1. Dokumen ini membahas tentang profesi konselor Islam, termasuk pengertian istilah-istilah terkait seperti profesi, profesional, dan profesionalisasi.
2. Konselor Islam bertugas membantu individu mengembangkan fitrahnya dan mengamalkan ajaran Islam dengan mengacu pada Al-Quran dan Sunnah sebagai pedoman.
3. Al-Quran dijelaskan sebagai rujukan utama dalam memberikan konseling Islam karena memiliki pand
1. Profesi Konselor Islami
Dr. Arif A Rofiq, S.Sos.I.,M.Pd.,Kons.
Prodi Bimbingan Dan Konseling Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Bismillahirrohmanirrohiim
2. BEBERAPA ISTILAH YANG BERKAITAN
DENGAN PROFESI
Profesi
adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian dari para petugasnya
Profesional
sebagai kata sifat menunjuk kepada dua hal. Pertama.
orang yang: menyandang suatu profesi; misalnya sebutan :
dia seorang profesional . Kedua, sifat penampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinva. Dalam pengertian kedua ini, istilah profesional
sering, dipertentangkan dengan istilah nonprofesional atau
amatiran.
3. Profesionalisme
menunjuk kepada komitmen atau semangat para
anggota suatu profesi untuk menunjukkan atau
meningkatkan kemampuan profesionalnya dan
terus-menerus mengembangkan strategi-strategi
yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan
dengan profesinva.
Profesionalitas
mengacu kepada sikap para anggota suatu profesi
terhadap profesinya serta derajat pengetahuan
dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka
melakukan pekerjannya. Profesionalitas ini
merujuk kekada kualitas para anggota atau
petugas dalam suatu profesi
4. Profesionalisasi
menunjuk pada proses peningkatan kualilikasi maupun
kualitas atau kemampuan para anggota atau petugas
suatu profesi dalam memenuhi kriteria yang standar serta
penampilanya sebagai anggota suatu profesi.
Profesionalisasi pada dasarnva merupakan serangkaian
proses pengembangan keprofesionalan, baik dilakukan
melalui pendidikan/latihan pra-jabatan (pre-service
training) maupun pendidikan/latihan dalam jabatan (in-
service. training). Oleh sebab itu. profesionalisasi merupakan
proses yang berlangsung sepanjang hayat dan tanpa henti.
5. KONSELOR
adalah pendidik
UU No. 20/2003: Pasal 1 Butir 6
Pendidik adalah tenaga kependidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam penyelengga-
raan pendidikan.
5
6. UU No. 20/2oo3: Pasal 1 Butir 1
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
6
8. 8
WILAYAH KERJA KONSELOR :
Pendidikan Formal, Non Formal,
dan Informal
Non- formal
Informal
Kemandirian
Kehidupan EfektifFormal
9. Pengertian
Hakikat Konselor Islami adalah upaya
membantu individu belajar
mengembangkan fitrah dan atau kembali
kepada fitrah, dengan cara
memberdayakan iman, akal, dan kemauan
yang dikaruniakan Allah kepadanya
(konseli) untuk mempelajari tuntnn Allah
dan Roslnya dengan benar dan Kukuh.
10. Fungsi
1. Konselor Islam membantu individu
memahami dan melaksanakan tuntunan
Islam (Al-Qur’an dan Sunah Roslnya).
2. Agar individu selamat dan memperoleh
kebahagian dunia dan akhirat.
11. Profil Konselor Islami
1. Seorang Mukmin yang memiliki pemahamn
mendalam ttg tuntunan Allah dan taat
padaNya.
2. Dpt mmberikan dorongan dan
pendampingan dalam mengamalkan
syari’at Islam sehingga potensi individu
berkembang optmal.
12. Profil Konselor Islami
Q.S. AsSaff:3
y
Allah sangat membenci orang yg menasehati orang lain
sementara dia sendiri tdk melaksanakannya.
Q.S. Albaqarah : 17
diibaratkan sebagai orang yang menyalakan api,
ketika orglain mendpt manfaat cahayanya,ia justru
berjalan dikegelapan.
KONSELOR HARUS DAPAT MENGEMBANGKAN
FITRAH DALAM DIRI KONSELI
13. Apakah Fitrah ?
1. Q.S. ArRum :30 ada yang berpndpt bahwa
fitrah yg dimaksud adalah keyaninan ttg
keesaan Allah SWT yang telh ditanamkan
Allah dalam diri setiap insan.
2. Sebagai penerima kebenaran
3. Fitrah sebagai keadaan atau kondisi
penciptaan pada diri insan.
4. Unsur-unsur dan sistem yang dianugrahkan
Allah pada manusia (jasmani, rohani dan
nafs).
14. Individu yg Fitrahnya Baik
1. Dalam Aspek aqidah keimanannya kpd
Allah dst. Mantap dan tiada keraguan.
2. Menjalankan ibadah hanya kepada Allah
dan tidak pada yang lain, sholat khusyuk,
puasa, haji dan berjihad di jlan Alah dgn
harta dan jiwanya.
3. Dalam hubungan keluarga; ia berbuat baik
pada kedua orgtuanya dan kerabat,
bergaul suami-istri, mencari harta yg halal,
membiasakan dengan syariat Islam
15. Individu yg Fitrahnya Baik
4.Hubungan sosial dan Akhlaq, bergaul
dengan orglain secara baik, mnjauhi zina,
perkataanya benar, amanah , adil,
menepati janji, suka memafkan, amar
ma’ruf nahi mungkar, bermanfaat bagi
orglain.
5.Pribadinya tdk sombong
6. Hidupnya praktis dan profesional, tulus
bekerja.
17. Posisi Al-Quran dlm konseling
Islami
1. Sebagai Rujukan dalam membantu
mengembangkan potensi individu, untuk
berbagai arena, setting, dan tema. Hal ini,
disebabkan Al-Quran adalah pedoman
hidup yg pasti bagi manusia seluruhnya.
2. Al-Qur’an adalah suatu model yang mmiliki
pandangan hidup ttg hakekat manusia
yang paling komprehensif.
18. Menurut Para Pakar
1. Yusuf Qordowi (2000:98) Q.S. Albaqarah: 185
menyatakan bahwa Al-Qur’an tdk
ditunjukkan untuk satu bangsa ttpi seluruh
bangsa, bukan hanya satu warna, bukan
hanya untuk ruhaniawan, bukan hanya
untuk kalangan idealis tapi material, bukan
hanya kalangan individual tapi sosial, bukan
hanya untuk yg miskin tapi juga yang kaya,
bukan hanya untuk pria tapi wanita.
19. Menurut Para Pakar
2. Ibnu Abbas (dalam Yusuf al Qordowi(1999,99) Q.S.
AnNahl: 89 dan Q.S. Yusuf: 111 menjelaskan”jika aku
kehilangan tali unta, niscaya aku temukan
jawabanya dalam Al-qur’an, Allah menurunkan al-
Qur’an tdk smata untuk menjelaskan aqidah dan
ibadah saja, karena jika demikian ia teologi, juga
bukan hanya perilaku dan etika maka ia adalah
kitab akhlaq. Dan tidak pula hanya hukum dan
sosial saja, berarti ia adlah undang-undang.Tetapi
Alqur’an berbicara dalam semua itu. Baik untuk
menghadapi musibah, sakit, dan pengobatan,
hingga kehidupan sesudah mati.
20. Kesimpulan
1. Bahwa Al-Qur’an ditambah dengan As
Sunnah menjadi Model KONSELING secara
Islami karena memiliki pandangan hidup
tentang hakekat manusia yang paling
komprehensif dan tidak ada referensi
apapun sebagai model KONSELING yg dpat
mengalahkan Al-Qur’an (M.Qurais
Shihab,2003).
2. Al-Quran adalah kitab Ilahi yang dijamin
kebenarannya (Yusuf Qordowi ,2000).
21. Kesimpulan
3. Konselor Islami sebagai pendamping siswa atau
individu untuk mengembangkan fitrahnya, bisa
dianalogikan dengan merawat tanaman, yaitu
dengan memberikan zat-zat makanan yang
dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan Akar,
batang, daun, bunga, dan akhirnya berbuah,agar
tanaman bisa tumbuh subur dan memberikan
manfaat bagi penanamnya, maka individu yang
menanam perlu mengetahui karakteristik
tumbuhan yang ditanamnya. Namun bukan hanya
memberi pupuk yang penting , membasmi hama
yang merusak juga penting.
22. Kesimpulan
4. Memberikan konseling Islami juga bisa
dianalogikan dengan membantu orang yang
sedang tenggelam di air. Penolong harus
memiliki pegangan yang kukuh agar bisa
memberikan bantuan secara aman dan
pasti. Jika tidak, bukan tidak mungkin ia
sendiri yg jatuh tenggelam, gagal menolong
dan atau justru individu yang ditolong
tenggelam semakin dalam.
23. Daftar Rujukan
1. Al-Qordhawi , Yusuf.(1999). Berinteraksi
Dengan Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani
2. Shihab, M.Q. (2000), Wawasan Al-Qur’an.
Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan
Umat, Juz I-XV. Bandung: Mizan.
24. Penutup
Wa Allahu Aklamu Bisshowab..
WaLLahul Muwafiqi Ila Aqwamittoriq
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.