Di rumah, dimana bahan bakar, fasilitas sanitasi atau air minum terbatas, menambah berat masalah ini.
Kita telah membahas masalah penanganan makanan di negara yang maju juga negara miskin. Di dalam suatu masyarakat, sangatlah penting menangani makanan secara benar, tetapi cara-cara yang dibutuhkan dan penerapannya berbeda-beda tergantung pada keadaan sosial ekonomi dan perbedaan budaya.
Pada masyarakat manapun, pendidikan adalah kunci untuk merubah kebiasaan.
Pada modul berikutnya kita akan melihat situasi di Indonesia, dan Asia Tenggara.