SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
BIO 2
1
materi78.co.nr
PROTISTA
Protista
A. PENDAHULUAN
Protista merupakan salah satu Kingdom dalam
sistem klasifikasi makhluk hidup.
Kingdom Protista bersifat polifiletik, yaitu
anggotanya berasal dari berbagai jenis nenek
moyang.
Ciri-ciri umum Protista:
1) Eukariotik.
2) Uniselular atau multiselular koloni.
3) Umumnya bersifat aerob.
Karena bersifat polifiletik, secara garis besar
Protista dibagi menjadi:
1) Protista mirip jamur
2) Protista mirip tumbuhan (alga)
3) Protista mirip (protozoa)
B. PROTISTA MIRIP JAMUR
Protista mirip jamur adalah protista yang
merupakan anggota lama dari kingdom Fungi.
Jamur protista dipindahkan dari kingdom Fungi
karena cara reproduksi dan siklus hidupnya
sesungguhnya berbeda dengan kingdom Fungi.
Protista mirip jamur terbagi menjadi dua, yaitu
Myxomycota dan Oomycota.
1) Myxomycota (slime molds)
Myxomycota atau jamur lendir adalah jamur
protista yang memiliki ciri:
a. Heterotrof.
b. Aseluler.
c. Berpigmen kuning, jingga atau warna
terang lain.
d. Alat gerak berupa pseudopodia atau
flagellum.
Myxomycota hidup pada dua fase, yaitu fase
ameboid (bebas) dan fase dewasa
(reproduksi).
Myxomycota hidup sebagai agregat dengan
sitoplasma berinti sel banyak yang disebut
plasmodium.
Plasmodium mendapat makanan dengan
menelan organisme lain secara fagositosis.
Pada fase dewasa, jamur lendir bereproduksi
secara aseksual atau seksual.
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara membelah diri, fragmentasi, atau
pembentukan spora berflagel
(myxoflagel) yang akan menjadi
myxamoeba.
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan
cara peleburan dua myxamoeba menjadi
amebozigot.
Contoh: Dictystelium discoideum, Physarium
sp.
2) Oomycota (water molds)
Oomycota atau jamur air adalah jamur
protista yang memiliki ciri:
a. Heterotrof.
b. Umumnya uniseluler.
c. Tersusun atas hifa senositik.
d. Dinding sel tersusun atas selulosa,
namun tidak berkloroplas.
Jamur air bereproduksi secara aseksual atau
seksual.
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
menghasilkan zoospora yang memiliki
dua flagel.
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan
menghasilkan zigot dari pertemuan
gamet jantan yang dihasilkan anteridium
dan gamet betina yang dihasilkan
oogonium.
Contoh: Saprolegnia (parasit ikan),
Plasmopora viticola (jamur anggur),
Phytophtora infestans (jamur kentang dan
tomat).
C. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
Protista mirip tumbuhan dapat disebut sebagai
fitoplankton (uniseluler) atau alga/ganggang
(multiseluler).
Ukuran ganggang berkisar antara 25µm
(Navicula) sampai 50m (Macrocytis).
BIO 2
2
materi78.co.nr
PROTISTA
Ciri umum sel ganggang:
Ganggang memiliki beberapa bagian khusus
pada struktur selnya, yaitu terdapat:
a. Dinding sel yang terbuat dari selulosa yang
sangat tipis.
b. Membran sel dilengkapi lapisan pelikel yang
lentur dibawahnya.
c. Kloroplas, organel yang mengandung
pigmen fotosintesik untuk fotosintesis.
d. Granula penyimpanan, tersebar di dalam
kloroplas yang digunakan untuk menyimpan
karbohidrat/pati.
e. Pirenoid, tempat penyimpanan karbohidrat
utama yang terletak di dalam kloroplas.
f. Bintik mata (reseptor cahaya), mengatur
cahaya masuk ke detektor cahaya.
Detektor cahaya akan menerima cahaya
yang diatur bintik mata, kemudian sel
bergerak mengikuti arah cahaya.
g. Vakuola kontraktil, sebagai alat untuk
osmoregulasi.
h. Vakuola makanan, sebagai alat pencerna
makanan yang masuk melalui sitostoma.
i. Flagella, dimiliki spesies yang motil atau
dapat bergerak bebas.
Selain itu, ganggang tergolong tumbuhan yang
memiliki tubuh bertalus.
Reproduksi ganggang dilakukan secara
aseksual dan seksual.
1) Secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan biner, fragmentasi dan
pembentukan zoospora.
2) Secara seksual dilakukan dengan
pembentukan zigot secara:
a. Secara isogami, gamet jantan dan
betina ukurannya sama besar.
b. Secara anisogami, gamet jantan dan
betina ukurannya berbeda.
c. Secara oogami, gamet berupa sel
sperma dan sel telur.
Klasifikasi ganggang berdasarkan pigmen fotosintetik dan bentuk cadangan makanan.
Filum Warna Klorofil Pigmen tambahan Bentuk cadangan makanan
Euglenophyta hijau a dan b karoten, xantofil paramilum
Chlorophyta hijau a dan b karoten amilum/pati dan minyak
Rhodophyta merah a dan d fikoeritrin, fikosianin tepung fluorid
Pyrrophyta coklat kemerahan a dan c karoten, xantofil amilum/pati
Phaeophyta coklat a dan c fukosantin. xantofil laminarin
Chrysophyta coklat keemasan a dan c fukosantin, karoten, xantofil leukosin dan laminarin
Bacilliriophyta coklat keemasan a dan c karoten, xantofil leukosin
1) Euglenophyta
Merupakan ganggang dengan bentuk peralihan
dari hewan dan tumbuhan.
Euglenophyta hidup secara autotrof ketika
mendapat cahaya cukup dan secara heterotrof
ketika cahaya kurang.
Ciri Euglenophyta:
1. Memiliki pigmen utama klorofil a dan b
(hijau).
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
paramilum.
3. Uniseluler.
4. Dinding sel berupa selulosa yang dilengkapi
pelikel.
5. Bergerak bebas dengan satu atau dua flagella
di ujung anterior.
vakuola
kontraktil flagella
inti sel
vakuola
makanan
pirenoid
membran
sel
granula penyimpanan
mitokondria
badan
Golgi
kloroplas
bintik
mata
BIO 2
3
materi78.co.nr
PROTISTA
6. Memiliki bintik mata yang tersusun atas
pigmen fikobilin (merah-biru).
7. Reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner.
Contoh: Euglena viridis (parameter pencemaran).
2) Chlorophyta (ganggang hijau)
Merupakan ganggang yang menjadi nenek
moyang tumbuhan utama.
Euglenophyta hidup sebagai epifit atau
fitoplankton di dalam air.
Ciri Chlorophyta:
1. Memiliki pigmen utama klorofil a dan b
(hijau).
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
amilum dan minyak.
3. Uniseluler atau multiseluler koloni.
4. Dinding sel berupa selulosa.
5. Reproduksi aseksual dengan pembelahan
biner, fragmentasi, dan pembentukan
zoospora.
6. Reproduksi seksual dengan cara isogami,
anisogami dan oogami.
Bentuk-bentuk Chlorophyta:
a. Uniseluler sesil (bulat mangkuk)
Contoh: Chlorella, Chlorococcum.
b. Uniseluler motil (bulat telur)
Contoh: Chlamydomonas.
c. Multiseluler koloni sesil (koloni jala)
Contoh: Hydrodictyon.
d. Multiseluler koloni motil (koloni bulat)
Contoh: Volvox.
e. Filamen
Contoh: Spirogyra (spiral), Oedogonium,
Ulothrix (jala)
f. Talus
Contoh: Ulva atau selada laut.
3) Rhodophyta (ganggang merah)
Ciri Rhodophyta:
1. Memiliki pigmen utama fikoeritrin (merah).
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
tepung fluorid.
3. Multiseluler bertalus (makroskopis).
4. Dinding sel berupa selulosa dengan lapisan
lendir di luar dan miofibril di dalam.
5. Reproduksi aseksual dengan karpospora
yang terbentuk dari tetraspora.
6. Reproduksi seksual dengan pembentukan
zigot dari gamet jantan yang dihasilkan
spermatangium dan gamet betina yang
dihasilkan karpogonium.
Contoh: Eucheuma (rumput laut), Palmaria,
Gelidium, Gracilaria, Gigartina.
4) Pyrrophyta/Dinoflagellata (ganggang api)
BIO 2
4
materi78.co.nr
PROTISTA
Ciri Pyrrophyta:
1. Memiliki pigmen utama karoten (jingga) dan
xantofil (kuning) yang peka terhadap
cahaya.
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
amilum/pati.
3. Uniseluler.
4. Dinding sel berupa selulosa.
5. Tubuhnya mengandung fosfor yang bersifat
fluorosens yang dapat memendarkan cahaya
hijau-biru di malam hari.
6. Bergerak bebas dengan dua flagella di ujung
anterior dan membentuk pusaran air ketika
bergerak.
7. Peledakan populasi di perairan hangat
menyebabkan fenomena red tide dan
menghasilkan racun.
a. Neurotoksin, contohnya dihasilkan oleh
Gymnodium breve.
b. Ciguatoksin, contohnya dihasilkan
Gambierdiscus toxicus.
8. Reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner.
5) Phaeophyta (ganggang coklat)
Phaeophyta hidup menempel pada substrat dan
bagian lainnya mengapung di atas air.
Ciri Phaeophyta:
1. Memiliki pigmen utama xantofil (kuning)
dan fukosantin (coklat).
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
laminarin.
3. Multiseluler bertalus (makroskopis).
4. Dinding sel berupa selulosa dengan lapisan
gumi dan asam alginat di luar.
5. Dilengkapi gelembung udara untuk
penyimpanan nitrogen dan mengapung.
6. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi
dan pembentukan zoospora.
7. Reproduksi seksual dengan cara isogami
dan oogami.
Contoh: Sargassum vulgare (gulma laut),
Turbinaria decurrens, Macrocystis, Fucus serratus,
Laminaria.
6) Chrysophyta (alga keemasan/pirang)
Chrysophyta hidup sebagai fitoplankton di
perairan tawar.
Ciri Chrysophyta:
1. Memiliki pigmen utama fukosantin (coklat),
karoten (jingga) dan xantofil (kuning).
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
leukosin dan laminarin.
3. Uniseluler atau multiseluler koloni atau
filamen.
4. Dinding sel berupa hemiselulosa dengan
pektin atau silika.
5. Bergerak bebas dengan dua flagella di ujung
anterior.
6. Reproduksi aseksual dengan cara
pembelahan biner dan fragmentasi.
7. Reproduksi seksual dengan pem-bentukan
auksospora.
Contoh: Mischococcus, Synura, Dinobryon.
7) Bacilliriophyta/Diatom
Diatom adalah ganggang yang memiliki struktur
yang tersusun atas bagian tutup (epiteka) dan
bagian wadah (hipoteka).
Struktur Diatom:
Diatom merupakan bioluminosens di perairan
laut yang dapat memendarkan cahaya di malam
hari.
Ciri Diatom:
1. Memiliki pigmen utama karoten (jingga) dan
xantofil (kuning).
2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk
leukosin.
3. Uniseluler atau multiseluler koloni.
epiteka
hipoteka
BIO 2
5
materi78.co.nr
PROTISTA
4. Dinding sel berupa selulosa dan di antara
hipoteka dan epiteka terdapat rafe (celah)
yang mengandung silika (kersik).
5. Mensekresikan tanah Diatom.
6. Reproduksi aseksual dengan cara
pembelahan hipoteka dan epiteka.
7. Reproduksi seksual dengan pembentukan
auksospora.
Bentuk-bentuk Diatom:
a. Pennalean, tubuh simetris bilateral.
Contoh: Rhaponeis sp, Trinaria regina,
Navicula sp, Pinnularia sp.
b. Centralean, tubuh simetris radial.
Contoh: Triceratium pentacrinus,
Arachnoidiscus ehrenbergi.
D. PROTISTA MIRIP HEWAN
Protista mirip hewan dapat disebut sebagai
zooplankton (uniseluler) atau protozoa
(multiseluler).
Ciri umum Protozoa:
1) Uniseluler.
2) Memiliki alat gerak yang dapat berupa:
a. Pseudopodia, merupakan juluran
sitoplasma yang terjadi akibat gerakan
ektoplasma dan endoplasma yang
merupakan mikrofilamen.
b. Flagel, merupakan bulu cambuk yang
merupakan juluran mikrotubulus. Flagel
berukuran besar dan jumlahnya sedikit.
c. Silia, merupakan bulu getar yang
merupakan juluran mikrotubulus. Silia
berukuran kecil dan jumlahnya banyak
dan tersebar.
3) Reproduksi dilakukan secara:
a. Secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan biner.
b. Secara seksual dilakukan dengan
konjugasi.
Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya:
Filum Alat gerak
Rhizopoda (Sarcodina) pseudopodia
Flagellata
(Mastigophora)
flagel
Ciliata
(Ciliaphora/Infusoria)
silia
Sporozoa
(Apicomplexa)
tanpa alat gerak
Klasifikasi Protozoa:
1) Rhizopoda
Rhizopoda atau Sarcodina adalah protozoa
yang bergerak menggunakan pseudopodia
(kaki semu) yang disebut gerak amoeboid.
Struktur sel Rhizopoda:
Ciri Rhizopoda:
1. Uniseluler.
2. Heterotrof.
3. Bergerak dengan pseudopodia secara
amoeboid.
4. Mencari makan dengan memangsa alga
lain dengan menangkapnya meng-
gunakan pseudopodia.
Makanan yang ditangkap lalu ditelan
melalui sitostoma secara endositosis, lalu
menuju vakuola makanan untuk dicerna.
5. Reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner.
Klasifikasi Rhizopoda berdasarkan habitat:
a. Ektoamoeba/Gymnoamoeba
Hidup bebas di daerah lembab dan
merupakan detritivor.
Contoh: Amoeba proteus, Chaos
carolinense.
endoplasma
vakuola
makanan
ektoplasma
vakuola
kontraktil sentriol pseudopodia
inti sel
BIO 2
6
materi78.co.nr
PROTISTA
b. Entamoeba
Hidup sebagai parasit.
Contoh: Entamoeba coli (diare), E.
ginggivalis (radang gusi), E. histolytica
dan E. dysentriae (disentri).
c. Cercozoa
Hidup di dalam tanah. Cercozoa memiliki
cangkang yang terbuat dari silika/kapur.
Contoh: Ebridea dan Proteomyxidea.
d. Foraminifera dan Radiolaria
Hidup di perairan laut.
Foraminifera dan Radiolaria memiliki
cangkang berongga yang terbuat dari
silika/kapur.
Setelah mati, cangkang Foraminifera akan
membentuk tanah globigerina, dan
cangkang Radiolaria akan membentuk
lumpur radiolaria.
Contoh Foraminifera: Globigerina
(pendeteksi hidrokarbon di perut bumi).
Contoh Radiolaria: Collosphaera (alat
penggosok), Acanthometron.
2) Flagellata
Flagellata atau Mastigophora adalah
protozoa yang bergerak menggunakan
flagel (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai
alat renang.
Ciri Flagellata:
1. Uniseluler.
2. Autotrof atau heterotrof.
3. Umumnya parasit.
4. Bergerak dengan flagel dengan
berenang.
5. Reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner.
Klasifikasi Flagellata berdasarkan klorofil:
a. Fitoflagellata, yaitu flagellata berklorofil
atau tumbuhan (biasanya diklasifikasikan
sebagai alga).
Contoh: Euglena, Volvox, Noctiluca.
b. Zooflagellata, yaitu flagellata tidak
berklorofil atau hewan.
Contoh: Trypanosoma gambiense, T.
rhodesiense, T. evansi, Trichomonas
vaginalis, Trichonympha, Leishmania,
Giardia lambia.
3) Ciliata
Cilliata atau Ciliaphora atau Infusoria
merupakan protozoa yang bergerak
menggunakan silia/bulu getar yang
berfungsi sebagai alat renang.
Struktur sel Ciliata:
a. Silia
b. Celah mulut (oral groove)
c. Sitostoma
d. Vakuola makanan
e. Vakuola kontraktil
f. Mikronukleus, yaitu inti yang memiliki
fungsi generatif (konjugasi).
g. Makronukleus, yaitu inti yang memiliki
fungsi vegetatif (pertumbuhan dan
perkembangbiakan).
h. Trikokis, terletak di bawah membran sel
yang berfungsi untuk pertahanan diri
dari musuh.
Ciri Ciliata:
1. Uniseluler.
2. Heterotrof.
3. Bergerak dengan silia.
4. Mencari makan dengan menangkapnya
menggunakan silia dan memasukkan
makanan ke dalam sitostoma.
Makanan yang ditangkap lalu ditelan
melalui sitostoma secara endositosis, lalu
menuju vakuola makanan untuk dicerna.
a
h
b
c
d
f
g
e
BIO 2
7
materi78.co.nr
PROTISTA
5. Reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner secara membujur.
6. Reproduksi secara seksual dengan
konjugasi.
Klasifikasi Ciliata berdasarkan motilitas:
a. Ciliata motil, yaitu dapat bergerak
bebas.
Contoh: Paramecium, Didinium (pemangsa
Paramecium), Balantidium coli.
b. Ciliata sesil, yaitu hanya hidup menetap,
biasanya hidup permukaan dasar laut.
Contoh: Vorticella, Stentor.
Tahap reproduksi aseksual dan seksual Ciliata (contohnya Paramecium):
1. Dua Paramecium yang akan
bereproduksi secara seksual dengan
saling menempel (singami).
2. Mikronukleus mengalami meiosis
menjadi 4 mikronukleus haploid.
3. Dari hasil meiosis, 3 mikronukleus
menghilang dan 1 mikronukleus
mengalami mitosis menjadi 2
mikronukleus haploid.
4. Kedua Paramecium saling bertukar
mikronukleus/ materi genetik
(konjugasi).
5. Mikronukleus kedua sel yang telah
melakukan konjugasi masing-masing
mengalami fusi inti menjadi 1
mikronukleus diploid. Selanjutnya sel
akan bereproduksi secara aseksual
masing-masing.
6. Mitosis tiga tingkat menghasilkan 8
mikronukleus.
7. Dari hasil mitosis, 4 mikronukleus
berubah menjadi 4 makronukleus, dan
makronukleus milik sel itu sendiri
menghilang.
8. Pembelahan biner dua tingkat
menghasilkan 4 sel baru.
4) Sporozoa
Sporozoa atau Apicomplexa adalah protozoa
yang tidak memiliki alat gerak dan memiliki
siklus hidup kompleks.
Ciri Sporozoa:
1. Uniseluler.
2. Heterotrof.
3. Umumnya parasit.
4. Bergerak dengan mengubah kedudukan
tubuhnya atau mengikuti pergerakan
yang terjadi di lingkungannya.
5. Melekat dengan sel inang menggunakan
kompleks apikal yang terdiri dari kait dan
penghisap.
6. Reproduksi secara aseksual dengan
skizogoni (membelah diri pada tubuh
inang tetap) dan sporogoni
(menghasilkan spora pada tubuh inang
perantara).
7. Reproduksi seksual dengan peleburan
mikrogamet (betina) dan makrogamet
(jantan).
1 2
3
4
5
6
78
2n 2n
n n
2n 2n
SEKSUAL
ASEKSUAL
MEIOSIS
FUSI INTI
BIO 2
8
materi78.co.nr
PROTISTA
Siklus hidup Plasmodium dengan inang tetap adalah nyamuk Anopheles dan inang perantara adalah manusia:
1. Nyamuk Anopheles mengigit manusia
(fase infektif).
Air liurnya mengandung sel-sel
Plasmodium dalam bentuk sporozoit
dan zat antikoagulan yang merupakan
anti pembekuan darah.
2. Sporozoit mengalir menuju hati,
kemudian mengalami pembelahan
menjadi merozoit.
3. Merozoit mengalir ke aliran darah dan
menyerang eritrosit menjadi tropozoid,
lalu melakukan sporulasi.
4. Tropozoid lalu matang dan keluar dari
eritrosit, sehingga eritrosit mengalami
lisis atau pecah (fase diagnosa).
Pecahnya sel darah merah
mengakibatkan tubuh manusia
melakukan reaksi dengan menghasilkan
gejala demam.
5. Tropozoid yang mengalami sporulasi
dapat:
a. Menjadi merozoit kembali dan
menyerang eritrosit lain kembali,
b. Menjadi gametosit.
6. Gametosit akan dihisap kembali oleh
nyamuk Anopheles lain.
Di dinding usus nyamuk, gametosit
selanjutnya akan berkembang menjadi
mikrogamet (betina) dan makrogamet
(jantan).
7. Kedua gamet kemudian mengalami
fertilisasi menjadi zigot.
8. Zigot berkembangan menjadi ookinet.
9. Ookinet berkembang menjadi ookista
dan menghasilkan sporozoit.
10. Sporozoit yang matang akan dilepas
ketika nyamuk Anopheles menggigit
manusia, dan siklus berulang.
Macam-macam Plasmodium penyebab
penyakit malaria yang dibawa nyamuk
Anopheles antara lain:
Spesies Malaria Sporulasi
P. falciparum tropika 1 x 24 jam
P. vivax tertiana 2 x 24 jam
P. malariae kuartana 3 x 34 jam
P. ovale tertiana ovale 2 x 24 jam
1
sporozoit
2
merozoit
tropozoid 3
5b
5a
6
7
9
NYAMUK ANOPHELES
MANUSIAgametosit
makrogamet
mikrogamet
zigot
8
!
4
merozoit
aseksual
seksual
10
ookinet ookista
BIO 2
9
materi78.co.nr
PROTISTA
E. PERANAN PROTISTA
Peranan menguntungkan Protista dalam
kehidupan antara lain:
Spesies Peranan
Protista sebagai detritivor alami
Alga/ganggang
fitoplankton di air dan
penyusun karang
Euglena viridis
parameter pencemaranParamecium sp.
Giardia lamblia
Rhodophyta
penghasil karageenan
untuk es krim dan agar-
agar
Phaeophyta
penghasil alginat untuk
pengemulsi es krim, obat-
obatan, kosmetik dan cat
Laminaria lavaniea
bahan pupuk dan pakan
ternak
Laminaria digitalis
penghasil iodium untuk
obat gondok
Eucheuma
rumput laut untuk pangan,
untuk es krim, agar-agar
dan kosmetik
Gellidium
Gracillaria
Sargassum
Ulva
sayur laut untuk panganCaulerpa
Enteromorpha
Chlorella sp.
penghasil protein sel
tunggal yang bergizi
Diatom
alat penggosok, campuran
semen, bahan dinamit,
bahan pasta gigi
Foraminifera
pendeteksi hidrokarbon,
penghasil tanah
globigerina
Radiolaria
penghasil lumpur radiolaria
untuk campuran semen
Peranan merugikan Protista dalam kehidupan
antara lain:
Spesies Penyakit
Pyrrophyta
kematian ikan akibat
red tide
Entamoeba histolytica
disentri
Entamoeba dysentriae
Entamoeba ginggivitis
penyakit gigi dan gusi
(ginggivalis)
Entamoeba coli diare
Trypanosoma
gambiense penyakit tidur Afrika,
dibawa lalat tsetseTrypanosoma
rhodesiense
Trypanosoma cruzi anemia anak-anak
Trypanosoma evansi
penyakit sura/malas
hewan, dibawa lalat
tabanus
Trypanosoma brucei penyakit nagana hewan
Trichomonas vaginalis
penyakit alat kelamin
wanita dan pria
Leismenia donovani
penyakit kala azar
(pembengkakan limpa),
dibawa lalat
Pholotobomus
Leishmania tropica penyakit kulit oriental
Balantidium coli diare balantidiosis
Plasmodium falciparum malaria tropika
Plasmodium vivax malaria tertiana
Plasmodium malariae malaria kuartana
Plasmodium ovale malaria tertiana ovale
Toxoplasma gondii
toksoplasmosis (radang
hati, paru-paru, otot
dan saraf)
Saprolegnia parasit ikan
Phytophthora viticola jamur pada anggur
Phytophthora infestans
jamur pada kentang
dan tomat
Phytophthora faberi
jamur pada sadapan
pohon karet
Phytium debaryanum jamur pada kecambah
Albugo candida jamur kol dan kubis
Pseudoperonospora
cubensis
jamur mentimun
Lagenidium
rabenhorstii
parasit alga/ganggang

More Related Content

What's hot

Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)
Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)
Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)Monika Sihaloho
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesNurIndahS3
 
Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Dewi Ayu Pratiwi
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesSinggih Azwar Anas
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiJessy Damayanti
 
Materi 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiMateri 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiyusri humaira
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanCynthia Caroline
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
 
Lumut hati-hepaticopsida
Lumut hati-hepaticopsidaLumut hati-hepaticopsida
Lumut hati-hepaticopsidanurpika yuliani
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptDiana Muliadi
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 

What's hot (20)

Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)
Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)
Laporan Biologi (Bentuk Jaring Tumbuhan)
 
Presentation thallophyta
Presentation thallophyta Presentation thallophyta
Presentation thallophyta
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)
 
Coelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandritesCoelenterata meandrina meandrites
Coelenterata meandrina meandrites
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Materi 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiMateri 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasi
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Genetika
GenetikaGenetika
Genetika
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
 
Kelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewanKelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewan
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Lumut hati-hepaticopsida
Lumut hati-hepaticopsidaLumut hati-hepaticopsida
Lumut hati-hepaticopsida
 
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).pptRekayasa genetika (By DianaSM).ppt
Rekayasa genetika (By DianaSM).ppt
 
Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 

Similar to MATERI Protista KELAS X SMA

Similar to MATERI Protista KELAS X SMA (20)

Ppt protista
Ppt protistaPpt protista
Ppt protista
 
Protists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhanProtists mirip tumbuhan
Protists mirip tumbuhan
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
PPT BTR.pptxnnhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
PPT BTR.pptxnnhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhPPT BTR.pptxnnhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
PPT BTR.pptxnnhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
 
Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)Buku x bab 5 (Protista)
Buku x bab 5 (Protista)
 
Biologi Protista
Biologi ProtistaBiologi Protista
Biologi Protista
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
 
PROTISTA.pptx
PROTISTA.pptxPROTISTA.pptx
PROTISTA.pptx
 
Ppt protista mirip hewan
Ppt protista mirip hewanPpt protista mirip hewan
Ppt protista mirip hewan
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
Protista, bab 5 K13 tahap belajar, "by : kelompok 5"
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
KELOMPOK 6.pdf
KELOMPOK 6.pdfKELOMPOK 6.pdf
KELOMPOK 6.pdf
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)Thallophyta(tumbuhan talus)
Thallophyta(tumbuhan talus)
 

More from Zona Bebas

MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMAMATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAZona Bebas
 
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMAMATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAMATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAZona Bebas
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMAMATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAMATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAZona Bebas
 
MATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMAMATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAMATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAZona Bebas
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAZona Bebas
 
Tafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihahTafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihahZona Bebas
 

More from Zona Bebas (19)

MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMAMATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
MATERI Sistem eksresi KELAS XII SMA
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
 
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMAMATERI Sistem imun KELAS XII SMA
MATERI Sistem imun KELAS XII SMA
 
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMAMATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
MATERI Tumbuhan plantae KELAS XI SMA
 
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAMATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
 
MATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMAMATERI Virus KELAS XI SMA
MATERI Virus KELAS XI SMA
 
MATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMAMATERI Sel KELAS X SMA
MATERI Sel KELAS X SMA
 
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMAMATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
MATERI Sistem sirkulasi KELAS X SMA
 
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMAMATERI Sistem gerak KELAS X SMA
MATERI Sistem gerak KELAS X SMA
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
MATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMAMATERI Animalia KELAS X SMA
MATERI Animalia KELAS X SMA
 
MATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMAMATERI Vermes KELAS X SMA
MATERI Vermes KELAS X SMA
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
 
Tafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihahTafsir suraH al fatihah
Tafsir suraH al fatihah
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

MATERI Protista KELAS X SMA

  • 1. BIO 2 1 materi78.co.nr PROTISTA Protista A. PENDAHULUAN Protista merupakan salah satu Kingdom dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Kingdom Protista bersifat polifiletik, yaitu anggotanya berasal dari berbagai jenis nenek moyang. Ciri-ciri umum Protista: 1) Eukariotik. 2) Uniselular atau multiselular koloni. 3) Umumnya bersifat aerob. Karena bersifat polifiletik, secara garis besar Protista dibagi menjadi: 1) Protista mirip jamur 2) Protista mirip tumbuhan (alga) 3) Protista mirip (protozoa) B. PROTISTA MIRIP JAMUR Protista mirip jamur adalah protista yang merupakan anggota lama dari kingdom Fungi. Jamur protista dipindahkan dari kingdom Fungi karena cara reproduksi dan siklus hidupnya sesungguhnya berbeda dengan kingdom Fungi. Protista mirip jamur terbagi menjadi dua, yaitu Myxomycota dan Oomycota. 1) Myxomycota (slime molds) Myxomycota atau jamur lendir adalah jamur protista yang memiliki ciri: a. Heterotrof. b. Aseluler. c. Berpigmen kuning, jingga atau warna terang lain. d. Alat gerak berupa pseudopodia atau flagellum. Myxomycota hidup pada dua fase, yaitu fase ameboid (bebas) dan fase dewasa (reproduksi). Myxomycota hidup sebagai agregat dengan sitoplasma berinti sel banyak yang disebut plasmodium. Plasmodium mendapat makanan dengan menelan organisme lain secara fagositosis. Pada fase dewasa, jamur lendir bereproduksi secara aseksual atau seksual. a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara membelah diri, fragmentasi, atau pembentukan spora berflagel (myxoflagel) yang akan menjadi myxamoeba. b. Reproduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan dua myxamoeba menjadi amebozigot. Contoh: Dictystelium discoideum, Physarium sp. 2) Oomycota (water molds) Oomycota atau jamur air adalah jamur protista yang memiliki ciri: a. Heterotrof. b. Umumnya uniseluler. c. Tersusun atas hifa senositik. d. Dinding sel tersusun atas selulosa, namun tidak berkloroplas. Jamur air bereproduksi secara aseksual atau seksual. a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan menghasilkan zoospora yang memiliki dua flagel. b. Reproduksi seksual dilakukan dengan menghasilkan zigot dari pertemuan gamet jantan yang dihasilkan anteridium dan gamet betina yang dihasilkan oogonium. Contoh: Saprolegnia (parasit ikan), Plasmopora viticola (jamur anggur), Phytophtora infestans (jamur kentang dan tomat). C. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN Protista mirip tumbuhan dapat disebut sebagai fitoplankton (uniseluler) atau alga/ganggang (multiseluler). Ukuran ganggang berkisar antara 25µm (Navicula) sampai 50m (Macrocytis).
  • 2. BIO 2 2 materi78.co.nr PROTISTA Ciri umum sel ganggang: Ganggang memiliki beberapa bagian khusus pada struktur selnya, yaitu terdapat: a. Dinding sel yang terbuat dari selulosa yang sangat tipis. b. Membran sel dilengkapi lapisan pelikel yang lentur dibawahnya. c. Kloroplas, organel yang mengandung pigmen fotosintesik untuk fotosintesis. d. Granula penyimpanan, tersebar di dalam kloroplas yang digunakan untuk menyimpan karbohidrat/pati. e. Pirenoid, tempat penyimpanan karbohidrat utama yang terletak di dalam kloroplas. f. Bintik mata (reseptor cahaya), mengatur cahaya masuk ke detektor cahaya. Detektor cahaya akan menerima cahaya yang diatur bintik mata, kemudian sel bergerak mengikuti arah cahaya. g. Vakuola kontraktil, sebagai alat untuk osmoregulasi. h. Vakuola makanan, sebagai alat pencerna makanan yang masuk melalui sitostoma. i. Flagella, dimiliki spesies yang motil atau dapat bergerak bebas. Selain itu, ganggang tergolong tumbuhan yang memiliki tubuh bertalus. Reproduksi ganggang dilakukan secara aseksual dan seksual. 1) Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, fragmentasi dan pembentukan zoospora. 2) Secara seksual dilakukan dengan pembentukan zigot secara: a. Secara isogami, gamet jantan dan betina ukurannya sama besar. b. Secara anisogami, gamet jantan dan betina ukurannya berbeda. c. Secara oogami, gamet berupa sel sperma dan sel telur. Klasifikasi ganggang berdasarkan pigmen fotosintetik dan bentuk cadangan makanan. Filum Warna Klorofil Pigmen tambahan Bentuk cadangan makanan Euglenophyta hijau a dan b karoten, xantofil paramilum Chlorophyta hijau a dan b karoten amilum/pati dan minyak Rhodophyta merah a dan d fikoeritrin, fikosianin tepung fluorid Pyrrophyta coklat kemerahan a dan c karoten, xantofil amilum/pati Phaeophyta coklat a dan c fukosantin. xantofil laminarin Chrysophyta coklat keemasan a dan c fukosantin, karoten, xantofil leukosin dan laminarin Bacilliriophyta coklat keemasan a dan c karoten, xantofil leukosin 1) Euglenophyta Merupakan ganggang dengan bentuk peralihan dari hewan dan tumbuhan. Euglenophyta hidup secara autotrof ketika mendapat cahaya cukup dan secara heterotrof ketika cahaya kurang. Ciri Euglenophyta: 1. Memiliki pigmen utama klorofil a dan b (hijau). 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk paramilum. 3. Uniseluler. 4. Dinding sel berupa selulosa yang dilengkapi pelikel. 5. Bergerak bebas dengan satu atau dua flagella di ujung anterior. vakuola kontraktil flagella inti sel vakuola makanan pirenoid membran sel granula penyimpanan mitokondria badan Golgi kloroplas bintik mata
  • 3. BIO 2 3 materi78.co.nr PROTISTA 6. Memiliki bintik mata yang tersusun atas pigmen fikobilin (merah-biru). 7. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Contoh: Euglena viridis (parameter pencemaran). 2) Chlorophyta (ganggang hijau) Merupakan ganggang yang menjadi nenek moyang tumbuhan utama. Euglenophyta hidup sebagai epifit atau fitoplankton di dalam air. Ciri Chlorophyta: 1. Memiliki pigmen utama klorofil a dan b (hijau). 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk amilum dan minyak. 3. Uniseluler atau multiseluler koloni. 4. Dinding sel berupa selulosa. 5. Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. 6. Reproduksi seksual dengan cara isogami, anisogami dan oogami. Bentuk-bentuk Chlorophyta: a. Uniseluler sesil (bulat mangkuk) Contoh: Chlorella, Chlorococcum. b. Uniseluler motil (bulat telur) Contoh: Chlamydomonas. c. Multiseluler koloni sesil (koloni jala) Contoh: Hydrodictyon. d. Multiseluler koloni motil (koloni bulat) Contoh: Volvox. e. Filamen Contoh: Spirogyra (spiral), Oedogonium, Ulothrix (jala) f. Talus Contoh: Ulva atau selada laut. 3) Rhodophyta (ganggang merah) Ciri Rhodophyta: 1. Memiliki pigmen utama fikoeritrin (merah). 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk tepung fluorid. 3. Multiseluler bertalus (makroskopis). 4. Dinding sel berupa selulosa dengan lapisan lendir di luar dan miofibril di dalam. 5. Reproduksi aseksual dengan karpospora yang terbentuk dari tetraspora. 6. Reproduksi seksual dengan pembentukan zigot dari gamet jantan yang dihasilkan spermatangium dan gamet betina yang dihasilkan karpogonium. Contoh: Eucheuma (rumput laut), Palmaria, Gelidium, Gracilaria, Gigartina. 4) Pyrrophyta/Dinoflagellata (ganggang api)
  • 4. BIO 2 4 materi78.co.nr PROTISTA Ciri Pyrrophyta: 1. Memiliki pigmen utama karoten (jingga) dan xantofil (kuning) yang peka terhadap cahaya. 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk amilum/pati. 3. Uniseluler. 4. Dinding sel berupa selulosa. 5. Tubuhnya mengandung fosfor yang bersifat fluorosens yang dapat memendarkan cahaya hijau-biru di malam hari. 6. Bergerak bebas dengan dua flagella di ujung anterior dan membentuk pusaran air ketika bergerak. 7. Peledakan populasi di perairan hangat menyebabkan fenomena red tide dan menghasilkan racun. a. Neurotoksin, contohnya dihasilkan oleh Gymnodium breve. b. Ciguatoksin, contohnya dihasilkan Gambierdiscus toxicus. 8. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. 5) Phaeophyta (ganggang coklat) Phaeophyta hidup menempel pada substrat dan bagian lainnya mengapung di atas air. Ciri Phaeophyta: 1. Memiliki pigmen utama xantofil (kuning) dan fukosantin (coklat). 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk laminarin. 3. Multiseluler bertalus (makroskopis). 4. Dinding sel berupa selulosa dengan lapisan gumi dan asam alginat di luar. 5. Dilengkapi gelembung udara untuk penyimpanan nitrogen dan mengapung. 6. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan pembentukan zoospora. 7. Reproduksi seksual dengan cara isogami dan oogami. Contoh: Sargassum vulgare (gulma laut), Turbinaria decurrens, Macrocystis, Fucus serratus, Laminaria. 6) Chrysophyta (alga keemasan/pirang) Chrysophyta hidup sebagai fitoplankton di perairan tawar. Ciri Chrysophyta: 1. Memiliki pigmen utama fukosantin (coklat), karoten (jingga) dan xantofil (kuning). 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk leukosin dan laminarin. 3. Uniseluler atau multiseluler koloni atau filamen. 4. Dinding sel berupa hemiselulosa dengan pektin atau silika. 5. Bergerak bebas dengan dua flagella di ujung anterior. 6. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner dan fragmentasi. 7. Reproduksi seksual dengan pem-bentukan auksospora. Contoh: Mischococcus, Synura, Dinobryon. 7) Bacilliriophyta/Diatom Diatom adalah ganggang yang memiliki struktur yang tersusun atas bagian tutup (epiteka) dan bagian wadah (hipoteka). Struktur Diatom: Diatom merupakan bioluminosens di perairan laut yang dapat memendarkan cahaya di malam hari. Ciri Diatom: 1. Memiliki pigmen utama karoten (jingga) dan xantofil (kuning). 2. Cadangan makanan disimpan dalam bentuk leukosin. 3. Uniseluler atau multiseluler koloni. epiteka hipoteka
  • 5. BIO 2 5 materi78.co.nr PROTISTA 4. Dinding sel berupa selulosa dan di antara hipoteka dan epiteka terdapat rafe (celah) yang mengandung silika (kersik). 5. Mensekresikan tanah Diatom. 6. Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan hipoteka dan epiteka. 7. Reproduksi seksual dengan pembentukan auksospora. Bentuk-bentuk Diatom: a. Pennalean, tubuh simetris bilateral. Contoh: Rhaponeis sp, Trinaria regina, Navicula sp, Pinnularia sp. b. Centralean, tubuh simetris radial. Contoh: Triceratium pentacrinus, Arachnoidiscus ehrenbergi. D. PROTISTA MIRIP HEWAN Protista mirip hewan dapat disebut sebagai zooplankton (uniseluler) atau protozoa (multiseluler). Ciri umum Protozoa: 1) Uniseluler. 2) Memiliki alat gerak yang dapat berupa: a. Pseudopodia, merupakan juluran sitoplasma yang terjadi akibat gerakan ektoplasma dan endoplasma yang merupakan mikrofilamen. b. Flagel, merupakan bulu cambuk yang merupakan juluran mikrotubulus. Flagel berukuran besar dan jumlahnya sedikit. c. Silia, merupakan bulu getar yang merupakan juluran mikrotubulus. Silia berukuran kecil dan jumlahnya banyak dan tersebar. 3) Reproduksi dilakukan secara: a. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. b. Secara seksual dilakukan dengan konjugasi. Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat geraknya: Filum Alat gerak Rhizopoda (Sarcodina) pseudopodia Flagellata (Mastigophora) flagel Ciliata (Ciliaphora/Infusoria) silia Sporozoa (Apicomplexa) tanpa alat gerak Klasifikasi Protozoa: 1) Rhizopoda Rhizopoda atau Sarcodina adalah protozoa yang bergerak menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang disebut gerak amoeboid. Struktur sel Rhizopoda: Ciri Rhizopoda: 1. Uniseluler. 2. Heterotrof. 3. Bergerak dengan pseudopodia secara amoeboid. 4. Mencari makan dengan memangsa alga lain dengan menangkapnya meng- gunakan pseudopodia. Makanan yang ditangkap lalu ditelan melalui sitostoma secara endositosis, lalu menuju vakuola makanan untuk dicerna. 5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Klasifikasi Rhizopoda berdasarkan habitat: a. Ektoamoeba/Gymnoamoeba Hidup bebas di daerah lembab dan merupakan detritivor. Contoh: Amoeba proteus, Chaos carolinense. endoplasma vakuola makanan ektoplasma vakuola kontraktil sentriol pseudopodia inti sel
  • 6. BIO 2 6 materi78.co.nr PROTISTA b. Entamoeba Hidup sebagai parasit. Contoh: Entamoeba coli (diare), E. ginggivalis (radang gusi), E. histolytica dan E. dysentriae (disentri). c. Cercozoa Hidup di dalam tanah. Cercozoa memiliki cangkang yang terbuat dari silika/kapur. Contoh: Ebridea dan Proteomyxidea. d. Foraminifera dan Radiolaria Hidup di perairan laut. Foraminifera dan Radiolaria memiliki cangkang berongga yang terbuat dari silika/kapur. Setelah mati, cangkang Foraminifera akan membentuk tanah globigerina, dan cangkang Radiolaria akan membentuk lumpur radiolaria. Contoh Foraminifera: Globigerina (pendeteksi hidrokarbon di perut bumi). Contoh Radiolaria: Collosphaera (alat penggosok), Acanthometron. 2) Flagellata Flagellata atau Mastigophora adalah protozoa yang bergerak menggunakan flagel (bulu cambuk) yang berfungsi sebagai alat renang. Ciri Flagellata: 1. Uniseluler. 2. Autotrof atau heterotrof. 3. Umumnya parasit. 4. Bergerak dengan flagel dengan berenang. 5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Klasifikasi Flagellata berdasarkan klorofil: a. Fitoflagellata, yaitu flagellata berklorofil atau tumbuhan (biasanya diklasifikasikan sebagai alga). Contoh: Euglena, Volvox, Noctiluca. b. Zooflagellata, yaitu flagellata tidak berklorofil atau hewan. Contoh: Trypanosoma gambiense, T. rhodesiense, T. evansi, Trichomonas vaginalis, Trichonympha, Leishmania, Giardia lambia. 3) Ciliata Cilliata atau Ciliaphora atau Infusoria merupakan protozoa yang bergerak menggunakan silia/bulu getar yang berfungsi sebagai alat renang. Struktur sel Ciliata: a. Silia b. Celah mulut (oral groove) c. Sitostoma d. Vakuola makanan e. Vakuola kontraktil f. Mikronukleus, yaitu inti yang memiliki fungsi generatif (konjugasi). g. Makronukleus, yaitu inti yang memiliki fungsi vegetatif (pertumbuhan dan perkembangbiakan). h. Trikokis, terletak di bawah membran sel yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh. Ciri Ciliata: 1. Uniseluler. 2. Heterotrof. 3. Bergerak dengan silia. 4. Mencari makan dengan menangkapnya menggunakan silia dan memasukkan makanan ke dalam sitostoma. Makanan yang ditangkap lalu ditelan melalui sitostoma secara endositosis, lalu menuju vakuola makanan untuk dicerna. a h b c d f g e
  • 7. BIO 2 7 materi78.co.nr PROTISTA 5. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner secara membujur. 6. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi. Klasifikasi Ciliata berdasarkan motilitas: a. Ciliata motil, yaitu dapat bergerak bebas. Contoh: Paramecium, Didinium (pemangsa Paramecium), Balantidium coli. b. Ciliata sesil, yaitu hanya hidup menetap, biasanya hidup permukaan dasar laut. Contoh: Vorticella, Stentor. Tahap reproduksi aseksual dan seksual Ciliata (contohnya Paramecium): 1. Dua Paramecium yang akan bereproduksi secara seksual dengan saling menempel (singami). 2. Mikronukleus mengalami meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid. 3. Dari hasil meiosis, 3 mikronukleus menghilang dan 1 mikronukleus mengalami mitosis menjadi 2 mikronukleus haploid. 4. Kedua Paramecium saling bertukar mikronukleus/ materi genetik (konjugasi). 5. Mikronukleus kedua sel yang telah melakukan konjugasi masing-masing mengalami fusi inti menjadi 1 mikronukleus diploid. Selanjutnya sel akan bereproduksi secara aseksual masing-masing. 6. Mitosis tiga tingkat menghasilkan 8 mikronukleus. 7. Dari hasil mitosis, 4 mikronukleus berubah menjadi 4 makronukleus, dan makronukleus milik sel itu sendiri menghilang. 8. Pembelahan biner dua tingkat menghasilkan 4 sel baru. 4) Sporozoa Sporozoa atau Apicomplexa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan memiliki siklus hidup kompleks. Ciri Sporozoa: 1. Uniseluler. 2. Heterotrof. 3. Umumnya parasit. 4. Bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya atau mengikuti pergerakan yang terjadi di lingkungannya. 5. Melekat dengan sel inang menggunakan kompleks apikal yang terdiri dari kait dan penghisap. 6. Reproduksi secara aseksual dengan skizogoni (membelah diri pada tubuh inang tetap) dan sporogoni (menghasilkan spora pada tubuh inang perantara). 7. Reproduksi seksual dengan peleburan mikrogamet (betina) dan makrogamet (jantan). 1 2 3 4 5 6 78 2n 2n n n 2n 2n SEKSUAL ASEKSUAL MEIOSIS FUSI INTI
  • 8. BIO 2 8 materi78.co.nr PROTISTA Siklus hidup Plasmodium dengan inang tetap adalah nyamuk Anopheles dan inang perantara adalah manusia: 1. Nyamuk Anopheles mengigit manusia (fase infektif). Air liurnya mengandung sel-sel Plasmodium dalam bentuk sporozoit dan zat antikoagulan yang merupakan anti pembekuan darah. 2. Sporozoit mengalir menuju hati, kemudian mengalami pembelahan menjadi merozoit. 3. Merozoit mengalir ke aliran darah dan menyerang eritrosit menjadi tropozoid, lalu melakukan sporulasi. 4. Tropozoid lalu matang dan keluar dari eritrosit, sehingga eritrosit mengalami lisis atau pecah (fase diagnosa). Pecahnya sel darah merah mengakibatkan tubuh manusia melakukan reaksi dengan menghasilkan gejala demam. 5. Tropozoid yang mengalami sporulasi dapat: a. Menjadi merozoit kembali dan menyerang eritrosit lain kembali, b. Menjadi gametosit. 6. Gametosit akan dihisap kembali oleh nyamuk Anopheles lain. Di dinding usus nyamuk, gametosit selanjutnya akan berkembang menjadi mikrogamet (betina) dan makrogamet (jantan). 7. Kedua gamet kemudian mengalami fertilisasi menjadi zigot. 8. Zigot berkembangan menjadi ookinet. 9. Ookinet berkembang menjadi ookista dan menghasilkan sporozoit. 10. Sporozoit yang matang akan dilepas ketika nyamuk Anopheles menggigit manusia, dan siklus berulang. Macam-macam Plasmodium penyebab penyakit malaria yang dibawa nyamuk Anopheles antara lain: Spesies Malaria Sporulasi P. falciparum tropika 1 x 24 jam P. vivax tertiana 2 x 24 jam P. malariae kuartana 3 x 34 jam P. ovale tertiana ovale 2 x 24 jam 1 sporozoit 2 merozoit tropozoid 3 5b 5a 6 7 9 NYAMUK ANOPHELES MANUSIAgametosit makrogamet mikrogamet zigot 8 ! 4 merozoit aseksual seksual 10 ookinet ookista
  • 9. BIO 2 9 materi78.co.nr PROTISTA E. PERANAN PROTISTA Peranan menguntungkan Protista dalam kehidupan antara lain: Spesies Peranan Protista sebagai detritivor alami Alga/ganggang fitoplankton di air dan penyusun karang Euglena viridis parameter pencemaranParamecium sp. Giardia lamblia Rhodophyta penghasil karageenan untuk es krim dan agar- agar Phaeophyta penghasil alginat untuk pengemulsi es krim, obat- obatan, kosmetik dan cat Laminaria lavaniea bahan pupuk dan pakan ternak Laminaria digitalis penghasil iodium untuk obat gondok Eucheuma rumput laut untuk pangan, untuk es krim, agar-agar dan kosmetik Gellidium Gracillaria Sargassum Ulva sayur laut untuk panganCaulerpa Enteromorpha Chlorella sp. penghasil protein sel tunggal yang bergizi Diatom alat penggosok, campuran semen, bahan dinamit, bahan pasta gigi Foraminifera pendeteksi hidrokarbon, penghasil tanah globigerina Radiolaria penghasil lumpur radiolaria untuk campuran semen Peranan merugikan Protista dalam kehidupan antara lain: Spesies Penyakit Pyrrophyta kematian ikan akibat red tide Entamoeba histolytica disentri Entamoeba dysentriae Entamoeba ginggivitis penyakit gigi dan gusi (ginggivalis) Entamoeba coli diare Trypanosoma gambiense penyakit tidur Afrika, dibawa lalat tsetseTrypanosoma rhodesiense Trypanosoma cruzi anemia anak-anak Trypanosoma evansi penyakit sura/malas hewan, dibawa lalat tabanus Trypanosoma brucei penyakit nagana hewan Trichomonas vaginalis penyakit alat kelamin wanita dan pria Leismenia donovani penyakit kala azar (pembengkakan limpa), dibawa lalat Pholotobomus Leishmania tropica penyakit kulit oriental Balantidium coli diare balantidiosis Plasmodium falciparum malaria tropika Plasmodium vivax malaria tertiana Plasmodium malariae malaria kuartana Plasmodium ovale malaria tertiana ovale Toxoplasma gondii toksoplasmosis (radang hati, paru-paru, otot dan saraf) Saprolegnia parasit ikan Phytophthora viticola jamur pada anggur Phytophthora infestans jamur pada kentang dan tomat Phytophthora faberi jamur pada sadapan pohon karet Phytium debaryanum jamur pada kecambah Albugo candida jamur kol dan kubis Pseudoperonospora cubensis jamur mentimun Lagenidium rabenhorstii parasit alga/ganggang