Dokumen ini membahas gambaran umum perekonomian Indonesia pada masa Orde Lama, masa peralihan, dan masa Orde Baru. Pada masa Orde Baru, pembangunan ekonomi didasarkan pada konsep Trilogi Pembangunan yaitu pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional. Pembangunan dilaksanakan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dengan berbagai program dan tantangan yang dihadapi.
2. NAMA : MARIAM (11140091)
Kelas: 5V-MA
PENDAHULUAN:
* Latar Belakang
Gambaran Umum Perekonomian Indonesia
- Masa Orde Lama
- Masa Peralihan ( 1966 – 1968 )
- Masa Orde Baru ( 1969 – 1997 )
3. MASA ORDE LAMA
-Perekonomian
Indonesia Kurang
Memuaskan
--Masalah Ekonomi
Masa Peralihan
Setelah terjadinya perang G30S/PKI yang gagal pada
tahun 1965 kondisi perekonomian indonesia makin
memburuk.
Masa Orde Baru
- Masa pembangunan ekonomi yang didasarkan pada
kebijakan berdasarkan konsep ‘’ TRILOGI
PEMBANGUNAN’’
- Yang ,membangun 3 unsur pokok yang
mencerminkan 3 segi permasalahan dalam
pembangunan sebagai suatu proses kegiatan secara
terus menerus
- 1. pemerataan
- 2. pertumbuhan ekonomi
- 3. stabilitas nasional
4. Pemerataan sebagai ‘’ Prioritas’’ Trilogi pembangunan banyak mendapatkan
hambatan dan sukar diukur bahkan mudah menyimpang maka pemerataan
hanya dapat di capai dengan ‘’ DELAPAN JATUR PEMERATAAN’’
1. Pemerataan kebutuhan pokok rakyat
2. pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
3. pemerataan pembagiaan perubahan, khususnya melalui usaha-usaha padat karya
4. pemerataan kesempatan kerja melalui peningkatan pembangunan regional
5. pemerataan dalam pengembangan usaha khususnya memberi kesempatan yang luas
bagi golongan ekonomi lemah untuk memperoleh akses perkreditan dan penggolakan
koprasi
6. pemerataan kesempatan berpatisipasi khususnya bagi generasi muda dan kaum
wanita
7. pemerataan penyebaran penduduk melalui transmigrai dan pengembangan wilayah
8. pemerataan dalam memperoleh keadilan hukum.
5. Pada masa orde baru pembangunan dilakukan secara bertahap
melalui REPELITA ( rencana pembangunan lima tahun)
* REPELITA I ( 1 APRIL 1969 – 31 MARET 1974)
* REPELITA II ( 1 APRIL 1974 – 31 MARET 1979)
* REPELITA III ( 1 APRIL 1974 – 31 MARET 1979)
* REPELITA IV ( 1 APRIL 1974 – 31 MARET 1993)
* REPELITA V ( 1 APRIL 1993 – 31 MARET A998 )
6. REPELITA I ( 1 APRIL 1969-31 MARET 1974)
Trilogi -> Unsur Stabilitas
1. Ekonomi
2. Moneter
Program-program yang dilaksanakan :
Reabilitas Ekonomi yang meliputi:
- kendala-kendalanya
- faktor penyebabnya
- usaha yang dilakukan
( Pelita I mencapai angka pertumbuhan ekonomi indonesia 8,40% per tahun )
-tantanganmya yaitu: isue pemerataan dan rendahnya penyerapan tenaga kerja
7. REPELITA II ( 1 April – 31 Maret 1979)
Keberhasilan pelita I menimbulkan dampak terhadap :
1. kesenjangan ekonomi
2. dominasi modal asing
Dengan kondisi seperti tersebut diatas maka kebijakan pembangunan yang berpegang pada Trilogi di
fokuskan kepada :
1. pertumbuhan ekonomi
2. pemerataan
3. stabilitas
Tantangan yang dihadapi:
1. makin melebarnya kesenjangan ekonomi
2. meningkatnya jumlah pengangguran
Usaha yang dilakukan;
- Memberikan kesempatan berusaha yang lebih luas kepada pengusaha-pengusaha kecil,melalui
beberapakebijakan diantaranya : kebijakan moneter, devaluasi rupiah untuk merangsang ekspor
- Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah maka secra umum dalam pelita II
berhasil di pertahankan laju pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 6% per tahun.
8. REPELITA III ( 1 APRIL – 31 MARET 1979)
Dengan makin-makin gencarnya isue tentang kesenjangan ekonomi kesenjangan-kesenjangan nyata
yang terjadi antara lain:
* kesenjangan antar daerah dan diantar sektor
* kesenjangan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja
* kesenjangan usaha kecil dengan usaha besar
* kesenjangan dalam memperoleh pendidikan kesehatan dan pendidikan/hukum.
Kendala – kendala yang terjadi di dalam upaya mewujudkan kondisi perekonomian yang lebih baik
dalam kurun tersebut yaitu:
1. adamya resesi dunia
2. turunnya harga minyak ( karena perang teluk)
3. dampak devaluasi rupiah yang masih terasa
4. inflasi diatas 20% per tahun
9. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka
mewujudkan kondisi perekonomian yang lebih baik
antara lain:
1. meningkatkan tabungan dalam negri
2. melakukan devaluasi rupiah sebesar 28%
3. melakukan deregulasi sistem plafon ( pagu) kredit, dan kebebasan menentukan
tingkat suku bunga bagi bank-bank umu
4.peningkatan mokasi dana APBN & APBD bagi perluasan kesempatan kerja, pendidikan
dan fasilitas kesehatan
Selama Pelita III pertumbuhan ekonomi hanya mencapai rata-rata 2,4% per tahun
10. REPELITA IV (1 April-31 Maret 1993)
Strategi selama Pelita IV masih berlandaskan kepada Trilogi Pembangunan
- Pemerataan
- Pertumbuhan
- Stabilitas
Namun upaya perbaikan kinerja perekonomian menghadapi kendala yaitu:
1. turunnya harga migas
2. turunnya cadangan devisa
3. krisis likuiditas perbankkan akibat langkanya aliran dana masuk dari
masyarakat
4. inflasi masih cukup tinggi (52,9%)
5. kesenjangan makin melebar
11. REPELITA V ( 1 April – 31 Maret 1998)
Pelita V ini perekonomian kebijakan diarahkan pada pemerataan dengan prioritas
sekitar industri yang didukung oleh sekitar pertanian:
Kendala yang dihadapi
1. Munculnya blok-blok perdagangan dunia
2. persaingan bisnis mahir kompetitif
3. HIGHCOST
4. Kualitas SDM masih rendah
5. Utang luar negri meningkat
12. REPELITA VI ( 1 April- 31 Maret 2002)
Dalam Pelita VI kebijakan pembangunan di landasi oleh Trilogi pembangunan
dengan tetap mengedepankan ‘’ PEMERATAAN’’
Tantangan yang dihadapi yaitu:
1. imcome perkapita masih rendah
2. laju pertumbuhan pendudukan masih cukup tinggi
3. kesenjangan makin meningkat
4. bertambahnya jumlah penduduk miskin
5. rendahnya penyerapan tenaga kerja
6. rendahnya kualitas SDA & lingkungan
7. masih tingginya angka kematian ibu & bayi
Melalui berbagai upaya/kebijakan yang dilakukan selama pelita VI sasaran pertumbuhan ekonomi
rata-rata diatas 6% per tahun