1. KEWAJIBAN MENUNTUT DAN
MENGAMALKAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
1. BUDI GAUTHAMA (B1E123015)
2. AHMAD KHAMALUDDIN (B1E123003)
3. HAMKA (B1E123020)
D3 – OPTOMETRI
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2023
2. LATAR BELAKANG
• Di zaman modern saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan suatu bangsa, serta ilmu
tersebut akan berpengaruh terhadap taraf ekonomi, sosial dan intelektual seseorang. Dari tahun ke tahun IPTEK
sudah berkembang dengan pesat. Bahkan masyarakat tertentu IPTEK merupakan suatu kebutuhan primer.
• Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam kehidupan bagi umat
manusia. Martabat manusia di samping ditentukan oleh peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh
kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-qur’an sendiri Allah
menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar takut kepada Allah.
• Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mempergunakan IPTEK dan
seni sesuai dengan akidah islam. Kemudian kita dapat memahami kewajiban menuntut dan mengamalkan IPTEK dan
seni sesuai dengan ajaran Al-qur’an dan hadist.
3. KONSEP ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI (IPTEK)
• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, ilustrasi dan firasat,
• Ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.
• Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian.
• Seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai Spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak
memperdalam di sebut Generalis.
• Istilah Teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah
satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga
memiliki karakteristik objektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karna memiliki
potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, di situlah letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. SUMBER ILMU PENGETAHUAN
1. Ilmu berasal dari bahasa arab ‘ilm dari kata ini di indonesiakan menjadi ilmu. Sedangkan dalam perspektif islam ilmu merupakan
pengetahuan mendalam hasil usaha dari para ilmuwan muslim atas persoalan duniawi dan akhirat dengan bersumber kepada wahyu
Allah.
2. Ilmu Pengetahuan adalah sesuatu yang sudah dibuktikan secara kebenarananya dengan cara yang objektif yang dibangun
berdasarakan fakta-fakta yang dapat disimpulkan serta dapat memberikan efek yang besar.
3. Sumber-sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada tiga, yaitu
Alam semesta (alam fisik),
Alam akal (nalar)
Hati (intuisi dan ilham).
5. IMAN, IPTEK, DAN AMAL SEBAGAI KESATUAN
Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi orang yang
membenarkan itu. Iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-
sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan.
Para sarjana muslim berpendapat bahwa ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan
ilmu (science) saja, melainkan ilmu dari Allah yang dirumuskan dalam lauhil mahfudz dan disampaikan
kepada kita melalui Al-qur’an. Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang
dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada hilangnya nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu
bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan
manusia yang menggunakan teknologi itu. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat
manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan
pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.
6. KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGAMALKAN ILMU
• ِِۙمَلَقۡالِب
﴿
96:4
﴾
ِۙ
َمَّلَع
َِۙانَسۡنِ ۡ
اۡل
اَم
ِۙۡمَل
ِۙۡمَلۡعَي
﴿
96:5
﴾
• Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan
Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang telah mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya”. (Al-‘alaq: 1-5)
• Rangkaian ayat di atas menunjukkan pentingnya memiliki kemampuan membaca dan menulis, menguasai dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, serta mengadakan penelitian dari ayat-ayat Allah. Hal itu tidak saja pada ayat-ayat quraniyah tetapi juga kauniyah, yaitu alam
ciptaan-Nya seperti langit, bumi dan seisinya agar dapat menghasilkan kemajuan ilmu dan teknologi.
• Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu”
ٍِۙةَمِلْسُم َوٍِملْسُمِِّلُكىَلَعٌَةضْي ِ
رَفِمْلِعْلاُبَلَط
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
7. IMAN, IPTEK, DANAMAL SEBAGAI KESATUAN
• Pengertian yang dapat dipetik dari hadist di atas ialah bahwa menuntut ilmu
pengetahuan adalah suatu perintah sehingga dapat dikatakan sebagai kewajiban. Kita sadar
bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang
terdapat di dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan akhirat, tetapi juga
ilmu yang mengarah kepada dunia. Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya
wajib. Jika tidak menuntut ilmu sesorang akan berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu
bermanfaat untuk mencapai kecerdasan . Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu akan
berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Sehingga orang yang beriman dan berilmu harus
didasarkan pada pengetahuan (al-ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat
bagi kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang benar menurut agama islam.
8. KESIMPULAN
• Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, ilustrasi
dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi,
disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji
kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal
saleh apabila perbuatan tersebut tidakdi bangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar.Ada 4 hal
pandangan islam dalam etos kerja yaitu Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja, Konsep ihsan
dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia ,dan orang mukmin yang kuat lebih
disukai.