4. Prinsip dalam Proses Keperawatan Komunitas
Community as Partner
sebagai basis
Allender et al. (2010); Anderson & McFarlane (2011)
Data statistik dominan
merupakan hal yang
utama
Mengkaji dengan sasaran
masyarakat secara luas untuk
merumuskan permasalahan
spesifik pada agregat atau
program terkait
Level Ners Generalis membina
setingkat Rukun Warga
5. ATTENTION: SERING TERJADI SALAH ASUHAN
Skrining (TD, Gula Darah, dll), surveilans, dsb. merupakan bagian dari
PENGKAJIAN bukan INTERVENSI
Leaflet adalah media pendamping yang dapat dipelajari mandiri di rumah, bukan
media utama dalam intervensi
Promosi kesehatan tidak selalu pendidikan kesehatan atau penyuluhan
Kegiatan pendidikan kesehatan atau penyuluhan tidak dapat dilakukan ketika
tidak ada data tingkat pengetahuan
7. Windshield Survey
• Mengidentifikasi berbagai dimensi dari komunitas, lingkungan,
serta gaya hidup masyarakat.
• Komponen
Anderson & McFarlane (2011)
8. Komponen Windshield Survey
Sejarah
Statistik Vital
Demografi
Kelompok etnis
Nilai dan
keyakinan
Lingkungan Fisik
Pelayanan Kes & sosial
Ekonomi
Keamanan &
transportasi
Pemerintahan & politik
Komunikasi
Pendidikan
Rekreasi
Persepsi warga
Persepsi perawat
DATA INTI SUB SISTEM PERSEPSI
Anderson & McFarlane (2011)
9. Survey Mawas Diri (SMD)
Kegiatan pengenalan, pengumpulan, dan pengkajian masalah
kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di bawah
bimbingan perawat komunitas
Masyarakat mengenal, mengumpulkan
data dan mengkaji masalah kesehatan di
lingkungannya
Timbulnya minat & kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan
pentingnya permasalahan tsb diatasi
Data perilaku
Data non-perilaku
Peran serta
masyarakat
Kemenkes RI (2019)
10. Data Pengkajian
A. DATA INTI
I. Data Umum
a. Sejarah Komunitas
b. Luas Wilayah
c. Batas Wilayah
II. Demografi
No
Nama Anggota Klg
(Inisial)
No. KK
Jenis Kelamin
Umur (Th)
Hub dlm KK
Status Kawin
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Pengeluaran
IPKKI (2014)
11. III. Status Kesehatan
Penyakit 6 bulan
terakhir (setiap
anggota keluarga):
(ISPA, TBC, HT,
Jantung, Ginjal, Stroke,
DM, DHF, Diare, Gatal,
Gangguan Jiwa, Lain-
lain )
Pasangan Usia
Subur
IUD
Pil
Suntik
Implan
MOW
MOP
Keluhan
Alasan tidak KB
Penyakit
Ibu Hamil
ANC
Imunisasi TT
Buku KIA
Pil FE
Keluhan
Gizi
Renc. Lahir
Penolong
Ibu Nifas
Ibu Menyusui
ASI
Keluhan
12. BALITA
BB di KMS
ASI Eksklusif
Imunisasi
Dasar
Posyandu
Vit A
MP ASI
Anak Sekolah
Gizi
Imunisasi
Gosok Gigi
Sakit Gigi
Tidak Naik
Kelas
Remaja
Gizi
Imunisasi
Gosok Gigi
Sakit Gigi
Tidak Naik
Kelas
Lansia
Posyandu
Pemeriksaan
kesehatan
Keg. sosial
13. • B. DATA SUBSISTEM
I. LINGKUNGAN FISIK
Status rumah
Jenis rumah
Lantai
Ventilasi
Luas/org
Sumber air bersih
Sumber air minum
Jenis jamban
Tempat BAB
Jentik
Tempat sampah
Sal limbah
Binatang
Kandang ternak
II. PERILAKU KESEHATAN
Pemanfaatan Yankes
Jaminan kesehatan
Kebiasaan CTPS
Konsumsi lauk/hr
Makan sayur & buah
Tidak merokok
Olah raga
III. FASILITAS UMUM
Pendidikan
Kesehatan
Sarana kegiatan
kelompok
Sarana ibadah
Sarana olah raga
Tempat pertemuan
Pusat kegiatan ekonomi
industri
14. IV. Keamanan &
Transportasi
Kebakaran
Polisi
Pos kamling
Angkutan umum
dll
V. POLITIK
Kebakaran
Polisi
Pos kamling
Angkutan umum
dll
VI. KOMUNIKASI
Radio
TV
Telepon
Internet
Koran/ majalah
VII. REKREASI
Tempat wisata
Taman
Bioskop
Dll
15. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Pertemuan seluruh warga untuk membahas hasil SMD dan
merencanakan penaggulangan masalah kesehatan
Masyarakat mengenal masalah
kesehatan
Masyarakat sepakat menanggulangi
masalah
Masyarakat menyusun rencana
18. Seorang perawat sedang melakukan pengkajian latihan fisik kepada
10 warga dengan diabetes melitus yang datang ke Posbindu PTM. 7
warga mengatakan bahwa mereka setiap hari sudah melakukan
olahraga hingga keluar keringat dengan kegiatan mencuci, menyapu,
memasak, dan mengurus anak. Apa tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan oleh Ners?
a) Mencatat hasil pengkajian
b) Mendalami pengkajian dengan bertanya berapa lama melakukan kegiatan
tersebut
c) Mendalami pengkajian dengan bertanya apakah terasa lelah setelah
beraktivitas kegiatan tersebut
d) Mendalami pengkajian dengan bertanya tentang latihan fisik terstruktur dan
ritmis
e) Mendalami pengkajian dengan bertanya apa yang dirasakan paska
melakukan kegiatan tersebut
19. Menegakkan diagnosa keperawatan komunitas
• Jangan menegakkan diagnosa yang bersifat individu, contoh:
kurang pengetahuan
• Kurang pengetahuan di komunitas adalah data, bukan masalah
20. Diagnosa Keperawatan (SDKI) Keywords
Defisit Kesehatan Komunitas • Ada masalah kesehatannya: penyakit atau perilaku maladaptif
• Program kesehatan tidak ada atau berjalan tidak optimal sama
sekali
Perilaku Kesehatan Cenderung
Berisiko
• Umumnya masalah kesehatan belum terjadi atau kalau pun sudah
terjadi, maka masalah kesehatan baru saja terdiagnosis
• Perilaku maladaptif (kurang aktivitas fisik, merokok, dsb)
Manajemen Kesehatan Tidak
Efektif
• Ada masalah kesehatannya
• Program kesehatan sudah ada, populasi sudah memiliki
pengetahuan yang baik, namun masalah ada pada populasi (misal
tidak patuh, tidak ada biaya, dsb)
Pemeliharaan Kesehatan Tidak
Efektif
• Ada masalah kesehatannya
• Populasi kurang pengetahuan tentang perilaku sehat
Koping Komunitas Tidak Efektif • Ada masalah/konflik cukup besar di populasi (bencana,
pembunuhan, perampokan, kemiskinan, pengangguran, dsb)
• Masalah kesehatan semakin meningkat
• Partisipasi masyarakat dalam kesehatan rendah
• Masyarakat mengungkapkan tidak puas terhadap kehidupannya
21. Diagnosa:
Defisit Kesehatan Komunitas pada Agregat bayi/batita/balita
SDKI – D.0110 – Kategori Penyuluhan dan Pembelajaran
Data yang Harus Ada:
1. Ada masalah kesehatan yang teridentifikasi. Misalnya:
• 30% Batita di RW X Kelurahan Sukamaju berstatus di bawah garis merah (BGM) didapat dari
pengkajian langsung atau analisis data sekunder catatan Posyandu.
• 9 dari 12 Ibu Batita yang diwawancarai mengaku bahwa mereka belum mengetahui cara pengolahan MP-
ASI yang tepat bagi anaknya.
• 10 dari 12 Ibu Batita mengaku bahwa anaknya sulit untuk makan yang telah disajikan dan hanya mau
mengonsumsi jajanan saja.
2. Program tidak ada atau tidak berjalan secara adekuat. Misalnya:
• 9 Ibu dari Batita mengungkapkan bahwa mereka selama ini mengikuti Posyandu di RW XII
yang jaraknya cukup jauh, sebab di RW mereka tidak ada Posyandu KIA. Itu pun tidak rutin
diikuti.
Penegakkan Diagnosa Keperawatan - Contoh
22. Diagnosa:
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada Agregat Dewasa di RW X
SDKI – D.0003 – Kategori Perilaku Subkategori Penyuluhan dan Pembelajaran
Data yang Harus Ada:
1. Kurang menunjukkan pemahaman tentang perilaku sehat. Misalnya:
• 30% warga berusia 25-45 di RW X memiliki pengetahuan yang rendah tentang
pencegahan diabetes dan hipertensi
2. Tidak mampu menunjukkan perilaku sehat. Misalnya:
• 40% warga berusia 30-59 tahun tidak rutin berolahraga dalam seminggu (tidak mencapai
150 menit/minggu)
• 25% warga berusia 30-59 tahun mengakui mengonsumsi gorengan setiap hari
• 10% warga berusia 30-59 tahun mengakui mengonsumsi minuman manis setiap hari
23. Diagnosa:
Manajemen Kesehatan Tidak Efektif pada Agregat bayi/batita/balita
SDKI – D.0116 – Kategori Penyuluhan dan Pembelajaran
Data yang Harus Ada:
1. Mengungkapkan kesulitan dalam menjalani program perawatan
• 27% Ibu yang memiliki Balita dengan BGM mengatakan bahwa mereka tidak dapat
memenuhi instruksi perawat/nakes untuk mengolah makanan dengan tepat.
2. Gagal menerapkan program perawatan
• 50% balita gagal naik berat badan selama 2 bulan berturut-turut meski sudah diberi
edukasi oleh perawat/nakes lain.
25. Hasil pengkajian Ners dari Puskesmas pada salah satu RW di wilayah
binaannya menunjukkan: 10% ibu dengan bayi usia < 6 bulan
memberikan MPASI dini; 10 dari 15 ibu yang diwawancarai mengaku
mereka percaya bahwa dengan pemberian MPASI dini dapat
meningkatkan BB bayi dan mencegah agar bayi tidak rewel; 15 ibu
yang diwawancarai mengatakan tidak pernah mencari tahu tentang
merawat bayi yang tepat. Semua pola asuh dilakukan berdasarkan
kebiasaan turun temurun. Apa masalah keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut?
a) Defisit Kesehatan Komunitas
b) Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
c) Defisit Pengetahuan
d) Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
e) Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
26. Menyusun perencanaan intervensi
• Harus berdasarkan apa masalahnya
• Menggunakan pendekatan tiga level pencegahan (Primer,
Sekunder, Tersier)
• Jika ada intervensi yang berupa skrining maka ditulis monitoring
27. Luaran dan Rencana Intervensi (contoh)
Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Intervensi
Defisit Kesehatan Komunitas pada
Agregat Bayi/Batita/Balita
Setelah dilakukan rangkaian intervensi keperawatan
komunitas selama 3 bulan, maka diharapkan terjadi
perubahan status nutrisi pada agregat bayi/batita/balita
dengan indikator sebagai berikut:
Prevensi Primer
1. Terjadi peningkatan pengetahuan Ibu tentang jenis-
jenis makanan sehat bagi anak
2. Terjadi peningkatan pengetahuan Ibu tentang manfaat
kunjungan rutin ke Posyandu/Fasyankes bagi anak
Prevensi Sekunder
1. Ibu mampu mengidentifikasi tanda gejala sederhana
malnutrisi pada anak
2. Ibu memeriksakan kondisi anak ke
Posyandu/Fasyankes setiap 1 bulan sekali
Prevensi Tersier
1. Ibu mampu menyajikan pengolahan makanan secara
tepat untuk meningkatkan BB anak
2. Terjadi peningkatan BB pada anak
3. Terselenggaranya Posyandu KIA di lingkungan
wilayah RW X
Prevensi Primer
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang
ragam jenis makanan sehat dan bahaya
jajan sembarangan bagi anak dengan
metode ceramah menggunakan media
lembar balik
2. Berikan pendidikan kesehatan tentang tren
isu masalah kesehatan terkini pada anak
dan manfaatnya jika rutin kontrol kesehatan
ke fasyankes menggunakan media audio
visual
Prevensi Sekunder
1. Ajarkan orang tua cara identifikasi tanda
gejala sederhana malnutrisi pada anak
dengan metode demonstrasi atau simulasi
2. Berikan dukungan pengambilan keputusan
dengan metode komunikasi asertif agar ibu
termotivasi
Prevensi Tersier
1. Ajarkan cara mengolah makanan yang
menarik dan sehat bagi anak agar anak
termotivasi untuk makan
2. Monitor peningkatan BB anak setiap 1 bulan
sekali
3. Advokasi kebutuhan posyandu KIA kepada
Puskesmas dan Dinkes wilayah setempat
dengan menyajikan data-data pendukung.
31. Fact
• Diagnosa atau masalah keperawatan yang diangkat bersifat
individu, bukan keluarga atau komunitas
• Kasus gerontik, bisa di keluarga, panti werdha atau rumah
sakit.
• Struktur kompetensi:
• Kualitas hidup
• Konsekuensi fungsional (Teori Carol A. Miller)
• Faktor risiko lansia
32. Proses Pengkajian Keperawatan (1)
1. Kaji Kualitas Hidup
2. Kaji Status Nutrisi
3. Kaji Status Kognitif
4. Kaji Status Kesehatan Mental (Depresi)
5. Kaji Fungsi Sosial
6. Kaji Risiko Jatuh
7. Kaji Tingkat Kemandirian
Dan lain sebagainya
34. GDS
No Pertanyaan
Jawaban
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan sesuatu hal 1 0
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0
15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
Jumlah
Interpretasi : Jika Diperoleh skore 5 atau
lebih, maka diindikasikan depresi
35. Status Nutrisi
No Indikators Score Pemeriksaan
1. Menderita sakit atau kondisi yang mengakibatkan perubahan
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
2
2. Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3
3. Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2
4. Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum minuman beralkohol
setiap harinya
2
5. Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya sehingga tidak
dapat makan makanan yang keras
2
6. Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk membeli makanan 4
7. Lebih sering makan sendirian 1
8. Mempunyai keharusan menjalankan terapi minum obat 3 kali atau
lebih setiap harinya
1
9. Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam enam bulan
terakhir
2
10. Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk
belanja, memasak atau makan sendiri
2
Total score
Interpretasi:
0 – 2 : Good
3 – 5 : Moderate nutritional risk
6 ≥ : High nutritional risk
36. Fungsi
Sosial
NO URAIAN FUNGSI SCORE
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu menyusahkan saya
ADAPTATION
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)saya membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan masalah dengan saya
PARTNERSHIP
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya menerima dan
mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas / arah baru
GROWTH
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek
dan berespon terhadap emosi-emosi saya seperti marah, sedih/mencintai
AFFECTION
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya meneyediakan waktu
bersama-sama
RESOLVE
Kategori Skor:
Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab:
1). Selalu : skore 2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : skore 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik
TOTAL
39. Isu Kesehatan dalam Keluarga Lansia
• Gangguan mobilitas
• Penyakit kronis
• Berduka dan kehilangan
• Gangguan kognitif demensia
• Membutuhkan layanan perawatan dalam jangka panjang
• Gangguan penglihatan
• Gangguan pendengaran
• Sindrom kesepian
Dan lain sebagainya
40. Pengkajian Fokus oleh Ners
• Kaji keluhan fisik (head to toe):
• Kekuatan otot
• Lapang pandang
• Visus/tajam penglihatan
• Suara jantung
• dsb
• Kaji tanda-tanda vital (utamanya tekanan darah)
• Bagaimana relasi dengan pasangan?
• Apakah ada masalah dengan akses ke pelayanan kesehatan?
• Seberapa jauh perhatian anak pada kesehatan orang tuanya?
• Apa yang lansia lakukan di waktu senggang?
• Kaji kondisi psikologis lansia menggunakan Geriatric Depression Scale
• Kaji kognitif lansia menggunakan MMSE
• Bagaimana pencahayaan dalam rumah?
• Apakah lantai kamar mandi licin dan membahayakan lansia? Ada pegangan di kamar mandi?
• Kaji risiko jatuh lansia
• Periksa pemeriksaan penunjang Gula darah, kolesterol, asam urat
• Kaji lebih dalam menggunakan pendekatan Carol A. Miler (lihat lagi materi keperawatan gerontik)
41. Diagnosa Keperawatan yang Bisa Muncul
• Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
• Risiko jatuh pada lansia
• Perilaku kesehatan cenderung berisiko
• Gangguan memori
• Misal, terjadi demensia
• Koping tidak efektif/berduka disfungsional
• Misal, akibat kehilangan salah satu pasangan
42. Contoh Intervensi yang Dapat Dilakukan Ners:
Keluarga Lansia
• Manajemen lingkungan
• Pencahayaan cukup, penambahan lampu
• Pasang pegangan di koridor rumah dan kamar mandi
• Menyediakan sendal anti slip
• Mendekatkan barang-barang yang sering dibutuhkan (kacamata, tongkat, dsb)
• Terapi Kenangan
• Menggunakan benda-benda yang menyimpan memori di masa lalu, lansia diminta
menceritakan kenangan akan benda tersebut. Salah satu tujuannya untuk mencegah
demensia
• Edukasi dan rekomendasi terapi komplementer untuk kesehatan lansia
• Dan lain sebagainya