Pengujian dilakukan untuk mengisolasi flavonoid dari daun ketela pohon dan menganalisisnya menggunakan KLT. Isolasi dilakukan dengan pelarut air dan HCl 2N untuk memisahkan glikon dan aglikon. KLT menunjukkan sari 1 mengandung rutin, sari 2 tidak mengandung rutin atau glukosa, dan sari 3 tidak mengandung glikon.
3. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat memahami dan melakukan isolasi flavonoid dari
daun ketela pohon dan melakukan analisis kualitatif
golongan senyawa tersebut menggunakan metode KLT
3
4. LANDASAN TEORI
Flavonoid terdapat pada seluruh bagian
tanaman (buah, tepung sari, dan akar).
Flavonoid di dalam tumbuhan terikat
dengan gugus gula sebagai glikosida dan
aglikon dalam beberapa bentuk kombinasi
glikosida. Aglikon flavonoid merupakan
polifenol yang mempunyai sifat kimia yang
sama seperti senyawa fenol dimana
memiliki sifat yang agak asam sehingga
dapat larut dalam basa. (Putra, 2015)
Perlakuan hidrolisis terhadap ekstrak
karena flavonoid di dalam tanaman pada
umumnya terdapat dalam bentuk glikosida.
Teknik yang banyak digunakan dalam
pemisahan komponen ekstrak adalah
kromatografi. Merupakan teknik pemisahan
campuran berdasarkan perbedaan
kecepatan perambatan komponen dalam
medium tertentu. (Atun, 2014)
4
5. ALAT & BAHAN
ALAT :
Panci Dekoktasi
Corong Pisah
Cawan Porselen
Flakon
Lampu UV 254
nm & 366 nm
Corong gelas
Erlenmeyer
Tabung Reaksi
Corong Buchner
5
6. ALAT & BAHAN
BAHAN :
Bahan Utama : Daun Manihot utilissima
Bahan untuk isolasi :
- Akuades - Natrium Sulfat Anhidrat
- Eter - Methanol
- HCl 2N
Bahan untuk KLT :
- Lempeng selulosa
- Fase Gerak (etil asetat : asam format : asam
asetat glasial dengan perbandingan 100 : 11 :
11)
- Ammonia
- Pereaksi sitroborat
- Pereaksi semprot KMnO4 basa
- Quercetin, rutin standar, dan glukosa standar
6
7. CARA KERJA
Ditimbang 20 g serbuk bahan, dimasukkan dalam
panci infus, ditambahkan 240 mL air, dididihkan
selama 30 menit
Disaring campuran melalui corong Buchner,
dipindahkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL,
disimpan dalam almari es selama 1 minggu
Dituangkan sebagian besar larutan jernih
dengan hati-hati, disaring kristal (jika masih ada
kristal yang menempel pada dasar Erlenmeyer,
dibilas dengan air suling dan dituangkan bilasan
ke kertas saring), dicuci kristal dengan 10 mL air
es
Dikeringkan kertas saring bersama endapan,
ditimbang untuk memperoleh hasil yang
didapatkan.
7
8. CARA KERJA
Diambil sisa padatan (50 mg), dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dan ditambah 10 mL HCl
2N, ditaruh corong kecil berisi kapas di atas
tabung untuk mengurangi penguapan,
dilakukan reflux pada penangas air mendidih
selama 1 jam, jika cairan dalam tabung terlalu
banyak menguap, ditambahkan 5 mL air
suling panas ke dalamnya
Dituang cairan hasil hidrolisis yang telah dingin
dari tabung ke dalam corong pisah,
ditambahkan 10 mL kloroform, di kocok hati-
hati, dipisahkan kedua lapisan yang terbentuk,
dikocok kembali lapisan air asamnya dengan 10
mL kloroform yang baru dalam corong pisah,
dipisahkan dan dicampur lapisan kloroformnya
dengan yang pertama, disaring sari kloroform
melalui kertas saring yang berisi Natrium Sulfat
Anhidrat (qs) ke dalam cawan porselin,
Diuapkan kloroformnya di atas penangas air
dan dilarutkan residu yang diperoleh dalam 2
mL methanol (sari II)
Diambil sedikit padatan dengan ujung spatel
kecil, dilarutkan dalam 2 mL campuran
methanol-air sama banyak (sari I)
8
9. CARA KERJA
Diuapkan lapisan air asam hasil hidrolisis pada
cawan porselin di atas penangas air sehingga
cairan kira-kira tersisa 1 mL (sari III)
Dilakukan analisis kualitatif dengan KLT
9
18. Penimbangan daun Manihot utillissima 20,08 gram
Metode penyarian Dekokta
Volume air penyari 300 mL
Lama penyarian 2 jam
Volume sari 200 mL
Suhu dan lama pengeringan 50 C selama 30 menit
Bobot kristal:
• Bobot basah
• Bobot kering
795,4 mg
284,6 mg
Rendemen 35, 78%
Organoleptik kristal:
• Bentuk dan warna kristal
• Bau
• Warna
• Rasa
Serbuk, warna hasil kecoklatan
-
Hijau kecoklatan
Tidak berasa
HASIL & PEMBAHASAN
18
19. K
E
L
O
M
P
O
K
1
KLT 1 Nilai Rf
Sebelum disemprot
UV 254
Sari 1(rutin): 0,44; Sari 2(aglikon): tidak
terlihat; Sari 3(glikon): 1
Rutin standar : tidak terlihat; Kuersetin
standar : 0,475
Sebelum disemprot
UV 366
Sari 1: tidak terlihat; Sari 2: 0,975; Sari 3:
tidak terlihat
Rutin standar : tidak terlihat; Kuersetin
standar : tidak terlihat
Sebelum disemprot
Sinar tampak
Tidak tampak semua
Uap amonia
UV 366
Tidak tampak semua
Uap amonia
Sinar tampak
Tidak tampak semua
Sitroborat
UV 366
Tidak tampak semua
HASIL & PEMBAHASAN
19
20. K
E
L
O
M
P
O
K
1
KLT 2 Nilai Rf
Sebelum disemprot
UV 254
Sari 1: 0,48 ; 0,58 ; 1; Sari 2: tidak terlihat;
Sari 3: 1
Glukosa standar : tidak terlihat; Rutin
standar : 0,48
Sebelum disemprot
UV 366
Sari 1: tidak terlihat; Sari 2: 1; Sari 3: tidak
terlihat
Glukosa standar : tidak terlihat; Rutin
standar : 0,21
Sebelum disemprot
Sinar tampak
Tidak tampak semua
Uap amonia
UV 366
Sari 1: 0,46; Sari 2: tidak terlihat; Sari 3:
tidak terlihat
Glukosa standar : 0,46; Rutin standar : 0,98
Uap amonia
Sinar tampak
Tidak tampak semua
KMnO4
Sinar tampak
Tidak tampak semua
HASIL & PEMBAHASAN
20
21. K
E
L
O
M
P
O
K
2
KLT 1 Nilai Rf
Sebelum disemprot
UV 254
Sari 1(rutin): 0,5375; Sari 2(aglikon):0,85;
Sari 3(glikon): 0,975
Rutin standar : 0,9125; Kuersetin standar :
0,575
Sebelum disemprot
UV 366
Sari 2: 0,9
Sebelum disemprot
Sinar tampak
Sari 3: 0,9875
Uap amonia
UV 366
Sari 3: 0,975
Uap amonia
Sinar tampak
Sari 3: 0,9875
Kuersetin standar: 0,975
Sitroborat
UV 366
Sari 2: 0,9875
HASIL & PEMBAHASAN
21
22. K
E
L
O
M
P
O
K
2
KLT 2 Nilai Rf
Sebelum disemprot
UV 254
Sari 1(rutin): 0,525
Sari 2(aglikon): 0,8625
Sari 3(glikon): 0,95
glukosa standar : 0,8875
rutin standar : 0,5625
Sebelum disemprot
UV 366
Sari 1: 0,925
Sebelum disemprot
Sinar tampak
Sari 3: 0,95
Uap amonia
UV 366
Sari 3: 0,975
Uap amonia
Sinar tampak
Sari 3: 0,9875
rutin standar : 0,9625
KMnO4
UV 366
Sari 2: 0,375
Sari 3: 0,3875
Rutin standar : 0,35
HASIL & PEMBAHASAN
22
23. Pengujian dilakukan untuk mengisolasi flavonoid yang terkandung dalam daun
ketela pohon. Isolasi dilakukan menggunakan pelarut air (polar) karena glikosida
flavonoid bersifat polar, sehingga senyawa yang bersifat polar bisa tertarik keluar.
Untuk memisahkan glikon dan aglikon dilakukan penambahan HCl 2N dan
direfluks (dilakukan pemanasan). Dimana diharapkan bisa terhidrolisis sehingga
akan memutus ikatan glikosida, dan glikosida akan terpecah menjadi aglikon
(flavonoid yang tidak mengandung gugus gula) dan glikon (gula).
HASIL & PEMBAHASAN
23
24. Pengujian KLT dilakukan untuk melihat proses hidrolisis, apakah berjalan sempurna
atau tidak. Sari 1 berisi rutin + methanol-air, sari 2 diharapkan berisi aglikon, sari 3
diharapkan berisi gula. Selain itu, digunakan standar rutin, kuersetin dan glukosa.
Fungsi diuapi ammonia adalah untuk menunjukan ada/tidaknya flavonoid pada
sampel tersebut, ditandai dengan adanya bercak kuning setelah disemprot
ammonia, kemudian dipertegas dengan penyemprotan sitroborat.
HASIL & PEMBAHASAN
24
25. Pada analisis KLT 2 digunakan standar glukosa dan rutin. Deteksi dilakukan saat
sebelum penyemprotan, diuapkan amonia dan penyemprotan dengan KMnO4.
Penyemprotan dengan KMnO4 dilakukan untuk melihat ada/tidaknya glukosa,
ditandai dengan adanya bercak putih.
HASIL & PEMBAHASAN
25
26. KESIMPULAN
Sari 3 tidak mengandung glikon karena harga Rf nya tidak sama dengan Rf
pembanding glukosa
Sari 1 mengandung rutin karena harga Rf nya sama dengan Rf pembanding
rutin
Sari 2 tidak mengandung rutin karena harga Rf nya tidak sama dengan Rf
pembanding kuersetin
26
27. Putra, R.T., Yani L., Reza A.K., 2015, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid
dalam Tumbuhan Lamun Cymodocea rotundata Ehrenberg & Hemprich Ex
Ascherson, Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba (Kesehatan dan
Farmasi), Farmasi Gelombang 2.
Atun, S., 2014, Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Organik Bahan
Alam, Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Vol. 8 (2)
DAFTAR PUSTAKA
27