Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pengertian hadis, unsur-unsur hadis, fungsi hadis, sinonim kata hadis, kedudukan hadis sebagai sumber hukum kedua setelah al-Quran, dan cara mengetahui hadis shohih menurut Imam al-Bukhari. Dokumen ini juga membahas tentang macam-macam hadis berdasarkan kualitas perawinya.
1. RESUME PEMBELAJARAN
HADIS
Dosen Pembimbing
H.M. IQBALABD. MUIN LC, MA
Oleh : Muhammad fahrurozi
Nim : 0103193060
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Pengembangan Masyarakat Islam
Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara
2019/2020
2. Pengertian Hadist
Istilah hadits pada dasar nya berasal dari bahasa arab yaitu” Al-
hadits“ yang artinya perkataan,percakapan atau pun berbicara.
Secara terminologi hadits yaitu tulisan yg melaporkan atau
mencatat seluruh perkataan perbuatan,perbuatan dan tingkah laku nabi
Muhammad Saw
3. Unsur Hadis
1. Sanad
Sanad adalah jalan atau tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.
2. Matan
Matan adalah isi dari hadis
3. Rawi
Rawi adalah orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada orang lain atau
membukukannya kedalam suatu kitab hadis.
Perawi hadis yang terkenal yaitu :
Imam Bukhari
Imam Muslim
Imam Abu Dawud
At-Tirmidzi
4. Fungsi Hadist
1. Bayan Taqrir (Memperkuat dan memperkokoh apa yang telah
diterakan dalam Al-Qur’an)
2. Bayan Tafsir (Memberikan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yg
masih bersifat umum)
3. Bayan Tasyri’(Mengwujud kan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang
tidak didapatkan dalam Al Qur’an)
4. Bayan Naskh (Menghapus ketentuan ayat dalam al-Qur’an yang
tidak dibutuhkan lagi)
5. Sinonim Kata Hadis
Ada beberapa kata yang bersinonim (murodif) dengan kata hadits seperti:sunnah, khabar, dan atsar.
• 1. السنة
• Secara etimologis, as-Sunnah berarti perjalanan, yang baik maupun yang buruk.
• ريقةِّالطالمعتادةحسنةكانتامئةسي
• Artinya: “Cara atau jalan yang biasa ditempuh baik terpuji maupun tercela”
• Dengan demikian, hadis dan sunnah mempunyai persamaan, yakni keduanya bersumber pada Rasulullah SAW. Sedangkan perbedaannya adalah
• Sunnah itu lebih umum daripada hadis. .
• 2. الخبر (berita)
• Dari segi bahasa, khabar artinya warta/berita yang disampaikan dari seseorang kepada orang lain. Khabar menurut istilah ahli hadits yaitu:
• غيره او وسلم عليه هللا صلى النبي الى اضيف ما
• Artinya: “Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi SAW atau dari yang selain nabi SAW.”
• 3. ر أتسا (jejak/bekas)
• Dari segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu. Dan berarti pula nukilan (yang dinukilkan). Karena do’a yang dinukilkan/berasal dari Nabi
SAW dinamakan do’a maksur
• Atsar menurut istilah kebanyakan ulama mempunyai pengertian yang sama dengan khabar dan hadis. Sebagian ulama mengatakan atsar lebih
umum daripada khabar, yaitu atsar berlaku bagi segala sesuatu dari Nabi SAW maupun dari selain Nabi SAW, sedangkan khabar khusus bagi segala
sesuatu dari Nabi SAW saja.
6. Kedudukan Hadist
• Hadis berkedudukan sebagai sumber hukum ke-dua setelah al-Qur’an
• Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, hadist mempunyai kedudukan sebagai
sumber hukum islam kedua. Di dalam Al Quran juga telah dijelaskan berulang kali
perintah untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW,
• sebagaimana yang terangkum firman Allah SWT di surat An-Nisa’ ayat 80:
• َلَع َكَانْل َْسرَأ َامَف ٰىََّلوَت َْنمَو ۖ َ َّاَّلل َعاَطَأ ْدَقَف َلو ُسَّرال ِعِطُي َْنمااًْيََِِ ِِْْْْي
• “Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk
menjadi pemelihara bagi mereka.”(QS.An-Nisa: 80)
• Selain itu, Allah SWT menekankan kembali dalam surat Al-Asyr ayat 7:
• …..… اْوَُِتْناَف ُهْنَع ُْْك َاَِنَامَو ُهْوُذُخَف ُلْو ُسَّرال ُْْاكَتََاامَو……
• “Apa yang diperintahkan Rasul, maka laksanakanlah, dan apa yang dilarang Rasul
maka hentikanlah” (QS.Al-Hasyr:7)
7. Cara Mengetahui Hadis Sohih Menurut
Imam Al-Bukhari
1. Sanadnya bersambung atau ittisal (Bersambung, pernah bertemu,
hidup sezaman)
2. Adil, yakni menempatkan sesuatu pada tempatnya
3. Dhabit (Kuat ingatan dan hafalan)
Dhabit terbagi menjadi dua, yaitu dhobit shobri (Hafalan) dan
dhobit kitabah (Tulisan)
4. Terhindar dari kecacatan (illat)
5. Terhindar dari kejanggalan (Syadz)
8. Macam-Macam Hadist
• Dari segi kualitas perawi
1. Hadis Shohih
• Shohih Lidzatihi
• Shohih Lighairihi
2. Hadis Hasan
• Hasan Lidzatihi
• Hasan Lighairihi