ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
Perekonomian indonesia dari masa ke masa
1. Tugas Perekonomian di Indonesia
Dosen Pengampu : Bakhrul Huda, M.E.I
PRODI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
1. Silvia Rosyidatul A’ima (G94219188)
2. Syndi Gabriella Ting (G94219192)
3. Zulfa Faridza’iyah (G94219198)
Oleh :
2. Perekonomian indonesia pada masa Orde lama
Soekarno (1945-1967)
MASA PASCA
KEMERDEKAAN (1945-1950)
MASA DEMOKRASI LIBERAL
(1950 – 1957)
MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN (1959-1967)
• Program Pinjaman
Nasional.
• Berupaya menembus
blockade Belanda
• Konferensi Ekonomi
Februari 1946
• Pembentukan Planning
Board (Badan Perancang
Ekonomi)
• Program Benteng
(Kabinet Natsir)
• Nasionalisasi De Javasche
Bank menjadi Bank
Indonesia
• Sistem ekonomi Ali
(kabinet Ali Sastroamijoyo
I)
• Pembatalan sepihak atas
hasil-hasil Konferensi
Meja Bundar,
• Pada 25 Agustus 1959
pemerintah
mengumumkan Devaluasi
• Deklarasi Ekonomi
(Dekon)
• Devaluasi yang dilakukan
pada 13 Desember 1965
3. Tujuan : penekanan utama pada pembangunan sektor
pertanian dan industri-industri
Periode repelita I dan II (1970-an) mengalami perubahan
di sektor ekonomi
Melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial dan politik, serta
rehabilitasi ekonomi dalam negeri, untuk menekan kembali tingkat inflasi,
mengurangi defisit pemerintah, dan menghidupkan kembali produksi
(ekspor), serta penyusunan rencana pembangunan lima tahun (repelita)
Usaha Pemerintah
April 1969: repelita I
-Indonesia mendevaluasi Rupiah pada 21 Agustus 1971
dari Rp 378 menjadi Rp 415/1 USD
-Devaluasi ke-2 pada 15 Nov1978, dari Rp 415 menjadi
Rp 625/1 USD
15-08-1971 AS hentikan dollar
emas
Booming minyak tahun 1974-1982
Tahun 1977 produksi minyak mencapai
1,68 juta barel/hari, sementara konsumsi
BBM rakyat Indonesia hanya sekitar 300.000 barel/hari
OPEC
penyediaan kredit likuiditas oleh pemerintah.
inflasi 1973-1974 melonjak tajam menembus angka 47%
Nilai rupiah over valued
1974-1975 inflasi turun menjadi 21%.
Desember 1974: Pemerintah turunkan suku
bunga deposito dan kredit jangka pendek
terutama ekspor dan perdagangan dalam
negeri
Tekanan inflator yg mengakibatkan lemahnya
daya saing produk Indonesia di luar negeri
15 Nopember 1978, kebijakan KNOP 15
Harga minyak dunia anjlok (pertengahan 1980)
Kredit Macet
Pihak swasta berperan besar dalam kegiatan
ekspor yang pada awalnya ekspor hanya
dominan minyak dan gas yang dikelola oleh
negara.
Februari 1994, jumlah kredit macet secara
nasional yang mencapai 15,8%
Tahun 1996, Indonesia mengalami dua kali
Quantum leap
Soeharto
(12 Maret tahun 1967 – 20 Mei 1998)
4. Agustus 1997 nilai Rupiah
menurun
utang luar negeri Indonesia
mencapai 130 miliar dollar
AS, sementara cadangan
devisa hanya 20 milliar dollar
AS.
Pertumbuhan ekonomi pun
merosot menjadi minus 13,13
persen.
Krisis Ekonomi
total bantuan dana dari IMF
kepada Indonesia hanya 15
miliar dollar.
syarat maupun usulan dari IMF
agar perkonomian Indonesia
kembali stabil :
ekonomi yang baik adalah
ekonomi yang tanpa
subsidi
IMF mengusulkan
kebijakan BLBI,
IMF meminta pemerintah
menutup 16 bank pada 1
November 1997
Bantuan IMF
Kemudian pada April 1998
menjinak mencapai Rp 8.000
Mei 1998, Indonesia
memasuki periode kelam
Juni 1998, dolar AS
menyentuh titik tertinggi di
Rp 16.800
Nilai rupiah mencapai
Rp. 13.000
5. 1-6-98
Rp.16.800
7-98
IMF
9-99
IMF
Bank Bali
Kemajuan
20-10-99
Rp.7.385 Harga bahan
makanan tinggi
Badai El Nino -
panen beras
berkurang
Habibie merestrukturisasi
dan merekapitulasi
perbankan melalui
pembentukan BPPN (Badan
Penyehatan Perbankan
Nasional)
38 bank likuidasi
7 bank ambil alih
9 bank
rekapitulasi
UU Larangan
Praktik Monopoli
dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
(Maret 1999)
UU No 23/1999
independen Bank
Indonesia
Perekonomian
membaik
Banyak investor
asing
Mulai pulihnya
kepercayaan
Penguatan nilai
tukar rupiah
28 Juni 1999 Rp
6.550/US$
Ekonomi membaik
1998 -13,13
1999 +0,79persen
Angka kemiskinan
menurun
Presiden Soeharto mewariskan Krisis Moneter
Januari- 20 Mei 1998 Rp. 6000/ US$ - Rp. 11.000/ US$
6. • Proses pemulihan ekonomi Indonesia pada pemerintahan gusdur terjadi pada tahun 2000 dengan
beberapa indicator menunjukkan ekonomi Indonesia nampak menguat. Anka 4,8%
• Pertumbuhan PDB pada tahun 2000 terhadap ekspor, investasi, dan konsumsi masing-masing
mencapai 3,9%, 3,6%, dan 3,1%.
• Dengan banyaknya permintaan yang berasal dari dalam dan luar negeri, sektor perdagangan, sektor
industri pengolahan, dan sektor pengangkutan menjadi motor pertumbuhan dengan sumbangan
terhadap pertumbuhan PDB masing-masing sebesar 0,9%, 1,6%, dan 0,7%.
• Dalam tahun 2000, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penyesuaian di bidang pendapatan dan
harga antara lain mencakup pengurangan subsidi tarif angkutan, cukai rokok, bahan bakar minyak
(BBM), kenaikan gaji PNS, TNI, dan Polri, kenaikan tarif dasar listrik (TDL), serta upah minimum regional
(UMR).
• Selain itu, tekanan inflasi juga semakin berat dengan semakin tingginya ekspektasi peningkatan laju
inflasi di kalangan konsumen dan produsen
• laju inflasi pada tahun 2000 mencapai 9,35% (year-on-year), jelas lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan inflasi tahun 1999 sebesar 2,01%.
Kepemimpinan Abdurahman Wahid (Gus
Dur) (1999-2001)
7. Tahun 2002, pertumbuhan ekonomi
Indonesia 3,66% > 2001. akan tetapi
struktur belum seimbang
• Konsumsi rumah tangga meningkat
4,4% - 4,72%
• Konsumsi pemerintah dari 9% -
12,79%.
Muncul opini publik hentikan bantuan IMF. Juli
2003, umumkan penghentian IMF Desember
mendatang. 10 Des 2003, tanda tangan LOI
terakhir dengan IMF.
15 September 2003 : ‘Paket Kebijakan Ekonomi
Pra- dan Pasca-IMF’/“White Paper”
Privatisasi BUMN
Restrukturisasi keuangan
Pengelolaan hutang luar negeri
IMF
PemulihanEkonomi
> laju Inflasi mulai menurun > Pertumbuhan Ekonomi meningkat
> Suku bunga menurun tajam > Nilai tukar rupiah menguat
Tahun 2004 Indonesia menjadi negara terakhir yang telah
menyelesaikan program stabilisasi ekonomi makro di bawah
pengawasan IMF
Hasil dari berbagai kebijakan
• Masih banyak penduduk di bawah garis kemiskinan
• Popularitas pemerintah menurun akibat kebijakan tidak
populis dan meningkatkan inflasi
menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan
tarif dasar listrik (TDL) serta pajak pendapatan negara
• Hutang luar negeri yang pembayarannya mengambil porsi
APBN paling besar (mencapai 52% dari pajak oleh rakyat
219,4 triliun rupiah) pemerintah mengalami deficit
anggaran dan pinjaman baru
Megawati Soekarnoputri (23 Juli 2001-20 Oktober 2004)
8. 2014
- Harga minyak meningkat
terus menerus sejak
akhir 2004 awal
tahun 2005 menjadi 63-
64 US$/barrel
- Program pengentasan
kemiskinan yang dilakukan
pemerintahan Bantuan
Langsung Tunai (BLT)
Inflasi meningkat
(11,06%)
Pada tahun 2008,
merupakan tahun
dimana Investasi
penanaman modal
asing terbanyak yaitu
dengan jumlah proyek
1.138
ekspor - impor
mengalami kenaikan.
- Tahun 2006 melunasi
hutang sebesar 7,8
miliar US$ kepada IMF,
yang pada tahun 1998
utang kepada IMF
sebesar 9.1 milliar US$.
- Tingkat pengangguran
semakin menurun dari
tahun 2005-2008,
Persentase penduduk
yang hidup di bawah
garis kemiskinan pada
tahun 2006 - 2007
berkurang sebanyak 1,9
juta orang
Pada 2010,
perekonomian Indonesia
tumbuh 6,1%,
pada tahun 2011
sebesar 6,5%, 6,23%
di tahun 2012 dan
5,78% pada tahun
2013.
Pertumbuhan ekonomi
nasional naik pesat
(5,1%)
Dunia alami krisis
global (subprime
mortagage) pada
akhir tahun 2008
Mengalami surplus
terbesar pada tahun
2006 (USD 39,73 miliar)- Upaya memperbaiki
sektor pendidikan
dengan meningkatkan
anggaran pendidikan
dan tingkatkan program
BOS berhasil
menurunkan persentase
tingkat putus sekolah
dari 4,25% pada tahun
2005 menjadi 1,5%
pada tahun 2006.
- Di bidang kesehatan,
pemerintah memberikan
Asuransi Kesehatan
Masyarakat Miskin.
- Pada kurun waktu
2005-2008, tingkat
partisipasi angkatan
kerja turun dari 68%
menjadi 67,3%.
- Pada tahun 2006 ke
tahun 2007 tingkat
inflasi turun dari
6.6% menjadi 6.59%
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia perode 2009
sampai 2013 mencapai
5,9%
BPS menyebutkan,
PDB Indonesia pada
2013 atas dasar
harga berlaku
mencapai Rp 9.084
triliun, sedangkan
PDB atas dasar
harga konstan Rp
2.770 triliun.
Data BPS
menunjukkan
pendapatan per kapita
Indonesia pada 2013
mencapai Rp 36,5
juta.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 20 Oktober 2004 hingga 2014
9. 17-
11-
2014
Juli
2015
Sept,
2015
Akhir
2015-
2019
19-
10-
2015
Menaikkan harga BBM :
1. berhasil menciptakan ruang
fiskal
2. Inflasi melonjak
Rupiah melemah
- 20 Oktober 2014 = 13.311
- Juli 2015 = 12.025
- September 2015 = 14.800
- 9 September meluncurkan PKE
- Ekonomi membaik
- Inflasi mulai menurun, nilai rupiah
kembali ke kisaran Rp 13.500 pada
pertengahan Oktober 2015
Pada awal November 2014 – akhir September 2015 : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rp
5.085,51 menjadi Rp 4.120,5 akibat derasnya arus modal asing keluar dari Bursa Efek Indonesia.
19 Oktober 2015 IHSG naik kembali menjadi Rp 4.591,91 karena PKE membawa persepsi positif kepada
investor pasar modal
Total pertumbuhan ekonomi tahun 2015 meningkat karena PKE. Hingga
Juni 2016 total PKE ada 16.
Namun di tahun 2019, PKE tidak terlalu berpengaruh. Buktinya tahun
2019 ekonomi mulai melambat lagi.
Joko Widodo
(20 Oktober 2014-sekarang)