SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENDAHULUAN
Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling komplek dan
paling lengkap. Menurut Tarigan (1987:27), wacana merupakan satuan bahasa
terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi
dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang
nyata, disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Kohesi merupakan
keserasian hubungan antara unsur satu dengan unsur lainnya dalam wacana.
Adapun koherensi adalah kepaduan wacana sehingga komunikatif mengandung
suatu ide (Djajasudarma, 1994:5).
Analisis wacana secara kritis selalu mempertimbangkan konteks dari
wacana, seperti latar, situasi, dan kondisi. Wacana humor merupakan salah satu
bentuk wacana yang diciptakan oleh pencipta humor dengan didukung oleh
konteks penciptaan humor. Penekanan analisis humor tidak dapat dipahami
sebagai suatu mekanisme internal dari linguistik semata, tetapi juga unsur-unsur
lain, misalnya ekspresi komunikasi, ucapan, efek suara, citra, dsb (Wijana dan
Rohamdi, 2010:72).
Di dalam wacana humor, sering dijumpai sebuah percakapan yang selalu
terkait dan terikat satu sama lain, atau biasanya disebut dengan pasangan
berdampingan (adjacency pairs). Masing-masing wacana yang diucapkan ini
memiliki polapasangan berdampingan yang menjadi ciri khusus. Mengetahui pola
pasangan berdampingan dalam suatu wacana merupakan hal yang penting karena
akan mempengaruhi harmoni komunikasi peserta tutur di dalam wacana tersebut.
Pasangan berdampingan adalah rangkaian ucapan dari penutur yang berbeda yang
terdiri dari dua bagian, yang mana bagian kedua bergantung secara relevan
dengan bagian yang kedua (Malmkjǽr, 2006). Senada dengan Malmkjǽr, Yule
(1998:77) menyatakan bahwasanya dalam pasangan berdampingan rangkaian
ucapan yang pertama akan memancing jawaban yang relevan di rangkaian yang
kedua.
Ada berbagai macam jenis pasangan berdampingan. Beberapa diantaranya
sebagaimana yang diungkapkan oleh Cutting (2005:30), diantaranya: pertanyaan-
jawaban, permintaan-penerimaan, permintaan-penolakan, undangan-penerimaan,
undangan-penolakan, menyalahkan-permintaan maaf, tuduhan-sangkalan.
Pasangan berdampingan bukanlah sebuah rangkaian ucapan yang tanpa
makna. Pasangan berdampingan menampakkan adanya sebuah tindak sosial.
Tindak sosial ini nampak di rangkaian yang kedua yang membentuk sebuah pola
disebut struktur preferensi. Levinson dalam Yule (1998:79) mendeskripsikan
struktur preferensi dalam tabel berikut:
Tabel1:Struktur Preferensi
Dalam penelitian ini, sengaja penulis mengambil wacana humor Indonesia
Lawak Klub (ILK) dengan pertimbangan bahwa acara lawak tersebut sangat unik
dan berbeda konsepnya dengan lawakan lainnya. Di dalam wacana humor ILK,
pasangan berdampingan yang terjadi dalam percakapan cenderung membentuk
struktur yang diharapkan atau bagian yang kedua merupakan preferredsecond
turn. Hal ini disebabkan oleh perbedaan peran dari pembicara dalam percakapan
di dalam wacana kelas yaitu ada peran pembawa acara, komentator, dan
penyampai hasil survey. Dari masing-masing peserta tutur bertanggung jawab
untuk menciptakan suasana humor yang kondusif.
Di dalam wacana humor ILK, ada beberapa adegan yang membentuk pola
pasangan ada pula yang menyimpang dari pola pasangan berdampingan. Di dalam
wacana humor ILK, baik pola berdampingan maupun pola yang tidak diharapkan
(dispreferred second turn) banyak ditemui biasanya dipelsetkan guna
menciptakan suasana humor.
Bagian Pertama
Bagian Kedua
Preferred
(yang diharapkan)
Dispreferred
(yang tidak diharapkan)
Penugasan Persetujuan Tidak setuju
Undangan Penerimaan Penolakan
Tawaran Penerimaan Penolakan
Usulan Penerimaan Penolakan
Permintaan Penerimaan Penolakan
Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian mengenai wacana humor dalam
ILK masih sangat layak untuk diteliti. Selain karena banyak ditemukan bentuk-
bentuk pasangan berdampingan, juga karena dalam wacana tersebut penggunaan
pasangan berdampingan sangatlah berbeda dengan wacana lainnya, karena adanya
tambahan humor di dalamnya. Dengan demikian, penulis sangat tertarik untuk
menjelaskan lebih lanjut mengenai pasangan berdampingan dalam wacana humor
ILK.
METODE
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap
analisis data, dan yang terakhir adalah tahap penyajian hasil analisis data
(Sudaryanto, 1993:5).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pada tahap
penyediaan data digunakan metode simak, yaitu penyediaan data dengan
menyimak penggunaan bahasa Arab dalam wacana humor ILK melalui teknik
sadap sebagai teknik dasarnya dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Sumber
data yang digunakan merupakan sumber data lisan yang diambil dari video ILK
yang ditayangkan pada tanggal 7 April 2014 (Cak Lontong Terlilit Hutang), 18
Februari 2014 (Hak Asasi Binatang), dan 19 Januari 2014 (Jangan Bodoh Cari
Jodoh).
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
kontekstual. Metode kontekstual adalah cara analisis yang diterapkan pada data
dengan mendasar, memperhitungkan, dan mengaitkan konteks (Rahardi, 2000:4).
Menurut Wijana (1996:11), konteks adalah segala latar belakang pengetahuan
yang dapat dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur. Jadi, konteks yang
diperhitungkan dalam analisis data ini adalah komponen tutur, seperti: penutur,
mitra tutur, dan situasi tutur. Konteks tidak terlepas dari konsep SPEAKING yang
dikutip oleh Chaer dan Agustina (2010:48) dalam Dell Hymes (1971).
Tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap
ini digunakan metode informal. Artinya penyajian hasil penelitian dirumuskan
dengan kata-kata biasa, yaitu dengan kata-kata yang apabila dibaca dengan serta
merta dapat langsung dipahami (Kesuma, 2007:71).
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah terkumpul, di dalam wacana humor Indonsia
Lawak Klub (ILK) ditemukan sekurang-kurangnya enam jenis pasangan
berdampingan. Keenam pasangan berdampingan tersebut, yaitu pertanyaan-
jawaban yang diinginkan, pertanyaan-jawaban yang tidak diinginkan, permintaan-
penerimaan, penilaian-ketidaksetujuan, tuduhan-sangkalan, dan komplain
penerimaan. Berikut akan dijelaskan keenam pasangan berdampingan tersebut.
1. Pertanyaan-Jawaban yang diinginkan
Pada sebuah percakapan, biasanya terdapat sebuah pertanyaan yang
membutuhkan jawaban. Pertanyaan merupakan kalimat atau frase yang digunakan
untuk menggali informasi kepada lawan tuturnya. Dalam menjawab pertanyaan,
biasanya lawan tutur memberikan dua kategori jawaban, yaitu jawaban yang
diinginkan dan jawaban yang tidak diinginkan. Jawaban yang diinginkan adalah
jawaban yang diberikan sesuai dengan harapan pemberi pertanyaan. Sedangkan
jawaban yang tidak diinginkan adalah saat jawaban yang diinginkan bersebrangan
dengan harapan penanya. Berikut adalah salah satu contoh pertanyaan yang
direspon dengan jawaban yang diinginkan.
(1) Deny : Anda mewakili apa?
Fitrop : BCL, Pak.
Deny : BCL itu apa?
Fitrop : Badan Cinta Lingkungan...
(ILK /18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang/menit ke 3)
Pada dialog (1), terdapat tindak tutur yang menggunakan modus kalimat
tanya. Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan sesuatu
seperti yang terkandung dalam tuturan tersebut. Pada data (1), tampak bahwa
Deny ingin mengetahui berasal dari kelompok manakah Fitrop, sehingga Deny
langsung bertanya padanya. Fitrop dengan spotan menjawab “BCL, Pak”.
Jawaban Fitrop membuat gelak tawa penonton sekaligus membuat Deny semakin
penasaran, karena BCL yang dimaksud tentu bukanlah singkatan dari nama
penyanyi “Bunga Citra Lestari”. Fitrop kemudian menjawab bahwa “BCL”
merupakan kepanjangan dari “Badan Cinta Lingkungan”.
Dalam hal ini, tampak bahwa pertanyaan Deny dijawab sesuai
keinginannya, akan tetapi jawaban yang diberikan merupakan jawaban yang
dikaitkan dengan nama artis sehingga menarik lawan tutur untuk. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya dalam tindak tutur (1)
berfungsi untuk menanyakan suatu hal tanpa tendensi apa-apa, sedangkan
tujuannya hanya mencari informasi belaka. Adapun kalimat jawaban dalam tindak
tutur tersebut awalnya hanya untuk memberikan informasi, akan tetapi karena
jawaban yang diberikan mirip nama artis, maka menimbulkan kesan humor.
2. Pertanyaan-Jawaban yang tidak diinginkan
Dalam percakapan, saat penutur melempar pertanyaan kepada lawan tutur
untuk menggali sesuatu, terkadang lawan tutur memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan keinginan penanya. Hal tersebut tampak pada contoh berikut.
(2) Deny : Sekarang saya tanya, Fauzi dan Fauzan itu kembar, lalu
siapa yang dilahirkan terlebih dahulu?
Cak Lontong : Sekarang saya tidak harus menjawab pertanyaan itu,
karena tidak ada korelasinya dengan yang akan kita bahas.
(ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 30)
Pada dialog (2), terdapat tindak tutur yang menggunakan modus kalimat
tanya. Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan sesuatu
seperti yang terkandung dalam tuturan tersebut. Pada dialog (2), Deny bertanya
kepada Cak Lontong mengenai bayi kembar Fauzi dan Fauzan siapakah yang
terlebih dahulu lahir. Dari pertanyaan tersebut, Deny tampaknya menginginkan
jawaban Fauzi atau Fauzan. Akan tetapi, Cak Lontong dengan spontan tidak mau
menjawab pertanyaan Deny karena dirasa pertanyaan tersebut tidak berkorelasi
dengan tema pembicaraan, yaitu mengenai Haka Azazi Binatang. Dalam hal
tersebut, tampak bahwa pertnyaan Deny tidak mendapatkan jawaban yang sesuai
keinginan Deny, sehingga Deny tampak sedikit kecewa yang terlihat dari raut
wajahnya.
Pada dialog (2), dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya dalam tindak
tutur berfungsi untuk mengalihkan perhatian Cak Lontong dari tema pembicaraan.
Adapun kalimat jawab dalam tindak tutur tersebut tidak sesuai dengan jawaban
yang diinginkan penanya (seharusnya dijawab Fausi atau Fauzan), karena
dianggap tidak sesuai tema.
3. Permintaan-Penerimaan
Permintaan merupakan ungkapan untuk meminta sesuatu kepada lawan
tutur. Dalam sebuah permintaan, lawan tutur biasanya akan merespon dengan
menerima atau menolak permintaan. Penerimaan merupakan salah satu ekspresi
bahwa permintaan seseorang disetujui. Berikut adalah contoh dari rangkaian
permintaan-penerimaan secara berturut-turut.
(3) Deny : Kaca matanya tolong dipakai, Cak!
Cak lontong : Ya. (Sambil memakai kaca mata)
Deny : Astaga...Ahmad Fatonah, apa kabar Septi? Septiteng
maksudnya.
(ILK/7 April 2014/Terlilit Hutang /menit ke-1)
Pada dialog (3), Deny meminta kepada Cak Lontong agar memakai kaca
mata. Cak Lontong dengan Spontan mengiyakan permintaan Deny. Dalam
kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat perintah tersebut bertujuan
untuk memerintah lawan tuturnya dengan tujuan untuk melihat ekpresi lawan
tutur setelah menerima permintaan. Lawan tutur (Cak Lontong) menuruti perintah
penutur (Deny) karena permintaan penutur dirasa tidak ada tendensi apapun.
Penutur kemudian memberikan penilaian bahwa setelah lawan tutur menerima
permintaan ternyata mirip dengan tersangka kasus korupsi Ahmad Fatonah.
Adapun modus tanggapan yang berupa penilaian ditujukan hanya untuk kesan
komedi belaka.
4. Penilaian-Ketidaksetujuan
Penilaian merupakan sebuah pandangan atau keputusan seorang penutur
terhadap jumlah, nilai, kualitas ataupun pentingnya sesuatu. Dalam melakukan
sebuah penilaian, lawan tutur biasanya akan menanggapi dengan setuju maupun
ketidaksetujuan. Ketidaksetujuan terjadi apabila penilaian penutur berlawanan
dengan penilaian lawan tutur. Berikut adalah contoh penilaian yang mengundang
respon ketidaksetujuan.
(4) Deny : Saat ini binatang banyak sekali yang dieksploitasi, untuk
hiburan dan kesenangan manusia. Apa pendapat anda?
Marcella : Saya kurang setuju ya, Pak Deny. Karena kata eksploitasi
itu sendiri merupakan pemanfaatan sewenang-wenang atau
berlebihan terhadap subjek, Artinya dia tidak berkenan.
Nah, saya pernah berbincang-bincang dengan raja hutan
bahwa sebenarnya mereka membutuhkan self actualitation
atau aktualisasikan dirinya, karena mereka juga punya
bakat. Contoh ketika kuda bisa bernyanyi maka suatu saat
ia akan mampu menggantikan Afgan.
(ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 18)
Pada dialog (4), terdapat tindak tutur yang menggunakan modus kalimat
tanya. Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan sesuatu
seperti yang terkandung dalam tuturan tersebut. Pada dialog tersebut, Deny
memberikan penilaian bahwa binatang saat ini banyak yang dikesplotasi,
kemudian ia bertanya mengenai pendapat Marcella. Marcella tidak setuju dengan
pendapat Deny, karena binatang juga butuh untuk mengaktualisasikan dirinya
baik kepada sesama binatang maupun kepada manusia.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bahwa kalimat
tanya dalam tindak tutur (4) berfungsi untuk menanyakan suatu hal tanpa tendensi
apa-apa, sedangkan tujuannya hanya mencari informasi belaka. Adapun kalimat
jawabnya berupa kalimat sanggahan atas ketidak setujuan mengenai pendapat
penutur (Deny). Kalimat sanggahan tersebut tidak hanya berupa kalimat yang
mengindikasikan sanggahan (saya kurang setuju), tetapi di dalamnya juga terdapat
alasan dari ketidaksetujuan disertai unsur humor, yaitu “hewan juga
membutuhkan self actualitation”.
5. Tuduhan-Sangkalan
Tuduhan merupakan suatu perbuatan yang menunjukkan bahwa orang lain
dianggap telah melakukan kesalahan. Tuduhan seringkali mendapat respon
penerimaan dan terkadang juga mendapatkan respon berupa sangkalan. Respon
sangkalan didapatkan apabila tertuduh merasa bahwa dirinya tidak melakukan
sesuatu yang melanggar aturan. Berikut adalah salah satu contoh tuduhan yang
mendapatkan respon berupa sangkalan.
(5) Cak Lontong : Dulu pas zaman Hindia Belanda 1894 itu ada
perkumpulan yang melindungi binatang. Jadi, negara yang
pertama kali konsen terhadap binatang adalah?
Deny : Hindia Belanda
Cak Lontong : Bukan...Bukan!!!
Deny : Lho, tadi katanya Hindia Belanda
Cak Lontong : Inggris...karena Inggris pada tahun 1824 sudah punya
perlindungan hewan jinak atau domestik, hewan peliharaan
khususnya anjing kucing dipelihara. Itu tahun 1924, jadi
lebih dulu di Inggris. Jangan Hindia Belanda karena lebih
dahulu Inggris.
Deny : Sebenarnya saya dijebak oleh anda!
Cak Lontong : Ndak, saya mengungkapkan fakta...perkara anda merasa
terjebak berarti anda keliru.
(ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 28)
Pada dialog (5), Cak Lontong menceritakan mengenai perkumpulan yang
melindungi binatang. Pada awal cerita, Cak Lontong menceritakan bahwa Hindia
Belanda merupakan negara yang memiliki perkumpulan pelindung binatang sejak
tahun 1894 dan kemudian ia bertanya negara manakah yang pertam kali konsen
terhadap binatang. Deny dengan semangat menjawab Hindia Belanda. Cak
Lontong kemudian menyalahkan karena yang benar adalah Inggris. Deny merasa
tertipu karena dari awal yang diceritakan adalah Hindia Belanda, kemudian ia
menuduh Cak lontong menipunya. Cak Lontong dengan spontan menyangkal
tuduhan Deny dan merasa bahwa dirinya tidak bersalah, meskipun ia baru
memberi penjelasan mengenai negara Inggris setelah menceritakan perkumpulan
pelindung binatang di Hindia Belanda.
Beradasarkan hal tersebut, dalam data (5) dapat disimpulkan bahwa
terdapat kalimat tuduhan, yaitu dalam kalimat “sebenarnya saya dijebak oleh
anda”. Kalimat tuduhan tersebut dilontarkan dengan maksud untuk menuduh
lawan tutur karena telah melakukan kecurangan. Adapun kalimat sanggahan
dilontarkan oleh lawan tutur (Cak Lontong) dengan maksud untuk menyangkal
tuduhan dari lawan tutur.
6. Komplain-Penerimaan
Komplain merupakan sebuah ekpresi ketidakpuasan terhadap sebuah
perlakuan. Komplain seringkali mengundang respon berupa penerimaan tapi juga
sebuah sangkalan. Sangkalan terjadi karena lawan tutur merasa bahwa apa yang
telah ia lakukan telah sesuai prosedur. Berikut adalah contoh dari komplain yang
mendapat respon sangkalan.
(6) Deny : Di belakang saya ada Cak Lontong!
Cak Lontong : Saya kan di sini, kok dibilang di belakang?
Deny : Yah, dibelakangnya maksudnya...
Cak Lontong : Jadi bingung saya.
Deny : Yah salah, maaf...maaf
(ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 3)
Pada dialog (6), Deny sebagai pembawa acara mempersilahkan Cak
Lontong untuk berbicara setelahnya. Cak Lontong yang duduk di depan Deny
memprotes bahwa dia tidak berada di belakang Deny. Adapun maksud Deny
dengan menuturkan kata “di belakang” tidaklah bermakna “posisi tempat duduk di
belakang”, melainkan “posisi bicara setelah dirinya”. Karena maksud Deny tidak
bisa ditangkap Cak Lontong, akhirnya Deny menerima protes dari Cak Lontong
kemudian meminta maaf.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa tuturan komplain pada
dialog (6) terjadi karena adanya ketidakfahaman Cak Lontok atas maksud kata “di
belakang”. Tuturan yang mengandung komplain tersebut sengaja dilontarkan
dengan tujuan untuk humor belaka. Adapun tuturan penerimaan atas komplain
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk segera mengakhiri pembicaraan, dan
segera berpindah ke topik pembicaraan lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam wacana
Humor Indonesia Lawak Klub (ILK) sekurang-kurang terdapat enam jenis
pasangan berdampingan. Adapun keenam jenis pasangan berdampingan tersebut
adalah pertanyaan-jawaban yang diinginkan, pertanyaan-jawaban yang tidak
diinginkan, permintaan-penerimaan, penilaian-ketidaksetujuan, tuduhan-
sangkalan, dan komplain penerimaan. Meskipun terdapat pola yang tidak
diharapkan (dispreferred second turn) yang biasanya membuat suasana
percakapan menjadi tegang, akan tetapi dengan adanya tambahan humor maka
suasanapun tetap kondusif dan tetap penuh dengan canda tawa.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Cutting, Joan. 2002. Pragmatics and Discourse. London: Routledge.
Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.
Bandung: Eresko.
Kesuma, Tri Mastoyo jati. 2007. Pengantar metode Penelitian Bahasa.
Yogyakarta: Carasvatibooks.
Malmkjǽr, Kirsten. 2006. The Linguistics Encyclopedia.New York: Routledge
Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar
Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Tarigan, Henri G. 1987.Pengajaran Wacana. Jakarta : Balai Pustaka
Wijana, I Dewa Putu dan M. Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Yule, George. 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press.
Sumber Data
Video ILK yang ditayangkan pada tanggal 7 April 2014 (Cak Lontong Terlilit
Hutang).
Video ILK yang ditayangkan 18 Februari 2014 (Hak Asasi Binatang),
Video ILK yang ditayangkan 19 Januari 2014 (Jangan Bodoh Cari Jodoh).

More Related Content

What's hot

Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Ringkasan nota semantiks3
Ringkasan nota semantiks3Ringkasan nota semantiks3
Ringkasan nota semantiks3Nor Rani Othman
 
Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMuhammad Idris
 
Soal bahasa dan sastra indonesia
Soal bahasa dan sastra indonesiaSoal bahasa dan sastra indonesia
Soal bahasa dan sastra indonesiaWarnet Raha
 
Diksi mk bahasa indonesia pert.2
Diksi mk bahasa indonesia pert.2Diksi mk bahasa indonesia pert.2
Diksi mk bahasa indonesia pert.2nuryati gelen
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjjshamrina85
 
Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053elbadr
 
Relasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satu
Relasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satuRelasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satu
Relasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satuReynal Dasukma Hidayat
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumSentra Komputer dan Foto Copy
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiaNUR DIANA
 
Sayama malabar-buku-sosiolinguistik
Sayama malabar-buku-sosiolinguistikSayama malabar-buku-sosiolinguistik
Sayama malabar-buku-sosiolinguistikZHARFANQORYSIROJ
 
Semantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayuSemantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayuErica Leenya
 

What's hot (20)

Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Ringkasan nota semantiks3
Ringkasan nota semantiks3Ringkasan nota semantiks3
Ringkasan nota semantiks3
 
Makalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang maknaMakalah semantik tentang makna
Makalah semantik tentang makna
 
Soal bahasa dan sastra indonesia
Soal bahasa dan sastra indonesiaSoal bahasa dan sastra indonesia
Soal bahasa dan sastra indonesia
 
Belajar makna
Belajar maknaBelajar makna
Belajar makna
 
Diksi mk bahasa indonesia pert.2
Diksi mk bahasa indonesia pert.2Diksi mk bahasa indonesia pert.2
Diksi mk bahasa indonesia pert.2
 
Bab 1modul pjj
Bab 1modul pjjBab 1modul pjj
Bab 1modul pjj
 
Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053Bab 2 08205244053
Bab 2 08205244053
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Relasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satu
Relasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satuRelasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satu
Relasi Makna - Sastra Indonesia kelas XI Semester satu
 
pilihan kata (diksi)
pilihan kata (diksi) pilihan kata (diksi)
pilihan kata (diksi)
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
 
semantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesiasemantik dalam bahasa indonesia
semantik dalam bahasa indonesia
 
Teori segitiga semiotik
Teori segitiga semiotikTeori segitiga semiotik
Teori segitiga semiotik
 
Sayama malabar-buku-sosiolinguistik
Sayama malabar-buku-sosiolinguistikSayama malabar-buku-sosiolinguistik
Sayama malabar-buku-sosiolinguistik
 
Semantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayuSemantik bahasa-melayu
Semantik bahasa-melayu
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 

Similar to kajian pasangan berdampingan dalam ILK

Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power pointMakarina
 
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509STISIPWIDURI
 
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasaPemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasalinguistikid
 
UTS Antropologi Komunikasi.docx
UTS Antropologi Komunikasi.docxUTS Antropologi Komunikasi.docx
UTS Antropologi Komunikasi.docxPricillaNasya
 
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010juniato
 
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docxENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docxssuserc83cb6
 
Pengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptx
Pengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptxPengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptx
Pengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptxIreclever
 
Perbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasaPerbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasadingin
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Vania Aqil
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Abdullah Dedi Maulana
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Abdullah Dedi Maulana
 

Similar to kajian pasangan berdampingan dalam ILK (20)

Makna semantik
Makna semantikMakna semantik
Makna semantik
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
SEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptxSEMANTIK.pptx
SEMANTIK.pptx
 
Relasi makna
Relasi maknaRelasi makna
Relasi makna
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
Vol 1 no_1_desember_2014_6_rukman_pala-80e7f-2142_509
 
Relasi
RelasiRelasi
Relasi
 
Semantik
Semantik Semantik
Semantik
 
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasaPemilihan bahasa dan perubahan bahasa
Pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
 
UTS Antropologi Komunikasi.docx
UTS Antropologi Komunikasi.docxUTS Antropologi Komunikasi.docx
UTS Antropologi Komunikasi.docx
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
Intonasi pemarka ketaksaan revised 5 april 2010
 
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docxENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
ENNIE 2101201021 Linguistik Morofologi.docx
 
Psikolinguistik
PsikolinguistikPsikolinguistik
Psikolinguistik
 
Pengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptx
Pengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptxPengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptx
Pengertian,jenis, karakteristik dan contoh Wacana.pptx
 
Perbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasaPerbedaan makna kata-kata_bahasa
Perbedaan makna kata-kata_bahasa
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Persentsi Pertekom
Persentsi PertekomPersentsi Pertekom
Persentsi Pertekom
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
Unit 1 prinsip_dasar_pembljrn_final_10_okt_2011
 

Recently uploaded

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxFidiaHananasyst
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfAndiCoc
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

kajian pasangan berdampingan dalam ILK

  • 1. PENDAHULUAN Wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling komplek dan paling lengkap. Menurut Tarigan (1987:27), wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Kohesi merupakan keserasian hubungan antara unsur satu dengan unsur lainnya dalam wacana. Adapun koherensi adalah kepaduan wacana sehingga komunikatif mengandung suatu ide (Djajasudarma, 1994:5). Analisis wacana secara kritis selalu mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, dan kondisi. Wacana humor merupakan salah satu bentuk wacana yang diciptakan oleh pencipta humor dengan didukung oleh konteks penciptaan humor. Penekanan analisis humor tidak dapat dipahami sebagai suatu mekanisme internal dari linguistik semata, tetapi juga unsur-unsur lain, misalnya ekspresi komunikasi, ucapan, efek suara, citra, dsb (Wijana dan Rohamdi, 2010:72). Di dalam wacana humor, sering dijumpai sebuah percakapan yang selalu terkait dan terikat satu sama lain, atau biasanya disebut dengan pasangan berdampingan (adjacency pairs). Masing-masing wacana yang diucapkan ini memiliki polapasangan berdampingan yang menjadi ciri khusus. Mengetahui pola pasangan berdampingan dalam suatu wacana merupakan hal yang penting karena akan mempengaruhi harmoni komunikasi peserta tutur di dalam wacana tersebut. Pasangan berdampingan adalah rangkaian ucapan dari penutur yang berbeda yang terdiri dari dua bagian, yang mana bagian kedua bergantung secara relevan dengan bagian yang kedua (Malmkjǽr, 2006). Senada dengan Malmkjǽr, Yule (1998:77) menyatakan bahwasanya dalam pasangan berdampingan rangkaian ucapan yang pertama akan memancing jawaban yang relevan di rangkaian yang kedua. Ada berbagai macam jenis pasangan berdampingan. Beberapa diantaranya sebagaimana yang diungkapkan oleh Cutting (2005:30), diantaranya: pertanyaan-
  • 2. jawaban, permintaan-penerimaan, permintaan-penolakan, undangan-penerimaan, undangan-penolakan, menyalahkan-permintaan maaf, tuduhan-sangkalan. Pasangan berdampingan bukanlah sebuah rangkaian ucapan yang tanpa makna. Pasangan berdampingan menampakkan adanya sebuah tindak sosial. Tindak sosial ini nampak di rangkaian yang kedua yang membentuk sebuah pola disebut struktur preferensi. Levinson dalam Yule (1998:79) mendeskripsikan struktur preferensi dalam tabel berikut: Tabel1:Struktur Preferensi Dalam penelitian ini, sengaja penulis mengambil wacana humor Indonesia Lawak Klub (ILK) dengan pertimbangan bahwa acara lawak tersebut sangat unik dan berbeda konsepnya dengan lawakan lainnya. Di dalam wacana humor ILK, pasangan berdampingan yang terjadi dalam percakapan cenderung membentuk struktur yang diharapkan atau bagian yang kedua merupakan preferredsecond turn. Hal ini disebabkan oleh perbedaan peran dari pembicara dalam percakapan di dalam wacana kelas yaitu ada peran pembawa acara, komentator, dan penyampai hasil survey. Dari masing-masing peserta tutur bertanggung jawab untuk menciptakan suasana humor yang kondusif. Di dalam wacana humor ILK, ada beberapa adegan yang membentuk pola pasangan ada pula yang menyimpang dari pola pasangan berdampingan. Di dalam wacana humor ILK, baik pola berdampingan maupun pola yang tidak diharapkan (dispreferred second turn) banyak ditemui biasanya dipelsetkan guna menciptakan suasana humor. Bagian Pertama Bagian Kedua Preferred (yang diharapkan) Dispreferred (yang tidak diharapkan) Penugasan Persetujuan Tidak setuju Undangan Penerimaan Penolakan Tawaran Penerimaan Penolakan Usulan Penerimaan Penolakan Permintaan Penerimaan Penolakan
  • 3. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian mengenai wacana humor dalam ILK masih sangat layak untuk diteliti. Selain karena banyak ditemukan bentuk- bentuk pasangan berdampingan, juga karena dalam wacana tersebut penggunaan pasangan berdampingan sangatlah berbeda dengan wacana lainnya, karena adanya tambahan humor di dalamnya. Dengan demikian, penulis sangat tertarik untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai pasangan berdampingan dalam wacana humor ILK. METODE Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan yang terakhir adalah tahap penyajian hasil analisis data (Sudaryanto, 1993:5). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pada tahap penyediaan data digunakan metode simak, yaitu penyediaan data dengan menyimak penggunaan bahasa Arab dalam wacana humor ILK melalui teknik sadap sebagai teknik dasarnya dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data lisan yang diambil dari video ILK yang ditayangkan pada tanggal 7 April 2014 (Cak Lontong Terlilit Hutang), 18 Februari 2014 (Hak Asasi Binatang), dan 19 Januari 2014 (Jangan Bodoh Cari Jodoh). Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kontekstual. Metode kontekstual adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasar, memperhitungkan, dan mengaitkan konteks (Rahardi, 2000:4). Menurut Wijana (1996:11), konteks adalah segala latar belakang pengetahuan yang dapat dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur. Jadi, konteks yang diperhitungkan dalam analisis data ini adalah komponen tutur, seperti: penutur, mitra tutur, dan situasi tutur. Konteks tidak terlepas dari konsep SPEAKING yang dikutip oleh Chaer dan Agustina (2010:48) dalam Dell Hymes (1971). Tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Pada tahap ini digunakan metode informal. Artinya penyajian hasil penelitian dirumuskan dengan kata-kata biasa, yaitu dengan kata-kata yang apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung dipahami (Kesuma, 2007:71).
  • 4. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah terkumpul, di dalam wacana humor Indonsia Lawak Klub (ILK) ditemukan sekurang-kurangnya enam jenis pasangan berdampingan. Keenam pasangan berdampingan tersebut, yaitu pertanyaan- jawaban yang diinginkan, pertanyaan-jawaban yang tidak diinginkan, permintaan- penerimaan, penilaian-ketidaksetujuan, tuduhan-sangkalan, dan komplain penerimaan. Berikut akan dijelaskan keenam pasangan berdampingan tersebut. 1. Pertanyaan-Jawaban yang diinginkan Pada sebuah percakapan, biasanya terdapat sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Pertanyaan merupakan kalimat atau frase yang digunakan untuk menggali informasi kepada lawan tuturnya. Dalam menjawab pertanyaan, biasanya lawan tutur memberikan dua kategori jawaban, yaitu jawaban yang diinginkan dan jawaban yang tidak diinginkan. Jawaban yang diinginkan adalah jawaban yang diberikan sesuai dengan harapan pemberi pertanyaan. Sedangkan jawaban yang tidak diinginkan adalah saat jawaban yang diinginkan bersebrangan dengan harapan penanya. Berikut adalah salah satu contoh pertanyaan yang direspon dengan jawaban yang diinginkan. (1) Deny : Anda mewakili apa? Fitrop : BCL, Pak. Deny : BCL itu apa? Fitrop : Badan Cinta Lingkungan... (ILK /18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang/menit ke 3) Pada dialog (1), terdapat tindak tutur yang menggunakan modus kalimat tanya. Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan sesuatu seperti yang terkandung dalam tuturan tersebut. Pada data (1), tampak bahwa Deny ingin mengetahui berasal dari kelompok manakah Fitrop, sehingga Deny langsung bertanya padanya. Fitrop dengan spotan menjawab “BCL, Pak”. Jawaban Fitrop membuat gelak tawa penonton sekaligus membuat Deny semakin penasaran, karena BCL yang dimaksud tentu bukanlah singkatan dari nama
  • 5. penyanyi “Bunga Citra Lestari”. Fitrop kemudian menjawab bahwa “BCL” merupakan kepanjangan dari “Badan Cinta Lingkungan”. Dalam hal ini, tampak bahwa pertanyaan Deny dijawab sesuai keinginannya, akan tetapi jawaban yang diberikan merupakan jawaban yang dikaitkan dengan nama artis sehingga menarik lawan tutur untuk. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya dalam tindak tutur (1) berfungsi untuk menanyakan suatu hal tanpa tendensi apa-apa, sedangkan tujuannya hanya mencari informasi belaka. Adapun kalimat jawaban dalam tindak tutur tersebut awalnya hanya untuk memberikan informasi, akan tetapi karena jawaban yang diberikan mirip nama artis, maka menimbulkan kesan humor. 2. Pertanyaan-Jawaban yang tidak diinginkan Dalam percakapan, saat penutur melempar pertanyaan kepada lawan tutur untuk menggali sesuatu, terkadang lawan tutur memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan keinginan penanya. Hal tersebut tampak pada contoh berikut. (2) Deny : Sekarang saya tanya, Fauzi dan Fauzan itu kembar, lalu siapa yang dilahirkan terlebih dahulu? Cak Lontong : Sekarang saya tidak harus menjawab pertanyaan itu, karena tidak ada korelasinya dengan yang akan kita bahas. (ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 30) Pada dialog (2), terdapat tindak tutur yang menggunakan modus kalimat tanya. Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan sesuatu seperti yang terkandung dalam tuturan tersebut. Pada dialog (2), Deny bertanya kepada Cak Lontong mengenai bayi kembar Fauzi dan Fauzan siapakah yang terlebih dahulu lahir. Dari pertanyaan tersebut, Deny tampaknya menginginkan jawaban Fauzi atau Fauzan. Akan tetapi, Cak Lontong dengan spontan tidak mau menjawab pertanyaan Deny karena dirasa pertanyaan tersebut tidak berkorelasi dengan tema pembicaraan, yaitu mengenai Haka Azazi Binatang. Dalam hal tersebut, tampak bahwa pertnyaan Deny tidak mendapatkan jawaban yang sesuai keinginan Deny, sehingga Deny tampak sedikit kecewa yang terlihat dari raut wajahnya.
  • 6. Pada dialog (2), dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya dalam tindak tutur berfungsi untuk mengalihkan perhatian Cak Lontong dari tema pembicaraan. Adapun kalimat jawab dalam tindak tutur tersebut tidak sesuai dengan jawaban yang diinginkan penanya (seharusnya dijawab Fausi atau Fauzan), karena dianggap tidak sesuai tema. 3. Permintaan-Penerimaan Permintaan merupakan ungkapan untuk meminta sesuatu kepada lawan tutur. Dalam sebuah permintaan, lawan tutur biasanya akan merespon dengan menerima atau menolak permintaan. Penerimaan merupakan salah satu ekspresi bahwa permintaan seseorang disetujui. Berikut adalah contoh dari rangkaian permintaan-penerimaan secara berturut-turut. (3) Deny : Kaca matanya tolong dipakai, Cak! Cak lontong : Ya. (Sambil memakai kaca mata) Deny : Astaga...Ahmad Fatonah, apa kabar Septi? Septiteng maksudnya. (ILK/7 April 2014/Terlilit Hutang /menit ke-1) Pada dialog (3), Deny meminta kepada Cak Lontong agar memakai kaca mata. Cak Lontong dengan Spontan mengiyakan permintaan Deny. Dalam kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat perintah tersebut bertujuan untuk memerintah lawan tuturnya dengan tujuan untuk melihat ekpresi lawan tutur setelah menerima permintaan. Lawan tutur (Cak Lontong) menuruti perintah penutur (Deny) karena permintaan penutur dirasa tidak ada tendensi apapun. Penutur kemudian memberikan penilaian bahwa setelah lawan tutur menerima permintaan ternyata mirip dengan tersangka kasus korupsi Ahmad Fatonah. Adapun modus tanggapan yang berupa penilaian ditujukan hanya untuk kesan komedi belaka. 4. Penilaian-Ketidaksetujuan Penilaian merupakan sebuah pandangan atau keputusan seorang penutur terhadap jumlah, nilai, kualitas ataupun pentingnya sesuatu. Dalam melakukan sebuah penilaian, lawan tutur biasanya akan menanggapi dengan setuju maupun
  • 7. ketidaksetujuan. Ketidaksetujuan terjadi apabila penilaian penutur berlawanan dengan penilaian lawan tutur. Berikut adalah contoh penilaian yang mengundang respon ketidaksetujuan. (4) Deny : Saat ini binatang banyak sekali yang dieksploitasi, untuk hiburan dan kesenangan manusia. Apa pendapat anda? Marcella : Saya kurang setuju ya, Pak Deny. Karena kata eksploitasi itu sendiri merupakan pemanfaatan sewenang-wenang atau berlebihan terhadap subjek, Artinya dia tidak berkenan. Nah, saya pernah berbincang-bincang dengan raja hutan bahwa sebenarnya mereka membutuhkan self actualitation atau aktualisasikan dirinya, karena mereka juga punya bakat. Contoh ketika kuda bisa bernyanyi maka suatu saat ia akan mampu menggantikan Afgan. (ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 18) Pada dialog (4), terdapat tindak tutur yang menggunakan modus kalimat tanya. Adapun maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan sesuatu seperti yang terkandung dalam tuturan tersebut. Pada dialog tersebut, Deny memberikan penilaian bahwa binatang saat ini banyak yang dikesplotasi, kemudian ia bertanya mengenai pendapat Marcella. Marcella tidak setuju dengan pendapat Deny, karena binatang juga butuh untuk mengaktualisasikan dirinya baik kepada sesama binatang maupun kepada manusia. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa bahwa kalimat tanya dalam tindak tutur (4) berfungsi untuk menanyakan suatu hal tanpa tendensi apa-apa, sedangkan tujuannya hanya mencari informasi belaka. Adapun kalimat jawabnya berupa kalimat sanggahan atas ketidak setujuan mengenai pendapat penutur (Deny). Kalimat sanggahan tersebut tidak hanya berupa kalimat yang mengindikasikan sanggahan (saya kurang setuju), tetapi di dalamnya juga terdapat alasan dari ketidaksetujuan disertai unsur humor, yaitu “hewan juga membutuhkan self actualitation”.
  • 8. 5. Tuduhan-Sangkalan Tuduhan merupakan suatu perbuatan yang menunjukkan bahwa orang lain dianggap telah melakukan kesalahan. Tuduhan seringkali mendapat respon penerimaan dan terkadang juga mendapatkan respon berupa sangkalan. Respon sangkalan didapatkan apabila tertuduh merasa bahwa dirinya tidak melakukan sesuatu yang melanggar aturan. Berikut adalah salah satu contoh tuduhan yang mendapatkan respon berupa sangkalan. (5) Cak Lontong : Dulu pas zaman Hindia Belanda 1894 itu ada perkumpulan yang melindungi binatang. Jadi, negara yang pertama kali konsen terhadap binatang adalah? Deny : Hindia Belanda Cak Lontong : Bukan...Bukan!!! Deny : Lho, tadi katanya Hindia Belanda Cak Lontong : Inggris...karena Inggris pada tahun 1824 sudah punya perlindungan hewan jinak atau domestik, hewan peliharaan khususnya anjing kucing dipelihara. Itu tahun 1924, jadi lebih dulu di Inggris. Jangan Hindia Belanda karena lebih dahulu Inggris. Deny : Sebenarnya saya dijebak oleh anda! Cak Lontong : Ndak, saya mengungkapkan fakta...perkara anda merasa terjebak berarti anda keliru. (ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 28) Pada dialog (5), Cak Lontong menceritakan mengenai perkumpulan yang melindungi binatang. Pada awal cerita, Cak Lontong menceritakan bahwa Hindia Belanda merupakan negara yang memiliki perkumpulan pelindung binatang sejak tahun 1894 dan kemudian ia bertanya negara manakah yang pertam kali konsen terhadap binatang. Deny dengan semangat menjawab Hindia Belanda. Cak Lontong kemudian menyalahkan karena yang benar adalah Inggris. Deny merasa tertipu karena dari awal yang diceritakan adalah Hindia Belanda, kemudian ia
  • 9. menuduh Cak lontong menipunya. Cak Lontong dengan spontan menyangkal tuduhan Deny dan merasa bahwa dirinya tidak bersalah, meskipun ia baru memberi penjelasan mengenai negara Inggris setelah menceritakan perkumpulan pelindung binatang di Hindia Belanda. Beradasarkan hal tersebut, dalam data (5) dapat disimpulkan bahwa terdapat kalimat tuduhan, yaitu dalam kalimat “sebenarnya saya dijebak oleh anda”. Kalimat tuduhan tersebut dilontarkan dengan maksud untuk menuduh lawan tutur karena telah melakukan kecurangan. Adapun kalimat sanggahan dilontarkan oleh lawan tutur (Cak Lontong) dengan maksud untuk menyangkal tuduhan dari lawan tutur. 6. Komplain-Penerimaan Komplain merupakan sebuah ekpresi ketidakpuasan terhadap sebuah perlakuan. Komplain seringkali mengundang respon berupa penerimaan tapi juga sebuah sangkalan. Sangkalan terjadi karena lawan tutur merasa bahwa apa yang telah ia lakukan telah sesuai prosedur. Berikut adalah contoh dari komplain yang mendapat respon sangkalan. (6) Deny : Di belakang saya ada Cak Lontong! Cak Lontong : Saya kan di sini, kok dibilang di belakang? Deny : Yah, dibelakangnya maksudnya... Cak Lontong : Jadi bingung saya. Deny : Yah salah, maaf...maaf (ILK/18 Feb 2014/Hak Asasi Binatang /menit ke 3) Pada dialog (6), Deny sebagai pembawa acara mempersilahkan Cak Lontong untuk berbicara setelahnya. Cak Lontong yang duduk di depan Deny memprotes bahwa dia tidak berada di belakang Deny. Adapun maksud Deny dengan menuturkan kata “di belakang” tidaklah bermakna “posisi tempat duduk di belakang”, melainkan “posisi bicara setelah dirinya”. Karena maksud Deny tidak bisa ditangkap Cak Lontong, akhirnya Deny menerima protes dari Cak Lontong kemudian meminta maaf.
  • 10. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa tuturan komplain pada dialog (6) terjadi karena adanya ketidakfahaman Cak Lontok atas maksud kata “di belakang”. Tuturan yang mengandung komplain tersebut sengaja dilontarkan dengan tujuan untuk humor belaka. Adapun tuturan penerimaan atas komplain tersebut dilakukan dengan tujuan untuk segera mengakhiri pembicaraan, dan segera berpindah ke topik pembicaraan lain. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam wacana Humor Indonesia Lawak Klub (ILK) sekurang-kurang terdapat enam jenis pasangan berdampingan. Adapun keenam jenis pasangan berdampingan tersebut adalah pertanyaan-jawaban yang diinginkan, pertanyaan-jawaban yang tidak diinginkan, permintaan-penerimaan, penilaian-ketidaksetujuan, tuduhan- sangkalan, dan komplain penerimaan. Meskipun terdapat pola yang tidak diharapkan (dispreferred second turn) yang biasanya membuat suasana percakapan menjadi tegang, akan tetapi dengan adanya tambahan humor maka suasanapun tetap kondusif dan tetap penuh dengan canda tawa.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Cutting, Joan. 2002. Pragmatics and Discourse. London: Routledge. Djajasudarma, Fatimah. 1994. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: Eresko. Kesuma, Tri Mastoyo jati. 2007. Pengantar metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks. Malmkjǽr, Kirsten. 2006. The Linguistics Encyclopedia.New York: Routledge Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Tarigan, Henri G. 1987.Pengajaran Wacana. Jakarta : Balai Pustaka Wijana, I Dewa Putu dan M. Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik. Surakarta: Yuma Pustaka. Yule, George. 1996. Pragmatics. New York: Oxford University Press. Sumber Data Video ILK yang ditayangkan pada tanggal 7 April 2014 (Cak Lontong Terlilit Hutang). Video ILK yang ditayangkan 18 Februari 2014 (Hak Asasi Binatang), Video ILK yang ditayangkan 19 Januari 2014 (Jangan Bodoh Cari Jodoh).