SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Potensi Maritim
Indonesia
Kenapa Disebut
Negara Maritim ?
Dikutip dari laman kkp.go.id, total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari
total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah
Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan.
Wilayah Indonesia adalah 70% lautan dan 30% daratan, memiliki lebih dari 17.000
pulau, dengan garis pantai lebih dari 99.000 km. Wilayah laut Indonesia yang luas
membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi besar di bidang
kelautan dan perikanan.
Mengapa Indonesia
Disebut Negara Maritim?
Dalam pidatonya pada National Maritime Convention tahun
1963, Presiden Soekarno mengatakan bahwa untuk
membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat,
negara makmur, negara damai, maka Indonesia harus dapat
menguasai lautan.
Dari kutipan tersebut, Bung Karno telah mengarahkan
perhatiannya kepada sisi maritim. Hal ini berkaitan erat
apabila dihubungkan dengan sejarah Indonesia di masa lalu,
Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan karena
berorientasi pada sektor maritim.
MEMILIKI POSISI GEOSTRATEGIS
Letak Geografis yang Strategis
Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu benua Asia dan benua
Australia. Indonesia juga terletak di antara dua samudera, yaitu
samudera Pasifik dan samudera Hindia. Ini adalah salah satu
keunggulan yang dimiliki oleh negara Indonesia.
Lokasi Indonesia
Iberada pada persimpangan lintas perjalanan internasional. Contohnya
seperti perdagangan negara-negara di Kawasan Asia dan Australia.
Bahkan, negara-negara di seluruh dunia akan melewati wilayah
Indonesia ini. Perdagangan internasional ini dapat melewati wilayah
laut, darat dan udara. Tidak hanya itu, masih banyak manfaat lain yang
didapatkan dari lokasi strategis ini.
Sumberdaya ini meliputi
perikanan tangkap, budidaya
(payau dan laut), bioteknologi
dan biofarmakologi. Potensi
perikanan tangkap di Indonesia
meliputi ikan pelagis (besar dan
kecil), ikan demersal, ikan karang
konsumsi, udang, lobster, cumi-
cumi dan ikan lainnya.
Potensi wisata berbasis laut atau
wisata bahari menjadi komoditas
yang mendunia. Inti dari
pengelolaan pembangunan
wisata bahari adalah dengan
mengembangkan dan
memanfaatkan objek wisata,
baik alam maupun buatan, yang
terdapat di pesisir dan lautan.
Kekayaan Laut yang Melimpah
Potensi energi yang dapat
dikembangkan antara lain
konversi energi panas laut
(ocean thermal energy
conversion), konversi energi
perbedaan salinitas, energi
gelombang pasang surut dan
arus, dan angin. Isu akan adanya
krisis energi dari bahan bakar
minyak menyebabkan potensi
energi kelautan menjadi sangat
penting untuk dikembangkan.
1 2 3
Perikan Tangkapan Mineral dan Tambang Jasa Pariwisata
Potensi Energi Kelautan
Menurut Ediar, potensi energi panas laut di seluruh perairan
Indonesia secara total diprediksi menghasilkan daya sekitar
240 Gigawatt (GW). Energi ini akan menghasilkan listrik dan
air murni akibat penguapan air laut. Pemanfaatan OTEC akan
berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar di
bidang perikanan karena akan memberikan nutrisi pada biota
laut di permukaan laut.
"Potensi OTEC di Indonesia merupakan terbesar di dunia,
tersebar di 17 lokasi di Indonesia, dari pantai barat Sumatera,
selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali, dan NTT, yang
diprediksi sekitar 41 GW," ungkap Ediar Usman.
Potensi
1. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu amanat dari
pertemuan bumi (Earth Summit) yang diselenggarakan tahun 1992 di
Rio de Janeiro, Brazil. Dalam forum global tersebut, pemahaman
tentang perlunya pembangunan berkelanjutan mulai disuarakan dengan
memberikan definisi sebagai pembangunan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan generasi sekarang dengan tanpa mengabaikan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengelolaan potensi sumber daya laut perlu diarahkan untuk mencapai
tujuan pendayagunaan potensi untuk meningkatkan kontribusi
terhadap pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan pelaku
pembangunan kelautan khususnya, serta untuk tetap menjaga
kelestarian sumber daya kelautan khususnya sumber daya pulih dan
kelestarian lingkungan.
Potensi
2. Pengelolaan Berbasis Masyarakat
Pendekatan pembangunan termasuk dalam konteks sumber daya
kelautan, sering kali meniadakan keberadaan organisasi lokal (local
organization). Meningkatnya perhatian terhadap berbagai variabel lokal
menyebabkan pendekatan pembangunan dan pengelolaan beralih dari
sentralisasi ke desentralisasi yang salah satu turunannya adalah konsep
otonomi pengelolaan sumber daya kelautan. Dalam konteks ini pula,
kemudian konsep CBM (community based management) dan CM (Co-
Management) muncul sebagai “policy bodies” bagi semangat ”kebijakan
dari bawah” (bottom up policy) yang berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya alam. Hal ini diarahkan sesuai dengan tujuan pengelolaan
sumber daya kelautan yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan
bersama sehingga orientasinya adalah pada kebutuhan dan kepentingan
masyarakat sehingga tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek
pengelolaan.
Potensi
3. Pengeloaan Berbasis Teknologi
Salah satu contoh peran masyarakat terdidik yang sudah menjadi
konsep matang dalam menangani isu ini adalah penggunaan teknologi
informasi berbasis radio atau dinamakan Monitoring Control and
Surveillance (MCS). Tekhnologi ini diharapkan memberikan kontribusi
dalam pengawasan wilayah laut. Monitoring Control and Surveillance
(MCS) merupakan sistem yang telah dipergunakan di banyak negara. Di
dunia internasional MCS ini dikelola secara bersama-sama sejak tahun
2001. Organisasi MCS internasional mengkoordinasikan dan menjalin
kerjasama diantara anggotanya untuk saling mencegah, menghalangi
dan menghapuskan IUU fishing. Indonesia sendiri, telah merintis sistem
MCS. Namun, masih bersifat parsial dalam bagian-bagian yang berdiri
sendiri-sendiri serta bersifat sektoral.
Kenyataan yang ada adalah minimnya sumberdaya manusia
yang konsisten dan konsekuen dengan penggunaan teknologi
ini. Padahal kebutuhan kita sebagai negara maritim sudah
sangat jelas dalam menjaga semua potensi kelautan yang kita
miliki. Kembali melakukan refleksi dan merubah mindset yang
ada di masyarakat secepatnya agar kita dapa dengan
secepatnya pula menangani persoalan ini adalah salah satu
rekomendasi yang disampaikan penusli kepada seluruh pihak.
Referensi :
1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/22/113659269/potensi-
sumber-daya-maritim-indonesia?page=all
2. https://doc.lalacomputer.com/makalah-potensi-dan-pengelolaan-sumber-
daya-kelautan-indonesia/
3. https://aina1327.blogspot.com/2019/02/makalah-potensi-dan-
pengolahan-sumber.html
4. https://wibowo19.wordpress.com/2009/08/26/301/
5. https://jurnal.yudharta.ac.id
6. Kumparan.com
Terima kasih!
Potensi Maritim Indonesia.pptx

More Related Content

Similar to Potensi Maritim Indonesia.pptx

5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf
5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf
5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdfBayuCandraNegarawanM
 
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfBuku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfCiwingComunity
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdfVinnaYasin
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTSunoto Mes
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
 
Kebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxKebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxMuhRifaldhi1
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full PaperWindra Hardi
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
 
Visi Maritim Nusantara
Visi Maritim NusantaraVisi Maritim Nusantara
Visi Maritim NusantaraArya Bima
 
WSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxWSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxMhammadGaming
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBBudiatman Dani
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaYusuf Irkham
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Penataan Ruang
 

Similar to Potensi Maritim Indonesia.pptx (20)

Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf
5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf
5303b137c602fmasterplan-delta-api-desa-gili-air-edit.pdf
 
Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1Pikp module11- manaj perikanan1
Pikp module11- manaj perikanan1
 
Kelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunanKelompok 4 teori pembangunan
Kelompok 4 teori pembangunan
 
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdfBuku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
Buku-I_Menata-Ruang-Laut-Indonesia_Final_22032021.pdf
 
2. present. wwk. 2009
2. present. wwk. 20092. present. wwk. 2009
2. present. wwk. 2009
 
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
09062023 - PW (Perencanaan Pulau-Pulau Kecil 1).pdf
 
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENTBLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
BLUE ECONOMY: SUSTAINABLE MARINE AND FISHERIES DEVELOPMENT
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
 
Kebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptxKebijakan Kelautan.pptx
Kebijakan Kelautan.pptx
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full Paper
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
 
Visi Maritim Nusantara
Visi Maritim NusantaraVisi Maritim Nusantara
Visi Maritim Nusantara
 
WSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptxWSBM KELOMPOK 2.pptx
WSBM KELOMPOK 2.pptx
 
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTBPertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
Pertemuan Kedua | Budidaya Tiram Mutiara| Potensi Biota Laut Indonesia dan NTB
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
 
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesiaPeluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia
 
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau...
 
Inovasi Kemaritiman
Inovasi KemaritimanInovasi Kemaritiman
Inovasi Kemaritiman
 

Potensi Maritim Indonesia.pptx

  • 2. Kenapa Disebut Negara Maritim ? Dikutip dari laman kkp.go.id, total wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari total luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 adalah lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan. Wilayah Indonesia adalah 70% lautan dan 30% daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau, dengan garis pantai lebih dari 99.000 km. Wilayah laut Indonesia yang luas membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi besar di bidang kelautan dan perikanan.
  • 3. Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim? Dalam pidatonya pada National Maritime Convention tahun 1963, Presiden Soekarno mengatakan bahwa untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai, maka Indonesia harus dapat menguasai lautan. Dari kutipan tersebut, Bung Karno telah mengarahkan perhatiannya kepada sisi maritim. Hal ini berkaitan erat apabila dihubungkan dengan sejarah Indonesia di masa lalu, Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan karena berorientasi pada sektor maritim.
  • 4. MEMILIKI POSISI GEOSTRATEGIS Letak Geografis yang Strategis Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu benua Asia dan benua Australia. Indonesia juga terletak di antara dua samudera, yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia. Ini adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh negara Indonesia. Lokasi Indonesia Iberada pada persimpangan lintas perjalanan internasional. Contohnya seperti perdagangan negara-negara di Kawasan Asia dan Australia. Bahkan, negara-negara di seluruh dunia akan melewati wilayah Indonesia ini. Perdagangan internasional ini dapat melewati wilayah laut, darat dan udara. Tidak hanya itu, masih banyak manfaat lain yang didapatkan dari lokasi strategis ini.
  • 5. Sumberdaya ini meliputi perikanan tangkap, budidaya (payau dan laut), bioteknologi dan biofarmakologi. Potensi perikanan tangkap di Indonesia meliputi ikan pelagis (besar dan kecil), ikan demersal, ikan karang konsumsi, udang, lobster, cumi- cumi dan ikan lainnya. Potensi wisata berbasis laut atau wisata bahari menjadi komoditas yang mendunia. Inti dari pengelolaan pembangunan wisata bahari adalah dengan mengembangkan dan memanfaatkan objek wisata, baik alam maupun buatan, yang terdapat di pesisir dan lautan. Kekayaan Laut yang Melimpah Potensi energi yang dapat dikembangkan antara lain konversi energi panas laut (ocean thermal energy conversion), konversi energi perbedaan salinitas, energi gelombang pasang surut dan arus, dan angin. Isu akan adanya krisis energi dari bahan bakar minyak menyebabkan potensi energi kelautan menjadi sangat penting untuk dikembangkan. 1 2 3 Perikan Tangkapan Mineral dan Tambang Jasa Pariwisata
  • 6. Potensi Energi Kelautan Menurut Ediar, potensi energi panas laut di seluruh perairan Indonesia secara total diprediksi menghasilkan daya sekitar 240 Gigawatt (GW). Energi ini akan menghasilkan listrik dan air murni akibat penguapan air laut. Pemanfaatan OTEC akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar di bidang perikanan karena akan memberikan nutrisi pada biota laut di permukaan laut. "Potensi OTEC di Indonesia merupakan terbesar di dunia, tersebar di 17 lokasi di Indonesia, dari pantai barat Sumatera, selatan Jawa, Sulawesi, Maluku Utara, Bali, dan NTT, yang diprediksi sekitar 41 GW," ungkap Ediar Usman.
  • 7. Potensi 1. Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu amanat dari pertemuan bumi (Earth Summit) yang diselenggarakan tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil. Dalam forum global tersebut, pemahaman tentang perlunya pembangunan berkelanjutan mulai disuarakan dengan memberikan definisi sebagai pembangunan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dengan tanpa mengabaikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Pengelolaan potensi sumber daya laut perlu diarahkan untuk mencapai tujuan pendayagunaan potensi untuk meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan pelaku pembangunan kelautan khususnya, serta untuk tetap menjaga kelestarian sumber daya kelautan khususnya sumber daya pulih dan kelestarian lingkungan.
  • 8. Potensi 2. Pengelolaan Berbasis Masyarakat Pendekatan pembangunan termasuk dalam konteks sumber daya kelautan, sering kali meniadakan keberadaan organisasi lokal (local organization). Meningkatnya perhatian terhadap berbagai variabel lokal menyebabkan pendekatan pembangunan dan pengelolaan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi yang salah satu turunannya adalah konsep otonomi pengelolaan sumber daya kelautan. Dalam konteks ini pula, kemudian konsep CBM (community based management) dan CM (Co- Management) muncul sebagai “policy bodies” bagi semangat ”kebijakan dari bawah” (bottom up policy) yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam. Hal ini diarahkan sesuai dengan tujuan pengelolaan sumber daya kelautan yang dilakukan untuk mencapai kesejahteraan bersama sehingga orientasinya adalah pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat sehingga tidak hanya menjadi objek, melainkan subjek pengelolaan.
  • 9. Potensi 3. Pengeloaan Berbasis Teknologi Salah satu contoh peran masyarakat terdidik yang sudah menjadi konsep matang dalam menangani isu ini adalah penggunaan teknologi informasi berbasis radio atau dinamakan Monitoring Control and Surveillance (MCS). Tekhnologi ini diharapkan memberikan kontribusi dalam pengawasan wilayah laut. Monitoring Control and Surveillance (MCS) merupakan sistem yang telah dipergunakan di banyak negara. Di dunia internasional MCS ini dikelola secara bersama-sama sejak tahun 2001. Organisasi MCS internasional mengkoordinasikan dan menjalin kerjasama diantara anggotanya untuk saling mencegah, menghalangi dan menghapuskan IUU fishing. Indonesia sendiri, telah merintis sistem MCS. Namun, masih bersifat parsial dalam bagian-bagian yang berdiri sendiri-sendiri serta bersifat sektoral.
  • 10. Kenyataan yang ada adalah minimnya sumberdaya manusia yang konsisten dan konsekuen dengan penggunaan teknologi ini. Padahal kebutuhan kita sebagai negara maritim sudah sangat jelas dalam menjaga semua potensi kelautan yang kita miliki. Kembali melakukan refleksi dan merubah mindset yang ada di masyarakat secepatnya agar kita dapa dengan secepatnya pula menangani persoalan ini adalah salah satu rekomendasi yang disampaikan penusli kepada seluruh pihak.
  • 11. Referensi : 1. https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/22/113659269/potensi- sumber-daya-maritim-indonesia?page=all 2. https://doc.lalacomputer.com/makalah-potensi-dan-pengelolaan-sumber- daya-kelautan-indonesia/ 3. https://aina1327.blogspot.com/2019/02/makalah-potensi-dan- pengolahan-sumber.html 4. https://wibowo19.wordpress.com/2009/08/26/301/ 5. https://jurnal.yudharta.ac.id 6. Kumparan.com