Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan juga suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses pembangunan dengan memperhatikan potensi wilayah tersebut.
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
OPTIMASI PESISIR
1. PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
TEORI PEMBANGUNAN
FIRDIANSYAH 14102112
HARYANI 18102008
HELMALIA JUWITA PUTRI 18102026
IRWANDI 14102117
SULISTIANAH 18102037 3 MEI 2019
2. PENGEMBANGAN
Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan
moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan
juga suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam
rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses
pembangunan dengan memperhatikan potensi wilayah tersebut.
3. WILAYAH PESISIR
• wilayah pesisir daerah pertemuan antara darat laut, dengan batas ke
arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air
yang masih mendapat pengaruh sifat-sifat laut seperti angina laut,
pasang surut, perembesan air laut (intrusi) yang cirikan oleh
vegetasinya yang khas, sedangkan batas wilayah pesisir ke arah laut
mencakup bagian atau batas teluar daripada daerah paparan benua
(continental shelf, dimana ciri-ciri perairan ini masih dipengaruhi oleh
proses alami yang terjadi didarat seperti sedimentasi dan alirann air
tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia didarat
seperti penggundulan hutan dan pencemaran.
4. Wilayah pesisir juga wilayah peralihan (interface) antara daratan dan laut, oleh
karna itu, wilayah pesisir merupakan ekosistem khas yang kaya akan sumber
daya alam baik sumber daya alam dapat pulih seperti ikan, terumbu karang,
hutan mangrove, dan sumber daya tak dapat pulih seperti minyak dan gas bumi,
bahan tambang dan mineral lainnya. Wilayah pesisir juga memiliki potensi
energy kelautan yang cukup potensial seperti gelombang, pasang surut, angin,
serta memiliki potensi jsa-jasa lingkungan seperti media transportasi, keindahan
alam untuk kegiatan pariwisata dan lain-lain.
Lanjut
5. Undang – undang No 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas undang
– undang no 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau - pulau kecil
• Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil adalah suatu
pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian
sumber daya pesisir dan pulau – pulau kecil yang dilakukan oleh pemerintah
daerah, antarsektor, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu
pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat.
6. Undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolahan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil sebagaimana telah diubah dengan
undang-undang nomor 1 tahun 2014
• Menurut pasal 78A uud nomor 1 2014 sudah mengamanatkan bahwa kawasan
konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk suaka alam dan
kawasan pelestarian alam yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dalam
bentuk taman nasional atau taman nasional laut, suaka marga satwa dan lain-lain.
• Pasal 9 ayat 5 undang-undang nomor 27 tahun 2007 undang-undang nomor 1 tahun
2014 rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil juga ditetapkan melalui
praturan daerah.
7. PULAU-PULAU KECIL
• Pulau kecil dapat di definisikan sebagai pulau dengan luas 10.000
km2 atau kurang dan mempunyai penduduk 500.000 atau kurang.
Pulau kecil adalah suatu wilayah dimana wilayah tersebut memiliki
luas tidak lebih dari 2000 km2
dan lebarnya tidak lebih dari 10
km, sedangkan definisi untuk pulau sangat kecil yaitu wilayah yang
memiliki luas tidak lebih besar dari 100 km2 dan lebar tidak lebih
dari 3 km.
8. pulau kecil selain memiliki luas wilayah juga memiliki kekayaan
sumber daya alam pesisir. Pula-pulau kecil umumnya memiliki satu
atau lebih ekosistem pesisir seperti terumbu karang, mangrove,
pantai berpasir, pantai berbatu, estuaria yang semuanya bersifat
alamiah. sumber daya uang paling menonjol dipulau kecil adalah
sumber daya ikan dan untuk kawasan pulau kecil sumber daya ikan
ketersediaannya cukup banyak karna hal ini di dukung oleh
ekosistem yang beragam dan kompleks.
Lanjut..
9. KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN PESISIR
• Kebijakan bidang pesisir dan lautan sebagai kebijakan strategis diharapkan
dapat membawa kemakmuran rakyat, mengembangkan harkat dan martabat
bangsa Indonesia serta mampu mensejajarkan diri dengan komunitas negara
maju didunia. Kebijakan tersebut didasarkan pada objektivitas
ilmiah (scientific objectivity) yang dibangun berdasarkan asas partisipatif dan
diarahkan agar rakyat sebagai penerima manfaat terbesar.
10. Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau -
pulau kecil
• Pesisir adalah wilayah yang unik, karena dalam konteks bentang alam, wilayah
merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan. Lebih jauh, wilayah
pesisir merupakan wilayah yang penting di tinjau dari berbagai sudut pandang
perencanaan pengelolaan.
• Pengertian pengelolaan mancangkup kegiatan usaha pemanfaatan dan
perlindungan. Dua kegiatan yang terkesan saling bertolak belakang ini
sebenarnya merupakan pilar utama dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan secara berkelajutan.
11. POTENSI SUMBER DAYA WILAYAH
PESISIR LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL
Potensi sumber
daya wilayah
pesisir laut dan
pulau-pulau
kecil
Diperbaharui:
perikanan(perikanan
tangkap,budidaya).mangrove,
energi gelombang, pasang
surut,angin.
Tidak dapat di
perbaharui: minyak,dan
gas bumi,dan berbagai
jenis mineral.
12. Potensi dan sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil di kepulauan riau.
• Konservasi Laut : kawasan terumbu karang, terletak sekitar perairan
Senayang,Tambelan, Lingga dan Singkep.
• Kawasan Suaka Alam Laut, terletak di cagar alam Pulau Alut (memiliki
kepentingankonservasi terhadap penyu) dan cagar alam Pulau Baruh (memiliki
kepentingankonservasi terhadap dugong/duyung).
• Kawasan Konservasi Terhadap Fauna yang Dilindungi, meliputi daerahperlindungan
terhadap penyu laut tersebar diseluruh kepulauan Riau
• Dugong sp. (duyung), penyebarannya di Kecamatan BintanUtara, Bintan Timur, dan
Senayang serta daerah perlindungan terhadap burunglayang-layang di Tambelan.
• Kawasan Pantai Berhutan Bakau : kawasan berhutan bakau di Kabupaten
KepulauanRiau lokasinya tersebar, meliputi Pulau Bintan, kawasan sekitar pantai
bagian barat dan selatan, Pulau Singkep, Pulau Senayang, Pulau Lingga,
Pulau Tambelan.
14. Keanekaragaman konvervasi hayati
laut
• Dikaruniai berbagai macam ekosistem pesisir dan laut(pantai berpasir, hutan mangrove, rumput
laut,dan terumbu karang.
• Dihuni oleh ratusan jenis ikan hias(263 jenis).
• Komunitas mangrove terluas di dunia =4,25 juta ha(27% luas hutan mangrove hutan dunia 15,9
juta ).
15. PERMASALAHAN DI WILAYAH PESISIR
LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL
• Orientasi keuntungan ekonomi jangka pendek
• Kesadaran akan nilai stategis sumber daya dapat pulih dan jasa lingkungan bagi pembangunan ekonomi
masih rendah.
• Tingkat pengetahuan dan kesadaran tentang implikasi kerusakan lingkungan terhadap kesinambungan
pembangunan ekoomi masih rendah
• Ketiadaan alternatif pemecahan permasalahan lingkungan
• Pengawasan,pembinaan,dan penegakkan hukum masih lemah.
16. Ancaman bencana diwilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil
Bentuk ancaman bencana (akibat alam dan manusia):
• Gempa bumi dan tsunami
• Kenaikan paras muka air laut
• Abrasi pantai
• Banjir
Badai/angin topan tropis.
17. Kebijakan pemerintah terhadap pulau-
pulau kecil
1. Meningkatkan pengelolaan pulau-pulau kecil di perbatasan untuk menjaga integritas NKRI
2. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya pulau-pulau kecil secara terpadu, optimal dan lestari
untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pelestarian dan perlindungan lingkungan
3. Meningkatkan pengembangan ekonomi wilayah berbasiskan pemberdayaan masyarakat melalui
peningkatan kemampuan SDM, teknologi dan iklim investasi yang kondusif
4. Meningkatkan sinkronisasi peraturan perundangan dan penegakan hukum.
18. Konsep perencanaan dan pengelolahannya
a. Keterpaduan wilayah /Ekologis
Secara keruangan dan ekologis wilayah pesisir memiliki keterkaitan antara lahan atas
(daratan) dan lautb lepas. Hal ini disebabkan karna wilayah pesisir merupakan daerah
pertemuan antara daratan dan laut. Dengan keterkaitan kawasan tersebut, maka pengelolahan
kawasan pesisir dan laut tidak terlepas dari pengelolahan lingkungan yang dilakukan dikedua
kawasan tersebut. Berbagai dampak lingkungan yang mengenaik kawasan pesisir dan laut
adalah akibat dari dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan yang dilakukan
dilahan atas, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, industri, pemukiman, dan sebagainya.
19. b. Keterpaduan sektor
Sebagai konsekuensi dari besar dan beragamnya sumber daya alam dikawasan pesisir dan laut
adalah banyaknya instansi atau sektor-sektor pelaku pembangunan yang bergerak dalam
pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut. Akibatnya seringkali terjadi tumpang tindih
pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut antar satu sektor dengan sektor lainnya. Agar
pengelolahan sumber daya alam dikawasan pesisir dapat dilakukan secara optimal dan
berkesinambungan, maka dalam perencanaan pengelolahan harus mengintegrasikan semua
kepentingan sekotoral.
Lanjut
20. c. Keterpaduan disiplin ilmu
Wilayah pesisir dan laut memiliki sifat dan karakteristik yang unik, baik sifat dan karakteristik ekosistem
pesisir maupun sifat dan karakteristik sosial budaya masyarakat pesisir. Sehingga dalam mengkaji wilayah
pesisir dan laut tidak hanya diperlukan satu disiplin ilmu saja tetapi dibutuhkan berbagai disiplin ilmu
yang menunjang sesuai dengan karakteristik pesisir dan lautan tersebut
d. Keterpaduan stakeholder
Seperti diketahui bahwa pelaku pembangunan dan pengelolah sumber daya alam wilayah pesisir antara
lain terdiri dari pemerintah (pusat dan daerah), masyarakat pesisir, swasta atau investor dan juga lembaga
swadaya masyarakat yang masing-masing memiliki kepentingan terhadap pemanfaatan sumber daya alam
dikawasan pesisir.
Lanjut
21. Fungsi dan manfaat perencanaan
1. Sebagai penununtun arah mencapai targer tang telah di tetapkan
2. Minimalisasi ketidak pastian
3. Penetapan standar monev dan pengendalian.
22. Daftar Pustaka
Anonimous, 1998, Small Island Enviromental Management. UNEP Earthwatch, Genewa
Akhmad Fauzi dan Suzy Anna, 2008. Permodelan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan Untuk Analisis Kebijakan,
Gramedia Pustaka Utama , Jakarta
Bengen DG. 2001. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. IPB, Bogor
Rahardjo, A. (2006). Pembangunan kelautan dan kewilayahan. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Yulianto ii, 2011. perlindungan dan pengelolaan lingkungan di kawasan pesisir dan pulau – pulau kecil. UJSFH, purwokerto
Undang – undang No 1 Tahun 2014 tentang perubahan atas undang – undang no 27 tahun 2007 tentang
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau - pulau kecil