Dokumen tersebut membahas tentang kultur jaringan pada tanaman. Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun dan mata tunas kemudian tumbuhkan pada media buatan. Dokumen juga menjelaskan sejarah, tahapan, manfaat, dan kelemahan dari teknik kultur jaringan pada tanaman.
2. Apa itu KULTUR JARINGAN?
Kultur jaringan (Totipotensi) merupakan salah satu cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan
merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas,
serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam
media buatan.
3. HISTORY OF KULTUR JARINGAN
Prinsip dasar kultur jaringan berpegangan pada teori sel
dari Schwan dan Schleiden pada tahun 1838. Teori sel atau yang
lebih dikenal dengan teori totipotensi menyatakan bahwa setiap
sel tanaman hidup mempunyai informasi genetik dan perangkat
fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan berkembang
menjadi tanaman utuh jika kondisinya sesuai.
Kultur jaringan tanaman pertama kali berhasil dilakukan
oleh White pada tahun 1934 yakni kultur akar tanaman tomat.
4. TAHAP-TAHAP KULTUR JARINGAN
1. Media
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.
Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan
diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan
hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.
Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya
maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.
Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.
2. Inisiasi
Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan.
Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.
5. 3. Sterilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus
dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan
menggunakan alat-alat yang juga steril.
4. Multiplikasi
Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan
menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan pS rak-rak dan
ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.
5. Pengakaran
Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya
pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang
dilakukan mulai berjalan dengan baik. Pengamatan dilakukan setiap
hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan
6.
7. Manfaat Kultur Jaringan
• Mendapatkan tanaman baru
dalam jumlah banyak dalam
waktu yang relatif singkat.
• Memperoleh tanaman baru yang
bersifat unggul. Teknik kultur
jaringan sangat bermanfaat bagi
dunia ilmu pengetahuan,
terutama di bidang fisiologi
tanaman dan untuk
pengembangan bioteknologi.
• Melalui kultur jaringan ternyata
juga berpengaruh terhadap
devisa negara. Misalnya,
terlaksananya ekspor tanaman ke
negara lain, maka akan menaikkan
devisa negara di sektor
pertanian.
8. Keuntungan Kultur Jaringan
A. Pengadaan bibit tidak tergantung musim
B. Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang
relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam
1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
C. Bibit yang dihasilkan seragam
D. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ
tertentu).
E. Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah.
F. Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit,
dan deraan lingkungan lainnya.
G. Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki.
H. Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu
menunggu tanaman dewasa.
9. Kelemahan Kultur Jaringan
• 1. Diperlukan biaya awal yang relatif tinggi.
2. Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang
tertentu, karena memerlukan keahlian khusus
3. Bibit hasil kultur jaringan memerlukan
proses aklimatisasi, karena terbiasa dalam
kondisi lembap dan aseptik.