SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Nama : Yohanes Sianipar
NPM : 2106649196
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Razikun, CPA.
ETIKA PROFESIONAL
Etika secara umum diartikan sebagai prinsip atau dasar moral. Setiap orang mempunyai
dasar moral masing-masing. Nila-nilai dasar etika terdiri atas perhatian,tanggung jawab,
kepercayaan, kehormatan, keadilan, dan kepatuhan.Setiap nilai-nilai ini bersatu padu
membentuk etika seseorang. Etika dibutuhkan agar setiap orang dapat berperilaku baik dan
tertib. Namun, terdapat beberapa orang berperilaku tidak etis karena standar etika antarorang
yang berbeda-beda atau pilihan orang tersebut untuk berperilaku egois.
Dilema etika adalah kondisi ketika seseorang kebingungan mengambil keputusan
dalam merespon keadaan yang sedang dihadapi. Auditor sering menghadapi dilema etika pada
karir mereka. Banyak orang menormalisasi tindakan tidak etis karena merasa banyak yang
melakukannya, rasa ingin tahu, dan lain-lain. Dilema etika dapat diselesaikan dengan beberapa
langkah, yaitu mengidentifikasi permasalahan etika berdasarkan fakta yang ada, menentukan
pihak yang terdampak akan isu tersebut, mencari saran-saran yang tersedia untuk
menyelesaikan masalah tersebut, dan memutuskan mengambil tindakan yang dapat
menyelesaikan masalah.
Masyarakat sudah memiliki pandangan khusus mengenai arti “orang profesional”.
Orang profesional diharapkan untuk berperilaku lebih baik dibandingkan orang lain. Selain itu,
terdapat perbedaan antara akuntan publik dengan orang profesional lain. Akuntan publik
dibayar oleh perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan perusahaan tersebut dan laporan
keuangan dapat digunakan oleh stakeholder perusahaan. Terdapat banyak cara untuk memiliki
performa yang baik, yaitu mengikuti ujian CPA, melakukan peer review, melakukan latihan
AICPA, dan sebagainya.
Prinsip-prinsip Etika terdiri atas:
• Tanggung Jawab
Orang profesional harus melatih kepekaan dan penilaian moral dalam seluruh aktivitas.
• Kepentingan Publik
Setiap anggota harus menerima kewajiban agar dapat bertindak dengan cara pelayanan
publik.
• Integritas
Setiap anggota harus melakukan tanggung jawab masing-masing dengan kepekaan tinggi.
• Objektivitas dan Independensi
Setiap anggota harus bertindak secara objektif, independent, dan terlepas dari segala
konflik kepentingan.
• Kehati-hatian
Setiap anggota harus memahami standar profesional dan berusaha untuk meningkatkan
kompetensi.
• Lingkup dan Sifat-sifat layanan
Setiap anggota harus mengamati Kode Etik Profesional dalam praktik publik.
Kode Etik AICPA dan IESBA menjelaskan makna independensi yang terdiri atas
independensi dalam pikiran dan penampilan. Independensi auditor diatur oleh peraturan SEC
auditor yang sesuai dengan Pakta Sarbanes-Oxley. Pakta Sarbanes-Oxley dan Ketentuan SEC
yang sudah direvisi membatasi jenis-jenis pelayanan nonaudit yang disediakan oleh auditor.
Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Terbuka (PCAOB) telah mengeluarkan aturan
independensi tambahan yang berkaitan dengan penyediaan jasa pajak tertentu. Pelayanan-
pelayanan yang dilarang dalam peraturan Pakta Sarbanes Oxley adalah jasa aktuaria, jasa
valuasi, pengalihdayaan audit internal, dan sebagainya.
Setiap auditor yang dibantu oleh komite audit yang menjadi anggota dewan perusahaan
yang dipilih oleh dewan perusahaan. Komite audit terdiri atas tiga sampai lima anggota direksi
dengan minimal satu anggota komite yang ahli keuangan. Pakta Sarbanes-Oxley mensyaratkan
bahwa harus terjadi rotasi audit dalam jangka lima tahun dengan tujuan agar perusahaan audit
dapat mempertahankan independensi dan objektivitas secara keseluruhan.
Peraturan SEC dalam hubungan finansial melarang kepemilikan dalam klien audit oleh
orang-orang yang mempengaruhi auditor. Pihak-pihak yang dilarang untuk kepemilikan adalah
anggota tim audit, orang-orang yang berposisi untuk mempengaruhi perjanjian audit, mitra dan
manajer yang menyediakan lebih dari 10 jam jasa nonservis ke klien, dan mitra yang
bertanggung jawab dengan perjanjian.
Pengertian akan kode-kode AICPA dibutuhkan agar auditor dapat memahami
penggunaannya. Misalkan, kode 201 untuk Standar Umum, kode 203 untuk prinsip akuntansi,
kode 505 untuk bentuk dan nama organisasi. Kode-kode AICPA tersebut digunakan oleh
PCAOB untuk menjadi pedoman dalam kegiatan audit.
TANGGUNG JAWAB HUKUM
Seorang audit profesional memiliki tanggung jawab dengan klien sesuai dengan kontrak yang
disepakati. Audit juga bertanggung jawab atas kelalaian dan/atau pelanggaran kontrak jika
gagal memberikan layanan yang memuaskan pada klien. Oleh karena itu, lingkungan hukum
berubah dan disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah masyarakat yang
semakin melek hukum, kompleksitaas dalam bisnis yang menyebabkan kompleksitas fungsi
audit dan akuntansi, kesadaran akan Komisi Sekuritas dan Bursa yang meningkat, dan
tumbuhnya kesadaran penggunaan akuntansi publik oleh pengguna laporan keuangan.
Perusahaan sebagai pengguna laporan keuangan sadar untuk membutuhkan akuntan
publik sehingga akuntan publik semakin banyak dipakai oleh perusahaan. Selain itu,
kompleksitas audit dan fungsi-fungsi akuntansi semakin meningkat dan disebabkan oleh
peningkatan ukuran bisnis, dan kompleksitas operasi bisnis.
Auditor seringkali menemukan kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan audit untuk
klien yang memakai jasa auditor. Kegagalan bisnis terjadi jika bisnis tersebut tidak dapat
memenuhi target investor atau melunasi pinjaman karena kondisi ekonomi atau bisnis.
Kegagalan audit terjadi ketika auditor mengeluarkan opini audit yang salah dan tidak
memenuhi prinsip-prinsip audit. Pekerjaan audit yang berisiko mewakili risiko auditor yang
dapat salah menyampaikan opini wajar tanpa pengecualian, yang dalam kenyataannya terdapat
kesalahan saji secara material.
Terdapat tiga konsep hukum yang mempengaruhi tanggung jawab, yaitu konsep orang
bijaksana, tanggung jawab atas tindakan orang lain, dan kurangnya kesempatan untuk
berbicara. Standar kewaspadaan dan kehati-hatian sering disebut sebagai konsep orang
bijaksana. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang harus bisa melakukan keahlian dan kehati-
hatian dalam melaksanakan kewajiban bagi orang lain. Selain itu, tanggung jawab atas tindakan
orang lain diartikan sebagai para partner KAP bertanggung jawab atas pekerjaan anak buah
KAP atau KAP lain yang mengerjakan pekerjaan audit. Kurangnya kesempatan untuk
berbicara diartikan dalam konteks kerahasiaan informasi. Akuntan Publik tidak berhak untuk
menahan informasi dari pengadilan dengan beralasan bahwa informasi tersebut mempunyai
hak istimewa.
Terdapat beberapa ketentuan hukum yang mempengaruhi tanggung jawab akuntan
publik. Ketentuan yang mengatur kelalaian dan penipuan adalah kelalaian biasa, kelalaian
besar, kecurangan konstruktif, dan penipuan. Kelalaian biasa merupakan tidak ada perhatian
yang wajar dan dapat diharapkan dari seseorang pada kondisi tertentu. Kelalaian besar adalah
tidak ada perhatian bahkan sembrono dalam bertindak serta tidak dapat diharapkan sama sekali
oleh orang lain. Kecurangan Konstruktif dapat dipahami sebagai kelalaian yang ekstrim atau
kesembronoan yang luar biasa meskipun tidak ada maksud penipuan. Hal ini terjadi jika auditor
mengetahui ada audit yang belum tuntas namun tetap mengeluarkan opini, tetapi tidak ada
maksud membohongi laporan keuangan. Kecurangan adalah adanya kesalahan saji dalam
laporan audit dan diketahui bahwa auditor bermaksud untuk membohongi pengguna laporan
keuangan.
Tuntutan hukum yang dilayangkan kepada akuntan publik kebanyakan berasal dari
klien yang sudah menggunakan jasanya. Oleh karena itu, dibutuhkan respon profesional
terhadap tuntutan hukum tersebut. IAASB, AICPA, dan PCAOB harus terus menerus
memperbarui standar audit agar tetap memenuhi kebutuhan zaman terhadap pekerjaan audit.
Cara yang juga bisa dilakukan oleh audit adalah mengedukasi para pengguna laporan keuangan
mengenai batasan-batasan audit. Para pemimpin AICPA yang berasal dari KAP dan pendidik
harus mendidik pengguna laporan keuangan untuk memahami maksud dari opini auditor.
Selain cara-cara tersebut, auditor juga dapat menggunakan cara-cara alternatif seperti
meningkatkan skil untuk memenuhi ekspetasi dari pengguna jasa audit, memberi sanksi kepada
anggota karena performa dan perilaku yang tidak baik, dan sebagainya.
Terdapat berbagai sikap yang dapat melindungi akuntan publik dari tanggung jawab
hukum. Sikap-sikap tersebut yaitu hanya melakukan kerja sama dengan klien yang
berintegritas baik, mempertahanakan independensi dan menghindari konflik kepentingan,
memahami alur bisnis klien, melatih skeptisisme profesional, dan sebagainya. Auditor harus
menjaga sikap skeptis yang hebat ketika diberikan informasi keuangan dari perusahaan agar
auditor dapat mengidentifikasi kesalahan saji yang muncul pada laporan keuangan.

More Related Content

What's hot

Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasLusi Mei
 
financial shenanigans
financial shenanigansfinancial shenanigans
financial shenanigansketutferry
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasireidjen raden
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Annisa Galih Sarasati
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillFuturum2
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasiUlmi_Kalsum
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahcitra Joni
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanghiyats dewantara
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAdi Jauhari
 

What's hot (20)

Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
financial shenanigans
financial shenanigansfinancial shenanigans
financial shenanigans
 
Akm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutifAkm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutif
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi
 
Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-
 
Pembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuanPembentukan persekutuan
Pembentukan persekutuan
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Kel.10
Kel.10Kel.10
Kel.10
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwillPsak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
Psak 22 (revisi 2010) - bab 3 goodwill
 
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasiSistem informasi akuntansi   teknik dan dokumentasi sistem informasi
Sistem informasi akuntansi teknik dan dokumentasi sistem informasi
 
Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariah
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
 

Similar to Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor

Legal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsLegal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsRianiDewiAstuty
 
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorEtika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorFarrel Aditya
 
Professionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityProfessionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityDewintaSrikandiUtami
 
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiLegal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiQamarulHuda6
 
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumtugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumNaylaKalya
 
Summary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikun
Summary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikunSummary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikun
Summary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikunLizaHanafi2
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxssuser28d19b
 
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Auditssuser1d6e37
 
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptxETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptxsulaihawati1
 
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...lely Wiaya
 
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)yufendriansyah auriga
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)arinakhasbana
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesionalEko Wibowo
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...Roni Nugroho
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanRose Meea
 
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas AuditPengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas AuditNia Irna Dewi
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...siti muliawati
 

Similar to Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor (20)

Legal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional EthicsLegal Liability and Professional Ethics
Legal Liability and Professional Ethics
 
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang AuditorEtika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
Etika Profesional dan Kewajiban Hukum Seorang Auditor
 
Professionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal LiabilityProfessionals Ethic & Legal Liability
Professionals Ethic & Legal Liability
 
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit AkuntansiLegal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Legal Ability and Etika Profesional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
 
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyumtugas rangkuman nayla kalya qayyum
tugas rangkuman nayla kalya qayyum
 
Summary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikun
Summary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikunSummary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikun
Summary professional ethics dan legal ability liza hanafi 2106649643_ m razikun
 
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptxEtika Profesi Kelompok 3.pptx
Etika Profesi Kelompok 3.pptx
 
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability AuditSummary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
Summary Professionals Ethics Dan Legal Liability Audit
 
Professional Ethics
Professional Ethics Professional Ethics
Professional Ethics
 
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptxETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
 
Kewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum AuditKewajiban Hukum Audit
Kewajiban Hukum Audit
 
Etika profesional audit
Etika profesional   auditEtika profesional   audit
Etika profesional audit
 
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
Pengauditan lanjutan (Etika Profesi Akuntan Publik) DR. YUDHI HERLIANSYAH, AK...
 
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)Rangkuman buku etika profesi STAN  (kusmanadji)
Rangkuman buku etika profesi STAN (kusmanadji)
 
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesional
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Ethics and Conflict, ...
 
Kode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi AkuntanKode Etik Profesi Akuntan
Kode Etik Profesi Akuntan
 
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas AuditPengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
Pengaruh kode etik profesi akuntan publik terhadap kualitas Audit
 
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
BE & GG, Siti Muliawati, Hapzi Ali, Business Ethics & GG; Ethics and conflict...
 

Recently uploaded

Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Etika profesional dan tanggung jawab hukum auditor

  • 1. Nama : Yohanes Sianipar NPM : 2106649196 Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Razikun, CPA. ETIKA PROFESIONAL Etika secara umum diartikan sebagai prinsip atau dasar moral. Setiap orang mempunyai dasar moral masing-masing. Nila-nilai dasar etika terdiri atas perhatian,tanggung jawab, kepercayaan, kehormatan, keadilan, dan kepatuhan.Setiap nilai-nilai ini bersatu padu membentuk etika seseorang. Etika dibutuhkan agar setiap orang dapat berperilaku baik dan tertib. Namun, terdapat beberapa orang berperilaku tidak etis karena standar etika antarorang yang berbeda-beda atau pilihan orang tersebut untuk berperilaku egois. Dilema etika adalah kondisi ketika seseorang kebingungan mengambil keputusan dalam merespon keadaan yang sedang dihadapi. Auditor sering menghadapi dilema etika pada karir mereka. Banyak orang menormalisasi tindakan tidak etis karena merasa banyak yang melakukannya, rasa ingin tahu, dan lain-lain. Dilema etika dapat diselesaikan dengan beberapa langkah, yaitu mengidentifikasi permasalahan etika berdasarkan fakta yang ada, menentukan pihak yang terdampak akan isu tersebut, mencari saran-saran yang tersedia untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan memutuskan mengambil tindakan yang dapat menyelesaikan masalah. Masyarakat sudah memiliki pandangan khusus mengenai arti “orang profesional”. Orang profesional diharapkan untuk berperilaku lebih baik dibandingkan orang lain. Selain itu, terdapat perbedaan antara akuntan publik dengan orang profesional lain. Akuntan publik dibayar oleh perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan perusahaan tersebut dan laporan keuangan dapat digunakan oleh stakeholder perusahaan. Terdapat banyak cara untuk memiliki performa yang baik, yaitu mengikuti ujian CPA, melakukan peer review, melakukan latihan AICPA, dan sebagainya. Prinsip-prinsip Etika terdiri atas: • Tanggung Jawab Orang profesional harus melatih kepekaan dan penilaian moral dalam seluruh aktivitas. • Kepentingan Publik Setiap anggota harus menerima kewajiban agar dapat bertindak dengan cara pelayanan publik. • Integritas Setiap anggota harus melakukan tanggung jawab masing-masing dengan kepekaan tinggi. • Objektivitas dan Independensi Setiap anggota harus bertindak secara objektif, independent, dan terlepas dari segala konflik kepentingan. • Kehati-hatian Setiap anggota harus memahami standar profesional dan berusaha untuk meningkatkan kompetensi.
  • 2. • Lingkup dan Sifat-sifat layanan Setiap anggota harus mengamati Kode Etik Profesional dalam praktik publik. Kode Etik AICPA dan IESBA menjelaskan makna independensi yang terdiri atas independensi dalam pikiran dan penampilan. Independensi auditor diatur oleh peraturan SEC auditor yang sesuai dengan Pakta Sarbanes-Oxley. Pakta Sarbanes-Oxley dan Ketentuan SEC yang sudah direvisi membatasi jenis-jenis pelayanan nonaudit yang disediakan oleh auditor. Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Terbuka (PCAOB) telah mengeluarkan aturan independensi tambahan yang berkaitan dengan penyediaan jasa pajak tertentu. Pelayanan- pelayanan yang dilarang dalam peraturan Pakta Sarbanes Oxley adalah jasa aktuaria, jasa valuasi, pengalihdayaan audit internal, dan sebagainya. Setiap auditor yang dibantu oleh komite audit yang menjadi anggota dewan perusahaan yang dipilih oleh dewan perusahaan. Komite audit terdiri atas tiga sampai lima anggota direksi dengan minimal satu anggota komite yang ahli keuangan. Pakta Sarbanes-Oxley mensyaratkan bahwa harus terjadi rotasi audit dalam jangka lima tahun dengan tujuan agar perusahaan audit dapat mempertahankan independensi dan objektivitas secara keseluruhan. Peraturan SEC dalam hubungan finansial melarang kepemilikan dalam klien audit oleh orang-orang yang mempengaruhi auditor. Pihak-pihak yang dilarang untuk kepemilikan adalah anggota tim audit, orang-orang yang berposisi untuk mempengaruhi perjanjian audit, mitra dan manajer yang menyediakan lebih dari 10 jam jasa nonservis ke klien, dan mitra yang bertanggung jawab dengan perjanjian. Pengertian akan kode-kode AICPA dibutuhkan agar auditor dapat memahami penggunaannya. Misalkan, kode 201 untuk Standar Umum, kode 203 untuk prinsip akuntansi, kode 505 untuk bentuk dan nama organisasi. Kode-kode AICPA tersebut digunakan oleh PCAOB untuk menjadi pedoman dalam kegiatan audit.
  • 3. TANGGUNG JAWAB HUKUM Seorang audit profesional memiliki tanggung jawab dengan klien sesuai dengan kontrak yang disepakati. Audit juga bertanggung jawab atas kelalaian dan/atau pelanggaran kontrak jika gagal memberikan layanan yang memuaskan pada klien. Oleh karena itu, lingkungan hukum berubah dan disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah masyarakat yang semakin melek hukum, kompleksitaas dalam bisnis yang menyebabkan kompleksitas fungsi audit dan akuntansi, kesadaran akan Komisi Sekuritas dan Bursa yang meningkat, dan tumbuhnya kesadaran penggunaan akuntansi publik oleh pengguna laporan keuangan. Perusahaan sebagai pengguna laporan keuangan sadar untuk membutuhkan akuntan publik sehingga akuntan publik semakin banyak dipakai oleh perusahaan. Selain itu, kompleksitas audit dan fungsi-fungsi akuntansi semakin meningkat dan disebabkan oleh peningkatan ukuran bisnis, dan kompleksitas operasi bisnis. Auditor seringkali menemukan kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan audit untuk klien yang memakai jasa auditor. Kegagalan bisnis terjadi jika bisnis tersebut tidak dapat memenuhi target investor atau melunasi pinjaman karena kondisi ekonomi atau bisnis. Kegagalan audit terjadi ketika auditor mengeluarkan opini audit yang salah dan tidak memenuhi prinsip-prinsip audit. Pekerjaan audit yang berisiko mewakili risiko auditor yang dapat salah menyampaikan opini wajar tanpa pengecualian, yang dalam kenyataannya terdapat kesalahan saji secara material. Terdapat tiga konsep hukum yang mempengaruhi tanggung jawab, yaitu konsep orang bijaksana, tanggung jawab atas tindakan orang lain, dan kurangnya kesempatan untuk berbicara. Standar kewaspadaan dan kehati-hatian sering disebut sebagai konsep orang bijaksana. Konsep ini menyatakan bahwa seseorang harus bisa melakukan keahlian dan kehati- hatian dalam melaksanakan kewajiban bagi orang lain. Selain itu, tanggung jawab atas tindakan orang lain diartikan sebagai para partner KAP bertanggung jawab atas pekerjaan anak buah KAP atau KAP lain yang mengerjakan pekerjaan audit. Kurangnya kesempatan untuk berbicara diartikan dalam konteks kerahasiaan informasi. Akuntan Publik tidak berhak untuk menahan informasi dari pengadilan dengan beralasan bahwa informasi tersebut mempunyai hak istimewa. Terdapat beberapa ketentuan hukum yang mempengaruhi tanggung jawab akuntan publik. Ketentuan yang mengatur kelalaian dan penipuan adalah kelalaian biasa, kelalaian besar, kecurangan konstruktif, dan penipuan. Kelalaian biasa merupakan tidak ada perhatian yang wajar dan dapat diharapkan dari seseorang pada kondisi tertentu. Kelalaian besar adalah tidak ada perhatian bahkan sembrono dalam bertindak serta tidak dapat diharapkan sama sekali oleh orang lain. Kecurangan Konstruktif dapat dipahami sebagai kelalaian yang ekstrim atau kesembronoan yang luar biasa meskipun tidak ada maksud penipuan. Hal ini terjadi jika auditor mengetahui ada audit yang belum tuntas namun tetap mengeluarkan opini, tetapi tidak ada maksud membohongi laporan keuangan. Kecurangan adalah adanya kesalahan saji dalam laporan audit dan diketahui bahwa auditor bermaksud untuk membohongi pengguna laporan keuangan. Tuntutan hukum yang dilayangkan kepada akuntan publik kebanyakan berasal dari klien yang sudah menggunakan jasanya. Oleh karena itu, dibutuhkan respon profesional
  • 4. terhadap tuntutan hukum tersebut. IAASB, AICPA, dan PCAOB harus terus menerus memperbarui standar audit agar tetap memenuhi kebutuhan zaman terhadap pekerjaan audit. Cara yang juga bisa dilakukan oleh audit adalah mengedukasi para pengguna laporan keuangan mengenai batasan-batasan audit. Para pemimpin AICPA yang berasal dari KAP dan pendidik harus mendidik pengguna laporan keuangan untuk memahami maksud dari opini auditor. Selain cara-cara tersebut, auditor juga dapat menggunakan cara-cara alternatif seperti meningkatkan skil untuk memenuhi ekspetasi dari pengguna jasa audit, memberi sanksi kepada anggota karena performa dan perilaku yang tidak baik, dan sebagainya. Terdapat berbagai sikap yang dapat melindungi akuntan publik dari tanggung jawab hukum. Sikap-sikap tersebut yaitu hanya melakukan kerja sama dengan klien yang berintegritas baik, mempertahanakan independensi dan menghindari konflik kepentingan, memahami alur bisnis klien, melatih skeptisisme profesional, dan sebagainya. Auditor harus menjaga sikap skeptis yang hebat ketika diberikan informasi keuangan dari perusahaan agar auditor dapat mengidentifikasi kesalahan saji yang muncul pada laporan keuangan.