Dokumen tersebut membahas tentang strategi manajemen perusahaan, meliputi visi dan misi perusahaan, tujuan jangka panjang, budaya perusahaan, tata kelola perusahaan, dan teori agensi. Dokumen ini menjelaskan pentingnya visi dan misi yang jelas dalam memberikan arahan kepada perusahaan, serta relevansinya budaya dan tata kelola yang kuat dalam mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
magister management (business unit level strategy)
Sm, hapzi ali,vision and company mission,universitas mercu buana,2018
1. STRATEGIC MANAGEMENT
Vision and Company Mission, Longterm objective,
Corporate Culture, Corporate Governance dan The
Agency Theory
Winarsih (55117010015)
Mahasiswa Magister Management, Universitas Mercu Buana
Prof. Dr.Ir Hapzi Ali, MM, CMA
Dosen Magister Management, Universitas Mercu Buana
2. 2012
2 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
Ada beberapa pengertian tentang visi dan misi, diantaranya adalah
Pengertian Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang (saujana, )
Menrut Wibisono, visi merupakan rangkaian kali yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi
merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan (Angga,2015)
visi perusahaan adalah pandangan jauh ke depan, kemana perusahaan-perusahaan tersebut akan
dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh perusahaan (Shara,2012)
Dari beberapa pengertian visi diatas dapat disimpulkan bahwa visi adalah Suatu pandangan tentang
tujuan, impian atau cita-cita suatu perusahaan atau organisasi di masa mendatang.
Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya
mewujudkan Visi (Saujana, )
Menurut Drucker, pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi.
Pernyataan misi oreganisasi, terutama ditingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktifitas
perusahaan (Angga,2015)
Menurut Wheelen misi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa
produk ataupun jasa (Sara,2012)
Dari beberapa pengertian misi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa misi adalah suatu pernyataan
yang berisikan tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi.
2. LONGTERM OBJECTIVE (Tujuan jangka panjang)
Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan dari hasil yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan
dalam periode tertentu yang umumnya tiga sampai lima tahun.Untuk mencapai kemakmuran jangka
panjang,para perencana strategis umumnya menetapkan tujuan jangka panjang dalam 7 bidang
yaitu :
3. 2012
3 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
a) Probabilitas
kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroprasi dalam jangka panjang bergantung pada
perolehan tingkat laba yang memadai yang dimana umumnya memiliki tujuan laba dinyatakan dalam
bentuk laba perusahaan atau tingkat pengembalian atas ekuitas.
b) Produktivitas
Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umunya dapat meningkatkan
produktivitas. Oleh karenanya perusahaan menyatakan suatu tujuan produktivitas. Tujuan
produktivitas yang umum digunakan adalah jumlah barang yang diproduksi atau jumlah jasa yang
diberikan per unit input. Namun tujuan produktivitas kadang kala dinyatakan dalam bentuk
penurunan biaya yang diinginkan.
c) Posisi kompetitif
Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah dominasi relatifnya di pasar.Sering kali penjualan
total atau pangsa pasar dijadikan sebagai ukuran posisi kompetitif perusahaan. Tujuan yang
berkaitan dengan posisi kompetitif dapat mengindikasikan prioritas jangka panjang perusahaan.
d) Pengembangan karyawan
Karyawan menghargai pendidikan dan pelatihan sebagian karena hal tersebut mengarah pada
kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Hal ini sering kali meningkatkan produktivitas dan
mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu para pembuat keputusan strategis sering kali
memasukkan tujuan pengembangan karyawan dalam rencana jangka panjangnya.
e) Hubungan dengan karyawan
Para manajer strategis yakin produktivitas berhubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi
atas perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu mereka menetapkan
tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan karyawan. Beberapa tujuan mencakup program
keselamatan kerja, perwakilan pekerja dalam komitmen dan rencana kompensasi berbasis saham.
f) Kepemimpinan Teknologi
Perusahaan harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya pengikut di pasar. Setiap
pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan postur strategi yang berbeda. Oleh
karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan berkaitan dengan kepemimpinan teknologi.
4. 2012
4 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
g) Tanggung jawab kepada masyarakat
Banyak perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya melampaui persyaratan
pemerintah.Perusahaan itu bukan hanya bekerja untuk mengembangkan reputasi sebagai produsen
dari produk dan jasa dengan harga yang layak melainkan juga menjadi warga negara yang
bertanggung jawab.
Kualitas Tujuan Jangka Panjang
Dapat diterima
Flexibel
Terukur
Memotivasi
Sesuai
Dapat dipahami
Dapat dicapai.
3. CORPORATE CULTURE (Budaya perusahaan)
Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang bermakna yang melayani
manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat.
Budaya dan nilai-nilai diteruskan dari satu generasi kegenerasi yang lain (scheren,at.all,2012)
Budaya mempengaruhi penggerak yang memotivasi orang untuk mengambil tindakan yang lebih
jauh – bahkan untuk motif yang bermacam-macam seperti kebebasan, kemampuan baca tulis, atau
kegairahan. Budaya dari suatu masyarakat menentukan bentuk komunikasi apa yang diizinkan
sehubungan dengan masalah ini dan kerap sifat dan tingkat perilaku mencari yang dianggap sesuai
oleh individu.
menurut Denison mempunyai pengaruh terhadap keefektifan suatu organisasi. Budaya perusahaan
dapat dilihat dari aspek rasa Keterlibatan (involvement), Konsistensi (consistency), Adaptabilitas
(adaptability), dan Misi (mission).
1. Keterlibatan (involvement)
Tingkat keterlibatan dan partisipasi yang tinggi dari karyawan akan meningkatkan rasa tanggung
jawab. Rasa kepemilikan dan tanggung jawab tersebut akan meningkatkan komitmen karyawan
terhadap perusahaan sehingga tidak memerlukan kontrol yang terbuka. Dengan rasa keterlibatan
5. 2012
5 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
yang tinggi juga diharapkan dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, dimana hal-
hal tersebut penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.
2. Konsistensi (consistency)
Konsistensi menekankan pada nilai-nilai yang dimiliki perusahaan yang perlu dipahami oleh para
anggota organisasi. Nilai-nilai tersebut meliputi masalah komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan
pekerjaan, toleransi, penghargaan terhadap prestasi. Hal-hal tersebut mempunyai dampak yang
positif terhadap proses pencapaian tujuan organisasi dan perlu dibangun atau dikembangkan dalam
perusahaan secara konsisten.
Komunikasi merupakan sesuatu yang penting, karena komunikasi mempunyai unsur-unsur antara
lain:
Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti
Suatu sarana pengaliran informasi
Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu
Kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan harus dibiasakan, karena dengan adanya kerjasama maka
akan membantu mempermudah pencapaian tujuan. Penghargaan terhadap prestasi yang dicapai,
harus dibentuk dalam format yang baik, dan tepat, agar dapat dijadikan motivasi dalam bekerja.
3. Adaptabilitas (adaptability)
Menekankan pentingnya adaptabilitas di dalam perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi. Perubahan-perubahan dalam lingkungan dapat berwujud perkembangan teknologi,
perubahan kondisi ekonomi dan politik, perubahan kualitas dan sikap karyawan, tuntutan konsumen
terhadap produksi perusahaan. Adaptabilitas tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup
perusahaan tetapi juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.
4. Misi (mission)
Hal ini menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari suatu organisasi bagi para
anggotanya. Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian akan misi memberikan dua pengaruh
utama pada fungsi organisasi, yaitu :
Suatu misi memberikan kegunaan dan arti yang menentukan peran sosial dan tujuan ekstra dari
suatu lembaga dan menentukan peran-peran individu dari lembaga tersebut. Proses internalisasi
dan identifikasi ini memberikan komitmen jangka pendek dan jangka panjang serta mengarah pada
efektivitas organisasi.
6. 2012
6 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian akan misi akan memberikan kejelasan arah pada tingkat individu, ada rasa percaya
bahwa kesuksesan organisasi membutuhkan adanya koordinasi yang merupakan hasil dari
menentukan tujuan bersama.
4. CORPORATE GOVERNANCE (Tata kelola perusahaan)
Tata Kelola Perusahaan (bahasa Inggris: corporate governance) adalah rangkaian proses, kebiasaan,
kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan
suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para
pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-
pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan
direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor
lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
5. THE AGENCY THEORY (Teori Agensi)
Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai
prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh
pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Karena mereka dipilih,
maka pihak manejemen harus mempertanggungjawabkan semua pekerjaannya kepada
pemegang saham.
Tujuan dari teori agensi adalah pertama, untuk meningkatkan kemampuan individu (baik prinsipal
maupun agen) dalam mengevaluasi lingkungan dimana keputusan harus diambil (The belief revision
role). Kedua, untuk mengevaluasi hasil dari keputusan yang telah diambil guna mempermudah
pengalokasian hasil antara prinsipal dan agen sesuai dengan kontrak kerja (The performance
evaluation role).
Agen sebagai seorang manajer akan mengambil keputusan untuk melakukan berbagai strategi guna
mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan. Disisi lain agen merupakan pihak yang diberikan
kewenangan oleh prinsipal berkewajiban mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanahkan
kepadanya. Teori keagenan menyatakan bahwa dalam pengelolaan perusahaa selalu ada konflik
kepentingan (Brigham dan Gapenski,1996) antara (1) manajer dan pemilik perusahaan (2) Manajer
dan bawahannya, (3) Pemilik perusahaan dan kreditor.
dalam penelitian Masdupi (2005) dikemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam
mengurangi masalah keagenan. Pertama, dengan meningkatkan insider ownership. Perusahaan
meningkatkan bagian kepemilikan manajemen untuk mensejajarkan kedudukan manajer dengan
7. 2012
7 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham. Dengan
meningkatkan persentase kepemilikan, manajer menjadi termotivasi untuk meningkatkan kinerja
dan bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham.
Kedua, dengan pendekatan pengawasan eksternal yang dilakukan melalui penggunaan hutang.
Penambahan hutang dalam struktur modal dapat mengurangi penggunaan saham sehingga
meminimalisasi biaya keagenan ekuitas. Akan tetapi, perusahaan memiliki kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman dan membayarkan beban bunga secara periodik. Selain itu penggunaan
hutang yang terlalu besar juga akan menimbulkan konflik keagenan antara shareholders dengan
debtholders sehingga memunculkan biaya keagenan hutang.
Ketiga, institutional investor sebagai monitoring agent. Moh’d et al, (1998) menyatakan bahwa
bentuk distribusi saham dari luar (outside shareholders) yaitu institutional investor dan shareholders
dispersion dapat mengurangi biaya keagenan ekuitas (agency cost). Hal ini disebabkan karena
kepemilikan merupakan sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau
menantang keberadaan manajemen, maka konsentrasi atau penyebaran power menjadi suatu hal
yang relevan dalam perusahaan.
8. 2012
8 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Aplikasi dari pembahasan diatas terhadap smk bonavita sebagai berikut:
1.Visi dan misi
Visi :
Mencetak manusia yang unggul dalam intelektual dan terampil serta terpuji dalam moral
Misi :
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berbasis produktif
Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam menumbuhkan semangat
keunggulan dan kompetitif
Meningkatkan kualitas KBM dalam mencapai kompetensi siswa berstandar nasional .
internasional
Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam mewujudkan standar pelayanan
minimal (SPM).
Meningkatkan kualitas dan kualitas sarana dan prasaran pendidikan dalam mendukung
penguasan IPTEK
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah sesuai kebutuhan di dunia usaha dan industry
yang beriman dan bertaqwa, mandiri serta mempunyai keunggulan di bidang teknologi agar
mampu bersaing dan mampu mengembangkan diri serta meningkatkan martabatnya
2. longterm objective
Tujuan dari smk bonavita adalah
1. Terwujudnya SMK Bonavita sebagai pusat pendidikan dan pelatihan kompetensi teknologi
kejuruan yang berbasis produktif dan manajemen wirausaha
2. Menghasilakan tamatan yang professional, tangguh berjiwa mandiri, berbudi luhur, beriman
dan bertaqwa yang mampu menguasai bahasa pergaulan internasional.
3. Bersama instansi lain yang terkait menunjang pelaksanaan otonomi daerah Kota Tangerang
4. Memberikan layanan pelatihan kompetensi di bidang teknologi dan industry kepada
lembaga maupun masyarakat umum.
5. Memberikan layanan jasa dan produksi
6. Mengembangkan diri menjadi PPKT (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kompetensi Teknologi)
3. corporate culture
Dalam dunia pendidikan formal, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), kita telah
mengetahui bahwa ada dua pelaku utama yang berperan aktif dalam terjadinya proses belajar-
mengajar (penyampaian materi hingga penerimaan materi), yakni siswa dan guru. Sebuah Proses
Belajar Mengajar (PBM) dikatakan berhasil apabila siswa mampu memahami pengetahuan yang
diperoleh, mempraktekkan keterampilan yang dipelajari, dengan didukung oleh sikap displin, jujur,
serta bertanggung jawab, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
9. 2012
9 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Dan guru merupakan pendamping utama dalam hal ini. Selama delapan jam sehari, para siswa-siswi
berinteraksi langsung dengan para guru.Tak heran jika segala hal yang melekat pada sang guru, tidak
jauh berbeda dengan para anak didiknya. Maka menjadi hal fakta jika ingin memperbaiki pendidikan
maka dimulai dengan mengkualitaskan guru terlebih dahulu. Karena sosok guru memiliki pengaruh
yang besar terhadap siswa-siswinya.
Di SMK Bonavita sangat ditegakkan peraturan-peraturan bahwa seorang guru tidak boleh mencaci
maki murid, dilarang mengajarkan kemewahan pada murid, tidak boleh gagap tehnologi, harus
linier, dsb. Jadi dengan peraturan yang berlaku akan muncul budaya yang baik di sekolah, sehingga
munculah budaya saling menghargai,menghormati, dan mengetahui hak dan kewajiban masing-
masing antara guru dan murid.
4. corporate gavernance
Dalam konteks pengelolaan pendidikan di smk bonavita ada beberapa karakteristik yang melekat
dalam praktik good governance sesuai pendapat Effendi (2005) adalah sebagai berikut: pertama,
praktik good governance harus memberi ruang kepada pihak di luar pemerintah yaitu masyarakat
untuk berperan secara optimal sehingga memungkinkan adanya sinergi di antara mereka dalam hal
ini pelanggan atau stake holder lembaga pendidikan; kedua, dalam praktik good governance
terkandung nilai-nilai yang membuat pemerintah maupun lembaga pendidikan dapat lebih efektif
bekerja. Nilai-nilai seperti efisiensi, keadilan, dan daya tanggap menjadi nilai yang penting,
efektivitas dan efisiensi yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan pendidikan; ketiga, praktik
good governance adalah praktik pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi serta berorientasi
pada kepentingan publik, dalam hal ini kepentingan pelanggan pendidikan.
Sesuai yang dikatakan Effendy (2005) smk bonavita telah menjalin hubungan yang baik kepada
masyarakat, pelanggan atau siswa serta kepada stake holder. Hal ini terlihat masyarakat dapat
kerjasama apabila ada kegiatan sekolah, penilaian positif dari orang tua muridpun banyak dijumpai.
Lembaga ini juga tidak ditemukan adanya korupsi.
5. The agency theory
Berikut penerapan teori agesi di smk bonavita. Hubungan antara owner dengan kepala sekolah
berjalan dengan baik. Kepala sekolah dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Memahami wewenangnya sebagai kepala sekolah dalam menyelesaikan suatu masalah yang
muncul.
10. 2012
10 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Angga,2015, http://anggaariefn.blogspot.co.id/2015/06/visi-dan-misi-perusahaan-visi-dan-
misi.html,( Juni 2015, Jam 11.15)
Laskar,2013, http://laskarcahaya.blogspot.com/2013/07/tujuan-jangka-panjang-perusahaan.html, (
Juli 2013, Jam 11.40)
Shara,2012, http://sharaarief.blogspot.co.id/2012/04/visi-dan-misi-perusahaan.html, (10 April 2012,
Jam 11.00)
Scheren,at.all,2012, http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-budaya-perusahaan-
menurut.html, ( November 2012, Jam 12.00)
11. 2012
11 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
12. 2012
12 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
13. 2012
13 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
14. 2012
14 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
15. 2012
15 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
16. 2012
16 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
17. 2012
17 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
18. 2012
18 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
19. 2012
19 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
20. 2012
20 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
21. 2012
21 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
22. 2012
22 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
23. 2012
23 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
24. 2012
24 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
25. 2012
25 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id