SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
GANGGUAN
MENTAL :
AKIBAT GAGAL
DALAM
PENYESUAIAN
DIRI
Kelompok 3
1. Alamanda Nur Rokhmah (1201419001)
2 . Widodo Fitriyanto (1201419012)
3. Muhammad Badawi (1201419018)
4. Tami Zainul K (1201419020)
5. Sherena Anodhea Eka Pramudita (1201419936)
6. Dwi Wulan Rezkiana (1201419037)
Kelompok 3
1. Alamanda Nur Rokhmah (1201419001)
2 . Widodo Fitriyanto (1201419012)
3. Muhammad Badawi (1201419018)
4. Tami Zainul K (1201419020)
5. Sherena Anodhea Eka Pramudita (1201419936)
6. Dwi Wulan Rezkiana (1201419037)
Apa itu gangguan Mental?
– Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri menyebabkan individu mengalami
gangguan mental.Semakin lama gangguan tersebut tidak diatasi, maka derajat
gangguannya menjadi semakin berat dan semakin sulit untuk dipulihkan.
Apa saja diantaranya??
1. Gangguan mental organik
– Gangguan mental organik adalah kondisi fisik yang memicu turunnya kinerja otak
maupun kemampuan mental seseorang seiring waktu. kondisi-kondisi yang
memicu terjadinya gangguan mental organik
Gejala- gejalanya
• Perubahan suasana hati (mood)
• Linglung atau kebingungan
• Sulit konsentrasi untuk waktu
yang lama
• Gangguan pada penglihatan
• dll
kondisi-kondisi yang memicu
terjadinya gangguan mental
organik
• Paparan bahan-bahan kimia
• Penggunaan obat-obatan
terlarang dan alcohol
• dll
2. Gangguan mental Fungsional
– gangguan jiwa fungsional merupakan gangguan jiwa yang penyebabnya bukan
berasal dari faktor – faktor non organik, tanpa kerusakan struktural ataupun
adanya kondisi biologis yang dapat diketahui menjadi penyebab kondisi mental
yang buruk.
• terbagi menjadi beberapa jenis dilihat dari gejala yang muncul pada orang
yang mengalami psikosis fungsional. Macam – macam gangguan jiwa
fungsional tersebut antara lain:
a. Psikosis
1) Gangguan afektif
2) Schiofrenia
3) Paranoid
b. Neurosis
1) Kecemasan
2) Disosiasi
a) Amnesia
b) Fuga
c) Kepribadian majemuk
d) Somnabolisme
Macam Macam Gangguan Fungsional
A. Psikosis
– Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi.
Psikosis juga dapat dipicu oleh kondisi yang terjadi karena adanya gangguan pada otak, seperti:
• Penyakit Parkinson
• Penyakit Huntington
• Tumor atau kista otak
• Stroke
• Penyakit Alzheimer
• Epilepsi
• Infeksi yang menyerang otak, seperti
HIV dan sifilis
Gejala Gejala
• Delusi
• Halusinasi
• Sulit berkonsentrasi.
• Gangguan berinteraksi dengan orang lain
• Berbicara melantur dan tidak sesuai
topik.
• Merasakan dorongan untuk bunuh diri
• Suasana hati menurun (depresi).
Gangguan Afektif, Skizofrenia, Paranoid
Gangguan Afektif
– Gangguan afektif merupakan gangguan perasaan. Biasanya ke arah depresi atau bahkan ke arah elasi
suasana perasaan meningkat.
Penyebabnya merupakan interkasi antara faktor genetik, biologis dan psikososial. Depresi, Episode
manik, Gangguan manik depresif
Skizofrenia
– gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang.
Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami
halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan
perilaku.
Gejala skizofrenia, yaitu:
– Cenderung mengasingkan diri dari orang lain.
– Mudah marah dan depresi.
– Perubahan pola tidur
– Kurang konsentrasi dan motivasi.
– Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.
Paranoid
• paranoid ditandai dengan rasa curiga dan takut
berlebihan. merasa kondisi di sekitarnya
mencurigakan atau berbahaya.
Gejalanya yaitu
• Percaya bahwa orang lain memiliki motif
tersembunyi atau ingin menyakitinya.
• Mengalami kesulitan bekerja dengan orang lain.
• Cepat marah dan bermusuhan.
• Mengalami kesulitan dalam memahami masalah
mereka sendiri.
• dll
B. Neurosis
– Neurosis atau psikoneurosis adalah istilah umum yang merujuk pada perilaku
dan kecenderungan untuk merespons dengan emosi negatif terhadap ancaman,
kondisi yang membuat frustrasi, atau kejadian buruk lainnya.
– gejala utamanya fobia, yaitu rasa takut yang hebat yang bersifat irasional,
terhadap suatu benda atau keadaan. Fobia dapat menyebabkan timbulnya
perasaan seperti akan pingsan, rasa lelah, mual, panik, berkeringat, dst.
kecemasan dan Phobia
Kecemasan
– Gejala-gejala yang bersifat fisik
diantaranya adalah : jari tangan dingin,
detak jantung makin cepat, berkeringat
dingin, kepala pusing, nafsu makan
berkurang, tidur tidak nyenyak, dada
sesak.
– Gejala yang bersifat mental adalah :
ketakutan merasa akan ditimpa bahaya,
tidak dapat memusatkan perhatian,
tidak tenteram, ingin lari dari kenyataan.
Phobia
– Fobia adalah rasa takut berlebihan
terhadap sesuatu yang biasanya tidak
membahayakan. Ketakutan tersebut
dapat timbul saat menghadapi situasi
tertentu, berada suatu tempat, atau saat
melihat hewan dan benda tertentu.
– Gejalanya adalah : jantung terasa
berdebar-debar, Sesak napas,
Kebingungan, Pusing atau sakit kepala,
Mual, dll
Gangguan Konversi dan Gangguan
Obbesif komlusif
Gangguan Konversi
– Gangguan konversi adalah kondisi kejiwaan di
mana seseorang merasakan gejala fisik berupa
kehilangan kendali terhadap fungsi sistem
saraf dan gejala tersebut tidak terkait dengan
penyakit lainnya.
gejala-gejalanya
– Lumpuh sementara pada tangan dan
kaki,Kehilangan keseimbangan, Kejang,
Kesulitan menelan, seperti ada yang
mengganjal di tenggorokan, Kesulitan berjalan,
dll
Gangguan Obesif Komlusif
– Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive
disorder atau OCD) adalah bentuk gangguan
kecemasan yang ditandai adanya suatu obsesi yang
mendorong seseorang untuk melakukan aksi
tertentu secara berulang (kompulsi).
– perilaku kompulsif, agitasi, gerakan berulang, isolasi
sosial, kewaspadaan berlebihan, pengucapan kata
yang tidak berarti, penimbunan kompulsif, perilaku
impulsif, perilaku ritualistik atau pengulangan kata
atau tindakan secara terus-menerus
– Suasana hati: bimbang, kegelisahan, rasa bersalah
atau serangan panik
Disosiasi
– disosiasi terjadi ketika seseorang mengalami keterputusan dari diri mereka sendiri, termasuk ingatan,
perasaan, tindakan, pikiran, tubuh dan bahkan identitas mereka.
– Gejalanya yaitu: amnesia dan masalah memori lainnya,rasa terlepas atau terputusnya dari diri mereka
sendiri, orang-orang yang akrab atau lingkungan, perjuangan batin tentang rasa diri dan identitas
mereka, bertindak seperti orang yang berbeda (perubahan identitas).
– Disosiasi dibagi menjadi 3, yaitu Amnesia Fuga, Kepribadian Majemuk, dan somnabolisme (akan
dijelaskan pada slide berikutnya)
Amnesia dan Fuga
Amnesia
– Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan
yang menyebabkan seseorang tidak bisa
mengingat fakta, informasi, atau kejadian yang
pernah dialaminya. Penyebabnya Amnesia
terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian
sistem limbik yang ada di otak. Bagian ini
berperan dalam mengatur ingatan dan emosi
seseorang.
Fuga
– fugue atau kelainan identitas disosiatif adalah
suatu kondisi gangguan jiwa dimana penderita
gangguan tersebut melupakan identitas aslinya.
– Gejala: kebingungan, tiba-tiba tidak hadir di
tempat kerja atau menghindari tempat lain yang
sering mereka kunjungi, hilangnya ingatan
otobiografi , memisahkan diri dari emosi mereka
sendiri, stres berat, depresi, kecemasan, pikiran
untuk bunuh diri, dan masalah kesehatan mental
lainnya, mengembara atau pergi ke tempat yang
biasanya tidak mereka datangi.
Kepribadian Majemuk
– Kepribadian majemuk atau Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif adalah suatu
kondisi ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan
lainnya.
• Gejalanya :
Kecemasan.
Depresi.
Suasana hati yang berubah-ubah.
Depersonalisasi,
Derealisasi,
.Gangguan tidur.
Memiliki keinginan bunuh diri.
Halusinasi
• Kepribadian ganda selalu dipicu, dicetuskan,
atau didahului oleh adanya trauma psikis
tertentu.
• Sebagai upaya untuk mengatasi peristiwa
traumatis yang dialami, secara tidak sadar,
otak pengidap kepribadian ganda berusaha
untuk memisahkan memori buruk tersebut
dengan kehidupan normal sehari-hari, yang
dalam istilah medis disebut dengan disosiasi.
Somnabolisme
– Penyakit tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah suatu kondisi
berulang di mana seseorang bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan
dalam keadaan tidur.
– Gejala Penyakit Tidur Berjalan Jika kita berpapasan dengan orang yang mengalami
penyakit tidur berjalan, biasanya dia hanya memandang lurus dan tampak seperti
tidak mengenali kita. Matanya yang terbuka terkesan seperti terjaga padahal dia
sebenarnya masih tertidur. Jika disapa, biasanya penderita tidak merespons atau
berkomunikasi dengan orang lain, sebagian lagi akan merespons dengan jawaban
meracau. Penderita akan sulit dibangunkan. Tetapi apabila penderita bangun, dia
akan tampak kebingungan dan tidak ingat dengan aktivitas yang dilaluinya. Gejala
yang dialami berlangsung berulang kali.
Sekian dan Terimakasih

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
Mengenal Gangguan Bipolar (v2, 15.0)
 
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
Mengenal Gangguan Jiwa (4.0, Final)
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
Depresi
DepresiDepresi
Depresi
 
Psikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_SkizofreniaPsikologi Klinis_Skizofrenia
Psikologi Klinis_Skizofrenia
 
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
Ciri-ciri gangguan jiwa yang beresiko bunuh diri
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
Psikosafix.pptx
Psikosafix.pptxPsikosafix.pptx
Psikosafix.pptx
 
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
Diagnosis dan terapi gangguan jiwa
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
Gangguan jiwa berat
Gangguan jiwa beratGangguan jiwa berat
Gangguan jiwa berat
 
Gangguan bipolar
Gangguan bipolarGangguan bipolar
Gangguan bipolar
 
Mari mengenal dan mengatasi depresi
Mari mengenal dan mengatasi depresi  Mari mengenal dan mengatasi depresi
Mari mengenal dan mengatasi depresi
 
Presentasi abnormal
Presentasi abnormalPresentasi abnormal
Presentasi abnormal
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 
Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik
 

Similar to Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri

Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
EryaNahrani
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
Elissa Lisencia
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
Ferdiansah Umar
 
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
AryaD Ningrat
 

Similar to Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri (20)

Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNAPb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA
 
Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.Pb 7. prilaku abnormal.
Pb 7. prilaku abnormal.
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 
Mengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophreniaMengenal Gangguan schizophrenia
Mengenal Gangguan schizophrenia
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
Perkenalan Singkat terhadap Beberapa Gangguan Jiwa (4.0)
 
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwaPerkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
Perkenalan singkat terhadap beberapa gangguan jiwa
 
Materi Mental Disorder.pptx
Materi Mental Disorder.pptxMateri Mental Disorder.pptx
Materi Mental Disorder.pptx
 
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan JiwaPPT Asuhan Keperawatan Jiwa
PPT Asuhan Keperawatan Jiwa
 
Present
PresentPresent
Present
 
ppt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresippt psikologi Depresi
ppt psikologi Depresi
 
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIORGANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)Mengenal anxiety { ansietas}  (kecemasan)
Mengenal anxiety { ansietas} (kecemasan)
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 

More from YudiSiswanto5

More from YudiSiswanto5 (20)

Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Pengembangan SDM
Pengembangan SDMPengembangan SDM
Pengembangan SDM
 
Pertemuan 2. hakikat manusia
Pertemuan 2. hakikat manusiaPertemuan 2. hakikat manusia
Pertemuan 2. hakikat manusia
 
Statistics and scientific Reseourch
Statistics and scientific ReseourchStatistics and scientific Reseourch
Statistics and scientific Reseourch
 
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
 
Desain penelitian deskriptif
Desain penelitian deskriptifDesain penelitian deskriptif
Desain penelitian deskriptif
 
Statistika dan skala pengukuran
Statistika dan skala pengukuranStatistika dan skala pengukuran
Statistika dan skala pengukuran
 
Pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiah
Pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiahPengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiah
Pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiah
 
Konsep pengembangan media 1
Konsep pengembangan media 1Konsep pengembangan media 1
Konsep pengembangan media 1
 
Epistimologi pengembangan media PNF
Epistimologi pengembangan media PNFEpistimologi pengembangan media PNF
Epistimologi pengembangan media PNF
 
Soal UAS Matakuliah Statistika Inferensial
Soal UAS Matakuliah Statistika InferensialSoal UAS Matakuliah Statistika Inferensial
Soal UAS Matakuliah Statistika Inferensial
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian Sehat
 
Model Keperibadian Sehat
Model Keperibadian SehatModel Keperibadian Sehat
Model Keperibadian Sehat
 
Model kepribdian sehat
Model kepribdian sehatModel kepribdian sehat
Model kepribdian sehat
 
Model kepribdian sehat
Model kepribdian sehatModel kepribdian sehat
Model kepribdian sehat
 
Kesehatan mental bagi anak hingga lansia
Kesehatan mental bagi anak hingga lansiaKesehatan mental bagi anak hingga lansia
Kesehatan mental bagi anak hingga lansia
 
Kesehatan mental pada anak hingga lansia
Kesehatan mental pada anak hingga lansiaKesehatan mental pada anak hingga lansia
Kesehatan mental pada anak hingga lansia
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mental
 
Penanganan gangguan kesehatan mental
Penanganan gangguan kesehatan mentalPenanganan gangguan kesehatan mental
Penanganan gangguan kesehatan mental
 
Psikosomatik
PsikosomatikPsikosomatik
Psikosomatik
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 

Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri

  • 1. GANGGUAN MENTAL : AKIBAT GAGAL DALAM PENYESUAIAN DIRI Kelompok 3 1. Alamanda Nur Rokhmah (1201419001) 2 . Widodo Fitriyanto (1201419012) 3. Muhammad Badawi (1201419018) 4. Tami Zainul K (1201419020) 5. Sherena Anodhea Eka Pramudita (1201419936) 6. Dwi Wulan Rezkiana (1201419037) Kelompok 3 1. Alamanda Nur Rokhmah (1201419001) 2 . Widodo Fitriyanto (1201419012) 3. Muhammad Badawi (1201419018) 4. Tami Zainul K (1201419020) 5. Sherena Anodhea Eka Pramudita (1201419936) 6. Dwi Wulan Rezkiana (1201419037)
  • 2. Apa itu gangguan Mental? – Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri menyebabkan individu mengalami gangguan mental.Semakin lama gangguan tersebut tidak diatasi, maka derajat gangguannya menjadi semakin berat dan semakin sulit untuk dipulihkan.
  • 4. 1. Gangguan mental organik – Gangguan mental organik adalah kondisi fisik yang memicu turunnya kinerja otak maupun kemampuan mental seseorang seiring waktu. kondisi-kondisi yang memicu terjadinya gangguan mental organik Gejala- gejalanya • Perubahan suasana hati (mood) • Linglung atau kebingungan • Sulit konsentrasi untuk waktu yang lama • Gangguan pada penglihatan • dll kondisi-kondisi yang memicu terjadinya gangguan mental organik • Paparan bahan-bahan kimia • Penggunaan obat-obatan terlarang dan alcohol • dll
  • 5. 2. Gangguan mental Fungsional – gangguan jiwa fungsional merupakan gangguan jiwa yang penyebabnya bukan berasal dari faktor – faktor non organik, tanpa kerusakan struktural ataupun adanya kondisi biologis yang dapat diketahui menjadi penyebab kondisi mental yang buruk. • terbagi menjadi beberapa jenis dilihat dari gejala yang muncul pada orang yang mengalami psikosis fungsional. Macam – macam gangguan jiwa fungsional tersebut antara lain: a. Psikosis 1) Gangguan afektif 2) Schiofrenia 3) Paranoid b. Neurosis 1) Kecemasan 2) Disosiasi a) Amnesia b) Fuga c) Kepribadian majemuk d) Somnabolisme
  • 6. Macam Macam Gangguan Fungsional
  • 7. A. Psikosis – Psikosis adalah kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi. Psikosis juga dapat dipicu oleh kondisi yang terjadi karena adanya gangguan pada otak, seperti: • Penyakit Parkinson • Penyakit Huntington • Tumor atau kista otak • Stroke • Penyakit Alzheimer • Epilepsi • Infeksi yang menyerang otak, seperti HIV dan sifilis Gejala Gejala • Delusi • Halusinasi • Sulit berkonsentrasi. • Gangguan berinteraksi dengan orang lain • Berbicara melantur dan tidak sesuai topik. • Merasakan dorongan untuk bunuh diri • Suasana hati menurun (depresi).
  • 8. Gangguan Afektif, Skizofrenia, Paranoid Gangguan Afektif – Gangguan afektif merupakan gangguan perasaan. Biasanya ke arah depresi atau bahkan ke arah elasi suasana perasaan meningkat. Penyebabnya merupakan interkasi antara faktor genetik, biologis dan psikososial. Depresi, Episode manik, Gangguan manik depresif Skizofrenia – gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala skizofrenia, yaitu: – Cenderung mengasingkan diri dari orang lain. – Mudah marah dan depresi. – Perubahan pola tidur – Kurang konsentrasi dan motivasi. – Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah. Paranoid • paranoid ditandai dengan rasa curiga dan takut berlebihan. merasa kondisi di sekitarnya mencurigakan atau berbahaya. Gejalanya yaitu • Percaya bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi atau ingin menyakitinya. • Mengalami kesulitan bekerja dengan orang lain. • Cepat marah dan bermusuhan. • Mengalami kesulitan dalam memahami masalah mereka sendiri. • dll
  • 9. B. Neurosis – Neurosis atau psikoneurosis adalah istilah umum yang merujuk pada perilaku dan kecenderungan untuk merespons dengan emosi negatif terhadap ancaman, kondisi yang membuat frustrasi, atau kejadian buruk lainnya. – gejala utamanya fobia, yaitu rasa takut yang hebat yang bersifat irasional, terhadap suatu benda atau keadaan. Fobia dapat menyebabkan timbulnya perasaan seperti akan pingsan, rasa lelah, mual, panik, berkeringat, dst.
  • 10. kecemasan dan Phobia Kecemasan – Gejala-gejala yang bersifat fisik diantaranya adalah : jari tangan dingin, detak jantung makin cepat, berkeringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dada sesak. – Gejala yang bersifat mental adalah : ketakutan merasa akan ditimpa bahaya, tidak dapat memusatkan perhatian, tidak tenteram, ingin lari dari kenyataan. Phobia – Fobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak membahayakan. Ketakutan tersebut dapat timbul saat menghadapi situasi tertentu, berada suatu tempat, atau saat melihat hewan dan benda tertentu. – Gejalanya adalah : jantung terasa berdebar-debar, Sesak napas, Kebingungan, Pusing atau sakit kepala, Mual, dll
  • 11. Gangguan Konversi dan Gangguan Obbesif komlusif Gangguan Konversi – Gangguan konversi adalah kondisi kejiwaan di mana seseorang merasakan gejala fisik berupa kehilangan kendali terhadap fungsi sistem saraf dan gejala tersebut tidak terkait dengan penyakit lainnya. gejala-gejalanya – Lumpuh sementara pada tangan dan kaki,Kehilangan keseimbangan, Kejang, Kesulitan menelan, seperti ada yang mengganjal di tenggorokan, Kesulitan berjalan, dll Gangguan Obesif Komlusif – Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder atau OCD) adalah bentuk gangguan kecemasan yang ditandai adanya suatu obsesi yang mendorong seseorang untuk melakukan aksi tertentu secara berulang (kompulsi). – perilaku kompulsif, agitasi, gerakan berulang, isolasi sosial, kewaspadaan berlebihan, pengucapan kata yang tidak berarti, penimbunan kompulsif, perilaku impulsif, perilaku ritualistik atau pengulangan kata atau tindakan secara terus-menerus – Suasana hati: bimbang, kegelisahan, rasa bersalah atau serangan panik
  • 12. Disosiasi – disosiasi terjadi ketika seseorang mengalami keterputusan dari diri mereka sendiri, termasuk ingatan, perasaan, tindakan, pikiran, tubuh dan bahkan identitas mereka. – Gejalanya yaitu: amnesia dan masalah memori lainnya,rasa terlepas atau terputusnya dari diri mereka sendiri, orang-orang yang akrab atau lingkungan, perjuangan batin tentang rasa diri dan identitas mereka, bertindak seperti orang yang berbeda (perubahan identitas). – Disosiasi dibagi menjadi 3, yaitu Amnesia Fuga, Kepribadian Majemuk, dan somnabolisme (akan dijelaskan pada slide berikutnya)
  • 13. Amnesia dan Fuga Amnesia – Amnesia atau hilang ingatan adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian yang pernah dialaminya. Penyebabnya Amnesia terjadi akibat adanya kerusakan pada bagian sistem limbik yang ada di otak. Bagian ini berperan dalam mengatur ingatan dan emosi seseorang. Fuga – fugue atau kelainan identitas disosiatif adalah suatu kondisi gangguan jiwa dimana penderita gangguan tersebut melupakan identitas aslinya. – Gejala: kebingungan, tiba-tiba tidak hadir di tempat kerja atau menghindari tempat lain yang sering mereka kunjungi, hilangnya ingatan otobiografi , memisahkan diri dari emosi mereka sendiri, stres berat, depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan masalah kesehatan mental lainnya, mengembara atau pergi ke tempat yang biasanya tidak mereka datangi.
  • 14. Kepribadian Majemuk – Kepribadian majemuk atau Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif adalah suatu kondisi ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda antara satu dengan lainnya. • Gejalanya : Kecemasan. Depresi. Suasana hati yang berubah-ubah. Depersonalisasi, Derealisasi, .Gangguan tidur. Memiliki keinginan bunuh diri. Halusinasi • Kepribadian ganda selalu dipicu, dicetuskan, atau didahului oleh adanya trauma psikis tertentu. • Sebagai upaya untuk mengatasi peristiwa traumatis yang dialami, secara tidak sadar, otak pengidap kepribadian ganda berusaha untuk memisahkan memori buruk tersebut dengan kehidupan normal sehari-hari, yang dalam istilah medis disebut dengan disosiasi.
  • 15. Somnabolisme – Penyakit tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah suatu kondisi berulang di mana seseorang bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur. – Gejala Penyakit Tidur Berjalan Jika kita berpapasan dengan orang yang mengalami penyakit tidur berjalan, biasanya dia hanya memandang lurus dan tampak seperti tidak mengenali kita. Matanya yang terbuka terkesan seperti terjaga padahal dia sebenarnya masih tertidur. Jika disapa, biasanya penderita tidak merespons atau berkomunikasi dengan orang lain, sebagian lagi akan merespons dengan jawaban meracau. Penderita akan sulit dibangunkan. Tetapi apabila penderita bangun, dia akan tampak kebingungan dan tidak ingat dengan aktivitas yang dilaluinya. Gejala yang dialami berlangsung berulang kali.