1. Audit Responbilities and Objectives
Dosen Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M
Disusun oleh :
Kelompok 9
Nama Nim
Muhamad Ade Alfarizi 43215010216
Suryo Aji Saputro 43215010217
Elma Sasmita 43215010237
Pitriani 43215010269
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................... iii
Bab 1....................................................................................................
1) Latar Belakang........................................................................... 4
2) Rumusan Masalah...................................................................... 4
3) Tujuan......................................................................................... 4
Bab 2.....................................................................................................
1) Standar audit pengendalian mutu terhadap penilian risiko
dan respon terhadap risiko......................................................... 5
2) Langkah-langkah untuk menetapkan Audit Objectives
(tujuan audit).............................................................................. 8
3) Tanggung jawab auditor............................................................. 9
Bab 3......................................................................................................
Penutup....................................................................................... 21
3. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Audit
Responbilities and Objectives” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M selaku Dosen mata
kuliah Auditing 1 Universitas Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
4. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pengauditan umum atas laporan keuangan oleh auditor independen merupakan
pemberian opini atas kewajaran di mana laporan tersebut telah disajikan secara wajar,
dalam segala hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas, sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlak umum di Indonesia.
2. Rumusan Masalah :
Didasari oleh latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan
rumusan masalah untuk ” Audit Responbilities and Objectives” ini adalah:
Apa resiko dan respon terhadap yang telah dinilai?
Apa langkah untuk menetapkan audit objectives?
Peran tanggung jawab auditor?
3. Tujuan :
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk :
Mengetahui resiko dan respon terhadap yang telah dinilai
Mengetahui langkah untuk menetapkan audit objectives.
Mengetahui tanggung jawab auditor.
5. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
5
BAB II
PEMBAHASAN
Standar audit pengendalian mutu terhadap penilian risiko dan respon terhadap risiko
Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan
ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat
menimbulkan suatu kerugian.
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah
proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam audit laporan
keuangan yang dimakasud assurance (jasa) review laporan keuangan auditan klien.
Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan audit
atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Auditor yang
melaksanakan audit dilapangan pada umumnya memiliki surat tugas dari kantor
akuntan publik. Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah
mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam
memberikan jasanya. Kantor akuntan publik yang memberikan jasanya kepada entitas
atau perusahaan diawasi langsung oleh Otoritas jasa Keuangan (OJK). Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21
Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
Penilian Resiko dan Respon terhadap Resiko yang Telah Dinilai
1. SA 300 : Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan
Perencanaan suatu audit mencakup penetapan strategi audit secara keseluruhan
untuk perikatan (Penugasan) audit dan pengembangan rencana audit. Perencanaan yang
cukup akan bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam beberapa hal,
termasuk hal-hal sebagai berikut (SA 300.2):
Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area yang
penting dalam audit
Membantu auditor untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
potensial
Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan
audit) dengan baik, sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien
Membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan (Tim Audit) dengan tingkat
kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk merespon resiko yang
diantisipasi, dan penugasan pekerjaan yang teapt kepada mereka
6. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
6
Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perikatan (tim audit) dan
penelaahan atas pekerjaan mereka
Membantu jika relevan, dalam pengoordinasian hasil pekerjaan yang dilakukan
oleh auditor komponen dan pakar.
2. SA 315 : Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material
melalui Pemahaman Entitas dan Lingkungannya
Dalam standar ini, menegaskan bahwa auditor harus memperoleh suatu
pemahaman tentang apakah entitas memiliki suatu proses untuk (SA 315.paragraf 15):
Mengidentifikasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan;
Mengestimasi signifikan risiko
Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut
Memutuskan tindakan untuk menangani risiko.
Proses penilaian risiko entitas membentuk suatu basis bagi manajemen untuk
menentukan bagaimana risiko dikelola. Ketepatan atas kesesuaian proses penilaian
risiko entitas dengan kondisinya ditentukan oleh pertimbangan auditor.
3. SA 320 : Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit
Materialitas dan resiko audit perlu dipertimbangkan sepanjang pelaksanaan
audit, khususnya pada saat (SA 320.A1):
Mengidentifikasi dan menilai kesalahan penyajian material
Menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit selanjutnya
Mengevaluasi dampak laporan keuangan dan dalam merumuskan opini dalam
laporan auditor.
Materialitas pelaksanaan (performance materiality) adalah suatu jumlah yang
ditetapkan auditor, pada tingkat yang lebih rendah dari pada materialitas untuk laporan
keuangan secara keseluruhan, untuk mengurangi tingkat rendah yang semestinya
kemungkinan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi dan yang tidak terdeteksi yang
secara agregat melebihi materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan (SA
320.9).
Penentuan materialitas oleh auditor membutuhkan pertimbangan profesional
dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan informasi keuangan oleh para
pengguna laporan keuangan. Konsep materialitas diterapkan oleh auditor pada tahap
perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pada saat mengevaluasi dampak kesalahan
penyajian yang teridentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak
dikoreksi jika ada, terhadap laporan keuangan dan pada saat merumuskan opini dalam
laporan auditor (SA 320).
7. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
7
4. SA 330 : Respon Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai
Jika auditor sudah menentukan bahwa salah saji material yang dinilai, pada
tingkat asersi merupakan risiko signifikan, auditor wajib melaksanakan prosedur
substantif yang khusus menanggapi risiko tersebut. Dalam hal pendekatan terhadap
risiko signifikan itu hanya terdiri atas prosedur substantif, prosedur wajib uji rincian
(SA 330.21)
Jika prosedur substantif dilaksanakan pada suatu tanggal interim (tanggal
ditengah tahun), auditor wajib meliputi periode sisanya (antara tanggal interim sampai
akhir tahun) dengan melaksanakan (SA 330.22):
Prosedur substantif yang dikombinasikan dengan uji pengendalian untuk
periode sisa
Prosedur substantif selanjutnya saja yang memberikan dasar yang layak untuk
memperluas kesimpulan dari tanggal interim ke akhir tahun, jika auditor
menentukan bahwa itu sudah cukup.
5. SA 402 : Pertimbangan Audit terkait dengan Entitas yang menggunakan suatu
Organisasi Jasa
Menetapkan tujuan auditor berkenaan dengan audit laporan keuangan entitas
pengguna organisasi pemberi jasa sebagai berikut (SA 402.7):
Memperoleh pemahaman yang cukup mengenai sifat dan pentingnya jasa-jasa
yang diberikan organisasi pemberi jasa dan dampaknya terhadap pengendalian
intern entitas yang relevan bagi audit, untuk mengidentifikasi dan menilai resiko
salah saji yang material
Merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tanggap terhadap risiko-
risiko tersebut.
6. SA 450 : Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang di Identifikasi Selama Audit
Tujuan auditor ialah mengevaluasi :
Dampak salah saji yang ditemukan, terhadap audit
Dampak salah saji yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan
keuangan.
8. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
8
Langkah-langkah untuk menetapkan Audit Objectives (tujuan audit)
1. Memahami objektif dan tanggungjawab audit
2. Membagi laporan keuangan menjadi beberapa siklus
3. Mendapatkan asersi management terhadap rekening-rekening laporan keuangan
4. Mengenal general audit objectives untuk kelompok-kelompok transaksi
dan rekening.
5. Mengenal specific audit objectives untuk kelompok-kelompok transaksi dan rekening
Learning Objective 1
Menjelaskan tujuan pelaksanaan audit laporan keuangan dan audit internal control
(pengendalian intern) Menjelaskan tujuan pelaksanaan audit laporan keuangan dan audit
internal control (pengendalian intern), tanggungjawab manajemen atas laporan keuangan dari
tanggungjawab audit atas verifikasi laporan keuangan dan keefektifan internal control dan
tanggungjawab audit dalam pengungkapan salahsaji yang material (material misstatements)
Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk menyampaikan opini mengenai
kewajaran penyajian laporan. Hal ini dapat dilihat dari Paragraph Pendapat pada Laporan
Auditor Independen sebagai berikut “Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami
sebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan
perusahaan dan hasil usaha , serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Management merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap laporan keuangan dan
internal control karena management adalah pihak yang menjalankan operasional perusahaan
sehari-hari sehingga otomatis merekalah yang lebih mengerti transaksi dan keuangan
perusahaan. Sementara, pengetahuan auditor mengenai perusahaan dan internal control cukup
terbatas sebatas yang diperoleh selama periode penugasan saja.
Undang-undang Sarbanes-Oxley Act meningkatkan tanggungjawab management
terhadap laporan keungan. Peraturan ini mensyaratkan para direktur dari perusaan public untuk
mensertifikasi laporan keuangan kuartalan maupun tahunan ke SEC. Siapapun yang
memalsukan sertifikasi ini diancam tindakan pidana.
9. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
9
Tanggung jawab auditor
Audit ditujukan untuk memperoleh keyakinan (assurance) memadai, bukan absolute,
sehingga dengan demikian terdapat resiko didalam audit yang dilaksanakan auditor. Auditor
menggunakan konsep materialitas. Suatu audit direncanakan dan dilaksanakan untuk
menemukan salah saji material, namun bukan semua salah saji dalam laporan keuangan
Penjelasan tanggungjawab auditor dalam menemukan salahsaji material (material
misstatements).
Tanggungjawab Auditor dalam menemukan masalah-masalah dalam laporan keuangan
·
Material versus immaterial misstatements
Misstatement (salah saji) dianggap material jika salah saji tersebut dapat mempengaruhi/
merubah keputusan yang akan diambil oleh user laporan keuangan.
Reasonable assurance
Assurance merupakan ukuran tingkat keyakinan auditor terhadap hasil audit. Standar auditing
mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai (reasonable assurance), bukan
absolute, bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan auditor bukan penjamin
kebenaran laporan keuangan, dengan demikian terdapat resiko kemungkinan auditor gagal
dalam mendeteksi salahsaji yang material.
Errors versus fraud
Error merupakan salahsaji yang tidak disengaja sedangkan fraud merupakan salahsaji yang
disengaja. Contoh error adalah kesalahan perhitungan matematis . Professional skepticism
Merupakan sikap yang harus dikembangkan auditor selama penugasan pemeriksaan yang
selalu kritis dalam pengumpulan bukti dan senantiasa berpikir positif bahwa manajemen
merupakan pihak yang jujur. Walaupun demikian kemungkinan manajemen bertindak tidak
jujur juga harus selalu dipertimbangkan.
Fraud resulting from fraudulent financial reporting versus misappropriation of assets
Fraud ada 2 macam missapropriation of assets (pencurian aktiva) misal karyawan mencuri
uang dari register kas dan fraudulent financial reporting (pemalsuan laporan keuangan) misal
menaikkan angka penjualan dalam laporan keuangan pada tanggal-tanggal mendekati tanggal
pelaporan keuangan dalam rangka meningkatkan pendapatan.
10. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
10
Learning Objective 2
Memahami cara mengklasifikasikan transaksi dan rekening-rekening dalam laporan keuangan
menjadi siklus laporan keuangan dan mengidentifikasikan manfaat pendekatan ini dalam
segmentasi audit
Financial Statements Cycles (siklus laporan keuangan)
Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen atau
komponen yang lebih kecil. Pembagian ini memudahkan pelaksanaan audit dan membantu
pembagian tugas kepada para anggota tim audit. Setiap segmen audit diaudit secara terpisah,
tetapi tidak seluruhnya berdiri sendiri. Setelah audit setiap segmen itu diselesaikan, termasuk
melihat hubungannya dengan segmen lainnya, hasilnya dapat digabungkan. Setelah itu diambil
kesimpulan tentang laporan keuangan secara keseluruhan.
Hal ini dapat dijelaskan dari bagan siklus berikut ini
11. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
11
Learning Objective 3
Menguraikan 3 kategori dari assersi manajemen mengenai informasi keuangan
Asersi manajemen adalah penyampaian yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh
manajemen tentang komponen laporan keuangan. Asersi manajemen berhubungan langsung
dengan standar akuntansi yang berterima umum.
Asersi Manajemen terdiri dari 3 kategori :
1. Assertions about classes of transaction and events (Assersi mengenai klasifikasi
transaksi dan events selama periode audit)
2. Assertions about account balance (Assersi mengenai saldo rekening pada akhir
periode)
3. Assertions about presentation and disclosure (Assersi mengenai penyajian dan
pengungkapan)
12. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
12
1. Assertions about classes of transaction and events
Assertions Penjelasan
Occurance
(keberadaan atau
keterjadian)
Semua transaksi yang tercatat benar-benar terjadi/ada dalam
perusahaan
Completeness
(kelengkapan)
Semua transaksi yang seharusnya dicatat telah tercatat
seluruhnya
Accuracy
(akurasi)
Semua angka dan data transaksi telah dicatat secara akurat
Classification
(klasifikasi)
Seluruh transaksi telah dicatat pada rekening yang tepat
Cutoff
(pisah batas)
Seluruh transaksi telah dicatat pada periode akuntansi yang
tepat
2. Assertions about account balance
Assertions Penjelasan
Existence
(Eksistensi)
Asset, liability, Equity benar-benar ada pada
tanggal neraca
Completeness
(kelengkapan)
Semua Asset, liability, Equity yang
seharusnya dicatat telah tercatat seluruhnya
Valuation and allocation
(penilaian dan alokasi)
Semua asset, liability, Equity telah dicatat
dalam laporan keuangan dengan angka yang
wajar
Rights and Obligation
(hak dan kewajiban)
Semua asset merupakan hak perusahaan,
liabities merupakan kewajiban perusahaan
13. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
13
3. Assertions about presentation and disclosure
Assertions Penjelasan
Occurance and rights and
obligations
(keterjadiaan, hak dan kewajiban)
Semua disclosure transaksi benar-benar terjadi
Completeness
(kelengkapan)
Semua yang seharusnya dimasukkan dalam laporan
keuangan telah dimasukkan seluruhnya
Accuracy and valuation
(akurasi dan penilaian)
Informasi keuangan dan informasi lainnya telah di-
disclose secara tepat dan pada angka yang tepat
Classification and
understandability
(klasifikasi dan kejelasan)
Informasi keuangan dan informasi lainnya telah
disajikan dan dideskripsikan secara tepat, disclosure
telah disajikan secara jelasdideskripsi dengan jelas .
Learning Objective 4
Mengkaitkan keenam general transaction – related audit objectives ke assersi
manajemen tentang klasifikasi rekening
Setelah kita mengetahui assersi manajemen, maka kita akan menghubungkan general
transaction – related audit objectives ke assersi manajemen. Hal ini sejalan dan berkaitan erat
dengan tanggungjawab auditor untuk melakukan audit terhadap assersi manajemen.
Audit Objective (tujuan audit) berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam
mengumpulkan bukti kompeten yang cukup yang dibutuhkan oleh standar auditing-standar
pekerjaan lapangan. Audit objective akan tetap sama untuk setiap penugasan audit, tetapi bahan
buktinya berbeda tergantung keadaan.
General transaction – related audit objectives (tujuan audit umum) merupakan audit
objectives yang dapat diterapkan untuk setiap rekening, tetapi dinyatakan secara luas . Tujuan
khusus audit juga diterapkan pada setiap saldo rekening pada laporan keuangan, tetapi
dinyatakan sesuai dengan penugasan.
14. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
14
General Transactions-related
Audit Objectives
Penjelasan
Occurrence
(keterjadian)
Memastikan bahwa semua transaksi yang tercatat benar-
benar terjadi/ada.
Completeness
(kelengkapan)
Memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi sudah
dicatat
Accuracy
(akurasi)
Memastikan bahwa semua transaksi yang tercatat sudah
memakai angka yang benar
Posting and
summarization
(Posting dan pengikhtisaran)
Memastikan transaksi secara tepat telah diposting secara
kedalam masterfile dan diiktisarkan
Classification
(klasifikasi)
Memastikan transaksi diklasifikasikan dengan tepat
Timing
(ketepatan waktu)
Memastikan transaksi dicatat pada tanggal yang tepat
Specific Transactions-related Audit Objectives (tujuan khusus audit transaksi )
Setelah general transaction related audit objectives ditentukan, akan dilanjutkan dengan
penetapan Specific Transactions-related Audit Objectives. Tujuan khusus ini dibuat
untuk setiap siklus transaksi dan disesuaikan sesuai dengan jenis penugasan.
15. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
15
Contoh hubungan antara asersi manajemen dengan transation related audit objectives pada
Hillsburg Hardware Company diaplikasikan untuk transaksi penjualan
Management
Assertion about
classes of transaction
and event
General Transaction-
related Audit
Objectives
Specific Sales Transaction-
related Audit Objectives
Occurrence Occurrence Penjualan yang tercatat adalah untuk
pengiriman barang bukan kepada
pelanggan fiktif
Completeness Completeness Transaksi penjualan yang ada telah
dicatat
Accuracy -Accuracy
-Posting and
summarization
-Penjualan yang dicatat adalah untuk
sejumlah barang yang telah
dikirimkan dan telah ditagihkan dan
dicatat dengan benar
-Transaksi penjualan telah secara
benar ada di master file dan
diikhtisarkan dengan benar
Classification Classification Transaksi penjualan telah
diklasifikasikan dengan tepat
Cutoff Timing Transaksi penjualan telah dicatat
pada tanggal yang benar
.
Learning Objective 5
Mengkaitkan kedelapan general transaction – related audit objectives ke assersi manajemen
mengenai saldo rekening
Balance Related Audit Objectives ( Objektif audit untuk saldo)
Balance related audit objective sama dengan transaction related audit objective karena
sama-sama membantu auditor untuk mengumpulkan audit evidence untuk masing-masing
perkiraan. Auditor mengumpulkan evidence untuk mendukung verifikasi saldo perkiraan.
Contohnya dalam audit terhadap saldo Piutang dagang, auditor mengumpulkan bukti dengan
mendapatkan daftar piutang dagang pada masterfile yang angkanya sesuai dengan saldo pada
bukubesar, lalu verifikasi difokuskan pada nama-nama pelanggan di daftar tersebut.
Balance related audit objective juga terdiri dari 2 macam yaitu general dan specific related
audit objectives. Perbedaannya antara balance dan transaction related audit objective adalah
sbr:
16. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
16
Transaction related audit objective Balance related audit
objective
Objek audit Siklus transaksi misal transaksi
penjualan dan pembelian inventory
Saldo perkiraan misal saldo
akhir piutang dagang,
inventory
Jumlah audit
objective
6 8
Balance -related Audit
Objectives
Penjelasan
Existence
(keberadaan)
Memastikan bahwa saldo yang tercantum dalam
laporan keuangan, benar-benar ada.
Completeness
(kelengkapan)
Memastikan bahwa saldo yang seharusnya tercantum
dalam laporan keuangan, benar-benar sudah dicatat
Accuracy
(akurasi)
Memastikan bahwa saldo yang tercantum, dicatat
/dihitung secara benar
Classification
(klasifikasi)
Memastikan saldo yang tercantum dalam listing klien
telah diklasifikasikan dengan tepat
Cutoff
(pisah batas)
Transaksi dekat tanggal neraca telah dicatat pada
periode yang tepat
Detail Tie In
(Kesesuian rincian)
Memastikan rincian pada listing saldo perkiraan sesuai
dengan masterfile, sesuai juga dengan total listing dan
sesuai dengan total pada bukubesar.
Timing
(ketepatan waktu)
Memastikan transaksi dicatat pada tanggal yang tepat
Realizable Value
(nilai realisasi)
Asset dicantumkan sebesar saldo yang diestimasi dapat
direalisasi
Rights and obligation
(hak dan kewajiban)
Semua asset harus benar-benar merupakan hak
perusahaan sebelum dapat dimasukkan dalam laporan
keuangan.
17. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
17
Contoh hubungan assersi manajemen dengan balance related audit objective pada Hillsburg
Hardware company untuk inventory (persediaan barang dagangan)
Asersi Manajemen General Balance –Related
audit objective
Specific Balance –Relatedaudit
objective untuk inventory
Existence
(Eksistensi)
Existence
(Eksistensi)
Semua inventory yang tercatat,
memang benar-benar ada pada
tanggal neraca
Completeness
(kelengkapan)
Completeness
(kelengkapan)
Semua inventory telah dihitung
dan dimasukkan dalam laporan
inventory
Valuation and
allocation
(penilaian dan alokasi)
Accurracy
-Classification
-Cutoff
-Detail Tie-in
-Realizable Value
-Jumlah inventory pada kartu
inventory sama dengan jumlah
inventory secara phisik
-Harga yang dipakai untuk
menilai inventory, adalah harga
yang tepat
-Perkalian harga dengan jumlah
inventory sudah benar, demikian
juga perhitungan angka-angka
lainnya
Jenis-jenis inventory telah
diklasifikasikan dengan benar
menjadi persediaan barang
mentah, barang setengah jadi,dan
barang jadi
-Cutoff pembelian pada akhir
tahun telah tepat
-Cutoff penjualan pada akhir
tahun telah tepat
-Total inventory sama dengan
total di bukubesar
-Inventory telah diturunkan
nilainya bila terjadi penurunan
realizable value
Rights and
Obligations
Rights and Obligations -Perusahaan memiliki hak atas
semua inventory yang tercantum
-Inventory tidak ada yang
dijadikan jaminan kredit
18. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
18
Learning objective 6
Mengkaitkan keempat presentation and disclosure –related audit objectives ke assersi
manajemen untuk presentation dan disclosure
Presentation and disclosure related audit objective memiliki sifat dan konsep yang sama dengan
management assertions untuk presentation dan disclosure.
Contoh hubungan assersi manajemen dengan presentation and disclosure related audit
objective pada Hillsburg Hardware company untuk Notes Payable (hutang wesel)
Asersi Manajemen General presentation and
disclosure -Related audit
objective
Specific presentation and
disclosure –Related audit objective
untuk notes payable
Occurrence
and rights and
obligations
(keberadaan, hak,
kewajiban)
Occurrence
and rights and
obligations
(keberadaan, hak,
kewajiban)
Notes payable pada footnotes
(catatan pendukung) memang
benar-benar ada dan merupakan
kewajiban perusahaan
Completeness
(kelengkapan)
Completeness
(kelengkapan)
Semua disclosures yang diperlukan
untuk notes payable telah
dimasukkan dalam financial
statement footnotes
Valuation and
allocation
(penilaian dan alokasi)
Valuation and
Allocation
(penilaian dan alokasi)
- disclosure untuk footnote untuk
notes payable sudah tepat
Classification
and
understandability
Classification
and
understandability
- Notes payable telah
diklasifikasikan dengan tepat
sebagai kewajiban jangka pendek
dan jangka panjang , semua
disclosures jelas/dapat dimengerti
19. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
19
Learning Objective 7
Menjelaskan hubungan antara audit objectives dengan pengumpulan audit
evidence (bukti audit)
Untuk mencapai tujuan audit, auditor harus mendapatkan bukti audit (audit evidence)
yang cukup dan tepat untuk mendukung semua asersi management untuk laporan keuangan.
Proses audit terdiri dari 4 tahapan
Tahap I merupakan tahap awal pemeriksaan dimana audit melakukan perencanaan dan
perancangan pendekatan audit. Setiap penugasan audit harus direncanakan karena alasan :
1. Bukti yang cukup dan kompeten harus didapatkan selama pemeriksaan untuk
memenuhi tanggungjawab auditor
2. Biaya pengumpulan bukti harus diminimalisasi.
Dalam tahap I ini maka auditor akan melakukan :
1. Memperoleh pemahaman awal mengenai bisnis dan industri klien
2. Menetapkan sejauhmana tingkat resiko salah saji yang material
20. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
20
Tahap II merupakan tahap dimana auditor akan melaksanakan test of control (pengujian
pengendalian) dan test substantive(pengujian substantive) terhadap transaksi. Test of
control dimaksudkan untuk menguji sejauhmana efektivitas dari pengendalian internal dalam
rangka penetapan banyaknya bukti audit yang harus dikumpulkan. Test substantive adalah
pengujian terhadap pencatatan transaksi dengan memverifikasi kesalahan moneter dari
transaksi.
Tahap III terdiri dari Analytical procedur (prosedur analitis) dan Test of detail balances .
Analytical procedure merupakan evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan
dengan mempelajari hubungan yang logis antara data keuangan dan non keuangan
,meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Misal
melakukan perbandingan antara biaya komisi dengan tingkat penjualan untuk menguji
kewajaran nilai komisi.
Test of detail balance merupakan prosedur audit khusus untuk menguji saldo perkiraan
laporan keuangan. Misal untuk memeriksa saldo Piutang dagang dapat dilakukan
pengujian dengan mengirimkan konfirmasi kepada para pelanggan perusahaan klien.
Tahap IV, merupakan tahap penyelesaian seluruh prosedur baik untuk audit objektif maupun
setiap perkiraan laporan keuangan. Seluruh informasi yang diperoleh beserta pertimbangan
auditor , digunakan untuk memperoleh kesimpulan tentang kewajaran laporan keuangan.
Setelah keseluruhan audit diselesaikan, audit report dibuat.
21. AUDITING 1
Audit Responbilities and Objectives
21
BAB 3
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.