SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
i
Model Kepribadian Sehat
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kesehatan Mental
Dosen Pengampu:
Dr. Emmy Budiarti, S.Pd, M.Pd
Yudi Siswanto, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh:
Ummi Mufidah Maudina (1201419045)
Anggita Ayu Ningtias (1201419046)
Rakesya Dhigna Azzahra (1201419047)
Gilang Karenina Fiqiah (1201419048)
Wikan Cahyo N (1201419049)
Adelita Luki Fania (1201419050)
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah yang berjudul
“Model Kepribadian Sehatl” ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, yakni Agama Islam.
Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua pihak,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Emmy Budiarti, S.Pd, M.Pd dan Bapak Yudi Siswanto, S.Pd, M.Pd, Dosen
pengampu mata kuliah “Kesehatan Mental” yang telah memberikan pengarahan kepada
penulis sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.
2. Teman-teman yang telah membantu terselesainya makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Semarang, 9 Juni 2020
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ............................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Kepribadian .................................................................................. 3
2.2 Faktor-faktor Penentu Kepribadian .............................................................. 4
2.3 Pengertian Sehat............................................................................................... 5
2.4 Aspek Sehat....................................................................................................... 6
2.5 Model-Model Kepribadian Sehat ................................................................... 7
PENUTUP.......................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 10
3.2 Saran................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepribadian adalah suatu yang menggambarkan ciri khas dari seseorang yang
membedakan orang tersebut dari orang lain. Sedangkan sehat adalah suatu keadaan
dimana seseorang itu merasakan kesejahteraan dari badan dan jiwa.
Jadi kepribadian yang sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya
dengan baik dan mampu berpikir rasional dan positif.
Kperibadian sehat perlu di tanamkan kepada masing masing orang baik itu muda tua
maupun anak anak. mereka akan lebih mengetahui tentang perasaan dirinya dan orang lain
dan tidak mudah bergantung pada orang lain. Begitu juga pengalaman-pengalaman masa
lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang yang dapat mempengaruhi
tingkat kesehatan psikologis. Maka dari itu makalah ini akan mengkaji lebi tentang
keperibadaian sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, maka ditemukan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian dari kepribadian ?
2. Apa saja faktor dari penentu keperibadian ?
3. Bagaimana pengertian dari sehat?
4. Apa saja model model berkpribadian sehat ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kepribadian
2. Mengetahui faktor faktor dari kepribadaian
3. Mengetahui pengertian dari sehat
4. Mengetahui model model berkribadaian sehat.
2
1.4 Manfaat
1. Sebagai sumber dan bahan masukan untuk penulis lain dalam mengkaji tentang
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi organisasi ataupun lembaga pendidikan
3. Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang mempelajari dan juga menerapkan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepribadian
Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir
berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus)
para ahli. Adapun kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris personality.
Kata personality sendiri berasal dari bahasa Latin persona yang berarti topeng yang
digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Di sini para aktor
menyembunyikan kepribadiannya yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai dengan
topeng yang digunakan (Syamsu & Juntika, 2011).
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk
menggambarkan identitas diri, jati diri seseorang, seperti “Saya seorang yang terbuka”
atau “Saya seorang yang pendiam”, kesan umum sesorang tentang diri anda atau
orang lain, seperti “Dia agresif” atau “Dia jujur” dan fungsi-fungsi kepribadian yang
sehat atau bermasalah, seprti “Dia baik” atau “Dia pendendam” (Syamsu & Juntika,
2011).Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “ Personality “.
Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “ persona “ yang berarti
topeng.
Secara umum, kepribadian dipahami sebagai pola-pola yang jelas dari
perilaku, pikiran, dan perasaan yang menjadi karakteristik individu dalam
penyesuaiannya untuk memenuhi tuntutan kehidupan (Rathus dan Nevid, 2002).
Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan:
a. Identitas diri, jati diri seseorang.
b. Kesan umum seseorang tentang diri sendiri atau orang lain.
c. Fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah.
4
2.2 Faktor-faktor Penentu Kepribadian
Adapun faktor-faktor penentu kepribadian, yaitu:
a. Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk
wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama
biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau
secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu
komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah
kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam
menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis
dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak
kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja
dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Penelitian terhadap anak-anak
memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti
menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat
dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa
beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang
memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut. Para peneliti
telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir
dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir
setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara
anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi
kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan
kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang
dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya
dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara
kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.
b. Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan
karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam
keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang
5
manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk
kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan
konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di
suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.
Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan,
kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri
mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang
tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang
dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama,
serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.
2.3 Pengertian Sehat
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan
bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim
dengan kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah
baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi
badan atau tubuh. Tapi sekarang seiring kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya
berhubungan dengan badan, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika
berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi
jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat.
Adapun pengertian sehat menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations)
Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu
keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik
jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang
berperan di dalamnya.
b. Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992
Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya
seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan
6
normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka
kehidupannya akan menjadi tidak sehat.
c. Pengertian sehat menurut MUI
MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan
“jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang
wajib disyukuri, dijaga, di pelihara, di kembangkan serta diamalkan sesuai dengan
tuntunan-Nya.
d. Pengertian sehat menurut Paune 1983
Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan
diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan perawatan diri ( self care actions).
Sumber perawatan diri (Self care Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Sedangkan Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang
diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial
dan spiritual.
2.4 Aspek Sehat
Menurut Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek,
yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut
diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Sehat menurut
WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk
‘positif health’, yaitu:
1. Sehat Jasmani
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau
tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh
berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.
2. Sehat Mental
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup 3 komponen, yakni pikiran,
emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.
Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya.
3. Sehat Spiritual
Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur,
pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan
7
Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat
dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan
dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya.
4. Kesejahteraan sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang
lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan,
status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
Penelitian tentang Kepribadian sebagai Risiko dan Ketahanan di Kesehatan Fisik oleh
Timothy W. Smith (2006), telah memaparkan bahwa kronis kemarahan / permusuhan dan
neurotisisme / efektifitas negatif merupakan faktor resiko kepribadian yang buruk.
2.5 Model-Model Kepribadian Sehat
Berikut ini adalah model-model kepribadian sehat menurut beberapa ahli yang dikutip
dari buku Duane Schultz (1991):
1. Model Allport : Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang
tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong ke depan oleh
suatu visi dan visi itu mempersatukan kepribadiaannya serta membawanya melewati
tantangan demi tantangan yang terus berubah. Kebahagiaan bukan merupakan tujuan
utama. Kebahagiaan hanyalah merupakan hasil sampingan dari proses mencapai
tujuan. Pribadi ini akan terus berusaha mencari motif-motif dan tujuan baru begitu
tujuan lamanya tercapai. Kriteria kepribadian yang matang adalah: perluasan perasaan
diri, hubungan yang hangat dengan orang lain, keamanan emosional, persepsi yang
realistik, serta memiliki keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas.
2. Model Rogers : Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu
berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan
emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat
ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan
spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa
bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
3. Model Fromm: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang
dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Ada empat segi tambahan dari
kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati yang produktif.
Cinta yang produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu pertumbuhan
8
dan perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang berfokus
pada gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam
potongan-potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan
mengatur dirinya sendiri.
4. Model Maslow: Sejak lahir manusia didorong untuk memenuhi kebutuhannya yaitu
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk memiliki dan
kebutuhan cinta serta penghargaan. Kebutuhan itu harus dipenuhi sebelum muncul
kebutuhan aktualisasi diri. Dan pribadi yang sehat adalah pribadi yang
mengaktualisasi diri yaitu pribadi yang dapat menggunakan bakat, kualitas, dan
kapasitas dirinya secara penuh. Ada sejumlah sifat orang yang mengaktualisasi diri
antara lain: dapat mengamati realitas secara efisien, menerima orang lain dan diri
sendiri, spontan, sederhana, wajar, membutuhkan privasi dan independensi serta
memiliki perhatian terhadap masalah-masalah di luar diri mereka. Para pengaktualisai
diri memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan dan memikul tugas tanggungjawab
atas pekerjaan itu secara kreatif.
5. Model Jung: pribadi yang sehat adalah pribadi yang terindividuasi, yaitu pribadi yang
menjadi dirinya sendiri. Mereka mampu mengungkapkan dirinya secara utuh.. Ciri-
ciri orang serupa itu adalah adanya penerimaan dan toleransi terhadap kodrat manusia,
dapat menerima apa yang tidak diketahui dan misterius, serta memiliki kepribadian
universal.
6. Model Frankl: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mengatasi diri, yaitu
memberikan diri sepenuhnya pada suatu tujuan atau seseorang dan terus menerus
mencari bukan diri kita tetapi arti hidup kita. Dalam bukunya ”man’s search for
meaning” Frank menyatakan bahwa dorongan fundamental yang ada dalam diri
manusia adalah kemauan akan arti. Tanpa memperoleh arti dari kehidupan, tidak ada
alasan untuk meneruskan hidup. Sedang arti hidup itu bersifat unik dan khas bagi tiap
individu. Sifat-sifat pribadi yang mengatasi diri antara lain: memiliki orientasi ke
depan, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, mampu memberi dan menerima cinta,
bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri dan bertanggung jawab terhadap
pilihan tersebut.
7. Model Perls: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang berpijak dengan aman pada
momen kehidupan sekarang. Mereka dikatakan sebagai orang ‘disini dan sekarang’.
Mereka bukan tawanan dari trauma masa lalu atau khayalan masa depan. Ciri-ciri
mereka antara lain: Memiliki kesadaran penuh dan penerimaan penuh terhadap siapa
9
dan apa mereka, dapat mengungkapkan perasaan secara terbuka, bersedia memikul
tanggungjawab atas kehidupannya sendiri, serta tidak dapat diatur dari luar.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian atau kejiwaan adalah seluruh fokus fikiran, perasaan dan
tingkahlaku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian (personality) merupakan salah
satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan
(hasil praktik penanganan kasus) para ahli.
Kepribadian dipengaruhi oleh faktor keterunan dan lingkungan. Faktor
keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Faktor lain yang memberi
pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana
seseorang tumbuh dan dibesarkan.
Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja
sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Kesehatan mencakup empat aspek, yakni:
fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami
oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru.
Berdasarkan model-model kepribadian sehat menurut ahli-ahli dapat
disimpulkan bahwa, pribadi yang sehat adalah pribadi yang tidak pernah berhenti
tumbuh. Kepribadian yang sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya
dirinya dengan baik dan mampu berpikir rasional dan positif.
3.2 Saran
Kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik),
namun juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu tempat dimana seseorang tinggal
dan tempat berinteraksi dengan orang lain. Sebagai bentuk usaha untuk membangun
kepribadian sehat masyarakat, lingkungan harus memberikan rasa nyaman dan aman
kepada setiap orang yang berada di dalamnya . Selain itu keluarga dan masyarakat juga
harus peka terhadap lingkungan sekitarnya dan bisa memberi dukungan dan bantuan
kepada setiap orang yang sedang terkena masalah agar seseorang tersebut bisa lebih
terbuka dan merasa di hargai dan diterima oleh lingkungannya sehingga dia bisa lebih
kuat dan membentuk kepribadian sehat di dalam dirinya. Sekolah juga dapat
membangun karakter setiap orang di dalamnya melalui pendidikan karakter.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anwary. Rilla. Nd. Konsep Kepribadian Sehat.
https://www.academia.edu/36746823/KONSEP_KEPRIBADIAN_SEHAT ( Diakses
pada tanggal 9 Juni 2020)
Rumiati. 2012. Psikologi Pertumbuhan model-model kepribadian sehat.
http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/artikel/2012/06/10/psikologi-pertumbuhan-
model-model-kepribadian-sehat/ ( Diakses pada tanggal 9 Juni 2020)

More Related Content

What's hot

Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Andi Humaira
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Nailiamani Aman
 
Karakteristik Individu
Karakteristik IndividuKarakteristik Individu
Karakteristik Individu
Rapiika
 
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIAKEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
SyifaARN
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
DesmonAdu
 

What's hot (20)

Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...Psikologi pendidikan   pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
Psikologi pendidikan pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja sebagai p...
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
 
Tugas Perkembangan Remaja Usia Sekolah Menengah
Tugas Perkembangan Remaja  Usia Sekolah MenengahTugas Perkembangan Remaja  Usia Sekolah Menengah
Tugas Perkembangan Remaja Usia Sekolah Menengah
 
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam IslamMakalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
Makalah Metodologi Studi Islam - Keluarga dan Masyarakat dalam Islam
 
KONSELOR ISLAM
KONSELOR ISLAMKONSELOR ISLAM
KONSELOR ISLAM
 
Manusia dan Kehidupan
Manusia dan KehidupanManusia dan Kehidupan
Manusia dan Kehidupan
 
Karakteristik Individu
Karakteristik IndividuKarakteristik Individu
Karakteristik Individu
 
Tanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tuaTanggungjawab anak terhadap orang tua
Tanggungjawab anak terhadap orang tua
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatan
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensiPengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIAKEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
KEBUTUHAN BIOLOGIS MANUSIA
 
Uas.psi.rauf arrasyid wawancara
Uas.psi.rauf arrasyid wawancaraUas.psi.rauf arrasyid wawancara
Uas.psi.rauf arrasyid wawancara
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan Psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Fitrah
FitrahFitrah
Fitrah
 
Makalah pertumbuhan dan perkembangan
Makalah pertumbuhan dan perkembanganMakalah pertumbuhan dan perkembangan
Makalah pertumbuhan dan perkembangan
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
 
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDUKARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
KARAKTERISTIK DAN PERBEDAAN INDIVIDU
 

Similar to Model kepribdian sehat

HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
Indra Wijaya
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
Ali Murfi
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
Ali Murfhy
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
Nur Arifaizal Basri
 
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-201120110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
Daivanayagi Doraisamy
 
Hakikat Pembentukan Anak Berkualitas
Hakikat Pembentukan Anak BerkualitasHakikat Pembentukan Anak Berkualitas
Hakikat Pembentukan Anak Berkualitas
Michelle Rumawir
 

Similar to Model kepribdian sehat (20)

Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
HUBUNGAN KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA...
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian Sehat
 
Gabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesisGabung semua-bab-tesis
Gabung semua-bab-tesis
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Mengamati perkembangan anak usia dini (4 6 tahun)
Mengamati perkembangan anak usia dini (4 6 tahun)Mengamati perkembangan anak usia dini (4 6 tahun)
Mengamati perkembangan anak usia dini (4 6 tahun)
 
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdfHakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
Hakikat Martabat dan Tanggung jawab manusia.pdf
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
Psikologi Perkembangan
Psikologi PerkembanganPsikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-201120110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
20110103190107 pengertian personaliti dan sahsiah dimurnikan 2 2010-2011
 
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRIMakul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
Makul Etika Profesi Kelompok 7 KEPRIBADIAN, KONSEP DIRI, DAN CITRA DIRI
 
2 teori teori-perkembangan
2 teori teori-perkembangan2 teori teori-perkembangan
2 teori teori-perkembangan
 
2 teori teori-perkembangan
2 teori teori-perkembangan2 teori teori-perkembangan
2 teori teori-perkembangan
 
Psikoma ok
Psikoma okPsikoma ok
Psikoma ok
 
dasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individudasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individu
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
 
Tugas perkembangan
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Tugas perkembangan
 
Hakikat Pembentukan Anak Berkualitas
Hakikat Pembentukan Anak BerkualitasHakikat Pembentukan Anak Berkualitas
Hakikat Pembentukan Anak Berkualitas
 

More from YudiSiswanto5

More from YudiSiswanto5 (20)

Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Pengembangan SDM
Pengembangan SDMPengembangan SDM
Pengembangan SDM
 
Pertemuan 2. hakikat manusia
Pertemuan 2. hakikat manusiaPertemuan 2. hakikat manusia
Pertemuan 2. hakikat manusia
 
Statistics and scientific Reseourch
Statistics and scientific ReseourchStatistics and scientific Reseourch
Statistics and scientific Reseourch
 
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia
 
Desain penelitian deskriptif
Desain penelitian deskriptifDesain penelitian deskriptif
Desain penelitian deskriptif
 
Statistika dan skala pengukuran
Statistika dan skala pengukuranStatistika dan skala pengukuran
Statistika dan skala pengukuran
 
Pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiah
Pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiahPengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiah
Pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan berfikir ilmiah
 
Konsep pengembangan media 1
Konsep pengembangan media 1Konsep pengembangan media 1
Konsep pengembangan media 1
 
Epistimologi pengembangan media PNF
Epistimologi pengembangan media PNFEpistimologi pengembangan media PNF
Epistimologi pengembangan media PNF
 
Soal UAS Matakuliah Statistika Inferensial
Soal UAS Matakuliah Statistika InferensialSoal UAS Matakuliah Statistika Inferensial
Soal UAS Matakuliah Statistika Inferensial
 
Model Keperibadian Sehat
Model Keperibadian SehatModel Keperibadian Sehat
Model Keperibadian Sehat
 
Model kepribdian sehat
Model kepribdian sehatModel kepribdian sehat
Model kepribdian sehat
 
Kesehatan mental bagi anak hingga lansia
Kesehatan mental bagi anak hingga lansiaKesehatan mental bagi anak hingga lansia
Kesehatan mental bagi anak hingga lansia
 
Kesehatan mental pada anak hingga lansia
Kesehatan mental pada anak hingga lansiaKesehatan mental pada anak hingga lansia
Kesehatan mental pada anak hingga lansia
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mental
 
Penanganan gangguan kesehatan mental
Penanganan gangguan kesehatan mentalPenanganan gangguan kesehatan mental
Penanganan gangguan kesehatan mental
 
Psikosomatik
PsikosomatikPsikosomatik
Psikosomatik
 
Psikosomatik
Psikosomatik Psikosomatik
Psikosomatik
 
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diriGangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Model kepribdian sehat

  • 1. i Model Kepribadian Sehat Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental Dosen Pengampu: Dr. Emmy Budiarti, S.Pd, M.Pd Yudi Siswanto, S.Pd, M.Pd Disusun Oleh: Ummi Mufidah Maudina (1201419045) Anggita Ayu Ningtias (1201419046) Rakesya Dhigna Azzahra (1201419047) Gilang Karenina Fiqiah (1201419048) Wikan Cahyo N (1201419049) Adelita Luki Fania (1201419050) JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusun makalah yang berjudul “Model Kepribadian Sehatl” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, yakni Agama Islam. Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari semua pihak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ibu Dr. Emmy Budiarti, S.Pd, M.Pd dan Bapak Yudi Siswanto, S.Pd, M.Pd, Dosen pengampu mata kuliah “Kesehatan Mental” yang telah memberikan pengarahan kepada penulis sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik. 2. Teman-teman yang telah membantu terselesainya makalah ini. 3. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin. Semarang, 9 Juni 2020 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i KATA PENGANTAR......................................................................................................ii DAFTAR ISI....................................................................................................................iii PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1 1.3 Tujuan............................................................................................................... 1 1.4 Manfaat ............................................................................................................. 2 PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3 2.1 Pengertian Kepribadian .................................................................................. 3 2.2 Faktor-faktor Penentu Kepribadian .............................................................. 4 2.3 Pengertian Sehat............................................................................................... 5 2.4 Aspek Sehat....................................................................................................... 6 2.5 Model-Model Kepribadian Sehat ................................................................... 7 PENUTUP.......................................................................................................... 10 3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 10 3.2 Saran................................................................................................................ 10 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 11
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepribadian adalah suatu yang menggambarkan ciri khas dari seseorang yang membedakan orang tersebut dari orang lain. Sedangkan sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasakan kesejahteraan dari badan dan jiwa. Jadi kepribadian yang sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik dan mampu berpikir rasional dan positif. Kperibadian sehat perlu di tanamkan kepada masing masing orang baik itu muda tua maupun anak anak. mereka akan lebih mengetahui tentang perasaan dirinya dan orang lain dan tidak mudah bergantung pada orang lain. Begitu juga pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis. Maka dari itu makalah ini akan mengkaji lebi tentang keperibadaian sehat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, maka ditemukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengertian dari kepribadian ? 2. Apa saja faktor dari penentu keperibadian ? 3. Bagaimana pengertian dari sehat? 4. Apa saja model model berkpribadian sehat ? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian dari kepribadian 2. Mengetahui faktor faktor dari kepribadaian 3. Mengetahui pengertian dari sehat 4. Mengetahui model model berkribadaian sehat.
  • 5. 2 1.4 Manfaat 1. Sebagai sumber dan bahan masukan untuk penulis lain dalam mengkaji tentang 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi organisasi ataupun lembaga pendidikan 3. Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang mempelajari dan juga menerapkan
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kepribadian Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus) para ahli. Adapun kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris personality. Kata personality sendiri berasal dari bahasa Latin persona yang berarti topeng yang digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukan. Di sini para aktor menyembunyikan kepribadiannya yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai dengan topeng yang digunakan (Syamsu & Juntika, 2011). Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan identitas diri, jati diri seseorang, seperti “Saya seorang yang terbuka” atau “Saya seorang yang pendiam”, kesan umum sesorang tentang diri anda atau orang lain, seperti “Dia agresif” atau “Dia jujur” dan fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah, seprti “Dia baik” atau “Dia pendendam” (Syamsu & Juntika, 2011).Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris “ Personality “. Secara etimologis, kata personality berasal dari bahasa latin “ persona “ yang berarti topeng. Secara umum, kepribadian dipahami sebagai pola-pola yang jelas dari perilaku, pikiran, dan perasaan yang menjadi karakteristik individu dalam penyesuaiannya untuk memenuhi tuntutan kehidupan (Rathus dan Nevid, 2002). Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan: a. Identitas diri, jati diri seseorang. b. Kesan umum seseorang tentang diri sendiri atau orang lain. c. Fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah.
  • 7. 4 2.2 Faktor-faktor Penentu Kepribadian Adapun faktor-faktor penentu kepribadian, yaitu: a. Faktor keturunan Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu. Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi. Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut. Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama. b. Faktor lingkungan Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang
  • 8. 5 manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier. 2.3 Pengertian Sehat Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi sehat adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya. Dahulu, sehat identik dengan kondisi badan atau tubuh. Tapi sekarang seiring kemajuan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan badan, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat. Adapun pengertian sehat menurut beberapa ahli, yaitu: a. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations) Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. b. Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992 Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan
  • 9. 6 normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat. c. Pengertian sehat menurut MUI MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, di pelihara, di kembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya. d. Pengertian sehat menurut Paune 1983 Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan perawatan diri ( self care actions). Sumber perawatan diri (Self care Resouces) mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. 2.4 Aspek Sehat Menurut Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk ‘positif health’, yaitu: 1. Sehat Jasmani Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. 2. Sehat Mental Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, khawatir, sedih dan sebagainya. 3. Sehat Spiritual Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan
  • 10. 7 Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang. Dengan perkataan lain, sehat spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya. 4. Kesejahteraan sosial Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai. Penelitian tentang Kepribadian sebagai Risiko dan Ketahanan di Kesehatan Fisik oleh Timothy W. Smith (2006), telah memaparkan bahwa kronis kemarahan / permusuhan dan neurotisisme / efektifitas negatif merupakan faktor resiko kepribadian yang buruk. 2.5 Model-Model Kepribadian Sehat Berikut ini adalah model-model kepribadian sehat menurut beberapa ahli yang dikutip dari buku Duane Schultz (1991): 1. Model Allport : Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi yang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini didorong ke depan oleh suatu visi dan visi itu mempersatukan kepribadiaannya serta membawanya melewati tantangan demi tantangan yang terus berubah. Kebahagiaan bukan merupakan tujuan utama. Kebahagiaan hanyalah merupakan hasil sampingan dari proses mencapai tujuan. Pribadi ini akan terus berusaha mencari motif-motif dan tujuan baru begitu tujuan lamanya tercapai. Kriteria kepribadian yang matang adalah: perluasan perasaan diri, hubungan yang hangat dengan orang lain, keamanan emosional, persepsi yang realistik, serta memiliki keterampilan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas. 2. Model Rogers : Menurut Rogers pribadi yang sehat adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa. Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi ”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan dirinya. 3. Model Fromm: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang produktif yaitu pribadi yang dapat menggunakan secara penuh potensi dirinya. Ada empat segi tambahan dari kepribadian sehat yaitu cinta, pikiran, kebahagiaan, dan suara hati yang produktif. Cinta yang produktif adalah cinta yang memperhatikan serta membantu pertumbuhan
  • 11. 8 dan perkembangan orang lain. Pikiran yang produktif adalah pikiran yang berfokus pada gejala-gejala dan mempelajarinya secara keseluruhan, bukan hanya dalam potongan-potongan. Suara hati yang produktif adalah suara hati yang memimpin dan mengatur dirinya sendiri. 4. Model Maslow: Sejak lahir manusia didorong untuk memenuhi kebutuhannya yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk memiliki dan kebutuhan cinta serta penghargaan. Kebutuhan itu harus dipenuhi sebelum muncul kebutuhan aktualisasi diri. Dan pribadi yang sehat adalah pribadi yang mengaktualisasi diri yaitu pribadi yang dapat menggunakan bakat, kualitas, dan kapasitas dirinya secara penuh. Ada sejumlah sifat orang yang mengaktualisasi diri antara lain: dapat mengamati realitas secara efisien, menerima orang lain dan diri sendiri, spontan, sederhana, wajar, membutuhkan privasi dan independensi serta memiliki perhatian terhadap masalah-masalah di luar diri mereka. Para pengaktualisai diri memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan dan memikul tugas tanggungjawab atas pekerjaan itu secara kreatif. 5. Model Jung: pribadi yang sehat adalah pribadi yang terindividuasi, yaitu pribadi yang menjadi dirinya sendiri. Mereka mampu mengungkapkan dirinya secara utuh.. Ciri- ciri orang serupa itu adalah adanya penerimaan dan toleransi terhadap kodrat manusia, dapat menerima apa yang tidak diketahui dan misterius, serta memiliki kepribadian universal. 6. Model Frankl: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang mengatasi diri, yaitu memberikan diri sepenuhnya pada suatu tujuan atau seseorang dan terus menerus mencari bukan diri kita tetapi arti hidup kita. Dalam bukunya ”man’s search for meaning” Frank menyatakan bahwa dorongan fundamental yang ada dalam diri manusia adalah kemauan akan arti. Tanpa memperoleh arti dari kehidupan, tidak ada alasan untuk meneruskan hidup. Sedang arti hidup itu bersifat unik dan khas bagi tiap individu. Sifat-sifat pribadi yang mengatasi diri antara lain: memiliki orientasi ke depan, memiliki komitmen terhadap pekerjaan, mampu memberi dan menerima cinta, bebas memilih langkah tindakan mereka sendiri dan bertanggung jawab terhadap pilihan tersebut. 7. Model Perls: Pribadi yang sehat adalah pribadi yang berpijak dengan aman pada momen kehidupan sekarang. Mereka dikatakan sebagai orang ‘disini dan sekarang’. Mereka bukan tawanan dari trauma masa lalu atau khayalan masa depan. Ciri-ciri mereka antara lain: Memiliki kesadaran penuh dan penerimaan penuh terhadap siapa
  • 12. 9 dan apa mereka, dapat mengungkapkan perasaan secara terbuka, bersedia memikul tanggungjawab atas kehidupannya sendiri, serta tidak dapat diatur dari luar.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kepribadian atau kejiwaan adalah seluruh fokus fikiran, perasaan dan tingkahlaku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik penanganan kasus) para ahli. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor keterunan dan lingkungan. Faktor keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan. Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Kesehatan mencakup empat aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHO yang paling baru. Berdasarkan model-model kepribadian sehat menurut ahli-ahli dapat disimpulkan bahwa, pribadi yang sehat adalah pribadi yang tidak pernah berhenti tumbuh. Kepribadian yang sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya dirinya dengan baik dan mampu berpikir rasional dan positif. 3.2 Saran Kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh faktor keturunan (genetik), namun juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu tempat dimana seseorang tinggal dan tempat berinteraksi dengan orang lain. Sebagai bentuk usaha untuk membangun kepribadian sehat masyarakat, lingkungan harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada setiap orang yang berada di dalamnya . Selain itu keluarga dan masyarakat juga harus peka terhadap lingkungan sekitarnya dan bisa memberi dukungan dan bantuan kepada setiap orang yang sedang terkena masalah agar seseorang tersebut bisa lebih terbuka dan merasa di hargai dan diterima oleh lingkungannya sehingga dia bisa lebih kuat dan membentuk kepribadian sehat di dalam dirinya. Sekolah juga dapat membangun karakter setiap orang di dalamnya melalui pendidikan karakter.
  • 14. 11 DAFTAR PUSTAKA Anwary. Rilla. Nd. Konsep Kepribadian Sehat. https://www.academia.edu/36746823/KONSEP_KEPRIBADIAN_SEHAT ( Diakses pada tanggal 9 Juni 2020) Rumiati. 2012. Psikologi Pertumbuhan model-model kepribadian sehat. http://p4tkmatematika.kemdikbud.go.id/artikel/2012/06/10/psikologi-pertumbuhan- model-model-kepribadian-sehat/ ( Diakses pada tanggal 9 Juni 2020)