SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 1
MODUL 2
PENGEMBANGAN DESA MARITIM WILAYAH PESISIR
MENUJU DESA MANDIRI LESTARI
I. PENGEMBANGAN DESA MARITIM MENUJU DESA MANDIRI LESTARI
1.1. Latar belakang
Negara kepulauan Indonesia merupakan daerah yang memiliki wilayah yang
sangat luas terdiri dai daratan dan laut, Sebagai negara kepulauan yang memiliki
kurang lebih 17.508 pulau serta garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar
3,1 juta km 2 Ini menyebabkan wilayah pesisir pantai di Indonesia memiliki banyak
potensi SDA yang harus dikelola . Karna kekayaan akan Sumber daya alam ini , kita
harus menjaga kelestarian dan memanfaatkan secara terencana , seimbang dan
bertanggung jawab sehingga dapat melestarikan lingkungan serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakatnya . Maka dari itu perlu adanya suatu kebijakan untuk
mengatur penyelenggaraan pengelolaan wilayah pesisir di Indonesia yang mana juga
harus memperhatikan kondisi geografisnya , social-budayanya , aspek potensi terbesar
dan juga peran masyarakat sekitarnya
Indonesia memiliki potensi laut yang sangat besar. Namun, selama ini potensi
laut tersebut belum termanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan
bangsa pada umumnya, dan pemasukan devisa negara khususnya. Bahkan, sebagian
besar hasil pemanfaatan laut selama ini justru “lari” atau “tercuri” ke luar negeri oleh
para nelayan asing yang memiliki perlengkapan modern dan beroperasi hingga perairan
Indonesia secara ilegal. Dalam konteks inilah upaya pemanfaatan laut Indonesia secara
maksimal tidak saja tepat tetapi juga merupakan suatu keharusan. Pertanyaan yang
timbul kemudian adalah pemanfaatan laut yang bagaimana? Seharusnya adalah
pemanfaatan laut yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya pada masyarakat
secara lestari. Dalam konteks inilah kerjasama dalam pengelolaan potensi sumberdaya
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 2
tersebut sangat diperlukan, karena yang diinginkan bukan saja peningkatan hasil
pemanfaatan laut, tetapi juga pemerataan hasil pemanfaatan yang dinikmati seluas-
luasnya oleh masyarakat.
Daerah pesisir merupakan wilayah yang unik dan cirri khas sehingga dalam
konteks bentang alam, maka wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan dan
lautan. Lebih jauh lagi, wilayah pesisir merupakan wilayah yang penting ditinjau dari
berbagai sudut pandang perencanaan dan pengelolaan. Departemen Kelauatan dan
Perikanan dalam rancangan Undang-undang Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu
mendefenisikan wilayah pesisir sebagai kawasan peralihan yang menghubungkan
ekosistem darat dan ekosistem laut yang terletak antara batas sempadan kea rah darat
sejauh pasang tertinggi dan ke arah laut sejauh pengaruh aktivitas dari daratan. Wilayah
pesisir memiliki nilai ekonomi tinggi, namun terancam keberlanjutannya. Dengan potensi
yang unik dan bernilai ekonomi tadi maka wilayah pesisir dihadapkan pada ancaman yang
tinggi pula, maka hendaknya wilayah pesisir ditangani secara khusus agar wilayah ini dapat
dikelola secara berkelanjutan.
Untuk menggambarkan arti pentingnya wilayah pesisir tersebut maka secara tidak
langsung perlu direkontruksi suatu perencanaaan pengembangan desa yang memiliki
kemandirian melalui perbaikan dan penataan sarana prasarana mendukung keberhasilan
dalam Pembangunan dimulai dari pinggiran.Adanya Undang – Undang Desa No 6 Tahun
2014 mengamanatkan bahwa pembangunan kemandirian desa dalam merencanakan
pembangunan diberikan wewenang lebih besar oleh pemerintah pusat.Oleh karena itu
perlu disusun modul model pengembangan desa maritim pada desa- desa terluar sebagai
pedoman perencanaan pemerintah pusat dan daerah khusus daerah –daerah yang terdiri
dari kepulauan dan pulau terpencil.
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 3
1.2. Tujuan Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan
pulau terluar
Tujuan dari penyusunan modul Pengembangan Model Desa Maritim menuju
kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar adalah
1. Memberikan panduan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah
wilayah pesisir dan pulau terluar dalam pengembangan desa mandiri.
2. Merekontruksi potensi – potensi daerah pesisir dan pulau – pulau terluar sebagai
daerah yang memiliki nilai ekonomis.
3. Melakukan penataan sarana dan prasarana dalam pendukung pelaksanaan UUD NO
6 TH 2014.
1.3. Sasaran Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir
Adapun yang menjadi sasaran Pengembangan Model Desa Maritim menuju
kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar adalah desa-desa yang terletak di
daerah pesisir pantai dan daerah terluar memiliki potensi sumber daya alam yang
sangat besar untuk dikembangkan. Disamping sasaran diatas modul ini dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah pusat dalam menyusun regulasi kebijakan
pembangunan kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar.
1.4. Manfaat Pengembangan Model Desa Maritim
Sebagai modul Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian
daerah pesisir dan pulau terluar adapun manfaat dari penyusunan modul ini adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan pedoman pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan
desa-desa yang terletak pada wilayah pesisir dan pulau terluar pada desa-desa yang
memiliki potensi alam.
2. Mengembangkan kemandirian potensi ekonomi pada desa – desa pesisir pantai
melalui pengembangan ekonomi berbasis maritime.
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 4
3. Sebagai alat menjaga keutuhan kedaulatan wilayah republik Indonesia pada daerah
pesisir dan pulau terluar melalui pembangunan sarana prasarana pada desa – desa
yang akses mobilisasi nya sangat terpencil.
II. KONSEP DAN PEMAHAMAN PENGEMBANGAN DESA MARITIM WILAYAH PESISIR
MENUJU DESA MANDIRI LESTARI
2.1. Pengertian Konsep Wilayah Pesisir
Berbicara tentang pengertian konsep dan pemahaman terhadap
pengembangan desa maritim pada wilayah pesisir dan pulau terluar tidak terlepas
dengan pengertian arti dan makna yang terkandung dari kata-kata tersebut diatas.
Memperhatikan UU No. 6/1996 Pada Pasal 3 maka bentuk dari Perairan
Indonesia, meliputi dari :
1. Laut territorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut diukur dari garis
pangkal kepulauan Indonesia,
2. Perairan Kepulauan, adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis
pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman dan jarak dari pantai,
3. Perairan Pedalaman adalah semua peraiaran yang terletak pada sisi darat dari garis
air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk didalamnya semua bagian dari
perairan yang terletak pada sisi darat pada suatu garis penutup.
Perairan pedalaman adalah perairan yang terletak di mulut sungai, teluk yang
lebar mulutnya tidak lebih dari 24 mil laut dan di pelabuhan. Karakteristik umum dari
wilayah laut dan pesisir dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Laut meruapakan sumber dari “common property resources” (sumber daya milik
bersama), sehingga kawasan memiliki fungsi public/kepentingan umum.
2. Laut merupakan “open access regime, memungkinkan siapa pun untuk
memanfaatkan ruang untuk berbagai kepentingan.
3. Laut persifat “fluida”, dimana sumber daya (biota laut) dan dinamika
hydrooceanography tidak dapat disekat/dikapling.
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 5
4. Pesisir merupakan kawasan yang strategis karena memiliki trografi yang relative
mudah dikembangkan dan memiliki akses yang sangat baik (dengan memanfaatkan
laut sebagai “prasarana” pergerakan.
5. Pesisir merupakan kawasan yang akan sumber daya alam, baik yang terdapat di
ruang daratan maupun ruang lautan, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Pada daerah pesisir dan sumber daya alamnya mempunyai arti yang strategis
terhadap pengembangan ekonomi Indonesia, karena posisir pesisir yang memiliki
sumber daya laut merupakan salah satu pilar ekonomi nasional. Disamping itu, fakta-
fakta yang telah dikemukakan beberapa ahli dalam berbagai kesempatan, juga
mengindikasikan hal yang serupa. Fakta-fakta tersebut antara lain adalah :
1. Secara sosial, wilayah pesisir dihuni tidak kurang dari 110 juta jiwa atau 60% dari
penduduk Indonesia yang bertempat tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai.
Dapat dikatakan bahwa wilayah ini merupakan cikal bakal perkembangan urbanisasi
Indonesia pada masa yang akan datang.
2. Secara administratif kurang lebih 42 Daerah Kota dan 181 Daerah Kabupaten
berada di pesisir, dimana dengan adanya otonomi daerah masing-masing daerah
otonomi tersebut memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pengolahan dan
pemanfaatan wilayah pesisir.
3. Secara fisik, terdapat pusat-pusat pelayanan sosial-ekonomi yang tersebar mulai
dari Sabang hingga Jayapura, dimana didalamnya terkandung berbagai asset sosial
(Social Overhead Capital) dan ekonomi yang memiliki nilai ekonomi dan financial
yang sangat besar.
4. Secara ekonomi, hasil sumberdaya pesisir telah memberikan kontribusi terhadap
pembentuka PDB nasional sebesar 24% pada tahun 1989. Selain itu, pada wilayah
ini juga terdapat berbagai sumber daya masa depan (future resources) dengan
memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini belum dikembangkan
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 6
secara optimal, antara lain potensi perikanan yang saat ini baru sekitar 58,5% dari
potensi lestarinya yang termanfaatkan.
5. Wilyah pesisir di Indonesia memiliki peluang untuk menjadi produsen (exporter)
sekaligus sebagi simpul transportasi laut di Wilayah Asia Pasifik. Hal ini
menggambarkan peluang untuk meningkatkan pemasaran produk-produk sektor
industri Indonesia yang tumbuh cepat (4%-9%).
Menurut Dahuri menyatakan bahwa Wilayah pesisir merupakan daerah
pertemuan antara darat dan laut, dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan,
baik kering maupun terendam air yangmasihmendapat pengaruhsifat-sifat laut seperti
angin laut,pasangsurut, dan perembesan air laut/intrusi, serta dicirikan oleh vegetasi
yang khas, sedangkan batas ke arah laut mencakup bagian atau batas terluar daripada
daerah paparan benua (continental shelf), dimana ciri-ciri perairan ini masih
dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air
tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti
pengundulan hutan dan pencemaran (Bengen, 2002). Umumnya kegiatan
pembangunan secara langsung maupun tidak langsung berdampak merugikan terhadap
ekosistem perairan pesisir(Dahuri,et.al,1996).
Jones &Westmacott (1993) menyatakan bahwa wilayah pesisir ditentukan
berdasarkan tujuan kegunaannya,yang telah ditandai secara administratif dan menjadi
tanggng jawab politik dan administratif untuk pengelolaannya menjadi tanggung jawab
politik dan administratif untuk pengelolaannya. Misal ; penanganan polusi dari
pengelolaan sumber daya dasar laut sebagai satu ekositem didasarkan daerah sebagai
rekreasi,pembuangan limbah atau transportasi
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 7
2.2. Pengertian Desa Pesisir
Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan UU
No. 32/2004 Desa. Sejenis dengan Desa adalah Kelurahan, yang berada di perkotaan
dan bersifat administrative.Dan menurut Peraturan Pengganti Undang Undang No 43
Tahun 2014 menyebutkan bahwa pengertian Desa adalah desa dan desa adat atau
yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sedangkan Desa pesisir memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa di wilayah
pedalaman.Perbedaantersebuttidaksemata pada aspek geografis-ekologis, tetapi juga pada
karakteristik ekonomi dan sosial-budaya. Secara geografis, desa pesisir berada di perbatasan
antara daratan dan lautan.Desa pesisir memiliki akses langsung pada ekosistem pantai (pasir
atau berbatu), mangrove, estuaria, padang lamun, serta ekosistem terumbu karang.
Desa pesisir merupakan wilayah daratan terdepan yang berhadapan dengan
wilayah perbatasan. Oleh karena itu desa pesisir rentan terhadap gangguan keamanan,
baik secara politik maupun ekonomi. Secara politik, desa pesisir, khususnya di pulau
kecil perbatasan, sangat rentan terhadap masuknya pengaruh asing yang dapat
mempengaruhi nasionalisme. Kasus di Miangas, menggambarkan pengaruh budaya dan
spirit kebangsaan Filipina sudah mulai terjadi. Secara ekonomi, gangguan terlihat dalam
berbagai aktivitas ilegal baik dalam pertambangan, perikanan, maupun perdagangan.
Berdasarpengertiandanpemahamansertafungsi dari desa pesisir, maka secara tidak
langsung memiliki nilai strategi dan menempatkan daerah pesisir wilayah atau daerah dan
subjekdari pembangunanekonomi.Dengandemikianpenempatan desa pesisir sebagai lokasi
lokomotif dari pengembangan kekuatan kemaritiman negara republik Indonesia dan
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 8
penyanggah keamananan negara serta daerah yang mempunyai sumber daya. Walaupun
Demikian terkadang desa-desa yang terletak di daerah pesisir masih lemah terhadap sarana
prasaran infrastruktur namun desa tersebut aset kekayaan yang belum dikembangkan
dengan potensi hasil-hasil laut yang belum dikembangkan
III. PROGRAM KEGIATAN PADA WILAYAH PESISIR
Wilayah pesisir di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua tipe ekosistem, yaitu
pesisir yang terendam air baik secara berkala maupun permanen dan pesisir yang tidak
terendam air. Pesisir yang terendam air dapat dibedakan lagi menjadi hutan payau,
vegetasi terna rawa payau (salt marsh), hutan rawa air payau (rapak), dan hutan rawa
gambut.
Adapun pesisir yang tidak terendam meliputi wilayah dengan formasi tumbuhan
Pescarpae dan Baringtonia serta daratan pantai (Anonim 1983 & 1987). Pesisir yang
tidak terendam air kecuali pada daerah shore zone berupa pantai pasir dangkal dan
pantai batu.
Jika dilihat dari wilayah pesisir yang ada di Indonesia dilihat dari tipe ekosistem
yang dikemukan diatas maka banyak program – program kegiatan yang dapat
dikembangkan dalam pembangunan desa – desa yang terletak di wilayah pesisir dan
pulau terluar dari wilayah Indonsia sebagai desa maritim.Program dan kegiatan yang
dapat dilakukan bagi pembangunan desa desa tersebut sebagai Berikut
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
9
Pemetaan Program dan Kegiatan Pengembangan Model Desa Maritim Mandiri Lestari
Lokasi Desa
Jenis Program
kegiatan
Tujuan Kegiatan atau
Perogram
Hasil Kegiatan
Memfaat dari program atau
kegiatan
Desa Pesisir Pengembangan
hutan mangrove
- Meningkatankan
ketahanan daerah
pesisir dari abrasi
pantai dan pengikisan
gelombang pasang air
laut
- Meningkatkan
produksi hasil
budidaya laut dengan
menempatkan
mangrove sebagai
tempat berkembang
biak
- Mengembangkan
bahan produksi dari
- Masyarakat dapat
memfaatkan
mangrove sebagai
sumber ekonomi
dengan memfaat
hasil –hasil yang di
hasilkan dari
pohon mangrove
seperti buah
mangrove dapat
dimemfaatkan
bahan pangan
serta kayu dari
pohon mangrove
sebagai bahan
mobiler
- Mangrove melindungi
masyarakat desa pesisir
dari gelombang air laut
dan abrasi pantai.
- Meningkatkan
penghasilan
masyarakat melalui
pengelolaan hasil hasil
dari pohon mangrove
dan peningkatan hasil
tangkapan sumber
daya laut seperti ikan
dan udang
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
10
Lokasi Desa
Jenis Program
kegiatan
Tujuan Kegiatan atau
Perogram
Hasil Kegiatan
Memfaat dari program atau
kegiatan
pohon mangrove
seperti pohon dan
buah pohon
mangrove
Pengembangan
Sistim
pengelolaan
Penyulingan air
laut sebagai air
minum
- Memberikan akses
pelayanan air minum
melalui penyediaan
sarana penyulingan air
laut sebagai sumber
air minum
- Terpasangnya
sistem air minum
memfaatkan
bahan baku dari
sumber air laut
-
- Masyarakat desa
pesisir dapat
memfaatkan dari
sarana penyulingan air
laut sebagai air bersih
memenuhi kebutuhan
untuk air minum,masak
dan cuci.
Pengembangan
lahan kolam tepi
pesisir pantai
sebagai tempat
pembuatan
garam rakyat
- Memberikan nilai
ekonomis dan
pendapatan
masyarakat desa
Pesisir dengan
memfaatkan air laut
sebagai bahan baku
- Peningkatan
produksi garam
rakyat melalui
pembinaan
masyarakat daerah
wilayah pesisir
- Masyarakat desa
pesisir memperoleh
tambahan pendapatan
melalui penguatan
ekonomi rakyat
pembuatan garam
- Mengurangi
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
11
Lokasi Desa
Jenis Program
kegiatan
Tujuan Kegiatan atau
Perogram
Hasil Kegiatan
Memfaat dari program atau
kegiatan
pembuatan garam
-
ketergantungan impor
garam melalui
pembudidayaan
pengunaan lahan
kolam di pesisir pantai
Wisata Kampung
atau desa
Nelayan pesisir
pantai sebagai
Desa Wisata
Maritim
- Meningkatakan daya
tari wisata lokal dan
manca negara
terhadap objek wisata
kampung nelayan
sebagai kampung atau
desa Maritim
Terbentuknya desa
desa nelayan di
pesisir pantai
sebagai objek
daya tarik wisata
melalui penyedian
sarana kuliner
khas kampung
nelayan atau
pemandangan
hutan mangrove
- Masyarakat
memperoleh
pendapatan ekonomi
dari hasil produksi yang
dijual pada turis lokal
atau manca negara
- Membuka akses desa
desa pesisir terbuka
dari keisoliran
Pelatihan
Peningkatan
pendapatan ibu –
- Meningkatkan
pemamfaatan bahan
pangan pangan buah
- Buah mangrove
dijadikan bahan
olahan pembuatan
- Masyarakat dspat
memperoleh bahan
pangan baru melalui
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
12
Lokasi Desa
Jenis Program
kegiatan
Tujuan Kegiatan atau
Perogram
Hasil Kegiatan
Memfaat dari program atau
kegiatan
ibu desa pesisir
pantai
pemanfaatan
buah mangrove
sebagai bahan
pengangan
mangrove sebagai
bahan baku
pengelolaan bahan
makanan
kue atau makanan
ringan
pengelolaan buah
pohon mangrove
Pelatihan dan
pembinaan
peningkatan
penyediaan
sarana
transportasi antar
desa di pesisir
pantai
- Memberikan
peningkatan
pengetahuan kepada
masyarakat pesisir
pantai tentang
penyedian sarana
transportasi antar
desa pesisir dengan
memfaatkan sumber
daya manusia yang
tersedia di desa
tersebut
- Terbentuknya
kelompok –
kelompok
masyarakat desa
pesisir dalam
penyedian sarana
transportasi antar
desa pesisir
- Masyarakat desa
pesisir pantai atau
pemudanya
memperoleh pekerjaan
sampingan dari
kegiatan ini
-
Kegiatan - Memberikan - Terbangunnya - Masyarakat desa dan
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
13
Lokasi Desa
Jenis Program
kegiatan
Tujuan Kegiatan atau
Perogram
Hasil Kegiatan
Memfaat dari program atau
kegiatan
sosialisasi
pemahaman
pengetahuan
masyarakat
tentang Desa
pesisir dan pulau
terluar
pengetahuan
masyarakat arti
penting desa pesisir
sebagai desa maritim
yang memiliki potensi
sumber daya yang
patut dikembangkan
- Meningkatkan
kesadaran masyarakat
dalam menjaga
ekosistem terutama
magrove sebagai
penyanggah dari
pasang air laut dan
abrasi
kesadaran
masyarakat
tentang arti
penting daerah
pesisir sebagai
daerah yang
memilik potensi
sumber daya alam
- Tersusunnya
kebijakan atau
regulasi desa
terhadap larangan
merusak hutan
mangrove sebagai
aset desa yang
sangat penting dan
bermanfaat
aparat desa serta
pemerintah daerah
dalam penyusunan
kebijakan
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
14
IV. KEBERLANJUTAN DAN PENGEMBANGAN DESA MARITIM PADA WILAYAH PESISIR
4.1. Keberlanjutan
Keberhasilan pengembangan model Desa Maritim pada daerah wilayah pesisir pantai
dan pulau terluar tidak terlepas oleh ada kemauan dari pemerintah daerah untuk melakukan
identifikasi dan melakukan pemetaan potensi potensi yang patut untuk dikembangkan sebagai
akses daerah.
Cara dan model pengembangan untuk keberlanjutan program atau kegiatan tersebut
tidak terlepas adanya rasa memiliki dan tanggung jawab bahwa daerah persisir dan pulau
terluar masih masih banyak yang masih harus dibenahi sehingga akan meningkatan akses
mobilisasi dan ekonomi daerah tersebut.
Keberlanjutan setiap gagasan pengembangan model desa maritim tersebut yang patut
untuk digaris baweahi antara lain :
1. Adanya respobilitiy dan sense belongi pemerintah pusat dan ditindak lanjuti oleh
pemerintah daerah untuk melakukan gerakan pembangunan desa maritim di daerah pesisir
dengan melibatkan lintas sektor
2. Adanya peran serta dan dukungan masyarakat desa untuk melakukan kegiatan
pengembangan desa pesisir membangun kemandirian dengan kesadaran perubahan
prilaku melihat hutan hutan mangrove sebagai potensi yang harus dijaga kelestarian dan
kelangksungan ekosistemnya
Dengan demikian keberlanjutan pengembangan model desa maritim pada daerah
pesisir pantai dan pulau terluar terletak antara peran pemerintah pusat, pemerintah daerah
dan desa.
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
15
V. KONSEP DASAR MODUL
A. PENGEMBANGAN DESA MARITIM MENUJU KEMANDIRIAN DAERAH PESISIR MENUJU
DESA MANDIRI LESTARI
1) KISI-KISI MATERI
a) Latar belakang
b) Tujuan Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir
dan pulau terluar
c) Sasaran Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir
dan pulau terluar
d) Manfaat PengembanganModel Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir
dan pulau terluar
2) TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI
a) Menyampaikan Latar belakang dari Pengembangan Model Desa Maritim menuju
kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar
b) Menyampaikan tujuan dari Pengembangan Model Desa Maritim menuju
kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar
c) Menjabarkan Sasaran dari Pengembangan Model Desa Maritim menuju
kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar
d) Menjabarkan mengenai manfaat Pengembangan Model Desa Maritim menuju
kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar
B. KONSEP DAN PEMAHAMAN PENGEMBANGAN DESA MARITIM PADA WILAYAH PESISIR
1) KISI-KISI MATERI
a) Pengertian Konsep Wilayah Pesisir
b) Pengertian Desa Pesisir
2) TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI
a) Memberikan penjelasan dan pengertian konsep wilayah pesisir
b) Memberikan penjelasan Pengertian Desa Pesisir
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
16
C. PROGRAM KEGIATAN PADA WILAYAH PESISIR
1) KISI-KISI MATERI
a) Pemetaan Program dan Kegiatan Pengembangan Model Desa Pesisir
b) Keberlanjutan Dan Pengembangan Desa Maritim Pada Wilayah Pesisir Dan Pulau
Terluar
2) TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI
a) Memberikan penjabaran secara detil tentang pemetaan program dan kegiatan
pengembangan model desa pesisir
b) Memberikan pemahaman mengenai keberlanjutan dan pengembangan desa
maritim pada wilayah pesisir dan pulau terluar
Modul Pengembangan Desa Maritim
Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Robert M. Delinom. (2007). Pulau-Pulau Kecil di Indonesia, Indonesian Institute of Sciences
(LIPI) Pusat Penelitian Geoteknologi
2. Bengen, Dietriech G. (2002). Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut
serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat kajian Sumberdaya Pesisir danLautan.Bogor:
InstitutPertanianBogor.
3. Dahuri, Rokhmin. (2001). “The Challenges of Public Policy for Sustainable Oceans and
Coastal Development: New Directions In Indonesia”. The Global Conferenceon Ocean sand
Coasts. UNESCO,Paris,December3-7, 2001.
4. Dahuri, Rokhmin, Jacub Rais, Sapta Putra Ginting, dan M.J. Sitepu. (1996). Pengelolaan
Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta:PT.PradnyaParamita.

More Related Content

What's hot

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaArdi Susanto
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersihReza Nuari
 
Rancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptx
Rancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptxRancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptx
Rancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptxAgusSanusi5
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanJoy Irman
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Nur Hilaliyah
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersierNadhilaGK
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungPenataan Ruang
 
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah Dadang Solihin
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiWillem Sidharno
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart cityrahma wati
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptxPENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptxFadlan43
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxdeivie rondonuwu
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

What's hot (20)

Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa
 
Drainase
DrainaseDrainase
Drainase
 
proyeksi air bersih
proyeksi air bersihproyeksi air bersih
proyeksi air bersih
 
Rancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptx
Rancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptxRancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptx
Rancangan Strategi Pendampingan Duta DIgital.pptx
 
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan PermukimanPetunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase PerkotaanSistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Sistematika Dokumen Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
Review UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Dan PP Nomor 8 Tahun 201...
 
Pedoman desain drainase tersier
Pedoman desain  drainase tersierPedoman desain  drainase tersier
Pedoman desain drainase tersier
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah
Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan di Lingkungan Instansi Pemerintah
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungaiPengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
Pengelolaan sumber daya air berbasis wilayah sungai
 
Makalah smart city
Makalah smart cityMakalah smart city
Makalah smart city
 
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Teknologi dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptxPENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
PENYUSUNAN PETA JALAN SDGs DESA-powerpoint.pptx
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 

Viewers also liked

Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Pp no.26 tahun 2008   rtrwnPp no.26 tahun 2008   rtrwn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwnRizki Fitrianto
 
Silabus geografi-x
Silabus geografi-xSilabus geografi-x
Silabus geografi-xEdy Wibowo
 
Sipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling MemperbaikiSipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling MemperbaikiAsri Nuraeni
 
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPenyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPutika Ashfar Khoiri
 
Proposal kepiting
Proposal kepiting Proposal kepiting
Proposal kepiting Agus Rinal
 
IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...
IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...
IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...suningterusberkarya
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
 
Silabus OSN Bidang Geografi
Silabus OSN Bidang GeografiSilabus OSN Bidang Geografi
Silabus OSN Bidang GeografiYoel Agusteo
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu ICanny Nainggolan
 
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau KecilModul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau KecilAji Sahdi Sutisna
 
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantaicen27
 
Kemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAKemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAsamsir07
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTRhenny ferniza
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOhapsah farmasi
 
Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Beni Raharjo
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016bramantiyo marjuki
 

Viewers also liked (20)

Pengelolaan Pesisir
Pengelolaan  PesisirPengelolaan  Pesisir
Pengelolaan Pesisir
 
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
Pp no.26 tahun 2008   rtrwnPp no.26 tahun 2008   rtrwn
Pp no.26 tahun 2008 rtrwn
 
Silabus geografi-x
Silabus geografi-xSilabus geografi-x
Silabus geografi-x
 
Sipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling MemperbaikiSipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
Sipadecengi: Saling Membangun Saling Memperbaiki
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk BenoaPenyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
Penyusunan Peta Kepekaan Lingkungan Pesisir dan Laut Teluk Benoa
 
Proposal kepiting
Proposal kepiting Proposal kepiting
Proposal kepiting
 
Chintia
ChintiaChintia
Chintia
 
IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...
IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...
IbM PENGELOLAAN LINGKUNGAN KAWASAN PESISIR DI DESA KRAMAT KECAMATAN BUNGAH KA...
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
 
Silabus OSN Bidang Geografi
Silabus OSN Bidang GeografiSilabus OSN Bidang Geografi
Silabus OSN Bidang Geografi
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu IPengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu I
 
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau KecilModul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
 
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan PantaiGeografi Zona Pesisir dan Pantai
Geografi Zona Pesisir dan Pantai
 
Kemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIAKemaritiman INDONESIA
Kemaritiman INDONESIA
 
Peraturan Penataan Ruang RDTR
Peraturan Penataan Ruang  RDTRPeraturan Penataan Ruang  RDTR
Peraturan Penataan Ruang RDTR
 
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHOPpt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
Ppt wawasan kemaritiman kelompok 1B Kelas farmasi A 2015 UHO
 
Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3Belajar arc gis 10.2 10.3
Belajar arc gis 10.2 10.3
 
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
 

Similar to Desa Maritim

Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisirKonsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisirAl Amin
 
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalPotensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalHelvyEffendi
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkuluMarhadi1995
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
 
Potensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptxPotensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptxArsyadLabiq
 
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilPenjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilrafieraine02
 
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikananSkripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikananSutny_Wulan_Sary_Puasa
 
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaPosisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaQobusAbid
 
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Rizki Fitrianto
 
WSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxWSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxMhammadGaming
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...Luhur Moekti Prayogo
 
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di AcehBerinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di AcehIbnu Sahidhir
 
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Freelance, self-employed
 
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...Luhur Moekti Prayogo
 
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfUU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfssuserd809ef
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiFikri Azhari
 
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007JalinKrakatau
 

Similar to Desa Maritim (20)

Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisirKonsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
Konsep dan defenisi pengelolaan wilayah pesisir
 
ESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman IndonesiaESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman Indonesia
 
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalPotensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
 
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
27759305 minapolitan-kabupaten-kaur-prov-bengkulu
 
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Potensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptxPotensi Maritim Indonesia.pptx
Potensi Maritim Indonesia.pptx
 
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecilPenjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Penjelasan uu 27 2007 -pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
 
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikananSkripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
 
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim DuniaPosisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
 
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
Undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pula...
 
WSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxWSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptx
 
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...
Makalah Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Konflik Kepulauan Natuna (By Iva...
 
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di AcehBerinvestasi bidang perikanan di Aceh
Berinvestasi bidang perikanan di Aceh
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
Draft renstra-2015-2019-prl 12-sept-2015-pdf (tujuan dansasaran mantap)
 
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...
Makalah Reklamasi Pantai - Penolakan Masyarakat Terhadap Reklamasi Teluk Beno...
 
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdfUU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
UU Nomor 27 Tahun 2007 (1).pdf
 
Peran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai RekreasiPeran Laut Sebagai Rekreasi
Peran Laut Sebagai Rekreasi
 
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2007
 

More from Ismail Ahmad

Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaIsmail Ahmad
 
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicaraKetika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicaraIsmail Ahmad
 
Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah Ismail Ahmad
 
Laporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisataLaporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisataIsmail Ahmad
 
Low in cost human image the Theory
Low in cost  human image the TheoryLow in cost  human image the Theory
Low in cost human image the TheoryIsmail Ahmad
 
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismail
Kuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismailKuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismail
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismailIsmail Ahmad
 
Methodologi pelatihan
Methodologi pelatihanMethodologi pelatihan
Methodologi pelatihanIsmail Ahmad
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanIsmail Ahmad
 
Panduan monitoring kualitas pddkn
Panduan  monitoring kualitas pddknPanduan  monitoring kualitas pddkn
Panduan monitoring kualitas pddknIsmail Ahmad
 
Panduan instrument monitoring pelaku
Panduan  instrument monitoring pelakuPanduan  instrument monitoring pelaku
Panduan instrument monitoring pelakuIsmail Ahmad
 
community Development
community Development community Development
community Development Ismail Ahmad
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasiIsmail Ahmad
 

More from Ismail Ahmad (15)

Kutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surgaKutunggu dirimu dipintu surga
Kutunggu dirimu dipintu surga
 
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicaraKetika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
Ketika kata cinta datang dan pergi selama waktu akan bicara
 
Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah Lap tanaman unggulan daerah
Lap tanaman unggulan daerah
 
Laporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisataLaporan promosi pariwisata
Laporan promosi pariwisata
 
W a h i d program
W  a  h  i  d  programW  a  h  i  d  program
W a h i d program
 
Low in cost human image the Theory
Low in cost  human image the TheoryLow in cost  human image the Theory
Low in cost human image the Theory
 
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismail
Kuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismailKuesioner  untuk  komite sekolah  edit ismail
Kuesioner untuk komite sekolah edit ismail
 
Methodologi pelatihan
Methodologi pelatihanMethodologi pelatihan
Methodologi pelatihan
 
Panduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikanPanduan model desain pelatihan pendidikan
Panduan model desain pelatihan pendidikan
 
Panduan monitoring kualitas pddkn
Panduan  monitoring kualitas pddknPanduan  monitoring kualitas pddkn
Panduan monitoring kualitas pddkn
 
Panduan instrument monitoring pelaku
Panduan  instrument monitoring pelakuPanduan  instrument monitoring pelaku
Panduan instrument monitoring pelaku
 
Politic Pratice
Politic Pratice Politic Pratice
Politic Pratice
 
Training Report
Training Report Training Report
Training Report
 
community Development
community Development community Development
community Development
 
Pedoman fasilitasi
Pedoman  fasilitasiPedoman  fasilitasi
Pedoman fasilitasi
 

Recently uploaded

Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptnugrohoaditya12334
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanAlexSakthi
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.pptMANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
MANAJEMEN-ASET SEKTOR PUBLIK1111111-.ppt
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 

Desa Maritim

  • 1. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 1 MODUL 2 PENGEMBANGAN DESA MARITIM WILAYAH PESISIR MENUJU DESA MANDIRI LESTARI I. PENGEMBANGAN DESA MARITIM MENUJU DESA MANDIRI LESTARI 1.1. Latar belakang Negara kepulauan Indonesia merupakan daerah yang memiliki wilayah yang sangat luas terdiri dai daratan dan laut, Sebagai negara kepulauan yang memiliki kurang lebih 17.508 pulau serta garis pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2 Ini menyebabkan wilayah pesisir pantai di Indonesia memiliki banyak potensi SDA yang harus dikelola . Karna kekayaan akan Sumber daya alam ini , kita harus menjaga kelestarian dan memanfaatkan secara terencana , seimbang dan bertanggung jawab sehingga dapat melestarikan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya . Maka dari itu perlu adanya suatu kebijakan untuk mengatur penyelenggaraan pengelolaan wilayah pesisir di Indonesia yang mana juga harus memperhatikan kondisi geografisnya , social-budayanya , aspek potensi terbesar dan juga peran masyarakat sekitarnya Indonesia memiliki potensi laut yang sangat besar. Namun, selama ini potensi laut tersebut belum termanfaatkan dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa pada umumnya, dan pemasukan devisa negara khususnya. Bahkan, sebagian besar hasil pemanfaatan laut selama ini justru “lari” atau “tercuri” ke luar negeri oleh para nelayan asing yang memiliki perlengkapan modern dan beroperasi hingga perairan Indonesia secara ilegal. Dalam konteks inilah upaya pemanfaatan laut Indonesia secara maksimal tidak saja tepat tetapi juga merupakan suatu keharusan. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah pemanfaatan laut yang bagaimana? Seharusnya adalah pemanfaatan laut yang dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya pada masyarakat secara lestari. Dalam konteks inilah kerjasama dalam pengelolaan potensi sumberdaya
  • 2. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 2 tersebut sangat diperlukan, karena yang diinginkan bukan saja peningkatan hasil pemanfaatan laut, tetapi juga pemerataan hasil pemanfaatan yang dinikmati seluas- luasnya oleh masyarakat. Daerah pesisir merupakan wilayah yang unik dan cirri khas sehingga dalam konteks bentang alam, maka wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan. Lebih jauh lagi, wilayah pesisir merupakan wilayah yang penting ditinjau dari berbagai sudut pandang perencanaan dan pengelolaan. Departemen Kelauatan dan Perikanan dalam rancangan Undang-undang Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu mendefenisikan wilayah pesisir sebagai kawasan peralihan yang menghubungkan ekosistem darat dan ekosistem laut yang terletak antara batas sempadan kea rah darat sejauh pasang tertinggi dan ke arah laut sejauh pengaruh aktivitas dari daratan. Wilayah pesisir memiliki nilai ekonomi tinggi, namun terancam keberlanjutannya. Dengan potensi yang unik dan bernilai ekonomi tadi maka wilayah pesisir dihadapkan pada ancaman yang tinggi pula, maka hendaknya wilayah pesisir ditangani secara khusus agar wilayah ini dapat dikelola secara berkelanjutan. Untuk menggambarkan arti pentingnya wilayah pesisir tersebut maka secara tidak langsung perlu direkontruksi suatu perencanaaan pengembangan desa yang memiliki kemandirian melalui perbaikan dan penataan sarana prasarana mendukung keberhasilan dalam Pembangunan dimulai dari pinggiran.Adanya Undang – Undang Desa No 6 Tahun 2014 mengamanatkan bahwa pembangunan kemandirian desa dalam merencanakan pembangunan diberikan wewenang lebih besar oleh pemerintah pusat.Oleh karena itu perlu disusun modul model pengembangan desa maritim pada desa- desa terluar sebagai pedoman perencanaan pemerintah pusat dan daerah khusus daerah –daerah yang terdiri dari kepulauan dan pulau terpencil.
  • 3. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 3 1.2. Tujuan Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar Tujuan dari penyusunan modul Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar adalah 1. Memberikan panduan dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah wilayah pesisir dan pulau terluar dalam pengembangan desa mandiri. 2. Merekontruksi potensi – potensi daerah pesisir dan pulau – pulau terluar sebagai daerah yang memiliki nilai ekonomis. 3. Melakukan penataan sarana dan prasarana dalam pendukung pelaksanaan UUD NO 6 TH 2014. 1.3. Sasaran Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir Adapun yang menjadi sasaran Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar adalah desa-desa yang terletak di daerah pesisir pantai dan daerah terluar memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk dikembangkan. Disamping sasaran diatas modul ini dapat dimanfaatkan oleh pemerintah pusat dalam menyusun regulasi kebijakan pembangunan kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar. 1.4. Manfaat Pengembangan Model Desa Maritim Sebagai modul Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar adapun manfaat dari penyusunan modul ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pedoman pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan desa-desa yang terletak pada wilayah pesisir dan pulau terluar pada desa-desa yang memiliki potensi alam. 2. Mengembangkan kemandirian potensi ekonomi pada desa – desa pesisir pantai melalui pengembangan ekonomi berbasis maritime.
  • 4. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 4 3. Sebagai alat menjaga keutuhan kedaulatan wilayah republik Indonesia pada daerah pesisir dan pulau terluar melalui pembangunan sarana prasarana pada desa – desa yang akses mobilisasi nya sangat terpencil. II. KONSEP DAN PEMAHAMAN PENGEMBANGAN DESA MARITIM WILAYAH PESISIR MENUJU DESA MANDIRI LESTARI 2.1. Pengertian Konsep Wilayah Pesisir Berbicara tentang pengertian konsep dan pemahaman terhadap pengembangan desa maritim pada wilayah pesisir dan pulau terluar tidak terlepas dengan pengertian arti dan makna yang terkandung dari kata-kata tersebut diatas. Memperhatikan UU No. 6/1996 Pada Pasal 3 maka bentuk dari Perairan Indonesia, meliputi dari : 1. Laut territorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia, 2. Perairan Kepulauan, adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman dan jarak dari pantai, 3. Perairan Pedalaman adalah semua peraiaran yang terletak pada sisi darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk didalamnya semua bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat pada suatu garis penutup. Perairan pedalaman adalah perairan yang terletak di mulut sungai, teluk yang lebar mulutnya tidak lebih dari 24 mil laut dan di pelabuhan. Karakteristik umum dari wilayah laut dan pesisir dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Laut meruapakan sumber dari “common property resources” (sumber daya milik bersama), sehingga kawasan memiliki fungsi public/kepentingan umum. 2. Laut merupakan “open access regime, memungkinkan siapa pun untuk memanfaatkan ruang untuk berbagai kepentingan. 3. Laut persifat “fluida”, dimana sumber daya (biota laut) dan dinamika hydrooceanography tidak dapat disekat/dikapling.
  • 5. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 5 4. Pesisir merupakan kawasan yang strategis karena memiliki trografi yang relative mudah dikembangkan dan memiliki akses yang sangat baik (dengan memanfaatkan laut sebagai “prasarana” pergerakan. 5. Pesisir merupakan kawasan yang akan sumber daya alam, baik yang terdapat di ruang daratan maupun ruang lautan, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pada daerah pesisir dan sumber daya alamnya mempunyai arti yang strategis terhadap pengembangan ekonomi Indonesia, karena posisir pesisir yang memiliki sumber daya laut merupakan salah satu pilar ekonomi nasional. Disamping itu, fakta- fakta yang telah dikemukakan beberapa ahli dalam berbagai kesempatan, juga mengindikasikan hal yang serupa. Fakta-fakta tersebut antara lain adalah : 1. Secara sosial, wilayah pesisir dihuni tidak kurang dari 110 juta jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia yang bertempat tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai. Dapat dikatakan bahwa wilayah ini merupakan cikal bakal perkembangan urbanisasi Indonesia pada masa yang akan datang. 2. Secara administratif kurang lebih 42 Daerah Kota dan 181 Daerah Kabupaten berada di pesisir, dimana dengan adanya otonomi daerah masing-masing daerah otonomi tersebut memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pengolahan dan pemanfaatan wilayah pesisir. 3. Secara fisik, terdapat pusat-pusat pelayanan sosial-ekonomi yang tersebar mulai dari Sabang hingga Jayapura, dimana didalamnya terkandung berbagai asset sosial (Social Overhead Capital) dan ekonomi yang memiliki nilai ekonomi dan financial yang sangat besar. 4. Secara ekonomi, hasil sumberdaya pesisir telah memberikan kontribusi terhadap pembentuka PDB nasional sebesar 24% pada tahun 1989. Selain itu, pada wilayah ini juga terdapat berbagai sumber daya masa depan (future resources) dengan memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini belum dikembangkan
  • 6. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 6 secara optimal, antara lain potensi perikanan yang saat ini baru sekitar 58,5% dari potensi lestarinya yang termanfaatkan. 5. Wilyah pesisir di Indonesia memiliki peluang untuk menjadi produsen (exporter) sekaligus sebagi simpul transportasi laut di Wilayah Asia Pasifik. Hal ini menggambarkan peluang untuk meningkatkan pemasaran produk-produk sektor industri Indonesia yang tumbuh cepat (4%-9%). Menurut Dahuri menyatakan bahwa Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yangmasihmendapat pengaruhsifat-sifat laut seperti angin laut,pasangsurut, dan perembesan air laut/intrusi, serta dicirikan oleh vegetasi yang khas, sedangkan batas ke arah laut mencakup bagian atau batas terluar daripada daerah paparan benua (continental shelf), dimana ciri-ciri perairan ini masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti pengundulan hutan dan pencemaran (Bengen, 2002). Umumnya kegiatan pembangunan secara langsung maupun tidak langsung berdampak merugikan terhadap ekosistem perairan pesisir(Dahuri,et.al,1996). Jones &Westmacott (1993) menyatakan bahwa wilayah pesisir ditentukan berdasarkan tujuan kegunaannya,yang telah ditandai secara administratif dan menjadi tanggng jawab politik dan administratif untuk pengelolaannya menjadi tanggung jawab politik dan administratif untuk pengelolaannya. Misal ; penanganan polusi dari pengelolaan sumber daya dasar laut sebagai satu ekositem didasarkan daerah sebagai rekreasi,pembuangan limbah atau transportasi
  • 7. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 7 2.2. Pengertian Desa Pesisir Desa adalah suatu kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan UU No. 32/2004 Desa. Sejenis dengan Desa adalah Kelurahan, yang berada di perkotaan dan bersifat administrative.Dan menurut Peraturan Pengganti Undang Undang No 43 Tahun 2014 menyebutkan bahwa pengertian Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia Sedangkan Desa pesisir memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa di wilayah pedalaman.Perbedaantersebuttidaksemata pada aspek geografis-ekologis, tetapi juga pada karakteristik ekonomi dan sosial-budaya. Secara geografis, desa pesisir berada di perbatasan antara daratan dan lautan.Desa pesisir memiliki akses langsung pada ekosistem pantai (pasir atau berbatu), mangrove, estuaria, padang lamun, serta ekosistem terumbu karang. Desa pesisir merupakan wilayah daratan terdepan yang berhadapan dengan wilayah perbatasan. Oleh karena itu desa pesisir rentan terhadap gangguan keamanan, baik secara politik maupun ekonomi. Secara politik, desa pesisir, khususnya di pulau kecil perbatasan, sangat rentan terhadap masuknya pengaruh asing yang dapat mempengaruhi nasionalisme. Kasus di Miangas, menggambarkan pengaruh budaya dan spirit kebangsaan Filipina sudah mulai terjadi. Secara ekonomi, gangguan terlihat dalam berbagai aktivitas ilegal baik dalam pertambangan, perikanan, maupun perdagangan. Berdasarpengertiandanpemahamansertafungsi dari desa pesisir, maka secara tidak langsung memiliki nilai strategi dan menempatkan daerah pesisir wilayah atau daerah dan subjekdari pembangunanekonomi.Dengandemikianpenempatan desa pesisir sebagai lokasi lokomotif dari pengembangan kekuatan kemaritiman negara republik Indonesia dan
  • 8. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 8 penyanggah keamananan negara serta daerah yang mempunyai sumber daya. Walaupun Demikian terkadang desa-desa yang terletak di daerah pesisir masih lemah terhadap sarana prasaran infrastruktur namun desa tersebut aset kekayaan yang belum dikembangkan dengan potensi hasil-hasil laut yang belum dikembangkan III. PROGRAM KEGIATAN PADA WILAYAH PESISIR Wilayah pesisir di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua tipe ekosistem, yaitu pesisir yang terendam air baik secara berkala maupun permanen dan pesisir yang tidak terendam air. Pesisir yang terendam air dapat dibedakan lagi menjadi hutan payau, vegetasi terna rawa payau (salt marsh), hutan rawa air payau (rapak), dan hutan rawa gambut. Adapun pesisir yang tidak terendam meliputi wilayah dengan formasi tumbuhan Pescarpae dan Baringtonia serta daratan pantai (Anonim 1983 & 1987). Pesisir yang tidak terendam air kecuali pada daerah shore zone berupa pantai pasir dangkal dan pantai batu. Jika dilihat dari wilayah pesisir yang ada di Indonesia dilihat dari tipe ekosistem yang dikemukan diatas maka banyak program – program kegiatan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan desa – desa yang terletak di wilayah pesisir dan pulau terluar dari wilayah Indonsia sebagai desa maritim.Program dan kegiatan yang dapat dilakukan bagi pembangunan desa desa tersebut sebagai Berikut
  • 9. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 9 Pemetaan Program dan Kegiatan Pengembangan Model Desa Maritim Mandiri Lestari Lokasi Desa Jenis Program kegiatan Tujuan Kegiatan atau Perogram Hasil Kegiatan Memfaat dari program atau kegiatan Desa Pesisir Pengembangan hutan mangrove - Meningkatankan ketahanan daerah pesisir dari abrasi pantai dan pengikisan gelombang pasang air laut - Meningkatkan produksi hasil budidaya laut dengan menempatkan mangrove sebagai tempat berkembang biak - Mengembangkan bahan produksi dari - Masyarakat dapat memfaatkan mangrove sebagai sumber ekonomi dengan memfaat hasil –hasil yang di hasilkan dari pohon mangrove seperti buah mangrove dapat dimemfaatkan bahan pangan serta kayu dari pohon mangrove sebagai bahan mobiler - Mangrove melindungi masyarakat desa pesisir dari gelombang air laut dan abrasi pantai. - Meningkatkan penghasilan masyarakat melalui pengelolaan hasil hasil dari pohon mangrove dan peningkatan hasil tangkapan sumber daya laut seperti ikan dan udang
  • 10. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 10 Lokasi Desa Jenis Program kegiatan Tujuan Kegiatan atau Perogram Hasil Kegiatan Memfaat dari program atau kegiatan pohon mangrove seperti pohon dan buah pohon mangrove Pengembangan Sistim pengelolaan Penyulingan air laut sebagai air minum - Memberikan akses pelayanan air minum melalui penyediaan sarana penyulingan air laut sebagai sumber air minum - Terpasangnya sistem air minum memfaatkan bahan baku dari sumber air laut - - Masyarakat desa pesisir dapat memfaatkan dari sarana penyulingan air laut sebagai air bersih memenuhi kebutuhan untuk air minum,masak dan cuci. Pengembangan lahan kolam tepi pesisir pantai sebagai tempat pembuatan garam rakyat - Memberikan nilai ekonomis dan pendapatan masyarakat desa Pesisir dengan memfaatkan air laut sebagai bahan baku - Peningkatan produksi garam rakyat melalui pembinaan masyarakat daerah wilayah pesisir - Masyarakat desa pesisir memperoleh tambahan pendapatan melalui penguatan ekonomi rakyat pembuatan garam - Mengurangi
  • 11. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 11 Lokasi Desa Jenis Program kegiatan Tujuan Kegiatan atau Perogram Hasil Kegiatan Memfaat dari program atau kegiatan pembuatan garam - ketergantungan impor garam melalui pembudidayaan pengunaan lahan kolam di pesisir pantai Wisata Kampung atau desa Nelayan pesisir pantai sebagai Desa Wisata Maritim - Meningkatakan daya tari wisata lokal dan manca negara terhadap objek wisata kampung nelayan sebagai kampung atau desa Maritim Terbentuknya desa desa nelayan di pesisir pantai sebagai objek daya tarik wisata melalui penyedian sarana kuliner khas kampung nelayan atau pemandangan hutan mangrove - Masyarakat memperoleh pendapatan ekonomi dari hasil produksi yang dijual pada turis lokal atau manca negara - Membuka akses desa desa pesisir terbuka dari keisoliran Pelatihan Peningkatan pendapatan ibu – - Meningkatkan pemamfaatan bahan pangan pangan buah - Buah mangrove dijadikan bahan olahan pembuatan - Masyarakat dspat memperoleh bahan pangan baru melalui
  • 12. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 12 Lokasi Desa Jenis Program kegiatan Tujuan Kegiatan atau Perogram Hasil Kegiatan Memfaat dari program atau kegiatan ibu desa pesisir pantai pemanfaatan buah mangrove sebagai bahan pengangan mangrove sebagai bahan baku pengelolaan bahan makanan kue atau makanan ringan pengelolaan buah pohon mangrove Pelatihan dan pembinaan peningkatan penyediaan sarana transportasi antar desa di pesisir pantai - Memberikan peningkatan pengetahuan kepada masyarakat pesisir pantai tentang penyedian sarana transportasi antar desa pesisir dengan memfaatkan sumber daya manusia yang tersedia di desa tersebut - Terbentuknya kelompok – kelompok masyarakat desa pesisir dalam penyedian sarana transportasi antar desa pesisir - Masyarakat desa pesisir pantai atau pemudanya memperoleh pekerjaan sampingan dari kegiatan ini - Kegiatan - Memberikan - Terbangunnya - Masyarakat desa dan
  • 13. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 13 Lokasi Desa Jenis Program kegiatan Tujuan Kegiatan atau Perogram Hasil Kegiatan Memfaat dari program atau kegiatan sosialisasi pemahaman pengetahuan masyarakat tentang Desa pesisir dan pulau terluar pengetahuan masyarakat arti penting desa pesisir sebagai desa maritim yang memiliki potensi sumber daya yang patut dikembangkan - Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem terutama magrove sebagai penyanggah dari pasang air laut dan abrasi kesadaran masyarakat tentang arti penting daerah pesisir sebagai daerah yang memilik potensi sumber daya alam - Tersusunnya kebijakan atau regulasi desa terhadap larangan merusak hutan mangrove sebagai aset desa yang sangat penting dan bermanfaat aparat desa serta pemerintah daerah dalam penyusunan kebijakan
  • 14. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 14 IV. KEBERLANJUTAN DAN PENGEMBANGAN DESA MARITIM PADA WILAYAH PESISIR 4.1. Keberlanjutan Keberhasilan pengembangan model Desa Maritim pada daerah wilayah pesisir pantai dan pulau terluar tidak terlepas oleh ada kemauan dari pemerintah daerah untuk melakukan identifikasi dan melakukan pemetaan potensi potensi yang patut untuk dikembangkan sebagai akses daerah. Cara dan model pengembangan untuk keberlanjutan program atau kegiatan tersebut tidak terlepas adanya rasa memiliki dan tanggung jawab bahwa daerah persisir dan pulau terluar masih masih banyak yang masih harus dibenahi sehingga akan meningkatan akses mobilisasi dan ekonomi daerah tersebut. Keberlanjutan setiap gagasan pengembangan model desa maritim tersebut yang patut untuk digaris baweahi antara lain : 1. Adanya respobilitiy dan sense belongi pemerintah pusat dan ditindak lanjuti oleh pemerintah daerah untuk melakukan gerakan pembangunan desa maritim di daerah pesisir dengan melibatkan lintas sektor 2. Adanya peran serta dan dukungan masyarakat desa untuk melakukan kegiatan pengembangan desa pesisir membangun kemandirian dengan kesadaran perubahan prilaku melihat hutan hutan mangrove sebagai potensi yang harus dijaga kelestarian dan kelangksungan ekosistemnya Dengan demikian keberlanjutan pengembangan model desa maritim pada daerah pesisir pantai dan pulau terluar terletak antara peran pemerintah pusat, pemerintah daerah dan desa.
  • 15. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 15 V. KONSEP DASAR MODUL A. PENGEMBANGAN DESA MARITIM MENUJU KEMANDIRIAN DAERAH PESISIR MENUJU DESA MANDIRI LESTARI 1) KISI-KISI MATERI a) Latar belakang b) Tujuan Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar c) Sasaran Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar d) Manfaat PengembanganModel Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar 2) TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI a) Menyampaikan Latar belakang dari Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar b) Menyampaikan tujuan dari Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar c) Menjabarkan Sasaran dari Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar d) Menjabarkan mengenai manfaat Pengembangan Model Desa Maritim menuju kemandirian daerah pesisir dan pulau terluar B. KONSEP DAN PEMAHAMAN PENGEMBANGAN DESA MARITIM PADA WILAYAH PESISIR 1) KISI-KISI MATERI a) Pengertian Konsep Wilayah Pesisir b) Pengertian Desa Pesisir 2) TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI a) Memberikan penjelasan dan pengertian konsep wilayah pesisir b) Memberikan penjelasan Pengertian Desa Pesisir
  • 16. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 16 C. PROGRAM KEGIATAN PADA WILAYAH PESISIR 1) KISI-KISI MATERI a) Pemetaan Program dan Kegiatan Pengembangan Model Desa Pesisir b) Keberlanjutan Dan Pengembangan Desa Maritim Pada Wilayah Pesisir Dan Pulau Terluar 2) TUJUAN PENYAMPAIAN MATERI a) Memberikan penjabaran secara detil tentang pemetaan program dan kegiatan pengembangan model desa pesisir b) Memberikan pemahaman mengenai keberlanjutan dan pengembangan desa maritim pada wilayah pesisir dan pulau terluar
  • 17. Modul Pengembangan Desa Maritim Menuju Kemandirian Daerah Pesisir Pulau Terluar 17 DAFTAR PUSTAKA 1. Robert M. Delinom. (2007). Pulau-Pulau Kecil di Indonesia, Indonesian Institute of Sciences (LIPI) Pusat Penelitian Geoteknologi 2. Bengen, Dietriech G. (2002). Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat kajian Sumberdaya Pesisir danLautan.Bogor: InstitutPertanianBogor. 3. Dahuri, Rokhmin. (2001). “The Challenges of Public Policy for Sustainable Oceans and Coastal Development: New Directions In Indonesia”. The Global Conferenceon Ocean sand Coasts. UNESCO,Paris,December3-7, 2001. 4. Dahuri, Rokhmin, Jacub Rais, Sapta Putra Ginting, dan M.J. Sitepu. (1996). Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta:PT.PradnyaParamita.