Dokumen tersebut membahas parameter standarisasi kimia untuk ekstrak tumbuhan obat tradisional yang meliputi aspek kandungan senyawa kimia, profil kromatografi cair, penentuan kadar senyawa marker, total golongan metabolit sekunder, dan kadar ekstrak larut pelarut.
2. Aspek kandungan kimia kualitatif dan aspek
kuantitatif kadar senyawa kimia yang
bertanggung jawab langsung thd aktivitas
farmakologis
Contoh: ginkolida, dlm Ginko biloba
Menaikkan sirkulasi darah ke otak
Ada sinergisme dg flavonoid ttt
Maka 2 senyawa tsb hrs dpt ditentukan kadar
5. Cukup sulit,......
Sambang darah ??? Stigmasterol/ triterpen
Pare (Momordica charantia) ??? Charantin
/ momordisin
Daun belimbing wuluh apigenin
6. Sehingga perlu...
Penelitian aktivitas lanjutan
Yg menargetkan senyawa/kelompok senyawa
yg berefek biologis ttt
Penelusuran kandungan kimia
Cari pustaka yang relevan
7. Standardisasi aspek spesifik
Profil KLT
PK marker
PK total gologan metabolit
Kelarutan ekstrak dalam pelarut ttt (etanol
dan air)
8. Aspek profil KLT
Untuk menunjukkan adanya marker betul ada
di dalam ekstrak otentik secara kimiawi
Parameter marker muncul sbg spot yg
terpisah
Masalah:
Marker tdk muncul sbg spot tunggal
Tidak ada marker yg otentik
9. Mrpk pilihan pertama metode yg mudah
dan murah
Dipengaruhi:
Sistem tepat
Jenis pelarut ekst
Jml penimbangan sampel
Metode visualisasi
10. Sistem kromatografi
Masalah FD
Fase normal silica gel GF254
Fase terbalik C18 yg terikat silica
Masalah FG
11. Fase normal
Kloroform:metanol
Heksana:etil asetat
Aseton:benzena
Heksana/kloroform/metanol+dietilamin
+air
+asam lemah
Fase terbalik
Metanol:asetonitril
+air
12. Jenis pelarut ekstrak
Kelarutan marker
Prediksi kelarutan marker shg kadar yg
terambil cukup utk terdeteksi
Kerja semi kuantitatif
13. Jumlah penimbangan sampel
Kadar marker rendah
Galangin Languas galanga
Apigenin Averrhoa bilimbi
Luteolin Coleus amboinicus, Soncus
arvensus
Kuersetin Psidium guajava
Totolkan dg mikropipet/pipa kapiler semi
kuantitatif
14. Metode visualisasi
Sbg dasar untuk PK densito, spektro,
HPLC, GC
General :
UV 254nm
UV 366nm
Derivatisasi Anisaldehid/vanilin + asam sulfat
Khusus dragendorff, FeCl3, KOH, sitroborat
15. Aspek PK marker
Untuk menunjukkan secara kuantitatif kadar
marker yang ada di dlm ekstrak shg dpt
ditentukan jml senyawa yg bertanggung
jawab thd aktivitas farmakologi ekstrak
Parameter terbaca kadar ttt marker
16.
17. Keberhasilan analisis, dipengaruhi:
• Ketelitian volume larutan yg ditotolkan
• Besar titik totolan
• Jarak antar totolan
• Jarak elusi
Sumber kesalahan: penggunaan
mikrokapiler ukur dan mikrosyringe
dalam penotolan teknik
penyemprotan sampel secara otomatis,
scr elektronik
18. • Sinar (λ) datang pada adsorban tanpa noda
dipantulkan kembali seluruhnya
• Sinar ((λ) datang pada adsorban yg tdp noda
sebagian sinar diserap, sebagian
dipantulkan
• Perbedaan intensitas sinar diubah mjd sinyal
listrik (oleh detektor) dicatat sbg puncak
20. Sampel
Harga Rf
Luas Area
%
kandungan
254 nm 366 nm
Kendal 0,39 0,38 87343,2 0,60
Magelang 0,39 0,38 81312,6 0,56
Temanggung 0,39 0,38 69006,8 0,40
Baku
(konsentrasi 1%)
0,40 0,40 145309,5
Perhitungan:
%kadar =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
𝑥 %𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
21. Masalah:
1. Marker tidak berwarna
2. Marker ada dlm jumlah terbatas
3. Bentuk peak pada pembacaan densito/HPLC
tidak simetris
4. Linearitas dan reprodusibilitas rendah
26. Aspek PK total gol. metabolit
Untuk menetapkan kadar total golongan
metabolit sekunder ttt.
Co/: fenolat, flavonoid, alkaloid, saponin,
minyak atsiri, tannin, steroid
Apakah semua harus ditetapkan kadarnya
untuk standardisasi suatu ekstrak?
27. PK fenolat total
PK berdasarkan angka kesetaran asam galat
dg menggunakan spektrofotometer visibel
setelah direaksikan dg reagen Folin Ciocalteu
Rx pendahuluan pereaksi FeCl3
28. Metode PK fenolat total
Seri baku asam galat (0,04% dlm aquabidest) 2,4,6,8,10
μg/ml
ditambah 0,2 ml Folin Ciocalteu (sdh diencerkan dg aquabidest
1:1)
Dicampur homogen 10”
Didiamkan 5’
Ditambah 2 ml Na2CO3 7% b/v (dlm aquabidest)
Dicampur homogen 30”
Ditambah aquabidest hingga 5,0 ml
Didiamkan 95’
Diukur absorbansi pada 749,5 nm
Ekstrak dibuat 1%, perlakuan = baku
29. PK flavonoid total
Ada bbrp metode PK
Rx pendahuluan pereaksi sitroborat
Metode dg hidrolisis+partisi SD besar
Digunakan metode Chang atau Zhou
Dicampur dg NaOH dan NaNO3 kmd dikopling
dg AlCl3
Perlu skrinning λmax dan OT
Baku : quersetin/rutin
30. Metode Chang
Seri baku quersetin (dalam etanol 80%) 2,6; 3,2; 4,4;
6,8; 11,6μg/ml
Ditambah etanol 95% hingga 1 ml
Ditambah 0,1 ml alumunium klorida 10%
Ditambah 0,1 ml kalium asetat 1M
Ditambahkan dg aquabidest ad 5,0 ml
Diamkan 25’
Diukur absorbansi pada λmax 437nm
Ekstrak etanol 1%, perlakuan = baku
31. Metode Zhou
Seri baku rutin (0,1% dalam metanol) 20, 30, 45, 65, 90
μg/ml
Ditambah aquabidest hingga 2 ml
Ditambah 0,15 ml NaNO2 5%
Didiamkan 6’
Ditambahkan 0,15 ml AlCl3 10%
Diamkan 6’
Ditambahkan 2 ml NaOH 4%
Ditambahkan aquabidest ad 5,0 ml
Dicampur dan didiamkan 15’
Diukur absorbansi pada λmax 510,5 nm
Ekstrak etanol 1%, perlakuan = baku
32. PK alkaloid
PK dg cara gravimetri setelah pengendapan
Rx pendahuluan pereaksi Meyer atau
Dragendorff
33. Metode PK alkaloid total
Sampel 5 g dilarutkan dg 50 ml asam asetat (10% dlm
etanol)
Diaduk (magnetic stirrer) 4 jam
Disaring
Dievaporasi
Ditetesi dg ammonium hidroksida ad tjd pengendapan
Disaring, dicuci dg ammonium hidroksida 1%
Dikeringkan oven 60°C selama 30’
Stl dingin, endapan timbang hingga bobot konstan
34. Aspek kadar ekstrak larut
pelarut air dan etanol
Untuk menghitung persentase senyawa polar,
semi polar-non polar yg berkaitan dg aktivitas
farmakologi
perkiraan:
Senyawa polar larut air
Senyawa semi polar-non polar larut etanol
35. Metode PK sari larut air
Sampel 1,0 g dimaserasi dg 25,0 ml air-
kloroform LP
Sambil sesekali dikocok selama 6 jam
pertama
Didiamkan selama 18 jam, disaring
Filtrat air 5,0 ml diuapkan dalam cawan
Dipanaskan 105°C hingga bobot tetap
Dihitung kadar sari thd ekstrak awal
36. Metode PK sari larut etanol
Sampel 1,0 g dimaserasi dg 25,0 ml etanol
96%
Sambil sesekali dikocok selama 6 jam
pertama
Didiamkan selama 18 jam, disaring
Filtrat air 5,0 ml diuapkan dalam cawan
Dipanaskan 105°C hingga bobot tetap
Dihitung kadar sari thd ekstrak awal