SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Ibnu Bajjah dan Filsafat
Ibnu Bajjah (1095-1138) atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-
Shayigh at-Tujibi bin Bajjah (‫أبو‬ ‫بكر‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫يحيى‬ ‫بن‬ ‫)الصايغ‬ adalah seorang astronom,
filsuf, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, botanis, sastrawan, dan ilmuwan Muslim
Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di
Zaragoza, tempat yang kini bernama Spanyol, dan meninggal di Fez pada 1138.
Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Albertus Magnus.
Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap atau tidak sistematis dan kurang teratur
hal ini dikarenakan kematiannya yang cepat. umurnya hanya mencapai usia 42-43
tahun, padahal pada umur itulah, manusia kebanyakan menjadi produktif. Kematiannya
memang cepat, namun karyanya dan pengetahuannya tidak dapat dianggap remeh. Ia
memiliki pengetahuan yang luas pada bidang kedokteran, Matematika, dan Astronomi.
Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa.
bahkan selain Aviroes (Ibu Rushd) dan Albertus Magnus, ada lagi ilmuwan yang
terpengaruh oleh pemikiran Ibnu Bajjah yakni Ibnu Tufail dan Al-Bitruji hingga
Immanuel Kant.
Ibnu Bajjah dapat menyelesaikan dunia akademisinya di kota kelahirannya, Zaragoza. Ia
meneruskan studinya ke Granada, suatu tempat di Spanyol. Dan, ketika itupula ia telah
menjadi seorang sarjana bahasa dan sastra Arab serta dapat menguasai dua belas macam
ilmu pengetahuan di antaranya sastra, tata bahasa, dan filsafat kuno. Ia bahkan
disejajarkan dengan tokoh ilmuwan muslim yang disebut-sebut sebagai pangerannya
para cendekiawan yakni al-Syam al-Rais Ibnu Sina.
Selain sebagai ilmuwan jenius, Ibnu Bajjah juga memiliki kelihaian dalam berpolitik.
Selama hidupnya, ia menjabat sebagai pejabat negara, menteri negara dan kemudian
wazir. Di kota kelahirannya, ia berkarir di dunia perpolitikan hingga Abu Bakar Ibrahim
seorang Gubernur Zaragoza tertarik untuk mengangkatnya sebagai menteri negara.
Namun, ketika Spanyol jatuh ke tangan Alfonso I, Ibnu Bajjah melakukan rihlah ke
beberapa Dinasti termasuk juga ia pernah singgah di Dinasti Murabith Barbar, selama
rihlah itupula Ibnu Bajjah bekerja sebagai seorang dokter. Perjalanannya terhenti di
kota Fez, Maroko. Kota tempat ia menghembuskan nafas terakhirnya. Di kota itu, Ibnu
Bajjah berhasil menjabat sebagai wazir selama 20 tahun. Ia diangkat oleh Abu Bakar
Yahya ibnu Yusuf ibnu Tashfin.
Karya-karya Ibnu Bajjah:
1. Beberapa risalah dalam ilmu logika yang sampai sekarang masih tersimpan di
perpustakaan Spanyol, Escurial.
2. Risalah tentang jiwa
3. Risalah al-Ittisal
4. Risalah al-Wada’
5. Beberapa risalah tentang ilmu falak dan ketabiban
6. Risalah Tadbirul Mutawahhid (manusia penyendiri)
7. Beberapa ulasan terhadap buku-buku filsafat antara lain mengulas filsafatnya
Aristoteles, al-Farabi, dan Porphyrius.
Menurut Carra de Vaux, terdapat sekitar 24 karangan manuskrip (naskah tulisan tangan
yang menjadi kajian filologi) karya Ibnu Bajjah di perpustakaan Berlin.
Pemikiran Filsafat Ibnu Bajjah:
Ajaran-ajaran filsafat Ibnu Bajjah antara lain mengenai:
1. Materi dan bentuk (benda bergerak dan tidak bergerak)
2. Etika
3. Akal dan ilmu pengetahuan
4. Jiwa
5. Filsafat politik
6. Tasawuf
Materi dan Bentuk
Ibnu bajjah berangkat dari filsafat gerak aristoteles, namun ia tidak semata-mata
terpengaruh oleh filsafat geraknya Aristoteles tersebut. Ibnu Bajjah tetap
mengembalikan sistem filsafatnya kepada ajaran agama Islam. Hal itulah yang
mengistimewakan Ibnu Bajjah di antara filsuf yang lain. Dasar filsafat Aristoteles ialah
ilmu pengetahuan alam yang tidak mengakui adanya sesuatu di balik alam empiris ini.
Kendatipun penggerak pertama berbeda dengan materi, namun ia masih bersifat
empiris. Ibnu bajjah tampaknya berupaya mengislamkan argumen Aristoteles yang
berpegang teguh pada apa-apa yang empiris semata. Karena itu, menurutnya Allah tidak
hanya penggerak, tetapi Allah juga berperan sebagai pencipta dan pengatur alam.
Menurut Ibnu bajjah, segala yang ada (al-maujudat) yang dalam bahasa
Aristoteles disebut fisika/empiris, al-maujudat ini terbagi menjadi dua: yang bergerak
dan yang tidak bergerak. Yang bergerak adalah jisim (materi) yang sifatnya finite
(terbatas). Gerak benda yang sifatnnya material digerakan oleh perbuatan. Namun,
perbuatan tersebut tidak semata-mata mampu bergerak sendiri. Perbuatan digerakan
oleh sesuatu yang tidak berwujud. Karena, biar bagaimanapun penggerak dalam bentuk
materi (jisim) itu bersifat terbatas (finite), jadi tidak mungkin gerak jisim digerakan atau
berasal dari dzatnya itu sendiri, dimungkinkan ada penggerak yang infinite dan
mastermind. Dalam artian, penggerak itu ialah penggerak yang tidak berwujud yang
mengatur semua gerakan yang berwujud. Dalam hal ini Ibnu Bajjah menyebutnya
sebagai ‘aql.
Kesimpulanya, gerakan alam ini –jisim yang terbatas- digerakkan oleh ‘aql (bukan
berasal dari subtansi alam sendiri). Sedangkan yang tidak bergerak adalah ‘aql, ia
menggerakkan alam dan ia sendiri tidak bergerak. ‘aql inilah disebut dengan Allah
(‘aql, aqil, dan ma’qul) sebagaimana yang dikemukakan oleh al-farabi dan ibnu sina
sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa para filosof muslim pada umumnya menyebut Allah itu
adalah ‘aql. Menurut mereka Allah adalah penggerak semesta, kesemuanya bergerak
sesuai dengan tuntutan atau aturan dari-Nya. Saking rapihnya pengaturan Allah ini,
banyak manusia yang tidak menyadari bahwa terdapat dzat yang luar biasa serta tidak
kasat mata yang mengatur semuanya. Mereka sangka bahwa semesta bergerak menurut
naturenya sendiri.
Sebab Allah ialah penggerak semesta ini maka mestinya Ia memiliki daya
berpikir. Oleh karenanya, dalam mentauhidkan Allah semutlak-mutlaknya, para filosof
muslim menyebut Allah adalah zat yang mempunyai daya berpikir (‘aql), juga berpikir
(‘aqil) dan objek pemikiranya sendiri (ma’qul). Keseluruhanya adalah dzat-Nya yang
Esa.
Kemudian, mengenai teori materi atau dalam kata lain “bentuk”, Ibnu Bajjah
membagi bentuk kejiwaan sebagai berikut:
1. Bentuk-bentuk tubuh sirkular hanya memiliki hubungan sirkular dengan materi,
sehingga bentuk-bentuk itu bisa membuat kejelasan materi dan menjadi
sempurna.
2. Kejelasan materi yang bereksistensi dalam materi.
3. Bentuk-bentuk yang bereksistensi dalam jiwa (akal sehat), indera khayali,
ingatan, dan sebagainya, dan yang berada di antara bentuk-bentuk kejiwaan dan
kejelasan materi.
Ibnu Bajjah menentang pemikiran al-Ghazali mengenai filsafat. Menurut al-Ghazali,
ilham merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling penting dan paling dapat
dipercaya. Namun Ibnu Bajjah berpendapat dalam antitesisnya terhadap pendapatnya al-
Ghazali bahwa manusia dapat meleburkan diri dari akal setelah ia mencapai pucak
ma’rifat. Kemudian, jika al-Ghazali di sisi lain percaya bahwa akal adalah sumber ilmu
pengetahuan yang dapat dipercaya dan penting maka di sisi lain pula ia berpendapat
bahwa akal ada di posisi yang lemah dan tidak dapat dipercaya. Menurutnya, dalam
mencapai kekuatan ialah melalui tasawuf (beribadah). Tasawuf ialah cara yang benar
dalam mencapai kema’rifatan (kebenaran).
Pendapat al-Ghazali di atas sepenuhnya ditentang oleh Ibnu Bajjah dalam
karyanya, Risalah al-Wada’. Di dalam karyanya itu, ia berpendapat bahwa al-Ghazali
dalam bukunya Munqidzu min ad-Dalal telah menempuh jalan khayali yang remeh,
dengan demikian ia telah sesat dan mneyesatkan orang dengan memasuki dunia
fatamorgana serta mengira bahwa dunia tasawuf telah membuka pikiran yang
memperlihatkan kebahagiaan-kebahagiaan ketika melihat alam langit.1
Etika
Etika atau perilaku manusia menurut Ibnu Bajjah dibagi menjadi dua yaitu
perilaku hewani dan manusiawi.
1 Dr. Sudarsono S.H, hal. 77
Pertama, perilaku hewani ditimbulkan karena adanya motif naluri atau hal-hal lain
yang berhubungan dengannya2. Seperti misalnya naluri hewan yang secara alami akan
menghancurkan sesuatu yang mengganggunya. Manusia ketika disakiti oleh sesuatu
atau seseorang ia akan berbalik membalasnya. Begitupun naluri manusia untuk makan
dan tidur, layaknya makhluk hidup yang dinamai hewan tersebut. Naluriah hewan
mendorong manusia untuk berperilaku berdasarkan naluri itu. Karena menurut Ibnu
Bajjah, manusia memiliki naluri yang sama layaknya naluri yang dimiliki oleh hewan
pada umumnya.
Kedua, perilaku manusiawi ditimbulkan karena adanya pemikiran yang lurus dan
keamanan yang bersih dan tinggi3. Ketika manusia berperilaku demikian, maka
perbuatan yang ditimbulkannya disebut sebagai perbuatan-perbuatan manusia. Contoh
ketika manusia disakiti oleh seseorang atau sesuatu maka ia tidak serta merta akan
membalas perbuatan hewani yang ditimbulkan manusia lain tersebut, namun terlebih
dahulu ia akan berpikir panjang. Misalnya, ia akan berpikir dahulu mengenai dampak
yang ditimbulkan jika ia membalas perbuatan manusia yang sifatnya hewani itu.
Pangkal perbedaaan antara kedua bagian tersebut bagi Ibnu Bajjah bukan
perbuatan itu sendiri melainkan motifnya.
Setiap orang yang hendak menundukan sisi hewani pada dirinya, tidak lain hanya
harus mengutamakan sisi kemanusiaannya. Dalam keadaan demikian segi hewani pada
dirinya akan tunduk pada ketinggian segi kemanusiaan. Dan, seseorang akan menjadi
sempurna tanpa adanya kekurangan, sebab kekurangan itu ada karena ketundukannya
pada naluri, yang tidak lain ialah sisi hewani.
Akal dan Pengetahuan
Ibnu Bajjah berpendapat bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang
berasal dari akal. Hal ini didasari dari pemikirannya bahwa Tuhan memanifestasikan
pengetahuan dan perbuatan melalui akal manusia. Melalui akal, manusia dapat
mengetahui sesuatu yang disingkapkan oleh Tuhan kepadanya. Namun perlu diingat
2 Drs Purwanto, hal. 190
3 Ibid, hal 79
bahwa distribusi pengetahuan yang diberikan Tuhan akan berbeda untuk setiap manusia.
Hal ini bergantung pada tingkatan dan kedudukan akal yang dimiliki oleh setiap
manusia itu sendiri.
Pengetahuan yang paling tinggi yang diberikan Tuhan adalah pengetahuan yang
diberikan kepada akal yang telah mencapai tingkatan akal ruh, yang dalam hal ini ialah
para Nabi dan Rasul, kemudian para Wali dan Sahabat serta sebagian kecil orang yang
dikehendaki oleh Allah untuk menerimanya.
Jiwa
Menurut Ibnu Bajjah, jiwa bersifat nutritif (mengandung dzat-dzat untuk badan),
sensitif (kepekaan), dan imajinatif (rasional).
Nutritif memiliki dua tujuan yaitu pertumbuhan dan reproduksi. Sebagai manusia
yang fana, tentulah manusia membutuhkan sesuatu yang sifatnya dapat menumbuhkan,
menjaga, melestarikan, dan memberi manfaat bagi tubuhnya. Sehingga dengan ini,
manusia akan mampu mempertahankan eksistensinya sendiri. Ketika manusia dapat
memenuhi kebutuhannya untuk bertumbuh dan berkembang, maka pada saat itulah
manusia juga mampu untuk mengoptimalkan reproduksinya. Unsur reproduktif ini akan
musnah pada saat manusia telah mencapai usia lanjut.
Sensasi (sensitif) ialah persepsi psikis pada diri manusia. Sensasi ini mendahului
unsur imajinatif, atau dengan kata lain unsur imajinatif menerima suplai dari sensasi.
Sensasi ditimbulkan oleh gerak pancaindera manusia, kemudian gerak tersebut akan
menimbulkan rasa atau kesan pada diri manusia. Sedangkan unsur imajinatif yang
terhubung dengan unsur sensasi ini ialah unsur yang membuat manusia menerima
kesan-kesan dari benda-benda yang terasa (yang ditimbulkan oleh unsur sensasi) dan
menempatkan kesan-kesan itu ke dalam imajinasinya, setelah kesan-kesan itu hilang.
Unsur imajintif ini berpuncak pada unsur penalaran yang membuat orang mampu
mengungkapkan dirinya kepada orang lain serta mampu berbagi pengetahuan yang
didapat dari hasil sensasi-imajinasi tersebut kepada orang lain.
Filsafat Politik
Ibnu Bajjah menulis risalah kecil mengenai Pemerintahan Dewan Negara dan
Pemerintahan Negara Kota dalam Tadbir al-Mutawahid (rezim satu orang). Ibnu Bajjah
sependapat dengan al-Farabi dalam hal politiknya. Misalnya, ia sependapat dengan al-
Farabi tentang pembagian negara yang dibagi menjadi negara yang sempurna dan tidak
sempurna. Ia juga menyutujui al-Farabi yang berpendapat bahwa watak individu dari
tiap-tiap negara ialah berbeda. Sebagaian berwatak senang diperintah, dan sebagiannya
lagi berwatak ingin memerintah. Dalam persoalan konstitusi, secara tidak langsung Ibnu
Bajjah juga sependapat dengan al-Farabi yakni pendapat bahwa konstitusi haruslah
disusun oleh kepala negara. Al-Farabi sendiri menganalogikan kepala negara tersebut
dengan Rasulullah SAW.
Dalam Risalah al-Wada’, Ibnu Bajjah menuliskan bahwa negara memiliki dua fungsi
pokok:
1. Menilai perbuatan masyarakatnya agar negara dapat dengan mudah
membimbing mereka untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
2. Merancang cara-cara mencapai tujuan-tujuan tertentu layaknya seorang
penunggang kuda yang mahir ataupun seseorang yang menahkodai kapal.
Tasawuf
Jika sebelumnya Ibnu Bajjah banyak menentang al-Ghazali yang tidak lain ialah
seorang sufi kebesaran Islam. Namun sesunguhnya, Ibnu Bajjah tidak menolak ataupun
menetang tasawufnya itu sendiri. Bahkan menurut riwayat, Ibnu Bajjah ialah salah satu
pengagum al-Ghazali.
Ibnu Bajjah menjungjung tinggi para wali Allah dan menempatkan mereka di
bawah para Nabi. Menurutnya sebagian orang dikuasai oleh keinginan jasmaniyah
belaka, mereka berada di tingkat paling bawah, dan sebagian lagi dikuasai oleh
spiritualis. Kelompok spiritualis ialah kelompok yang langka dan termasuk ke dalam
kelompok ini ialah Uwais al-Qarni dan Ibrahim Ibnu Adham (Musthafa, Filsafat Islam,
2009: 270.)
Sebagaimana al-Ghazali yang hampir melepaskan diri dari Islam, Ibnu Bajjah pun
demikian. Ia hampir mengakui bahwa dirinya ialah seorang fatalis (orang yang percaya
atau menyerah begitu saja kepada nasib. Dalam Risalahnya, ia menyatakan bahwa
seandainya kita melepaskan diri dari Tuhan maka kita akan memperoleh kebahagiaan
dan kedamaian.
Penyebab Ibnu Bajjah hampir menjadi seorang fatalis ialah karena pengaruh dari
filsafat geraknya yang menyatakan bahwa Allah adalah penggerak, pencipta, dan
pengatur alam semesta. Namun kemudian ia merujuk pada pemikiran al-Ghazali yang
tertulis dalam karyanya Misykat al-Anwar yang menyatakan bahwa prinsip pertama
adalah menciptakan agen-agen dan objek-objek tindakan. Ia juga mengadopsi dari
pandangan al-Farabi dalam karyanya Ujun al-Masa’il yang menuliskan bahwa segala
sesuatu berkaitan dengan prinsip pertama yakni sebab yang pertama ialah pencipta
mereka.4
4 Musthafa,H.A, hal. 264

More Related Content

What's hot

I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)Maghfur Amien
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranIlliyin Studio
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islamDewi_Sejarah
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamnewskiem
 
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Ltfltf
 
Jawaban s oal metodologi studi keislaman
Jawaban  s oal metodologi studi keislamanJawaban  s oal metodologi studi keislaman
Jawaban s oal metodologi studi keislamanHamba La'eh
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Marhamah Saleh
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Adeng Supriatna
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Dianto Jmb
 
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatTafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatJumal Ahmad
 

What's hot (20)

I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
I'jaz al qur'an (muhammad maghfur amin)
 
Sejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-QuranSejarah Perkembangan Al-Quran
Sejarah Perkembangan Al-Quran
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Ppt filsafat islam
Ppt filsafat islamPpt filsafat islam
Ppt filsafat islam
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islam
 
Ibnu sina
Ibnu sinaIbnu sina
Ibnu sina
 
Aliran maturidiyah
Aliran maturidiyahAliran maturidiyah
Aliran maturidiyah
 
Makalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquranMakalah ijaz alquran
Makalah ijaz alquran
 
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
Peradaban islam pada masa abu bakar. cover 2
 
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
Diskusi Kelas: Hakim, Mukallaf, Taklif, dan aliran-aliran dalam Islam (Ushul ...
 
Jawaban s oal metodologi studi keislaman
Jawaban  s oal metodologi studi keislamanJawaban  s oal metodologi studi keislaman
Jawaban s oal metodologi studi keislaman
 
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
Presentasi Ushul Fiqh (Hukum Taklifi & Wadh'i)
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
Metode pendidikan islam surat ibrahim ayat 24 27
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam Sumber hukum Islam
Sumber hukum Islam
 
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabatTafsir pada masa nabi saw dan sahabat
Tafsir pada masa nabi saw dan sahabat
 

Similar to Ibnu bajjah

Filsafat Islam Management PendidikanIbn Bajjah
Filsafat Islam Management PendidikanIbn BajjahFilsafat Islam Management PendidikanIbn Bajjah
Filsafat Islam Management PendidikanIbn BajjahYayangMinKamal
 
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujudMelihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujudade afriansyah
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxNiaepa
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadianwafazaenal
 
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusydkonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusydLtfltf
 
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan ManusiaFilsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusiasuprapto
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi12
 
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptxPEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptxMasterYayat
 
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxRAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxsmkyapis4
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02elmakrufi
 
Ahmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. dianaAhmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. dianaLancenk Keramat
 
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)Usman Jambak
 
Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"Fahrinfren
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alTrisna Adiyana
 

Similar to Ibnu bajjah (20)

Filsafat Islam Management PendidikanIbn Bajjah
Filsafat Islam Management PendidikanIbn BajjahFilsafat Islam Management PendidikanIbn Bajjah
Filsafat Islam Management PendidikanIbn Bajjah
 
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujudMelihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusydkonsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu rusyd
 
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan ManusiaFilsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islam
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
FILSAFAT
FILSAFATFILSAFAT
FILSAFAT
 
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptxPEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptx
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM IBN MISKAWAIH.pptx
 
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptxRAHMAN bab 1.pptx.pptx
RAHMAN bab 1.pptx.pptx
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Ahmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. dianaAhmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. diana
 
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
Ibnu Thufail (Makalah Usman Jambak)
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga Tentang "Filosofi Manusia"
 
Sumbangan islam dalam psikologi
Sumbangan islam dalam psikologiSumbangan islam dalam psikologi
Sumbangan islam dalam psikologi
 
Ontologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika KeilmuanOntologi Metafisika Keilmuan
Ontologi Metafisika Keilmuan
 
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim alEsensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
Esensi konseling dalam pemikiran ibnu qoyyim al
 

More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

More from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (20)

AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
AKTA JUAL BELI FIRMA DAN PERJANJIAN KERJASAMA
 
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun) Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
Rangkuman Kitab Muqadimah (Ibnu Khaldun)
 
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa PajakSistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
Sistematika Penyelesaian Sengketa Pajak
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
Urgensi Hukum Jaminan Syariah dalam Transaksi Akad Murabahah pada perbankan s...
 
Karakteristik Filsafat
Karakteristik FilsafatKarakteristik Filsafat
Karakteristik Filsafat
 
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
Qawaidh Fiqhiyyah: Adh-Dhararu Yuzal
 
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
Resensi Film "3: Alif Lam Mim" Film Dakwah yang Realistis
 
Gold or Fiat Money
Gold or Fiat MoneyGold or Fiat Money
Gold or Fiat Money
 
Hukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar ModalHukum Dagang - Pasar Modal
Hukum Dagang - Pasar Modal
 
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
Branchless Banking Meningkatkan Market Share Perbankan Syariah
 
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
Pengelolaan Dana Pajak Usaha Syariah
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
Wirausaha Mengurangi Pengangguran dan Menambah Kesempatan Kerja
 
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank SyariahBatasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
Batasan Pentetapan Margin Murabahah di Bank Syariah
 
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
 
Concept of quality leader in islam
Concept of quality leader in islamConcept of quality leader in islam
Concept of quality leader in islam
 
Akad akad syariah
Akad akad syariahAkad akad syariah
Akad akad syariah
 

Recently uploaded

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 

Recently uploaded (13)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 

Ibnu bajjah

  • 1. Ibnu Bajjah dan Filsafat Ibnu Bajjah (1095-1138) atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash- Shayigh at-Tujibi bin Bajjah (‫أبو‬ ‫بكر‬ ‫محمد‬ ‫بن‬ ‫يحيى‬ ‫بن‬ ‫)الصايغ‬ adalah seorang astronom, filsuf, musisi, dokter, fisikawan, psikolog, botanis, sastrawan, dan ilmuwan Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Zaragoza, tempat yang kini bernama Spanyol, dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Albertus Magnus. Kebanyakan buku dan tulisannya tidak lengkap atau tidak sistematis dan kurang teratur hal ini dikarenakan kematiannya yang cepat. umurnya hanya mencapai usia 42-43 tahun, padahal pada umur itulah, manusia kebanyakan menjadi produktif. Kematiannya memang cepat, namun karyanya dan pengetahuannya tidak dapat dianggap remeh. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada bidang kedokteran, Matematika, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa. bahkan selain Aviroes (Ibu Rushd) dan Albertus Magnus, ada lagi ilmuwan yang terpengaruh oleh pemikiran Ibnu Bajjah yakni Ibnu Tufail dan Al-Bitruji hingga Immanuel Kant. Ibnu Bajjah dapat menyelesaikan dunia akademisinya di kota kelahirannya, Zaragoza. Ia meneruskan studinya ke Granada, suatu tempat di Spanyol. Dan, ketika itupula ia telah menjadi seorang sarjana bahasa dan sastra Arab serta dapat menguasai dua belas macam ilmu pengetahuan di antaranya sastra, tata bahasa, dan filsafat kuno. Ia bahkan disejajarkan dengan tokoh ilmuwan muslim yang disebut-sebut sebagai pangerannya para cendekiawan yakni al-Syam al-Rais Ibnu Sina. Selain sebagai ilmuwan jenius, Ibnu Bajjah juga memiliki kelihaian dalam berpolitik. Selama hidupnya, ia menjabat sebagai pejabat negara, menteri negara dan kemudian wazir. Di kota kelahirannya, ia berkarir di dunia perpolitikan hingga Abu Bakar Ibrahim seorang Gubernur Zaragoza tertarik untuk mengangkatnya sebagai menteri negara. Namun, ketika Spanyol jatuh ke tangan Alfonso I, Ibnu Bajjah melakukan rihlah ke beberapa Dinasti termasuk juga ia pernah singgah di Dinasti Murabith Barbar, selama rihlah itupula Ibnu Bajjah bekerja sebagai seorang dokter. Perjalanannya terhenti di kota Fez, Maroko. Kota tempat ia menghembuskan nafas terakhirnya. Di kota itu, Ibnu
  • 2. Bajjah berhasil menjabat sebagai wazir selama 20 tahun. Ia diangkat oleh Abu Bakar Yahya ibnu Yusuf ibnu Tashfin. Karya-karya Ibnu Bajjah: 1. Beberapa risalah dalam ilmu logika yang sampai sekarang masih tersimpan di perpustakaan Spanyol, Escurial. 2. Risalah tentang jiwa 3. Risalah al-Ittisal 4. Risalah al-Wada’ 5. Beberapa risalah tentang ilmu falak dan ketabiban 6. Risalah Tadbirul Mutawahhid (manusia penyendiri) 7. Beberapa ulasan terhadap buku-buku filsafat antara lain mengulas filsafatnya Aristoteles, al-Farabi, dan Porphyrius. Menurut Carra de Vaux, terdapat sekitar 24 karangan manuskrip (naskah tulisan tangan yang menjadi kajian filologi) karya Ibnu Bajjah di perpustakaan Berlin. Pemikiran Filsafat Ibnu Bajjah: Ajaran-ajaran filsafat Ibnu Bajjah antara lain mengenai: 1. Materi dan bentuk (benda bergerak dan tidak bergerak) 2. Etika 3. Akal dan ilmu pengetahuan 4. Jiwa 5. Filsafat politik 6. Tasawuf Materi dan Bentuk Ibnu bajjah berangkat dari filsafat gerak aristoteles, namun ia tidak semata-mata terpengaruh oleh filsafat geraknya Aristoteles tersebut. Ibnu Bajjah tetap mengembalikan sistem filsafatnya kepada ajaran agama Islam. Hal itulah yang mengistimewakan Ibnu Bajjah di antara filsuf yang lain. Dasar filsafat Aristoteles ialah ilmu pengetahuan alam yang tidak mengakui adanya sesuatu di balik alam empiris ini.
  • 3. Kendatipun penggerak pertama berbeda dengan materi, namun ia masih bersifat empiris. Ibnu bajjah tampaknya berupaya mengislamkan argumen Aristoteles yang berpegang teguh pada apa-apa yang empiris semata. Karena itu, menurutnya Allah tidak hanya penggerak, tetapi Allah juga berperan sebagai pencipta dan pengatur alam. Menurut Ibnu bajjah, segala yang ada (al-maujudat) yang dalam bahasa Aristoteles disebut fisika/empiris, al-maujudat ini terbagi menjadi dua: yang bergerak dan yang tidak bergerak. Yang bergerak adalah jisim (materi) yang sifatnya finite (terbatas). Gerak benda yang sifatnnya material digerakan oleh perbuatan. Namun, perbuatan tersebut tidak semata-mata mampu bergerak sendiri. Perbuatan digerakan oleh sesuatu yang tidak berwujud. Karena, biar bagaimanapun penggerak dalam bentuk materi (jisim) itu bersifat terbatas (finite), jadi tidak mungkin gerak jisim digerakan atau berasal dari dzatnya itu sendiri, dimungkinkan ada penggerak yang infinite dan mastermind. Dalam artian, penggerak itu ialah penggerak yang tidak berwujud yang mengatur semua gerakan yang berwujud. Dalam hal ini Ibnu Bajjah menyebutnya sebagai ‘aql. Kesimpulanya, gerakan alam ini –jisim yang terbatas- digerakkan oleh ‘aql (bukan berasal dari subtansi alam sendiri). Sedangkan yang tidak bergerak adalah ‘aql, ia menggerakkan alam dan ia sendiri tidak bergerak. ‘aql inilah disebut dengan Allah (‘aql, aqil, dan ma’qul) sebagaimana yang dikemukakan oleh al-farabi dan ibnu sina sebelumnya. Perlu diketahui bahwa para filosof muslim pada umumnya menyebut Allah itu adalah ‘aql. Menurut mereka Allah adalah penggerak semesta, kesemuanya bergerak sesuai dengan tuntutan atau aturan dari-Nya. Saking rapihnya pengaturan Allah ini, banyak manusia yang tidak menyadari bahwa terdapat dzat yang luar biasa serta tidak kasat mata yang mengatur semuanya. Mereka sangka bahwa semesta bergerak menurut naturenya sendiri. Sebab Allah ialah penggerak semesta ini maka mestinya Ia memiliki daya berpikir. Oleh karenanya, dalam mentauhidkan Allah semutlak-mutlaknya, para filosof muslim menyebut Allah adalah zat yang mempunyai daya berpikir (‘aql), juga berpikir (‘aqil) dan objek pemikiranya sendiri (ma’qul). Keseluruhanya adalah dzat-Nya yang Esa.
  • 4. Kemudian, mengenai teori materi atau dalam kata lain “bentuk”, Ibnu Bajjah membagi bentuk kejiwaan sebagai berikut: 1. Bentuk-bentuk tubuh sirkular hanya memiliki hubungan sirkular dengan materi, sehingga bentuk-bentuk itu bisa membuat kejelasan materi dan menjadi sempurna. 2. Kejelasan materi yang bereksistensi dalam materi. 3. Bentuk-bentuk yang bereksistensi dalam jiwa (akal sehat), indera khayali, ingatan, dan sebagainya, dan yang berada di antara bentuk-bentuk kejiwaan dan kejelasan materi. Ibnu Bajjah menentang pemikiran al-Ghazali mengenai filsafat. Menurut al-Ghazali, ilham merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling penting dan paling dapat dipercaya. Namun Ibnu Bajjah berpendapat dalam antitesisnya terhadap pendapatnya al- Ghazali bahwa manusia dapat meleburkan diri dari akal setelah ia mencapai pucak ma’rifat. Kemudian, jika al-Ghazali di sisi lain percaya bahwa akal adalah sumber ilmu pengetahuan yang dapat dipercaya dan penting maka di sisi lain pula ia berpendapat bahwa akal ada di posisi yang lemah dan tidak dapat dipercaya. Menurutnya, dalam mencapai kekuatan ialah melalui tasawuf (beribadah). Tasawuf ialah cara yang benar dalam mencapai kema’rifatan (kebenaran). Pendapat al-Ghazali di atas sepenuhnya ditentang oleh Ibnu Bajjah dalam karyanya, Risalah al-Wada’. Di dalam karyanya itu, ia berpendapat bahwa al-Ghazali dalam bukunya Munqidzu min ad-Dalal telah menempuh jalan khayali yang remeh, dengan demikian ia telah sesat dan mneyesatkan orang dengan memasuki dunia fatamorgana serta mengira bahwa dunia tasawuf telah membuka pikiran yang memperlihatkan kebahagiaan-kebahagiaan ketika melihat alam langit.1 Etika Etika atau perilaku manusia menurut Ibnu Bajjah dibagi menjadi dua yaitu perilaku hewani dan manusiawi. 1 Dr. Sudarsono S.H, hal. 77
  • 5. Pertama, perilaku hewani ditimbulkan karena adanya motif naluri atau hal-hal lain yang berhubungan dengannya2. Seperti misalnya naluri hewan yang secara alami akan menghancurkan sesuatu yang mengganggunya. Manusia ketika disakiti oleh sesuatu atau seseorang ia akan berbalik membalasnya. Begitupun naluri manusia untuk makan dan tidur, layaknya makhluk hidup yang dinamai hewan tersebut. Naluriah hewan mendorong manusia untuk berperilaku berdasarkan naluri itu. Karena menurut Ibnu Bajjah, manusia memiliki naluri yang sama layaknya naluri yang dimiliki oleh hewan pada umumnya. Kedua, perilaku manusiawi ditimbulkan karena adanya pemikiran yang lurus dan keamanan yang bersih dan tinggi3. Ketika manusia berperilaku demikian, maka perbuatan yang ditimbulkannya disebut sebagai perbuatan-perbuatan manusia. Contoh ketika manusia disakiti oleh seseorang atau sesuatu maka ia tidak serta merta akan membalas perbuatan hewani yang ditimbulkan manusia lain tersebut, namun terlebih dahulu ia akan berpikir panjang. Misalnya, ia akan berpikir dahulu mengenai dampak yang ditimbulkan jika ia membalas perbuatan manusia yang sifatnya hewani itu. Pangkal perbedaaan antara kedua bagian tersebut bagi Ibnu Bajjah bukan perbuatan itu sendiri melainkan motifnya. Setiap orang yang hendak menundukan sisi hewani pada dirinya, tidak lain hanya harus mengutamakan sisi kemanusiaannya. Dalam keadaan demikian segi hewani pada dirinya akan tunduk pada ketinggian segi kemanusiaan. Dan, seseorang akan menjadi sempurna tanpa adanya kekurangan, sebab kekurangan itu ada karena ketundukannya pada naluri, yang tidak lain ialah sisi hewani. Akal dan Pengetahuan Ibnu Bajjah berpendapat bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan yang berasal dari akal. Hal ini didasari dari pemikirannya bahwa Tuhan memanifestasikan pengetahuan dan perbuatan melalui akal manusia. Melalui akal, manusia dapat mengetahui sesuatu yang disingkapkan oleh Tuhan kepadanya. Namun perlu diingat 2 Drs Purwanto, hal. 190 3 Ibid, hal 79
  • 6. bahwa distribusi pengetahuan yang diberikan Tuhan akan berbeda untuk setiap manusia. Hal ini bergantung pada tingkatan dan kedudukan akal yang dimiliki oleh setiap manusia itu sendiri. Pengetahuan yang paling tinggi yang diberikan Tuhan adalah pengetahuan yang diberikan kepada akal yang telah mencapai tingkatan akal ruh, yang dalam hal ini ialah para Nabi dan Rasul, kemudian para Wali dan Sahabat serta sebagian kecil orang yang dikehendaki oleh Allah untuk menerimanya. Jiwa Menurut Ibnu Bajjah, jiwa bersifat nutritif (mengandung dzat-dzat untuk badan), sensitif (kepekaan), dan imajinatif (rasional). Nutritif memiliki dua tujuan yaitu pertumbuhan dan reproduksi. Sebagai manusia yang fana, tentulah manusia membutuhkan sesuatu yang sifatnya dapat menumbuhkan, menjaga, melestarikan, dan memberi manfaat bagi tubuhnya. Sehingga dengan ini, manusia akan mampu mempertahankan eksistensinya sendiri. Ketika manusia dapat memenuhi kebutuhannya untuk bertumbuh dan berkembang, maka pada saat itulah manusia juga mampu untuk mengoptimalkan reproduksinya. Unsur reproduktif ini akan musnah pada saat manusia telah mencapai usia lanjut. Sensasi (sensitif) ialah persepsi psikis pada diri manusia. Sensasi ini mendahului unsur imajinatif, atau dengan kata lain unsur imajinatif menerima suplai dari sensasi. Sensasi ditimbulkan oleh gerak pancaindera manusia, kemudian gerak tersebut akan menimbulkan rasa atau kesan pada diri manusia. Sedangkan unsur imajinatif yang terhubung dengan unsur sensasi ini ialah unsur yang membuat manusia menerima kesan-kesan dari benda-benda yang terasa (yang ditimbulkan oleh unsur sensasi) dan menempatkan kesan-kesan itu ke dalam imajinasinya, setelah kesan-kesan itu hilang. Unsur imajintif ini berpuncak pada unsur penalaran yang membuat orang mampu mengungkapkan dirinya kepada orang lain serta mampu berbagi pengetahuan yang didapat dari hasil sensasi-imajinasi tersebut kepada orang lain.
  • 7. Filsafat Politik Ibnu Bajjah menulis risalah kecil mengenai Pemerintahan Dewan Negara dan Pemerintahan Negara Kota dalam Tadbir al-Mutawahid (rezim satu orang). Ibnu Bajjah sependapat dengan al-Farabi dalam hal politiknya. Misalnya, ia sependapat dengan al- Farabi tentang pembagian negara yang dibagi menjadi negara yang sempurna dan tidak sempurna. Ia juga menyutujui al-Farabi yang berpendapat bahwa watak individu dari tiap-tiap negara ialah berbeda. Sebagaian berwatak senang diperintah, dan sebagiannya lagi berwatak ingin memerintah. Dalam persoalan konstitusi, secara tidak langsung Ibnu Bajjah juga sependapat dengan al-Farabi yakni pendapat bahwa konstitusi haruslah disusun oleh kepala negara. Al-Farabi sendiri menganalogikan kepala negara tersebut dengan Rasulullah SAW. Dalam Risalah al-Wada’, Ibnu Bajjah menuliskan bahwa negara memiliki dua fungsi pokok: 1. Menilai perbuatan masyarakatnya agar negara dapat dengan mudah membimbing mereka untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. 2. Merancang cara-cara mencapai tujuan-tujuan tertentu layaknya seorang penunggang kuda yang mahir ataupun seseorang yang menahkodai kapal. Tasawuf Jika sebelumnya Ibnu Bajjah banyak menentang al-Ghazali yang tidak lain ialah seorang sufi kebesaran Islam. Namun sesunguhnya, Ibnu Bajjah tidak menolak ataupun menetang tasawufnya itu sendiri. Bahkan menurut riwayat, Ibnu Bajjah ialah salah satu pengagum al-Ghazali. Ibnu Bajjah menjungjung tinggi para wali Allah dan menempatkan mereka di bawah para Nabi. Menurutnya sebagian orang dikuasai oleh keinginan jasmaniyah belaka, mereka berada di tingkat paling bawah, dan sebagian lagi dikuasai oleh spiritualis. Kelompok spiritualis ialah kelompok yang langka dan termasuk ke dalam kelompok ini ialah Uwais al-Qarni dan Ibrahim Ibnu Adham (Musthafa, Filsafat Islam, 2009: 270.)
  • 8. Sebagaimana al-Ghazali yang hampir melepaskan diri dari Islam, Ibnu Bajjah pun demikian. Ia hampir mengakui bahwa dirinya ialah seorang fatalis (orang yang percaya atau menyerah begitu saja kepada nasib. Dalam Risalahnya, ia menyatakan bahwa seandainya kita melepaskan diri dari Tuhan maka kita akan memperoleh kebahagiaan dan kedamaian. Penyebab Ibnu Bajjah hampir menjadi seorang fatalis ialah karena pengaruh dari filsafat geraknya yang menyatakan bahwa Allah adalah penggerak, pencipta, dan pengatur alam semesta. Namun kemudian ia merujuk pada pemikiran al-Ghazali yang tertulis dalam karyanya Misykat al-Anwar yang menyatakan bahwa prinsip pertama adalah menciptakan agen-agen dan objek-objek tindakan. Ia juga mengadopsi dari pandangan al-Farabi dalam karyanya Ujun al-Masa’il yang menuliskan bahwa segala sesuatu berkaitan dengan prinsip pertama yakni sebab yang pertama ialah pencipta mereka.4 4 Musthafa,H.A, hal. 264