Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan upaya kesehatan sekolah (UKS) di Jawa Timur yang mencakup tiga aspek yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen juga menjelaskan kondisi kesehatan anak usia sekolah di Indonesia serta kerangka hukum dan peraturan terkait pelaksanaan UKS.
1. Drg. Sulvy Dwi Anggraini, M.Kes.
Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
disampaikan pada Penguatan & Pemberdayaan UKS/M
Surabaya, 18 Nov 2019
2.
3. DefinisiSEHAT
• UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
“Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”
• World Health Organization (WHO)
“Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik,
mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau
kelemahan” (A state of complete physical, mental and social
well-being and not merely the absence of desease or infirmity).
4. Populasi Anak Usia Sekolah
Kelompok
Umur
Laki-Laki Perempuan Total
0-4 11.662.369 11.016.333 22.678.702
5 -9 11.974.094 11.279.386 23.253.480
10 - 14 11.662.417 11.008.664 22.671.081
15 - 19 10.614.306 10.266.428 20.880.734
20 - 49 55.161.350 54.942.376 110.103.726
50 + 18.556.377 19.497.226 38.053.603
Jumlah 119.630.913 118.010.413 237.641.326
Dapodik
Kemendikbud2016
SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Total
Jlh Peserta didik 25.403.024 9.732.221 9.173.002 44.308.247
Jlh Sekolah 174.375 56.957 35.928 267.260
SP 2010
Populasi yang besar
Drop-out
yang besar
6. LANDASAN HUKUM
UUD 1945 Pasal 28 B
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi
UU 36/2009 TENTANG KESEHATAN Pasal 79
(1) Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta
didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas
(1) Kesehatan sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui sekolah
formal dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain.
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri
Dalam Negeri Nomor 6/X/PB Tahun 2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81 Tahun 2014
tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
Pasal 4
Kegiatan pokok UKS/M dilaksanakan melalui Trias UKS/M
Trias UKS/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat
Pasal 5
Pendidikan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2), meliputi: meningkatkan pengetahuan,
perilaku, sikap dan ketrampilan untuk hidup bersih dan sehat;penenaman dan pembiasaan hidup bersih dan sehat
serta daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar; pembudayaan pola hidup sehat agar dapat diimplementasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Pasal 6
Pelaksaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2), antarlain meliputi: stimulasi deteksi
dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK); penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala;pemeriksaan dan
perawatan gigi dan mulut;PHBS; P3K/P3P; pemberian imunisasi; tes kebugaran jasmani; PSN; pemberian
TTD;pemberian obat cacing; pemanfaatan halaman sekolah sebagai TOGA/apotek hidup;penyuluhan kesehatan dan
konseling;pembinaan dan pengawasan kantin sehat:informasi gizi;pemulihan pasca sakit; dan rujukan kesehatan ke
puskesmas/rumah sakit
Pasal 7
Pembinaan lingkungan sekolah sehat sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) meliputi: pelaksanaan
kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban, keamanan, kerindangan dan kekeluargaan(7K); pembinaan dan
pemeliharaan kesehatan lingkungan termasuk bebas asap rokok, pornografi, NAPZA, dan kekerasan; dan
pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah
9. PERMENKES 25/2014 TENTANG UPAYA KESEHATAN ANAK
• Setiap Anak Usia Sekolah dan Remaja harus diberikan pelayanan kesehatan
• Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja ditujukan agar setiap Anak memiliki kemampuan
berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki ketrampilan hidup sehat, dan ketrampilan sosial yang baik sehingga
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
• Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja dilakukan paling sedikit melalui:
a. Usaha Kesehatan Sekolah
b. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja,
• Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan melibatkan guru pembina usaha kesehatan
sekolah, guru bimbingan dan konseling, kader kesehatan sekolah dan konselor sebaya.
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 1429/Menkes/SK/XII/2006
Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Menetapkan bahwa pedoman penyelenggaraan kesehatan lingkungan sekolah sebagaimana terlampir pada
lampiran keputusan ini yaitu:
• Pengertian
• Persyaratan kesehatan lingkungan yang meliputi lokasi sekolah, kontruksi bangunan, ruang bangunan (ruang
kelas, ruang BK, ruang UKS, ruang laboratorium, kantin/warung sekolah), kualitas udara, pencahayaan, ventilasi,
kebisingan, fasilitas sanitasi sekolah (air bersih, toilet, sarana pembuangan air limbah, dan sarana pembuangan
sampah), sarana olah raga dan sarana ibadah, halaman, serta bebas jentik nyamuk
• Tatalaksana yang meliputi pemeliharaan ruang bangunan, pencahayaan, ventilasi, fasilitas sanitasi, bebas jentik
nyamuk serta bebas asap rokok
• Promosi hygiene dan sanitasi sekolah
10. Perilaku Berisiko Kesehatan Remaja
8 dari 10 remaja
kurang makan sayur
dan buah
2 dari 3 remaja
Merasa orang tua
tidak mengerti
1 dari 2 remaja Merasa
kesepian dan khawatir
berlebih
1 dari 5 remaja
pernah dibully
2 dari 3 remaja
tidak sarapan pagi
1 dari 2 remaja
konsumsi makanan siap
saji ≥1 sehari
1 dari 4 remaja
konsumsi soft drink
≥1 sehari
1 dari 4 remaja
pernah merokok
1 dari 19 remaja pernah
dipaksa berhubungan
seksual
2 dari 5 remaja
Kurang aktifitas fisik
11. Status Kesehatan Anak Usia Sekolah
Riskesdas : 2007, 2010, 2013
Rata-rata tinggi badan anak umur 5-18 tahun
dibanding rujukan who 2007
Makronutrien
Kurus (KEK)
Pendek/Stunting
Gemuk/ Obesitas
Mikronutrien
Anemia Gizi Besi
Dampak Anemia:
*Konsentrasi
*Prestasi belajar
Usia 5 – 14 Tahun :
26,4%
PTM
Penyakit 13 – 15 16-19
DM 0,5% 0,6%
PJK 0,5% 0,7%
12. Kondisi Ibu Hamil
Menikah terlalu muda <20 thn 48.2
Hamil pertama kali <20 tahun 38.2
Ibu hamil dengan anemia 37.1
Ibu hamil dengan hipertensi 6.3
Catatan, dari kematian ibu >35 tahun:
menikah pada usia 10 - 16 tahun
20,3%
menikah pada usia 17-19 tahun 35,1%
Kematian Ibu
Penyebab
Perdarahan pasca persalinan 20.3%
Hipertensi dalam kehamilan 32,4%
Usia
<20 tahun 6.9%
>35 tahun 25.6%
Sumber:
Teti Tejayanti,
Kajian Pelayanan
Kesehatan Ibu, 2014
Kesehatan Remaja dan Kematian Ibu
13. Cukupkah Life Skill Education di Sekolah?
PENDIDIKAN KETERAMPILAN HIDUP SEHAT (PKHS)
DI SEKOLAH YA TIDAK TIDAK TAHU
Pernah diajarkan di kelas tentang menghindari pelecehan 63,62 22,81 13,57
Pernah diajarkan di kelas apa yang dilakukan jika seseorang mencoba
memaksa untuk melakukan hubungan seksual pada anak SMP dan SMA 20,38 61,24 18,38
Pernah diajarkan di kelas tentang menahan rasa marah selama tahun
ajaran sekolah pada anak SMP dan SMA 65,08 23,63 11,29
Pernah diajarkan di kelas bagaimana mengatakan pada seseorang
bahwa tidak ingin melakukan hubungan intim seperti suami istri
dengannya 36,33 28,33 35,34
Pernah diajarkan di kelas mengenai infeksi HIV atau AIDS pada anak
SMP dan SMA 54,08 32,01 13,02
Pernah diajarkan di kelas cara mencegah HIV atau AIDS? 54,27 32,04 13,69
Sumber:
GSHS 2015
15. PENDIDIKAN KESEHATAN
•Pendidikan kesehatan melalui Buku Rapor
Kesehatanku
•Penyuluhan kesehatan pada Masa Orientasi Siswa
(MOS)
•Penyuluhan kesehatan melalui Muatan Lokal
(kesenian daerah)
•Kampanye HIV-AIDS: Aku Bangga Aku Tahu (ABAT)
PELAYANAN KESEHATAN
Penjaringan Kesehatan
Pemeriksaan Berkala
BIAS
PMTAS
Pemberiat TTD
Pemberian obat cacing
TRIAS
UKS
PELAYANAN
KESEHATAN
PEMBINAAN
LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
PENDIDIKAN
KESEHATAN
PEMBINAAN LINGKUNGAN
SEKOLAH SEHAT
• Pembinaan sanitasi dan
hygiene Kantin
• Pemanfaatan pekarangan sekolah
• Pembinaan Kawasan sekolah bebas
asap rokok
• Pencegahan kekerasan, tawuran,
pornografi
Kondisi Saat Ini
Pelaksanaan Trias UKS
oleh Kesehatan
16. SEKOLAH/
MADRASAH
Dit Kesga
Dit Gizi
Masyarakat
Dit Kesling
Dit Kesjaor
Dit Promkes
Dit Prodisfar
Dit Yankes
Primer
PTIKM
Dit P2MK
Jiwa dan
Napza
Dit PPTVZ
Dit PPTM
Dit SKK
PADK
1. Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan
Berkala
2. Buku Rapor Kesehatanku, UKS Kit
3. Akselerasi UKS, Pilot UKS
1. Peyediaan PMT AS
2. Pesan Gizi Seimbang
3. Pemberian TD pada Remaja Putri
Survey Kesehatan Berbasis Sekolah (GSHS)
1. Inspeksi Sanitasi Higiene Kantin
dan Jajanan Sekitar Sekolah
2. Pengawasan Kesling Sekolah
1. Tatalaksana masalah kesehatan jiwa mental
emosional
2. Pelatihan bagi guru BK tentang kesehatan jiwa
1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di
Sekolah
2. Pemeriksaan dan Pemberian Obat
Cacing di Sekolah
Pembinaan Aktifitas Fisik di
Sekolah
1. CERDIK di Sekolah
2. Konseling Berhenti Merokok
1. ABAT
2. PHBS/CTPS di Sekolah
3. Media KIE kesehatan sekolah
4. Kawasan Tanpa Rokok
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Tatalaksana Masalah Kesehatan yang didapat dari Penjaringan
Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Sosialisasi Makanan Jajanan Sehat Anak Sekolah
Identifikasi kecerdasan majemuk di
sekolah
Peran Lintas Program
Pelaksanaan Trias UKS oleh Kesehatan
17. Fisik
Mental
Sosial
Buku Informasi Kesehatan
Berisi pengetahuan kesehatan:
• PHBS
• Gizi seimbang
• Olah raga
• Kesehatan mata
• Kesehatan telinga
• PTM: Asma, Epilepsi, DM
• P2M: batuk pilek, flu burung, diare,
cacingan, kulit, DBD,
• Imunisasi
• Kesehatan jiwa
• Kesehatan reproduksi: pubertas,
pencegahan kekerasan seksual
• Merokok
• Jajan di kantin sekolah
• Pencegahan kecelakaan
Buku Catatan Kesehatan
Berisi lembar catatan kesehatan:
• Identitas
• Hasil penjaringan kesehatan:
Px kuesioner
Riw kes anak
Riw imunisasi
Riw kes keluarga
Gaya hidup
Kes mental
Kes intelegensia
(kecerdasan majemuk)
Px fisik
Tanda vital
Status gizi
Kebersihan diri
Tajam penglihatan
Tajam pendengaran
Gigi mulut
Alat bantu
• Hasil pemeriksaan di fasilitas
kesehatan
• Pemberian tablet tambah darah
• Grafik IMT
• Diagram gigi
• Kartu menuju bugar
• Lembar checking guru
Penjaringan kesehatan bagi peserta
didik kelas 1, kelas 7 dan kelas 10 di
seluruh SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA
di wilayah kerja puskesmas
Pemeriksaan Kesehatan Berkala
dilaksanakan bagi peserta didik kelas 2-
6, 8-9 dan 11-12 di seluruh SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA di wilayah
kerja puskesmas. Dilaksanakan minimal
1 kali dalam setahun
Mendukung
kelancaran
proses belajar-
mengajar
Deteksi
dini
Aksi
koreksi
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
19. PELAKSANAAN SEKOLAH SEHAT
Untuk mewujudkan model sekolah/ madrasah sehat, kegiatan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sehat (Trias UKS/M) dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan belajar
mengajar. Berikut contoh jadwal pelaksanaan kegiatan UKS/M
disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran Sekolah
20. Jam Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
06.30–07.05 Upacara Gerakan literasi Gerakan literasi Gerakan literasi Gerakan literasi
CTPS
Sarapan Bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
Literasi materi kesehatan: Buku
Rapor Kesehataku, Pendidikan
keterampilan Hidup Sehat dll
CTPS
Sarapan Bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
Gerakan PSN 3M plus
Pemanfaatan pekarangan
sekolah
07.05– 07.40 KBM KBM KBM KBM KBM
07.40– 08.15 KBM KBM KBM KBM KBM
08.15– 08.50 KBM KBM KBM KBM KBM
08.50– 09.25 KBM KBM KBM KBM KBM
09.25– 10.00 Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L)
CTPS
Kudapan bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
CTPS
Kudapan bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
10.00– 10.35 KBM KBM KBM KBM KBM
10.35– 11.10 KBM KBM KBM KBM KBM
11.10 -11.15 Peregangan Peregangan Peregangan Peregangan Pembinaan kader
kesehatan sekolah:
Dokter kecil
Duta kebersihan
Jumantik
Detektif kantin
dll
11.15– 11.45 KBM KBM KBM KBM
11.45– 12.15 KBM KBM KBM KBM Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
21. 21
Buku Raport kesehatanku untuk
Gerakan Literasi
CTPS
Sarapan/Kudapan
bersama
Aktifitas Fisik (Peregangan
di dalam Kelas)
Sikat Gigi
Bersama
PSN
Pembinaan
kantin sekolah
23. Sektor Kegiatan
Kemkes 1. Lomba Sekolah Sehat
2. Trias UKS:
• KIE, penyuluhan
• Penjarkes dan koreksinya
• Sarapan bersama / PMT AS
• BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
• Pembudayaan PHBS: Cuci tangan pakai
sabun, gosok gigi setelah sarapan,
banyak gerak/aktivitas fisik, dst.
• Tablet tambah darah, dll.
• Pelayanan kesehatan bagi yang sakit
Kemendikbud Lomba Sekolah Sehat
Pilot Program Gizi Anak Sekolah
Sosialisasi materi kesehatan
Kemenag Lomba Sekolah Sehat
Kemendagri Lomba Sekolah Sehat
Aksele-
rasi
Pelaksanaan Trias UKS oleh 4 Sektor
Komponen Kegiatan transformasi
Sehat fisik
• Penjarkes dan koreksinya
• Sarapan dan Kudapan/Makan
siang besama
• Yankes: obat cacing, BIAS, TTD
• Aktivitas fisik pada jam istirahat
(4L) dan pergantian jam
pelajaran (peregangan)
Sehat
mental/
sosial
• Senyum, salam, sapa, sopan,
santun
• Pendidikan keterampilan hidup
sehat,
• Pendidikan kesehatan
reproduksi,
• Kawasan tanpa rokok, tanpa
narkoba,tanpa kekerasan
Sehat
spiritual
• Berdoa sebelum dan sesudah
proses belajar mengajar
Trans
formasi
24. Usulan Indikator Sekolah Sehat
1. Jumlah murid dengan status gizi normal
2. Memiliki sarana air bersih yang memadai dan jamban yang saniter
mencukupi
3. Memiliki sarana cuci tangan dan tempat sampah yang mencukupi
4. Melakukan ctps, sarapan/makan siang dan sikat gigi bersama
5. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
6. Melakukan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala
7. Memberikan pendidikan keterampilan hidup sehat (kompetensi psikososial) di
sekolah
8. Wilayah KTR (kawasan tanpa rokok)
9. Wilayah KTN (kawasan tanpa narkoba)
10. Wilayah KTK (kawasan tanpa kekerasan)
11. Mempunyai kader kesehatan sekolah/ dokter kecil yang jumlahnya cukup
12. Angka ketidakhadiran karena sakit yang rendah
FISIK
MENTAL
SOSIAL
26. Orientasi TP UKS
Provinsi
Orientasi TP UKS Kab-
Kota, Kepala Sekolah
dan Puskesmas
Implementasi 10
Model Sekolah Sehat/
provinsi
Implementasi 10
Model Sekolah Sehat/
kab-kota
Pengembangan Model Sekolah/ Madrasah Sehat Tahun 2017
APBN Pusat APBN Dekon Kesmas APBD Provinsi APBD Kab-Kota
Mereplikasikan model sekolah/ madrasah sehat:
1. Sarapan/ makan siang dengan bekal menu gizi seimbang
2. Cuci tangan, sikat gigi bersama sebagai rangkaian makan bersama
3. Aktifitas fisik pada jam istirahat dan pergantian jam pelajaran
4. Mendiskusikan materi kesehatan pada gerakan literasi 15’ sebelum kegiatan
belajar mengajar
5. Pembinaan guru UKS dan kader kesehatan sekolah
6. Pembinaan lingkungan sekolah sehat: PSN, Sanitasi sekolah, Kantin Sehat, KTR
7. Pelayanan kesehatan: penjaringan kesehatan, BIAS, TTD rematri, obat cacing
27. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
SEKOLAH DASAR
RUJUKAN
WARGA SEKOLAH, KOMITE DAN MASYARAKAT
SKL
STANDAR
ISI
STANDAR
PROSES
STANDAR
PENDIDIK
DAN
T
ENDIK
STANDAR
SARPRAS
STANDAR
PENGELOLAAN
STANDAR
PEMBIAYAAN
STANDAR
PENILAIAN
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
KURIKULUM 2013
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT (SDBS)
28. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR
INDIKATOR SEKOLAH DASAR RUJUKAN
5. Pusat keunggulan
kearifan lokal
3. SDM
1. Akreditasi
minimal B
SEKOLAH DASAR
RUJUKAN
4. Sarana dan
Prasarana
2. Memiliki budaya
mutu dalam
pembelajaran
intrakurikuler,
ekstrakurikuler,
Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS),
sekolah bersih,
sehat, ramah,
melaksanakan
kegiatan literasi
sekolah dan
menerapkan PPK
29. PENGERTIAN
Sekolah Dasar Rujukan merupakan sekolah
dasar negeri yang mendapat pembinaan dari
Pemerintah untuk menjadi acuan, contoh
atau model bagi sekolah-sekolah lain
diwilayahnya dalam menerapkan prinsip-
prinsip sekolah baik, efektif dan bermutu
berdasarkan aspek-aspek manajemen
berbasis sekolah.
30. KARAKTERISTIK
1. Sekolah Dasar Rujukan juga dapat menjadi
patokduga (benchmark) bagi pemerintah
daerah untuk merancang pembangunan
pendidikan dasar dengan perencanaan dan
program yang sistematis.
2. Segala perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan penilaian penyelenggaraan
pendidikan pada Sekolah Dasar Rujukan
dilaksanakan dengan sistemik dan sistematis,
dan dikembangkan secara
berkesinambungan dari waktu ke waktu.
31. TUJUAN
1. Menjadikan satuan pendidikan sebagai patok duga
(benchmark)dalam pengembangan dan peningkatan mutu
Sekolah Dasar di Kabupaten/Kota.
2. Menjadikan satuan pendidikan sebagai pusat keunggulan
berdasarkan komponen-komponen standar nasional
pendidikan.
3. Menjadikan satuan pendidikan yang mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan budaya mutu
sekolah melalui pembelajaran intrakurikuler dan
ekstrakurikuler, dan manajemen berbasis sekolah (MBS).
32. TUJUAN
4. Menjadikan satuan pendidikan yang mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan
penumbuhan karakter.
5. Menjadikan satuan pendidikan yang mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan sekolah
yang ramah anak.
6. Menjadikan satuan pendidikan yang mampu
mengembangkan dan mengimplementasikan budaya
literasi sekolah.
33. TUJUAN
7. Menjadikan satuan pendidikan sebagai model
pengembangan pusat keunggulan berbasis kearifan
lokal.
8. Menjadikan satuan pendidikan sebagai model yang
baik dan dapat dirujuk oleh sekolah lain.
9. Mendiseminasikan hasil-hasil kinerja terbaik Sekolah
Dasar Rujukan ke sekolah lain baik di tingkat gugus, di
tingkat kecamatan, dan tingkat kabupaten/kota.
34. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan Prasarana dalam SDR
mengacu pada konsep Sekolah
Dasar Bersih dan
Sehat
dan ramah anak
ruang kepala sekolah
ruang guru
ruang perpustakaan
ruang kelas,
kamar mandi/WC,
ruang UKS,
kantin,
gudang,
tempat ibadah,
taman,
halaman
pagar sekolah
35. Standar Luasan Ruang
.
Ruang kepala sekolah: (12 m2 dengan lebar minimal
3 m.
Ruang guru: 32 m2, dengan ratio minimum 4
m2/orang
Perpustakaan: min 7x 8 (m2)
Ruang kelas: 30 m2 dengan lebar minimum 5 m.
(Ratio minimum luas ruang kelas 2 m2/siswa).
Ruang UKS minimal 3m x 4m.
Setiap ruang dengan jendela (dibuka dan ditutup
dengan bukaan keluar, dan pencahayaan alami yang
cukup. (sumber: Kemendikbud).
36. Kondisi Ruang Kelas
Jarak papan tulis dengan meja siswa paling depan
minimal 2,5 m.
Jarak papan tulis dengan meja paling belakang
maksimum 9 m.
Kapasitas maksimum ruang kelas 28 siswa.
Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan sabun (minimal satu tempat cuci tangan
untuk dua kelas).
Disetiap kelas diadakan tempat sampah terpilah
bertutup.
37. SARANA PENUNJANG
Ruang terbuka hijau sebagai sarana
penunjang kegiatan di luar ruangan:
upacara
olahraga
kesenian
pramuka
parkir kendaraan
apotek hidup
taman sekolah dan
kegiatan lain bagi warga sekolah
HALAMAN SEKOLAH
38. SARANA PENUNJANG
Penutup atas suatu bangunan
yang melindungi bagian dalam
bangunan dari hujan dan panas
matahari.
A T A P
40. SARANA PENUNJANG
• Lantai: terbuat dari bahan kedap
air, kuat, permukaan rata, tidak
licin, tidak retak dan mudah
dibersihkan dan berwarna terang
• Lantai kamar mandi /WC: memiliki
kemiringan yang cukup sehingga
memudahkan air mengalir
LANTAI
41. SARANA PENUNJANG
Untuk sekolah yang memiliki
bangunan bertingkat, tangga
dilengkapi dengan pegangan
tangan yang kuat dan sarana
pengaman.
Kemiringan tangga tidak terlalu
curam dan tidak licin.
TANGGA
42. SARANA PENUNJANG
lebar sekurang-kurangnya 1 m
memiliki satu atau dua daun
pintu dengan arah bukaan
keluar.
dilengkapi dengan pengunci
dan penggantung yang terbuat
dari bahan yang kuat.
PINTU
43. SARANA PENUNJANG
Luasan: minimal 20% dari
luas lantai.
Dapat dibuka dan ditutup
dengan arah bukaan keluar
dan diberi pengaman.
Bukaan kaca jendela
memungkinkan cahaya
masuk secara alami.
JENDELA
44. SARANA PENUNJANG
VENTILASI
• Semua ruang di sekolah mempunyai
ventilasi silang yang dapat
menjamin aliran udara segar, kecuali
ruang ber AC.
• Luas ventilasi 10% dari luas lantai.
• Ventilasi udara dapat berupa
ventilasi alami dan ventilasi
mekanis.
45. SARANA PENUNJANG
SANITASI
• sarana air bersih, saluran pembuangan air
limbah, dan jamban (WC).
• Sarana air bersih dapat berupa air: ledeng,
sumur, bak penampung air hujan.
• Jamban di sekolah minimal berbentuk leher
angsa dan dilengkapi septic-tank kedap air serta
saluran peresapan.
• Jarak sumur dan septic-tank minimal 10 m
46. SARANA PENUNJANG
Sumber Air
Dari air tanah, air permukaan, dan air hujan.
Air tanah: air sumur atau mata air.
Air permukaan: air sungai, air danau,atau air
payau.
Bila air permukaan akan digunakan sebagai
sumber air minum harus dilakukan proses
pengolahan lebih lanjut.
Air hujan ditampung dengan bak penampung
47. SARANA PENUNJANG
Tempat Sampah
Tempat menampung materi sisa hasil kegiatan
sehari-hari dan atau proses alam yang tidak
diinginkan yang berbentuk padat.
Sekolah memiliki tempat sampah sementara
yang bertutup dan terpilah di setiap ruangan.
Sampah diangkut setiap hari ke tempat
pengolahan sampah, atau dikelola sendiri oleh
warga sekolah sehingga menghasilkan barang
yang berguna seperti pupuk kompos, barang
kerajinan, barang seni, dan sebagainya
48. SARANA PENUNJANG
KAMAR MANDI/WC DAN URINOIR
Ukuran kamar mandi/WC
minimal 2 m2.
Rasio KM/WC untuk peserta
didik (pria 1:40, perempuan
1:25.
Kamar mandi/WC peserta didik
laki-laki dan perempuan
terpisah.
50. 18/08/2023 50
MAKANAN
(ZAT GIZI)
KEBUTUHAN
TUBUH
(zat gizi)
GIZI SALAH
KURANG GIZI
GIZI TIDAK SEIMBANG
MAKANAN
(ZAT GIZI)
KEBUTUHAN
TUBUH
(zat gizi)
GIZI SALAH
GIZI LEBIH
GIZI TIDAK SEIMBANG
MENU/
HIDANGAN
MAK. POKOK
LAUK
SAYUR
BUAH
AIR
KEBUTUHAN
zat gizi
UMUR
JENIS KELAMIN
KONDISI FISIK
AKTIFITAS
Dlsb.
GIZI SEIMBANG
51. PEDOMAN GIZI SEIMBANG
- Permenkes No 41 Tahun 2014 -
TUMPENG
GIZI SEIMBANG
PENGERTIAN
Adalah susunan makanan sehari-
hari yang megandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi
makanan, aktivitas fisik,
kebersihan dan berat badan
ideal.
18/08/2023 51
52. • Memberikan panduan konsumsi makanan
sehari-hari dan berperilaku sehat
berdasarkan prinsip anekaragam pangan,
perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan
memantau berat badan secara teratur
dalam rangka mempertahankan berat
badan normal.
TUJUAN
• Terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada
dasarnya merupakan rangkaian upaya
untuk menyeimbangkan antara zat gizi
yang keluar dan zat gizi yang masuk
dengan memantau berat badan secara
teratur.
PRINSIP
Lanjutan....
18/08/2023 52
53. POLA HIDUP SEHAT
DENGAN GIZI SEIMBANG
Pilar 1
Mengonsumsi Pangan
Beraneka Ragam
Pilar 2
Membiasakan Perilaku
Hidup Sehat
Pilar 3
Melakukan
Aktivitas Fisik
Pilar 4
Mempertahankan BB
normal dan Memantau
Berat Badan
18/08/2023 53
54. Mengapa?
• Tidak ada satu jenispun pangan yang mempunyai
kandungan zat gizi yang lengkap kecuali ASI untuk bayi 0-6
bulan.
• Beragam saja tidak cukup, tetapi juga :
– Proporsi seimbang sesuai kebutuhan tubuh
– Dalam jumlah yang cukup (moderate), tidak banyak
dan tidak sedikit
– Dilakukan secara teratur
Pilar 1
Mengkon-
sumsi pangan
beraneka
ragam
Pilar 2
Membiasakan
Perilaku Hidup
Bersih
Infeksi Status Gizi
• Nafsu makan
turun
• Metabolisme
meningkat,
kebutuhan
meningkat
• Diare:
kehilangan
langsung
Daya tahan
rendah, mudah
terkena infeksi
18/08/2023 54
55. Mengapa?
• Untuk menyeimbangkan antara asupan dan
penggunaan zat gizi utama sumber Energi
• Aktivitas fisik memperlancar sistem peredaran
darah dan pemanfaatan zat gizi di dalam
tubuh (metabolisme)
Pilar 3
Melakukan
Aktivitas Fisik
(termasuk OR)
Pilar 4
Memantau BB
untuk
Mempertahan
kan Berat
Badan Normal
Mengapa?
• Untuk mengetahui apakah telah
terjadi keseimbangan penggunaan zat
gizi di dalam tubuh
18/08/2023 55
56. PEDOMAN GIZI SEIMBANG
- Permenkes No 41 Tahun 2014 -
1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi
4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan
pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin
dan berlemak
6. Biasakan sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10.Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan
BB normal
TUMPENG
GIZI SEIMBANG
10 PESAN GIZI SEIMBANG
18/08/2023 56
57. 1. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
2. Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
4. Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah
5. Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang
manis, asin dan berlemak
6. Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari setelah makan pagi
dan sebelum tidur
7. Hindari merokok
PESAN
KHUSUS
Untuk Anak dan Remaja (6-9 tahun)
18/08/2023 57
58. Lanjutan Pesan Khusus
Untuk Remaja Usia 10-19 Tahun
(Pra Pubertas dan Pubertas)
1. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran hijau dan buah-buahan
berwarna
18/08/2023 58
61. Zat Gizi &
Bahan
Makanan
Kelompok Umur (Tahun)
4-6 7-9 10-12 13-15 16-18
P W P W P W
Energi (Kal) 1600 1850 2100 2000 2475 2125 2675 2125
Nasi 3p 4p 5p 5p 6p 5p 6p 5p
Daging sapi 3p 3p 3p 3p 4p 3p 4p 3p
Tempe 2p 3p 3p 3p 4p 3p 4p 3p
Sayuran 2p 3p 4p 3p 3p 3p 4p 3p
Buah 3½p 4p 5p 4p 4p 4p 5p 4p
Susu 1p 1p 1p 1p 2p 1p 2p 1p
Minyak 3p 4½p 5p 5p 7p 7p 7p 7p
Gula 2p 2p 1p 1p 1p 1p 1p 1p
Keterangan
1p Nasi = 100 gram
1p Daging sapi = 50 gram
1p Tempe = 50 gram
1p Sayuran = 100 gram
1p Susu = 200 ml
1p Minyak = 5 gtam
1p Gula = 10 gram
1p Buah = 100 gram
18/08/2023 61
62. PERAN SEKOLAH
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
usia sekolah dan remaja, diperlukan peran
peserta didik, peran orang tua peserta didik,
peran guru dan peran komite sekolah.
18/08/2023 62
63. PERAN GURU DAN KOMITE SEKOLAH
Kepala dan Komite sekolah menyediakan sarana dan prasarana untuk
aktivitas fisik.
Guru Pembina UKS/ Guru Penjasorkes, IPA dan Biologi memberikan materi
pembelajaran tentang pendidikan perilaku hidup sehat dan gizi seimbang.
Guru Pembina UKS dan Komite memberikan edukasi, membina dan
mengawasi penyediaan makanan bergizi, bersih, aman dan sehat di kantin
sekolah.
Guru Pembina UKS/ Guru Penjasorkes, dan atau guru Bimbingan
Konseling (BK) memberikan motivasi, membimbing peserta didik yang
gemuk dan obesitas untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dan
aktivitas fisik sesuai anjuran petugas kesehatan
Guru Pembina UKS dan atau guru Bimbingan Konseling (BK) memberikan
edukasi kepada koordinator dan pelaksana kantin sekolah tentang
makanan sehat, bergizi, bersih, aman dan sehat
Guru Pembina UKS melakukan tindak lanjut hasil pemantauan
18/08/2023 63
65. Peran Orang Tua
Mengatur pola makan antara lain :
Menyediakan makanan yang sehat dan bergizi
Memberi contoh pola makan pada anak
Menyusun menu makanan sehat untuk anak
Membekali makanan sehat ke sekolah
Membatasi konsumsi junkfood dan soft drink
Meningkatkan aktivitas fisik anak dengan :
Berolahraga bersama anak yang bersifat rekreatif
Membatasi anak menonton televisi dan media
layar lainnya
18/08/2023 65
66. Edukasi Gizi Seimbang dengan Makan Bersama di Sekolah
Kegiatan :
• Sarapan bersama dengan bekal yang dibawa dari rumah dengan menu
lengkap yang bergizi seimbang (terdiri dari makanan pokok, sayuran,
lauk hewani, lauk nabati dan buah).
Sarana :
• Bekal dari rumah dengan menu lengkap yang bergizi seimbang untuk
sarapan
Waktu Pelaksanaan :
• Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (pukul 07.00 pagi)
• Dilaksanakan minimal 2 kali seminggu
Pelaksana :
• Masing-masing Wali Kelas
• Guru UKS (koordinator)
• Peserta didik
• Orang Tua/Wali
A. Sarapan Bersama
18/08/2023 66
67. Mekanisme Pelaksanaan
Kepala Sekolah dan Guru mensosialisasikan kegiatan sarapan pagi bersama kepada
orang tua siswa melalui rapat Komite.
Sarapan pagi yang cukup terdiri dari 25% dari jumlah kebutuhan gizi.
Wali Kelas mengalokasikan waktu minimal 2 kali seminggu untuk melaksanakan sarapan
bersama dengan menu sarapan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan
disiapkan oleh masing-masing orang tua/wali peserta didik
Pada hari pelaksanaan, wali kelas meminta peserta didik:
mencuci tangan dengan sabun sebelum sarapan bersama
Berdoa
sarapan/kudapan bersama
minum air putih
membuang sampah ditempatnya
sikat gigi sesudah sarapan bersama
Pada saat peserta didik sarapan, wali kelas memantau menu makanan yang dibawa oleh
peserta didik dan memastikan menu makanan yang dibawa merupakan menu gizi
seimbang
Waktu pelaksanaan sarapan adalah pagi hari sebelum dimulainya pemberian mata
pelajaran pertama. Waktu yang diperlukan kurang lebih 30 menit dan dapat dilakukan
bersama di aula/ halaman/ lapangan/ ruang kelas.
1
2
3
4
5
6
18/08/2023 67
68. Contoh Menu Sarapan Bersama
1. Nasi Goreng Sayur (wortel, sawi
hijau, daun bawang) 150 gram
2. Lalapan Tomat dan Mentimun
masing-masing 3 potong
3. Telur mata sapi 1 butir
4. Tahu goreng 1 potong sedang
5. Buah pisang 1 buah
1. Nasi Putih 150 gram
2. Ayam goreng 1 potong sedang
3. Tempe bacem 1 potong sedang
4. Sayur tumis buncis dan wortel 1
mangkuk
5. Buah jeruk 1 buah
1 2
18/08/2023 68
71. B. Kudapan Bersama
Kegiatan:
• Makan kudapan bersama dengan bekal dari rumah untuk memenuhi
kebutuhan gizi anak.
Waktu Pelaksanaan:
• Waktu jam istirahat pertama
Pelaksana:
• Masing-masing Wali Kelas
• Guru UKS (koordinator
• Peserta didik
Mekanisme Pelaksanaan:
• Mekanisme kudapan bersama sama dengan sarapan bersama. Yang
membedakan adalah bekal kudapan yang dibawa oleh peserta didik
berupa buah-buahan/rebusan/makanan berprotein yang mencukupi
10% kebutuhan gizi dalam sehari.
18/08/2023 71
72. Tips makanan bekal
1. Praktis. Mudah dibuat dan bahan yang digunakan mencakup
semua gizi yang diperlukan yaitu mengandung kalori, protein, lemak
dan vitamin yang berasal dari sayur.
2. Bervariasi. Agar anak tidak cepat bosan maka dapat dibuat variasi
menu. Sebagai contoh Mie adalah salah satu menu favorit anak-anak
bisa dibuat bola-bola mie, burger mie atau perkedel mie.
18/08/2023 72
73. C. CUCI TANGAN BERSAMA
Kegiatan:
Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah
sarapan/kudapan bersama
Waktu dan Tempat Pelaksanaan:
Pelaksanaan mengikuti waktu sarapan bersama dan
kudapan bersama di sekolah
Sarana:
Wastafel/keran dengan air mengalir
Sabun cuci tangan
Pelaksana:
Kepala Sekolah
Wali Kelas
Guru UKS
Peserta didik
18/08/2023 73
74. Mekanisme Pelaksanaan
1
• Kegiatan sikat gigi bersama terintegrasi dengan
kegiatan sarapan/kudapan bersama, lihat butir pesan
gizi seimbang diatas.
2
• Setiap anak sebelum menyentuh makanannya
diwajibkan untuk mencuci tangan dengan sabun di
wastafel atau kran yang terdapat di sekolah dengan
tertib dan teratur
3
• Pada saat melakukan cuci tangan, guru
menyampaikan prinsip cuci tangan yang baik dan
benar yang dilakukan sebelum makan, setelah
beraktifitas dan setelah BAB/BAK.
18/08/2023 74
76. D. SIKAT GIGI BERSAMA
Kegiatan:
Sikat Gigi menggunakan pasta gigi berflouride
Waktu dan tempat pelaksanaan:
Setelah pelaksanaan sarapan/kudapan bersama di
sekolah
Sarana:
Sikat gigi dengan tutup, gelas kumur, pasta gigi (dibawa
mandiri oleh peserta didik)
Air bersih
Pelaksana:
Wali Kelas
Guru UKS
Orang Tua/Wali : penyediaan sikat dan pasta gigi
Peserta didik
18/08/2023 76
77. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
1
• Kegiatan sikat gigi bersama terintegrasi dengan kegiatan
sarapan/kudapan bersama, lihat butir pesan gizi seimbang
diatas.
2
• Pada saat memulai tahun ajaran baru, setiap anak
diwajibkan untuk membawa sikat gigi, pasta gigi dan gelas
plastik. Sikat gigi ini disimpan di sekolah untuk
dipergunakan pada saat kegiatan sikat gigi bersama
setelah sarapan/kudapan bersama.
3
• Pada saat peserta didik sikat gigi, guru mengajari cara
menyikat gigi yang benar sesudah makan dan sebelum
tidur malam.
18/08/2023 77
79. DENGAN UKS
• KITA WUJUDKAN
SEKOLAH / MADRASAH
YANG SEHAT
• KITA WUJUDKAN
GENERASI MUDA YANG
SEHAT, BUGAR DAN
PEDULI LINGKUNGAN
80. PEMBIAYAAN
APBN
Kesehatan
Lembaga
Donor
CSR
APBN
Pendidikan/
Agama
DAK NON FISIK (BOK)
Operasional petugas
puskesmas ke sekolah
DAK FISIK
UKS Kit – alat
pemeriksaan
kesehatan
DEKONSENTRASI
Koordinasi teknis,
peningkatan kapasitas
petugas, bimtek
APBN Pusat
Lomba Sekolah Sehat,
Stimulan PROGAS
APBN Pusat
Koordinasi teknis,
peningkatan kapasitas
petugas, bimtek
BOS
10% EKSKUL
TERMASUK UKS
DAK FISIK
Sarana Sanitasi
Pembiayaan SPM Sosialisasi
Supervisi, Bimtek
Logistik Media KIE, dll
APBD
Sarana Sanitasi, dll
81. BIMBINGAN TEKHNIS
Kunci keberhasilan untuk mewujudkan model sekolah/
madrasah sehat salah satunya adalah dengan melakukan
bimbingan teknis secara rutin, dilakukan melalui kunjungan ke
sekolah-sekolah dengan waktu yang terjadwal sedikitnya dua kali
dalam sebulan.
TP UKS, Puskesmas, Dinas terkait berkoordinasi untuk
menjadwalkan bimbingan teknis secara berkala ke sekolah.
82. MONITORING & EVALUASI
Monitoring dilaksanakan menggunakan data obyektif yang
didapat melalui instrumen kuesioner melalui analisa data untuk
memastikan apakah pelaksanaan Trias UKS berdampak pada
peningkatan status kesehatan peserta didik.
Monitoring dilakukan secara berjenjang oleh TP UKS,
Puskesmas, Dinas terkait
83. TAHAPAN MONEV
1. Monitoring Awal; dilakukan pada awal dimulainya program model sekolah
sehat, disarankan bertepatan dengan awal tahun ajaran baru, untuk
menghasilkan data dasar status kesehatan peserta didik, pengetahuan
kesehatan peserta didik dan pelaksanaan trias UKS/M di sekolah.
2. Monitoring Akhir; dilakukan pada akhir tahun ajaran, untuk menghasilkan data
akhir status kesehatan peserta didik, pengetahuan kesehatan peserta didik dan
pelaksanaan trias UKS/M di sekolah, yang akan dibandingkan dengan data dasar
untuk di dapatkan data dampak pelaksanaan Trias UKS.
3. Evaluasi; dilakukan untuk mengetahui tahapan pelaksanaan Trias UKS,
permasalahan dan solusi serta yang terpenting adalah memperoleh rencana
tindak lanjut bagaimana melanjutkan pelaksanaan Trias UKS/M di sekolah
tersebut ataupun mereplikasi ke sekolah lainnya.
•
84. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN UNTUK MONEV
Instrumen Data Status Kesehatan Peserta Didik
2.Instrument penilaian pengetahuan dan sikap peserta didik
3.Instrumen Pelaksanaan Trias UKS
Keterangan:
Prevalensi Kurus (KEK) berdasarkan BB/TB < -2,0 pada anak laki-laki usia 6-12 Tahun sebesar 13,2%.
Prevalensi Pendek/Stunting berdasarkan TB/U <-2,0 pada anak laki-laki usia 6-12 Tahun sebesar 36,5%.
Prevalensi Gemuk/Obesitas berdasarkan BB/TB >2,0 pada anak laki-laki usia 6-12 Tahun sebesar 10,7%.
Dst..