1. Harmonisasi akuntansi internasional bertujuan untuk meningkatkan kompatibilitas praktik akuntansi dengan menentukan batasan seberapa besar praktik tersebut dapat bervariasi, bukan menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua.
2. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) dan Federasi Internasional Akuntan (IFAC) memainkan peran penting dalam mengembangkan standar akuntansi internasional.
3. Penerapan stand
1. Harmonisasi Akuntansi
Internasional
NAMA KELOMPOK (7G Akuntansi)
1. ANNISA APRILIA 1705170221
2. CITRA DEWI RAMADHANI 1705170252
3. JIHAN RIZKA AYU PUTRI 1705170230
4. REYNI PHRATINI 1705170022
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Sumatera utara
2. Latar Belakang
Tujuan awal adanya harmonisasi yaitu merupakan strategi induk perusahaan untuk lebih
banyak melakukan ekspansi dengan mendirikan anak perusahaan di berbagai wilayah negara lain. Jika
harmonisasi akuntansi internasional dapat tercipta, maka pemahaman atas penyajian informasi baik
induk perusahaan dapat berlangsung lebih mudah. Sebelum adanya harmonisasi, masing-masing
perusahaan membuat laporan yang sesuai dengan kaidah prinsip akuntansi yang umum di negara
tersebut. Proses tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan kandungan informasi keuangan banyak
mengalami perubahan karena mengalami translasi ke berbagai negara. Dengan adanya harmonisasi
akuntansi maka masing-masing pihak dapat lebih mempercayai kualitas informasi yang disajikan,
karena informasi disusun menggunakan standar internasional.
3. Harmonisasi adalah proses peningkatan prakatik akuntansi dengan memberikan batas
seberapa banyak variasinya. Harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka serta tidak menggunakan
pendekatan satu ukuran untuk semua. Konsep harmonisasi berarti bahwa standar yang berbeda boleh
berlaku di masing-masing negara anggota, selama standar tersebut “selaras” satu sama lain dan tidak
bertentangan.
Pengertian Harmonisasi Akuntansi
Internasional
Harmonisasi akuntansi internasional mencakup harmonisasi:
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait denganpenawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit
4. Harmonisasi
1. Proses untuk meningkatkan kompabilitas
(kesesuian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik- praktik tersebut dapat
beragam
2. Tidak menggunakan pendekatan satu
ukuran untuk semua. Tetapi
mengakomodasi beberapa perjanjian dan
telah mengalami kemajuan yang besar
secara internasional dalam tahun-tahun
terakhir
3. Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan
terbuka
Standarisasi
1. Penetapan sekelompok aturan yang kaku
dan sempit.
2. Penerapan satu standar atau aturan
tunggal dalam segala situasi.
3. Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara.
4. Lebih sukar untuk diimplemntasikan
secara internasional.
PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN
STANDARISASI
5. Pada awalnya terdapat 2 badan penyusun standar praktik akuntansi secara
internasional, yaitu:
1. The International Accounting Standards Committee (IASC)
dibentuk pada 1973 oleh organisasi profesi akuntansi dari 9 negara yaitu Australia,
Canada, Prancis, Jerman Barat, Jepang, Mexico, Belanda, Inggris dan USA.
2. The International Federation Of Accountant (IFAC)
didirikan pada Oktober 1977 oleh organisasi profesi akuntan dari 63 negara.
Perkembangan Harmonisasi Akuntansi
Internasional
6. IASC: - Bertugas untuk menyusun International Accounting Standards (IAS).
- Pada April 2001 IASC berkembang menjadi IASB (International
Accounting Standards Board)
- Karena perkembangan tersebut, maka IAS dikembangkan juga menjadi
International Financial Reporting Standards (IFRS).
IFAC: - Fokus pada upaya pengembangan International Standard Audit (ISA),
kode etik, dan kurikulum pendidikan akuntansi.
Perkembangan Harmonisasi Akuntansi
Internasional
7. Perkembangan Harmonisasi Akuntansi
Internasional.
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), bertujuan sebagai berikut:
• Untuk pengembangan dan harmonisasi standar serta prosedur akuntansi yang berhubungan
dengan penyajian laporan keuangan
• Mendorong penggunaan dan penerapan standar tersebut secara menyeluruh
• Untuk membawa konvergensi satndar akuntansi nasional berbagai egara dan standar
internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.
Setelah direorganisai IASB mencakup : Badan Wali, Dewan IASB. Dewan Penaihat
Standar, Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional.
8. Perkembangan Harmonisasi Akuntansi
Internasional
Tahun 2002 Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh
perusahaan Uni Eropa yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-
lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Pada tahun yang sama IASB dan
FASB menandatangani ” Perjanjian Norwalk ” yang berisi komitmen bersama terhadap
konvergensi standar akuntansi internasional.
Namun, faktanya saat ini standar akuntansi yang disusun oleh FASB (Financial
Accounting Standards Board) dan berlaku di Amerika Serikat masih diikuti oleh beberapa negara,
baik secara langsung maupun modifikasi
.
9. STANDARD AKUNTANSI INTERNASIONAL : IFRS
International Accounting Standard/International Financial Reporting Standard dikeluarkan
oleh International Accounting Standard Board atau Badan Standar Akuntansi Internasional.
MANFAAT IFRS :
• Meningkatkan daya banding laporan keuangan
• Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
• Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi
perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
• Mengurangi biaya laporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan
biaya untuk analis keuangan bagi para analis
10. International Financial Reporting Standards (IFRS) dijadikan sebagai referensi
utama pengembangan standar akuntansi keuangan internasional di Indonesia karena
IFRS merupakan standar yang sangat kokoh. Penyusunannya didukung oleh para
ahli dan dewan konsultatif internasional dari seluruh penjuru dunia. Mereka
menyediakan waktu cukup dan didukung dengan masukan literatur dari ratusan
orang dari berbagai displin ilmu dan dari berbagai macam jurisdiksi di seluruh
dunia. Dengan telah dideklarasikannya program konvergensi terhadap IFRS ini,
maka pada tahun 2012 seluruh standar yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan IAI akan mengacu kepada IFRS dan diterapkan oleh entitas.
STANDARD AKUNTANSI
INTERNASIONAL : IFRS
11. Faktor-faktor Yang Mendorong
Perlunya Harmonisasi Terhadap
Akuntansi
Sumber
Pendanaan
Perpajakan
Sistem
Hukum
Ikatan
Politik dan
Ekonomi
Inflasi
Tingkat
Perkembanga
n Ekonomi
Tingkat
Pendidikan
Budaya
12. Kritik dan Standar Internasional
Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan lingkungan
ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan
menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap
kedaulatan nasional.
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan
menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat
dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang
rumit dan berbiaya besar.
13. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham)
di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator diluar negara asal menerima laporan
keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
14. Penerapan Standar Internasional
Penerapan Standar:
Stamp dan Moonits
telah mengemukakan bahwa
srategi penerapan terbaik adalah
dengan mengambil langkah
preventif dalam profesi.
Tindakan pencegahan
diantaranya adalah penyertaan
pendidikan, pelatihan, prosedur
ujian yang kompreherensif dan
pendidikan profesional yang
berkelanjutan.
Standar akuntansi internasional
digunakan sebagai hasil dari:
1. Perjanjian Internasional atau
politis
2. Kepatuhan secara sukarela
(atau yang didorong secara
profesional)
3. Keputusan oleh badan pembuat
standar akuntansi internasional
15. Keuntungan Harmonisasi Internasional
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efisien alokasi modal.
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akusisi.
Gagasan terbaik timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi. Standar akuntansi
internasional memiliki sifat lebih fleksibel dan terbuka.
16. Organisasi Internasional Utama yang Mendorong
Harmonisasi Akuntansi Internasional
1. Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar MODAL (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Bagian Konferensi PBB dalam Perdagangan dan Pembangunan
17. IMPLIKASI STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
BAGI STANDAR DAN PRAKTEK AKUNTANSI
DI INDONESIA
• Indonesia tidak dengan serta merta mengadopsi IFRS secara penuh atau mutlak mengingat
perbedaan faktor pendukung sehingga harus dilakukan kajian terlebih dahulu standar mana yang sudah
dapat diadopsi dan diterapkan
• penerapan IFRS dibatasi terlebih dahulu hanya pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai
kemampuan penyesuaian tinggi terhadap perubahan penggunaan standar yang berlaku di Indonesia ke
IFRS
• Perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan yang telah go publik mungkin merupakan
perusahaan-perusahaan yang telah siap beralih dari penggunaan standar akuntansi Indonesia ke dalam
standar akuntansi internasional mengingat selama ini mereka telah berinteraksi dengan investor, kreditor
dan badan-badan internasional
18. KESIMPULAN
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mewujudkan harmonisasi akuntansi secara global. Namun,
keberagaman praktik akuntansi pada masa mendatang masih akan tetap terjadi. Krena keberadaan
akuntansi sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana akuntansi tersebut berada dan setiap negara akan
menemui perbedaan. Semakin beragamnya praktik akuntansi diberbagai negara maka yang dibutuhkan
saat ini adalah para akuntan yag berkualiatas dan kompeten dalam menginterpretasi standard akuntansi
internasional ke negara asalnya. Selain itu, perlu dibangun komunikasi dai berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan akuntansi dari berbagai negara sehingga terwujudnya harmonisasi melalui
standard-standard akuntansi internasional yang berlaku saat ini.