2. Pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpulan data,
pengolahan dan analisis, penarikan
simpulan.
STATISTIKA
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
3. Statistika
1. S. Deskriptif :
jenis statistika yang menganalisis
data populasi dengan cara
mendeskripsikan/ menggambarkan
data yang telah terkumpul tanpa
membuat kesimpulan yang berlaku
umum (generalisasi).
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
4. 2. S. Inferensial:
jenis statistika yang menganalisis
data sampel dan membuat
simpulan yang digeneralisasikan
(diberlakukan secara umum) pada
populasi.
Statistika
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
5. Statistika Inferensial
1. S. Parametrik :
Mensyaratkan terpenuhinya banyak
asumsi, yaitu asumsi tentang kenormalan
data, homogenitas dan datanya pun
berupa data interval/rasio.
2. S. Non parametrik :
Tidak memerlukan asumsi-asumsi diatas
terpenuhi sebagaimana S. Parametrik.
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
6. Skala Pengukuran
1. Skala Nominal
Yaitu angka yang tidak mempunyai arti
hitung. Angka yang diterapkan hanya
merupakan simbol/tanda dari obyek yang
akan dianalisis.
Contoh: Seorang peneliti menghadapi data berkaitan dengan jenis kelamin
(laki-laki dan perempuan). Peneliti menggunakan angka 1 sebagai simbol/
kodelaki-laki, angka 2 untuk perempuan. Maka angka 1 dan 2 adalah initial
dari jenis kelamin. Dalam hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar daripada
angka 1, angka tersebut dikelompokkan sebagai kelompok data yang
berskala nominal.
Angka-angka yang digunakan dalam analisis statistika pada dasarnya
dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu:
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
7. Skala Pengukuran
1. Sfs
2. Skala Ordinal
Yaitu skala yang sudah mempunyai daya
pembeda, tetapi perbedaan antara angka
yang satu dengan angka yang lainnya tidak
konstan (tidak mempunyai interval yang
tetap).
Contoh:
Hasil UAS siswa menyatakan bahwa: (1) Siswa A sebagai juara 1; (2) Siswa
B juara 2; (3) Siswa C juara 3; (4) dst.
Juara 1 tidak berarti mempunyai kemampuan dua kali lipat juara 2 maupun
tiga kali lipat juara 3. kemampuan antara siswa juara 1 dengan 2,
kemungkinan besar tidak sama dengan perbedaan kemampuan juara 2 dan
3. rentangan kemampuan masing-masing juara tidak selalu tetap/konstan,
walaupun angka yang dipakai sebagai pengganti mempunyai rentangan
yang sama.
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
8. Skala Pengukuran
1. Sff
2. Sfsf
3. Skala Interval
Yaitu skala yang mempunyai rentangan
konstan antara tingkat satu dengan yang
aslinya, tetapi tidak mempunyai angka 0
mutlak.
Contoh:
Prestasi belajar statistika Anam mendapatkan nilai 4, Bagas mendapatkan
nilai 8.
Kita tidak bisa menganggap bahwa kemampuan Bagas dua kali lipat
kemampuan Anam, karena data interval tidak dimulai dari nol. Sehingga
bisa saja waktu ujian Anam tidak belajar.
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes
9. Skala Pengukuran
1. Sff
2. Sfsf
3. Sgs
4. Skala Rasio
Yaitu skala yang mempunyai rentangan
konstan dan mempunyai angka nol (0)
mutlak.
Contoh:
Berat badan Zidni 90 kg, Anam 60 kg, Bagas 30 kg. Ini berarti berat badan
Anam dua kali lipat berat badan Bagas dan sepertiga berat badan Zidni.
Bedat badan Zidni 3 kali lipat berat badan Bagas.
www.pnf.unnes.ac.id pnf@mail.unnes.ac.id Pendidikan Nonformal FIP UNNES pnfunnes